Malam hari.
Di sebuah hotel mewah.
Di kamar hotel mewah itu, seorang pria dan wanita saling berhadapan.
"Tuan, Anda tahu kalau aku sudah mencintaimu sekian lama. Aku selalu ingin lebih memahamimu. Apakah malam ini Anda akan memberiku kesempatan untuk melayanimu?" tanya wanita itu, berdiri di depan pria tersebut sambil melepaskan semua pakaiannya sehingga tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya.
Menampakkan tubuh putih mulus dan seksi yang membuat semua pria sulit menolak.
"Nona Melody, Anda memberi kejutan, tapi tidak ada bedanya dengan wanita lain yang menggunakan cara yang sama untuk mendekatiku," jawab pria itu dengan senyum dingin, duduk di sofa dengan santai.
"Tuan, aku hanya begitu padamu. Begitu banyak wanita cantik mendekatimu, itu membuatku sangat cemburu. Aku merasa sangat ingin menenggelamkan mereka," kata Melody sambil duduk di kaki pria itu, tubuhnya tanpa balutan apapun.
"Baiklah! Kalau itu yang kau inginkan, maka aku akan memberimu kejutan," ujar pria itu dengan tatapan tajam.
"Ha...Tu-tuan, kenapa?" tanya Melody ketakutan saat pria itu menodongkan pistol ke arah dadanya.
"Kenapa? Melody, kau begitu suka mendapatkanku, apakah kau mengira aku sangat murahan?"
"Tuan, aku serius padamu, bukan main-main!" jawab Melody sambil mundur beberapa langkah, ketakutan merayapi wajahnya.
"Seharusnya kau tahu sifatku, kan? Apakah kau mengira kau layak mendapatkan tubuhku?"
"Tuan, kenapa kau menolak semua wanita yang mencoba mendekatimu? Apakah tubuhku tidak cukup bagus?"
"Wanita jal*ng, aku bukan pria murahan yang suka berhubungan dengan wanita manapun. Apakah kau menyangka aku akan menyentuhmu walau kau sudah telanjang di depanku? Ini bukan pertama kalinya ada wanita menelanjangkan dirinya di depanku."
"Tuan, pria mana yang bisa menolak situasi seperti ini? Kenapa kita tidak mencobanya? Aku yakin bisa memuaskanmu."
"Memuaskanku? Kau dan wanita lain sama saja, tidak layak mendapatkan tubuhku. Tubuhku ini sangat berharga bagiku dan aku hanya akan berhubungan dengan wanita pilihanku," jawab pria itu sambil berdiri, menyimpan kembali pistolnya.
"Tuan, apakah dirimu sudah memiliki wanita pilihanmu?" tanya Melody dengan nada sedih.
"Selama hidupku, belum pernah ada wanita yang layak bersamaku. Bagiku, mereka semua tidak penting sama sekali," jawab pria itu, bersiap meninggalkan kamar hotel.
"Sebentar! Aku hanya ingin melayanimu untuk malam ini saja!" pinta Melody sambil memeluk pria itu dari belakang.
Pria dingin itu, yang tidak suka disentuh, langsung mendorong Melody hingga terkapar.
"Bruk..."
"Tuan, sakit," teriak Melody.
"Jangan coba-coba menyentuhku! Kau sangat mengecewakanku. Nona Melody, mulai hari ini kerjasama kita dibatalkan," bentak pria itu yang kemudian meninggalkan kamar hotel dengan langkah tegas.
"Batalkan kerjasama kita dengan wanita itu!" perintahnya dengan kesal, sudah berada di luar kamar.
"Baik, Tuan," jawab manajernya dengan menunduk.
"Nona Melody, Anda cari masalah. Apa kamu kira dengan tubuhmu itu bisa membahagiakan tuan kami? Semua wanita sudah melakukan cara yang sama. Hasilnya ditolak semua dan kerjasama dibatalkan. Tuan kami tidak tertarik pada wanita manapun walau tanpa pakaian juga tidak bisa menggodanya," batin manajer pria itu.
Ya, dia adalah Jack Anderson, ketua mafia yang terkenal dengan kekejamannya. Pria berdarah dingin yang ditakuti oleh semua kalangan, juga dikenal sebagai pematah hati wanita. Bagaimana tidak, banyak wanita cantik berusaha mendekatinya, namun semua mendapat balasan kejam dari ketua mafia tersebut.
Kemudian mereka pun memasuki lift menuju lantai dasar.
Di sisi lain, terdapat seorang pria dan wanita yang sedang bertengkar.
"Yivone! Yivone!" panggil pria itu, mengejar seorang gadis muda.
"Yivone, dengarkan aku!" kata pria itu, menahan lengan Yivone yang sedang menangis.
Di saat yang sama, Jack dan manajernya keluar dari lift. Langkah Jack terhenti saat menoleh ke arah pasangan yang bertengkar itu.
"Tidak perlu menjelaskan apapun! Aku sudah melihat semuanya," ujar Yivone, menangis terisak.
"Yivone, maaf. Aku..."
"Jason, aku tahu kau akan berpaling ke wanita lain. Hanya saja, aku tidak menyangka dengan cara begini aku mengetahuinya," kata Yivone, air mata membasahi pipinya.
"Yivone, maaf. Aku bukan sengaja membohongimu. Aku hanya tidak tahu bagaimana mengatakannya padamu. Kau tahu, ibuku berharap aku berhubungan dengannya demi pangkatku di perusahaannya."
"Demi uang dan jabatan kau rela melakukannya? Jason, dari dulu aku tahu kau akan jatuh cinta pada wanita lain. Di saat kita baru mulai, aku pernah mengatakan jika suatu saat kau berpaling ke wanita lain, kau bisa memberitahuku. Aku akan pergi dan tidak akan melarangmu. Tapi, kenapa kau tidak memberitahuku? Aku mengetahuinya melihat dengan mata kepalaku sendiri kau dengan wanita itu, apa tidak terlalu kejam?"
"Yivone, aku..."
"Apa salahku? Aku menyukaimu selama tiga tahun. Aku mendukungmu apapun yang kau lakukan. Dan saat aku curiga kalau wanita itu menyukaimu, aku memilih diam karena aku tidak boleh egois. Walau sebenarnya aku sudah mencurigai kau sudah tertarik padanya. Apa karena dia cantik dan juga kaya, oleh sebab itu kau mengkhianatiku?" tanya Yivone, menangis histeris.
"Yivone, kau tidak bersalah. Kau sangat baik padaku. Bahkan selama kita bersama selama tiga tahun, kau tidak pernah meminta apapun padaku. Selama ini, kita juga tidak pernah bertengkar karena kau sering mengalah padaku. Aku mencintaimu dan dirimu adalah yang terbaik," ujar Jason sambil memeluk Yivone yang sedang histeris.
"Tidak perlu mengasihaniku! Dari dulu aku tidak pernah percaya pada cinta. Aku tahu semua pria sama. Mereka tidak akan cukup hanya satu wanita dalam hidup mereka. Jason, aku pergi. Aku tidak akan menyalahkanmu. Aku tidak memiliki apapun. Jadi, aku tidak bisa membantumu dalam karirmu. Ingat, jangan menyakitinya jika kau sudah memilih dia. Hati wanita sangat rapuh," kata Yivone, melangkah pergi meninggalkan Jason dan melewati Jack yang sedang memperhatikannya.
Jack yang menyaksikan pertengkaran mereka, membuatnya tidak beralih pandangan dari gadis itu.
Secara tidak sadar, ia merasakan kepedihan yang dirasakan oleh Yivone yang sedang terluka.
"Aneh! Kenapa hatiku merasa perih?" batin Jack, matanya memerah saat melihat gadis itu melangkah keluar dari hotel.
Perjalanan pulang
Jack duduk menatap ke luar jendela mobilnya, pikirannya melayang ke kejadian di hotel tadi. Perasaan perih muncul saat melihat gadis itu menangis, sesuatu yang aneh baginya. Jack, yang terkenal dengan kesombongannya, tidak pernah suka didekati oleh wanita mana pun.
Yivone berdiri di tepi jalan menanti bus, bersandar dengan air mata mengalir di pipinya. Beberapa orang lain juga menunggu di tempat yang sama.
Saat itu, sebuah mobil mewah melintas. Jack, yang berada di dalam mobil, melihat ke luar jendela dan memandang Yivone yang berdiri di tepi jalan.
"Gadis itu? Kenapa setiap melihatnya menangis, aku merasa perih?" batin Jack saat mobilnya melewati tempat penantian bus.
Di sisi lain, Jason masih bersama dengan selingkuhannya, Anita.
Klek
Jason melangkah masuk kembali ke kamar mereka dan mendekati Anita yang sudah tanpa pakaian dan ditutupi selimut.
"Apakah gadis bodoh itu sudah pergi?" tanya Anita sambil berbaring di kasur empuknya.
"Sudah," jawab Jason sambil melepaskan pakaiannya satu per satu.
"Dari kemarin sudah kubilang padamu, usir saja dia tapi kamu tidak tega."
"Kami pacaran sudah tiga tahun, tentu saja aku harus memikirkan cara untuk memberitahunya. Sekarang dia sudah tahu sendiri, ini bagus juga," jawab Jason yang sudah tanpa sehelai benang di tubuhnya.
Jason kemudian naik ke atas kasur, mendekati wanita itu dan membuka selimut, menindih tubuh seksi Anita.
"Jason, malam ini aku menyerahkan tubuhku ini padamu. Kau jangan pernah mengecewakanku," kata Anita sambil meraba tubuh Jason.
"Aku sudah korbankan pacarku. Apa kau masih tidak percaya padaku?" kata Jason sambil menguasai tubuh Anita.
"Aahh, kau sangat kuat," kata Anita menahan sakit dan memejam mata.
"Aku akan membuatmu kelelahan," ujar Jason, meneruskan aksinya tanpa henti. Dengan penuh nafsu, Jason melakukannya dengan kasar.
"Aahh, pelan Jason," pinta Anita yang menggerang kesakitan.
"Apa kau pernah melakukannya pada wanita bodoh itu?" tanya Anita dengan suara menahan sakit.
"Tidak pernah."
"Kalian pacaran selama tiga tahun tapi kau tidak menyentuhnya?"
"Dia tidak sudi menyerahkan dirinya," jawab Jason dengan aksi liarnya yang makin cepat.
"Sakit! Jason, kau sangat kasar," teriak Anita dengan air mata menetes.
"Tubuhmu adalah milikku, tentu saja aku akan melakukannya hingga aku puas."
"Jadi wanita bodoh itu masih perawan?"
"Benar, aku pacaran dengan wanita yang sama selama tiga tahun, tapi aku tidak bisa menyentuhnya," ucap Jason dengan kecewa.
"Tidak apa-apa. Bukannya sekarang kau sudah memiliki aku."
"Benar," jawab Jason yang masih dengan aksinya.
"Dasar wanita bodoh, apa kau kira aku mencintaimu? Jika bukan karena hartamu, mana mungkin aku mau menyentuhmu. Wanita yang kucintai hanyalah Yivone. Kau membuatnya lari dan aku akan membalasnya," batin Jason.
"Sudah! Jason, sakit sekali," pinta Anita yang tubuhnya dikuasai pria itu.
"Sebentar lagi, Anita. Aku belum selesai."
"Anita Cole, lihat saja nanti, aku akan menikmati tubuhmu setiap saat. Kau bisa memuaskanku di ranjang. Setelah aku bosan dan menguasai hartamu, maka akan kutendang kau jauh-jauh. Yivone, sabar! Aku akan membawamu kembali suatu hari nanti," batin Jason.
Jason yang memiliki n*fsu kuat melakukannya selama dua jam. Dia dikenal suka bermain wanita mana pun. Hanya saja dia belum pernah menyentuh Yivone meski mereka sudah pacaran selama tiga tahun. Selama pacaran, Jason sering bermain dengan wanita lain di atas ranjang untuk memuaskan dirinya, hanya saja tidak diketahui oleh Yivone selama ini.
Kediaman Shin
Di kediaman Shin, seorang pria paruh baya yang merupakan paman Yivone, bernama Mike Shin, dan putrinya, Kimi Shin, sedang berkumpul di ruang tamu.
"Pa, apa benar besok rumah kita akan diambil alih?" tanya Kimi yang duduk di ruang tamu bersama Yivone dan Mike.
"Benar, ini sudah jatuh tempo. Tuan Anderson akan datang besok," jawab Mike dengan sedih.
"Paman, apa tidak bisa menunda? Ini rumah Kakek satu-satunya untuk Paman," ujar Yivone dengan sedih.
"Tuan Anderson dikenal sebagai pria yang kejam. Dia paling tidak suka kalau janji tidak ditepati," balas Mike dengan mengeluh.
"Pa, bagaimana kalau aku mencarinya dan memohon padanya?" ujar Kimi yang menatap Mike yang sedang tidak bersemangat.
"Tidak usah! Kau tidak bisa menghentikannya. Saat itu aku berjanji sebulan dan besok tepat sebulan," sambung Mike sambil berdiri, melihat sekeliling rumahnya yang akan diambil alih oleh Jack Anderson.
"Paman, ini rumah kakek. Jika diambil, bagaimana dengan Paman dan Kakak mau tinggal di mana?" tanya Yivone sambil berdiri di samping Mike.
"Kita hanya bisa pindah. Setidaknya kita masih ada perusahaan," jawab Mike sambil menatap Yivone.
"Pa, aku akan coba membujuk Tuan Anderson. Biarlah aku mencobanya sekarang?"
"Kimi, kau tahu jika Jack Anderson tidak bisa dibujuk."
"Tapi, Pa. Setidaknya biarkan aku mencobanya," kata Kimi dengan penuh keyakinan.
"Tapi Kimi?"
"Pa, aku akan melakukan apa pun demi rumah kita. Aku pergi dulu."
"Kimi..." teriak Mike yang melihat anaknya berjalan menuju ke mobil.
"Paman, biarlah Kakak mencobanya. Kakak pintar bicara. Aku yakin pasti bisa," ujar Yivone sambil menenangkan pamannya.
"Iya sudah. Mudah-mudahan saja," jawab Mike yang berjalan ke arah tangga.
"Kalau saja Kakak Kimi tidak berhasil, aku berharap aku bisa membantu Paman dengan cara terakhir," gumam Yivone sambil melihat pamannya menuju ke lantai atas.
Night Club 999
Kimi tiba di sebuah club 999.
Pemilik club ini adalah Jack Anderson. Kimi melangkah masuk ke dalam dengan penuh keyakinan. Dirinya sangat yakin bisa menggunakan caranya untuk membujuk pria itu. Selama ini, Kimi memang sangat berharap bisa mendekati Jack Anderson.
"Nona, Anda ingin mencari siapa?" tanya salah satu pegawai club.
"Aku ingin bertemu dengan Tuan Anderson. Namaku Kimi Shin dari keluarga Shin," jawab Kimi yang mengenakan rok pendek di atas lutut dengan atasan tanpa lengan.
"Tuan kami ada di kantornya. Silakan ikut kami."
"Baiklah, terima kasih."
"Jack, aku yakin kau akan terpesona denganku malam ini," batin Kimi.
Klek
"Tuan, Nona Kimi ingin bertemu," kata karyawan club dengan hormat.
"Masuk," sahut Jack dengan cuek.
"Tuan, apa kabar? Namaku Kimi, anak dari Mike Shin," sapa Kimi sambil berdiri dengan sengaja menunduk, menampakkan dua tonjolannya.
Jack, dengan dinginnya, menatap wanita yang berdiri di depannya. Dia sudah tahu niat wanita itu adalah menggodanya.
"Untuk apa kau datang?" tanya Jack dengan tatapan ingin mematikan.
"Aku ingin memohon Tuan untuk memberi kami waktu untuk membayar hutang," jawab Kimi ketakutan dengan tatapan pria itu.
"Dengan menggunakan apa kau ingin memohon padaku?" tanya Jack dengan dingin.
"Aku, apa saja yang Tuan inginkan," jawab Kimi sambil sengaja menunduk lagi agar bisa menggoda pria di depannya.
"Baiklah. Kalau begitu buka pakaianmu! Kalau kau bisa membuatku senang, mungkin saja aku akan memberi waktu untuk menunda mengambil alih rumah itu," perintah Jack dengan tatapan serius.
"Akhirnya dia tergoda olehku," Batin Kimi dengan senyum tipis.
Tanpa menunggu lama Kimi pun membuka semua pakaiannya dan mendekati pria yang duduk di kursi besarnya.
Klek....
"Tuan, silakan perintah!'
"Tuan, kenapa dia masuk?" teriak Kimi dengan mengunakan kedua tangannya menutup tubuhnya yang tanpa balutan apapun.
"Bawa wanita ini pergi melayani tamu kita!" perintah Jack dengan menoleh ke arah lain tanpa memandang wanita itu.
"Tuan, aku tidak mau...,"teriak Kimi yang ditarik keluar oleh bawahan Jack..
"Dasar murahan," gumam Jack dengan wajah dingin.
Klek...
"Masuk!" perintah bawahan Jack dengan mendorong Kimi ke ruangan karaoke yang terdapat beberapa pria yang sedang bersenang-senang.
"Jangan, aku mau keluar," teriak Kimi yang ketakutan karena tangannya ditahan oleh salah seorang pria di dalam sana.
"Nona Shin, bukankah kali ni kau datang untuk meminta tuan kami menunda waktu? jika kau bisa menyenangkan mereka mungkin saja tuan kami akan mempertimbangkan kembali," ujar bawahan Jack lalu dia pun pergi meninggalkan ruangan itu.
"Ayolah gadis cantik, tubuhmu sangat indah," kata pria itu dengan menyetubuhi Kimi di lantai.
"Jangan menyentuhku...," teriak Kimi yang tak berdaya karena di kuasai pria itu.
Sesaat kemudian bawahan itu masuk kembali ke kantor Jack
Klek..
"Tuan, sudah ku lakukan sesuai perintah, Tuan," ujar bawahan tadi dengan menunduk.
"Bagus! keluarga Shin memang rendahan, Mike Shin dan putri nya sama saja,'' Ujar Jack dengan raut wajah yang marah.
"Besok ambil ahli kediamannya!" perintah Jack dengan menatap bawahannya.
"Baik, Tuan,"jawab bawahan dengan menunduk dan meninggalkan kantor atasannya.
"Permisi Tuan," Sapa manager Jack yang masuk ke kantor atasannya
"Bagaimana ada kabar dari sana,?" Tanya Jack dengan menatap ke arah manager itu
"Tuan, kumpulan mereka mulai menyerang kumpulan kita dan Steven berhasil menangkap mereka semua.'' Jawab manager itu dengan cepat
"David, kumpulkan semua anggota kita, minggu depan aku akan ke San Fransisco bertemu dengan Steven, mengenai wilayah itu aku harus mendapatkannya, mereka berani menyerang kita maka akan ku kuasai semua wilayah mereka."
"Baik Tuan" Jawab David dengan menunduk dan keluar dari kantor Tuannya
"David" Teriak Jack dengan nada tinggi
"Iya Tuan" Jawab David yang masuk kembali ke kantor atasannya
"Bagaimana dengan dia masih belum ada kabar?"
"Lapor Tuan, belum. semua tempat sudah di cari, akan tetapi tidak ada orang ini yang muncul di sana," Jawab David dengan cemas
"Ini sudah 25 tahun lamanya akan tetapi dia tidak berniat untuk mencari ku," Ujar Jack dengan kemarahan
"Tuan, aku yakin kita pasti bisa mendapatkannya suatu hari nanti"
"Jika dia ingin pergi maka dia tidak akan ada niat lagi untuk kembali."
"Tuan."
"Keluar."
"Baik, Tuan."
"Kane Anderson, kemana pun kau pergi akan ku cari kau sampai dapat, jika kau sudah mati maka aku juga akan mengorek jasad mu." Batin Jack dengan emosi dan mengepal ke dua tangannya
Setelah satu jam kemudian Kimi keluar dari ruangan karaoke tersebut, dengan kondisi tubuh penuh luka dan perasaan hancur, sambil berjalan ingin meninggalkan tempat itu akan tetapi karena kesakitan yang dia alami membuatnya tidak kuat berdiri sehingga jatuh tersungkur.
"Kenapa harus aku yang mengalaminya?" jika aku tahu seharusnya aku suruh saja gadis bodoh itu yang kemari dan melayani 5 pria brengs*k itu," Kata Kimi dengan kesal dan menangis, dia tidak sadar jika perkataannya itu telah di dengar oleh Jack yang tiba tiba muncul dari belakangnya.
"Kimi Shin, apa kau menyesalinya?" Tanya Jack dengan menatap Kimi yang masih tersungkur di lantai
"Tuan, kenapa kau begitu tega pada ku?" Tanya Kimi dengan menangis histeris dengan mencoba untuk berdiri
"Kenapa? apa kau tahu kau tidak beda dengan wanita lain yang sangat suka menggoda pria, wanita seperti mu sangat cocok untuk melayani para pria murahan itu," Jawab Jack dengan tatapan sinis
"Tapi aku?"
"Apa kau kira dengan menggoda ku maka aku akan memberi waktu kalian untuk melunasi hutang? kau salah. aku tidak suka dengan orang yang tidak tepati janji," Ujar Jack dengan sikap dingin dan meninggalkan wanita itu.
"Kau bohong pada ku, kau bilang akan beri waktu pada kami, aku sudah melayani lima pria itu," Teriak histeris Kimi yang merasa hancur hidup nya.
Pemilik club 999 ini adalah Jack Anderson. selain club 999. dia juga memiliki beberapa kasino mewah dan beberapa Night Club yang juga di eropa. selain itu Jack juga di kenal sebagai pengusaha berlian yang sukses dan mengaut keuntungan yang tidak terhitung kan lagi. sebagai mafia dari kumpulan Wolf Jack di kenal kejam tanpa ragu membunuh orang yang menyinggungnya. baik pria atau pun wanita.
Kumpulan Wolf menyebar ke seluruh dunia, di sebab kan kekejaman tanpa ampun dari Jack, setiap yang menyinggung nya maka mereka akan kehilangan nyawa, selain itu semua wilayah wilayah mereka juga di rebut oleh Jack.
Kediaman Shin..
Yivone yang berada di kamar nya dengan melihat sebuah amplop besar yang berisi dokumen yang sangat penting baginya
"Pa, Maaf. jika besok Yivone harus mengunakan ini untuk membantu paman, jika saja kakak gagal memujuk tuan Jack, hanya bisa mencobanya dengan mengunakan ini," Kata Yivone dengan mengeluarkan air mata sambil melihat dokumen yang di tangannya
Ayah Yivone bernama Justin meninggal saat kecelakaan di saat itu Yivone baru berusia 12 tahun. akan tetapi Yivone sendiri sudah tidak bisa mengingat kejadian itu. akibat kejadian itu telah menghantui kehidupan Yivone selama ini yang bisa di anggap menyebabkan sebuah penyakit aneh bagi diri nya akan tetapi dia sendiri tidak pernah menyadarinya.
Keesokan harinya..
Beberapa mobil berwarna hitam dan beberapa pria asing berpakaian serba hitam mendatangi kediaman Shin, Jack yang datang bersama dengan anggotanya dengan niat ingin mengusir keluarga Mike.
Ting tong.
Bunyi bel di pintu besar rumah Mike.
Kimi lalu membuka pintu dan melihat pria yang berdiri di depan pintu dengan tatapan aura membunuh.
"Tuan Anderson." Sapa Kimi dengan gemetaran.
Jack mengabaikan wanita itu lalu masuk ke ruangan bersama anggotanya.
"Tuan Anderson" Sapa Mike dengan gemetaran
Lalu Jack pun duduk di sofa dengan sikap dinginnya.
"Tuan, beri aku waktu lagi. aku mohon," Pinta Mike dengan memohon
"Tuan Shin, kami sudah memberi waktu selama sebulan" Bentak David dengan nada emosi
"Iya, tapi."
"Aku tidak suka buang waktu. tanpa uang maka keluar saja dari rumah ini, dan juga rumah mu ini dan perusahaan mu itu juga tidak bisa menutupi hutang mu, selain rumah ini kau harus menyerahkan perusahaan mu" Ujar Jack dengan tatapan tajam
"Tuan, perusahaan itu adalah satu-satunya milik keluarga kami dan rumah ini juga," Balas Kimi dengan menangis karena mengingat kejadian semalam.
"Itu bukan urusan ku," Jawab Jack dengan tanpa menatap Kimi yang berdiri di depannya
"David, usir mereka," Perintah jack
"Baik Tuan."
"Paman,'' Panggil Yivone yang di tangga berlarian dari lantai atas menuju ke bawah.
Mendengar suara panggilan yang tiba-tiba muncul dari lantai atas, Jack yang sedang memainkan cincin di jemarinya membuatnya menoleh ke arah gadis yang berlarian di tangga itu. karena dia bisa mengenal suara lembut itu yang dia dengar saat di hotel mewah malam kemarin.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!