Hai, teman-teman, terimakasih banyak sudah mampir di karya pertama ku. Semoga menikmati ya,
Jangan lupa, baca Juga novelku yang lain.
-Hasrat Cinta Adrian (Balas Dendam Pria Patah Hati)
-Mr. Dave, I Love You!
-Terpaksa menjadi Wanita Pemuas.
-Jangan Rubah Takdirku!
-Budak Cinta Tuan Casanova
-One Night Stand with Dosen Panas (Mr. Dave I Love You! 2)
- Ambil Bekasku, Mbak!
Buruan, Cek Profilku😘
...Happy Reading....
...🌺🌺🌺...
Jennifer Lawrence
gadis cantik, ****, tetapi sedikit bodoh merupakan salah satu mahasiswa di Universitas Gunadarma.
Jennifer Lawrence atau yang sering disapa Jenni merupakan mahasiswa akhir harus melakukan bimbingan untuk pembuatan skripsi, yang ternyata dosen pembimbingnya adalah dosen idola para wanita di kampusnya. Tetapi tidak bagi Jeni, ia sama sekali tidak tertarik dengan pesona Alex.
Alex yang memang memiliki paras sangat tampan juga ramah terhadap wanita ini sangat digilai oleh para wanita. Jangan salah ya.. keramahannya ini hanyalah sebagai pancingan untuk mendapatkan ikan segar! ckckck
Alex sering melakukan hubungan one night stand dengan partner se*x nya yang ia bayar.
...----------------...
...Awal pertemuan...
Mentari telah menampakkan sinarnya, semua orang mulai melakukan aktivitas di pagi hari. Tetapi tidak untuk gadis yang masih bergelut selimut ini
Kriiinggg
Mendengar suara alarm berbunyi, Jenni dengan malas tangannya meraih jam wakker di atas nakas untuk mematikan
"Duhh mampus gue telat lagi" ucapnya sambil menepuk jidatnya.
Setelah mata benar benar terbuka ia langsung meraih handuk dan bergegas ke kamar mandi
Tak lama kemudian Jenni keluar dari kamar mandi hanya menggunakan selembar handuk kemudian beralih ke ruang ganti.
Selesai berpakaian dan memakai make up tipis, dia segera berlari setelah menyambar kunci mobil. Tanpa takut akan keselamatannya, Jenni mengemudi dengan kecepatan penuh agar cepat sampai.
.
.
.
Dalam hitungan menit Jenni berhasil memarkirkan mobil dan keluar dengan terburu buru, akibat nya tidak melihat ada seorang pria yang berjalan didepannya dan di detik berikutnya mereka bertabrakan.
Dug.
"Auuhh" pekik Jenni sambil mengusap-usap dahinya yang terasa ngilu dengan kepala menunduk.
Jenni pun menegakkan kepalanya melihat orang didepannya. Betapa terkejutnya ia saat orang yang ditabrak adalah dosen famous di kampusnya dengan beberapa buku yang sudah berantakan tercecer di lantai.
"Maaf pak.. saya nggak sengaja" ucap Jenni sambil menunduk dan melanjutkan jalannya.
"Mau kemana kau?" ucap Alex sambil memegang pergelangan tangan Jenni
"kamu harus tanggung jawab!" lanjutnya.
"Maksud bapak?" jawabnya bingung
" bapak ada yang terluka?" sambil melirik tubuh Alex dari atas sampai bawah, pasalnya Jenni tidak merasa ada yang terluka sedikitpun di tubuh Alex.
" Ck! kamu tidak lihat? buku saya jadi kotor gara gara kamu!!" ucapnya sambil melotot tajam
" saya kan sudah bilang nggak sengaja pak, oke! nanti saya ganti beliin bukunya yang baru. sekarang saya buru buru, bye! " ucap Jenni sambil mengambil langkah untuk berlari.
Tapi belum sampai selangkah tangannya sudah dicekal oleh Alex " Eitss, mau lari kemana kamu!! saya nggak mau tau! pokoknya sekarang juga kamu harus dapetin buku punya seperti saya atau kalo tidak bisa maka akan saya kasih hukuman buat kamu!"
seru Alex mulai meninggikan intonasinya dengan tatapan tajamnya yang tidak beralih dari wajah Jenni
"Whatt!! bagaimana bisa pak" pekik Jenni "saya ada makul sekarang. nanti sore yah, pak! saya akan segera mengganti buku bapak" jelasnya lagi dengan menampilkan puppy eyes yang terlihat menggemaskan berharap dosen didepannya dapat dia rayu.
"hmm.. kalo dilihat lihat gadis ini cantik, seksi dan gunung kembarnya sangat menantang. Sepertinya sangat nikmat untuk menjadi pemu*as naf*suku" gumamnya dalam hati sambil menyeringai
" Oke! kalo sekarang tidak bisa berarti siap siap hukuman untuk mu." jawab sang dosen karena tiba-tiba terbersit ide gila untuk memberi hukuman pada mahasiswa cantik didepannya.
"nanti temui saya di ruangan saya setelah selesai makul" tambahnya sambil berlalu pergi
...----------------...
Sore hari, begitu Jenni selesai kuliah langsung menuju ke ruangan dosen menyebalkan yang telah ia tabrak tadi pagi untuk menerima hukuman.
**T**ok tok tok.., Jenni mengetuk pintu ruangan dosen menyebalkan.
"Masuk" ucap Alex dari dalam ruangan.
Dengan segera Jenni membuka pintu kemudian menyembulkan kepalanya ke ruangan Alex.
"Permisi pak ... saya ingin menanyakan hukuman apa yang bapak berikan kepada saya" ucapnya to the poin.
Alex mengalihkan pandangan dari laptop kepada orang didepannya. Pandangannya terkunci, ia terpana melihat sosok didepannya yang menurutnya sangat manis dan..sek*si. Padahal jika dilihat, Jenni hanya menggunakan jeans dan atasan blouse berwarna yang agak terbuka sehingga buah dada nya sedikit menyembul keluar.
Ehmm.
Alex berdehem sembari mengalihkan pandangan ke arah lain.
"Duduk!" Titah nya, memberi kode melalui tatapan mata dari Jenni ke kursi didepannya.
Jenni menganggukkan kepala sembari duduk di kursi yang ditunjukkan Alex.
"Baiklah, karena kamu telah merusak buku penting saya maka kamu harus menerima hukuman dari saya yaitu menjadi asisten saya selama 1 bulan. "
"Siap, hanya menjadi asisten kan, pak. Oke! saya terima." jawab Jenni sambil mengulurkan tangan.
Jenni tidak tahu bahwa yang dimaksud Alex untuk menjadi asistennya itu berbeda dari asisten dosen biasa sehingga Jenni hanya mengiyakan kemauan Alex.
"Oke! good" Alex menerima uluran tangan Jenni sambil menyunggingkan senyum menyeringai.
Masuk perangkap gue, Lo. Gumamnya dalam hati seraya menatap intens wanita didepan nya.
"Baiklah, karena kamu telah menyetujui untuk menjadi asisten saya maka tanda tangani surat ini." ucap Alex sambil menyodorkan selembar kertas berisi surat perjanjian
"Sebentar, pak. Bapak nggak salah? menyuruh saya untuk tinggal serumah dengan Anda dan meminta saya untuk melayani semua kebutuhan Anda?" Jenni dengan tidak sabaran bertanya karena merasa tak percaya dengan apa yang tertulis di surat perjanjian tersebut.
Pasalnya isi dari surat tersebut sangat lah melenceng dari yang dia kira. Di surat itu tertulis Jenni harus tinggal di apartemen milik Alex untuk memenuhi semua kebutuhannya. Dan yang membuatnya lebih heran adalah selama dalam masa hukuman, Jenni dilarang untuk berhubungan atau bertemu dengan lawan jenis sampai waktu hukuman habis.
"Apa maksudnya coba??" Berbagai pikiran aneh mulai muncul di kepala Jenni karena surat perjanjian yang diberikan Alex karena menurutnya ambigu.
"Saya rasa kami cukup cedas untuk membaca dan memahami isi perjanjian itu! cepat tanda tangan! dan segera keluar dari ruangan saya karena saya masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan" Sahutnya dengan tatapan datar dengan bola mata tajam menatap Jenni yang mampu menghunus hingga ke ulu hatinya.
"Satu lagi, berikan alamat tempat tinggal mu dan bersiaplah untuk pindah ke apartemen saya. Siapkan segala keperluan yang kamu butuhkan selama tinggal, nanti malam akan ada orang yang menjemputmu. Untuk baju, tidak perlu membawa banyak karena di apartemen saya tersedia banyak baju wanita." Pandangan Alex masih tertuju kepada Jenni yang terus menyimak apa yang dikatakan Alex kepadanya.
Pria itu menyeringai lebar kala Jenni tak merespon apapun. Sepertinya dia tak curiga kalau dirinya adalah seorang penjahat kelamin yabg setiap malamnya terus-terusan bergonta-ganti wanita.
"Kenapa seperti ada yang aneh?"Gumam Jenni dalam hati dengan beberapa lipatan di dahinya.
"Baik pak! saya akan segera mengemasi barang-barang yang akan saya bawa. Jika tidak ada lagi yang perlu bapak sampaikan saya permisi keluar, pak." ucap Jenni seraya bangkit dari kursi untuk keluar ruangan.
"Oke! kamu boleh keluar sekarang" balas Alex sembari mengulurkan tangan ke arah pintu.
...----------------...
selamat membaca..😊❤️
maaf banyak typo dan kurang enak dibaca karena masih belajar.
jangan lupa like, commant, vote dan hadiahnya
Malam harinya, seorang laki-laki berperawakan tinggi, tubuh tegap , atletis dengan tatapan datar menghampiri kediaman Jenni.
Dialah asisten pribadi Alex bernama Dion yang sengaja diutus untuk menjemput Jenni.
"tok tok tok" pintu rumah Jenni diketuk oleh Dion.
Tak membutuhkan waktu lama, Jenni membukakan pintu.
"Mohon maaf, cari siapa ya..?" Jenni memperhatikan wajah orang didepannya yang menurutnya asing, karena belum pernah bertemu dengannya.
Cara berpakaian Jenni yang selalu menggoda, tak menyadari kala pahanya yang hanya tertutup hotpants dan tubuh bagian atasnya yang hanya tertutup tang top ketat itu terus dilirik oleh pria didepannya.
Dasarnya Dion yang memang sebelas dua belas dengan Alex, tak bisa berkedip saat melihat pemandangan didepannya. Namun, sebisa mungkin ia mengendalikan diri untuk tidak menyentuh milik boss nya itu.
Shitt
Pusakanya mengeras saat fantasi liarnya bekerja hanya dengan melihat tubuh se ksi Jenni.
"Ehhm.." dengan segera ia menormalkan tatapannya kepada Jenni berubah menjadi datar dan dingin seperti biasa dan menyembunyikan miliknya yang sudah mengeras dan siap tempur.
"Damn it! kenapa dia sangat menggoda? siall, setelah ini aku harus menyewa jallang untuk menuntaskan hasratku." Gumamnya dalam hati.
" Nona, saya suruhan tuan Alex untuk menjemput anda! " ucapnya to the poin.
Ia tak ingin berlama lama, karena ada yang harus segera di tuntaskan. apalagi kalau bukan junior nya?
"Ohh baiklah..sebentar saya ambil koper dan ganti baju dulu, silahkan masuk dulu, Tuan" jawab Jenni seraya mempersilahkan Dion untuk masuk.
Jenni memang sudah memutuskan untuk menerima hukuman nya karena menurut nya pekerjaan rumah tak akan membuat nya kesulitan untuk melakukan aktivitas nya seperti biasa. Dan kegiatan yang dimaksud Jenni adalah shopping, bermain bersama teman-temannya, dan aktivitas lain untuk menyenangkan tubuh.
"Silahkan, saya tunggu disini!" ucap Dion tetap dengan mempertahankan muka datarnya.
"Huh ... ini orang apa kulkas? dingin banget!" gerutu Jenni sembari masuk kedalam rumah.
Tak lama kemudian, Jenni keluar dari rumah sambil menyeret koper. kemudian mengunci pintu.
Sekarang dia telah berganti pakaian menggunakan dress tanpa lengan di atas lutut dengan belahan dada rendah yang semakin memancing has rat siapapun yang melihatnya.
"Mari nona, biar saya saja yang membawa koper." ucapnya seraya mengambil alih koper dari tangan Jenni.
Dion berusaha setenang mungkin, untuk menyembunyikan kegelisahannya karena juniornya yang sangat menyiksa.
"Nggak usah repot-repot, tuan, tapi kalo tuan mau saya repotin ya .. silahkan hehehe," jawab Jenni bercanda, yang diiringi dengan tawa.
Sebenarnya Jenni kesusahan membawa koper yang menurutnya berat, ditambah dengan tas berisi buku dan laptop ditangannya.
Melihat hal itu Dion hanya menggelengkan kepala. *T*ernyata gadis cantik ini bar bar juga Batin Dion.
Setelah dibukakan pintu, tanpa banyak kata Jenni segera masuk di kursi sebelah kemudi. Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan.
Hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit, mobil itu berhenti di depan gedung apartemen mewah. Dion turun dari mobil terlebih dahulu kemudian membukakan pintu untuk Jenni seperti tadi.
Jenni berjalan beriringan dengan Dion yang menyeret koper miliknya memasuki gedung apartemen yang menjulang tinggi menuju lift. Dion memencet nomor 22, karena apartemen Alex berada di lantai 22.
Ting
Setelah pintu lift terbuka, Keduanya berjalan dengan posisi Jenni terus mengikuti Dion di belakangnya sampai di depan pintu apartemen yang ia yakini adalah apartemen milik Alex.
"Ting ... tong...," bunyi bell apartemen yang dipencet Dion.
Tak lama setelahnya keluarlah sosok Alex dengan pakaian rumahan.
Dia hanya menggunakan kaos oblong berwarna putih ketat sehingga mencetak perut sixpack nya dan bawahan celana kolor selutut.
Sejenak Alex tak berkedip saat melihat Jenni dengan pakaian yang menurutnya sangat se ksi.
Bagaimana tidak? Jenni yang memiliki ukuran dada tergolong besar, tapi selalu memamerkannya kepada orang.
Entah disengaja atau memang benar benar tidak bisa ditutupi dengan sempurna?
"Apa kau datang dengan pakaian seperti ini ingin sengaja menggodaku?" ucap Alex sambil tersenyum menyeringai.
...----------------...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!