NovelToon NovelToon

Cinta Untuk Permaisuri Arogan

Episode 1

Vela gadis cantik yang merupakan seorang pembunuh bayaran berdarah dingin,namun hanya beberapa orang yang tahu jika ia adalah seorang pembunuh bayaran,walaupun begitu Vela adalah gadis serba bisa yang bermultitalenta,sahabat Vela selalu mengatakan diri nya mempunyai altar ego karna saat tidak dalam bisa Vela akan selalu ceria,ramah murah senyum serta lembut namun saat ia sedang menjalan kan misi Vela akan berubah begitu kejam,bengis dan dingin serta tidak akan pandang bulu bagi siapa yang mengusik nya.

"Hallo san"ucap Vela saat ini sedang berada di mobil nya untuk pulang.

"Kamu di mana Vel"ucap seseorang Vela panggil San.

"Di jalan mau pulang,,ada apa"tanya Vela.

"Aku sudah di rumah cepat lah ada yang ingin aku bahas dengan mu"ucap Santi yang merupakan sahabat Vela.

"Ya sebentar lagi aku akan sampai"ucap Vela menutup telpon nya.

Ia melajukan mobil nya dengan kecepatan di atas rata-rata saat akan di belokan sebuah truk besar juga melaju dengan cepat hingga Vella tidak dapat mengindar dan..

Brukk

Kecelakaan terjadi begitu saja,semua orang yang melihat kecelakaan itu segera berlarian menghampiri.

Apa aku akan mati di usia muda begini,batin Vela memejamkan mata nya.

Sementara di sebuah kamar yang lumayan mewah seorang wanita yang memejamkan mata nya beberapa hari akhir nya terbuka secara perlahan.

"Permaisuri akhir nya permaisuri sadar juga"ucap seseorang di samping wanita yang di panggil permaisuri tersebut.

Sedangkan wanita tersebut kening nya mengerut bingung menatap seorang wanita di samping nya,lebih bingung lagi saat ia memakai pakaian kuno.

"Kau siapa"tanya wanita yang tak lain adalah Vela berpindah jiwa karna kecelakaan tersebut.

"Hamba Mia pelayan permaisuri"ucap pelayan Mia.

Vela diam dan menatap sekeliling nya dan menatap diri nya juga,apa aku berpindah domensi seperti novel-novel yang aku baca,pikir Vela

Tak lama Vela memegang kepala nya yang terasa sakit,ingatan-ingatan pemilik tubuh tersebut berputar-putar di kepala nya membuat nya sedikit berteriak.

"Permaisuri sebentar saya akan panggilkan tabib"ucap pelayan namun Vela lebih dulu menghentikan nya.

"Tidak perlu Mia"ucap Vela menggelengkan kepala nya pelan.

"Jangan biarkan siapa pun masuk aku ingin istirahat"sambung Vela.

"Baik permaisuri"ucap pelayan Mia membungkuk hormat meninggalkan Vela di kamar nya.

Setelah pelayan Mia pergi Vela menatap langit-langit kamar tersebut sambil mendesah kesal.

"Kau bodoh sekali permaisuri Bianca sudah jelas-jelas dia tidak mencintai mu kau malah masih mengemis cinta untuk nya sampai kau mengabaikan putra mu sendiri,ibu macam apa kau membiarkan putra mu di tindas oleh yang lain"ucap Vela kesal sendiri.

Sekejam apa pun dia di masa lalu jika menyangkut anak kecil ia akan luluh karna ia begitu menyukai anak kecil.

"Lebih baik aku istirahat dulu besok aku akan menemui putra ku itu"gumam Vela yang sekarang menjadi permaisuri Bianca.

Pagi hari pun tiba pelayan Mia datang menyiapkan air untuk Vela mandi serta pakaian,Vela yang terbiasa bangun pagi sudah membuka mata saat pelayan Mia masuk.

"Mia"panggil Bianca.

"Hamba permaisuri"ucap pelayan Mia menunduk sedikit takut membuat kesalahan.

"Ck jangan takut begitu aku tidak akan memakan mu"ucap Bianca kesal.

"Kau ambil aku makanan saja aku akan mandi sendiri"ucap Bianca berdiri.

"Baik permaisuri"ucap pelayan Mia.

"Jangan panggil aku permaisuri telinga gatal mendengar nya,panggil kakak Bian saja "ucap Bianca.

"Hamba tidak berani permaisuri"ucap Pelayan Mia.

"Ck aku sudah menganggap mu sebagai adik ku sendiri jadi panggil kakak saja"ucap Bianca membuat mata Mia berkaca-kaca.

"Terimakasih permaisuri"ucap Mia.

"Sudah aku bilang panggil aku kakak"ucap Bianca.

"Baik kak"ucap Mia membuat Bianca tersenyum tipis.

"Sana ambilkan makanan untuk kita setelah ini kita akan mengunjungi pangeran"ucap Bianca masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.

Sementara pelayan Mia merasa senang dengan perubahan permaisuri tersebut bahkan menganggap nya sebagai adik.

Bianca masuk ke dalam tempat pemandian yang bertabur bunga mawar tersebut untuk berendam,lima belas menit ia keluar dari pemandian dan memakai baju tipis untuk mengeringkan tubuh nya.

Ia melihat ke lemari pakaian nya semua nya berwarna cerah menyala membuat mata nya sakit melihat itu karna ia tidak memakai baju yang cerah begitu.

"Buang semua hanfu-hanfu itu ganti dengan yang lebih sederhana dan warna nya agak gelap"ucap Bianca.

"Iya kak"ucap Mia.

Ia mengambil hanfu putih polos dan memakai nya,tak lupa menata rambut panjang nya juga sederhana dan sedikit memoles wajah nya,pelayan Mia menatap takjub permaisuri di depan nya yang terlihat sangat cantik.

"Kakak sangat cantik"ucap Mia membuat Bianca terkekeh.

Jika dulu permaisuri Bianca akan suka memakai hanfu cerah dan banyak perhiasan serta makeup tebal,maka tidak dengan Vela yang lebih suka sederhana dan apa adanya.

"Apa makanan nya sudah siap Mia"tanya Vela setelah memakai kalung sederhana untuk menambah penampilan nya.

"Sudah kak"ucap Mia semangat membuat Bianca geleng kepala,usia Mia masih sekitar enam belas tahun maka nya dia sedikit kekanak-kanakan.

"Ayo makan bersama"ucap Bianca.

"Eh kakak saja yang makan duluan nanti saya akan makan"ucap Mia.

"Ck tidak ada bantahan ayo makan"ucap Bianca.

Dengan terpaksa Mia ikut duduk di depan Bianca,saat Bianca menatap makanan tersebut membuat kening nya mengerut bingung.

"Makanan apa ini"tanya Bianca melihat semua nya hanya di rebus bahkan masih ada bau amis dari sana membuat selera makan nya jadi hilang.

"Maksut kakak apa"tanya Mia polos.

"Sudah lah kau makan saja kakak tidak lapar lagi"ucap Bianca.

Apa mereka tidak tahu bagaimana cara memasak atau memang di sini cuma makan begitu saja,semua nya di rebus bahkan ikan itu masih amis,batin Bianca.

"Tapi kak"ucap Mia ragu.

"Tidak papa makan saja"ucap Bianca.

Mia pun mengangguk dan memakan nya,sambil menunggu Mia makan Bianca berjalan menuju jendela untuk melihat keluar,di sana banyak pelayan dan prajurit yang sedang mengerjakan tugas mereka membuat Bianca mendesah pelan.

Setelah Mia selesai makan Bianca mengajak Mia untuk ke kediaman putra dari pemilik tubuh yang ia tempati yang sekarang sudah menjadi putra nya nya.

Sepanjang jalan mereka menatap takjub dan takut pada Bianca membuat Bianca mengendus malas.

"Tidak usah takut aku tidak akan memakan kalian"ucap Bianca tersenyum tipis membuat yang lain melongo,sedangkan Bianca melakukan hal itu untuk mengembalikan nama baik nya.

Episode 2

Setelah mengatakan itu Bianca berjalan kembali bersama Mia di belakang nya menuju ke kediaman sang putra,namun saat di jalan mereka berpapasan dengan Kaisar Alex dan juga selir kesayangan nya Silla.

Wajah Bianca menjadi datar dan dingin mengingat perlakukan Kaisar Alex yang sama sekali tidak peduli dengan putra nya dan juga pemilik tubuh tersebut,bahkan Kaisar Alex tak segan memberikan nya hukuman.

Bianca berjalan melewati mereka begitu saja tanpa menyapa kedua nya bahkan memberi salam pun tidak membuat Kaisar Alex dan Selir Silla sama-sama menatap satu sama lain melihat perubahan permaisuri Bianca,biasa nya jika Permaisuri Bianca ia akan marah-marah tidak jelas melihat kedua nya dan akan berbuat onar,namun sekarang menyapa saja tidak bahkan ia seperti menganggap kedua nya tidak ada.

Ada apa dengan nya,batin Kaisar Alex.

"Baginda,Permaisuri kenapa"tanya Selir Silla.

"Tidak tahu biarkan saja,ayo pergi"ucap Kaisar Alex lembut.

Kedua nya pun kembali melangkah melanjautkan perjalanan mereka, Sedangkan Bianca telah sampai di depan pintu kediaman putra nya membuat nya menarik nafas dalam-dalam.

Ia menatap sekeliling tidak ada pengawal satu pun di kediaman putra nya tersebut membuat dada nya terasa miris.

Tok tok tok

"Siapa"suara seorang bocah dari dalam.

Bianca masuk ke dalam tanpa menjawab ucapan sang putra membuat bocah berumur lima tahun tersebut gemetar takut,biasa nya jika permaisuri datang ke kediaman tersebut ia akan membentak dan tak segan memuluk pangeran Albert.

Miris sekali anak sendiri melihat mu sampai gemetar begitu,batin Vela.

Bianca berjalan mendekati pangeran Albert saat tangan nya terangkat dan mendekati wajah pangeran Albert reflek pangeran Albert memejam kan mata nya,namun bukan tamparan yang ia dapat malah sebuah elusan di pipi nya yang terlihat tirus.

"Maaf kan mama yah selama ini selalu berlaku kasar pada mu"ucap Bianca berjongkok di depan putra nya.

"Permaisuri tidak salah"ucap pangeran Albert.

"Jangan panggil permaisuri lagi,,sekarang panggil mama"ucap Bianca tersenyum lembut membuat mata pangeran Albert menangis.

Bianca langsung memeluk tubuh putra nya tersebut dan mengelus punggung pangeran Albert.

"Maaf kan mama,,mama berjanji mulai sekarang akan menjaga mu dengan baik mama tidak akan membiarkan siapa pun melukai mu"ucap Bianca di angguki pangeran Albert.

"Jangan menangis lagi putra mama tidak boleh menangis"ucap Bianca menghapus air mata pangeran Albert.

"Ma-ma"ucap pangeran Albert terbata karna senang ibu nya memeluk nya.

Bianca tersenyum lembut dan mengelus kepala pangeran Albert,ia menyentuh kaki pangeran Albert karna ada yang aneh menurut nya.

"Mama sedang apa"tanya pangeran Albert.

"Berbaring lah dulu mama akan periksa kondisi mu dulu"ucap Bianca membantu Albert berbaring.

Albert pun menurut saja,Bianca memeriksa semua tubuh Albert dengan teliti hingga mata nya memicing.

Racun,batin Vela, Vela juga merupakan seorang ahli dalam racun maka dari itu ia mudah menebak nya.

"Bagaimana kalau putra mama tinggal di kediaman mama saja"ucap Bianca.

"Apa Kaisar akan mengizinkan nya ma"tanya Albert.

"Tenang saja mama urus semua nya"ucap Bianca.

"Iya ma"ucap Albert tersenyum tipis membuat Bianca ikut tersenyum.

"Putra mama sudah makan"tanya Bianca di jawab gelengan kepala dari Albert.

"Kenapa belum"tanya Bianca membuat Albert menunduk.

"Ada apa sayang"tanya Bianca lagi.

"Mereka belum ada mengantar makanan ke sini dari kemaren ma"ucap Albert membuat mata Bianca terbelalak kaget.

"Pelayan yang menjaga mu di mana"ucap Bianca.

"Albert tidak tahu ma"ucap Albert membuat tangan Bianca terkepal kuat.

"Ya sudah Al ikut dengan mama saja,,mama akan memasak untuk putra tampan mama ini"ucap Bianca.

"Benar ma"ucap Albert dengan ceria di angguki Bianca.

"Mia kemas barang-barang milik Al kita akan ke kediaman ku"ucap Bianca menggendong Albert.

"Mama suruh pengawal untuk menggendong Al saja nanti mama lelah"ucap Albert.

"Tidak sayang mama sendiri yang akan merawat mu dan mama tidak akan mengizinkan siapa pun menyentuh putra mama ini"ucap Bianca.

"Kakak semua nya sudah siap"ucap Mia membuat Bianca tersenyum.

"Kalau begitu ayo pergi dari sini"ucap Bianca membawa Albert keluar menuju kediaman nya.

Albert menyembunyikan wajah nya di ceruk leher Bianca karna selama ini pelayan dan pengawal selalu berlaku kasar pada nya juga bahkan anak dari selir lain nya juga sama membuat ia seperti sekarang menjadi penakut apalagi keadaan nya yang cacat tidak bisa berjalan.

"Salam permaisuri dan putra mahkota"ucap para pelayan dan pengawal yang berpapasan dengan mereka,Bianca hanya mengangguk dan tersenyum tipis sebagai jawaban.

"Jangan takut Ok"ucap Bianca lembut di angguki Albert namun tetap saja ia bersembunyi.

Sampai di kediaman nya,Bianca menduduk kan Albert di kursi dekat dengan dapur pribadi yang ada di kediaman tersebut.

"Mia jaga keponakan mu aku akan memasak makanan enak untuk kita"ucap Bianca.

"Mia saja yang memasak kak"ucap Mia karna selama ia menjadi pelayan untuk permaisuri Bianca ia tidak pernah melihat permaisuri Bianca memasak,ke dapur saja tidak pernah.

"Kau duduk lah dan lihat"ucap Bianca segera mengambil bahan masakan yang ada di sana untuk di olah.

Ia memasak masakan modren dari asal nya,tangan nya dengan cekatan mengolah bahan-bahan tersebut,hingga satu jam kemudian makanan yang ia buat tertata rapi di atas meja membuat pangeran Albert dan Mia menatap berbinar makanan tersebut karna belum pernah mereka lihat apalagi aroma masakan nya tercium sangat menggugah selera.

"Mari makan"ucap Bianca dengan wajah ceria nya.

Setelah mencuci tangan dengan bersih mereka mulai makan,pangeran Albert dan Mia makan sangat lahap membuat Bianca tersenyum tipis melihat kedua nya.

"Apa kah begitu enak"tanya Bianca menopang dagu nya dengan sebelah tangan memperhatikan kedua nya yang seperti berlomba takut akan habis.

"Enak ma sangat enak"ucap pangeran Albert dengan mulut penuh makanan membuat Bianca tersenyum manis.

"Kalau begitu mama akan memasak setiap hari untuk kita"ucap Bianca.

"Dari mana kakak belajar memasak seperti ini"tanya Mia.

"Suatu saat kau akan tahu,,jika kau mau kakak akan mengajari mu"ucap Bianca di angguki Mia.

"Ahhh kenyang sekali"ucap kedua nya setelah menghabis kan semua makanan tersebut tanpa ada sisa sedikit pun.

Senyum di bibir Bianca tak pernah luntur menatap kedua nya,sekarang ia memiliki seorang putra dan seorang adik,di kehidupan nya dulu ia tidak memiliki siapa pun kecuali sahabat nya Santi.

Aku berjanji akan menjaga kalian dengan baik karna cuma kalian keluarga ku,batin Bianca.

Episode 3

Bianca menjalani hari nya dengan bahagia bersama pangeran Albert dan Mia,sudah tiga hari pengeran Albert tinggal bersama nya karna ia sendiri yang akan mengeluarkan racun dari tubuh putra nya tersebut agar bisa berjalan.

Bianca bahkan keluar tengah malam ke hutan untuk mencari penawar racun tersebut. Saat ini Bianca mengajak pangeran Albert berlatih berjalan di halaman kediaman nya yang terasa sejuk karna ada beberapa pohon rimbun.

"Ma Albert takut"ucap pengeran Albert.

"Jangan takut ada mama yang menjaga mu,kita berlatih pelan-pelan saja"ucap Bianca lembut.

"Kalau Albert tidak bisa berjalan bagaimana ma"tanya pangeran Albert dengan sedih.

"Pasti bisa asal kan anak mama semangat dan tidak menyerah"ucap Bianca mengelus kepala pangeran Albert.

"Sudah siap kita mulai"ucap Bianca karna masih pagi-pagi sekali.

"Iya ma"ucap pangeran Albert semangat melihat wajah semangat sang mama.

Bianca menuntun pengeran Albert untuk berdiri walaupun masih ia pegang.

"Langkah nya satu-satu saja dulu mama akan memegang tangan mu"ucap Bianca di angguki pangeran Albert.

Ia menggenggam tangan kecil tersebut dan menuntun pengeran Albert untuk berjalan selangkah demi selangkah walau masih terlihat gemetar.

"Ayo semangat anak mama pasti bisa"ucap Bianca dengan sedikit keras menyemangati putra kecil nya.

"Ayo pengeran semangat"ucap Mia juga tidak kalah berteriak membuat mereka tertawa.

"Albert bisa berjalan ma"ucap pangeran Albert dengan wajah bahagia bisa menggerak kan kaki nya selangkah demi selangkah walau masih gemetar.

"Iya anak mama pasti bisa"ucap Bianca tersenyum.

Tanpa mereka ketahui suara teriakan mereka membuat langkah Kaisar Alex mendekat karna penasaran,ia melihat dari jauh apa yang di lakukan permaisuri Bianca serta pangeran Albert.

Kapan mereka dekat begitu,pikir nya.

Sementara Bianca dan Mia terus berteriak senang melihat pangeran Albert yang mulai melangkah satu persatu tanpa di pegang oleh Bianca lago walaupun masih terjatuh dan bangun lagi,namun dengan semangat pangeran Albert kembali bangun walaupun sesekali di bantu Bianca.

"Anak mama hebat"ucap Bianca bertepuk tangan membuat pengeran Albert tersenyum bahagia.

"Sudah dulu tidak usah terlalu di paksakan masih ada hari esok"ucap Binca lagi mendekati pangeran Albert.

Ia menggenggam tangan kecil tersebut dan menuntun nya duduk di bawah pohon tak jauh dari mereka,Bianca duduk begitu saja di atas rumput tersebut begitu pun dengan pangeran Albert.

"Terimakasih ma, Albert sayang mama"ucap pangeran Albert membuat Bianca menoleh dan tersenyum tipis.

"Mama juga sayang pada pangeran kecil mama ini"ucap Bianca memeluk pangeran Albert.

Binca melepaskan pelukan nya dan menghapus air mata yang mengalir di pipi pangeran Albert.

"Jangan pernah menangis lagi mama tidak suka melihat nya"ucap Bianca di angguki pangeran Albert.

Ia menggelitiki perut pangeran Albert agar membuat nya tertawa dan benar saja pangeran Albert tertawa kencang begitu pun dengan Bianca.

"Sudah ma Al geli"teriak pangeran pangeran Albert sambil tertawa.

"Hahaha benar kah"ucap Bianca tanpa menghentikan tangan nya.

"Ampun ma ini geli sakali hahaha"ucap pangeran Albert.

Bianca menghentikan tangan nya dan memeluk pangeran Albert yang masih berusaha menghentikan tawanya.

Lain hal nya Kaisar Alex yang menatap terpesona oleh kecantikan Permaisuri nya tersebut dengan dandanan biasa saja apalagi saat tertawa lepas seperti itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!