NovelToon NovelToon

Ranjang Panas Om Duda

pengenalan karakter

Morina terlahir dari keluarga yang, Broken home ia pergi dari rumah orangtuanya untuk mencari kebahagiaannya sendiri. Ayahnya bernama Jose Miller Seorang pebisnis handal dan yang paling ditakuti seluruh Indonesian ia terkenal sadis, ibunya sibuk dengan urusan bisnis yang ia kelola.

Morina selalu diasuh oleh baby sister dan beberapa asisten rumah tangga. Sehingga dirinya kurang kasih sayang dari orangtuanya karna sibuk dengan urusan masing masing. Sehingga disuatu tempat tanpa disengaja ia menabrak seseorang yang sedang berjalan sembari menggandeng tangan seorang anak kecil yang imut dan cantik.

Ia memperhatikan anak kecil yang digandeng oleh Antonio. Ia Antonio seorang duda ditinggal meninggal oleh istrinya akibat kecelakaan satu tahun yang lalu, sehingga dirinya harus merawat anaknya sendiri dibantu oleh ibunya. ibu Dewi namanya. Antonio salah satu pengusaha dibidang kuliner ia memiliki beberapa restoran dan juga cafe di berbagai propinsi di Indonesia.

Didalam menjalani bisnis kulinernya, ia juga menyempatkan diri untuk mengurus anaknya sendiri tanpa harus mengandalkan baby sister. Ia memilih mengurus Kaila sendiri, karna ia ingin menuangkan seluruh kasih sayangnya kepada Kaila. Kaila gadis cilik berumur 3 tahun Morina sangat tertarik dengan sosok Kaila yang berparas cantik dan juga imut.

"Hai anak manis....." sapa Morina kepada Kaila membuat gadis cilik itu mengembangkan senyumnya." Maaf ya kakak menabrak kamu soalnya kakak ngak sengaja." Kata Morina karna dirinya merasa bersalah telah menabrak Kaila dan juga Antonio.

" Tidak apa apa kakak, santai aja." sahut Kaila

" Oh ia kenalin nama kakak Morina." kata Morina sembari mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Kaila. Kalaupun menerima uluran tangan Morina " Saya Kaila kak...." sahut Kaila sambil mengamati wajah Morina yang sangat cantik dan memiliki rambut panjang dan indah apalagi Morina saat itu memakai topi, rambutnya diikat ekor kuda. Membuat aura kecantikannya semakin mempesona.

Antonio memperhatikan interaksi antara Morina dengan putrinya Kaila. Entah mengapa Kaila bisa langsung akrab kepada Morina. Padahal selama ini hati Kaila paling sulit untuk ditaklukkan oleh siapapun . Selain Antonio dan ibu Dewi yang merupakan nenek dari Kaila.

"Kakak cantik deh." kata Kaila memuji kecantikan Morina. Membuat Morina langsung mengembangkan senyumnya sehingga lesung pipi nya terlihat jelas di mata Antonio " ya ampun lesung pipinya manis bangat." gumam Antonio dalam hati. "kamu juga cantik adik manis." Sahut Morina sembari mengelus rambut cantik milik Kaila.

" Saya minta maaf pak ....karna sudah menabrak kaila dan juga bapak," tapi jujur saya tidak sengaja." kata Morina untuk meminta maaf kepada Antonio.

" Tidak apa apa kak.....kan Kaila dan ayah tidak kenapa kenapa." sahut Kaila tanpa memberi kesempatan kepada ayahnya untuk menjawab Morina.

" Oh kakak cantik .....boleh Kaila meminta nomor ponsel kakak cantik?" tanya Kaila sembari mengedip edipkan matanya kearah Antonio." tentu boleh dong sayang...." Sahut Morina sembari memberikan no ponselnya kepada Kaila. " Mulai sekarang kita teman temanan ya kakak cantik." kata Kaila sembari memberikan jari kelingking nya tanda persahabatan antara Morina dan Kaila.

" Adik kakak yang cantik.... kakak pamit dulu Yach soalnya kakak ada urusan," kapan kapan kita bertemu lagi okey." kata Morina berpamitan kepada Kaila yang sedari tadi mengajaknya berbicara. Morina berlalu dan meninggalkan Kaila bersama Antonio. "Wah ayah kakak Morina cantik bangat Yach." puji Kaila membuat Antonio mengembangkan senyumnya." Ia sayang kakaknya cantik" Sahut Antonio

kemarahan tuan Jose miller

Morina mengendarai sepeda motor miliknya dengan kecepatan tinggi, gadis belia berumur 18 tahun itupun, tiba disebuah cafe tempat ia nongkrong dengan teman temannya. " ia langsung memarkirkan motor ninja miliknya diparkiran cafe. banyak kaum Adam yang terpesona melihat kecantikan Morina tetapi tak satupun yang mampu menaklukkan hati Morina.

"hai gas .....udah lama Yach , maaf sedikit telat." kata Morina kepada teman temannya karna merasa bersalah membuat teman temanya menunggu dirinya. "santai aja kali mori" kata Zahra yang merupakan sahabat karib Morina.

"oh gimana kamu memutuskan bakal kuliah dimana mor?" tanya Zahra kepada morina.

" Entahlah aku belum tau, tapi sepertinya aku mau ngambil jurusan manajemen deh, soalnya papaku ngotot bangat kalau aku mengambil jurusan itu." sahut Morina.

tiba tiba seorang pelayan cafe datang menghampiri mereka, membawakan daftar menu "maaf mbak mau pesan apa?" tanya pelayan cafe

" kalau aku touco cumi campur udang, minumnya jus jeruk aja." sahut Morina

" samakan aja deh kata Zahra dan Sarma kompak. pelayan cafe pun berlalu menuju dapur. morina asik bercerita sewaktu mereka duduk di bangku SMA. Ya Morina dan kedua sahabatnya baru lulus dari bangku SMA.

morina dan kedua sahabatnya pun bercanda gurau terkadang mereka tertawa terbahak bahak. mengingat masa masa sewaktu dihukum oleh guru karna mencontek saat ujian. yang paling sering antara mereka bertiga menyontek adalah Sarma. sarma memang sedikit lebih lemot dibanding Morina dan Zahra. Morina tergolong orang yang pintar. tetapi karna dirinya kurang kasih sayang dari orangtuanya, membuat dirinya mencari kebahagiaannya sendiri diluaran termasuk main di cafe dan sesekali ia main ke club malam.

setelah menunggu sekitar lima belas menit kemudian, pesanan mereka pun tiba. "silahkan mbak....." kata pelayan cafe itu sembari menghidangkan beberapa makanan dan minuman. "trimakasih mas " kata Morina sambil mengebangkan senyumnya. tanpa ia sadari seseorang sudah memperhatikan Morina dari kejauhan.

Ya dia adalah Antonio pemilik cafe tempat tongkrongan Morina bersama teman temannya. tetapi selama ini Antonio jarang datang ke cabang cafe tempat tongkrongan Morina, ia hanya sesekali datang untuk memantau perkembangan cafenya. "Rika ....." panggil Antonio ke salah satu karyawan dibagian kasir.

" Ia pak ada yang bisa saya bantu." kata Rika

" Apa mereka sering nongkrong disini?" tanya Antonio sembari menunjuk meja tempat Morina dan teman temannya berada.

"oh ia pak mereka pelanggan tetap disini," sahut Rika " Apa kamu mengenal mereka?"

tentu pak yang itu yang paling cantik namanya Morina, yang disebelahnya zahra dan satu lagi Sarma. Sahut Rika.

sebenarnya non Morina anak orang kaya, mungkin bapak juga mengenal ayahnya. ia anak dari pengusaha sukses dikota ini dan memiliki beberapa cabang perusahaan di beberapa propinsi yang ada di Indonesia.

ibunya juga seorang pebisnis.

Membuat non Morina sepertinya kekurangan kasih sayang dari orangtuanya. Sehingga non Morina lebih banyak menghabiskan waktunya di luar termasuk di tempat ini. Jawab Rika dan dibalas dengan anggukan oleh Antonio.

" Ya udah trimakasih Yach....sekarang kamu lanjutin kerja gih." kata Antonio.

sementara ditempat lain tuan Jose Miller sangat emosi, setelah mengetahui kalau perusahaannya kalah tender dengan pesaing bisnisnya. "dasar keparat.....” kata tuan Jose Miller sembari membuang beberapa file yang ada dihadapannya. "Mengapa penawaran dan ide kita bisa diketahui mereka hah...." bentak tuan Jose kepada asistenya dan juga beberapa pegawai nya. "Aku akan mencari tahu sendiri siapa yang jadi penghianat disini yang mau membocorkan tender kita, Ingat tidak ada ampun bagiku bagi siapa yang berhianat diperusahaan ini.

Tuan wijaya pulang kemansion utama dengan mengendarai mobil sport miliknya. ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Setelah melakukan perjalanan. Tuan Wijaya tiba di mansion miliknya dan berteriak memanggil manggil istrinya, tetapi tidak ada sahutan.

ia kembali memanggil manggil Morina tetapi tak ada jawaban juga. " Dasar ngak guna mama sama anak sama saja." umpatnya.

tidak berapa lama Morina pun tiba di mansion utama, ia langsung memarkirkan motor ninja kesayangannya. Setelah ia rasa sudah rapi, ia masuk kedalam rumah "dari mana saja kamu kelayapan hah..." Bentak tuan Jose Miller

" loh ternyata jam segini ada orang dirumah ini?" balas Morina

" Jadi anak jangan kurang ajar kamu Yach" bentak tuan Jose karna dirinya merasa tidak dihargai oleh anaknya sendiri .

" Memang sejak kapan papa pengen tahu tantang kehidupanku?" kata Morina

dan sejak kapan papa perduli mengenai dengan kehidupanku ?" karna memang benar selama ini Morina tidak mendapat perhatian sama sekali dari papa nya. Yang dipikirkan oleh orang tuanya hanyalah mengejar apa yang mereka inginkan tanpa memperhatikan kemauan Morina.

Morina langsung berlalu dan masuk kekamarnya sembari menangis. "sampai kapan kalian hanya mencari kekayaan tanpa memedulikan aku." gumam Morina dalam hati. sementara nyonya Selena yang merupakan ibu kandung Morina sedang berada di luar kota, guna memantau kantor cabang yang ada di kota Medan.

Hubungan antara tuan Jose dengan nyonya Selena memang kurang baik, itu terjadi setelah perselingkuhan yang dilakukan oleh tuan Jose dengan sekretarisnya. membuat nyonya Selena menjalankan bisnisnya sendiri tanpa mengharapkan tuan Jose.

Sampai suatu ketika nyonya Selena menjalin hubungan dengan rekan bisnisnya yang berasal dari keluarga terpandang, pengusaha tambang yang berasal dari Kalimantan itu memang sudah lama mencintai nyonya Selena. tetapi ia lebih memilih tuan Jose karna dirinya lebih mencintai tuan Jose. Tetapi apa yang ia dapat justru penghianatan yang ia terima.

hal itu yang membuat tuan Jose tidak mengabulkan permintaan perceraian dari istrinya. Padahal selama ini nyonya Selena sudah cukup bersabar menerima sikap arogant tuan Jose. Mereka suami istri tetapi kehidupan mereka seperti orang lain. Tidak ada komunikasi diantara mereka bahkan. bertemu dirumah juga jarang. Membuat Morina merasa diabaikan oleh orangtuanya.

"Dasar manusia egois." gumamnya

lalu ia menghubungi seseorang " Ra kita ketemuan Yach ditempat biasa, gue mau curhat sama Lo gue suntuk bangat nih." kata Morina meminta kepada sahabatnya Zahra. Zahra yang sudah mengetahui kondisi sahabatnya pun mau bertemu dengan Morina. " Ya udah kita kesana sebentar lagi aku akan Sampai." sahut Zahra .

Setelah mereka sepakat, Morinapun keluar dari kamarnya dan memakai jeketnya yang biasa ia pakai saat naik motor ninja kesayangannya.

"Mau kemana lagi kamu." tanya tuan Jose kepada Morina dengan nada cukup tinggi

" Bukan urusan papa, urus aja diri papa sendiri dengan pelakor itu." Kata Morina dan langsung berlalu dari hadapan papanya.

Ia mengendarai motor ninja ya dengan kecepatan tinggi membuat orang orang yang ia lalui mengumpat dirinya "dasar bocah edan" gumam salah seorang pengendara mobil yang hampir disenggol motor milik Morina.

Ia tidak memperdulikan umpatan orang ia terus saja mengenderai motornya dengan kecepatan tinggi.

permintaan Kaila

Satu Minggu kemudian, Morina mendaftarkan diri di salah satu universitas ternama yang berada di Jakarta. Tanpa didampingi salah satu orangtuanya. Terkadang dirinya berpikir kalau ia lebih baik hidup sendiri daripada punya orangtua tetapi serasa tidak memiliki orang tua. Ya kalau masalah keuangan, Morina tidak pernah kekurangan. semua kebutuhannya di butuhi materi nya dibutuhi orangtuanya.

setelah melakukan pendaftaran dan menyelesaikan segala adminitrasi, Morina berlalu dari kantor universitas sebut saja namanya universitas x. Ia menuju parkiran beberapa mahasiswa yang berada di kawasan parkiran kagum melihat kecantikan Morina. Apalagi dirinya mengenderai motor ninja miliknya yang notabenya para kaum Adam yang banyak memakai motor jenis itu. "wow keren banget." gumam salah satu mahasiswa senior disana.

ia tidak memperdulikan tatapan orang orang sekitar, ia langsung mengendarai motor kesayangannya. dan melajukanya kearah jalan raya. disebuah cafe tempat biasa Morina nongkrong dengan teman temanya. Morina menghentikan motor kesayangannya. karna Zahra dan juga Sarma sudah menunggu Morina disana. Terkadang Leonardo juga ikut ngumpul bersama mereka yang merupakan kakak kelas Morina.

"Hai gas .....udah lama Yach."

" Tidak kok baru aja." sahut Sarma dan Zahra kompak. Tiba tiba Leonardo datang menghampiri mereka. " loh kakak disini juga." tanya Morina kepada Leonardo. " ia kakak disini memangnya kakak mengganggu Yach?" tanya Leonardo

" Ya ngak dong kak, justru kita senang kalau kakak ada disini." kata Morina sembari mengembangkan senyumnya.

"Kalian sudah pada pesan belum?"

" kali ini kakak yang traktir kalian." kata Leonardo membuat Zahra dan Sarma bersorak kegirangan. lalu merekapun memesan makanan sesuai selera masing masing. Tiba tiba Kaila berlari sambil memanggil nama Morina." kak.....Morina ." panggil Kaila sembari berlari kearah Morina dan langsung memeluk Morina

" Hai adik kakak yang cantik....kamu ada disini juga?" tanya Morina sambil melihat sekeliling untuk mencari sosok Antonio tetapi ia tidak melihat yang ia cari." dek sama siapa kemari sayang..." tanya Morina kepada Kaila

" Sama papi." jawab Kaila singkat.

" loh tapi papinya mana sayang." tanya Morina kembali karna ia penasaran mengapa seorang anak kecil ditinggal semberangan. oleh ayahnya ditempat ramai .

" Papi lagi kerja kak, kata ayah Kaila tidak boleh ganggu ayah lagi kerja." Terang Kaila

" Memangnya papi kamu kerja dimana sayang?"

" Di dalam kak." Kata Kaila sambil menarik tangan Morina agar mengikutinya keruang kerja papinya. "Loh Kaila mau bawa kakak kemana sayang ..." tanya Morina kepada Kaila karna dirinya penasaran mengapa Kaila menariknya, iapun mengikuti Kaila.

Kaila membawa Morina ke dapur restoran "loh kita ngapain kemari sayang, nanti mereka marah loh." kata Morina. Tapi Kaila tak perduli dengan ocehan Morina. Ia tetap saja menarik tangan Morina. Tiba tiba ia dikejutkan dengan sosok Antonio berada di dapur. " Eh om ternyata disini pantesan aja Kaila mengajakku kemari." kata Morina sembari mengebangkan senyumnya.

Antonio meminta asistenya untuk melanjutkan pekerjaannya karna dirinya sudah selesai memberikan resep masakan kepada asistennya. Antonio pun mengarahkan Kaila dan morina.agar mengikutinya keruangan ya.

" Maaf om Morina tidak bisa lama lama soalnya temen teman Morina menunggu didepan. kata Morina.

" ia saya tau teman teman kamu berada disana dan kalian juga sering nongkrong disini kan." kata Antonio ." loh om kok tau kalau kami sering nongkrong disini? padahal saya ngak pernah melihat om disini?" tanya Morina karna dirinya sangat penasaran akan sosok Antonio.

" ia saya memang jarang kemari." sahut Antonio

" papi yang punya cafe ini kak..." timpal Kaila membuat Morina sangat-sangat terkejut. mendengar pernyataan dari seorang Kaila gadis cilik berumur tiga tahun itu.

Morina menatap Antonio seolah dirinya meminta penjelasan tentang pernyataan Kaila.

" Ia memang benar saya pemilik cafe ini." tapi selama ini yang menjalankan cafe ini beberapa asisten dan karyawan ku. Saya hanya memantau perkembangan cafe ini sekali seminggu. Sahut Antonio dibalas anggukan dari Morina.

" Kakak cantik..boleh saya memanggilmu dengan sebutan mami." kata Kaila membuat Morina sontak membulatkan matanya.

" Maafkan putri saya mungkin karna dia merindukan seorang ibu disampingnya sehingga dirinya ingin memanggil mu mami."

" Memangnya maminya Kaila kemana om." tanya Morina yang belum tau apa apa mengenai keluarga Antonio .

" Maminya Kaila meninggal satu tahun yang lalu akibat kecelakaan yang ia alaminya ketika ingin pergi menemui ibu mertua saya." sahut Antonio membuat Morin merasa bersalah karna sudah membuka luka lama Antonio.

" maafkan saya om sudah membuat om jadi bersedih." kata Morina karna merasa bersalah.

" tidak apa apa kok santai aja lagian kejadiannya sudah lama juga kan." jawab Antonio sembari tersenyum manis kearah Morina.

" mami....Kaila mau makan disuapin mami." kata Kaila merengek meminta agar Morina menyuapi Kaila, morina pun tidak bisa menolak permintaan Kaila. Tetapi tiba tiba ia teringat dengan teman temanya yang berada di dalam cafe. " oh my God aku Sampai lupa kalau Zahra dan Sarma pasti menungguku didepan." gumamnya.

" Kaila sayang .....kita makanya di depan aja ya sayang, soalnya teman teman kakak menunggu kakak disana sayang..." kata Morina sembari menggendong Kaila. Morinapun menemui teman temannya yang sedari tadi sudah lama menunggu dirinya sembari memeluk Kaila. pelayan pun membawakan makanan Kaila ke meja tempat teman teman Morina berada.

" Maaf ya gas aku lama ." kata Morina sembari mengembangkan senyumnya.

" Oh ia kami menunggu kamu sampai bangkitan tau." gerutu Sarma membuat mereka tertawa cekikikan.

" oh ia ini anak siapa kok bisa ada sama kamu mori?"

"ceritanya panjang bangat nanti aku ceritain." kata Morina sembari mendudukkan Kaila ditempat duduknya. ia menyuapi Kaila dengan segenap hati, sesekali mereka bercanda gurau.zahra dan sarma menatap Kaila dan Morina dengan penuh tanya. mereka penasaran siapa sosok anak kecil yang cantik dan imut itu.

tiba tiba ponsel Zahra berbunyi pertanda ada yang menghubunginya. ia mengangkatnya panggilan dari papanya yang meminta dirinya harus segera pulang kerumah. " gas gue minta maaf nih gue harus seger pulang nih papaku barusan nelpon." Kata Zahra

" aku juga mau pulang ada janji sama nyokap gue." kata Sarma

"Ya udah kalian biar gue yang antar deh." kata Leonardo

merekapun berpamitan kepada Morina untuk pulang terlebih dahulu karena mereka ada urusan masing masing.yang tinggal hanya kaila dan Morina.

" Mami .....mami ikut kerumahnya Kaila yach."

pinta Kaila agar Morina ikut pulang kekediaman Antonio. sebelum Morina menjawab permintaan Kaila, Antonio datang menghampiri mereka. "

Sudah siap makannya sayang..." tanya Antonio sama kaila

"Sudah dong pi kan ada mami yang suapin Kaila." jawab kaila sambil kembali duduk dipangkuan Morina membuat Antonio tersenyum melihat interaksi Kaila Dengan Morina.

" papi .....ajak mami dong ikut kerumah kita ." pinta Kaila membuat Antonio menggaruk kepalanya yang tidak gatal karna permintaan putrinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!