NovelToon NovelToon

Berbagi Cinta : Istri Kedua Suamiku

01. Cintaku.

"Ayah!"

Seruan seorang gadis kecil berusia lima tahun langsung memenuhi ruangan begitu sesosok laki-laki dengan jas yang tersampir di tangannya memasuki rumah mewah itu.

"Putri ayah belum tidur?"

Gadis kecil bernama lengkap Mikaila Vanesha Atmaja itu menggelengkan kepalanya lucu membuat rambutnya yang dikuncir kuda ikut bergoyang.

Tidak lama seorang wanita berusia 26 tahun menghampiri sepasang ayah dan anak itu.

"Sekarang Mikaila ke kamar dulu yuk sama Bunda, biarin ayahnya mandi." ucap wanita itu.

"Tapi Mikaila mau dibacain buku cerita cerita sama."

"Iya sayang, nanti ayah nyusul ke kamar, sekarang ayah mau mandi dulu? Mau kan tuan putri?"

Mikaila tersenyum menampakkan deretan gigi putih susunya yang tersusun rapi.

"Siap kapten.... " anak itu mengandeng tangan bundanya. "Ayo Bunda."

Mereka berdua pergi ke kamar, Raina mengantarkan putrinya itu untuk menyikat gigi lalu langsung pergi berbaring di ranjang.

Jam memang sudah menunjukan pukul setengah sepuluh malam, yang artinya jam tidur anak itu sudah terlewat jauh. Namun, Mikaila bersikeras untuk menunggu ayahnya pulang.

Seberapa keras Raina membujuk putri kecilnya itu, rupanya percuma karena putrinya memang tidak bisa tertidur jika tidak dipeluk sang suami.

Tidak begitu lama pintu terbuka membuat Mikaila tersenyum lebar karena sosok yang sedari tadi dia tunggu datang.

"Sayangnya ayah mau dibacain apa?"

Makaila mengambil sebuah buku bersampul seekor kartun kancil dan menyerahkannya pada ayahnya.

Dengan senang hati lelaki itu menerima buku, "Seneng banget ya sama dongeng kancil."

"Cepat ayah!"

Lelaki itu tersenyum, mulai merebahkan dirinya di sebelah kanan, memeluk putrinya sedangkan lengan satunya dia gunakan untuk memegang buku cerita.

Tidak begitu lama setelah cerita dibacakan, Mikaila sudah tertidur nyenyak terbawa ke alam mimpi karena memang hari sudah malam.

Raina meraih lengan suaminya untuk keluar dari kamar putrinya, tentu saja dia marah pada suaminya ini, Rean sang suami sudah beberapa malam ini selalu pulang terlambat, kalau tidak jam 10 ya jam 11, sedangkan Mikaila selalu menunggu ayahnya. Mikaila tidak pernah mau tidur kalau ayahnya belum pulang.

"Kenapa kamu pulang terlambat lagi?"

"Maaf sayang, tadi aku lembur banyak banget kerjaan di kantor."

"Lembur lagi? Alesan kamu tuh ya, lembur terus, lembur terus. Kamu tau sendiri kan anak kamu itu nungguin kamu tiap hari, nggak mungkin lembur kok tiap hari."

"Sayang masa kamu nggak percaya sih sama aku, aku beneran lembur."

"Besok lembur lagi nggak?"

"Enggak sayang enggak, besok aku langsung pulang."

"Awas kalau lembur lagi, tidur diluar kamu!"

Rean tersenyum kecut melihat punggung istrinya menjauh, dengan segera Rean menyusul istrinya dan memeluk tubuh istrinya itu dari belakang. Tubuh istrinya yang ramping itu selalu menjadi hal yang disukai oleh Rean, dirinya memang tidak salah memilih Raina sebagai istrinya.

"Sayang maafin aku ya?"

Tidak ada balasan dari Raina.

"Nggak gampang loh dapetin maaf dari aku, makanya jangan bikin salah!"

Entah mengapa kalimat itu menohok Rean begitu dalam, sebenarnya dia memiliki sebuah rahasia besar yang akan merusak rumah tangganya jika dia mengatakannya. Sebuah rahasia yang dari dulu Rean tutupi, dia tidak pernah sampai ingin membiacarakan itu dengan Raina.

"Iya sayang, kamu mau apa sebagai permintaan maaf? Tas? Sepatu? Atau kalung?"

Raina membalik tubuhnya, sehingga sekarang posisinya dengan Rean saling berhadapan.

"Aku nggak mau itu, aku cuma minta satu, luangin lebih banyak waktu kamu buat Mikaila!"

Rean mengangguk, "tentu, gimana kalau weekend kita piknik, udah lama kan enggak piknik bertiga."

"Iya Mas, Mikaila pasti seneng banget kan."

"Yaudah sekarang kita tidur yuk."

Raina mengangguk dan meraih lengan kekar suaminya untuk pergi ke kamar.

...━━━━━ T O  B E  C O N T I N U E━━━━━...

SELAMAT SIANG, JANGAN LUPA PENCET TOMBOL LIKE DAN TULISKAN SEPATAH DUA PATAH KATA DI KOLOM KOMENTAR.

THANKS AND SEE YOU....

^^^Central java, 13 October 2021^^^

02. Siapa dia?

Aroma masakan sudah memenuhi dapur, dengan lihai tangan itu memgaduk masakan dengan spatula. Memasak selalu menjadi rutinitas yang setiap pagi Raina lakukan, wanita cantik itu sangat lihai memasak. Dia tidak mempercayakan tugas satu ini pada asisten rumah tangga, karena menurutnya melihat suami dan anaknya memakan hasil masakannya itu sangatlah menyenangkan.

Meski Raina adalah wanita berpendidikan tinggi, memang dari keluarga mapan juga. Tetapi dia memutuskan untuk mengabdikan hidupnya untuk menjadi ibu rumah tangga, mengurus keperluan anak dan suaminya.

Sebenarnya ingin juga berkarier seperti wanita lain, sayang juga ijazah S2nya jika menganggur. Tetapi setelah kelahiran Mikaila, pikirannya langsung beruba, ia berniat untuk membesarkan putrinya sendiri dan tidak ingin putrinya dirawat oleh babysitter, tidak lagi memperdulikan ijazahnya.

Lagi pula dia tidak kekurangan uang meski hanya duduk manis dirumah, barang semahal apapun pasti dapat dibeli karena Rean sang suami adalah CEO Atmaja group, perusahaan yang cukup besar.

"Heum wangi banget, istriku tersayang ini masak apa?"

Sebuah pelukan dari dari Rean membuat seulas senyum di bibir Raina mengembang.

"Aku masak Rawon kesukaan kamu sama seafood aja, aku lupa kemaren belum belanja jadinya enggak ada sayur deh."

"Kayu sama batu aja kalau kamu yang masak bikin sehat kok."

"Gombal terus kayak anak SMA."

"Masa nggak boleh gombalin istri sendiri."

"Udah sana, kamu mandi aku mau bangunin Mikaila."

"Cium dulu...." Rean menunjuk bibirnya. "disini."

Raina nyaris tidak bisa menahan tawanya, perlakuan Rean ini memang terkadang sangat mengemaskan. Wanita itu maju selangkah dan mengecup sebentar bibir Rean sebelum berlalu pergi ke kamar Mikaila.

"Sayang bangun yuk, udah siang."

Mikaila hanya mengerjabkan matanya, "hari ini sekolah ya Bun?"

"Iya dong sayang ini kan hari kamis."

Mikaila baru tahun ini masuk sekolah dasar, ia sangat bersemangat belajar di sekolah. Karena Mikaila adalah anak yang cerdas, dia sudah bisa membaca dan menulis, meski tulisannya belum rapi tapi masih bisa dibaca.

Cklek....

Pintu terbuka menampilkan sosok Rean dengan senyuman lebar.

"Ayah!"

"Mas kamu nggak jadi mandi ya?"

"Bunda, Mikaila mau mandi sama Ayah. Bun...."

Raina menghela nafas pasrah membiarkan putrinya itu berlari ke arah suaminya, "Ayo Ayah."

Sudah dipastikan jika mereka berdua mandi bersama akan sangat lama, Rean pasti akan membuat putrinya tertawa sepanjang mandi dengan lelucon bapak-bapak miliknya.

"Jangan lama-lama loh!"

"Iya sayang."

***

"Heum anak ayah wangi banget."

Maikaila tertawa hingga gigi putihnya terlihat.

"Ayah juga wangi banget hi... hi..."

"Hari ini pake seragam yang mana?"

Anak dengan bathrobe bergambar spongebob itu berlari ke arah lemari, mengambil satu stel seragam berwarna cokelat. Hari jumat tentu menggunakan seragam pramuka.

"Ini Ayah."

Rean langsung mengambil stelan sragam itu dan memakaikannya pada Mikaila, dengan telaten lelaki menyisir rambut sebahu milik putrinya.

"Dikeringin dulu Ayah rambutnya."

Rean menepuk jidatnya, "Oh iya ayah lupa."

Rean beranjak mengambil Hairdryer di lemari, memanaskannya dan langsung membantu putrinya itu mengeringkan rambut.

"Rambut Mikaila bagus ya kaya punya Bunda."

"Iyalah Ayah, Mikaila kan anaknya Bunda."

Setelah rambut Mikaila rapi, senyuman mengembang di bibir Rean, mengurus putrinya seperti ini tidak merepotkan sama sekali.

"Nah sekarang Mikaila ke ruang makan dulu ya, ayah mau ganti baju dulu."

Mikaila mengangguk, dengan langkah kecilnya ia beranjak dari kamarnya.

Drtt... Drtt...

Belum sampai Rean melangkahkan telepon pintar di sakunya sudah berbunyi, dengan segera ia menekan tombol berwarna hijau yang berada di layar.

"Ethan nangis terus kamu kesini dong."

Belum sampai Rean mengucapkan sepatah katapun sudah terdengar suara seorang wanita dan juga seorang bayi yang tengah menangis.

"Ini udah setengah tujuh, lagian masa kamu nggak bisa sih dieminnya ada babysitter juga kan disana."

"Ya aku nggak mau tau kamu harus kesini pokoknya!"

"Kasih hpnya ke babysitternya."

"Kamu apa-apaan sih orang—"

"Rin!"

"Yaudah terserah kamu! tega ya lihat anak sendiri nangis!"

Sambungan pun terputus.

Rean menghela nafas panjang sebelum akhirnya mengacak-acak rambutnya. Dia tidak cukup pandai untuk membagi waktunya karena nyatanya itu adalah sebuah rahasia.

Rahasia yang selama ini berhasil dia tutupi pada Raina, karena jika sampai wanita itu tahu maka rumah tangganya akan hancur.

...━━━━━ T O  B E  C O N T I N U E━━━━━...

SELAMAT SIANG, JANGAN LUPA PENCET TOMBOL LIKE DAN TULISKAN SEPATAH DUA PATAH KATA DI KOLOM KOMENTAR.

THANKS AND SEE YOU....

^^^Central java, 13 October 2021^^^

03. Bertemu Kala.

"Kala?"

Lelaki yang dipanggil itu membalikkan badannya, senyum mengembang saat melihat sosok wanita yang dulunya pernah dia kenal.

"Eh Raina apa kabar kamu?"

"Baik dong, kamu sendiri gimana?"

"Baik juga."

"Kamu tumben disini?"

Kala adalah teman kuliah Raina, dia satu jurusan dengan lelaki lelaki itu. Setelah menyelesaikan kuliahnya Kala pergi ke perancis dan mendapatkan pekerjaan bagus disana. Semenjak saat itu Raina sudah tidak memiliki nomor telepon Kala lagi.

Kala ini orang yang sangat cerdas, dan dulunya sering membantu Raina memahami materi yang tidak wanita itu mengerti.

"Iya, aku mutusin untuk libur dan dulu balik kesini. Aku bosen dengerin ocehan mama tiap hari nyuruh aku cepet nikah."

"Oh jadi mau cari istri orang, nggak mau gitu gebet bule aja?"

Kala menggeleng, "cewek lokal lebih menggoda."

"Kamu tuh ada-ada."

"Kalau kamu sendiri, udah nikah belum?"

"Udahlah udah lama."

"Beneran Na?"

"Iya aku udah nikah dan udah punya anak juga."

"Masa sih, kamu keliatannya masih kaya mahasiswa, masih cantik aja dari dulu."

"Iyalah cantik, kan aku perempuan. Masa iya ganteng!"

"Tapi beneran deh, kamu bukan kaya mamah muda tapi beneran kaya belum punya anak."

"Bisa aja!"

"Kamu nikah sama pacar kamu itu?"

Raina mengangguk, "iya aku nikah sama Mas Rean."

Kala mengangguk-anggukan kepalanya, "Kalau aja belum nikah, pasti aku udah lamar kamu hari ini juga!"

"Sembarangan, nanti deh aku cariin temen yang belum nikah."

"Nah bagus, cariin yang cocok sama aku."

Raina tersenyum, "yaudah aku mau lanjut belanja lagi ya!" Raina bersiap mendorong troli berisi beberapa barang belanjaannya, tetapi Kala menahan lengan wanita itu.

"Nomer hpnya dulu dong."

Raina mengambil handphone yang disodorkan Kala, mengetikkan nomor teleponnya disana dan mengembalikan hp itu begitu sudah selesai.

***

Raina sudah lima belas menit berada di depan sekolah Mikaila, dia meilirik jam di pergelangan tangannya yang ternyata sudah menunjukkan pukul sebelas. Jam pulang putrinya pada hari jum'at adalah pukul sepuluh empat puluh lima, namun sampai sekarang belum terlihat sosok Mikaila.

"Bunda!"

Tak lama terlihat Mikaila dari gerbang sekolah, gadis itu dengan senyuman lebar berlari ke arah Raina.

"Kok baru keluar sih sayang?"

"Iya Bun tadi bu guru ngasih jam tambahan sedikit."

"Oh... Yaudah sekarang kita pulang yuk!"

Mikaila mengangguk, dirinya langsung menaiki mobil ibunya tidak lupa juga bocah itu memasang sabuk pengaman.

"Gimana belajarnya?" Tanya Raina sembari menjalankan mobil BMW berwarna hitam itu.

"Asik Bunda, tadi ada temen baru namanya Naya, dia pendiem banget. Terus ya Bun Naya nangis karena di ejek sama temen-temen, katanya Naya ditinggalin pergi sama ayahnya."

"Mikaila nggak boleh ya ikut-ikutan ngejek."

"Enggak kok Bun, tadi Mikaila juga ngehibur Naya biar enggak nangis lagi."

"Pinter banget sih anak Bunda ini."

"Tapi Bun Mikaila nggak bakal kaya Naya kan,"

"Maksudnya?"

"Ayah gabakal pergi ninggalin Mikaila kan?"

"Ya enggaklah sayang, ayah kan juga pasti sayang banget sama Mikaila."

Raina tahu suaminya seperti apa, dia juga yakin suaminya tidak akan meninggalkan mereka berdua.

Belum saja dia tahu sesuatu yang di sembunyikan Rean, Rean terlalu pintar hingga membuat rahasia itu tidak diketahui Raina sedikitpun.

...━━━━━ T O  B E  C O N T I N U E━━━━━...

SELAMAT SIANG, JANGAN LUPA PENCET TOMBOL LIKE DAN TULISKAN SEPATAH DUA PATAH KATA DI KOLOM KOMENTAR.

THANKS AND SEE YOU....

^^^Central java, 13 October 2021^^^

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!