" VIOOOO " teriak wanita dari atas yang membuat kuping Vio gadis bertubuh agak gemuk itu berdengung.
" Iya Tante ada apa? tanya Vio bergegas menghampiri Tante nya yang bernama Rika
" Kamu cepat kasih uang ke Tante sekarang juga, Tante hari ini sudah janji dengan teman Tante untuk arisan. " Ucap Tante Tika ketuss
" Ya ampun Tante,, kan aku baru banget Tan kasih uang ke Tante kemarin , " Ucap Viona
" Heh anak pembawa sial, kamu kira cukup untuk apa uang 2 juta hah ??? " Marah Tante Rika.
" Buat aku sebulan itu cukup Tante buat makan + Bayar kos-kosan " Akhirnya setelah bertahun-tahun menyimpan kesal, Vio tak tahan juga.
" Heh Cewek gendut jangan sok ngajarin Tante ya anak kurang ajar pembawa sial, " Marah Tante Rika ingin menampar Vio.
" Ma sudah ma, kasian Viona " Ucap Om Pram melerai Istrinya yang ingin menampar keponakan kandung nya.
Ya,Vio adalah keponakan kandung Tante Rika entah mengapa yang lebih sayang ke Vio adalah Om Pram yang bukan Om kandung nya .
Viona Anasta adalah gadis bertumbuh agak tambun yang berusaha menjual baju secara online sejak di bangku SMA.
Sejak SMA dia berusaha mandiri karena orang tuanya sudah tidak ada. Sehingga Tante dan Om nya berinisiatif untuk tinggal bersama sang keponakan yang ditinggalkan rumah oleh orang tua kandung Vio.
Ya hanya peninggalan rumah saja tapi Vio sangat bersyukur karena ia tak perlu menyewa tempat tinggal dan gudang lagi untuk menaruh barang-barang jualannya.
Tapi sejak kepergian kedua orang tua Vio rumah yang awalnya tenang kini menjadi tegang akibat sering mendapat amarah dari sang Tante.
Sempat terpikir ingin menyewa ruko saja karena Barang-barang jualan Vio sering diacak-acak oleh anak Sang Tante yang bernama Sarah.
Sarah sangat senang mengambil barang Vio tanpa meminta dahulu.
Vio ingin meninggalkan rumah itu tapi Vio teringat akan pengorbanan orang tuanya dalam membangun dan membeli rumah tersebut.
Saat Vio berfikir ingin keluar dari rumah tersebut,Vio selalu berusaha menenangkan dirinya sendiri dengan ingatan-ingatan pengorbanan ayah dan ibunya .
" Hey jangan melamun... ,mana sini uang 3 juta lagi " Tante Rika membuyarkan lamunan Vio
" Maaf Tante,tidak bisa aku tidak ada uang segitu " ujar Vio
" Halaaahh palingan kamu bohong " Sergah Tante Rika.
" Ma udah dong ma, Viona bilang dia ga ada,mama lagian masa kemarin baru dikasih udah habis aja " bela Om Pram ke Vio
" Kamu kenapa sih Pa selalu bela Vio, jangan-jangan kamu ada hubungan ya sama Vio " Tuduh Tante Rika.
" Astaga Mama istighfar sembarangan aja kalau ngomong " bentak Om Pram.
Tiba-tiba Sarah keluar membawa dompet Vio.
" MAMAAAA LIHAT AKU BAWA APA " teriak Sarah sambil menggoyangkan dompet Viona.
" Sarah tolong berikan dompet kakak, itu punya kakak Sarah " Vio berusaha mengambil dompet nya yang ada di tangan Sarah
Dompet itu lalu dilempar ke arah Tante Rika oleh Sarah dan ditangkap sempurna di tangga Tante Rika.
Tante Rika membuka dompetnya tersebut lalu tersenyum sinis. " Dasar anak gendut kurang ajar beraninya berbohong sama orang tua " ketus Tante Rika sambil mengambil uang senilai 3 juta dompet Vio
" Tante aku mohon jangan tant, itu untuk aku belanja lagi ada pesanan tant please... " Mohon Vio sambil berusaha mengambil dompetnya.
Tante Rika tidak mendengarkan apapun yang Vio bilang, lalu dompet Vio diberikan ke Sarah.
" Nih sayang kamu mau ambil berapa, sepertinya masih ada 1 jutaan lagi " ucap Tante Rika.
" Sarah please kakak mohon kamu jangan ambil itu untuk kakak belanja barang Sarah " Mohon Vio
" Kakak-kakak Sudi banget gue panggil Lo kakak, cih " umpat Sarah ke Vio
" Tolong Sarah, jangan kau ambil uangnya aku tidak ada uang lagi " ucap Vio memohon
" Sarah mama berikan uangnya Vio kalian keterlaluan " Geram Om Pram yang memang tak bisa berbuat apa-apa karena Om Pram adalah anggota SSTI ( Suami-suami takut istri )
" Heh Pa kau ingin membela selingkuhan mu hah?? " ujar Tante Rika.
" Ma cukup, kamu keterlaluan " Geram Om Pram.
" Aku ga sangka punya Tante yang bermulut asal ucap " Sedih Vio
" Heh diam aja kamu, kamu kira kamu disini siapa hah ?? " tanya Tante Rika
" Ini rumah aku Tante,ini rumah peninggalan ayah ibuku " Kesal Vio tapi pelan
" Oh oh oh kau berani ya berbicara begitu sama Tante PLAK " akhirnya tertampar juga pipi Chubby Vio.
" Aww " Jerit Vio
" Anak gendut kurang ajar emang pantas mendapatkan nya . HAHAHA " tawa Sarah menggelegar.
Sarah masuk ke kamar tempat Vio menaruh barang jualannya. Lalu keluar membawa salah satu dress yang ternyata itu sudah dipesan dan siap diantar ke pembelinya.
Vio kaget lalu menghampiri Sarah yang memakai dress jualannya .
" Sarah tolong lepaskan dress itu aku mohon. baju ini sudah di pesan dan akan aku kirimkan hari ini langsung ke rumah pembelinya .Aku mohon. Sarah " Ucap Vio memohon dengan sendu karena ini adalah pesanan customer loyalnya.
" Huh enak saja, kau ini disini untuk kami tindas mana mungkin aku menuruti orang yang aku tindas " Sinis Sarah
" Aku mohon Sarah hiks. " Tak tahan akhirnya menangis Vio didepan Sarah.
" Ckk pelit sekali sih kau ini, atau kau sirik ya karena tak bisa memakai baju-baju jualanmu karena tubuhmu yang gendut itu " Cibir Sarah
Vio tak perduli dengan hinaan Sarah lagi, ia hanya peduli dengan dress yang dipakai Sarah karena itu adalah barang limited.
" Kau silahkan ambil uangku yang didompet tapi aku mohon jangan pakai dress ini Sarah aku mohon. " Lirih Vio.
" Ya ya ya memohon lah hingga mulutmu berbusa aku tak akan melepaskan dress ini ,karena ini sudah ku pilih dan akan menjadi milikku " Ujar Sarah tak punya hati.
" hmm tadi kau menyuruhku mengambil uang di dompet mu semua kan, baiklah akan aku ambil semua sesuai yang kau minta " ejek Sarah
Vio hanya pasrah terdiam meratapi nasibnya.
Entah ini sudah keberapa kali Vio dibuat seperti ini oleh Tante Rika dan Sarah.
Uang yang diambil paksa
Baju jualan yang dipakai seenaknya tanpa membayar, bahkan kadang Sarah memberikan baju jualan Vio ke teman-temanya , tapi teman-teman Sarah selalu mengembalikan ke Vio dengan cara diam-diam.
Vio dan Sarah sejak dulu satu sekolah, Vio satu tingkat diatas Sarah.
Tapi Sarah tak pernah menghormati Vio layaknya sepupu kandung.
Karena tidak ada harapan uang kembali dan barang yang ia jual tak dikembalikan Sarah juga, akhir nya Vio memutuskan untuk kembali ke kamar nya.
Ia menangis meratapi nasibnya.
Ia lalu mengirim pesan ke sahabat terbaiknya sila.
Sil, bisa bantu aku hari ini ?
Kenapa Beb ?
Temani aku cari ruko hari ini ya
seriously?
iya Sil, kamu mau kan temani aku?
pasti Beb , nanti aku jemput ya . mau jam.berapa?
1 jam lagi Sil, aku sekalian mau minta antar ke rumah Kak Lea.mau ya ?
Apapun untuk sahabat terbaikku
.
.
Holaaa karya kedua othor nih semoga suka yaaa..
Jangan lupa dukungannya
Vio membereskan bajunya ke dalam koper juga membereskan semua barang jualannya ke dalam box container besar - besar hingga ada 5 kontainer dan 1 box peralatan kirim paket seperti lakban,mesin printer,plastik packing dan kertas-kertas lainnya dijadikan 1.
Ia harus segera cepat pindah dari sini jika sudah mendapatkan tempat yang cocok dan terjangkau jadi tak perlu menunggu waktu lagi untuk packing..
Sudah slesai ia memakai Celana kulot peach dan jaket hitam
Ceritanya masih semok ya Vionya.
Vio sudah berdiri di depan pagar rumahnya menunggu Sila sambil memikirkan langkah yang dia ambil semoga ini keputusan terbaik.bathin vio
Tiiiinnnn
Tiba - tiba terdengar bunyi klakson mobil saat Vio sedang melamun.
Kaca mobil di buka lalu munculah wanita berwajah mungil.
" Hai Vi, yuk naik " ajak wanita itu yang ternyata adalah Sila.
Vio pun segera naik ke mobil Sila membawa 1 tas berisi bbrapa dress yang ia jual untuk ditawarkan kepada Kak Lea langganannya.
" Kita kemana dulu nih Vi " tanya Sila
" Aku hub kak Lea dulu ya Sil. aku mau tanya dia ada di rumahnya apa ngga " Jawab Vio
" Eh Vi kita jadi ga ke tempat fitness sepupu aku. kita kecilin perut kamu biar makin sexyyhhh " Ujar Sila menggoda sahabatnya yang cantik hanya sedikit kelebihan berat badan saja dibagian tertentu.
" Setelah aku dapat kan ruko yang sesuai kita kesana ya. kita daftar dulu aja setelah ini " Ujar Vio sambil menunggu balasan dari Kak Lea.
Tak lama Kak Lea menghubungi ponsel Vio
Baik kak Aku kesana ya kak sekarang, aku bersama temanku Sila kak .
" Kita ke Rumah kak Lea sekarang aja Sil ,sambilan aku tengok kanan kiri siapa tau ada ruko kosong disini . Lumayan sepertinya jalannannya ramai siapa tau bisa terima customer langsung kan ga hanya online aja " senyum Vio sambil matanya kesana kesini mencari - cari ruko.
" Siyaaapp " Ucap Sila.
Saat mobil Sila melaju santai tiba-tiba matanya Vio tertuju ke salah satu Ruko di samping Restoran bernama Mozle.
" Eh Sil,Sil sebentar deh berhenti . " ujar Vio mengagetkan Sila
" Ada ? " tanya Sila.
" Mundur dikit Sil kita melipir sebentar " ucap Vio.
Sila pun mengikuti kemauan Vio untuk singgah di ruko yang terlihat kosong.
Vio turun dari mobil langsung melihat - lihat.
" Hmm rukonya kosong apa tutup ya Sil " Tanya Vio ke Sila.
" Kalau kosong sih harusnya ada tulisan dikontrakkan gitu ya ga sih " ucap Sila
" Iya sih.. tapi kayaknya enak nih Sil satu kawasan sama resto ya . Siapa tau ada pengunjung yang lagi kepengen beli baju karena roknya ketumpahan makanan hihi " Vio tertawa kecil
" Kita tanya yuk sama orang itu. " Tunjuk Sila di perkumpulan orang-orang yang sepertinya karyawan restoran Mozle sedang beristirahat.
" Permisi kakak-kakak " Ujar Sila dan Vio tersenyum ke arah 3 orang yang ternyata memang benar itu karyawan resto Mozle
" eh iya ada apa ya ? " tanya salah satu pria yang agak tua diantara mereka.
" hmm anu kak, saya mau tanya Ruko yang disitu kosong atau tutup ya " tanya Vio Sopan.
" Hmm itu itu sebenarnya ... " Belum sempat karyawan Mozle menjawab pertanyaan Vio sudah di potong oleh seseorang Laki-laki bertubuh atletis layaknya seorang petarung UFC .uuuhh kebayang dong ya bodynya ..
" Kenapa? kau mau menyewa? " Tanya Pria itu yang ternyata adalah Elan Moza CEO Moza Company.
" Kalau harganya cocok mau Om " ucap Vio tersenyum.
" Om? siapa yang kamu panggil Om ? " Tanya Elan
" Eh ya Om lah siapa lagi, aku harus sopan kepada orang yang lebih tua. Ibuku mengajarkan seperti itu " Vio mengucapkan perlahan karena dari wajahnya seperti nya Elan tersinggung.
" Kalau begitu aku tak jadi menyewakannya kepadamu " Ucapnya lalu beranjak pergi.
" Eeeh koq gitu si Om.aku kan hanya bertanya saja, jika dia tak mau dipanggil Om dia mau dipanggil apa. , kang,mas,Paman atau kakak hihi " Ucap Vio tersenyum lucu.
" cakep tapi jutex ya Vi " cibir Sila.
" Iya, yuk ah aku ga mau juga jika dia yang punya ruko, nanti aku telat bayar 1 jam langsung dimarahin hahaha " Vio tertawa lebar
Kemudian Vio dan Sila menaiki mobil lagi menuju rumah Kak Lea.
Vio memandang ke jalan dengan tatapan kosong,
" Hmm Vi, aku boleh tanya ga? " Sila sengaja mengganggu Vio yang sedang melamun ngeri kesambet hantu Lammer (lampu merah)
" eh ya kenapa Sil " tanya Vio
" Kamu kenapa tiba-tiba ingin mendadak cari ruko. kemarin saat ruko papaku kosong kamu ga mau. sekarang giliran udah diisi orang lain kamu cari lagi. " tanya Sila sambil bergerutu karena jika Vio yang menempati rukonya kan dia bisa nego harganya ke sang papah khusus untuk Vio.
Jadi Vio tak perlu keluar biaya dulu untuk membayar Rukonya. bisa dicicil.bahkan dimiliki. karena Ruko itu juga salah satu warisan untuk Sila dari papanya. jadi Sila bisa ambil keputusan yang memudahkan untuk Vio Sahabatnya.
" Belum Rezeki Beb " Ucap Vio santai walau dalam dirinya sedang banyak pikiran.
" Atau kamu mau tinggal di rumahku dulu? ada paviliun di belakang rumah ku Vi " Tawar Sila.
" Terima kasih sahabatku cantik, aku cari ruko saja sekalian " ucap Vio.
" hmm ya udah deh. terus tadi pagi ada drama apa lagi ? " tanya Sila.
" Hmm itu, , , jangan emosi ya janji.. " Ucap Vio .
Akhirnya Vio menceritakan kejadian dirumahnya tanpa ada yang terlewat satu pun.
" Astaga Vi... bener-bener deh aku heran sama kamu bisa sesabar itu , pengen aku pites aja rasanya manusia-manusia yang tidak manusiawi itu." Geram Sila.
" Trus dress yang punya Kak Lea gimana? ? " Tanya Sila khawatir
" Paling aku memohon maaf lagi karena kejadian ini bukan sekali dua kali ke kak Lea " ujar Vio sambil menghela nafasnya.
" Untungnya Kak Lea baik ya Vi " ucap Sila
" Iya Sil. hmmm eh ya Sil sepertinya aku mau merepotkan kamu lagi. " ujar Vio
" Aku mau pinjam lagi ke kamu Sil buat bayar ke Rumah Jahit, karena aku harus melakukan pelunasan agar Baju yang ku pesan bisa segera aku tebus " ucap Vio sambil menunduk
" Aku malu Sil sebenarnya, tapi aku ga enak dengan Rumah Jahit nya mereka selalu ontime sesuai timeline yang dibuat tapi akunya mau bayar sekarang malah telat hiks " Vio akhirnya menangis tak kuat menahan sesak di dadanya.
" Husstt Vi kamu ga boleh gitu, aku udah anggap kamu sebagai saudara yang wajib banget aku ada disamping kamu saat kamu lagi butuh aku. , kan aku udah bilang kamu itu jangan sungkan Apa-apa bilang sama aku... "
" Thanks ya Sil kamu terbaik " ucap Vio sambil tersenyum dan mengusap air mata yang jatuh.
Vio dan Sila pun sudah sampai di pagar rumah Kak Lea.
Tiba-tiba terdengar klakson berbunyi membuat kaget
TIIIIIINN TIIINNN
.
.
.
Siapa ya kira-kira ???
Jangan lupa dukungannya ya rederssss😘
" Ya ampunnn pengang banget deh telinga gue " ucap Sila
Mobil Sila masuk ke pagar rumah Kak Lea diikuti mobil yang tadi mengklakson keras-keras.
" Huh siapa sih dia ya ,arogan banget " Ucap Sila
" Yang punya rumah sini kali Sil " Ucap Vio
" Siapa tapi ya. perasaan keluarga Kak Lea baik-baik, Ibunya,ayahnya dan Kakaknya Kak Lea orangnya santun-santun kalau menurut cerita kamu ya kan " ucap Sila kesal.
Vio dan Sila lalu keluar dari mobilnya membawa tas berisi Baju pengganti yang dipesan kak Lea.
Mobil belakang tadi ternyata adalah Elan, Dia belum turun dari mobilnya padahal terburu-buru ingin mengambil sesuatu yang tertinggal. ia hanya ingin melihat siapa yang datang kerumahnya di pagi-pagi begini.
Elan kaget melihat 2 gadis yang turun, ternyata dua gadis tadi yang melihat-lihat rukonya Lea.
Elan penasaran mau apa Mereka itu.
" Dev kenapa kau tak turun? " tanya Elan
" Karena anda tidak turun tuan. " jawab Devan asisten Elan .
Ceklek, Elan menandakan ingin turun dan buru-buru Dev membuka pintu Tuannya lalu membungkukkan badannya.
Kaku ketemu kaku itulah sifat kedua manusia kutub itu.
Dimana ada Elan disitu ada Devan.
Devan, asisten kebanggaan Elan yang selalu tahu apa yang Elan butuhkan.
Devan sangat setia karena mereka berteman dari kecil.
Elan pernah dibantu oleh Devan saat diganggu orang jahat saat Supir pribadi Elan telat menjemput.
Hampir saja Elan terluka dan Devan melindungi Elan dengan memukul badan dengan kelapa hijau yang dibeli Devan untuk ibunya saat sedang sakit.
Sejak Saat itu Devan dilatih oleh keluarga Moza agar bisa melindungi dan menjadi sahabat Elan hingga mereka sebesar ini.
Devan juga sangat berhutang budi dengan keluarga Elan karena saat ibu Dev sakit ,keluarga Elan membantu biaya pengobatan hingga ibu Devan sekarang sudah sehat kembali.
Jadi tidak salah jika Dev sangat menghormati Elan dan menyayangi Elan layaknya Adik sendiri walaupun sebenarnya Elan Dan Devan usianya hanya terpaut beberapa hari.
.
Dev menatap tuannya yang tidak bergeming dari mobil.
Dev melihat tatapan Tuannya ke arah dua gadis di depan pintu masuk rumahnya.
Elan mengernyitkan dahinya melihat 2 gadis tadi tersenyum kearah Lea dan melakukan cipika cipiki dengan adiknya.
Ya Lea adalah adik Elan yang kedua.
adik Elan yang pertama adalah Nela dia ada diluar negeri bersama suaminya.
Dev pun sama mengernyitkan dahinya melihat ekspresi wahak Tuannya.
" perlu saya cari tau tuan siapa mereka " ujar Dev
" Tak perlu sepertinya tidak terlihat ada yang mencurigakan " ucap elan.
" Baik Tuan " ucap Dev.
setelah Lea dan kedua tamunya masuk . Elan masuk kerumahnya menggunakan pintu samping dekat garasi .
Ia enggan bertemu dengan tamu adiknya. Khawatir adiknya jadi dimanfaatkan saja oleh temannya itu.
.
di bawah rumah Lea dan Elan
" Udah lama Sil ga ikut Vio " ucap Lea
" Hehe iya kak kadang Vio ngajakin aku kadang enggak kak, pernah sekali nya ngajakin aku nya lagi diluar " Ucap Vio sambil memakan cemilan yang disediakan lalu menyuapkan nya ke Vio.
" Kalian lucu deh main suap-suapan gitu , aku jadi merasa punya saudara perempuan yang seru " ucap Lea.
" emangnya kak Nela ga seru kak hehe " ucap Vio
" Seru tapi jauuhhh makanya aku kangeenn " ucap Lea sedih.
" Oh ya kak, aku mau minta maaf sebelumnya ini warna yang kakak pesan kemarin itu diambil adik ku lagi kak " Ucap Vio Sedih
" Aku geregetan deh Vi sama sepupu kamu itu ,gemes ga sih Sil " ucap Lea geram.
" Maafin ya kak Lea " ucap Vio lagi.
" Vio aku bukannya marah kamu ga jadi bawa dress itu ke aku. tapiii aku kezeellllll koq bisa sih dia seenaknya ke kamu gitu " ucap Lea mengepalkan tangannya.
" Iya kak makanya aku lagi cari ruko kak biar aku ikut keluar dari rumah itu sekalian " ucap Vio sedih
" Doain ya kak biar cepet dapat rukonya " ujar Vio
" Aamiinnn,, " ucap Lea dan sisil berbarengan sambil mengangkat kedua tangannya lalu mengusapkan ke wajah mereka masing-masing.
.
Dari atas Elan dan Dev melihat interaksi ke 3 gadis itu dibawah.
" Itu mereka sedang komat Kamit doa apa ya Dev " tanya Elan
" Saya tidak tau tuan , apakah saya harus menanyakan ke nona Lea? " Tanya Dev kaku
" hmm tak perlu biarkan " ujar Elane meninggalkan mereka bertiga.
Setelah mengambil sesuatu yang tertinggal di ruang kerjanya Dev dan Elan kembali ke depan lalu menaiki mobil.
Elan tetap duduk di belakang bangku kemudi.
" Dev , coba tanya Apakah Lea tidak kuliah hari ini " ujar Elan
Dev menghubungi ponsel Lea dan ia biarkan suara Lea disana di loud speaker agar Terdengar langsung oleh Elan.
Halo nona ,maaf nona sedang dimana hari ini ? apa hari ini nona ada kuliah ?
Dirumah Dev , aku hari ini libur tidak ada kelas, kenapa?
maaf,nona sedang melakukan aktivitas apa hari ini ?
aku lagi ada tamu Dev ,dia penjual baju yang biasa aku pesan
baik nona terima kasih
Dev menutup sambungan teleponnya
" Hari ini nona Lea tidak ada kuliah Tuan " ucap Dev
" Ya aku sudah dengar Dev kan tadi kau keraskan suaranya " ucap Elan dingin
" Maaf Tuan " ujar Dev.
" 2 gadis tadi itu dua-duanya penjual baju atau hanya salah satu ? " tany Elan
" Saya kurang tau tuan,saya akan menyelidiki nya jika tuan mengizinkan " ucap Dev
" Tak Perlu " jawab Elan
" Baik tuan " Ucap Dev lagi.
" Hari ini jadwalku apa saja Dev ? " tanya Elan
" Hari ini ada latihan jam 15.00 tuan " ucap Dev
" Ok " Jawab Elan
.
Dirumah Lea,
" Guys hari ini kalian mau kemana ? " tanya Lea.
" Kami mau cari ruko kak lalu ke tempat fitness mau langsingin tubuh Vio hihi " ujar Sila
" seriusan Vi? " Tanya Lea
" iya kak " Jawab Vio malu-malu.
" Ketempat ku aja yuk mau ga? " tawar Lea
" Hmm paling kami mau daftar dulu kak " ucap Vio
" Tak masalah baiklah yuk sekarang " ucap Lea
" Tapi kami masih mau mencari ruko dulu kak kalau bisa secepatnya biar Vio segera pindah dari rumah Vio kak " ucap Vio lirih.
" Kamu seriusan cari ruko? aku ada nih mau ga? " tanya Lea
" Hmm pasti mahal ,secara rumah Kak lea aja sebesar ini " gunam Vio lalu menatap Sila dan menggeleng kepalanya.
" Ckk gratis koq mau ga? " Lea menawarkan hal yang tak diduga oleh Vio dan Sila
" Seriusan kak? " tanya Vio
" Iya,, dari pada kamu nyari kesana kesini " yakin Lea .
" Aku sewa aja ya kak,tapi jangan mahal-mahal hehe " ucap Vio
" Gratis Vi gratis " ucap Lea lagi.
" Yaaahh aku bayarnya pakai apa Doong " ucap Vio
" Hmm apa ya " Lea pura-pura berfikir.
" Kak Lea boleh ambil baju aku apapun dan berapapun " ucap Vio
" Hmm jangan Vi itu kan dagangan kamu " ucap Lea
Lea sangat ingin membantu Vio ,ia sangat menyayangi Vio layaknya saudara. Ditambah mendengar kisah dari Sila tentang Vio membuat ia terenyuh hatinya.
" Bagaimana kalau 1 baju saja " ucap Lea
" Berapapun yang kak Lea mau aku kasih kak " ucap Vio senang
" Aku mau 1 baju tapi berupa designya aja. ,gimana? " ucap Lea
" Eh seriusan kak " tanya Vio
" Huum mau ya? . bukan aku ga mau baju gratis dari kamu tapi aku ga tega kamu kan beli itu. , kalau Design kan kamu buatnya gratis walau hasilnya mahal hehe " cengir Lea Yang sebenarnya usianya tak jauh dari Vio.
Tapi karena Vio sudsh kebiasaan memanggil customer nya dengan sebutan Kakak jadi keterusan aja panggil Kakak.
" Kalau begitu aku pamit ke Dev dulu ya, biar kita. bisa pergi ke rukonya sekarang ".ucap Lea
Lea pun menelepon Dev lalu di loud speaker oleh Dev karena disitu ada Elan. Lea lalu mengutarakan mksdnya ingin kemana, dan Dev mendapat anggukan dari Elan dan Dev mengizinkan Lea pergi ke ruko milik Lea Tersebut.
" saya hubungkan CCTV Ruko kelayar tablet tuan dan ada orang disana yang akan mendengar segala percakapan mereka " ujar Dev diangguki oleh Elan
" Kau memang bisa diandalkan Dev " Elan tersenyum tipis
.
.
Jangan lupa dukungannya ya rederrr 😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!