NovelToon NovelToon

Raj Malhotra, I Love You!

Satu cinta

Hallo teman-teman apa kabar kalian semua?? semoga pada sehat selalu ya.. Balik lagi nih ama cerita baru ku.. Moga kalian suka ya.. Di sini mengisahkan Arletta yang bucin ama cinta pertama nya. Otomatis Arletta akan mengejar cinta dari seorang Langit dengan berbagai cara. Jadi yang gak suka baca kisah cewek duluan yang bucin ya gak di saranin buat baca ini.

Selamat membaca..

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Dua gadis cantik berjalan beriringan menyusuri koridor kampus. Mereka berdua selalu menarik perhatian para kaum adam. Bukan hanya parasnya yang cantik, namun keramahannya membuat mereka semakin mempesona. Meski terlahir kaya raya, mereka tidak pernah memilih-milih teman hanya dari status sosial.

" Hai Arlet cantik.. "

" Hai Sora cantik.. "

Sapaan tak henti terdengar sepanjang langkah mereka. Dua gadis itu membalasnya dengan sebuah senyuman.

Bagi Arletta, tidak ada pria yang menarik di matanya selain pria idaman yang sejak kecil telah mengisi hatinya. Hanya nama Langit yang tersemat di dalam hatinya. Pria yang sudah ia klaim untuk menjadi suaminya kelak.

" Atlet.. liat, Kak Miko datang lagi. " ucap Sora ketika melihat Miko berjalan menuju ke arah mereka. Miko, pria yang setia mengejar cinta Arletta. Pantang menyerah meski sudah sekian kali mendapatkan penolakan dari Arletta.

" Buat lu aja! " seru Arletta.

" Ish.. gue gak mau! " Sora.

Jarak Miko semakin dekat, namun Arletta hanya tersenyum membalas sapaannya. Kemudian gadis itu melanjutkan langkahnya, tidak berminat untuk berhenti sejenak untuk mengobrol. Padahal, Miko sangat berharap sekali bisa menghabiskan waktu bersama Arletta, meski hanya beberapa menit saja.

Sora pun mengikuti langkah Arletta. Mengedikkan kedua bahunya pada Miko.

" Arlet tunggu! " Miko tidak menyerah, dia kembali mengejar Arletta. " Ayolah Arlet, jangan menghindari ku. Beri aku kesempatan.. " ucap Miko memohon.

Arletta menghentikan langkahnya, " Maaf Miko. Udah aku bilang, aku gak bisa. Aku udah punya calon suami, jadi gak usah gangguin aku lagi. " Arletta tidak ingin membuka harapan palsu pada Miko. Karena cintanya sudah terpaut pada Langit.

" Ck! mana calon suami mu? aku gak pernah liat nganterin kamu, jalan ama kamu." Miko.

" Calon suami ku belum pulang. Nanti kalo pulang aku kenalin ke kamu! " seru Arletta tak suka.

" Udahlah Miko, jangan di paksa. " Sora.

Arletta menggandeng tangan Sora untuk pergi dari hadapan Miko. Sedangkan Miko mendesaah kecewa, lagi-lagi ia ditolak oleh Arletta hanya karena pria yang tidak jelas siapa itu. Arletta selalu saja mengatakan jika dia sudah mempunyai calon suami.

" Masih belum dapet kabar dari kak Langit? " tanya Sora.

Arletta menjadi sendu, langkahnya pun terhenti. " Belum. " Arletta menggelengkan kepalanya. Ada harapan besar menanti sebuah pesan ataupun kabar dari pria yang sangat ia rindukan.

" Nanti coba tanya sama kak Kenzo. " ucap Sora.

" Iya. "

Arletta setiap hari menanti Langit memberi kabar padanya. Perpisahan beberapa tahun yang lalu membuat komunikasi mereka terputus. Langit tidak pernah mengabarinya, pria itu mengingkari janjinya untuk selalu memberikan kabar untuk nya. Arletta hanya bisa mendapatkan informasi tentang Langit dari kakaknya, Kenzo. Karena mereka masih selalu berhubungan.

Yang membuat Arletta heran, kenapa Langit hanya menghubungi kakaknya? Langit sama sekali tidak pernah menghubunginya. Pernah, Arletta meminta nomor ponsel Langit pada Kenzo. Tapi panggilan Arletta selalu saja tidak mendapat tanggapan dari Langit. Meski begitu, Arletta masih berharap jika suatu saat Langit akan bersamanya.

Arletta dan Langit sudah saling tertarik ketika usia mereka masih belasan tahun. Perpisahan itu terjadi ketika Langit harus ikut ayahnya yang ingin tinggal di tanah kelahirannya, India. Ayahnya ingin menghabiskan masa tuanya di sana, berdekatan dengan sanak saudara yang ada di India.

***

Sepulang kuliah, Arletta menghabiskan waktunya di kamar. Menonton film yang di produseri oleh Langit. Film Bollywood yang berhasil mencapai rating tertinggi. Langit telah sukses menjadi seorang produser muda yang sangat terkenal di kanca hiburan Bollywood. Pria itu telah berhasil mewarisi profesi turun temurun di keluarga nya.

" Yaelah.. nonton itu lagi, itu lagi! " gerutu Sora yang baru saja masuk ke dalam kamar Arletta dengan membawa berbagai macam cemilan di tangannya. " Ganti napa! bosen tau, liatin nari-nari gitu, gak jelas! "

" Ini tuh bagus.. coba liat deh.. "

" Lu tuh bukan suka filmnya! tapi sukanya ama yang bikin film itu kan? " terka Sora, gadis itu melirik lalu bertanya. " Produsernya Raj Malhotra kan? "

" Hehe.. " cengir Arletta.

Raj Malhotra, nama yang sekarang di sandang oleh Langit.

" Gue pengin deh jadi artis biar kak Langit tambah suka sama gue. " ucap Arletta.

" Minta aja ama Onti Clara. Onti kan pengalaman banget tuh di dunia hiburan. " Sora. Ibu dari Arletta adalah seorang Artis papan atas pada masanya, hingga kini pun masih berkecimpung di dunia hiburan, meski tak sesering dulu.

" Tapi papi gak ngebolehin.. " keluh Arletta. Bastian, ayah dari Arletta tidak mengijinkan anak-anaknya terjun di dunia entertainment. Cukup istrinya saja yang menggeluti dunia hiburan. Itupun dia terpaksa menuruti keinginan istrinya itu.

" Yaudahlah.. terima nasib aja! " Sora kembali memainkan ponselnya. Dia lebih suka berselancar di dunia maya daripada menonton film yang menurutnya sangat membosankan. Bernyanyi, menari, berputar-putar, lalu pindah tempat satu ketempat yang lainnya hanya dalam sekejap.

" Pyaar hua iqraar hua.... " suara Arletta tiba-tiba melengking menyanyikan lagu lawas.

" Ya ampun Arletta!!! " seru Sora yang terkejut mendengar lengkingan Arletta yang tidak enak di dengar. " Pyaar.. pyaar! nyanyi apa suara gelas pecah! "

Namun Arletta tidak menghiraukan ucapan Sora. Dia tetap menyanyikan lagu yang dia sendiri pun tak tau artinya.

" Gila lu ya! dasar bucin! " gerutunya. Sora melihat Arletta yang asik bernyanyi serta asik berjoget ria. Sebenarnya Sora selalu mendapatkan kabar dari Langit, tapi dia menutupinya dari Arletta. Takut, jika Arletta sedih, karena hanya Arletta yang tidak pernah mendapatkan pesan dari Langit. " Arlet, kenapa elu gak samperin aja kak Langit ke India. " ucap Sora.

Arletta menghentikan gerakannya. " Ke India? "

" Iya.. nyusul kak Langit. "

" Tapi.. "

" Kalo elu cinta ama dia, samperin.. terus tanyain kenapa selama ini gak kasih kabar ke elu. Biar jelas! daripada elu ngarepin cinta semu. " ujar Sora.

" Iya juga sih. " Arletta.

" Ntar gue temenin deh.. kita pergi ke India sama-sama. " Sora.

" Kapan kita ke sana? "

" Liburan semester. " Sora.

*

*

*

...Langsung fav dan kasih bintang ⭐⭐⭐⭐⭐...

...Kasih bunga ama kopinya dong yang banyak 😜😜...

Bersambung...

Keseruan Arletta dan Soraya

Baru merencanakan pergi ke India saja Arletta sudah senang bukan main. Gadis itu sudah mempersiapkan keberangkatannya. Dari mulai memikirkan pakaian yang akan ia kenakan, sepatu, tas dan hal kecil lainnya yang menurutnya sangatlah penting. Dia harus terlihat istimewa di mata pria pujaan hatinya.

" Sayang, lagi apa? " Clara menghampiri putrinya yang tengah sibuk memilihi pakaiannya.

" Mami, Arlet pengin beli baju baru. Semuanya udah gak jaman! gak ada yang bagus. " keluh Arlet. Padahal beberapa baju yang ia pegang masih dalam keadaan baru, terlihat bandrol masih menggantung di sana.

" Iya kah? " Clara mengernyit heran. " Bukannya itu baru? "

" Tapi Arlet gak suka. "

" Yaudah.. kita shopping yuk.. " Clara pun menuruti keinginan putrinya. Hobby yang sama-sama mereka sukai. " Eh.. tapi jangan sekarang, papi bentar lagi pulang. Ntar malah dia marah kalo mami pergi. " ucapnya yang baru mengingat jika Bastian sebentar lagi akan pulang.

" Yahhh... mamiiii. " kesalnya.

" Besok aja deh, ya? "

" Yaudah deh.. "

Arletta membenahi kembali pakaiannya ke tempat semula. Dia akan membawa pakaian baru saja untuk pergi ke India. " Kayaknya gue harus beli kain saree deh.. biar kak Langit makin cinta ama gue.. hihi.." mengatakan nama pria itu, Arletta tiba-tiba saja merindukan wajah tampan yang sudah lama ia rindukan. Arletta meraih ponselnya untuk melihat aktivitas Langit di akun sosial medianya. Arletta mendengus kesal, dirinya sudah mem-follow akun milik Langit, namun Langit tidak mengikutinya balik.

" Apa kak Langit gak tau ini akun milik gue? " padahal Arletta sengaja memasang foto profilnya dengan wajahnya yang terlihat jelas. Namanya pun ia pasang dengan nama lengkap. " Ahhh.. mungkin dia sibuk. Jadi gak sempet ngutak ngitik hape. " ucapnya menenangkan diri sendiri.

" Ya ampun kak.. tambah ganteng aja sih... " teriaknya histeris ketika melihat foto Langit yang ter-posting beberapa jam yang lalu. Gadis itu senyum-senyum sendiri, entah apa yang di pikirannya, yang pasti hal menyenangkan.

Karena antusias melihat foto-foto prianya, Arletta tertidur dengan posisi ponsel masih menyala, sedangkan kedua matanya sudah terpejam. Arletta tidak ada bosannya dengan foto Langit yang sudah berulang kali ia lihat.

***

" Sora!! " teriak Arletta ketika baru masuk ke dalam rumah Sora. Yang artinya rumah Uncle dan Aunty Arletta sendiri. Arletta dan Sora adalah saudara sepupu. Ibu dari Arletta dan ayah dari Sora, mereka kakak beradik.

" Hei.. hei.. kenapa teriak-teriak? gak mau nyapa Uncle? " ucap Arsen yang tengah duduk di ruang keluarga. Arletta berjalan melewatinya begitu saja, tanpa menyapanya.

" Hehe.. " cengir Arletta. " Uncle gak ke kantor? " Arletta mendekati Arsen, memberikan kecupan di pipi uncle-nya.

" Uncle ingin di rumah. Nyante bentarlah.. " jawab Arsen.

Arletta mengangguk. " Sora dimana, uncle? "

" Ada di kamar, lagi nonton cowok cantik kayaknya. " jawab Arsen yang tahu hobby putrinya, sama persis seperti istrinya yang suka sekali menonton drama Korea.

" Ishh uncle, mereka itu keren!- tapi lebih keren kak Langit sih.. "

" Ck! kerenan juga uncle! " walau tak lagi muda, Arsen masih saja selalu narsis.

" Iya.. iya.. uncle yang paling keren deh.. "

" Good Girl! uncle kasih uang jajan lebih nanti. "

" Yeeeyyy asik! "

Setelah bercengkrama dengan Arsen dan Lisa, Arletta menemui Sora di kamarnya. Ternyata benar apa yang di katakan Arsen, Sora sedang menonton drama Korea.

" Omo.. omo.. ulangi ulangi! " Arletta menerobos masuk ke dalam, membuat Sora terhenyak akan kehadiran Arletta.

" Ish.. ganggu aja sih! " kesal Sora. Konsentrasinya yang sedang menonton adegan ciuman menjadi buyar.

" Iya makanya ulangi! " Arletta sudah duduk manis di dekat Sora. Menanti adegan yang akan di putar kembali.

" Uuuwwwwww so sweetttttt... " mereka berdua berteriak histeris saat melihat adegan ciuman itu.

" Ya ampun kapan gue bisa ciuman kayak gitu. " Sora.

" Gue sih bentar lagi! " ucap Arletta dengan percaya diri.

" Kapan? sama siapa? " Sora di buat penasaran.

" Bentar lagi lah, kalo ketemu ama kak Langit.. hihi... " Arletta sungguh tak sabar menantikan hari itu. Hari dimana dia akan menemui cinta pertamanya. " Kalo gue udah ketemu ama kak Langit ni ya, gue bakalan praktekin langsung ama kak Langit.. duh... gak sabar gue... " pikiran Arletta sudah kemana-mana.

" Dih! " Sora menoyor kening Arletta. " Mimpi lu! "

" Isshh.. nyebelin deh! " Arletta menyingkirkan jari telunjuk Sora yang masih menempel di keningnya. " Iri kan lu? gue bakal duluan yang ngrasain? makanya buruan cari cowok gih.. biar gak iri pas liat gue ama kak Langit. "

" Apaan sih lu! gue gak bakal iri ya! " seru Sora.

" Yakin? "

" Nih.. denger ya, gue bakal cari cowok yang ganteng nya kayak Lee Min Ho! ganteng, putih, keren, terus yang kaya raya banget, biar gue bisa tiap hari shopping. "

" Kalo gak nemu-nemu? "

" Pasti bakal nemulah.. "

" Ketinggian Ra! ntar malah dapetin yang kebalikannya. Item, gak ganteng, misqueen gimana? "

" Sialan lu! jangan gitu dong! masa iya gue punya laki misqueen! ntar gue gak bisa shoping-shoping dong. "

" Iya.. bercanda doang si ah! " Arletta.

Mereka berdua melanjutkan menonton drama Korea. Disertai obrolan ringan yang selalu membuat mereka tertawa terbahak-bahak.

Bersambung...

...Minta kopi ama bunganya sekebon dong😜🤗...

Kedatangan King

" Papi.. liburan semester nanti Arlet mau berlibur keluar negri. Boleh kan? " Arletta meminta ijin pada Bastian.

" Papi sibuk sayang, gak bisa temenin kamu liburan. " ujar Bastian. Pria yang tidak lagi muda itu tidak pernah membiarkan putrinya berpergian jauh tanpa dirinya. " Kenzo juga sibuk. Lain kali saja. "

" Papi sama kak Kenz gak usah ikut. Arlet bisa pergi tanpa kalian. " ucap Arletta.

" Sendiri? " Bastian.

Arletta menggeleng. " Pergi sama Sora pih. "

" Mau kemana emang? "

" Emm... " Arletta ragu untuk mengatakan jika dia ingin pergi ke India. Sudah pasti papinya itu tau untuk apa tujuan nya ke sana. " Ke Pakistan. " jawabnya berbohong. " Maksud aku tetangganya pih.. India.. "

Bastian mengerutkan keningnya. Untuk apa putrinya pergi ke Pakistan. Sedangkan banyak negara lainnya yang lebih menarik untuk mengisi acara liburan. Seperti Jepang, Korea, atau di benua Eropa. " Pakistan? mau ngapain? "

" Emm.. itu.. ada proyek di kampus pih. " Arletta menjawab dengan gugup.

" Proyek? fakultas sastra ada proyek seperti apa? sampai kalian jauh-jauh ke Pakistan? " nyatanya Bastian terlalu pintar untuk di bohongi.

Arletta menunduk lemas, tidak tahu lagi harus berbohong seperti apa. Arletta terlalu takut jujur pada Bastian. Jika dirinya ingin pergi ke India untuk menemui Langit.

" Gak jadi deh pih.. " ujar Arletta.

" Loh.. " Bastian semakin yakin jika putrinya itu tengah berbohong. " Sora juga ada tugas di sana? kalian kan beda angkatan. " Bastian mencoba mengulik.

Arletta menggeleng. " Sora cuma mau ikutan. Nemenin Arlet. Tapi gak jadi deh.. "

Bastian tersenyum, lalu mengacak puncak kepala Arletta. " Nanti papi temenin kalo gak sibuk. "

" Kalo papi temenin mana bisa aku ketemu ama kak Langit. "

" Sayang.. udah siap belum?? " teriakan Clara terdengar.

" Udah mih. " balas Arletta yang ikut berteriak agar suaranya terdengar oleh maminya.

" Papi jadi ikut gak? " tanya Clara pada suaminya ketika ia telah berdiri didekat Arletta dan Bastian.

" Aku gak bisa ikut sayang, ada jadwal operasi. " jawab Bastian.

" Yaudah anterin kita aja. Buruan! Key udah sampe di rumah. Kenzo juga udah ada di sana. " Clara ingin cepat-cepat pergi ke rumah orang tuanya. Dimana keponakan nya baru saja pulang dari Jerman. " Pih, nanti aku sama Arlet mau ke mall dulu ya. Nanti jemput nya di sana aja. "

" Iya sayang, nanti telpon aja kalo udah selesai. " Bastian.

***

King, putra dari Aresn dan Lisa kini sudah berada di rumah. Sudah satu tahun lebih pria itu baru menginjakkan kakinya di tanah kelahirannya. Biasanya Arsen dan Lisa yang akan mengunjungi putranya jika merindukannya. Kali ini King harus pulang untuk merayakan pesta perayaan perusahaan yang akan di selenggarakan dua hari lagi. Sebagai pewaris sah perusahaan milik Haidar, King harus mengikuti pesta tersebut. Karena Arsen dan Adrian ( grandpa nya King) akan memperkenalkan King pada rekan bisnis yang ada di Indonesia.

" Kamu udah besar nak, " ucap Lisa sembari memeluk putranya. " Mommy kangen. "

King mengelus punggung ibunya. " Key juga kangen. Tapi gak usah lebay deh mom, tahun lalu Key juga udah segede gini. " seloroh King.

" Iya, tapi tetep aja kamu makin tinggi. Mommy aja udah keliatan kecil banget di banding kamu. " Lisa mengurai pelukannya.

Giliran Elsa dan Adrian yang menyambut kedatangan cucu tampannya. Sedangkan Arsen diam duduk di sofa menikmati pemandangan hangat keluarganya.

" Terimakasih boy! " ucap Arsen pada Kenzo yang menyempatkan diri untuk menjemput King di Bandara.

" Sama-sama uncle. "

" Cucu grandpa udah gede, udah mandiri, perushaan juga makin maju di sana. " Adrian bangga pada cucunya yang bekerja keras menjalankan perusahaan di Jerman.

" Key gitu loh.. " King menyombongkan diri.

" Udah pinter, gak nakal kaya daddy nya dulu. " Elsa mengelus pipi King seraya memberikan pujian. Selama tinggal di Jerman, baik Adrian ataupun Elsa tidak pernah mendengarkan kenakalan King dari orang suruhannya di sana. " Gak sia-sia dia di masukin pesantren dulu. "

Kenzo memutar bola matanya malas mendengar pujian Elsa. " Kenzo juga baik oma, gak neko-neko tuh. "

" Iya.. iya.. cucu oma yang satu ini juga paling nurut. " Elsa mencium gemas pipi Kenzo.

" Stop oma! Kenzo bukan lagi anak kecil. " Kenzo tidak suka Elsa memberikan kecupan bertubi-tubi layaknya anak kecil. " Kasian pacar Kenzo dapetin sisa oma. " semua tergelak mendengar celotehan Kenzo.

" Kenzo udah punya pacar? " tanya Lisa.

" Udah lah Onti. Ganteng gini masak gak punya pacar! "

" Iya deh.. Onti tunggu cetakan undangannya. " ucap Lisa sembari tersenyum.

Clara dan Arletta datang menambah keseruan mereka. Kedatangan King membuat keluarga yang di penuhi aktifitas padat, menyempatkan diri untuk berkumpul.

Sora dan Arletta bergelayut manja pada King. Sedangkan para orang tua bersiap menyediakan makan siang.

" Gue sih gak yakin, elu udah alim. " seru Kenzo yang masih duduk di sana.

" Lagi ngomongin apaan sih? " Sora.

" Itu kakak elu, bisa banget ngibulin oma jadi cowok kalem. Padahal mah.. kebalikannya. "

King tergelak. " Harus pinter pinter dong, biar gak di tarik lagi ke pesantren! " ucapnya seraya mengerlingkan sebelah matanya.

" Ikh.. kakak di sana nakal ya! " seru Sora yang juga mengira kakaknya berkelakuan baik di Jerman.

" Cuma nakal! gak pake banget! " jawabnya mencubit gemas hidung Sora. " Cowok itu, gak keren kalo gak nakal! "

" Kakak suka mabuk-mabukan? " tanya Arletta.

" Sedikit! "

" Wajar sih.. kalo sedikit. Apalagi kalo musim dingin.. " Arletta memaklumi kenakalan King kalau hanya sekedar meminum minuman beralkohol.

" Bukan itu doang! kakak mu itu-- " Kenzo tidak bisa melanjutkan kalimat nya. King lebih dulu memelototinya.

" Kenapa kakak? " Sora meminta penjelasan lebih lanjut pada Kenzo.

" Bukan apa-apa. " Kenzo tidak mungkin mengotori otak suci adik-adiknya.

" Oh iya.. ada rencana apa nih.. mumpung kakak si sini lama. Mungkin sebulan. " ujar King.

Arletta dan Sora saling pandang. Sepertinya dua gadis itu mempunyai ide yang cemerlang. " Kita liburan bareng kak! " ucap Sora dan Arletta bersamaan.

" oke! kemana kita? " King.

" India! " jawab serempak Arletta dan Sora.

" India? " King mengulangi. Lalu menatap kedua gadis yang menunjukkan wajah memelasnya. Berharap dirinya menyetujuinya.

" Oke! sekalian kaka juga ada perlu sama Langit. "

" Yes! " seru Arletta.

" Arlet, besok kak Benz pulang. Kamu gak bakalan di ijinin. Apalagi ke India! " Kenzo tahu maksud dan tujuan adiknya ingin berliburan ke India.

" Bukannya kak Benz cuma seminggu di sini? " Sora.

" Iya sih.. " Kenzo.

" Jangan kasih tau kak Benz lah, biar Arlet bisa liburan ke India. " Sora.

" Emang kenapa gak di bolehin Benz? " King memang tidak peduli dengan sekitar. Pria itu tidak pernah tahu jika Arletta dan Langit mempunyai rasa.

" Gak papa! kak Benz kan orang nya posesif! " Arletta.

King mengangguk. " Oh.. "

Ponsel King berdering, ada panggilan masuk. Layar ponselnya memperlihatkan foto gadis cantik.

" Siapa kak? " tanya Arletta yang sempat melihat foto yang muncul di layar ponsel milik King.

" Camelia! " celetuk Sora yang sudah tau kekasih dari King.

Panggilan terputus tanpa sempat di terima oleh King. " Kok gak di angkat? " Sora.

" Ntar aja deh.. kalo udah telponan mah bakal lama, gak cukup semenit dua menit.. hehe.. " King.

" Gue sih gak yakin elu beneran ngelakuin pelajaran yang elu dapet dari pesantren. Gak bakal di terapin tuh ilmu dari pesantren! kalem gadungan! " cibir Kenzo. Melihat tatapan mesum King ketika melihat foto Camelia membuat Kenzo curiga.

" Wiisshhhh... jangan salah, gue terapin kok.. bahkan bikin gue jago. Manfaat banget sih, gue baca kitab itu. " King.

" Kitab apaan? surat apa? ayat berapa? " Kenzo tak mudah percaya.

" Kitab qurrotul uyun.. hehe.. " King.

" Wahh.. kakak beneran keren ampe masih hapal. " puji Sora. Arletta pun mengangguk ikut memuji King. Kedua gadis itu tentu saja tidak tahu isi dari kitab yang King bicarakan.

Kenzo segera membuka ponselnya. Mencari tahu apa benar kitab yang di ucapkan King itu ada?

Kenzo mendelik. " Bangsatt!! " umpatnya setelah tau isi dari kitab itu. King tertawa terbahak-bahak mendengar umpatan Kenzo.

Bersambung...

......Minta kopi ama bunganya dong🤗😜😜......

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!