Keluarga Wijayakusuma adalah konglomerat di Surabaya. Memiliki ladang teh yang luas, pabrik rokok terkenal di Indonesia & Mall besar yang tersebar diSeluruh penjuru negeri ini.
Kali ini Diandra merasa memperoleh Oasis. Walaupun sebagai pembantu. Jika dikeluarga Wijayakusuma pasti tidaklah masalah. Terlebih lagi biaya cuci darah ayahnya bisa terjamin setiap bulannya.
Memasuki gerbang besar rumah megah dengan halaman luas. Pepohonan berjajar rapi memberikan nuansa asri. Seorang pria paruh baya berbaju rapi menunggu didepan pintu utama. Dialah Pak Hanafi kepala pelayan rumah tangga. Beliau sangat diseganu seluruh pelayan.
Silahkan masuk nona-nona. Kata Pak Hanafi.
Pak hanafi membawa kandidat calon pelayan baru. Kali ini yang datang Tiga orang yaitu Diandra, Namira & Safira.
Nona-nona sekalian selamat terpilih sebagai kandidat pelayan dirumah Wijayakusuma. Selama Tiga bulan masa percobaan. Nona-nona sekalian akan dibekali pendidikan Bahasa Inggris & Bahasa Korea. Tegas Pak Hanafi.
Selama masa percobaan tunjukan performa terbaik kalian karena ada Satu yang akan terpili. Pak Hanafi menambahkan.
Ketiga gadis itu lalu diperkenalkan penjuru rumah, tata tertib, jadwal dll. Memang bagi orang kaya itu merupakan tuntutan wajib bagi pelayan dirumah mereka. Selain itu mereka diberikan kamar yang layak & gaji yang diatas UMR.
Pak Hanafi adalah orang yang sangat ramah serta baik. Oleh karena itu Diandra tidak merasa tertekan ketika menjalani masa percobaan.
Setiap bulan keluarga Wijayakusuma akan berkumpul makan malam. Orang kaya memang berbeda yang sulit berkumpul karena sibuk mengelola bisnis. Tetapi hubungan keluarga ini terbilang sangat harmonis walapun jarang berkumpul.
Tuan Wijayakusuma adalah orang Indonesia asli tapi berdarah campuran jawa & tionghoa. Sedangkan istrinya berasal dari Korea. Anak pertama bernama Hansen Wijayakusuma yang sudah Delapan tahun bekerja diperusahaan Wijaya kusuma. Sedangkan putra keDua bernama Javier Wijayakusuma lebih memilih bekerja didunia hiburan sebagai artis & model papan atas. Keduanya memiliki paras yang sempurna. Hansen yang ramah & bijaksana berbeda dengan Javier yang dingin & sombong.
Setiap pelayan memiliki hari libur Satu bulan 3hari. Soal kesejahteraan tidak usah ditanya lagi karena keluarga Wijayakusuma cukup royal. Tapi sayang Diandra tidak bisa totalitas merawat ayahnya yang sudah sakit-sakitan. Oleh karena itu ayahnya berada diPanti jompo. Bukannya tega tapi disanalah ayahnya bisa terjamin baik.
Tiga bulan berlalu masa percobaan telah dilewati Diandra dengan baik. Maka hari ini Pak Hanafi akan mengumkan siapa saja yang akan dieliminasi. Diandra sangat berharap agar bisa bertahan bekerja dikeluarga Wijayakusuma. Tapi kompetisi pastilah memilih yang terbaik.
Hari ini Nyonya besar kembali ke Indonesia, beliau akan mengambil Dua pelayan. Jadi hanya Satu yang tereliminasi. Jantung Diandra berderu kencang berdoa semoga ia bertahan bekerja disana.
Hari ini Nona Diandra & Nona Namira bisa melanjutkan bekerja. Untuk Nona Safira kami minta maaf karena harua tereliminasi. Nyonya besar memberikan pesangon semoga bermanfaat. Pak Hanafi berkata lugas
Diandra & Namira tersenyum lega tapi sedih karena harua berpisah dengan Safira. Mereka bertiga sudah menjadi sahabat. Tidak ada persaingan atau iri hati. Mereka akan tetap bersahabat dengan baik sampai kapanpun.
Safira, selanjutnya kamu mau bekerja kemana? tanya namira.
Aku sudah sebatang kara, hanya menempati rumah petak bekas peninggalan orangtuaku. Safia berkata murung.
Apa kamu tidak keberatan bila merawat ayahku, setiap bulan aku akan mengirim gaji & biaya hidup. Ujar Diandra hati-hati.
Tidak masalah, bukankah itu ide bagus jadi rumahku tetap terawat & ayahmu terurus dengan baik. kata Safira.
***
Pagi ini semua pelayan sedang berkemas karena Nyonya besar Wijayakusuma tiba dari Korea. Pak Hanafi memberikan instruksi agar semuanya berjalan jalan & sebagaimana mestinya. Kali ini Nyonya Wijaya kusuma pulang dari lawatannya mudik keKampung halamannya. Beliau berasal dari kota Daegu. Sebuah kota metropolitan ditepi laut. Nyonya wijayakusuma ini berusia 50tahunan tapi perawakannya terawat dengan baik. Nyonya Wijayakusuma seorang yatim-piatu yang dirawat sebuah panti asuhan. Sikapnya sangay baik & ramah, hal ini sangat berbanding terbalik dengan karakter konglomerat di Negara ini.
Silahkan diminum teh jahenya Nyonya. Ucap Diandra sopan.
Terimakasih, apakah Nona pelayan baru? Tanya nyonya Wijayakusuma.
Iya Nyonya, perkenalkan nama saya Diandra.
Semoga betah bekerja disini, jaga kesehatanmu dengan baik ya.
Baik Nyonya, terimakasih atas kebaikan Nyonya. Saya sangat berterimakasih atas kemurahan hati Nyonya.
Nyonya Wijayakusuma terlihat sangat lelah karena perjalanan yang lama. Sore ini Pak Hanafi mengumpulkan semua pelayan karena Nyonya besar akan memilih Dua pelayan untuk ke Dua putranya.
"Hari Ini Nyonya Jung Mee Ra akan memilih Dua pelayan untuk Tuan muda Hansen & Tuan muda Javier". Pak Hanafi memberi info.
Sontak seluruh pelayan gembira karena itu merupakan idaman pelayan gadis-gadis. Bisa melihat maha karya lelaki tampan & bermasa depan cerah itu.
"Aku akan memilih Dua orang pelayan untuk leDua putraku berdasarkan rekam jejak, kinerja & loyalitas pada Wijaya kusuma". Nyonya Jung memulai pembicaraan.
Keadaan menjadi hening, semua menunduk berharap nama mereka dipanggil.
"Nona Diandra, selamat anda akan melayani Tuan Hansen & Nona Namira akan melayani Tuan Javier. Bekerjalah dengan baik & mohon bersabar karena keDua putra agak arogan". Sambil tersipu nyonya Jung berkata.
**Silahkan kalian kemasi barang-barang & istirahatlah lebih awal, ini Handphone baru untuk komunikasi laporkan segala aktifitas Tuan muda. Besok pagi supir akan mengantar kalian keKediaman Tuan muda*. Pak Hanafi memerintahkan Diandra & Namira.
"Kapan Javier kembali ke Indonesia? Bukankah dia sudah jadi Idol & Aktor terkenal, aku pikir sudah saatnya dia berhenti bersenang-senang*". Nyonya Jung mengeluh.
"Tuan Muda Javier tidak pernah mau menjawab telpon, manajernya bilang kalo Tuan Javier sibuk syuting Drama di Pulau Jeju sepekan ini". Jawab Pak Hanafi.
Huft... Putraku itu sepertinya menyukai kehidupannya diKorea, sedangkan Putraku pertama sangat sibuk kewalahan membantu Ayahnya mengelola usaha. Apakah Hansen pernah berkencan dengan perempuan Pak Hanafi? Nyonya Jung memang sangat menyangi keDua putranya.
Ketika krisis pada tahun 1998 Tuan wijaya kembali keIndonesia & Nyonya Jung berdomisili diKorea. Saat itu nyonya Jung tengah hamil tua. Kondisinya tidak memungkinkan untuk kembali bersama suaminya. Selain itu pelayanan kesehatan diKorea memang lebih modern & memadai (maaf bukan bermaksut sarkas). Jadi diputuskan Tuan Wijayakusuma & Hansen kembali ke Indonesia. Nyonya Jung mengunjungi Indonesia setiap Javier liburan sekolah tiba. Tuan Wijayakusuma ialah sosok suami yang sangat mencintai Nyonya Jung. Tidak pernah sekalipun ingin menghianati ibu dari Dua anaknya itu. Nyonya Jung sendiri selalu perhatian & memberi kabar jadi hubungan mereka dikatakan sangat harmonis. Setelah Javier Lulus Universitas Seoul & sukses menjadi artis. Nyonya Jung lebih banyak tinggal di Indonesia. Karena Nyonya Jung sangar suka makanan Indonesia. Saking cintanya Nyonya Jung rela keDua putra berMarga Wijaya kusuma. Nyonya Jung bertemu dengan Tuan wijaya kusuma di Seoul. Mereka bekerja diPerusahaan yang sama & tumbuhlah benih cinta.
***
Pagi ini Diandra sudah tiba diRumah kawasan elit milik Hansen. Dia berpikir keras apakah majikannya galak, kejam & sombong. Ah.... lupakan pikiran buruk, bekerjalah dengan baik.
Ting... tong.... bunyi bel pintu besar yang masih tertutup rapat.
*Oh... pelayan baru ya, cepar sekali tiba. Masuklah, kemarikan kopermu itu berat. *
"Ti... tidak usah tuan muda, ini barang sayan tidak sopan kalo tuan muda membawanya. "
*Anggaplah aku sebagai temanmu dirumah ini. * Hansen ramah menyapa.
"Ya... Tuhan.... majikanku selain Tampan juga baik hati... Nikmat mana yang bisa kudustakan." Guman Diandra kagum.
*Ini kamarmu & draf pekerjaan beserta tata tertib. Sepertinya aku tidak bisa lama-lama karena harus beranhkat kerja. *
"Terimaksih tuan muda. Hati-hati dijalan."
Hansen pergi meninggalkan rumah mengendarai mobilnya. Selama ini Hansen cukup mandiri tidak ada sopir. Hanya ada pelayan yang datang membersihkan Penthouse sebelumnya. Sekarang Hansen sudah memiliki rumah sendiri jadi mau tidak mau harus ada pelayan.
***
Sore telah tiba, pintu gerbang terbuka secara otomatis (holkay mah bebas sebebas-bebasnya).
Selamat datang tuan, apa ada yang diperlukan?
"Buatkan aku teh jahet panas, tubuhku sangat lelah. Antarkan kekamarku. Terimaksih "
Baik tuan.
Hansen hari ini sangat kelelahan karena sebagai wakil COE memiliki tugas & tanggungjawab yang besar. Rasanya ingin sekali mandi air hangat agar ototnya tidak kaku. Beberapa saat kemudian Diandra mengantarkan teh jahe panas kekamar. Dari belakang Hansen memakai handuk setengah badan. Maka tampaklah pahatan indah dada yang bidang & pundak lebar. Wajahnya yang tampan terlihat jelas dari dekat.
"Tu....tuan maaf saya tidak sengaja, saya tidak tahu kalau tuan itu...." Diandra tidak melanjutkan kalimatnya hanya menunduk malu.
*Oh... maaf kau tidak terbiasa ya? Aku yang tidak sopan belum memakai baju yang benar.*
"Saya pamit keluar, permisi."
Hansen tersenyum kecil melihat polah imut pelayan barunya. Sungguh menggemaskan tidak seperti wanita lain. Yang terang-terangan menggoda. Hansen menyadari sebagai pria lajang harus selektif memilih wanita. Oleh karena itu sampai saat ini belum pernah Hansen terlibat skandal buruk. Makan malampun tiba.
"Tuan, makan malam sudah siap. "
"Iya, aku segera kemeja makan." Hansen menyelesaikan pekerjaanya.
"Duduklah & temani aku makan, jangan berdiri. Saat tidak ada orang anggaplah aku sebagai temanmu bukan majikanmu. "
"Maaf tuan, ini tidak sopan. Saya akan kembali setelah tuan muda selesai makan malam. "
"Jangan membantah, duduk & mari kita makan. Bukankah tadi pagi kita belum berkenalan."
"Ba.. baik tuan muda"
"Siapa namamu & mengapa kau mau bekerja sebagai pelayan? "
"Naman saya Diandra, ibu saya sudah meninggal saat saya masih balita & ayah saya sedang sakit ginjal butuh biaya perawatan & pengobatan. "
"Anak yang berbakti, aku salut padamu Diandra. Lalu pendidikanmu bagaiman? "
"Sa... saya hanya lulusan Paket C (setara SLTA). Karena harus bekerja untuk biaya hidup & biaya pengobatan saya ikut pendidikan yang fleksibel. "
"Apabila kau menemukan kesulitan hidup jangan sungkan berbagi cerita denganku, anggaplah aku sebagai temanmu. "
Diandra tidak pernah membayangkan memiliki majikan yang tampan rupawan & hatinya sangat hangat seperti matahari pagi. Nikmat mana lagi yang dapat didustkan sih. Selesai makan malam Hansen kembali keruang kerja melanjutkan perkerjaan. Diandra mengantarkan susu hangat sebelum dia tidur ke majikannya.
"Silahkan dinikmati susunya tuan. "
"Terimaksih Diandra, emb... mulai besok jangan pakai rok tp gantilah celana panjang agar fleksibel. "
"Baik tuan. "
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!