Namaku Alina Ningsih Hutomo. Anak pertama dari keluarga Hutomo yang terkenal sangat kaya dan banyak uang. Tapi sayangnya, karna banyak uang itulah membuat papaku bisa berkuasa dan menikahi dua orang istri sekaligus.
Mamaku adalah istri pertama papa. Dan selang beberapa bulan setelah menikahi mama, papa menikahi seorang gadis dari rekan bisnisnya. Mama tidak bisa berkata apa-apa selain menerima nasib buruknya di madu.
Papa bilang, itu dilakukan karna terpaksa. Ia tidak bisa menolak permintaan papanya untuk menikahi istri keduanya. Apa mau dikata lagi, semua yang terjadi tidak bisa mama tolak.
Singkat cerita, papa ingin anak laki-laki untuk meneruskan kekayaan yang sangat melimpah itu. Dia tidak bisa minta anak pada istri keduanya, karna istri kedua papa, itu umurnya tergolong sangat amat muda.
Akhirnya, papa ingin mama cepat hamil dan melahirkan anak perempuan untuknya. Mama tidak bisa menolak permintaan papa, karna bagaimanapun, mama adalah istri sah papa.
Walaupun hati mama terluka, mama tetap saja menyanggupi permintaan papa untuk memberikannya anak.
Mama pun hamil selang beberapa waktu kemudian. Hati mama diliputi rasa bahagia sekaligus takut saat ia mengetahui kalau dia sedang hamil.
Diam-diam, tanpa sepengetahuan papaku, mama mendatangi rumah sakit dan meminta dokter melihat ciri-ciri hamil anak laki-laki atau perempuan. Mama melakukan hal itu, karna mama takut, jika papaku tidak akan menerima jika yang lahir nanti adalah anak perempuan.
Demi keamanan anaknya, mama pun konsultasi kerumah sakit yang ia percayai. Ia sengaja melakukan itu, saat usai kandungannya sangat muda. Karna, jika sudah bisa di USG, maka urusannya akan gawat.
Dokter pun mengatakan ciri-ciri pada seseorang yang hamil laki-laki dan juga perempuan. Dari situlah, mama menyimpulkan, kalau yang ia kandung itu adalah anak perempuan.
Mama pun mulai rencanakan untuk menyelamatkan anaknya yang ada dalam kandungannya saat ini. Ia punya ide, untuk tetap mempertahankan rahasia, kalau ia sedang hamil anak perempuan.
Mama pun meminta ia diasingkan keluar negeri agar bisa melahirkan dengan selamat diluar negeri sana. Mama punya alasan untuk itu. Karna, istri muda papa sudah berkali-kali datang untuk mencelakai kandungan mama.
Ternyata, papa juga sayang dengan anak yang ada dalam kandungan mama ini. Ia pun memutuskan, untuk mengirim mama keluar negeri secara sembunyi-sembunyi tanpa ada yang tahu keberadaan mama.
Mama bilang, tidak mudah untuk bertahan diluar negeri dari ia hamil muda, hingga aku lahir. Dan seperti saat sekarang ini. Ya, anak yang mama kandung itu adalah aku. Alina, yang terlahir sebagai seorang perempaun, tapi berdandan sebagai seorang laki-laki.
Mama bilang, demi menyelamatkan aku, mama mengorbankan kebahagiaan mama. Dam sekarang, aku harus bisa membuat mama bahagia. Aku tidak boleh mengatakan siapa aku sebenarnya, kalau diluar rumah.
Aku akan berpakaian sebagai seoarang laki-laki asli, jika aku dilura rumah. Tentunya, dengan rambut palsu dan baju laki-laki. Itu aku lakukan, sejak aku remaja.
Mama bilang, papa selalu mengawasi kami dari jauh. Walaupun, kami sedang berada diluar negeri saat ini. Kami harus tetap hati-hati dengan semua orang.
Baru-baru ini, mama bilang, papa ingin kami pulang kenegeri asal. Karna papa telah menyiapkan perusahan untuk aku pimpin, saat umurku genap dua puluh tahun. Sedangkan sekarang, umurku hampir saja menginjak dua puluh tahun. Papa ingin kami segera pulang, agar aku bisa belajar menggelola perusahan besarnya di sini.
Di negara ini, aku dikenal dengan nama Nino. Nino adalah nama laki-laki untukku. Mama juga selalu memanggil nama itu saat bersamaku. Tidak ada yang tahu kalau aku itu adalah perempuan, selain mama dan diriku sendiri.
Mama bilang, jika aku ingin selamat dan juga ingin menyelamatkan mama. Maka aku jangan ceroboh, karna mama telah banyak berkorban selama ini.
Mungkin mama benar, jika ingin menyelamatkan diri dan orang yang kita sayangi. Kita harus mengorbankan kebahagiaan yang kita inginkan.
Buktinya saja, mama dengan senang hati melepas kemewahan yang ia miliki hanya untuk menyelamatkan aku. Bagaimana bisa aku membuat mama kecewa. Aku akan melakukan apapun untuk mamaku, agar dia bahagia. Termasuk, membohongi dunia, dengan apa yang tersembunyi dibalik pakaian laki-laki ini. Itung-itung, itu juga baik untuk menyelamatkan aku dari kaum laki-laki.
.......
Lebih cepat dari yang aku perkirakan, ternyata, papa meminta kami pulang lebih cepat. Aku pikir, mama akan menolaknya, tapi ternyata, mama malah dengan bangga mengiyakan permintaan papa untuk membawa aku pulang.
Kami pun pulang ketanah air sekarang. Aku hanya membawa beberapa barang yang aku perlukan. Jelas saja, semua barang yang aku bawa adalah barang laki-laki. Tidak sehelai pun baju perempuan yang aku bawa.
Aku berniat, tidak untuk menetap di tanah air. Karna aku tidak ingin terlibat dalam dunia perebutan harta papa dengan mama tiriku yang ada di tanah air. Jika bukan demi mama, aki mungkin tidak akan mau pulang ketanah air ini. Eh, ini juga bukan tanah airku, aku lahir tidak di sini bukan? Akukan lahirnya di luar negeri.
"Nino, ini adalah pertarungan kamu yang sesungguhnya. Latihannya sudah selesai sekarang nak," ucap mama saat aku dan mama sampai di bandara.
"Mama," ucapku dengam cemas.
"Mama yakin, kamu bisa mengambil apa yang menjadi hak kamu. Cukup kamu mendapatkan perusahaan papamu atas nama kamu, maka kamu akan bebas menjadi dirimu sendiri," kata mama sambil memegang tanganku.
Aku diam, sambil berpikir, apakah semudah yang mama katakan ini. Bukankah tidak sesimpel itu kenyataan yang sebenarnya. Untuk mendapatkan perusahaan papa itu terlalu banyak halangan yang harus aku lewati.
"Anak mama pasti berhasil. Jangan kecewakan mama Nino, karna mama sangat percaya sama kamu. Kamu pasti bisa melepaskan mama dari papa kamu, jika kamu mendapatkan perusahan papa kamu."
"Apakah semudah itu ma?" kataku dengan hati-hati.
"Iya, jika kamu melakukannya dengan sungguh-sungguh. Maka semuanya akan sangat mudah sekali."
"Baiklah, berdoa saja agar aku berhasil mama."
Mama tersenyum saat mendengarkan apa yang aku katakan. Ntah apa yang mama pikirkan, aku tetap merasa takut rasanya untuk ikut bertarung dalam perebutan kekayaan ini.
Bagi aku, ini sangatlah tidak sesederhana apa yang mama pikirkan. Ini bahkan lebih sulit dari perebutan tahta di zaman dulu. Itu bagi aku, karna aku tidak pernah merasakan bagaimana hidup di zaman dulu.
Aku dan mama pun turun dari pesawat. Kami sudah ditunggu oleh seseorang dengan sambutan yang sangat tidak pernah aku banyangkan.
Rombongan papa dan anak buahnya, ternyata begitu antusias untuk melihat aku sampai di tanah air. Mereka menyambut aku dengan sangat sopan dan terlihat sangat setia.
Aku tahu yang mana papaku, karna aku sering komunikasi lewat ponsel dengan papa saat di luar negeri. Papa memang tidak pernah meninggalkan perusahannya, tapi ia selalu menghubungi mama untuk tahu bagaimana keadaan aku dan mama.
Papa menghampiri aku dan mama, ia tersenyum ramah saat berhadapan dengan aku.
"Selamat datang sayang, kamu terlihat sedikit lebih kecil dari yang papa bayangkan yah," kata papa sambil memegang bahuku.
"Aku agak banyak pikiran pa, makanya agak kurusan dari biasanya," ucapku berbohong.
Yang jelas, bagaimana mau kelihatan sangat kekar. Aku inikan perempuan, bukan laki-laki yang bertubuh sangat kekar dan kuat. Sekuat manapun aku latihan, aku tetap tidak bisa melupakan kodratku sebagai seorang perempuan yang lembut dan tidak kekar.
"Oh, baiklah. Papa mengerti apa yang kamu pikirkan di sana. Dan jangan cemas soal yang akan terjadi di sini ya Nino," kata papa.
Aku belum sempat menjawab apa yang papa katakan. Tapi seseorang sudah memanggil papa dengan sangat hormat.
"Bos, mobil sudah siapa, apakah kita bisa berangkat sekarang?" kata anak buah papaku.
"Baiklah, kita akan berangkat kevilla yang telah aku siapkam untuk putraku," kata papa.
"Baik bos," kata anak buah itu sambil mundur lalu pergi.
Aku hanya diam saja ambil melihat apa yang terjadi saat ini. Aku berusaha mencerna apa yang aku lihat. Pikiranku pun menerawang jauh. Aku pikir, papaku lebih mirip dengan bos mafia, dibandingkan orang kaya di negara ini.
Tunggu, apa jangan-jangan, papa memang bos mafia sebenarnya. Makanya mama takut untuk benar-benar melarikan diri dari papa. Mama takut papa akan membunuhnya, jika mama pergi begitu saja. Sehingga mama lebib memilih memindahkan semua aset papa, agar papa tidak bisa berkutik lagi, saat mama bikin gara-gara.
"Nino! Apa yang kamu pikirkan, ayo ikut papa pulang kerumah yang telah papa siapkan untuk kamu dan mama kamu," kata papa membuat aku kaget.
Ya ampun, jantung dan hatiku adalah jantung dan hati perempuan. Aku masih sangat kaget saat aku mendapat panggilan dari orang yang aku anggap sebagai ancaman untuk kelangsungan hidupku kedepannya.
"Iya pa, ayo berangkat. Ayo ma," kataku setelah aku mampu menghilangkan rasa kaget yang ada.
"Ternyata, anak papa begitu kuat semangatnya ya," ucap papa.
"Maksud papa?"
"Kamu tidak kaget saat papa panggil dengan suara tinggi. Kamu memang benar-benar putra papa," kata papa.
Aku hanya tersenyum kecil, sambil berucap dalam hati 'maafkan aku papa, aku telah membohongi papa demi mama. Aku bukan laki-laki pa. Aku adalah anak gadis papa, yang tanpa bisa menolak, harus mengenakan pakaian laki-laki ini'.
Aku, papa, dan mama, naik mobil yang sama. Sedangkan anak buahnya yang lain, dua dibelakang kami, dan dua mobil didepan kami. Kali pertamanya, aku naik mobil dengan mama dan papaku. Rasanya, ini sangat indah, hanya saja, jika aku benar-benar menjadi diriku yang sesungguhnya.
Tidak ada percakapan didalam mobil saat perjalanan berlangsung. Sepatah katapun tidak ada keluar dari mulut kami masing-masing. Aku dan mama sama-sama memilih untuk diam saja. Sedangkan papa, ia juga sama.
Tanpa terasa, perjalanan yang membosankan itu, telah aku lewati juga. Kami sampai didepan villa yang sangat megah. Anak buah papa membuka pintu mobil kami semua, lalu mempersilahkan kami turun dari mobil.
"Selamat datang di rumah baru kamu Tuan muda," ucap papa dengan bangga.
"Terima kasih banyak pa," ucapku singkat.
Ternyata, villa besar dan megah ini, punya banyak sekali pelayan wanita yang sedang menunggu kedatangan aku dan mama. Mereka memberi hormat padaku, saat kami mulai memasuk halaman utama villa.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!