NovelToon NovelToon

Kedua Untukku Dan Untukmu

ketuk palu hakim

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Tok....Tok...Tok......

Suara ketukan palu yang hakim kepala ketukan,menandakan selesai sudah sidang perceraian pasangan yang telah mengakhiri hubungan pernikahan

Selesai sang hakim membacakan hasil persidangan antara Lolita dan mantan suami nya yang bernama Evan.....

yang hanya di hadiri oleh pasangan yang sidang mengakhiri hubungan suami-istri ,karena ini adalah sidang terakhir,sebagai penentuan status diantara mereka berdua,dan hak asuh anak ,yang jatuh pada pihak perempuan...

Bersyukurnya,mantan suami perempuan itu tidak mempermasalahkannya,,dan perempuan itu tak berfikir hal- hal lain mengenai mantan suaminya lagi,karena perempuan berusaha menata hati dan kehidupannya kembali,.....

Dari mulai persidangan,sampai akhir persidangan,hanya satu kali perempuan itu menatap wajah mantan suaminya ,saat mantan suaminya mengulurkan tangannya kepada mantan isteri di akhir persidangan,yang hanya dibalas perempuan itu dengan mengatupkan kedua telapak tangannya, karena sudah malas berhubungan lagi dengan mantan suaminya, selain itu, jiga sebagai tanda bahwa pria itu hanyalah seorang mantan suami, yang artinya bukan lagi muhrim bagi perempuan itu

Ada rasa bersalah , dan rasa cinta yang mendalam, di dalam tatapan mata pria tampan itu, tetapi tidak dengan perempuan yang sudah berstatus janda...

Harta gono gini dan hak asuh anak yang biasa menjadi perbincangan,bahasan sulit bagi pasangan yang memilih bercerai, tidak untuk perempuan itu , dia tidak mempermasalahkannya,dan mantan suami nya pun begitu,...

Hingga nilai nafkah dari mantan suami perempuan itu untuk anaknya pun tidak dipermasalahkan oleh kedua belah pihak,

karena bagaimana pun ada anak ditengah perceraian mereka,...

itu juga lah yang menggores luka hati perempuan berparas cantik dan ayu

" Oh...Ya Allah,karena hati dan perasaanku untuk belum siap dan mampu dipoligami,hingga anakku menjadi korban dari keegoisan kami berdua,

Ampuni aku,Tuhan...sungguh , hati dan perasaan ku terluka,bila aku di posisi itu,aku hanya ingin bahagia,bolehkah aku egois,... gumam perempuan itu dalam benaknya

Perempuan itu, yah dia bernama Lolita,

dia menatap lekat wajah anak laki- laki nya yang saat masih sekolah dasar,...

Lolita membelai wajah putra satu-satunya,

tanpa dia sadari airmata nya jatuh begitu saja

bathinnya begitu terluka,sakit, pasti nya sangat sakit sekali bagi perempuan yang nasibnya di dua kan sang suami...

memikirkan nasib anaknya,yang pasti tidaklah mudah menjadi anak korban divorce,banyak hal yang Lolita takutkan bila suatu saat anaknya sudah mengerti keadaan keluarganya,...

Ketakutan Lolita ,bila anak kesayangan nya akan terjerumus ke hal yang tidak baik,...apalagi kearah negatif lebih mudah,untuk anak - anak remaja,...

Apa yang harus aku lakukan,agar ia memahami nya,mengatasi kesedihannya kelak....gumam Lolita dalam benaknya , dia terus memikirkannya,hingga rasa nya kepala nya penuh dengan pertanyaan yang tiada henti....

" Oh..Ya Allah Tuhan,beri petunjuk Mu padaku,apa yang harus aku lakukan......" gumam Lolita tanpa mengeluarkan suara, yang pada akhirnya Lolita tanpa sadar terlelap dengan sendirinya,

.

.

.

.

.

.

.

.

Beberapa minggu di lalui Lolita,

Beberapa hari,masih dengan airmata yang masih setia mengalir dengan sendiri,..

entah saat Lolita dalam kesendirian,entah saat Lolita menonton televisi,entah saat sedang memasak,ataupun saat memandangi wajah anaknya di kala Rio sedang tertidur....

setelah sibuk dengan luka hati,dan kata anak- anak zaman now...lagi mewek atau lagi baper....

seakan-akan Lolita tersadar,di suatu waktu...

" bahwa sudah saatnya aku kembali ke dunia nyata...

kusadari...hidupku tanpa mas Evan lagi,...bagaimana aku menghidupi diriku..." gumam Lolita kembali dalam benaknya

Apalagi selama menikah, Evan menyuruh Lolita berhenti bekerja sejak kehamilan Lolita kala itu...

sehingga ,tabungan yang Lolita punya tidak bertambah,hanya begitu - begitu saja,

Sedangkan menikah dengan Evan,tabungan Lolita selama pernikahan tidak pula terlalu banyak seperti para isteri- isteri kolega suami nya,selain uang yang Lolita kelola adalah uang pemberian dari Evan kepadanya ,yang hanya cukup memenuhi kebutuhan rumah tangga,dan kebutuhan Rio,anak mereka berdua,...

Penghasilan Evan ,selama ini tidak pernah dipertanyakan oleh Lolita, karena dia begitu mempercayai suaminya saat itu, namun dibalas dengan pengkhianatan dalam pernikahan mereka

Saat itu, Lolita menyelesaikan kuliahnya penuh dengan drama, karena sifat posesif Evan,dan over protektifnya, sejak dahulu

masih di syukuri Lolita karena dia masih bisa menyelesaikan program sarjana nya

Lolita mulai berfikir keras,bagaimana dia bisa bekerja di usia seperti ini?.. meskipun masih dalam usia produktif, tetap saja mustahil baginya berlomba dengan anak- anak dengan usia produktif dan lajang, apalagi dalam kondisi ekonomi saat ini...

dengan hela nafas panjang, Lolita mendesah dengan pasrah, akan nasibnya saat ini,

Lolita memijat pelipis kepalanya yang tiba-tiba berdenyut...

tersungging senyum tipis di wajahnya,senyuman pahit yang menggerutu kebodohan dirinya sendiri...

" menyesal ? " terkadang terselip kata itu, seakan menyesali pilihanku saat itu,padahal alm.ibuku sebelum beliau wafat ,beliau mengatakan padaku

" tetaplah berkarier meskipun sudah memiliki anak,bukan untuk mengejar karier,bekerja bukan untuk menghidupi,tapi untuk persiapan akan sesuatu yang tidak pernah kita duga....beri pengertian pada suamimu,utama kan rumah tangga,namun tetaplah bekerja,.."

salah satu pesan alm.ibu nya Lolita,...

entah apa beliau menduga akan kehidupan anaknya,atau ibunya hanya sekedar mengucapkan nya saja,hanya alm. ibu Lolita sendiri lah yang tahu,...

yaaah,penyesalan memang selalu di belakang ...kalau di depan namanya pengumuman...hahaha....tawa Lolita kepada dirinya sendiri,

menertawakan jalan cerita kehidupannya,yang sedang di lukis sang khalik,dan yang sedang Lolita jalani saat ini....

aku bukanlah ibu- ibu sosialita,bukan juga ibu- ibu komplek,yang suka ngumpul arisan kesana kemari yang bergunjing,mempertontonkan di barang- barang yang di punya,karena tidak ada yang bisa aku pamerkan,dan aku yang memang tidak suka melakukan hal itu,bagiku itu hanyalah hal yang tidak terpuji,hal yang tidak disukai Allah,,...

aku hanyalah ibu rumahan,sejak aku merasa didalam zona nyamanku,dan akhirnya aku harus tertatih mengukir cerita baru dalam hidupku ...

tapi aku tak tahu harus mulai dari mana akanku ukir,seakan kosong pikiranku,jalanku sulit,...mungkin efek di depak oleh sang waktu....aku masih tersungkur dalam gelimang duka....

aku masih tidak memperoleh apapun,..gumam Lolita dalam batinnya saat sedang menonton televisi yang dia sendiri tidak tahu apa yang ada ditayangkan di televisi

kring ...kring.....

handphone Lolita berbunyi...

salam dan sapa terjalin dalam alat telekomunikasi yang familiar bagi semua orang

"hai, "

" gadis " ucap seorang sahabat menggoda Lolita, membuat Lolita tergelak menertawakan sapaan yang baru saja disematkan oleh seorang sahabat kepadanya,....

"iya, "

" gadis "

" gadis tidak perawan " ucap Lolita dengan senyuman tipis...

" hai, "

" beibs "

" bagaimana,kabar kamu ? " tanya sahabat Lolita

" lihat aku "

" aku baik-baik saja " ucap Lolita dengan nada salah satu lirik lagu terkenal di masanya, membuat kedua wanita itu tertawa bersama

" ketemuan,yuk? " ucap sahabat Lolita yang bernama Asha

Lolita masih mempertimbangkannya,masih berfikir, tanpa menyahut permintaannya, karena Lolita sangat malas keluar dari rumah, takut jika mendapatkan cibiran dari para tetangga yang mengetahui status nya saat ini

" Kya "

" kurang asem "

" aku aku mah apa "

" kamu diamkan aku " ucap Asha dengan kesal

"sorry , "

" beibs "

" Oke, "

" besok kita bertemu "

" setelah aku selesai menjemput Rio, "

" di cafe tempat biasa kita bertemu " ucap Lolita yang terhentak dari pikirannya,...

"oke, "

" jam 11.40 "

" bye " ucap sahabat Lolita menutup percakapannya,yang ditutup dengan kalimat salam juga dari Lolita

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

Keesokan hari,

Lolita masih menunggu anaknya Rio pulang dari sekolahnya,sama seperti wali murid lainnya,

beberapa ibu- ibu murid sekelas dengan anak mengajak berbincang,saling sapa,untuk bersilaturahmi...

Lolita pun menyapa mereka sama hangatnya,dengan saling melempar senyuman,dan tertawa ringan kala ada candaan di antara percakapan para ibu - ibu penunggu anak sekolah...

getar handphone yang Lolita letakkan di kantong baju,segera diangkatnya ,dengan memberi kode permisi pada para ibu - ibu,

Lolita menyapa dan memberi salam,saat setelah menekan simbol hijau di handphonenya,

yang dari suara nya ,sudah diketahui siapa yang menjadi lawan bicara Lolita...

yaah, dia adalah ibu mertua Lolita, eits, mantan ibu mertua Lolita

awal yang sulit bagi Lolita ,karena lagi- lagi Lolita harus berusaha menata perasaannya,...

"apa kabar, Mom"..sapa Lolita sekedar basa-basi, setelah melakukan inhale dan exhale

"baik,...."

" Lolly....."

" nak...." beliau agak memberi jeda sebelum mengungkapkan permintaannya....

"boleh Rio,menginap di rumah mommy,..."..pinta mantan ibu mertua Lolita..

Lolita berfikir sejenak....

"kapan, Mom"....tanya Lolita dengan sopan

" sabtu ini,boleh nak?.."..pinta mantan ibu mertua Lolita dengan lirih,....

Lolita tahu, sangat tahu, jika perceraian yang terjadi bukan hanya pasangan saja yang terluka, bahkan banyak pihak lain juga terkena dampak nya,

Lolita yakin saat ini mantan ibu mertua nya sangat sedih akan keputusan Lolita dan Evan...

bahkan mantan ibu mertua dan mantan ayah mertua Lolita menentang dan menasehati pilihan Lolita dan Evan, namun sekali lagi,kali ini Lolita berpegang teguh untuk tetap melakukan perceraian itu,

" iya, Mom..."

" tapi..."

" boleh Lolly mengajukan syarat, Mom.."...pinta Lolita dengan nada lembut dan sopan, namun sangat berat mengiyakan permintaan mantan ibu mertua...

"apa ,nak.....".jawab mantan ibu mertua Lolita dengan tanda tanya dan lembut

kami berbicara lembut,karena mengetahui kondisi hati masing- masing,takut menyinggung...

apalagi,diriku,takut mantan mertua ku terluka hati nya,bagaimana pun aku masih sangat menyayangi kedua orang tua mantan suamiku...gumam Lolita dalam batinnya

" Lolly akan ke rumah mommy dan daddy...."

" bila Daddy nya Rio tidak sedang berkunjung kesana,..."

" ehm,..."

" sabtu ini, Daddy nya Rio berkunjung ke rumah mommy?...." tanya dan jawab Lolita sekaligus kepada mantan mertua Lolita, jujur Lolita masih enggan bertemu dengan mantan suaminya

" tidak ,nak...."

" Evan tidak akan berkunjung, dan Evan sudah mengatakannya kepada mommy...."

" mommy juga setuju,yang mana baik nya untuk kalian,..."

" mommy minta kepada kalian,agar kalian tetap baik,bagaimana pun ada anak di antara kalian,apapun itu,kalian sebagai orang tua tetap harus mendahulukan kepentingan anak,yaah nak.."...pinta mantan ibu mertua Lolita dengan nada lembut,dengan kata hampir terbata- bata...

aku tahu,mantan ibu mertua ku pun menata hati nya,ia tak rela akan perceraian kami,....gumam Lolita dalam batinnya, Lolita menyeka airmata yang jatuh dengan sendirinya

ya Allah...hanya satu kata itu terucap di batinku ,aku takut akan menyesali nya,tapi aku pun takut terluka bila menjalaninya....

keputusan sulit bagiku.... Lolita nelangsa dalam pikirannya sendiri

"iya,Mom....iya...."

" sabtu nanti...."

" ,Rio akan Lolly antar ke rumah Mommy,.." ucap Lolita sebelum mengakhiri percakapan,

Lolita hanya takut berbicara banyak akan membuatnya semakin merasa bimbang dengan keputusan yang telah dia putuskan

Lolita melihat,sudah banyak siswa/siswi tempat anakku menuntut ilmu, berhamburan keluar melewati gerbang sekolah mencari orang tua mereka masing - masing....

Lolita segera menghapus jejak airmata,selain malu di lihat orang, Lolita juga tak mau masalah pribadinya menjadi bahan pergunjingan kaum- kaum lambe lulah

" Rio ...."

iya....anakku melambaikan kedua tangannya ,dan tersenyum hangat padaku.... gumam Lolita kembali dalam pandangannya

"Mommy....".teriak Rio dengan penuh semangat.....

segera Lolita sambut tubuh bocah tampan itu dengan senyuman sumringah....

" jagoan mommy, bagaimana sekolahnya?."...tanya Lolita sambil mencium puncak kepala anaknya dan menghapus keringat di dahi Rio

"seru, Mom...."

" tadi Rio disuruh umi buat maju kedepan kelas,..."

" menyebut rukun iman...."

" Rio angkat tangan,dan Rio bisa jawabnya..."

" Rio dapet bintang lima,di papan nama Rio....".celoteh jagoan kecil Lolita dengan penuh semangat...

" oke...."

" sekarang kita pulang yach nak..."

" Oh iya,...."

" mommy ada janji sama aunty Asha,...."

" sebelum pulang kita ketemu dengan aunty Asha,...."

" boleh,nak.."..pinta Lolita dengan puppie eyes.....

" ice cream,boleh...." pinta Rio dengan puppie eyes juga.... membuat Lolita tidak dapat menahan tawanya,....

" iya ,baiklah , my hero...." ucap Lolita dan menghujami kecupan di wajahnya Rio yang gembul,dan imut, dan Rio pun membalas perlakuan sang mommy nya kepadanya

aku bersyukur,anakku tidak mempertanyakan mengapa daddy dan mommy nya tidak serumah,...

karena memang mantan ku terlalu sering kerja di luar kota,kami pun sering LDR,ketika ku mengajukan untuk ikut ia malah menolak dengan alasan,banyak pasangan melakukan LDR,biasa saja,asal saling percaya....

bila ada LDR langgeng,nasibku saja, LDR tak langgeng,aku mempertanyakan arti kesetiaan,pernikahan,dan pria......mungkin untuk saat ini,aku melempar segala sesuatu berhubungan dengan itu semua

di saat dia ketahuan selingkuh,ketika aku melihat dia sedang ber**nta dengan simp*nannya,

lagi,lagi suamiku berdalih,dalam agama yang dianut oleh kami, memperbolehkan pria menikahi wanita lebih dari satu....

waah ...rasa cinta kasihnya dulu padaku menguap begitu saja,...aku hanya menggerutu i pilihanku,iya,sekali lagi lelaki pilihanku, ucap Lolita dalam pemikiran nya sembari menatap lampu lalu lintas yang bewarna merah

..

..

...

..

..

...

pertemuan Lolita dengan Asha,diwarnai dengan pelukan,dan kecupan....

Asha menahan tangisnya , agar Lolita tidak ikut menangis....

Asha ,tau betul bila saat ini Lolita sedang tidak baik- baik saja....

Asha bahkan tahu ,bagaimana membangun mood Lolita untuk menjadi baik,...

bercerita,tertawa yang isi cerita nya entah berlabuh kemana,yang pasti entah...kami bahkan tidak paham,hanya saja,membahas berbagai topik cerita yang membuat kami tertawa....

aku sungguh tak pernah iri dengan Asha,dengan kebahagiannya yang dia raih saat ini,wajar...

bahkan kehidupannya di masa lalu lebih sulit dari aku,anak yatim piatu yang diasuh ibu tiri,seperti ibu tiri cinderella,yang harta sang ayah habis untuk anak sambung alm.sang ayah, dan Asha juga harus berakhir di panti asuhan yang di kelola oleh wanita berhati malaikat,

belum lagi menikah dengan pria super kaya yang sedikit banyak Asha menceritakan permasalahan rumah tangga nya padaku,Bahkan aku adalah sahabat yang selalu bersama nya,

menemani Asha, dikala terluka,tertindas,...

istilah roda pasti berputar,...

mungkin saat ini aku mengalami perputaran roda itu,...

aku meyakini diriku sendiri ,bahwa aku harus kuat ini bukanlah akhir,dan bukan lah awal,..tapi ini adalah di persimpangan,...

yang tak mungkin kulakukan adalah berhenti di pertengahan jalan ini,dan harus maju ke depan,waktu tak akan berhenti berdetak meski aku menghentikan langkahku,bahkan nafasku,

dan di kala pikiranku berada di persimpangan,aku tetap harus memilih,walau pilihanku sendiri akan sulit ,tetap harus kujalani dan harus aku tempuh,meski jalan yang aku tempuh penuh kerikil tajam,kawat berduri,bahkan bara api sekali pun,demi diriku sendiri dan anakku... ucap Lolita lagi kepada dirinya sendiri ,

padahal saat ini Lolita sedang terlibat percakapan dengan Asha, tapi Lolita sibuk dengan dunianya sendiri

"beibs, bagaimana..?.."..tanya Asha sedikit ragu,

walaupun dengan nada lembut dan santun sekalipun,kenapa rasanya begitu perih....

*

*

*

*

*

*

*

🍒🍒

kenapa nangis,Aunty?

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Keesokan hari,

Hari dimana antara Lolita dan Asha akan bertemu di tempat yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, tempat biasa jika mereka bertemu di masa lalu hingga masa sekarang, tempat favorit bagi mereka berdua

" beibs, "

" bagaimana..? " ucap Asha dengan hati-hati,

" yaach "

" begitu deh "

" rasanya begitu menyesakan "

" sekaligus lega " ucap Lolita ringan,seringan angin,menepis luka hatinya yang masih menganga....

Lolita mengalihkan pembicaraan dengan menyeruput ice lemon Thea yang dipesannya,agar Lolita tidak menjatuhkan air matanya lagi,apalagi saat ini ada Rio yang duduk di hadapan Lolita,

walau pun bocah tampan itu sibuk dengan

iPad nya,namun Lolita tidak mau Rio mendengar keluhannya terhadap daddy nya Rio,....

Asha mengelus punggung Lolita,seraya menyandarkan kepala nya di ceruk leher Lolita,...

mereka sedekat itu,..

bagi Lolita, Asha sudah menjadi saudaranya begitu pun sebaliknya,

Asha yang merupakan anak yatim-piatu, dan Lolita juga anak tunggal dari ayah dan ibunya di pernikahan terdahulu , sebelum ayah nya Lolita memutuskan menikah kembali,

Lolita memiliki saudara tiri, dari ibu sambungnya, meskipun tidak sekandung saudara tiri Lolita baik padanya dan sayang padanya,

" aku baik- baik saja, Sha " ucap Lolita sambil mengelus-elus lengan Asha dalam posisi berpelukan

Asha menangis dalam diam,baju bagian punggung Lolita, bahkan sudah basah karena tetesan air mata Asha...

"adduuuh....ini yang menderita siapa,yang mewek siapa,dalam bathinku Lolita...."

" Hei, "

" come on, Sha "

" i'm single, and i'm very happy " ucap Lolita mencoba menghibur sahabatnya,....

" bahagia dari mana? "

" tidak ada uang "

" ruang gerak dibatasi, "

" eh "

" abang sakiti kamu seperti ini, " ucap dan isak tangis Asha pelan di belakang punggung Lolita, dan Lolita hanya mengelus-elus punggung Asha menenangkan perasaan Asha yang ikut terluka dengan kondisi sahabatnya

" Kenapa nangis,Aunty ? " tanya Rio

" aunty di gigit semut, Rio " ucap Asha berbohong kepada anak sahabat nya...

Lolita tertawa dengan percakapan absurd Asha,dan dengan polosnya Rio tertipu akan kebohongan Asha,terbukti Rio mengelus - elus lengan Asha ,dan meniup- tiup seolah - olah bagian itu yang sakit...

" terima kasih Rio, " ucap Asha dengan tersipu malu, karena berbohong...

" kamu tidak ajak si kembar, main ke kota ini..? " tanya Lolita kepada Asha

" iya,mereka ada di J , "

" tidak boleh di ajak kesini oleh oma mereka, karena ada opa dan oma nya sedang berkunjung kesini "

" ,kata anak-anak, hitung- hitung honeymoon buat mommy dan daddy " ucap Asha

" aduuh,maaf yach Sha, "

" aku jadi gangguin Honeymoon kamu "

" sungguh aku merasa tidak enak sama abang " ucap Lolita merasa bersalah

" Ah"

" tidak perlu dipikirkan, kok Lolly "

" suami aku juga lagi sibuk dengan urusan perusahaannya yang ada di sini "

" daripada aku manyun di hotel sendirian, mending ketemu kamu, " ucap Asha dengan santainya

" Lolly "

" kamu mau ikut aku ke J "

" hitung- hitung hijrah " ucap Asha dengan hati- hati , mencoba mengajak Lolita move on

" aku lagi jual rumah dulu,Sha "

" kalau sudah laku ,mungkin aku mencoba untuk hijrah, "

" yang penting tidak disini lagi, tidak satu kota dengan mantan suami aku "

" masalah nya sampai sekarang,rumah aku tuh masih belum laku, "

" yaach nama nya juga kalau jual rumah,tanah sulit laku, "

" kalau aku jual murah, bagaimana dengan kehidupan aku dan Rio, sedangkan aku belum memiliki penghasilan sendiri "

" bukan nya hijrah menjadi baik,malah jadi gelandangan aku nya disana " ucap Lolita sambil tertawa di akhir kalimat

" yaach...kerja saja sama aku "

" menjadi pembantu aku " canda Asha sambil tertawa

" setan, "

" kamu ,Sha "

" emoh aku " ucap Lolita dengan kesal, yang malah membuat Asha malah tertawa terbahak- bahak,

" serius "

" serius niih " ucap Asha saat sudah menghentikan tawanya

" rumah itu, "

" bagaimana statusnya? " tanya Asha dengan serius

" itu termasuk harta gono gini dalam persidangan kemarin, "

" tapi mas Evan,memberikan rumah itu padaku,dan Rio untuk tinggal "

" lagian sertifikatnya juga sudah atas nama aku ,kok "

" jadi kalaupun dijual, tidak perlu urusan dengan mas Evan,karena ada juga surat pernyataan yang dia tandatangani, "

" bahwa mas Evan tidak bakal menggugat rumah itu,diperkuat dengan materai dan dibubuhi tanda tangannya " ucap Lolita dengan sedikit panjang kali lebar pada Asha...

dan Asha hanya menganggukan kepala nya

" ya sudah, "

" kamu langsung ikut aku saja "

" kalo sudah di J ",

" tidak perlu kamu pikirkan..."

" yang penting kamu dan Rio, ikut aku " ucap Asha dengan antusias

" memangnya aku dan Rio kucing, "

" pindah sana, pindah sini , tanpa persiapan "

ucap Lolita sedikit kesal kepada Asha, membuat sahabat Lolita kembali tertawa

"yah sudah, "

" kamu kasih aku kabar sama nanti "

" nanti di kota J, "

" itu sudah menjadi urusan aku dan abang "

" Ok " ucap Asha

" aku dan Rio, "

" kami harus pamit terlebih dahulu dengan mami dan Daddy,...."

" kami juga harus pamit dengan mantan mertua aku, "

" yang artinya minta izin dulu dengan mereka,..."

" dan mengurus kepindahan sekolah Rio " ucap Lolita pada sahabatnya

Asha mendengarkan Lolita dengan seksama

" bagaimana, kalau mantan mertua kamu,

" tidak menyetujui nya , beibs ? " ucap Asha dengan raut wajah yang serius

" berusaha dulu saja lah,"

" dan berdoa " ucap Lolita dengan tenang

Asha masih setia mendengarkan Lolita sambil mengunyah pesanannya...

dering di handphone Asha,...

dan Asha mengangkatnya,tanpa beranjak pergi dari posisi sebelumnya,...

karena diantara mereka berdua ,memang tanpa rahasia, kecuali urusan yang terlalu privasi

mereka saudara tak sekandung, mereka selalu membagi baik suka maupun duka

kecuali urusan r.a.n**ng tentu.nya,walau bagaimana pun,kami sama- sama menjaga privasi suami,dalam hal itu...

" kamu tidak sedang terburu- buru kan, Lolly ? "

" abang mau kesini, "

" abang bilang jika dia juga lagi kangen sama Rio,kata nya tadi,..." ucap Asha

" tidak juga "

" palingan habis dari sini, "

" aku siap- siap packing kebutuhan Rio menginap di rumah oma Ida "

" orang tua mas Evan "

" dan mulai packing barang-barang kami " ucap Lolita

" tidak perlu terlalu banyak kamu packing barang nya "

" seperlunya saja " ucap Asha

" aku tahu juga kali ,Sha "

" sebelum kamu omongin "

" barang - barang sebagian sudah aku lelang di ma****ket online , "

" selain lebih gampang,para pembeli bisa langsung ngambil barang,kalau pun mereka malas,kami sepakat sewa jasa kurir dalam proses pengiriman barang " ucap Lolita kepada Asha

Tidak sampai setengah jam,suami Asha,datang menghampiri meja kami,

dan kami saling sapa melempar sapaan seperti biasa,bila kami sedang berkumpul,

suami Asha datang bersama asisten setia nya,..

Namun sang asisten malah memilih berpisah meja dari tempat kami berbincang, dan ,aku tidak peduli dengan itu ,itu urusan dia,apa urusannya dengan aku...

Suami Asha,sudah sibuk bercengkerama dengan Rio,bahkan abang juga sudah membawa mainan robot,dan mobil- mobil'an ,kesukaan anak cowok...

" uncle,Mana Rava dan Ravi,? " tanya Rio kepada abang Theo,suami Asha

" Rava dan Ravi, di J, "

" ada di mansion oma mereka "

" nanti kamu ajak mommy main ke rumah uncle, "

" main sama anak- anak uncle, " ucap Theo dengan senyum mengembang di wajah tampannya

Usia anak Asha tidak terlalu jauh dengan usia anak Lolita ,hanya beda beberapa bulan saja,...

walaupun umur si kembar lebih tua beberapa bulan dari usia Rio,mereka sangat dekat,bukan karena kedekatan kami,namun mereka sendiri yang merasa nyaman satu sama lain,

Bila mereka bertemu,mereka langsung berbaur,dan saling bermain seperti anak pada umumnya,...

mungkin karena satu genre,kali yaach,jadi selera permainan sama, meski kadang sering juga terdengar pertengkaran di antara mereka

Hal wajar,namanya juga anak- anak,berebut barang,jahil,atau usil biasa.....

karena sesaat kemudian mereka akan tertawa kembali,bahkan mereka menangis ketika akan berpisah,karena kota Lolita dan kota Asha tinggal berbeda,namun mereka masih sering berkunjung,entah Lolita yang datang berkunjung,atau Asha yang datang ke kota nya Lolita...

Namun kali ini, Lolita memantapkan hati untuk menetap di kota yang sama dengan Asha sebagai tempat tujuan nya tinggal dan hijrah dari kehidupan sebelumnya...

Abang Theo,suaminya Asha menyapa Lolita kembali, membuat Lolita merasa malu dengan status baru dia sandang, tentu membuat Lolita insecure pada awal-awal perceraian nya

Baik abang Theo maupun Asha, mereka menyadarinya,jika Lolita menjadi insecure pada mereka, namun mereka seakan-akan buta dan tuli,mereka semakin terus menggoda Lolita,dengan membuat candaan - candaan yang tidak membuat Lolita semakin merasa insecure,

Akan tetapi pasangan suami isteri yang duduk di depan Lolita ini,sangat menyebalkan,mereka seakan lupa tempat umum , mereka sangat santai memamerkan kemesraan di depan Lolita dan para tamu cafe lainnya....

namun karena sudah terbiasa, Lolita hanya seakan-akan buta melihat kelakuan mereka berdua,tapi yach....nama nya hati masih terbesit rasa.....

- sedih -

sial,

benar- benar menyebalkan kamu, Sha....

aku jadi baper niih.....dalam benaknya Lolita

.

..

..

" sudah lah Lolita "

" kamu tidak perlu minder, insecure dengan diri kamu sendiri deh, "

" harusnya kamu bangga , dan semakin pede status baru kamu "

" kamu tunjukkin sama si Evan mantan suami kamu itu "

" kalau kamu bisa berpijak pada kaki kamu sendiri, dan segera bangkit dari keterpurukan hidup kamu "

" single parent, semakin di depan " ucap Theo kepada Lolita

" yupz "

" Janda berdedikasi,Janda eklusif,dan Janda berkualitas Ekspor " ucap Asha

sontak membuat kami langsung tertawa ,akan candaan Asha

" memangnya kamu pikir aku ini barang, "

" pakai istilah ekspor,impor segala " ucap Lolita kepada Asha

"kalau tidak mau, "

" aku ganti deh "

" janda kualitas premium ,atau janda ekslusif deluxe " ucap Asha lagi

" memang sahabat sableng, kamu Sha " ucap Lolita

" lah kamu nya gendeng " ucap Asha

guyonan absurd,entah berlari atau berlabuh kemana,

lagi - lagi kami tertawa,dan kembali cerita yang ngawur ngidul kemana- mana ,tidak jelas arahnya...

sesaat Theo, menatap sendu kearah Lolita yang sudah di anggap nya sebagai adik

" ikutlah kami, Lolly "

" abang tidak berjanji kebahagiaan kamu dan Rio di J "

" namun abang ingin kamu merasa lebih baik, "

" abang sayang sama Rio,seperti anak abang sendiri,dan lagian bagi abang,kamu adalah saudara nya Asha, "

" sayang abang pada kamu sama seperti Asha menyayangi kamu, " ucap Theo dengan hati-hati dan lembut, takut melukai perasaan Lolita

" oh so sweet,sweetie ku"

" my bee " ucap Asha pada suami nya,sambil merangkul tubuh suaminya,dan menghujani pipi suaminya dengan kecupan

Lolita memandangnya dengan haru dan pilu ,haru karena kebaikan suami isteri yang duduk di hadapannya,pilu karena nasibnya yang menyedihkan ini

" wah "

" kalian benar-benar keterlaluan,kya "

" kalau mau pamer kemesraan jangan di depan aku dong "

" kan jadi baper niih, " ucap Lolita berpura- pura merajuk, dan pasangan yang duduk di depanku hanya menertawakan banyolan Lolita yang baru saja dia lontarkan

Tanpa terasa mereka bercengkerama sekitar dua jam lebih....

owner cafe lain pasti akan keluar tanduknya,bila ada customer seperti kami,namun berhubung cafe itu sudah menjadi milik Asha,malah kami menikmati fasilitas yang ada dengan ikhlas,maklum berteman dengan orang tajir melintir,tentu akan berimbas enak juga,

Namun Lolita tidak mau memanfaatkannya berlebihan, bagaimana pun Lolita masih punya rasa malu dan harga diri,

Asha kadang berlebihan terhadap Lolita ,bahkan Lolita sering menolak pemberian dari Asha yang terkadang terlalu berlebihan,...

" tolong yaach ,Sha "

" sisa kan harga diri aku, "

" untuk aku memiliki muka " ucapan yang sering Lolita katakan pada Asha..

Pada saat Lolita menolak pemberian Asha ,dan bahkan Asha,sangat hafal dengan kalimat Lolita ini

Asha dan suami nya,abang Theo , serta Lolita dan Rio meninggalkan cafe ,mereka berpisah ke arah berlawanan setelah mengucapkan kalimat salam,dan serangkai kegiatan perpisahan yang selalu lakukan selesai perjumpaan,seperti melambaikan tangan,memeluk tubuh,kecuali abang Theo pastinya...berlaku untuk Asha dan Lolita saja...

..

..

..

..

Lolita mengendarai mobil yang sudah menjadi miliknya, ikut menghiasi jalanan di kota nya saat ini dia huni , mobil yang selalu Lolita kendarai untuk segala aktivitas di luar rumah seperti mengantarkan Rio sekolah dan menjemput nya, belanja, dan lain sebagainya

mobil menjadi aset yang akan Lolita jual, setelah rumah ,karena Lolita akan meninggalkan segala hal dari kota ini,kota yang memberinya cinta dan luka

Lolita memandangi wajah tampan Rio,yang perlahan sudah menutup mata nya,akan dera kantuk yang menyelimutinya ...

Lolita pun terbiasa hidup mandiri,seperti yang alm.ibuku ajarkan padanya,

meskipun dia anak tunggal,alm.ibu Lolita sungguh kejam padanya ,saat itu Lolita membencinya,menggerutu segala tindakan alm.ibunya,..

namun ternyata disaat seperti ini, Lolita menyadari dan memahami ,ternyata alm.ibunya sangat menyayanginya ,beliau mengajarkan Lolita bagaimana bertahan di saat tersulit sekalipun ,karena bertahan hidup dalam kenikmatan biasa,namun hidup di saat sulit,itu butuh jiwa yang kuat, hati yang lapang,...

Di saat - saat rapuh seperti ini beberapa tahun kehidupan sesungguhnya,terhina oleh suami sendiri,menahan pilu sendiri,ternyata ini lah sisi lain menjadi seorang wanita,harus kuat di kondisi apa pun...

mommy......

aku merindukan kamu, Mom

maafkan aku,maafkan aku, Mom

selalu kata itu menghiasi setiap selesai Lolita memanjatkan doa kepada ibunya

pikiran Lolita menerawang jauh ke masa-masa terdahulu

oh Ya Allah,ridhoi perjalananku , beri aku rahmat,selamatkan aku dari mala petaka,sungguh hanya padamu aku meminta....

kalimat- kalimat istighfar semakin sering Lolita kumandangkan akhir- akhir ini,

karena dia takut,takut akan hari esok,meski harus di hadapi, masih saja Lolita merasa takut jika hari berlalu,dan hari yang dia lalui itu buruk,buruk untuk dirinya maupun untuk Rio..... masih saja Lolita berbicara dengan dirinya sendiri,dalam kondisi apapun, dia sibuk dengan dirinya sendiri,

karena terluka,membuat Lolita trauma, membuat Lolita mencari jati diri nya kembali

" who i'm "

" apa yang harus aku lakukan "

" dan sebagainya "

terkadang menggerutu dirinya sendiri, mencemooh dan mencaci maki dirinya sendiri atas kebodohannya, pilihannya, hidupnya

,entahlah.... dia pun tidak mengerti tentang dirinya sendiri, perasaan yang baru dia rasakan, dan itu aneh , dan tidak nyaman namun dia masih berperang melawan kemelut dalam diri nya

.

..

..

..

Tanpa terasa,mobil yang dikendarai oleh Lolita sudah berhenti di garasi rumahnya,...

yang sekarang hak milik dirinya, rumah hasil harta gono-gini, menjadi rumah bagi Lolita dan Rio untuk mereka huni

Lolita sempat tertegun melihat rumahnya sendiri dari dalam mobil ,kemudian Lolita mengalihkan tatapannya ke arah Rio ,yang masih terlelap....

Seperti biasa selama ini Lolita selalu menggendong tubuh mungil anaknya,dengan satu tangan lain membopong tas sekolahnya, s rutinitas hariannya,karena seperti inilah hari - hari Lolita ,apalagi sejak dua tahun terakhir Evan mengatakan bahwa dia sangat sibuk dengan pekerjaannya,

Sehingga hampir semua pekerjaan berhubungan dengan rumah tangga ,semua Lolita lakukan,Evan hanya memberi nafkah berupa materi,dan nafkah lain untuk hubungan suami isteri memang sudah sangat jarang mereka lakoni,dengan alasan sibuk kerja,kelelahan,dan LDR yang mereka jalani,menurut Lolita wajar saja, saat itu

Namun, sekali lagi salah Lolita yang terlalu meletakkan kepercayaan yang tinggi pada suaminya

mungkin sudah terbiasa bagi bik Minah mendengar deru suara mobil Lolita

,asisten rumah tangga Lolita, beliau membuka pintu rumah

*****

" Assalamualaikum ", ucap dan sapa Lolita kepada bik Minah...

Beliau, menjawab salam tuannya ,dan menyambut tas sekolah Rio yang Lolita tenteng di tangan kanan nya,..

Lolita pun tersenyum pada bik Minah,dan menyambut punggung tangannya,dan dicium dengan takzim oleh Lolita

" bik Minah ,"

" jangan kemana- mana dulu yach..."

" Lita mau ngomong sama bibik " ucap Lolita kepada bik Minah

setelah Lolita membaringkan tubuh anaknya, Lolita segera turun ke lantai dasar...

" bik Minah "

" sudah makan, " ucap Lolita membuka obrolan

" sudah,nak "ucap bik Minah tanpa curiga

" bibik "

" Hm "

" boleh Lita berbicara serius sama bibik ? " ucap Lolita dengan hati-hati,

Lolita memilih sofa di ruang keluarga untuk mereka mengobrol serius

" ada apa ,nak " ucap bik Minah mulai gelisah,terpancar dari raut wajahnya yang mulai mencurigai apa yang akan Lolita sampaikan kepada nya,

*

*

*

*

*

*

*

🍒🍒

mohon ridhoi hijrahku

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Lolita berusaha membuka percakapan dengan bik Minah, pelayan yang sudah bekerja bersamanya selama kurang lebih tujuh tahun, tentu saja bukan waktu yang singkat, bik Minah cukup dekat dengan majikannya , namun tidak segala hal Lolita ceritakan tentang rumah tangga nya

"ada apa ,nak " ucap bik Minah yang mulai gelisah,terpancar dari raut wajahnya yang mulai mencurigai apa yang akan Lolita sampaikan kepada nya

Lolita duduk di lantai yang di lapisi ambal berbulu tebal yang tentunya nyaman

" bibik " ucap Lolita dengan suara yang agak serak, menahan suara tangisan nya..

" bibik "

" maaf "

" dan terima kasih akan cinta kasih bibik selama ini untuk aku,dan Rio "

" terima kasih sudah membantu aku merawat Rio, "

" merawat rumah dan lainnya, "

" dan mohon maafkan kesalahan Lita,bila selama bekerja dengan Lita,membuat bik Minah lelah, "

" lelah hati akan perilaku atau perkataan Lita yang di sengaja atau tidak disengaja sudah menyakiti ,bibik "

" Lita mohon maaf lahir batin,Lita mohon ampun, "ucap Lolita dengan suara dan wajah yang sendu...

"tidak ,nak "

" bibik sangat beruntung memiliki majikan seperti kamu,nak "

" menghargai orang lain ,yang hanya sebagai pembantu seperti Bibik "ucap bik Minah tak kalah sendu, bahkan bik Minah ,menggapai tubuh majikannya untuk duduk di sampingnya....

" bibik, "

" Lita akan pindah ke J "

" kurang lebih 2 minggu lagi "ucap Lolita kepada bik Minah

" Astagfirullah Allazim "

"kenapa mendadak,nak? "

" apa Bibik melakukan kesalahan di rumah ini,atau salah padamu ,nak " ucap bik Minah dengan derai airmata yang lolos begitu saja,tanpa dia sadari

begitupun dengan Lolita , Lolita menangis dalam dekapan bik Minah yang tubuhnya mulai renta

"tidak,bik "

" bukan seperti ,"

" Lita yang salah,Lita memberhentikan bibik bekerja dengan Lita, "

" karena Lita tidak punya cukup uang untuk memberikan hak bik Minah ,bila di kota J "

" karena Lita tidak bekerja,dan belum mampu membawa IRT di kehidupan Lita di J " ucap Lolita dengan lirih, yang diiringi tangis mereka berdua

"sendiri? "

" kenapa sendiri "

" maksudnya,? " tanya bik Minah setelah mengurai pelukannya

" Lita bercerai dengan mas Evan,bik " ucap Lolita dengan lirih

"Astagfirullah Allazim " ucap bik Minah masih mengucapkan kalimat istighfar ,meredam kekecewaannya dan keterkejutannya akan berita yang baru saja majikan nya sampaikan kepada nya

dan mereka berdua,masih terdiam, beberapa waktu,

"nak, "

" bibik akan pulang kampung, "

" mungkin ini saat yang tepat juga bagi bibik untuk pulang kampung, "

" karena Ijah akan segera melahirkan, "

" mungkin allah memberi jalan seperti ini,kepada kita, "

" nanti,sering- sering lah komunikasi dengan bibik ,telefon bibik, "

" sungguh, "

" bibik sangat menyayangi kamu,nak" ucap bik Minah dengan deraian airmata yang mengalir deras di kedua pipi nya

" maafkan bibik "

" bila selama ini bibik bahkan tidak pernah mengetahui masalah kamu, "

" bibik merasa bahwa kamu mengganggap bibik bagaikan orang asing, "

" padahal bibik sangat sayang kepada kamu dan Rio, "

" kepada keluarga ini " ucap bik Minah dengan airmata yang masih setia menetes di pipi nya

" bukan "

" bukan seperti itu,bik "

" Bibik sudah Lita anggap sebagai seorang ibu ,"

" Lita tidak ingin bibik terbebani memikirkan masalah Lita, "

" karena Lita pun sangat menyayangi bibik , "

" Lita tidak ingin bibik ikut merasa terluka dengan derita yang Lita hadapi "

" yakinlah Lita tidak ingin menambah beban Bibik itu saja, bik " ucap Lolita dengan terisak-isak, tak kalah sama sedih seperti bik Minah,

aku tahu,bik Minah pasti merasa kecewa pada aku,

sama hal nya dengan mantan mertua aku,

tetapi aku termasuk orang yang tertutup untuk masalah pribadiku,kecuali hal- hal remeh, dalam batinnya Lolita

kami masih bergelut dengan pemikiran masing- masing....

aku menyodorkan air untuk bik Minah minum,dan beliau menyambutnya....

kami terdiam dalam sejenak...

hening.....

" nak, "

" gapai lah bahagia untuk kamu, "

" meski sulit "

" status seorang janda tidak lah mudah,bahkan janda ditinggal mati pun,masih sering menjadi cemoohan orang- orang,sangsi sosial di negara kita masih sangat tinggi, "

" kuatkan jiwa kamu,hati kamu, "

" demi Rio "

" berbahagia lah,nak, "

" kamu anak baik, ibu yang baik,isteri yang baik,bila kata soleha sulit disematkan pada seorang wanita,ibu siap bersaksi pada Allah,engkau adalah wanita soleha, " ucap Minah sambil terbata- bata yang diselingi isak tangisnya

" mungkin ini cara Allah menguji kadar keimanan kamu "

" sampai mana batas kesabaran kamu akan ujiannya, "

" Yakinlah nak, Allah sangat sayang kepada setiap hambanya "

" Allah, ingin agar Lita selalu mendekatkan diri padaNya,selalu meminta padaNya, "

" doa bibik tulus untuk kamu,nak "

" Allah tak pernah menguji hambaNya ,melebihi kemampuan dari hambaNya,akan terbit terang setelah gelap " ucap bik Minah ,penuh wejangan,dan Lolita hanya menganggukan kepalanya saja,mendengarkan setiap kata yang bik Minah lontarkan....

sekali lagi mereka berpelukan, sosok yang pasti akan Lolita rindukan kelak

ada tangan kecil ikut memeluk tubuh Lolita dan bik Minah...

" Teletubbies " celetuk Rio, sontak membuat mereka berdua tertawa, dan Rio pun ikut tertawa....

" yeeh...."

"Lala, "

" Dipsi"

" Pooh " ucap Rio,anaknya Lolita sambil loncat- loncat kesana kemari

..

,,

..

..

..

..

..

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Hari Sabtu,

hari yang di nanti oleh kedua mantan mertua Lolita, kehadiran Rio sangat mereka nantikan

Rio, adalah cucu mereka paling kecil saat ini,...

Evan adalah anak bungsu dari empat bersaudara,...

mantan mertua Lolita termasuk keluarga terpandang,di kota itu

Perceraian Lolita dan Evan mengukir cacat di keluarga mereka yang terkenal baik,memiliki anak- anak yang mapan ,dan rumah tangga anak - anaknya pun baik- baik saja...

Lolita sangat malu,dengan keputusannya sendiri namun dia tidak bisa memungkiri perasaan nya yang sangat terluka, namun karena keputusan Lolita membuat keluarga mantan suaminya memiliki bahan ghibah bagi sebagian orang...

Mungkin oleh karena itu dua mantan saudara ipar Lolita,memandang sinis kepada Lolita,bahkan dengan terang- terangan mencibir Lolita saat dia mulai hendak masuk ke dalam rumah mantan mertuanya..

" jaga bicara kamu,ning " ucap seorang pria, yang merupakan anak sulung dari Hamid dan Zubaidah

"Bang " ucap mantan adik ipar Lolita, tidak terima jika sang abang lebih membela orang luar daripada anggota keluarga inti nya sendiri

"Ciih " ucap mantan adik ipar Lolita tepat di depan wajah Lolita

Terlihat dengan jelas, dari raut wajah mantan saudara iparnya memendam kebencian,dan wajah yang sangat berbeda seperti yang selama ini dia tampilkan pada Lolita ,seakan- akan dia melihat kotoran..

Lolita menundukkan pandangan nya, Lolita merasa malu,sekaligus mencoba menahan perih hatinya sendiri akan perlakuan orang lain yang membenci keputusannya,

Yah, itu adalah suara abang Farel, anak pertama tuan Hamid dan Zubaidah, saudara pertama mantan suami Lolita ,dia tidak memusuhi Lolita dan dia tidak pula membela Lolita...

Lolita cukup mawas diri,wajar jika abang mantan suaminya bersikap dingin seperti itu,karena Lolita bukan lagi menantu di rumah mantan mertuanya Lolita,

Bagi mereka , Lolita hanya lah seorang mantan menantu bagi keluarga besar tuan Hamid yang tersohor di kota itu....

miris sekali mendengarnya, tapi memang itu status Lolita saat ini

" mommy, "

" dan Daddy "

" ada di halaman belakang, "

" silahkan kamu menemui mereka, " ucap abang mantan suami Lolita dengan nada datar

" baik,bang "

" terimakasih " ucap Lolita yang masih enggan mengangkat wajahnya

Lolita segera menemui kedua mantan mertuanya, Lolita mengucapkan salam dan sapa kemudian menciumi punggung tangan mereka dengan penuh takzim,begitu pun juga dengan Rio....

mereka menyambut Rio,bahkan memeluk dan menghujami nya dengan kecupan...

Rio bahkan sudah di ajak berkumpul oleh para sepupu nya,dan Lolita membiarkannya,..

karena akan ada percakapan serius antara Lolita dengan kedua mantan mertuanya..

tak serta merta, Lolita mengatakan maksud kedatangannya,selain mengantarkan Rio berkunjung di kediaman keluarga mantan suaminya....

" Hm..."

" mommy, "

" daddy "

" boleh Lolly bicara " ucap Lolita dengan hati-hati, dengan nada suara yang sangat lembut

" silahkan " ucap ibu mertua Lolita, yang tak kalah lembut dari mantan menantu nya

Lolita melakukan inhale dan exhale, dan menghembuskan nafasnya secara perlahan-lahan...

lagi - lagi Lolita merasa kesulitan berbicara...

dua kali Lolita mengulangi hal serupa,melepas rasa gugupnya

" Mom, "

" Dad "

" Lolly meminta izin "

" mohon ridhoi hijrah Lolly dengan mengajak Rio "

" untuk menetap di kota J " ucap Lolita dengan hati-hati dan lembut

" Apa !? " ucap mommy dan daddy nya Evan secara bersamaan

*

*

*

*

*

*

*

🍒🍒

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!