...Menjadi keluarga yang kaya mungkin orang akan beranggapan menyenangkan, ya segala sesuatu dapat di belikan dengan uang tanpa harus memikirkan keadaan setelahnya. tetapi terkadang banyak keluarga kaya hanya bahagia dan harmonis di mata orang lain. Mereka tidak tau bagaimana keadaan di dalam keluarga tersebut....
Seperti keluarga Malik yang terkenal di seluruh penjuru kota dan bahkan di akui seluruh Asia karena bisnis perhotelan yang luar biasa berkembang, tetapi keluarga mereka masih memegang suatu kepercayaan yang mungkin sulit di pahami oleh orang modern lainnya. Ya.. keluarga itu mempercayai bahwa keturunan mereka harus menikah secara bersama dan yang paling tua atau anak sulung harus berusia 23 tahun.
...kepercayaan dari mana ini??? ya begitulah 🤔...
...****************...
Hari ini ketiga anak harus berkumpul di ruang keluarga, mereka adalah
Zidan Pratama Malik yaitu anak pertama di keluarga Malik yang berusia hampir 23 tahun, Zidan sangat tampan dengan alis tebal dan bentuk wajah yang sangat tegas, ia masih mahasiswa kedokteran yang sebentar lagi akan lulus, Zidan memiliki kepribadian yang baik, dingin, pendiam namun pintar alias tidak banyak bicara jikalau tidak penting, meskipun masih muda ia sesekali turun tangan membantu sang ayah di perusahaan nya. karena berkepribadian tertutup maka tidak banyak yang tau bahwa ia anak orang kaya hanya teman dekat yang tau kalau dia anak orang kaya. meskipun begitu popularitas nya juga gk kalah saing lho sama yang lain dia populer di kampus dan banyak karyawan ayahnya yang berharap Zidan mau menikahinya,, iya kali Zidan nikah sama Tante-tante, secara Zidan masih muda, yaa kan.., 😂
Putra kedua keluarga Malik bernama Deni Adrian Malik, dipanggil Ryan seorang mahasiswa tahun ke tiga arsitektur, memiliki wajah yang tidak kalah tampan dengan sang kakak, dan sifatnya lebih friendly kepada orang lain dari pada sang kakak, meskipun begitu tetap juga tidak meninggalkan kan kesan dinginnya, ia berusia hampir 22 tahun, mereka terpaut jarak kelahiran yang sangat dekat, setahun lebih muda dari kakak nya, ia dikenal orang yang cukup pintar dan menjadi idola di kampus nya karena kepintaran dan ketampanan wajah yang dia miliki. tetapi karena popularitas itu membuat Ryan risih karena banyak mahasiswi yang pecicilan mengejarnya,,,
...Yah.. nama nya orang tampan ya kan, udah tampan, kaya, pintar lagi, kan perfect jadinya🤭...
Dan yang paling bungsu yaitu
Julian Anggara Malik, si tampan yang baru memasuki tahun pertama dunia perkuliahan, Angga kuliah di jurusan hukum, katanya biar bisa menjadi pengacara yang handal. ia memiliki kepribadian yang sangat berbeda dengan kedua kakak nya, ia terkenal karena ketampanannya, pinter, cowok banget, tapi sedikit pecicilan🤣,, tetapi meskipun begitu ia juga di sukai banyak wanita di kampusnya, walaupun banyak disukai ia tidak memiliki pacar lho, alias jomblo karena bagi Angga pacaran tu banyak memakan waktu secara sia sia, sedangkan ia harus belajar agar masa depan cerah secerah langit yang hari ini biru 🤣...
aduhhh Angga ada ada saja..😆
...****************...
mereka berkumpul di ruang keluarga, sang ayah melihat ketiga putra yang akan mewarisi kekayaan nya itu asik dengan kegiatan mereka sendiri, sang ayah hanya menghela nafas pelan dan beberapa saat kemudian...
"Apakah kalian sudah memiliki wanita untuk dinikahi?? ayah ingin kalian menikah cepat dan sepat memberikan cucu laki-laki kepadaku" (sorot mata sang ayah memandangi putra-putranya).
ketiga nya otomatis terkejut bukan main,
"menikah katamu ayah?? wahhh... pertanyaan macam apa itu?? tanya Zidan dengan gelengan kepala dan sedikit menyeringai,,
Ryan ternganga dan kemudian,,,,"hahahha,,, ayah aku saja belum lulus kuliah, dan aku juga belum mengenal wanita, dan apa itu? menikah katamu??? menghela nafas berat...
seketika Angga langsung tersendat oleh minumannya kala saat ayah memberi pertanyaan seperti itu,,
"*ini bukannya dialog drama yang aku tonton kemarin? ada apa dengan dirimu ayah tercinta? menikah katamu?? ayok lah yah,, aku masih berumur 19 tahun, baru saja memasuki dunia perkuliahan, jangan kan untuk menikah, pacar saja aku tidak punya ayah" tanya dengan heran dan raut wajah Angga yang kesal dengan perkataan ayahnya,,
"sayang... bukan kah ini terlalu dini untuk mereka? setidak nya beri mereka waktu sedikit lagi, kita sudah sepakat untuk mengatakannya ketika mereka sudah siap" jawab ibu setelah melihat kemarahan di mata anak- anaknya*.
ketiganya makin heran dengan perkataan sang ibu, mereka fikir ibu akan membujuk ayah untuk tidak menikah kan mereka, tetapi ibu hanya mengulur sedikit waktu saja..
"Aku mengatakan semua ini karena sekarang lah waktu yang tepat, tradisi keluarga tidak boleh di ubah, dari dulu keluarga Malik menganut tradisi ini, kita tidak boleh merubah nya, jika kita mengubah nya maka nanti tidak akan ada keturunan keluarga ini Lagi" Tegas sang ayah.
"kau masih mempercayai hal seperti itu ayah?? yang benar saja" Tanya Ryan.
"Ayah..... ibu.... sekarang ini zaman modern buka zaman purba, jika yang seperti ayah katakan itu terjadi ya tinggal acara bayi tabung dong, sekarang zaman makin canggih ayah,, ahhhh... aku tetap tidak mau,, aku bisa gila jika harus menikah di usia ku ini ayah... " kesal Angga.
Zidan tidak berkata apa apa lagi ia hanya menghela nafas dengan berat..
"Aku tetap dengan keputusan ku, aku tetap kalian harus menikah di tahun ini karena Abang kalian beberapa bulan lagi akan menginjak usia 23 tahun, sebelum ia berusia 23 tahun kalian semua harus menikah agar ada keturunan keluarga Malik, jika kalian tidak memiliki calon istri, aku akan mencarikan Calon untuk kalian"
Tegas sang ayah.
"ayah.. ini terlalu gila... aku tidak mau,," ucap Angga.
mengadu pada ibu,,,
" ibu.. tolonglah bujuk ayah agar ia tidak memaksa kami untuk menikah,, ibu... tolong lah" Angga memelas pada sang ibu..
"sayang... tolong pertimbangan kan lagi keputusan mu itu,, mereka masih sangat muda untuk menikah,, beri mereka waktu beberapa tahun lagi,,," ucap ibu pada ayah.
"aku tetap dengan keputusan mu, suka tidak suka aku akan menikahkan kalian, jika kalian menolak, jangan harap kalian akan di anggap sebagai anak di keluarga ini" ucap ayah.
"sayang.... jangan seperti itu" kata ibu.
sontak mereka makin terkejut... bukan karena harta,, tetapi mereka juga tidak ingin keluarga ini berantakan hanya gara gara seperti itu...
tapi...
"ya sudah... coret saja aku dari ahli waris mu itu" suara Angga meninggi,,
langsung menepuk bahu sang adik,,
"jangan seperti itu,,, kita bisa menyelesaikan dengan cara yang baik,," ucap Ryan pada sang adik.
"tidak ada jalan lain.. pokoknya kalian akan menikah dalam tahun ini, mau tidak mau harus mau,, keputusan ku sudah bulat, tidak bisa di ganggu gugat, aku tidak terima penolakan dari kalian," ujar sang ayah dan berlalu pergi dari ruang keluarga menuju kamarnya...
"Dasar si tua itu" ucap Angga dengan sangat marah 🔥🔥
Zidan hanya memijat pelipisnya...
Ryan membuang nafas dengan berat...
...----------------...
sebagai anak apa yang harus mereka lakukan?? haruskah mereka menuruti permintaan yang tidak mendasar itu?? ya.. kita tidak juga tidak bisa berbuat apa apa....
Keesokan pagi nya mereka melakukan sarapan pagi, tetapi hanya empat orang saja, Ayah, Ibu, Angga dan Ryan. sedangkan Zidan sudah pergi pagi buta dari rumah..
suasana hening, tidak ada percakapan hanya ada suara dentuman antara sendok dan piring. sebenarnya memang seperti itu suasana di keluarga Malik, tetapi kali ini memang sangat hening dan serasa udara sangat dingin dari sebelumnya...
selang beberapa menit,,
"ibu.. aku sudah selesai makan nya,, aku pergi dulu, aku ada kuliah pagi hari ini.. " ucap Ryan kemudian berdiri menciumi pipi sang ibu,..
"aku juga sudah selesai, bang,, gue ikut sekalian dengan lho ya,, " ucap Angga dan diangguki oleh Ryan,,
Angga kemudian melakukan seperti yang dilakukan Ryan, yaitu menciumi pipi sang ibu. Dan mereka berlalu pergi tanpa mempedulikan kan keberadaan sang Ayah..
Ibu menghela nafas,, ibu tau ayah merasa kurang nyaman dengan sikap mereka, biasanya mereka juga menyapa sang Ayah tetapi pagi ini seolah berbeda,,
"sayang.. apa tidak bisa kau pertimbangan kan lagi soal yang kemarin?? lihat lah mereka, sikap mereka berubah dengan sangat cepat sekali,, apa kau tidak merasakan itu sayang??" ucap ibu sambil mengelus punggung tangan ayah.
ayah membuang nafas pelan, "iya sayang,, aku tau sikap mereka berubah seperti itu karena permintaan ku kepada mereka kemarin, aku tidak bisa tidak menuruti semuanya, lambat laun mereka juga akan mengerti, aku meminta seperti itu bukan pada mereka saja, aku dulu juga menikahi mu ketika umur 23 tahun,,"
" iya,, aku tau,, tapi anak kita ada 3 sayang,, dulu dirimu kan anak tunggal, jadi yang tidak terima hanya dirimu, tapi anak kita 3 orang maka akan sulit untuk membuat ketiga putra kita itu setuju, apalagi mereka memiliki sifat-sifat yang berbeda pula..." ucap sang ibu
"aku tidak tau.. pokoknya aku tetap dengan keputusan ku, urusan mereka tidak terima itu hanya masalah waktu saja. ya sudah kau jangan membahas mengenai anak anak kita yang tidak setuju itu. aku sudah selesai makannya,, aku akan ke kantor mengecek keadaan kantor,," balas sang ayah
"hmmm.... baiklah.. semoga saja mereka menerima nya seperti yang kau katakan itu,, baiklah.. aku akan mengambilkan tas mu di kamar,, tunggu disini,," ucap ibu dan berlalu pergi untuk memenuhi kewajiban istri kepada suaminya,
sembari menunggu sang istri mengambilkan tas, sesekali ayah menatap sendu,, ia juga merasa sedikit bersalah kepada anak-anaknya tetapi lagi lagi sang ayah tetap dengan keputusan nya...
Dan tidak lama sang istri datang, ia langsung berdiri dari duduk, menyambut tas pemberian sang istri dan setelah itu menciumi pipi sang istri dan pergi ke kantor...
...****************...
Di tempat lain..
Zidan menatap langit yang sudah agak terik, karena jam hampir menunjukkan tengah hari,,
ia masih kesal dengan perkataan sang ayah kemarin, tetapi ia juga tidak mau memenuhi nya,..
karena cuaca semakin panas Zidan akhirnya masuk ke gedung dan meninggalkan atap gedung itu,, ya itu atap gedung kampusnya,,
setelah nya Zidan pergi ke perpustakaan untuk kembali menenangkan diri, selain menyendiri zidan juga biasa membaca buku seputaran kedokteran untuk mengalihkan pikirannya yang sedang kusut...
...memang terbaik lah Zidan ni, kalau author auto cari tempat makan untuk menenangkan diri😆🤣🤣...
Hampir sama dengan sang kakak,, Ryan suka menenangkan diri dengan membuat miniatur untuk mengalihkan kan pikiran yang sedang tidak baik baik saja,,, dan sesekali ia menghancurkan miniatur yang telah ia susun karena mengingat permintaan sang ayah,,,
"ahhhh... aku harus bagaimana??..." Teriak Ryan,,
untung nya di ruang khusus untuk menyusun miniatur tidak ada orang, kalau ada orang, pasti pada terkejut oleh teriakkan Ryan...
...sabar ya bg yan .... jgn marah marah terus lah,, ntar ganteng nya kurang lho🤭...
Berbeda dengan dua manusia itu,, manusia satunya malah mendiamkan diri..
Angga yang biasanya pecicilan gk jelas, dan sesekali menggoda teman kampusnya,, hari ini tiba-tiba menjadi sosok manusia yang lain..
semua teman kampus Angga merasa aneh dengan perubahan sikap Angga,, dan mereka tambah merasa aneh lagi ketika mendengar Angga membuang nafas dengan sangat berat,,
"wah.. kenapa tu anak?? biasanya berisik ketika ke kampus, ini kok diam aja,," ucap temannya,
"mungkin lagi banyak masalah kali... " sahut yang lain,,,
"emang dia punya masalah apa ya?? kok jadi aneh gitu" ucap mereka dan berlalu pergi.
ucapan para siswi tadi juga didengar oleh Angga tetapi ia lebih memilih untuk tidak memikirkan nya,,
"wihhh... kenapa nih bro?? gk biasa nya lho tu diam baek kek gini,, ada masalah apa ?? " tanya Dimas teman baik Angga sejak SMA.
"entahlah" jawab Angga.
"wah.. berat ni kayaknya,, kayak rindu si dilan ,, hahahhahahaha,,, " suara tawa Dimas yang mengejek Angga,, dan seketika berhenti ketika Angga menatap nya dengan tatapan pembunuh..
Dimas menetralkan kembali wajahnya,,
"lho kenapa sih?? coba lho cerita ma gue, mungkin gue bisa bantu, kalau gk bisa bantu cari jalan keluar setidaknya udah bantu mendengarkan,, ya kan ga??" ucap Dimas dengan pedenya.
"hmm... ayok ke kantin nanti gue cerita sambilan makan, karena gue lapar..." ucap Angga
"baiklah,, lah ayok" balas Dimas
sesampai di kantin karena suasana kantin lumayan rame mereka memiliki meja yang agak pojokan agar orang lain tidak mendengar kan apa yang mereka bicarakan,,, Angga menceritakan semua nya tentang permintaan sang ayah,, ralat,, perintah sang ayah,,
mendengar cerita Angga, dimas hanya angguk kepala, karena menurut Dimas tidak salah di usia muda untuk menikah apalagi keluarga mereka kaya jadi tidak akan kekurangan apa pun,,, ya kan.. secara mereka keluarga Sultan 😎.
"gue rasa tidak salah menuruti permintaan ayah lho kok,, lagian dia hanya menyuruh lho menikah kan?? dan juga lho pasti gk mau kan kalau sempet di coret dari ahli waris keluarga lho??" tanggapan Dimas
"iya ,, gue tau dim, tapi... masalahnya ini terlalu berat buat gue,, mana ayah minta setelah nikah harus ada anak lagi,,, nanti pasti gue tidak bisa mengurus nya,,, meskipun gue ini terkenal dengan sikap pecicilan, tetap saja gue mau nya nanti keturunan gue nanti gue juga ikut andil dalam mengurus nya, ya gue juga mau menikah,, tapi tidak sekarang Dimas...." balas Angga
...wah.. Angga mau jadi suami siaga dan bertanggung jawab guys di masa depan,, keren deh,, jadi makin cintahh😘...
"hmmmm.... gue harus gimana dong ngomong nya, gue gk tau ,, kalau gk coba lho ngomong sama saudara lho tu,,, mana tau setelah kalian berbincang kalian dapat jalan keluar bersama, saran dari gue sih gitu aja" jawab Dimas
Menghela nafas,, "oklah dim,, nanti gue coba ngomong sama saudara gue,, ya udah . gue balik dulu ya,, kelas nanti siang gue gk masuk,, lagi gk ada mood gue nya" ucap Ryan
"ok.. serah lho,,, " balas Dimas
Angga berlalu pergi dan langsung mengirim pesan kepada para saudaranya dan mengajak mereka berkumpul ke suatu tempat untuk membicarakan perihal pernikahan itu seperti yang di katakan Dimas..
...****************...
Apa ya keputusan mereka?? menerima atau menolaknya??? 🤔
Mereka akhirnya bertemu di kafe dan memilih ruangan khusus atau suite room agar perbincangan lebih leluasa..
"jadi bagaimana jawaban mu bang tentang permintaan si tua itu?? " Angga memulai pembicaraan
"aku masih ke beratan, aku rasa aku tidak bisa menjalani semua itu," jawab Zidan
"aku pun sama seperti diri mu" balas Ryan
"apalagi gua, emang gk mau, tapi gimana dong, kalau gk kita terima maka si tua itu akan bertindak lebih lagi," ucap Angga dengan malas
setelah itu lama akhirnya mereka saling berdiam diri dan merenung,,,
"ya sudah.. kita terima saja" ucap Zidan, tiba tiba..
"tapi bang,, gua masih kuliah lho, masih juga tahun pertama, permintaan akan wajar kalau hanya di tujukan sama kalian berdua ya cocok aja, kan sebentar lagi kalian udah mau selesai, sedangkan gua ya gk cocok lah,, " jawab Angga memelas.
"abis kamu mau gimana dong? kita tolak juga gk bisa, ayah pasti tetap dengan pendiriannya, lagian ni ya setelah aku pikir pikir kita juga gk ada rugi nya, ayah yang ingin punya cucu, yang mengandung nanti juga bukan kita, kita juga bisa meminta ayah untuk membuat acara pernikahan secara tertutup cukup keluarga saja yang tahu mengenai pernikahan karena tradisi konyol itu" balas Ryan.
setelah lama berfikir akhirnya...
"ok,, aku akan terima, tapi kita harus mengajukan syarat yang bagus kepada ayah, agar tidak merugikan kitanya dimasa depan,, bagaimana bang?? setuju gk??
"boleh,, kita memang harus seperti itu,, aku setuju dengan ide mu,," ucap Zidan
"tumben adik aku pintar mikir nya,,," balas Ryan
"gue memang pinter kali bang," balas Angga dengan memutar bola matanya.
"ya ya ya,,, nanti malam kita akan bicara kan dengan ayah, kita harus buat ayah terima syarat itu bagaimana pun caranya" ucap Ryan lagi
"ok... karena rencana udah fix,, gue balik duluan ya,, see you my brother,," ucap Angga
"ok.. hati hati.. pulang cepat,, jangan keluyuran" balas Ryan kepada sang adik.
"iya ya,," ucap Angga dan berlalu pergi meninggalkan dua orang di ruangan itu.
"aku jadi khawatir dengan Angga, apa bisa ya dia menerima permintaan ayah,, secara dia masih sangat muda,, berbeda dengan kita, yang sah sah saja jikalau mau menikah" ucap Zidan yang mengkhawatirkan sang adik,
...wah... bg Zidan ternyata sayang juga ya sama adik nya kirain gk peduli ,, rupanya dia peduli diam diam,,, ahhh... so sweet bg zi...😘...
"aku juga bang, entahlah,,, kenapa jadi rumit ya permasalahan nya,,,, ya sudah,, aku juga balik duluan, karena ada kelas ni nanti siang, Abang ikut balik juga gk?,,,"
ucap Ryan dan langsung berdiri dari tempat duduknya.
"tidak, duluan saja aku disini dulu sebentar, nanti aku langsung ke perusahaan,,"balas Zidan dan di angguk oleh Ryan.
setelah kedua adik pergi,, tinggallah Zidan yang masih setia di ruangan itu, dengan tatapan kosongnya ia menatap ke depan, tak tau harus apa, yang ada sekarang di pikiran nya ia harus siap menerima permintaan sang ayah...
"tapi.. bagaimana nanti keadaan wanita yang aku nikahi jika dia bercerai dengan ku, anakku bagaimana, kan secara anakku nanti pasti membutuhkan kasih sayang sang ibu" Zidan berucap sendiri,,,
"ahhh... itu bukan urusan ku, karena ini keinginan ayah,, bukan aku,," angguk Zidan membenarkan ucapannya.. dan berlalu pergi meninggalkan ruangan itu.
...****************...
Tiba lah malam hari di rumah keluarga Malik, mereka sedang menyantap makanan yang tersaji.
Setelah selesai melakukan makan malam, mereka semua nya berkumpul di ruang keluarga, mereka akan membicarakan seperti yang telah di setujui tadi siang....
"apa yang ingin kalian bicarakan?? jika kalian ingin membatalkan permintaan ku, maka aku tidak menerima nya, aku sudah bilang aku tidak terima penolakan apapun" ucap sang ayah yang memulai percakapan..
"ayah apaan sih,, orang kita nya juga belum ngomong, langsung main tolak aja, pedes banget tu mulut,, aduhh..." kesal Angga,,
yang lain hanya menghela nafas pelan,,,
"kami sudah putuskan, kami akan terima permintaan ayah, tapi ada syarat yang harus ayah penuhi,," ucap Zidan
mendengar putra-putra nya mau menerima permintaan nya, sang ayah langsung menarik kedua sudut bibirnya,,,
"yah... langsung senyum,, " ledek Angga yang melihat ayah ya tersenyum setelah mendengarkan ucapan Zidan.
"kami hanya minta acara tertutup tidak perlu harus sampai mengundang rekan bisnis ayah cukup keluarga saja, pernikahan ini hanya berlaku sampai cucu ayah ada dan lahir setelahnya kami akan bercerai dengan wanita itu, kami masih ingin meniti masa depan tanpa di ganggu oleh yang namanya rumah tangga, dan juga ketika anak itu nanti nya lahir, identitas mereka atas nama ayah, kami tidak mau dimasa depan orang-orang tau bahwa itu anak kami, orang lain cukup tau bahwa itu anak ayah, bukan anak kami, rahasiakan dari mereka kalau mereka anak kami dan kami tidak mau sangkut paut lagi dengan ibu anak anak setelah perceraian,," ucap Zidan panjang lebar.
"Tapi kenapa seperti itu sayang? ibu merasa sangat berdosa dengan anak yang belum lahir itu" ucap ibu, ia merasa sangat bersalah karena anak itu akan jauh dari ibunya,,
"aku tau ibu, ini pasti melukai hatimu, kami mengerti keadaan ibu, tapi ibu juga harus paham keadaan kami,,," ucap Ryan sembari mengelus punggung sang ibu,
"iya ibu... apalagi Angga Bu, Angga masih terlalu muda untuk menjadi seorang ayah, ibu mohon mengerti lah"., ucap Angga dengan lembut,, ketika hendak membalas ucapan kedua anaknya..
"baiklah.. aku terima permintaan kalian, lagian aku hanya menginginkan cucuku hadir, tidak masalah ia anakku atau anak kalian yang paling penting kalian terima permintaan ku" potong sang ayah.
"ok.. karena ayah sudah setuju, aku rasa sudah cukup pembicaraan ini,,"balas Zidan.
"pernikahan nya akan di adakan Minggu depan, aku sudah menemukan wanita-wanita yang tepat untuk melakukan tradisi ini dengan kalian"
balas sang ayah.
"wah... ayah gerak cepat sekali, tidak sabar ya mau menimang cucu dari kita" ucap Angga dengan sedikit terkejut,,,
setelah selesai pembicaraan penerimaan permintaan sang ayah,, mereka kembali ke kamar masing-masing,,
"kamu benar nak tidak mau mengakui anak itu anak mu nantinya"
ucap ibu kepada Zidan yang sedang mengambil air untuk diminum di dapur,,
"ibu... mengapa ibu belum tidur, ini sudah malam, tidak baik Bu tidur terlalu larut,, "ucap Zidan yang bukannya menjawab pertanyaan ibu malah menanyakan keberadaan ibu.
"ibu tau,, pasti kamu merasa bersalah juga kan seperti yang ibu rasakan,, hanya saja dirimu terlalu gengsi mengakui nya" ucap ibu lagi.
menghela nafas pelan,,
"Zidan tau ibu yang kami putuskan ini bukanlah sesuatu yang baik,, tapi kami tidak punya cara lain ibu,, ibu tau sendiri, aku dan adik memang tidak bisa mempercayai yang namanya cinta dengan wanita, kecuali cintamu untuk kami, Zidan juga merasakan seperti yang ibu rasakan,, tapi mau bagaimana lagi,, ini juga harus terjadi,,, " ucap Zidan kepada ibu
"tapi ibu harus janji sama Zidan, ibu juga akan menyayangi mereka seperti anak sendiri, seperti ibu menyayangi kami semuanya, kami akan tetap menyayangi mereka tapi hanya sebatas adik,, maaf kan Zidan Bu,, hanya ini yang bisa Zidan lakukan Bu.. " balas nya lagi..
"iya.. ibu faham dengan keadaan kalian,, kalau untuk kasih sayang, ibu pasti akan menyayangi mereka sama seperti kalian meskipun mereka cucu ibu" balas ibu yang tidak ingin melanjutkan ketidaksetujuan nya dengan keputusan anak anaknya,,
"terimakasih ibu,, tapi kami janji akan mengungkapkan nya kepada mereka pada saat yang tepat nantinya,, " balas Zidan kembali,,
menatap sang ibu ,,, "ya sudah ibu mari kita tidur, hari sudah larut,,," ucap Zidan dan merangkul sang ibu untuk kembali ke kamarnya,,,
...****************...
...wah... kok author jadi merasa kasian ya sama calon debay nya😢,, tapi kalian tenang aja para calon debay masa depan masih ada author kok yang sayang sama kalian😆......
Angga : i hhh... bisa aja author mahh,,,
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!