Disebuah Desa kecil wilayah bagian Timur yang letaknya jauh dan sangat terpencil dari Kekaisaran Dinasti Ming.
Ditengah malam yang gelap gulita, sekelompok orang berpakaian hitam menyerang dan melakukan pembantaian. Mereka membunuh semua penduduk desa, menjarah harta dan benda yang dimiliki penduduk desa setelah itu membakar rumah-rumah penduduk.
Desa kecil itu adalah Desa Kemangi. Seluruh masyarakatnya hidup dari bertani dan berladang.
Beberapa saat setelah itu, didalam kegelapan malam dan awan-awan menghitam menandakan hujan turun. Genangan air hujan menjadi merah karena darah orang-orang yang terbunuh, sementara mayat-mayat bergeletakan memenuhi perkampungan Desa Kemangi.
Ditengah-tengah mayat yang berserakan, seorang anak laki-laki dengan segala daya dan upaya mencoba menggerakkan tubuhnya. Air hujan membasahi seluruh tubuhnya, tapi dia tidak menghiraukannya. Ia menatap langit dan memohon kepada yang maha agung, untuk memberikannya kekuatan dan ketabahan.
Anak itu bernama Xiao Lang, ia terbaring lemah dan tak berdaya. Di seluruh tubuhnya penuh dengan luka-luka, terbaring diantara mayat-mayat yang tergeletak dan kondisinya sangatlah mengenaskan.
Xiao Lang mencoba mengingat kembali kejadian-kejadian saat penyerangan itu. Ayah dan Ibunya demi menolongnya, mereka rela mengorbankan dirinya. Begitupun yang terjadi pada penduduk desa semua tidak terkecuali pria dan wanita, besar atau kecil semuanya di bunuh dengan sadisnya.
Akhirnya dengan segenap jiwa raganya Xiao Lang bangun, ia duduk sejenak sambil melihat sekitarnya. Tampak raup muka kesedihan menghiasi wajahnya dengan melihat pemandangan yang sangat memilukan itu.
" Aku harus kuat, Ayah Ibu beristirahat dengan damai. Aku akan menjadi kuat agar aku bisa membalaskan dendam kalian dan seluruh orang-orang desa Kemangi '' Janji Xiao Lang sambil mengepakkan tinjunya ketanah.
Baru beberapa langkah ia berjalan, Xiao Lang akhirnya terjatuh kembali dan tidak sadarkan diri.
***
Didalam Gubuk kecil di tengah hutan Kematian, seorang anak kecil yang tengah terbaring sadar dari ketidak sadaran dirinya. Ia melihat sekelilingnya.
" Apakah aku sudah mati ?, apakah ini di surga ? " Tanya Xiao Lang dalam hatinya.
Saat Xiao Lang asyik dengan lamunannya, tiba-tiba seorang pria tua masuk dan tersenyum dengan ramah sambil melihatnya.
" Oh, kau sudah sadar rupanya " Orang tua itu berkata pada Xiao Lang.
" Tenang, kau sudah aman. Jangan takut kakek akan merawatmu disini " Orang tua itu berkata lagi pada Xiao Lang.
Dalam keadaan bingung dan tidak percaya, Xiao Lang berusaha dengan mengerahkan seluruh tenaganya untuk bangun. Ia duduk sambil menatap kakek tersebut.
" Kakek siapa dan kenapa aku ada di sini ? " tanya Xiao Lang pada kakek itu.
" Oh ho ho...Panggil saja aku kakek Xin,,,Xin Long " Jawab kakek tersebut.
" Beberapa hari yang lalu saat aku lewat di sekitar desa mu terlihat ada asap dan bau amis darah yang menyengat jadi aku berpikir pasti ada pembantai yang dilakukan oleh sekte aliran hitam, beruntung aku menemukan mu dan membawamu kemari " Lanjut kakek Xin Long sambil merawat luka-luka yang memenuhi tubuh Xiao Lang.
" Terimakasih kakek Xin, oh iya perkenalkan nama junior adalah Xiao Lang " ucap Xiao Lang sambil menatap wajah kakek Xin Long dengan lemah.
***
Setelah beberapa Minggu kemudian, Xiao Lang akhirnya sembuh dari segala luka-lukanya dan tubuhnya pun kembali normal seperti sedia kala. Pada pagi itu, ia keluar dari gubuk dan mencari tahu tentang keberadaan kakek Xin Long.
" Kemana kakek Xin Long ya, Pagi-pagi kok sudah menghilang " Gumam Xioa Lang.
Tiba-tiba,,,
Wuuuuusssssss
Tanpa di sadari oleh Xiao Lang, kakek Xin Long dengan menggunakan teknik tingkat tinggi langsung berada di belakang Xiao Lang dan langsung mengagetkan nya. " Kakek ada di belakang mu Lang " jawab kakek Xin Long mengagetkan Xiao Lang.
" Sejak kapan kakek berada disini, dari tadi Lang'er cari-cari kakek tapi tidak menemukan kakek ..." tanya Xiao Lang kepada kakek Xin Long.
" Baru aja kakek sampai, Lang'er..." jawab kakek Xin Long sambil tertawa terkekeh-kekeh.
" Kakek habis berburu ayam hutan tadi, ini ayamnya sambil memperhatikan beberapa ekor ayam hutan yang berhasil ditangkapnya. Ayo kita bakar dan kita santap sama-sama " Kakek Xin Long dengan semangatnya langsung membersihkan ayam hutan untuk mereka santap.
Merekapun memanggang beberapa ekor ayam hutan dan memakannya dengan lahap. Saking lahapnya dua ekor ayam panggang ludes di lahap Xiao Lang yang di balas dengan senyuman oleh Kakek Xin Long. Di dalam hatinya, orang tua itu merasakan kehangatan dan kebahagiaan dengan kehadiran Xiao Lang di sisinya. Ditambah dengan tingkah lucu anak kecil itu, selalu membuat kakek Xin tertawa dan bahagia seolah-olah tidak ada lagi beban dan hilang ditelan masa.
Tragedi Berdarah yang terjadi di Desa Kemangi adalah sebagian kecil dari kekacauan yang terjadi di wilayah kekaisaran Dinasti Ming. Kakek Xin Long sangat marah dan emosional melihat kekejian dan kekejaman orang-orang dari sekte aliran hitam yang tanpa peri kemanusiaan membantai dan membunuh orang-orang yang tidak berdosa.
Untungnya ia mendapatkan seorang anak laki-laki, walaupun kondisinya sangat memprihatinkan tapi ia sangat bersyukur karna nyawa anak itu masih bisa terselamatkan. "Aku akan membawa anak ini ke Hutan Kematian, akan kulatih ia untuk menjadi seorang Kultivator yang hebat, sehingga kedepannya bisa memberantas kejahata dan kezaliman. Terimakasih kepada yang maha agung... ".
" Kakek, apa yang engkau lamunkan...? " tanya Xiao Lang menyadarkan kembali lamunan dari kakek Xin.
" Tidak cucuku, kakek hanya memikirkan sesuatu. Tapi Lang'er tidak usah khawatir kakek akan mengurus nya " jawab kakek Xin Long mencoba menenangkan Xiao Lang.
" Semoga Tragedi ini adalah awal mula lahirnya sang Kultivator legenda alam ini " batin kakek Xin sambil memandang cucu kesayangannya.
Xin Long menaruh harapan besar kepada anak kecil yang ia selamatkan beberapa waktu yang lalu untuk menjadi seorang Kultivator, yang berjalan pada jalan kebenaran dengan tidak bertoleransi pada bagaimana pun bentuk tindakan kejahatan. Xin Long menyadari bahwa dunia Kultivator adalah dunia yang keras dan kejam, tetapi ia meyakini dan percaya akan sebuah ramalan yang menyatakan akan kelahiran sang Legenda Dewa Naga yang berdiri pada puncak tertinggi kultivasi dan menjadi penyeimbang kondisi alam semesta.
Walau pun Xiao Lang adalah manusia biasa, tapi ia meyakini akan sebuah takdir yang sudah di tentukan oleh yang maha agung. Xin Long juga sebenarnya bisa melihat pada diri seseorang apa dia punya potensi atau tidak. Begitu pun saat dia melihat dan mengecek kondisi Xiao Lang, dia sangat kaget melihat nya. Apakah dia harus menangis ataukah tertawa dengan mendapatkan seorang anak yang memiliki pondasi kuat untuk menjadi seorang Kultivator yang hebat kedepannya. Tinggal di poles sedemikian rupa sehingga apabila tiba waktunya nanti dia akan berkembang dengan sendirinya.
@@@@
Maaf kalau masih banyak kesalahan penulisan dan penempatan kata-katanya mohon di maklumi
ini adalah karya pertama
semoga kedepannya bisa lebih baik lagi
mohon dukungan dari semuanya ☺️☺️☺️
Xiao Lang adalah seorang anak laki-laki yang baru berusia 15 Tahun memiliki paras yang tampan dan menawan dengan warna kulit yang seputih giok. Tubuhnya tinggi dengan warna rambut yang hitam pekat serta sepasang bola mata yang berwarna hitam bening, menambah kharisma dan ketampanannya.
hari itu pagi-pagi sekali Xiao Lang bangun, setelah itu ia membersihkan dirinya dan kemudian beranjak keluar untuk menemui kakek Xin yang sudah menunggunya di depan gubuk. Ada hal penting yang akan di sampaikan oleh Kakek Xin terhadap cucu angkatnya, sebab itulah ia dengan sabar menunggu kedatangan Xiao Lang.
" Apakah Kakek sudah lama menunggu ku ? " tanya Xiao Lang sambil memberikan hormat pada kakeknya.
" Tidak Lang'er " jawab kakek Xin sambil memegang lengan cucunya untuk berdiri tegap kembali.
" Ada hal yang ingin kakek sampaikan kepada mu Lang'er, dan kakek harap kamu bisa menerima keinginan kakek ini " lanjut kake Xin sambil menatap mata Xiao Lang dengan penuh kehangatan.
" Apa itu kakek, semoga Lang'er bisa memenuhinya dan tidak mengecewakan kakek nantinya " jawab Xiao Lang dengan penuh semangat.
Begini Lang'er, kakek Xin menatap Xiao Lang kemudian melanjutkan apa yang menjadi keinginannya kepada anak kecil yang sudah ia anggap cucunya sendiri. Orang tua itu dengan tenang menyuruh Xiao Lang untuk lebih mendekat lagi padanya.
" Apakah kamu mau menjadi seorang yang kuat? " tanya Kakek Xin pada Xiao Lang.
" Mau kakek, Lang'er mau " tanpa pikir panjang Xiao Lang langsung menjawab pertanyaan kakeknya itu.
" Apakah kamu mau menjadi seorang Kultivator? " Kakek Xin bertanya lagi kepada cucunya.
" Mau kakek, Lang'er ingin jadi seorang Kultivator yang akan membela kebenaran dan akan membasmi kejahatan di muka bumi ini " jawab Xiao Lang dengan semangat dan tekad yang kuat.
" Kalau begitu, apakah Lang'er bersedia menjadi murid kakek? " kembali kakek Xin bertanya kepada Xiao Lang dengan penuh pengharapan.
Sudah sejak lama kakek Xin mengundurkan diri dari dunia Kultivator dan memilih mengasingkan diri di kedalaman Hutan Kematian. Ia tidak lagi berhubungan dengan dunia luar sudah sejak lama, sudah bertahun-tahun ia menikmati kesendiriannya.
kehadiran Xiao Lang lah yang mengubahnya, anak itu menghadirkan warna tersendiri baginya sehingga dia merasa lebih hidup lagi dan tidak merasakan kesendirian lagi.
Tanpa menunggu aba-aba dari kakek itu, Xiao Lang langsung bersujud dengan sungguh-sungguh di hadapan Kakek itu, air matanya menetes keluar dari kedua bola matanya membasahi tanah dengan rasa keharuan yang teramat sangat tapi pada sikap yang tegas.
" Lang'er bersedia Kakek " jawab Xiao Lang tegas dalam sujudnya.
" Kalau begitu, bangunlah cucuku. Mulai hari ini dan seterusnya kamu sudah resmi menjadi murid ku, jadi Lang'er bisa memanggilku Kakek atau Guru " sambil Kakek Xin membangunkan cucu sekaligus murid kecilnya itu.
***
Hutan Kematian berada di benua Timur dan terletak wilayah bagian timur berbatasan dengan wilayah tengah Di kekaisaran Dinasti Ming. Hutan Kematian adalah hutan yang sangat luas dan juga menjadi hutan larangan yang jarang sekali orang bisa masuk kedalamnya. Menurut cerita, di dalam hutan kematian di huni oleh berbagai binatang buas yang sangat kuat dan sangat sedikit Kultivator di benua Timur ini yang berani menginjakkan kakinya di hutan kematian.
Hutan Kematian sendiri terdiri dari beberapa lapisan yang mewakili ciri dan kemampuan para binatang buas itu sendiri. Mulai dari lapisan luar yang di huni oleh binatang buas tingkat rendah, lapisan dalam dalam dihuni oleh binatang buas tingkat tinggi dan lapisan inti dihuni oleh binatang Iblis dan Roh.
Kakek Xin sendiri mendiami Hutan Kematian di wilayah bagian dalam, Tidak ada yang mengetahui kalau seorang Kultivator nomor satu di benua timur yaitu Xin Long yang menghilang tanpa jejak beberapa puluh tahun yang lalu, ternyata memilih untuk menepikan diri dan tidak lagi mau berhubungan dengan dunia luar. Menurut Xin Long, tidak ada lagi ketenangan yang dia dapat selama ini.
Flas Back Xin Long
Xin Long adalah seorang Kultivator terkuat di benua Timur, ia di juluki Naga Timur. Bersama saudara dan temannya ia mendirikan sebuah perguruan atau sekte yang beraliran putih yang bernama Sekte Naga Langit. Sekte Naga Langit sendiri adalah salah satu dari 5 sekte besar di benua timur dan merupakan salah satu dari pilar kekaisaran Dinasti Ming.
Sekte Naga Langit dipimpin oleh Xin Long sebagai Patriaknya dan di bantu oleh seorang Tetua Agung dan ratusan orang Tetua Luar, Tetua Dalam dan Tetua Inti. Di samping itu, sekte Naga Langit juga memiliki puluhan ribu anggota dan murid menjadikannya sebagai salah satu sekte terbesar dan memiliki sejarah panjang sejak berdiri ratusan tahun lalu sampai hari ini masih menjadi kekuatan utama di Benua Timur.
Beberapa sekte besar dari empat sekte besar antara lain; Sekte Awan Biru, Sekte Seribu Pedang Langit, Sekte Es Suci dan Sekte Gagak Hitam. Banyak juga sekte menengah dan kecil yang terdapat di kekaisaran dinasti Ming dan sekte Gagak Hitam adalah Sekte terbesar aliran hitam di Benua Timur dengan puluhan sekte kecil aliran hitam yang tersebar di berbagai wilayah kerajaan di Benua Timur.
Dibenua Timur yang menjadi Kekaisaran Dinasti Ming terdapat beberapa kerajaan antara lain Kerajaan Lin yang mendiami wilayah bagian Barat dimana terdapat beberapa Klan dan Klan Lin yang terkuat dan mengendalikan kerajaan Lin. Kerajaan Qing adalah kerajaan yang mendiami wilayah bagian Selatan dan Kerajaan Liu adalah kerajaan yang berada pada wilayah bagian Utara sedangkan Kerajaan Zhang adalah kerajaan yang mengendalikan wilayah bagian timur Kekaisaran Dinasti Ming.
Sekte Aliran Putih adalah selalu menjadi dinding penghalang dan menjadi musuh yang utama bagi perjalanan aliran hitam, sehingga tidak heran terjadi persaingan secara terbuka antara kedua sekte beda aliran tersebut. Sering terjadi adu argumen yang berujung pada pertarungan fisik dan tidak sedikit sampai harus mempertaruhkan nyawa ketika kedua Sekte beda aliran ini berhadapan.
Patriak Sekte Naga Langit Xin Long sering memberikan perintah pada anggota dan murid-murid Sekte Naga Langit agar tidak mentolerir ketika menemukan terjadinya tindakan kejahatan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok aliran hitam pada saat menjalankan misi dari sekte atau lainnya.
Hal ini terjadi disebabkan oleh ulah dari kelompok-kelompok aliran hitam yang suka mengacau, menjarah desa-desa, menculik dan memperkosa gadis-gadis dan membunuh orang yang tidak berdaya. Kekejaman mereka sudah diluar peri kemanusiaan, menganggap hanya mereka yang kuatlah yang bisa menjadi penguasa dunia ini. Maka tidak heran, demi mendapatkan kekuatan mereka rela menggadaikan nilai-nilai kemanusiaannya bersekutu dengan iblis dan menjadi budak iblis.
Xin Long adalah musuh yang utama bagi Sekte Aliran Hitam. Mereka menjadikan Sekte Naga Langit dan murid-muridnya adalah musuh abadi yang tidak akan pernah berakhir sampai kapanpun.
Kembali ke Hutan Kematian
Tidak terasa hari mulai senja, kakek Xin dan cucu sekaligus muridnya Xiao Lang segera meninggalkan tempat itu dan bersiap masuk kedalam hutan berburu hewan untuk di makan. Sementara Xiao Lang masuk kedalam gubuk dan mempersiapkan diri untuk memulai latihan nya untuk menjadi seorang Kultivator nomor satu di benua timur.
Kakek Xin Long telah menetapkan untuk besok pagi adalah waktu dimulainya Xiao Lang memulai latihannya, sehingga Kakeknya menyuruh nya untuk kembali ke gubuk dan segera beristirahat agar tubuhnya fit 100% pada latihan perdananya esok hari.
Sesampainya di kamarnya Xiao Lang tidak langsung tidur, tapi di memandangi langit-langit gubuk itu. Terbayang kembali saat-saat ia bersama keluarga, teman dan orang-orang terdekatnya di Desa Kemangi. Setitik air mata jatuh ke pipinya, ia begitu merindukan Ayah dan Ibunya.
" Ayah, Ibu Lang'er merindukan kalian " dengan suara sendu Xiao Lang berucap.
" Restuilah anakmu ini Ayah Ibu, Lang'er mulai besok akan berlatih dengan keras untuk menjadi seorang Kultivator. Tenang-tenang kalian di sana, Lang'er janji akan membalaskan dendam kalian semuanya " dengan tekad yang kuat dan semangat yang membara ia akan menggapainya untuk menjadi orang yang terkuat seperti sang Naga.
Tidak berapa lama, iapun tertidur dengan lelapnya. Xin Long tersenyum melihat cucunya yang tertidur dan mengagumi tekad dan semangat nya untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.
" Lang'er, kau adalah Naga selanjutnya, Kakek akan mewariskan semua ilmu kakek padamu. Kelak jadilah pribadi yang baik, lindungi orang-orang yang kamu sayangi jangan pernah membiarkan kejahatan merajalela di dunia ini " kakek Xin memantapkan hatinya kepa Xiao Lang seorang anak laki-laki yang di bawanya dari Desa Kemangi beberapa bulan yang lalu.
Setelah menyelimuti cucu sekaligus murid nya itu, ia pun keluar dari kamar itu. Tidak ada Raup kesedihan dimatanya, justru ia bangga memiliki cucu sekaligus murid yang sangat pintar dan tampan ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keesokan harinya, Xiao Lang bangun dengan cepatnya. Ia segera membersihkan diri dan segera mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan proses pelatihannya. Xiao Lang keluar dari dalam gubuk dengan senyuman disertai dengan semangat tinggi dan beberapa saat kemudia ia lalu mendatangi Gurunya.
" Guru, Lang'er siap untuk memulai pelatihan nya. " Xiao Lang dengan sopannya berbicara dengan Guru nya.
" Oh Lang'er sudah siap ya, kalau begitu mari ikuti guru untuk mencari tempat yang cocok untuk memulai pelatihan mu " jawab Kake Xin sambil melangkah pergi.
Di Kedalaman Hutan Kematian, di tempat yang sangat indah dimana terdapat air terjun yang sangat dingin airnya. Disekelilingnya terdapat rimbunan pohon yang sangat tinggi dan menjulang. Beberapa saat kemudian akhirnya mereka sampai juga di lokasi yang di tuju Kakek Xin Long untuk memulai pelatihan dan menempa fisik Xiao Lang.
Wussss,,,
" Kita sudah sampai Lang'er " ucap Kakek Xin Long kepada muridnya.
" Di sini kamu akan kakek tempa fisiknya agar menjadi seorang Kultivator yang sangat kuat dan memiliki fisik yang prima " lanjut Kakek Xin Long memberikan pengarahan kepada muridnya.
" Siap Guru " jawab Xiao Lang sambil merelaksasi tubuhnya dan konsentrasi mendengar arahan dari Gurunya.
Selama melakukan pelatihan Xiao Lang sangat bersemangat melakukan segala yang di instruksikan oleh Gurunya. Mulai dari melakukan penempaan fisik dengan berlari mengelilingi lembah dan naik turun air terjun sambil memikul batu. Pada hari pertama, Xin Long menyuruh Xiao Lang untuk berlari mengelilingi lembah sebanyak 20 kali sambil memikul kayu satu buah kayu balok. Hal itu terus di lakukan oleh Xiao Lang sehingga membentuk kekuatan fisik yang prima pada seluruh tubuhnya. Otot-ototnya sudah mulai terbentuk, sehingga menambah ketampanannya dan terlihat sangat maskulin.
***
Tidak terasa sudah 5 bulan Xiao Lang melakukan pelatihan dan penempaan fisik dengan sangat keras. Walau tanpa dialiri tenaga dalam sekalipun, ia sudah mampu untuk mengalahkan tanpa banyak usaha apabila satu lawan satu dengan Kultivator ranah Perak tahap akhir dan bahkan bisa bersaing dengan seorang Kultivator ranah Emas tahap awal.
" Lang'er, saatnya kamu berkultivasi untuk mendapatkan energi bumi dan langit sebagai kekutan tenaga dalam mu, jadi masuklah kedalam Kolam itu dan berendamlah serta berkultivasilah di dalamnya " perintah Guru Xin Long kepada muridnya yang langsung di kerjakan oleh Xiao Lang.
Tahanlah dan resapilah hawa dingin yang ada di kolam itu, sekali lagi Guru Xin Long memberikan pengarahan kepada Xiao Lang.
" Baik Guru " jawab Xiao Lang langsung melaksanakan segala apa yang telah di instruksikan oleh Gurunya.
Trapp,,,Trapp,,,Trapp,,,
Setelah Xiao Lang memasuki kolam itu, awalnya tubuhnya merasakan hentakan dan aura dingin yang menusuk-nusuk sampai ke tulang belulangnya. Xiao Lang mencoba untuk bertahan dan tidak mau menyerah dengan situasi yang pelik ini. Ia kemudian lebih berkonsentrasi lagi untuk mencoba menyatu dengan hawa dingin yang meresap.
Selang beberapa menit kemudian, dengan tingkat konsentrasi yang tinggi akhirnya Xiao Lang berhasil untuk meredam dan menyatu degan energi yang melimpah tersebut.
Swosss,,,
Xiao Lang berhasil mengendalikan dan menarik masuk energi yang melimpah di dalam kolam. enegi tersebut terus bergerak liar sebelum mampu di kendalikan sepenuhnya oleh Xiao Lang.
Booommmm
Booommmm
Booommmm
Ranah kultivasi Xiao Lang naik dari Ranah kultivasi Perak tahap awal naik ke Ranah kultivasi Emas tahap awal. Hal ini terus berlanjut hingga tanpa terasa sudah 2 bulan Xiao Lang melakukan kultivasi di dalam kolam air terjun Hutan Kematian.
Di samping itu juga struktur tulang Xiao Lang meningkat tajam dari struktur tulang Serigala Perunggu melesat ke struktur tulang Naga emas. Hal yang membuat nya sangat bersyukur karna mendapatkan manfaat dari esensi yang terkandung di dalam kolam air terjun Hutan Kematian.
Wossss,,,
Xiao Lang melompat keluar dari kolam air terjun, lalu ia mengambil baju dan memakai pakaian yang di tanggalkan pada waktu dia memasuki kolam air terjun tersebut. Ia merasakan perbedaan yang besar pada tubuhnya, sangat ringan dan penuh dengan energi.
" Luar biasa perubahannya, ini ringan sekali, energi ini sangat melimpah yang aku rasakan di dalam tubuh ku " Gumam Xiao Lang sambil memperhatikan seluruh tubuhnya.
" Tapi dimana Guru ya, aku sudah keluar dari kultivasi ku kok Guru belum juga datang, apa guru lagi urusan yang sangat mendesak kali ya " gerutu Xiao Lang melihat sekitarnya.
Jauh di dalam hutan kematian, Guru Xiao Lang yaitu Xin Long sedang asyik menikmati arak yang ada di dalam cincin penyimpanannya. Ia menikmati beberapa kendi arak sebelu beranjak dari tempatnya.
Xin Long berkata, Mungkin sudah waktunya Lang'er untuk keluar dari kultivasinya. Sudah 2 bulan ini ia habiskan untuk berkultivasi, aku merasakan aura yang sangat kuat dalam tubuhnya adalah satu kemajuan dan positif untuk perkembangan kultivasi dari Lang'er.
" Lebih baik aku segera menjemput nya " Gumam Xin Long dan segera menghilang dari area gubuknya.
wossss,,,
Guru, panggil Xiao Lang ketika tiba-tiba siluet Gurunya datang ke depannya.
" Lang'er, luar biasa tingkat kultivasimu meningkat pesat ke Ranah Emas tahap awal, jangan cepat puas Lang'er teruslah berkembang sampai ke puncak kultivasi " ucap Guru Xin Long memberikan semangat dan motivasi untuk perkembangan Xiao Lang.
" Terimakasih Guru, Lang'er akan selalu mengikuti nasehat dari Guru, semoga Kedepannya Lang'er bisa menjadi seperti apa yang di harapkan oleh Guru. Terimakasih Guru " Xiao Lang langsung berlari mendekati gurunya dan langsung bersujud di hadapan gurunya itu.
" Tidak usah berterima kasih Lang'er murid ku, sudah sepantasnya lah aku mengajarkan dan mendukung mu karna kamu adalah Cucuku dan sekaligus Murid ku " Guru berbicara sambil mengangkat bahu Xiao Lang.
" Sudahlah, mari kita segera ke tempat tinggal kita " Guru Xin Long langsung mencairkan suasana dan segera mengajak muridnya untuk kembali ke gubuk mereka di area dalam Hutan Kematian.
" Baik Guru " jawabnya langsung lari mengikuti Gurunya dengan menggunakan kecepatan nya.
Tidak berapa lama mereka akhirnya sampai di area dalam Hutan Kematian dan segera keduanya masuk kedalam gubuk dan masing-masing memilih beristirahat di kamarnya karna sudah hampir satu tahu ini mereka tidur di luar, terutama sekali pada Xiao Lang. Tidak butuh waktu lama, Xiao Lang langsung terlelap dalam tidurnya. Begitupun dengan Xin Long, ia memaklumi kondisi muridnya itu sehingga ia tidak memaksakan muridnya untuk menemaninya bergadang malam itu.
Tahapan Kultivator
- Ranah Perak
- Ranah Emas
- Ranah Raja
- Ranah Kaisar
- Ranah Suci
- Ranah Agung
- Ranah Bumi
- Ranah Langit
- Ranah Dewa
Setiap ranah sama-sama memiliki tiga tahapan yaitu awal, menengah dan Puncak.
Pada benda pusaka juga memiliki tiga jenis pusaka yaitu
- Pusaka Bumi
- Pusaka Langit
- Pusaka Dewa
Pada tahapan tulang terdiri dari tiga tahapan yaitu :
- Tahapan Tulang Serigala
- Tahapan Tulang Harimau
- Tahapan Tulang Naga
Setiap tahapan tulang terdiri dari tiga jenis yaitu Perunggu, Perak dan Emas. Sementara Pada tahapan tulang Naga sebagai jenis tulang terkuat bagi seorang Kultivator bahkan seorang Dewa terdiri dari empat tingkatan yaitu :
- Tulang Naga Perunggu
- Tulang Naga Emas
- Tulang Naga Bumi, dan
- Tulang Naga Langit.
Sementara pada Binatang Buas terdiri dari :
- Binatang Buas Tingkat Raja
- Binatang Buas Tingkat Kaisar
- Binatang Buas Tingkat Bumi
- Binatang Buas Tingkat Langit
- Binatang Buas Tingkat Surga, dan
- Binatang Buas Tingkat Suci.
***
Keesokan harinya, pada saat selesai sarapan pagi Kakek Xin Long berbincang-bincang dengan Xiao Lang dan segera mengeluarkan sesuatu dari ruang hampa dan memberikan padanya beberapa buah kitab dan sebuah pedang pusaka tingkat langit yang sangat indah berwarna biru langit.
Diantara beberapa kita yang di berikan ada satu kita yang langsung membuat hati Xiao Lang berdetak lebih kencang yaitu Kitab Dewa Naga. Kitab Dewa Naga adalah kita tingkat tinggi yang berisi berbagai teknik Dewa Naga dan menjadi incaran para Kultivator di benua rendah ini.
Kitab Dewa Naga sendiri terdiri dari 6 teknik tingkat tinggi dan 3 Teknik berpedang Tingkat tinggi yang di kenal dengan Seni Dewa Naga ;
Teknik Aura Dewa Naga
Teknik Langkah Naga
Teknik Tapak Dewa Naga
Teknik Tubuh Dewa Naga
Teknik Auman Naga Surgawi
Teknik Pukulan Naga Surgawi
Teknik Pedang Naga Penghancur
8, Teknik Pedang Naga Surgawi
Teknik Pedang Dewa Naga
Pelajarilah kita Dewa Naga itu murid ku, karna aku merasakan bahwa kitab itu berjodoh denganmu Murid ku. Jangan biarkan orang lain mengetahuinya, simpan dan jagalah kitab-kitab yang aku berikan tadi dengan nyawamu. Setelah selesai mendengarkan arahan dari Gurunya, Xiao Lang akhirnya kembali ke kamarnya.
Didalam kamarnya, Xiao Lang mengambil kembali kitab Dewa Naga pemberian gurunya, ia mencoba membuka dan mencerna lembar demi lembar isi kitab dan gerakan yang tertuang didalam nya. Dengan konsentrasi yang tinggi dan tingkat pemahaman yang baik, akhirnya Xiao Lang dapat memahami dan menghafal beberapa teknik dari kitab Dewa Naga. Aku harus mengasah teknik bertarung ku, hanya dengan begitulah cara agar aku memiliki pengalaman dan pemahaman tentang bertarung. tidak terasa sampai larut malam baru Xiao Lang tertidur karna pada paginya besok ia berencana untuk berburu binatang buas dan mencari pengalaman bertarung hidup dan mati dengan binatang buas di dalam Hutan Kematian.
Keesokan paginya, Xiao Lang mohon ijin kepada Gurunya untuk pergi berburu dan mencari pengalaman bertarung dengan binatang buas di kedalaman Hutan Kematian dan disamping itu juga Xiao Lang sudah lama tidak berburu. Setelah berpamitan pada kakek sekaligus Gurunya, ia langsung berlari dengan cepat dan masuk ke dalam hutan. Pada saat ia berpamitan pada gurunya tadi, gurunya berpesan untuk berhati-hati dan jangan terlalu memaksakan diri ketika bertemu dengan binatang buas tingkat tinggi. "Segera menghindar atau lari sejauh mungkin ketika berhadapan dengan binatang buas tingkat tinggi, ingat itu Lang'er" dan di jawab dengan anggukan dan setelah itu ia pun bergegas meninggalkan gurunya.
Mohon maaf Author sampai kan kepada teman-teman Pembaca karena banyak sekali kata dan penulisan yang tidak sesuai dengan apa yang di inginkan.
Harap di maklumi karena ini adalah tahap awal dan merupakan sebuah perkenalan dan bukan bahagian yang sangat mendasar.
Kritik dan saran sangat Author harapkan demi kesempurnaan dan menarik nya cerita ini.
lebih dan kurangnya harap di maklumi.
Terimakasih atas perhatiannya.
Wassalam.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!