NovelToon NovelToon

Terjebak Cinta Taxi Driver

Awal Mula

Zoya seorang gadis berkepribadian skeptis, pendiam dan agak pemarah. Memiliki rambut panjang setengah punggung, dan cuek namun berwajah manis. Itulah pribadinya. Dia sangat rendah diri, karena orangtuanya selalu membedakan dengan anak tetangganya yang lebih dari nya. Zoya kini hanya bekerja mengiklankan rumah yang belum laku disewa. Ia sering berada di rumah atap membersihkannya. Mana tau ada yang tertarik menyewanya.

"Zoya, bersihin dulu rumah atap kita tuh, mungkin nanti ada yang mau menyewanya!" titah Sandi, Ayah dari Zoya.

"Udah dua minggu Ayah, tapi nggak ada yang meliriknya, Mungkin, mereka malas karena letaknya di atas, loteng, ahh..apalah sebutannya. Naik turun tangga, bikin kurus, mungkin mereka malas jadinya." sahut Zoya yang kemudian membawa beberapa tanamannya ke rumah atapnya itu.

"Kamu ini, Ayah sering naik turun tangga itu untuk bikin lemak di perut Ayah hilang, Kamu juga dong, coba haha.." kelakar Sandi.

Kali ini, Zoya meletakkan beberapa tanaman anggrek favorit nya. Ia menatanya di sisi dinding yang langsung menjorok ke jalan. Betapa cantiknya mereka, tersusun rapi sehingga Zoya melirik kebawah memastikan tak akan ada yang lewat supaya ia menyiram tanaman cantiknya itu.

Syuuur...

Bunyi gemericik air menyegarkan tanaman bunganya yang indah. Ia melakukan itu sembari selfi. Sesekali menghentikannya lagi. Sementara itu, Keenan yang diberitahu oleh temannya ada rumah sewa di dekat tempatnya bekerja. Mulai mengunjungi rumah sewa yang dimaksud.

"Hum..kayaknya ini nih, rumahnya!" ucap Keenan yakin.

Keenan celingukan mencari yang mana rumahnya. Pas sekali Sandi muncul dari rumahnya dan terkejut akan kedatangan Keenan.

"Permisi, Pak! saya dengar Bapak menyewakan rumah di loteng, dan rumahnya lumayan serta harga sewa yang murah, Apa saya benar?" tanya Keenan.

"Benar, Kamu mau menyewa? Ayo, ikut saya!" ajak Sandi mengajak Keenan untuk menyusuri tangga untuk mencapai rumah atapnya.

Namun, Saat Keenan masih dibawah Zoya tak sengaja menyenggol alat penyiram tanaman nya hingga jatuh menimpa kepalanya.

"Auh..ketiban apa aku ini?!" Keenan segera melongok keatas dan Sandi agak meringis.

Ia tahu dan paham ini pasti perbuatan putrinya. Baju Keenan basah kuyup karena jumlah air yang masih memenuhi alat penyiram tanaman Zoya.

"Uh. Maaf ya, ini pasti ulah Zoya, Ayo, Nanti kita lap baju kamu di rumah atap!" ajak Sandi menarik tangan Keenan agar Keenan tak kabur karena ulah Zoya.

Sandi sangat mengharap rumah atapnya ada yang menyewa karena sebagai tambahan modalnya untuk mengurus usaha peternakan sapi. Mereka sudah tiba di rumah atap dan Zoya belum menyadari ulahnya. Mereka bertemu pandang di ujung tangga dan Zoya merasa tak enak saat melihat Keenan yang basah kuyup. Dan Sandi yang membawa alat penyiram tanamannya itu.

"Loh, dia kenapa Ayah, Kenapa dia basah kuyup?" tanya Zoya dengan polosnya.

Sementara Keenan sudah kesal dan lecek lusuh karena ulah nya. Ketampanannya meredup sesaat.

"Kamu hati-hati saat menyiram tanaman, tadi airnya habis tersiram ke anak muda ini, Dia ingin menyewa rumah atap, Kamu ini, minta maaflah, ayah akan ambilkan pakaian agar kamu bisa ganti pakaian, tolong! temani..Emm..siapa namu kamu, Nak?" ujar Sandi.

"Keenan Pak." jawab Keenan.

"Nah, Keenan. Saya ambilkan baju saya, kamu tetaplah disini dulu, ya! bersama Zoya!" ujar Sandi dan Sandi segera menuruni anak tangga untuk mengambil baju baru untuk Keenan.

"Maaf ya Bang, saya nggak sengaja!" ucap Zoya merasa bersalah.

"Maaf bang?! Aku bukan tukang bakso ataupun tukang siomay, panggil aja aku Keenan, nggak usah pakai bang!" gerutu Keenan terlihat kesal.

"Iya Keenan, Maaf!" ucap Zoya.

"Ayo, Silakan kita masuk kedalam!" ajak Zoya.

"Ngapain kita ke dalam, Kamu mau ajak aku mesum?!" tanya Keenan seraya melotot.

"Ish, Kamu amnesia ya? Kamu kan mau menyewa rumah ini, bukan? makanya aku minta kamu masuk untuk melihat-lihat, Aku yang mengurusi penyewaan rumah ini!" Jawab Zoya dengan tatapan kesal.

"Oh hehe..kirain, Gimana ini baju aku basah?" tanya Keenan seraya membuka bajunya begitu saja di hadapan Zoya. Terlihat semakin tampan dengan body nya yang six pack.

"Argh..kamu mau ngapain?" tanya Zoya seraya menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Aku cuma mau buka bajunya, ini sangat kuyup." sanggah Keenan.

"Harusnya, kamu nunggu Ayah ambil bajunya, jangan-jangan kamu sengaja mau mesum, kan?!" pekik Zoya.

"Nggak, yaudah aku ngumpet deh!" Ujar Keenan yang merasa sangat sial hari ini sudah kepalanya ketiban alat penyiram tanaman baju basah kuyup dan sekarang berulang kali dikatakan akan mesum.

Padahal ia sangat tidak betah dengan baju basahnya. Tak lama kemudian, Sandi pun datang membawa baju dan celana untuk Keenan.

"Mana Keenan, Nah, kok kamu ngumpet disitu, pakailah baju dan celana ini!" ujar Sandi memintanya menggunakan pakaiannya.

"Gantinya disini, Pak?" tanya Keenan polos.

"Iya,,ehh..didalam dong masa', disini kan, ada Zoya!" jawaban Sandi seperti kurang aqua.

"Hehe..iya maaf, aku udah lepek soalnya, sebentar ya, huft!" sahut Keenan antara kesal dan malu karena ulah Zoya tersebut.

Keenan pun memasuki rumah yang akan disewanya. Sambil berpakaian ia mengamati seluruh sudut ruangan. Memang sih tak terlalu besar, Namun untuk seukuran bujang sepertinya cukup lumayan.

"Hum, lumayan juga rumahnya, emang sih nggak terlalu besar, tapi nggak apa-apalah, yang penting dekat sama lokasi penyewaan taxi online tempat aku bekerja saat ini!" ujar Keenan mensyukuri temuannya kali ini. Ia merasa cocok dan akan mengontrak rumah atap milik keluarga Sandi.

Terdengar Sandi memekik dari luar, Dan Zoya merasa Keenan begitu lamban mengganti pakaiannya.

"Sudah nak Keenan?" tanya Sandi.

"Udah Pak, Masuk aja!" sahut Keenan dan Sandi serta Zoya masuk ke dalam untuk melihat keadaan Keenan yang sudah berpakaian.

"Makasih ya Pak, bajunya. Nanti, saya akan kembalikan!" ucap Keenan.

"Ah bukan masalah, sebentar lagi, kan, kita jadi tetangga hehe.." sanggah Sandi merayu.

"Oh iya, Gimana, bisa dilihat dulu, ini lengkap ya, ada toilet, dapur agak kecil ya, tapi semoga kamu tertarik ya!" ujar Sandi merayu.

"Iya, Sepertinya saya tertarik, untuk biaya sewa benar nggak, 350 ribu sebulan?" tanya Keenan meyakinkan berita dari temannya itu.

"Benar, kita nggak mahal-mahal kok, yang penting nyaman ya, Nak Keenan hehe.." jelas Sandi.

"Iya , Pak. Yaudah, Mulai besok saya akan tinggal disini membawa serta barang-barang saya, Saya permisi dulu, kebetulan ada yang order jasa saya!" ucap Keenan tergesa pergi karena ada yang mengirimkan pesan untuk menyewa jasanya sebagai supir mereka.

"Oh, Maaf, apa pekerjaan nak Keenan?" tanya Sandi.

"Saya sopir taxi online, jadi kalau ada yang minta jasa saya, Saya juga bisa langsung datang ke tujuan pemesan," jawab Keenan.

"Oh, sopir grab ya?" tanya Sandi lagi dan Keenan hanya mengangguk mengiyakan.

Sementara Zoya terlihat tidak nyaman karena tindakan Keenan tadi dirasa mesum baginya. Sandi segera menyenggol tangan Zoya, agar Zoya bersikap ramah pada Keenan.

"Eh Zoya, jangan pasang muka jutek, nggak enak lah dengan Keenan!" bisik Sandi.

"Hum, yaudah, jadi rencananya kamu akan pindah besok ya, Mana depenya?" tanya Zoya dengan wajah datar.

"Ah. ini saya bayar 100 dulu ya, apa ini cukup, sisanya saya akan lunasi bulan ini!" ujar Keenan.

"Hum, Okelah, yaudah Ayah, Zoya mau masak dulu ya, nanti Ibu pulang, Kasian kalau lapar, mari Keenan!" ucap Zoya lalu pergi lagi menuruni anak tangga untuk kembali ke rumahnya.

"Maaf, Pak. Sepertinya Zoya itu sedikit galak, ya?" tanya Keenan.

"Dia itu memang agak ketus orangnya, Keenan, Dia jarang bergaul dengan orang, tapi kalau udah mengenalnya, dia aslinya baik, kok." jelas Sandi dan Keenan bermaksud untuk pamitan.

Keenan pun tersenyum, "Kalau begitu saya balik dulu, Pak! Besok, saya akan membawa serta barang kesini, assalamualaikum!" ucap Keenan.

"Iya, hati-hati nak Keenan!" ucap Sandi dan Keenan tersenyum lalu kembali menuruni anak tangga menuju ke kontrakan lamanya.

Hai semua, makasih yang udah mampir ya, untuk penyemangat ku boleh kok tinggalin jejaknya berupa komentar, like, vote, mawar juga boleh kok tap love jugaa supaya kalian nggak ketinggalan bab selanjutnya😍...

🌺 Terima kasih 🌺...

Happy reading yaa semua 💐...

Mengantarkan penumpang

Setelah mencari kontrakan tadi, Keenan mendapat penumpang baru yang menghubunginya. Lalu, Ia menghampiri penumpang yang menyewa jasanya dan mengantarnya. Si penumpang masuk ke mobil dan Keenan menanyakan tujuannya.

"Tujuan kemana, Bu?" tanya Keenan

"Tolong! antar kami ke Itc Depok, ya!" pinta penumpang, seorang wanita paruh baya bersama anaknya yang sudah remaja.

"Baik, bu." sahut Keenan lalu membawa mobilnya ke Itc Depok.

Keenan membawa mobilnya dengan laju pelan dan hati-hati. Tak lama kemudian, mereka tengah tiba di depan Itc Depok tempat tujuan mereka.

"Sudah sampai, Bu!" ucap Keenan.

Kemudian kedua penumpangnya pun turun dari mobilnya. Karena agak lapar, Keenan bermaksud membeli nasi padang di warung Padang langganannya. Ia memesan nasi kuah gulai dengan telur dadar. Baginya bisa menikmatinya itu sudah suatu keberkahan.

Tak lama kemudian, Ponselnya berbunyi lagi dan ia mendapat seorang penumpang lagi. Keenan segera menyelesaikan makan demi lebih cepat menjemput penumpangnya.

Seperti itulah hari-hari pekerjaan pria berwajah tampan itu. Ia sudah bersyukur meski hanya menjadi sopir taxi online. Hidup Keenan sebatangkara, Ia bahkan tak pernah melihat seperti apa wajah orangtuanya. Menurut orang yang sempat merawatnya dulu, Setelah dilahirkan ia dibuang ke tempat pembuangan sampah oleh orangtua yang tak menginginkannya.

Meskipun nasib hidupnya begitu miris, Ia tetap berusaha berjuang untuk bertahan hidup. Hingga ia berada di posisi sekarang ini.

.

"Hmm..alhamdulillah, ngantar penumpang lagi." ucap Keenan dengan bersemangat.

Sementara, malam ini Zoya tengah makan malam bersama keluarganya. Ia anak satu-satunya dari keluarga Sandi. Meski agak skeptis, ia tetap berusaha menjadi wanita yang baik.

"Enak masakan kamu, Zoya!" ucap Risna, Ibu dari Zoya.

"Hmm..makasih Bu," Ucap Zoya terbang sesaat.

"Tapi masih enakan Putri sih kamu mah ini belum apa-apa." Elak Risna membuat Zoya memutar bola matanya malas.

"Oh iya, Bu. Besok, ada yang menempati rumah atap kita, Namanya Keenan, dia sopir taksi online." ujar Sandi.

"Hmm..pasti bayarnya nyicil, Kenapa sih nggak Ceo atau manager gitu yang sewa rumah atap kita," ujar Risna.

"Mana mau mereka, Bu, itu aja tadi Keenan mau kabur karena ulah Zoya, yang nggak sengaja membuang air dari rumah atap, untung, dia masih berbaik hati. Karena udah niat untuk mengontrak rumah atap." jelas Sandi.

"Hum, Jangan seperti itu lagi Zoya, Kita butuh uang untuk sedikit mengurangi beban biaya listrik perbulan!" ujar Risna.

"Iya, Ibu." sahut Zoya lantas membantu merapikan makan malam yang telah selesai dan mencucinya.

Kemudian Risna menyusul Zoya ke dapur dan membantu Zoya membersihkan dapur. Risna mulai menanyakan soal lamaran pekerjaan Zoya di sebuah perusahaan yang belum jelas kapan panggilan kerjanya.

"Oh iya, Zoya, Kapan kira-kira kamu dapat panggilan kerja? Udah berapa perusahaan kamu datangi. Kenapa nggak ada kabar sama sekali?" tanya Risna.

"Sabar, Bu, nanti kalau udah saatnya juga ada yang nyantol hehe.." sahut Zoya.

"Halah, kapan sih, udah satu bulan, yaudah, nanti sebagian biaya sewa rumah atap kamu simpan, sisanya kamu kasih ke Ayah kamu, ya! Ingat bantu Keenan bersihkan rumah saat dia bekerja, pastikan dia juga bersih!" titah Risna pada Zoya.

"Iya, Ibuku sayang." sahut Zoya dengan senyum manisnya.

Sementara Keenan tengah mengembalikan mobil yang disewanya ketempat penyewaan mobil. Lumayan untuk hari ini. Ia juga harus menyicil pembayaran uang sewa agar akhir bulan uangnya ada. Ia menaiki bus ke kontrakan lamanya sekalian bersiap untuk prepare pindahan besok ke rumah atap milik Sandi.

Setibanya di kontrakan, Keenan langsung merapikan semua bajunya. Ia juga meminta tolong tetangganya untuk meminjamkan mobil pick up untuk mengangkut beberapa barangnya. Untung tetangganya itu menggratiskan.

Setelah, Keenan selesai merapikan seluruh barang yang ada. Ia rebahan untuk beristirahat guna bersiap menempati tempat yang baru. Semoga, Kali ini ia betah dan lebih baik.

*********

Pagi ini, Zoya terlihat tengah menyapu rumah atap yang akan ditempati oleh Keenan. Terdengar suara bising mobil pick up yang membawa barang milik Keenan. Sandi turut serta membantu Keenan dan teman Keenan meletakkan barang di rumah atap. Saat Keenan berpapasan dengan Zoya, Keenan mensenyumi Zoya, Namun Zoya membuang wajahnya. Membuat Keenan memelas.

Setelah selesai, Keenan mengatur barang-barang yang diinginkannya dan ia telah resmi menempati rumah atap milik Sandi.

"Makasih ya, Pak Sandi udah bantu angkut barang!" ucap Keenan seraya membungkukkan sedikit kepalanya.

"Sama-sama Nak Keenan, Kamu bisa beristirahat, tadi Zoya udah merapikannya, ya!" ujar Sandi.

"Iya," jawab Keenan.

"Saya tinggal dulu, ya!" pamit Sandi untuk pergi ke peternakan sapi miliknya.

"Iya, Bapak, mau bekerja?" tanya Keenan.

"Iya, Bapak punya peternakan sapi yang harus Bapak urus, Saya duluan ya, permisi!" ucap Sandi lalu pergi dari hadapan Keenan.

Keenan merapikan barangnya, terdengar Zoya tengah merapikan bunga mawar dan anggrek miliknya. Keenan tersenyum melihat Zoya dari kejauhan. Itulah ia berinisiatif untuk menggodanya.

"Ekhm..hari ini udaranya cerah, ya?" tanya Keenan basi-basi.

"Biasa aja, emang beginilah cuacanya." sahut Zoya tak menghiraukan Keenan dan kembali menyiram bunga-bunga indahnya.

"Eh, Zoya, Kalau ada yang ngomong sama kamu, pandang wajahnya! jangan bicara membelakangi aku kayak gitu..hihi.." goda Keenan dan di akhir ia terkekeh pelan.

"Ck, resek banget." celetuk Zoya lalu segera menatap kesal ke arah Keenan.

Keenan pun meluncurkan senyum manisnya itu namun sikap Zoya masih sedingin es. Ia memikirkan sesuatu, Kenapa sudah siang seperti ini, Aku masih bertengger di rumah atap. Seharusnya kan aku bekerja, Ia kembali bicara ketus pada Keenan.

"Kamu sendiri, Ngapain setor muka disini, kamu nggak cari uang? kamu kan harus bayar sewa, kalau kamu terlambat, jangan salahkan aku, kalau aku usir kamu dari sini!" ujar Zoya menakuti Keenan.

"Aku baru lho pindah kesini, bahkan membuang air besar pun belum, kamu udah berniat untuk mengusir, aku?" tanya Keenan dengan intonasi agak meninggi.

"Ish, bicara terus sih, minggir!" kesal Zoya lalu dengan sengaja menyenggol tangan Keenan saat pergi dari hadapannya.

"Hey, jangan terlalu jutek nanti cepat tua..hehe.." pekik Keenan yang masih saja menggoda Zoya yang bersikap dingin padanya.

Merasakan tingkahnya, Keenan hanya tersenyum dan memandangi bunga yang Zoya rawat. Semua bunga itu bermekaran dengan indah. Di balik sikap ketusnya, Ia sangat terampil merawat seluruh bunga yang berada di pelataran atap.

Lalu, Keenan mendapat panggilan lagi dari langganannya dan Keenan bergegas mendatangi taxi yang biasa disewanya. Keenan pun segera keluar menjemput seorang Ceo yang sangat ramah. Dia bekerja di sebuah perusahaan mebel. Dan saat banyaknya obrolan, ternyata ia sedang mencari lowongan untuk ditempatkannya sebagai office girl di kantornya.

"Oh, jadi anda sedang mencari wanita yang masih muda untuk ditempatkan pada posisi office girl?" tanya Keenan.

"Iya, Pak." sahut Aiden, Ceo yang mempunyai perusahaan di bidang marketing terbesar.

"Hum, saya punya kenalan, dia sedang cari pekerjaan juga, apa saya bisa meminta dia untuk melamar?" tanya Keenan.

"Silakan, Oh iya, Ini kartu nama saya, kalau ada urusan langsung hubungi aja, ya! Nah, udah sampai. Terima kasih, emm.." tukas Aiden.

"Keenan, Pak." sahut Keenan.

"Iya, Keenan. Kamu, juga sebaiknya mengirimkan nomor ponsel kamu ke nomor saya ini, Nanti kalau saya butuh supir lagi, saya bisa dengan mudah menghubungi, kamu!" ujar Aiden.

"Iya, Pak Aiden." sahut Keenan.

Lalu, Keenan dengan cekatan membukakan Aiden pintu dan Aiden segera keluar untuk memasuki perusahaan besarnya itu. Setelah Itu, Keenan kembali mengendarai mobilnya, Melipir ke bahu jalan. Dimana banyak juga sopir taksi yang mangkal menunggu penumpang.

Mereka punya nasib yang sama, Keenan bisa berbagi cerita dan suka duka menjadi sopir taxi online. Setelah lama mangkal akhirnya ada juga yang butuh jasanya. Ia menghubungi Keenan dan Keenan segera meluncur ke tempat yang diminta. Keenan menghampiri seorang gadis cantik yang tengah sibuk memainkan ponselnya lalu ia nampak menelfon seseorang.

Gadis cantik itu, memasuki taxi dan mengatakan tujuannya pada Keenan.

"Juanda ya!" ucap Aurel.

"Iya, mba." ucap Keenan.

Disini author munculkan lokasi yang akan Keenan jelajahi tepatnya daerah tempat author tinggal dulu saat di Depok ya. Jadi, author nggak lemot mikirnya.

Keenan segera melajukan taksinya ke tempat tujuan. Keenan kembali memainkan stirnya untuk mengantar penumpangnya itu. Lalu, Keenan memutar musik dan mendengarkan lagu korea favoritnya.

"Suka Drakor ya?" tanya Aurel.

"Nggak sih mba, kebetulan aja muter lagu ini, kenapa mba?" tanya Keenan takutnya penumpangnya tak nyaman dengan lagu yang diputarnya.

"Mas tau nggak lagu Korea yang judulnya, you're my sunbright?" tanya Aurel.

"Tau mba, saya ada nih lagunya di ponsel. Mba mau dengar?"

"Ih, emang ada?" tanya Aurel.

"Hmm.." Lalu Keenan mengambil ponselnya dan memutarnya untuk Aurel.

Setelah tiba di tujuan. Lagu pun habis, Aurel segera keluar dari mobil dan tersenyum pada Keenan.

"Makasih ya, lagu koreanya." ucap Aurel seraya tersenyum.

"Sama-sama mba." ucap Keenan lalu, Aurel pun keluar dari taksi dan Keenan kembali mengendarai taksinya kembali.

*********

**Hai kak, makasih yang udah mampir, jangan lupa tinggalin jejaknya ya kasih like, komentar, vote, bunga juga boleh, biar makin semangat update..

terima kasih, moga kalian selalu sehat sarangheo ❤**...

Mendapat pekerjaan

**Sebelum baca jangan lupa tinggalin jejaknya yaa, like, komentar, vote, hadiah juga boleh biar daku bersemangat 😍

Atas waktu dan perhatiannya menyempatkan diri baca karya remahanku aku ucapkan terima kasih banyak, khamsa hamida, thank you very much ❤❤❤**...

*********

Sepulang dari pekerjaannya. Pas sekali Keenan berpapasan dengan Zoya didepan pintu rumah Zoya. Seperti biasa Keenan selalu mengembangkan senyumnya yang membuat Zoya merasa risih.

"Kenapa sih kamu selalu senyum kalau ketemu aku, nggak usah sok manis, bisa?" tanya Zoya.

"Ish, aku bingung deh. Aku godain salah aku senyumin salah juga, aku kan cuma mau akrab sama kamu!" ujar Keenan..

Dan akhirnya Zoya membalas senyuman Keenan. Kemudian Keenan meninggalkannya begitu saja membuat Zoya kesal.

"Ish, Keenan!!" pekik Zoya dan Keenan terkekeh lalu masuk ke rumah atap untuk membersihkan diri.

Tiba-tiba Keenan teringat akan tawaran dari Aiden. Keenan akan membicarakan hal ini besok pada Zoya. Siapa tau Zoya tertarik menjadi office girl di perusahaan Aiden.

Zoya selalu memulai hari dengan membuat sarapan karena ayah dan ibunya akan bekerja. Setelah Zoya mereka mengantar mereka ke ambang pintu. Mereka berpapasan dengan Keenan yang baru tiba dengan memegang es krim ditangannya.

"Mau berangkat, Bu, Pak!" sapa Keenan.

"Ah, kamu yang sewa rumah atap ya?" tanya Risna.

Keenan hanya mengangguk dengan senyuman. Risna melihat tampang Keenan yang sangat biasa saja.

"Yaudah ayo kita berangkat, Yah! Zoya, jangan lupa pesan Ibu ya!" ujar Risna dan Keenan memberikannya senyuman lagi.

Lalu, Zoya hendak naik ke rumah atap Keenan menyusul Zoya menaiki tangga. Keenan teringat akan tawaran pekerjaan dari Aiden. Lalu, Zoya yang merasa risih terus diikuti menghardik Keenan.

"Ish, Ngapain sih ngikutin aku?" tanya Zoya.

"Ck, Aku cuma mau kasih tau lowongan kerja, kamu mau nggak?" tanya Keenan.

Mendengar ucapan Keenan, Zoya langsung membulatkan matanya karena senang. Yang awalnya ia jutek pada Keenan sekarang malah mendekat.

"Lowongan bagian apa?" tanya Zoya.

"Office girl, di perusahaan Aiden," jawab Keenan.

"Kalau kamu mau, nanti kamu bareng aku. Aku antar kesana gratis." ucap Keenan memastikan.

"Hum..oke, Aku siap-siap dulu," ujar Zoya.

Dan Zoya pun segera berjalan dengan tergesa menuruni anak tangga untuk menyambut tawaran dari Keenan. Sedangkan Keenan hanya menggeleng saat tahu tingkah Zoya yang begitu gembira.

Keenan tengah menunggu Zoya di depan rumahnya dan saat Zoya keluar dari pintu. Keenan sempat terbelalak karena melihat Zoya yang begitu cantik saat berdandan. Zoya merasa risih karena Keenan terus melihatnya.

"Ih, Kenapa kamu lihatin aku kayak gitu?" tanya Zoya.

"Ng..nggak, yaudah ayo!" ajak Keenan dan Zoya mengekorinya dari belakang.

Tak lama mereka tiba di tempat penyewaan taksi tempat Keenan bekerja. Lalu mereka masuk ke dalam taksi tersebut dan mengendarai taksinya ke perusahaan tempat Aiden bekerja.

Setelah menemui resepsionis Keenan dan Zoya dipersilakan menemui Aiden di ruangannya. Keenan mengetuk pintu dan Aiden memintanya masuk.

"Masuk!" ucap Aiden yang tengah membolak-balik file yang tengah dipelajarinya.

"Selamat pagi, pak Aiden!" sapa Keenan.

Lalu Aiden mendongak dan tersenyum lalu meminta Keenan dan seorang perempuan yang bersamanya untuk duduk.

"Eh Keenan, ayo! silakan duduk!" ucap Aiden.

"Makasih Pak, Apa kami mengganggu kesibukkan anda?" tanya Keenan dengan ramahnya.

"Ah, nggak kok. Oh iya, ada apa?" tanya Aiden.

"Emm..soal lowongan kemarin sebagai office girl, ini saya membawa teman saya yang ingin mengisi kekosongan tersebut, namanya Zoya, Pak!" jelas Keenan.

"Hum..iya, Oh Zoya? Zoya, siapa nama panjangnya?" tanya Aiden mulai mencatat di sebuah kertas.

"Zoya Almeera, Pak." sahut Zoya dengan senyuman.

"Oke, besok kamu udah bisa bekerja ya, makasih ya, Keenan udah membantu!" ucap Aiden dengan ramahnya membuat Zoya sedikit mengaguminya.

"Sama-sama, Pak." sahut Keenan seraya menunduk.

Sedangkan Zoya malah terkesima dengan pesona Aiden. Keenan membuyarkan lamunan Zoya, lalu mengajaknya mohon diri.

"Yaudah kami permisi dulu, ya! Pak Aiden, Ayo! Zoya!" ajakan Keenan membuat Zoya terkejut.

"Eh iya, terima kasih banyak ya, Pak Aiden!" ucap Zoya.

"Sama-sama" ucap Aiden.

Lalu Keenan dan Zoya keluar dari ruangan Aiden. Mereka kembali masuk ke mobil, Zoya terlihat begitu senang karena akhirnya ia memiliki pekerjaan dengan atasannya yang begitu tampan dan ramah. Ia sampai terbayang akan wajah Aiden.

"Hey! haha.." ujar Keenan.

"Ish, resek banget!" ucap Zoya kesal.

"Lagian kamu senyum-senyum sendiri, kenapa tuh? Otak kamu masih lurus, kan?" tanya Keenan mulai menggoda Zoya lagi.

"Dimana-mana otak itu keriting, kalau lurus dia nggak muat masuk dalam kepala. Udah, antar aku pulang! Cepatlah cari uang biar kamu bisa segera melunasi uang sewa rumah!" jawab Zoya dengan ketus.

"Hum..iyalah. Galak banget sih kamu!" Keluh Keenan seraya merengut lalu kembali memfokuskan diri untuk menyetir.

"Aku galak karena muka kamu ngeselin, muka mesum! udah deh diam, jangan ngomong terus!" ujar Zoya kesal.

Mendengar ucapan Zoya, Keenan misuh-misuh kesal. Zoya selalu bicara nyolot padanya.

"Ngapain kamu komat-kamit?" tanya Zoya.

"Aku lagi baca mantera, puas kamu? yaudah, aku antar kamu pulang, aku harus mengantar penumpang karena dia udah whatsapp tadi." jawab Keenan.

"Hum.." Zoya hanya mendehem. Dan Keenan menghela nafas pelan.

Tak lama kemudian Keenan sudah tiba didepan rumah Zoya. Zoya tersenyum pada Keenan dan mengucapkan terima kasih padanya.

"Makasih ya, untuk semuanya!" ucap Zoya dengan memberikan senyumnya itu.

"Aah..gitu dong senyum." ujar Keenan yang akhirnya mendapat senyuman dari Zoya.

Lalu Zoya membuka pintu mobil dan keluar dari taksi yang Keenan bawa. Zoya kembali ke rumah dengan hati sumringah karena akhirnya ia bisa dapat pekerjaan. Ia berniat untuk berterima kasih pada Keenan karenanya ia bisa mendapat pekerjaan. Zoya memasakkan sesuatu untuk Keenan, harap-harap Keenan menyukainya.

Sementara Keenan tengah main ke rumah temannya. Terlihat temannya yang tak lain adalah Rangga itu tengah mabuk setelah menenggak bir beberapa botol.

"Eh Rangga," sapa Keenan.

"Eh, Felly, ngapain kamu kesini sayang, kurang apa yang semalam?" tanya Rangga mengganggap Keenan adalah Felly karena mabuk berat dan berusaha memeluk Keenan membuat Keenan sedikit jijik.

"Ehh, ini aku Keenan! Felly dirumahnya, Payah kamu, nih! siang bolong gini malah mabuk!" ujar Keenan.

"Kenapa tangan kamu kasar kayak handuk kotor, Sayang??" tanya Rangga yang masih dalam pengaruh alkohol.

"Woy, susah deh, kalau orang lagi mabuk nih (melihat botol yang berserakan) gila nih orang, minum 3 botol, insyaf Rangga!" ujar Keenan.

"Ah, Ngapain kamu sayang, kumur-kumur ya?!" ujar Rangga.

Sulit menyadarkan teman payahnya itu jika tengah mabuk karena hobi minum. Keenan sedang bosan karena penumpang hari ini agak sepi. Awalnya ia ingin mengajak Rangga minum kopi kaleng, Tapi ternyata Rangga sudah teler dengan minum 3 botol miras.

"Sebenarnya aku mau curhat sama kamu, tapi kamunya lagi teler begini, Udah, lah, aku mangkal sama sopir taxi yang lain aja sekalian cari jodoh!" ujar Keenan.

"Felly, Kamu, lagi nyanyi lagu apa sayang, cari jodoh ya?!" tanya Rangga lagi dengan ngawur tak karuan.

Keenan meringis seraya menggeleng karena sikap Rangga yang selalu minum.

Keenan kembali menaiki taksinya dan untunglah ia mendapat satu pesanan. Keenan yang senang segera mendatangi penumpang tersebut untuk menjemputnya dan mengantarnya ke tempat tujuan. Ia mendapat penumpang seorang nenek tua yang kaya.

"Hai, nenek yang cantik! Silakan! tujuan kemana?" tanya Keenan seraya membukakan pintu untuknya.

"Jangan genit ya! bilang-bilang saya cantik!" ketus nenek Rahmi.

"Maaf nek! saya akan diam!" ucap Keenan memelas padahal maksudnya ingin bersikap ramah.

Mereka menaiki mobil lalu nenek Rahmi langsung mengatakan tujuannya. Keenan melihatnya dari spion mobil diatas kepalanya.

"Antar saya ke perumahan Taman Depok Permai, ya!" jawab nenek Rahmi.

"Baik, Nek!"sahut Keenan lalu segera melajukan mobilnya ke tempat tujuan.

Keenan segera mengantarnya dan tak lama mereka tiba di tempat tujuan. Keenan segera membukakan pintu nenek Rahmi dan kali ini, nenek Rahmi tersenyum

"Makasih ya, Nek! nanti kalau minta jasa antar, langsung hubungi saya, ya!" ujar Keenan.

"Iya, ganteng hehe.."ucap nenek Rahmi dan Keenan langsung membulatkan matanya dan melihat dirinya di kaca spion taxinya.

"Emang iya apa, aku ganteng hehe.." ucapnya memastikan bahwa omongan nenek Rahmi bukanlah bualan.

Setelah merasa percaya diri dikatakan tampan tadi. Perut Keenan terasa keroncongan, Hanya saja ia masih harus mengejar orderan demi melunasi sewa rumah.

"Lapar banget, huft..uang aku ngepas lagi, makan apa ya hari ini?" monolog Keenan. Lalu ia kembali memasuki taksi dan melajukan taksinya lagi. Sejak tadi ia belum sarapan, hanya menyentuh 3 gelas air putih, hingga perutnya terasa gembung bukan kenyang.

Keenan merasa begitu lemas, ia melangkah dengan gontai ke rumah atap. Sepertinya kali ini ia hanya bisa makan mie kuah lagi. Dan, untuk malam nanti urusan belakangan. Nasib hidup sebatang kara membuat ia terbiasa menahan lapar.

Setibanya di rumah Zoya, Keenan pun melangkah naik ke rumah atap. Mendengar langkah kaki Keenan, Zoya segera menyiapkan makan siang untuk Keenan dan membawanya ke rumah atap.

Tok..tok..

Keenan membuka pintu dan ternyata itu Zoya dengan membawa hidangan untuknya. Ah..Zoya bagai malaikat penolongnya disaat tubuhnya sudah lemas karena seharian belum makan.

"Hai, ini buat kamu!" ucap Zoya.

"Iya, Silakan masuk, Zoya!" ajak Keenan.

"Emm..nggak Keenan, aku cuma mau ngantar ini! ini sebagai bentuk ucapan terima kasih dari aku, karena kamu udah memberikan pekerjaan sama, aku!" ucap Zoya dengan senyuman.

"Makasih ya, Kamu baik banget!" ucap Keenan.

"Yaudah, aku turun ya! dimakan ya!" pinta Zoya dan Keenan hanya mengangguk.

Saat Zoya sudah turun, Keenan segera melihat makanan yang Zoya buatkan untuknya. Keenan tersenyum, pas sekali ia tengah kelaparan jadi ia dengan segera melahap dengan rakus masakan buatan Zoya tersebut..

Mohon dukungannya ya..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!