NovelToon NovelToon

Pernikahan 24 Jam

Sah !!

Di sebuah ballroom hotel yang sudah di hiasi dengan taburan bunga indah, semua orang berkumpul dengan senyuman indah memancarkan kebahagiaan.

terdengar suara bariton yang tegas dan menggema di gedung yang indah itu.

"Saya terima nikah dan kawinnya Bunga Permesta binti Hakim Prasetya dengan mas kawin logam mulia sebesar lima ratus gram di bayar tunai".

"Bagaimana para saksi?"

"SAAHHHH...."

"Alhamdulillah"....

Tegas, lugas dan penuh keyakinan pria yang bernama Agham Derian Agung mengucapkan ikrar pernikahan yang suci, di saksikan keluarga, kerabat, teman dan tetangga dekat. Semua berdoa agar pernikahan ini langgeng sampai maut yang memisahkan mereka.

Kedua mempelai bertukar cincin kawin dan saling mengecup tangan dan kening. Mereka berdua terlihat sangat serasi dengan kebaya warna purple di hiasi aksen payet yang memukau dan jas pria dengan warna senada.

Hari ini adalah hari yang di tunggu mereka berdua yang sudah menjalin kasih selama dua tahun lebih.

Kini mereka telah sah menjadi sepasang suami istri yang serasi dan bahagia.

Setelah berdoa, mereka sungkem kepada kedua orang tua. Tangis haru bahagia membasahi pipi mereka. Kini tugas mereka menjaga putri nya sudah berpindah tangan ke suami nya. Orang tua hanya bisa mendoakan kedua nya agar bahagia selalu dan hanya ajal yang bisa memisahkan mereka.

Orang tua tentu ingin yang terbaik baik putra putri nya.

Orang tua agham sudah sangat sayang sama bunga seperti anak sendiri. Apalagi orang tua agham hanya wanita sendiri di rumah. Sebenarnya ada anak perempuan nya, anak pertama. Tapi sudah menikah dan tinggal bersama suami nya di luar kota.

Semua keluarga berkumpul dan memberi doa terbaik untuk kedua mempelai. Setelah doa selesai, semua makan bersama. Agham dan bunga juga makan bersama dan saling menyuapi. Saudara yang lain pun banyak yang menggoda kemesraan keduanya.

Banyak tamu dari rekan kerja orang tua nya dan juga agham sendiri. Teman teman bunga juga banyak yang hadir untuk memberikan doa dan kado kado.

"Selamat yaa bunga, huhuuu akhirnya sah juga yaah beb. Setelah penantian panjang yaa". ucap dina dan dino teman nya bunga sejak masih duduk di bangku SMA.

"Iyaa beb, Alhamdulillah akhirnya sah juga gue. Berkat doa dan dukungan kalian juga dong pastinya. Thanks yaa udah sempatin hadir disini. Semoga kalian cepat menyusul yaaa.

Dina dan dino ini saudara kembar. Dino lahir lima menit lebih dulu dari dina. Mereka tidak mirip, tapi kalau kemana mana dina selalu menguntit kakak nya dino. Walaupun sebal karena terus di buntuti tetapi dino tetap sayang sama adiknya itu.

Bahkan saat sekolah pun dina mau nya duduk di sebelah dino. Akhirnya mereka selalu berada di dalam kelas yang sama ketika sekolah dulu.

Waktu kuliah saja dia berbeda fakultas. Karena minat yang berbeda walaupun mereka kembar.

"Iyaa selamat yaaa bunga, agham. Semoga pernikahan kalian langgeng sampai kakek nenek nanti. Kita makan dulu yaa, tadi gak sempat makan keasikan ngobrol. Ayo dina, temenin gue makan".

"hahaha, makanya dino cari cewek jadi kondangan ada yang nemenin. Jangan dina mulu yang di gandeng". ujar bunga sambil tertawa.

Di saat semua nya tertawa, tersenyum bahagia akan pernikahan bunga dan agham yang memang sudah menjalin hubungan dua tahun lamanya, ada seseorang sedang menahan tangis dan amarah nya di sudut ruangan sambil mengepalkan tangannya melihat kemesraan pengantin baru pelaminan...

Malam Dingin

Setelah acara akad nikah dan resepsi selesai, bunga dan agham beserta seluruh keluarga besar nya masuk ke kamar hotel masing masing yang di booking khusus oleh agham dan bunga.

Agham dan bunga pun segera membersihkan diri.

Agham terlebih dahulu mandi. Tak lama kemudian bunga gantian yang mandi. Karena bunga harus membuka pernak pernik yang menempel di badannya. Makanya agham yang lebih dulu mandi.

Setelah menyelesaikan ritual bersih bersih nya, bunga pun keluar dan mengedarkan pandangannya mencari pria yang baru saja sah menjadi suami nya.

Tapi agham tidak ada di kasur pengantin mereka. Terlihat pintu balkon terbuka, mungkin agham di sana pikir bunga.

Akhirnya bunga memakai piyama nya lalu menyusul agham di balkon. Ternyata agham sedang menerima telepon. Agham adalah pengusaha muda yang terbilang pandai dan sukses, wajar saja jika dimana pun dia terlihat sibuk.

Tetapi belum sampai keluar pintu balkon, bunga mendengar percakapan agham di telepon dengan suara yang lembut. Lembut sekali sampai sampai terdengar seperti berbisik bisik. Entah sedang menelepon siapa sampai pelan begitu suara nya.

Bunga tak melanjutkan menyusul agham di balkon. Dia jadi menguping pembicaraan agham di telepon. Karena suara agham begitu lembut membuat bunga sangat penasaran. Biasa nya kalau dengan rekan bisnis nya pasti suara nya terdengar sangat tegas dan berwibawa. Tapi ini?

"Agham telepon siapa yaa?" batin bunga

Sambil bersembunyi di balik tirai pintu balkon.

"Iyaa, aku minta maaf sama kamu. Aku tau aku salah. Tapi aku gak bisa membatalkan nya sayang. Aku harap kamu mengerti posisi aku". ucap agham pada seseorang di seberang sana

Deg ...

Sebenarnya siapa yang telepon agham malam malam gini. Apa bunga salah dengar? Agham panggil sayang?

Tubuh bunga rasanya lemas tak bertulang mendengar percakapan suami nya itu. Telinga bunga masih berfungsi dengan baik, jadi gak mungkin kalau dia salah dengar.

"Iyaa aku tau kamu sedih, gak usah terlalu di pikirkan. Nanti kamu bisa stres trus sakit. Kasihan baby nya. Jangan memikirkan aku. Gak perlu khawatir, aku akan tetap ada untuk kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu". ucap agham lagi membuat air mata bunga meluruh ke pipi nya itu.

Ada apa? mengapa malam yang seharusnya menjadi malam yang indah dan menggebu gebu, justru menjadi malam yang menyedihkan dan menyakitkan buat bunga.

Fakta apa yang tidak bunga ketahui tentang suami yang baru saja menikahi nya ini?

"Udah udah .. kamu jangan sedih, besok kita belanja yaa. Tunggu aku di taman cempaka, besok aku jemput di sana. Kita jalan jalan, shopping supaya kamu gak sedih dan bete lagi". ucap agham lagi.

Bunga yang sudah tidak tahan mendengar ucapan manis suami nya yang entah untuk siapa di telepon itu, langsung berbaring di kasur. Karena lelah juga, bunga pun tertidur tanpa menunggu suaminya itu.

Agham melirik sebentar ke dalam kamar melihat keadaan bunga. Melihat istri nya sudah terlelap, agham melanjutkan percakapan nya yang entah dengan siapa.

"Besok pokoknya kamu harus tepati janji kamu yaa bawa aku jalan jalan". ucap seseorang di seberang telepon.

"Iyaa, aku janji sama kamu kita bakal menghabiskan waktu berdua seharian. Aku akan bikin kamu happy besok. Jangan sedih lagi yaa, kasian kalo kamu sedih baby nya ikut sedih".

Malam ini pun akhirnya di lalui bunga dengan ditemani selimut tebal. Karena agham tak kunjung masuk dam tidur menemani istri yang baru saja ia nikahi.

Malam ini menjadi malam yang dingin...

Fakta menyakitkan

Keesokan paginya, Bunga terbangun dari tidurnya. Kepala nya pening karena menangis semalaman. Kedua mata nya sembab sangat terlihat.

Begitu bangun dari tidur nya, bunga mendapati ranjang dingin. Pertanda suami nya itu sudah bangun sedari tadi. Kemana suami nya sepagi itu ? Kalau pun kerja rasanya tidak mungkin, karena mereka baru saja menikah. Pasti agham mengajukan cuti. Lalu kemana suami nya itu? Kenapa tidak membangunkan dia dulu kalau mau ke kantor?

Tetapi, tiba tiba dia teringat apa yang membuat dia menangis semalaman. Membuat malam yang seharusnya menjadi malam yang hangat menjadi malam yang dingin dan sesak.

Segera bunga bangkit dari kasur nya menuju kamar mandi. Setelah beberapa menit mandi, dia poles wajah nya dengan make up tipis natural. Ia mengenakan celana pendek dan kaos longgar, namun tidak mengurangi kadar kecantikan bunga sendiri.

Segera ia raih kunci mobil yang ada di nakas lalu pergi ke tempat parkir. Namun baru sampai lobi, mereka bertemu dengan orang tua nya dan mertua nya. Mereka seperti nya habis joging.

"Loh bunga mau kemana kamu? agham mana?" tanya mama ratna mama mertua nya.

"Oh, ini aku mau susul agham. Tadi aku terlambat bangun ma, hehe". bunga berusaha tetap tenang.

Sepandai-pandainya bunga menyimpan luka nya, tetap mama tercinta mengetahui kalau anaknya tidak sedang baik baik saja. Walaupun wajah nya di makeup, mama nya tau kalau putri nya itu habis menangis semalam. Perasaan mama nya pun mendadak tidak enak.

Para orang tua segera menuju restoran untuk sarapan. Setelah memesan sarapan mereka makan dengan tenang.

Melihat besan nya melamun, mama nya agham menyentuh punggung tangan mama nya bunga. Seperti mengerti kalau besan nya itu lagi ada yang di pikirkan sampai melamun begitu di tengah sarapan nya.

"Jeng, ada apa? kok bengong gitu? makanan nya nanti dingin itu. Hayo di habiskan dulu sarapan nya". ucap Mirza mama nya agham lembut.

"Ah,, iyaa jeng. Gak apa apa kok". ucap Mika mama nya bunga.

Mirza dan Mika sudah saling mengenal satu sama lain. Karena mereka sekolah di sekolah yang sama sejak duduk dibangku sekolah pertama.

Waktu mereka masing masing menikah, mereka iseng ingin menjodohkan anak anak nya. Tentu hanya gurauan kalau mereka ingin menjadi besan.

Namun ucapan tidak di sengaja itu malah beneran terjadi. Mereka tidak menyangka kalau kedua anak mereka menjalin hubungan, dan akhir nya sekarang menikah. Jadi, Mirza dan Mika resmi menjadi besan sungguhan.

Sungguh di luar perkiraan mereka...

Perasaan mika mama nya bunga kian gelisah. Sebagai ibu, dia sungguh mengkhawatirkan keadaan putri nya yang terlihat sedang tidak baik baik saja.

"Mah, kamu kenapa melamun lagi sih?" ucap Rio papa nya bunga.

"Iyaa mika, harusnya kamu bahagia anak kita sudah resmi menjadi suami istri. Mereka bahagia, harusnya kita ikut bahagia mik". ucap Soni papa nya agham.

"Entah pah, mama lihat wajah bunga sedih tadi. Bunga juga bawa kunci mobil. Dia mau kemana yaa, kan pengantin baru. Agham dan bunga terlihat tidak barengan tadi. Ayo kita susul pah". mama mika terlihat gelisah sekali.

"Mah biarkan mereka dulu berduaan, jangan di ganggu". kata papa Rio lagi.

"Iyaa jeng, beri mereka waktu buat berduaan. Kaya gak pernah muda aja nih, hihi".

"Tapi jeng, perasaan ku ini beneran gak enak, ayo pah kita susul bunga sekarang". mama mika bangkit lebih dulu, lalu yang lain pun akhirnya mengikuti mama nya bunga.

Mereka berada di dalam satu mobil. Berjalan menyusul keira yang entah mau kemana. Tapi perasaan ibu tentu akurat biasanya.

Setelah berjalan dan melewati taman, tak sengaja mama mirza melihat mobil bunga parkir di sudut taman. Lalu papa Soni menepikan mobil nya agak jauh di belakang bunga.

Bunga dengan detak jantung yang tidak menentu, melihat ke ujung taman sedang duduk yang seperti pasangan suami istri. Apalagi wanita itu dengan perut buncitnya berbincang tertawa lepas dengan pria yang di kenal nya.

Tentu saja bunga kenal, karena dia adalah suaminya yang kemarin baru saja menikahi nya. Membuat air mata nya lolos di pipi cantiknya itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!