NovelToon NovelToon

CINTA KEDUA

Bab 1

"Sah."

"Sah."

Ketika Anton Lazuardi mengucapkan ijab qabul dengan lantang dan dalam satu tarikan nafas. Aisyah Putri Fatimah binti Fadlan Dharmasraya, seorang gadis putih, cantik dengan hijab yang menutupi tubuhnya membuat aura kecantikannya makin terpancar.

Aisyah dan Anton sudah berpacaran lama sejak di bangku SMA dan kuliah, Anton sangat mencintai Aisyah yang baik akhlaknya dan kepribadiannya yang sopan dan penurut.

Malam ini Anton dan Aisyah berada di dalam satu kamar, mereka duduk di tepi ranjang saling kaku dan diam. Aisyah yang terdiam sambil meremas kedua tangannya merasa gugup. Selama pacaran Aisyah dan Anton tidak pernah melakukan hubungan di luar batas, dia menjaga kesucian Aisyah yang sejak SMA memakai hijab.

"Kalau kamu belum siap, kita lakukan nanti saja, Syah. " Ujar Anton yang kemudian membaringkan tubuhnya dengan sedikit kecewa.

Aisyah tau suaminya kecewa karena ini adalah malam pertama bagi keduanya. Kemudian Aisyah perlahan membuka hijabnya dan kebaya yang membalut tubuhnya seharian. Lalu Aisyah juga menghapus make-up yang menempel di wajahnya.

"Aku mandi dulu, Bang. " Kata Aisyah yang berjalan menuju kamar mandi.

Anton mendengar Gemericik air di kamar mandi dan dia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, lalu dia perlahan membuka pintu dan melihat Aisyah yang tanpa sehelai pun. Anton mendekati Aisyah dan memeluk dan mencumbunya. Aisyah tak bisa menolak karena itu adalah surga yang sedang dia bangun.

******

Satu tahun berlalu..

Pernikahan Aisyah dan Anton sudah memasuki tahun pertama, Anton yang begitu mencintai Aisyah tak pernah menuntut Aisyah untuk memiliki momongan. Namun kedua orang tua Anton terus memaksa Anton untuk menikah lagi agar dia memiliki keturunan.

Anton tak ingin mengkhianati cintanya pada Aisyah yang selalu menerima segala kekurangan Anton sejak dulu.

Hari ini Anton menengok ibunya yang sedang sakit, dia pergi sendiri tanpa Aisyah menemaninya. Anton bertemu dengan Mira Anindya anak dari sahabat ibunya yang baru pulang dari Jepang karena dia baru menyelesaikan S3 nya.

"Anton, ini Mira anaknya tante Santi. Cantik ya, Ton. " Kata Hana ibu Anton.

"Hmmm.. " Anton hanya menatap dengan dingin. Sementara Mira tersenyum dengan sangat manis.

"Di perusahaan kamu sedang membutuhkan sekretaris baru kan, Ton? " Tanya Hana yang melirik Anton yang sedang memainkan ponselnya.

"Mira ini lulusan manajemen bisnis di Jepang, Ton. " Kata Hana yang masih memperhatikan anaknya yang tak melirik Mira.

"Anton!! " Teriak Hana yang membuat Anton terperanjat kaget mengusap dadanya.

"Kamu itu dari tadi ibu bicara tidak di dengarkan. " Kata Hana.

"Ibu, bicara apa? " Tanya Anton yang memasang wajah datar.

"Kenalkan ini Mira anaknya teman ibu tante Santi. " Kata Hana yang mengenalkan Mira pada Anton.

"Mira. " Kata Mira yang mengulurkan tangannya dan Anton membalasnya lalu kembali duduk di sofa.

"Anton itu memang seperti itu, Mir. Dia cuek sama cewek tapi kalau sudah sayang sama cewek dia pasti sayang banget. " Kata Hana yang tersenyum pada Mira.

" Anton pamit pulang, Bu. Kasihan Aisyah dirumah sendirian. " Kata Anton yang mendekati ibunya untuk mencium tangannya.

"Kamu sekalian antar Mira pulang. Kamu pulang bareng Anton ya, Mir. " Kata Hana.

"Tida usah, Tante. Mira naik taksi online saja. " Ujar Mira yang tak ingin merepotkan Anton.

"Anton, kamu keberatan antar Mira pulang? " Tanya Hana.

"Tapi, Bu. Anton sudah janji sama Aisyah mau makan malam berdua. " Kata Anton yang bersikap dingin.

"Anton, arah rumah dengan rumah Mira kan searah. Apa salahnya kamu antar Mira pulang. " Kata Hana.

"Tapi, Bu.. " Anton mencoba bernegosiasi dengan ibunya.

"Sudah, jangan membantah. " Kata Hana.

Anton tak bisa menolak keinginan ibunya untuk mengantar Mira pulang, dalam perjalanan Anton hanya diam sedangkan Mira entah kenapa hatinya begitu merasa nyaman di dekat Anton. Ada desiran yang menusuk hatinya, Mira rupanya jatuh cinta pada Anton.

Hana ingin menjodohkan Anton dengan Mira yang berharap bisa memiliki seorang cucu. Meskipun Anton menolak, namun ibunya tak bisa di tolak keinginannya. Akhirnya Anton menuruti ibunya menikahi Mira secara resmi namun tak ada pesta hanya keluarga saja.

******

"Pulang malam lagi, Mas? " Tanya Aisyah yang membukakan pintu rumahnya.

"Iya, Sayang. Akhir-akhir ini aku banyak kerjaan di kantor. " Jawab Anton.

"Sudah satu bulan mas lembur. Memangnya tidak ada asisten yang bisa menggantikanmu, Mas. " Kata Aisyah yang membantu membukakan kemejanya.

Asiyah kaget mencium kemeja Anton yang bau parfum. Aisyah juga melihat dikantongnya sebuah nota pembelian sebuah satu set perhiasan. Banyak pertanyaan di benak dan2 otak Aisyah, kenapa suaminya tega berselingkuh. Apa salahnya sampai Anton berbuat seperti itu.

Aisyah tidak tahu bahwa dia sudah menikahi Mira secara sah dimata hukum dan agama. Anton menuruti semua keinginan ibunya, walaupun harus menyakiti hati Aisyah istrinya yang sangat dia cintai.

"Mas... " Panggil Aisyah saat menemani suaminya makan.

"Apa? Kenapa kamu tidak makan? " Tanya Anton yang melirik kearah istrinya.

"Aku sudah kenyang, Mas. " Jawab Aisyah dengan lembut.

"Kamu ada yang ingin di tanyakan lagi. " Kata Anton meletakkan sendok di meja dan menatap istri tercinta.

"Apakah jika aku mandul kamu akan menikah lagi, Mas? " Tanya Aisyah yang membalas tatapan Anton.

Deg

Jantung Anton seakan berdegup mendengar pernyataan istrinya, yang sangat mengejutkan. Aisyah tidak tahu bahwa Anton sudah menikah lagi di belakang Aisyah. Keluarga Anton yang mendesaknya menikah dengan Mira, anak dari teman ibunya. Karena ibunya menuntut seorang cucu, Anton tak bisa menolak keinginan ibunya yang saat itu sedang sakit parah.

"Mas, kenapa diam? " Aisyah bertanya kembali sambil menatap wajah suaminya yang sedikit gelisah.

"Sudahlah tidak usah kamu bahas masalah itu. Kita sudah sepakat apapun yang terjadi aku akan mencintai kamu, Aisyah. " Kata Anton yang mencium pucuk kepala Aisyah.

******

Hari berlalu dan bulan berganti, pernikahan Anton dengan Mira sudah memasuki bulan ke enam. Dan Mira kini sedang mengandung anak Anton, sungguh senang ibu Hana yang akan mempunyai cucu. Hana tidak pernah membenci Aisyah, namun keinginannya mempunyai cucu itu sangat kuat. Sehingga dia menyuruh Anton menikah lagi demi mendapatkan seorang cucu.

Aisyah sampai saat ini belum mengetahui suaminya itu menikah lagi. Anton bingung harus bagaimana dan darimana harus mengatakan pada Aisyah. Dia tidak ingin meninggalkan Aisyah cinta pertamanya.

Siang itu, bagaikan petir di hari yang menyambar Aisyah. Suami yang sudah hampir 1,5 tahun menemani Anton dari awal titik terendah sampai titik teratas. Aisyah melihat suaminya datang bersama seorang wanita yang perutnya sedikit membuncit.

Anton berjalan di depan dan wanita itu di samping Anton. Dengan memakai dress selutut dipadu dengan cardigan yang menutupi bagian belakang. Wanita itu sungguh cantik masuk ke dalam rumah Aisyah dan Anton.

"Syah, kenalkan ini Mira. Dia itu istri keduaku, dan sekarang dia sedang hamil anakku. " Kata Anton dengan pelan agar Aisyah tak merasa sakit hati.

Bagaikan petir yang bergelegar di siang hari, hati Aisyah seakan remuk mendengar suaminya mengenalkan seorang perempuan itu adalah istrinya dan sedang mengandung anaknya. Tubuh Aisyah lemas dan terhuyung kebelakang, tangannya berpegangan lemari dekat sofa.

"Aisyah.. " Panggil Anton yang memegang tangan Aisyah menahan agar Aisyah tak terjatuh ke belakang.

"Aku mau masuk ke kamar dulu, Mas. " Ujar Aisyah yang melangkahkan kakinya ke kamar.

"Syah, aku ingin bicara. " Kata Anton yang mengekori Aisyah menuju kamar. Sementara Mira duduk di sofa sambil melihat-lihat rumah Anton dan Aisyah.

"Syah, ini semua bukan kehendak aku. Ini semua karena ibu yang memaksa aku untuk menikah lagi karena ibu ingin cucu. " Kata Anton melihat istrinya yang duduk sambil menangis menahan tangisnya.

"Syah, aku mencintaimu. Apapun yang terjadi aku akan selalu mencintaimu. " Kata Anton.

Aisyah hanya diam dan tak bisa menahan rasa sakit hatinya, suami yang sangat dia cintai itu mengkhianati ikatan suci yang sudah mereka jalani hampir 1,5tahun.

"Aisyah Putri Fatimah, hanya kamu istriku, hanya kamu hidupku, separuh nafasku. " Kata Anton memeluk tubuh Aisyah yang tangisnya langsung pecah. Anton memeluk istrinya, dia sudah menyakiti hati istrinya yang lembut dan cantik bagaikan bidadari.

*Hai... Ini karya author yang baru...

*Sama-sama kita ikuti kisah Aisyah seorang istri pertama yang menjadi cinta kedua suaminya.

*Silahkan like dan Komentar nya dan juga hadiah ya..

*Happy Reading...

*Salam 'ByYou'

Bab II

Aisyah keluar dari kamar bersama Anton, dia melihat Mira yang sedang duduk sambil memandangi setiap sudut ruangan di rumah Anton dan istri tua nya. Aisyah yang melihat Mira hanya tersenyum, sepertinya dia bukan gadis dari golongan atas. Sepertinya dia perempuan yang baik dan dari keluarga biasa saja.

"Ekhemm.. " Aisyah mendehem membuyarkan lamunan Mira yang sedari tadi duduk menunggu drama suami dan istrinya itu selesai.

"Mira, ini Aisyah istri pertamaku. Aisyah ini Mira. " Kata Anton yang mengenalkan dua wanita yang sudah masuk kedalam hidupnya. Yang satu wanita yang sangat dia cintai, satu lagi wanita yang sedang mengandung anaknya.

"Namaku Aisyah. " Ucap Aisyah yang mengulurkan tangannya.

"Hai, aku Mira. " Balas Mira yang menyambut uluran tangan Aisyah dengan senyum.

"Mira, kamu tidur di kamar tamu saja. Karena dirumah ini hanya ada dua kamar, jadi kamu di kamar tamu saja. " Kata Anton yang menunjukkan kamar tamu yang ada di dekat ruang tamu.

"Baik, Mas. Terimakasih. " Jawab Mira yang berjalan menuju kamar tamu.

"Mir, maaf ya kalau aku tidak bisa menemanimu. " Kata Anton yang merangkul pundak Aisyah.

"Tidak apa, Mas. Aku juga terimakasih mas sudah baik sama aku. " Ucap Mira yang menarik kopernya masuk ke kamar tamu.

Aisyah mendongak menatap wajah suaminya, Anton tersenyum dan langsung menggiring Aisyah masuk ke kamarnya. Dari jauh Mira melihat pasangan suami istri itu masuk ke dalam kamar. Mira hanya bisa menarik nafas, berusaha tidak cemburu.

****

Pagi hari Aisyah sudah menyiapkan makanan di meja untuk sarapan suaminya. Aisyah juga sudah membereskan rumah dan memasak untuk makan siang. Mira yang keluar dari kamarnya merasa canggung melihat Aisyah yang sedang sibuk di dapur. Kemudian Mira mencoba mendekati Aisyah yang sedang membersihkan sisa dirinya memasak.

"Mba.. " Panggil Mira dengan lirih dan menahan nafasnya.

"Hei, sudah bangun. Ayo sarapan. " Kata Aisyah dengan lembut dan segera menyelesaikan cuciannya.

"Terimakasih, Mba. " Ucap Mira yang duduk di kursi dan mengambil piring serta lauknya.

"Sayang, kamu lihat dasi aku tidak? " Tanya Anton yang keluar sambil berjalan ke arah Aisyah.

"Aku sudah siapkan semua di kasur, Bang. " Jawab Aisyah.

"Ayolah, Sayang. Temani aku memasangkan dasinya. " Kata Anton dengan manja membuat Mira bersabar dengan kelakuan Anton. Mira tahu Anton tidak mencintainya, dan dia menikahi dirinya karena paksaan ibunya yang ingin mempunyai cucu.

"Sebentar ya, Mir. Abang Anton memang suka manja. " Kata Aisyah yang terkekeh dengan sikap suaminya itu.

"Iya, Mba. " Jawab Mira menahan rasa sakit di hatinya melihat Anton dan istrinya begitu mesra.

"Sabar, Mira. Ini baru permulaan, selanjutnya kamu yang akan disisi Anton bukan Aisyah. " Batin Mira.

Tak lama kemudian Anton keluar bersama Aisyah yang di rangkul pundaknya. Sambil bercanda mesra mereka berdua tertawa. Mira tak tahan lagi dengan sikap kedua pasutri itu. Lalu Mira menggebrak meja makan dengan keras sehingga Anton dan Aisyah menatap Mira yang menghentakkan kakinya dan berlalu meninggalkan mereka.

"Bang, kamu temui dia sebentar. Mungkin wanita hamil itu sensitif, rasa cemburunya besar. " Kata Aisyah yang mendorong suaminya ke kamar Mira. Anton menolak namun Aisyah memaksa Anton untuk menemui istri mudanya.

Anton membuka pintu kamar Mira dan melihat Mira duduk di tepi ranjangnya sambil mengusap perutnya yang sedikit buncit.

"Boleh, Mas masuk? " Tanya Anton yang membuka pintu kamar Mira.

"Masuk saja. " Jawab Mira datar.

Anton masuk dan kemudian duduk di samping Mira. Mira membuang wajahnya ke sembarang arah dia tak melihat wajah Anton. Anton menarik nafasnya, melihat ke samping wajah istri mudanya yang dia nikahi 5 bulan yang lalu, dan sekarang sedang mengandung anaknya 4 bulan.

"Mira, kamu tahu untuk apa aku menikahimu? " Tanya Anton.

"Aku tahu, karena ibumu ingin seorang cucu. " Jawab Mira.

"Dan kamu tahu aku mempunyai seorang istri yang sangat aku cintai? " Tanya Anton lagi.

"Aku tahu, Mas. Kamu sudah mempunyai istri dan sangat kamu cintai, tapi apakah aku salah jika aku mencintaimu dan mengharapkan kamu juga mencintaiku, aku ini wanita bukan mesin pencetak anak, Mas. " Kata Mira dengan nada keras. Aisyah mendengar dari balik pintu kamar Mira.

"Aku tidak pernah memaksa kamu untuk membawa aku kerumah mu dan istrimu. Aku juga tidak mau di katakan merebut suami orang, tapi apakah akau salah jika aku mencintaimu. Aku juga istrimu, istri sah mu dan aku sedang mengandung anakmu, darah dagingmu. Seharusnya aku yang lebih kamu perhatikan bukan istrimu yang mandul itu. " Kata Mira.

"Cukup, Mira!!! " Anton mengeraskan suaranya hingga Mira terhentak kaget, begitu pula Aisyah yang tak pernah melihat Anton semarah itu.

"Aisyah tidak mandul, Aisyah masih bisa hamil dan walaupun dia mandul aku tetap mencintai Aisyah. Ingat itu, Mira. " Kata Anton dengan keras. Aisyah meneteskan airmata di balik pintu mendengar perdebatan Anton dan Mira.

"Kalau dia tidak mandul, seharusnya dia sudah hamil dong. Bukannya kamu malah menikah lagi. " Ujar Mira dengan mata yang tajam menatap Anton.

"Coba kamu si posisi aku, Mas. Siapa yang mau jadi istri kedua dari pria beristri seperti mu. " Kata Mira.

"Jadi sekarang mau kamu apa? Hah..? " Tanya Anton.

"Perlakukan aku seperti istri pertama, dan kamu harus adil dalam berbagi waktu, Mas. " Kata Mira yang ingin berkuasa menjadi yang pertama. Anton hanya diam dan mengusap wajahnya dengan kasar.

"Kenapa, tidak bisa? " Tanya Mira sedikit meledek.

"Aku akan bicara dulu dengan Aisyah. " Kata Anton yang keluar dari kamar Mira dan melihat Aisyah sedang berdiri di depan pintu kamar Mira.

Anton memeluk Aisyah dan mengecup keningnya lalu puncak kepalanya. Aisyah tak kuasa menahan tangisnya, Anton tahu perasaan Aisyah yang tak kuasa menahan hatinya yang sebenarnya tak ingin berbagi suami.

*****

Hari terus berlalu, Aisyah mulai menerima kehadiran Mira di anatara cintanya dengan Anton. Aisyah sadar ada bayi yang tidak berdosa di dalam rahim Mira. Aisyah dengan hati sabar dan ikhlas menerima Mira saat Anton mulai memperhatikan Mira dan belajar adil untuk istri mudanya.

"Mas, nanti siang mau aku masakin apa? " Tanya Mira yang bergelayut manja keluar dari kamarnya. Anton melirik Aisyah yang tengah membereskan rumah dan merapikan meja makan untuk sarapan.

"Aisyah.. " Panggil Anton melepaskan tangan Mira dan menghampiri Aisyah yang sedang menata meja makan.

"Iya, Bang. Ada apa? " Tanya Aisyah mendongakkan kepalanya menghadap Anton.

"Apa kamu akan pergi siang ini? " Anton berbalik bertanya pada Aisyah.

"Hmmm... Aku hanya ingin ke panti asuhan, Bang. " Jawab Aisyah. "Abang, izinkan bila aku ke panti. " Ujar Aisyah.

"Iya, sekalian kamu ajak Mira dia pasti bosan di rumah terus. " Kata Anton tersenyum.

"Tidak, aku hari ini mau belanja. Kebetulan make-up ku habis dan pakaianku sudah sempit. " Sahut Mira yang memeluk lengan Anton.

"Baiklah, aku pergi. " Kata Anton yang mengulurkan tangan pada Aisyah dan Mira.

Setelah Anton pergi, Mira mulai menunjukkan taringnya. Dia ke kamar dan membawa beberapa tumpuk baju kotor dan semua Mira simpan di mesin cuci yang sedang di cuci oleh Aisyah. Aisyah hanya menatap yak mengerti kenapa baju kotornya di letakkan di mesin cuci yang sedang dia kerjakan.

"Mira, kamu kan bisa mengerjakan sendiri. " Kata Aisyah.

"Maaf lagi gak mood. " Jawab Mira yang berlalu meninggalkan Aisyah. Namun saat Mira berjalan tiba-tiba kakinya tersandung lalu dia jatuh dan meringis merasakan sakit perutnya.

"Aduh, sakit.. " Ringis Mira.

"Mira, kamu kenapa? " Tanya Aisyah yang berlari dari dapur.

"Jangan sentuh aku, kamu sengaja ya agar aku jatuh dan membunuh bayi ini. Aargghhh.. Darah, bayiku. " Racau Mira.

"Kita kerumah sakit. " Kata Aisyah yang menelpon taksi online.

Mira sudah di bawa kerumah sakit, Anton langsung datang ketika Aisyah menelepon dan memberikan kabar.

"Kamu kenapa, Mira? " Tanya Anton.

"Mba Aisyah mendorong aku, Mas. " Bohong Mira yang menunjuk jarinya ke wajah Aisyah yang berdiri dekat ranjang.

"Aisyah, kamu mau mencoba membunuh anakku? Kenapa? Kalau kami tidak menyukai Mira jangan anakku. " Kata Anton yang tak membiarkan Aisyah berbicara memberikan penjelasan.

"Jelaskan, Aisyah!!" Kata Anton dengan marah dan wajahnya membuat Aisyah takut,

"Aku tidak melakukan apa-apa, dia terjatuh sendiri dan aku membawanya ke rumah sakit. " Kata Aisyah yang membela dirinya sendiri.

"Sudahlah, kamu itu bukan Aisyah yang aku kenal. Sekarang kamu pulang dan renungkan kesalahanmu. " Kata Anton yang mengusap perut Mira kemudian Mira tersenyum menang.

Aisyah pulang ke rumah dia sungguh merasakan sakit, baru pertama kali dia di marahi oleh Anton. Aisyah merasa Anton sudah berubah, Miralah yang sudah membuat Anton berubah.

****

Dua minggu kemudian

Anton semakin menjauh dari Aisyah dan Mira seperti sudah menguasai Anton dengan mengikatnya seorang anak yang ada dikandungnya. Anton sudah tak peduli lagi pada Aisyah, apalagi Mira selalu menyuruhnya seperti pembantu. Aisyah sudah tidak tahan dia ingin mengakhiri pernikahannya dengan Anton.

"Abang.. " Panggil Aisyah yang melihat Anton di ruang kerjanya Anton pun menoleh.

"Boleh, Aisyah masuk? " Tanya Aisyah lalu Anton mengangguk. Aisyah masuk lalu duduk di depan meja Anton.

"Ada apa? Cepatlah aku sedang sibuk. Belum lagi nanti Mira bangun dari tidurnya membuat aku tak bisa bekerja. " Kata Anton dengan dingin. Hati Aisyah terasa sakit, baru kali ini dia melihat Anton sedingin itu.

"Aku, ingin minta cerai darimu, Bang. " Kata Aisyah.

*Hai... Readers bagaimana kisah Aisyah?

semoga suka ya..

*Jangan lupa like, komen dan hadiah juga votenya..

*Salam 'ByYou'

Bab III

"Aku, ingin minta cerai darimu, Bang. " Kata Aisyah yang melontarkan karakter cerai dari mulutnya. Anton terhentak kaget dan jari langsung berhenti dari keyboard laptop.

"Apa, cerai? " Tanya Anton yang menatap wajah Aisyah dengan tajam.

"Iya, Bang. Aku sudah tidak tahan dengan keadaan seperti ini. Abang sudah berubah, abang sudah berani membentak aku. Dan tak ada lagi yang kita pertahankan. " Jawab Aisyah yang tersenyum getir.

"Tidak! " Teriak Anton membuat Aisyah mengkerutkan dahinya.

"Kenapa? Apa yang ingin abang pertahankan? Dan jujur aku sudah tidak sanggup harus satu atap dengan maduku. " Kata Aisyah yang mulai kesal.

Anton mengusap wajahnya dengan kasar, dia tidak ingin berdebat dengan Aisyah. Anton keluar dari ruangan kerjanya, Aisyah mengekori di belakang Anton. Anton masuk ke kamarnya, namun Mira keluar dari kamarnya dan memanggil Anton.

"Mas.. " Panggil Mira dengan serak khas bangun tidur. Anton dan Aisyah menoleh lebih arah suara yang tak jauh dari kamarnya.

"Ada apa, Mira? " Tanya Anton berdiri di depan pintu kamar Aisyah.

"Aku mau tidur di temani olehmu. " Jawab Mira dengan manja.

"Tapi malam ini aku tidur dengan Aisyah. " Kata Anton yang memandang Aisyah yang berada di belakangnya.

"Tapi babynya mau ditemani tidur sama ayahnya. " Sahut Mira.

"Mira, aku harus adil pada kalian. Kemarin dua minggu aku menemanimu, sekarang giliran Aisyah. " Ujar Anton yang membuat Mira meradang.

"Mas, aku ingin ditemani oleh mu. " Ucap Mira yang menahan emosi.

Aisyah hanya diam sambil menyandarkan punggungnya di tembok. Sementara Anton mendekati Mira dan lalu mengajak Mira berbicara di dalam. Aisyah kemudian masuk kedalam kamarnya dan duduk di tepi ranjang sambil menatap foto dirinya sewaktu menikah.

"Mas, aku mau kamu tidur temani aku sama si dede. Kamu kan tahu kalau aku tidak bisa tidur kalau tidak ada kamu disampingku. " Ujar Mira dengan manja sambil memeluk lengan Anton.

"Mira, malam ini aku tidur dengan Aisyah. " Kata Anton yang melepaskan tangan Mira yang bergelayut di lengannya.

"Tapi aku mau sama kamu, mas. " Rengek Mira dengan manja membuat Anton menjadi kesal.

"Sabar Anton, jangan emosi. " Batin Anto sambil memgelus dadanya.

Sementara Aisyah berbaring di ranjangnya, menunggu Anton masuk kedalam kamar, namun tak kunjung datang. Aisyah pun memejamkan mata berharap besok dia bisa menyelesaikan masalah dengan Anton.

Pagi hari, Aisyah sudah menyiapkan sarapan untuk Anton suaminya yang semalam tidak tidur dengannya. Aisyah sudah bersiap-siap akan pergi meninggalkan rumah yang dia tempati selama 1,5 tahun pernikahannya dengan Anton. Aisyah tak memberitahu dirinya akan pergi jika Anton sudah berangkat kerja.

Anton keluar dari kamar bersama Mira yang bergelayut manja di lengan Anton. Hati Aisyah merasa sakit melihat suaminya dengan perempuan lain, walaupun itu adalah istri sah Anton. Aisyah tersenyum kala suaminya melepaskan tangan Mira lalu memeluk dan mencium kening Aisyah.

"Hari ini masak apa? " Tanya Anton yang menarik kursi lalu duduk.

"Mas.. " Aisyah tak melanjutkan bicaranya, karena Mira yang langsung memotong pembicaraannya dengan Anton.

"Sayang, kamu mau makan sama apa? " Tanya Mira yang duduk di samping Anton. Aisyah hanya menarik nafas mencoba menetralkan emosi dalam dirinya.

"Bang, aku kekamar dulu. " Kata Aisyah yang berjalan kekamar. Anton lalu menghempaskan tangan Mira dan pergi menyusul Aisyah kedalam kamar. Mira kesal lalu menjatuhkan piring dan melukai dirinya sendiri.

"Awwww... " Mira mengambil pecahan piring yang dia jatuhkan dengan sengaja lalu menyayat jarinya dengan pecahan piring.

"Mira.. " Anton yang mendengar piring jatuh langsung menengok dan melihat Mira sedang meringis kesakitan.

"Sakit, mas. " Ujar Mira dengan manja. Anton langsung membersihkan jari Mira yang sobek dan berdarah dengan kapas dan membalutnya dengan plester.

"Kamu itu hati-hati, jangan sampai terluka seperti ini. Kalau kamu terluka ibu bisa marah padaku, karena aku tidak menjagamu dengan baik." Kata Anton. Tak sadar Aisyah melihat Anton begitu perhatian dan mesra pada Mira.

"Maaf, mas. Aku tidak hati-hati, tadi hanya ingin membawa piring kotor kebelakang. Eh.. Malah jatuh karena licin." Ujar Mira dengan manja.

"Sudah, aku berangkat kerja dulu. Aku sudah terlambat." Ucap Anton yang melirik jam ditangannya.

"Mba Aisyah, bagaimana?" Tanya Mira dengan pura-pura peduli pada Aisyah.

"Biarkan dia sendiri dulu, mungkin dia marah denganku karena semalam aku tidak tidur dengannya." Ujar Anton yang berjalan menuju mobil di garasi. Mira mengantar sampai di depan pintu lalu melambaikan tangannya dan tersenyum pada suaminya.

Mira masuk kembali dan melihat Aisyah duduk sambil makan sarapannya dengan tenang. Pecahan piring masih berserakan dan Aisyah enggan membereskannya.

"Mba, kenapa pecahannya tidak di bereskan?" Tanya Mira yang duduk sambil membaca majalah.

"Tadi yang jatuhkan piring, siapa?" Tanya Aisyah dengan santai.

"Tapi tangan aku kan sedang luka, mba." Jawab Mira manja.

"Kamu bersihkan sendiri, aku itu bukan pembantumu." Ucap Aisyah yang berjalan meninggalkan Mira.

Mira yang kesal, lalu menghampiri Aisyah dan mendorong Aisyah sehingga Aisyah tersungkur dan lututnya terkena pojokan meja.

"Awww.. " Ringis Aisyah bangun dan memegang lututnya.

"Makanya jangan sok, jadi perempuan tuh. Apa kamu gak tau aku bisa melakukan lebih kejam dari ini." Kata Mira yang tersenyum dengan licik.

"Cepat bersihkan, serpihan pecahan piring itu! " Mira dengan ketus berjalan menuju kamarnya. Namun ketika dia berjalan kakinya keseleo dan hampir saja Mira terjatuh.

Kemudian terdengar suara ibu Hana yang masuk kedalam rumah. Lalu ibu Hana melihat Mira yang pura-pura terjatuh dengan rambut sengaja dia acak-acak, dan baju dia dengan sengaja di buat robek.

"Mira, kamu kenapa? Ya ampun kaki kamu berdarah." Kata ibu Hana dengan panik. Aisyah yang melihat kebohongan Mira hanya tersenyum kecut sambil menyapu pecahan piring.

"Tadi mba Aisyah mendorong aku, bu." Kata Mira berbohong sambil menangis dan Aisyah kaget mendengar Mira berkata dia terjatuh karena dirinya.

"Aisyah, kamu itu keterlaluan. Ibu sudah cukup sabar ya menghadapimu, ini kelakuanmu pada menantu ibu! " Teriak ibu Hana yang menampar pipi Aisyah. Air mata Aisyah tak tertahan dan mulai berkaca-kaca.

"Aku tidak melakukan apa-apa, bu.Mira pura-pura dia menjatuhkan dirinya sendiri. Sungguh ibu bukan aku yang melakukannya." Kata Aisyah yang lagi-lagi ditampar oleh ibu mertuanya.

"Alah, kamu bilang seandainya tidak suka dengan Mira. Salah sendiri kamu yang tak kunjung hamil memberikan cucu buat ibu. Dasar wanita mandul!! " Ucap ibu Hana sangat menyakitkan hati Aisyah. Sementara Mira tersenyum penuh kemenangan melihat Aisyah di maki dan di hina.

"Ayo, Mira ibu obati lukamu." Kata ibu Hana yang menuntun Mira kedalam kamarnya.

Aisyah menahan tangisnya, lalu dia membereskan bajunya dan dimasukan kedalam tas. Aisyah pergi tanpa pamit pada Anton dan ibunya.

*****

Siang hari Anton ditelepon oleh ibunya bahwa Mira terjatuh karena di dorong oleh Aisyah. Anton tak percaya, ketika sampai dirumah Aisyah sudah pergi. Dia hanya meninggalkan sebuah surat di atas nakas.

*Untuk abang Anton*

Maafkan Aisyah yang pergi tanpa izin dari abang, Aisyah sudah tidak tahan dengan rumah tangga yang Aisyah jalani. Aisyah lebih baik pergi, dan tak ingin mendapatkan hinaan dan cacian lagi oleh ibu dan Mira. Semoga abang bahagia selalu.

\*Aisyah\*

"Aisyah, kenapa kamu pergi?" Ucap Anton sambil menjambak rambutnya.

"Sudah, biarin aja Aisyah pergi. Kamu bisa lebih fokus mengurus Mira dan anak kalian." Kata ibu Hana yang berdiri di belakang Anton.

"Mira.. Mira.. " Teriak Anton yang berjalan kearah kamar Mira.

"A-Ada apa, mas? " Tanya Mira terbata-bata takut akan kemarahan Anton.

"Jawab dengan jujur, apa benar Aisyah yang mendorongmu?" Tanya Anton mencengkram lengan Mira.

"Anton, kasihan Mira kesakitan. Dia sedang hamil." Ujar ibu Hana.

"Jawab, Mira! " Anton berteriak.

"Maafkan, Mira. Maafkan,mas.Mira hanya cemburu mas begitu sayang dengan Aisyah." Ujarnya.

"Jadi kamu bohong, Mira?" Tanya ibu Hana sedikit kecewa pada Mira.

"Maafkan Mira, ibu." Kata Mira yang menangkup kedua tangannya.

"Anton, kamu mau kemana?" Tanya ibu Hana.

"Anton mau cari Aisyah, bu." Ujarnya yang berlari dan masuk kedalam mobil menyalakan mesin kemudian mobil itis melaju dengan pelan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!