NovelToon NovelToon

Berbagi Cinta : Madu Dalam Pernikahan Ku

PERJODOHAN

“ Maaf…Maaf kan saya Nyonya, saya tidak sengaja ! “ Ucap Delia sambil sedikit membungkuk tubuhnya dan terukir senyum manis di wajah cantiknya.

“ Gak apa nak….Saya tahu kamu tidak sengaja melakukannya.” Sahut Mama Mila membalas senyuman kepada Delia.

Setelah Delia meminta maaf, dirinya memilih pergi berlalu meninggalkan Mama Mila yang saat itu masih memandang ke arahnya sampai Delia tak terlihat lagi dari pandangannya.

“ Sudah cantik, sopan lagi. Apalagi senyumannya, bikin hati merasa tenang. “ Gumam mama Mila dalam hati.

Mama Mila Kembali memasuki ruang rawat Papa Agung. Dan melihat sang suami yang masih tertidur pulas.

Dua hari yang lalu, terjadi pertengkaran antara Papa Agung dengan Darendra. Papa Agung merasa kesal karna anak semata wayangnya diam – diam masih terus berhubungan dengan Tasya. Bahkan Darendra sering kali membawa Tasya ke kantor nya dan terakhir kalinya Papa Agung memergoki mereka sedang berciuman mesra.

Melihat kejadian itu, Papa Agung merasa kesal dan akhirnya terkena serangan jantung dan harus di larikan ke rumah sakit. Dan untuk sementara waktu Darendra dengan kekasihnya Tasya membuat kesepakatan agar mereka tak bertemu di kantor lagi.

“ Pah…udah bangun ? Gimana keadaan Papa sekarang apa sudah membaik ? “ Tanya Mama Mila lembut kepada sang suami yang terlihat mulai membuka matanya.

“ Papa sudah merasa membaik, hanya butuh pemulihan saja. Masih sedikit lemas…” Jawab Papa Agung dengan ucapan yang tak kalah lembut dari sang istri.

Darendra dulu merupakan anak yang penurut dan ramah. Namun setelah mengenal Tasya, dirinya menjadi tertutup, dingin, bahkan arogan terhadap orang di sekitarnya. Terlebih Darendra sekarang sering kali menghamburkan uangnya demi membelanjakan semua kebutuhan kekasih pujaannya. Sehingga kedua orang tuanya tak menyukai hubungan anaknya dengan Tasya. Karna memberikan efek buruk terhadap anaknya, bahkan Tasya mengajarkan

hal buruk lain kepada Darendra. Tasya sering kali mengajak Darendra ke sebuah club malam dan mengajak Darendra ke apartemen miliknya untuk bermalam. Hal itu membuat kedua orang tuanya semakin murka.

“ Pah…tadi mama hampir saja bertabrakan dengan seorang gadis. Udah cantik, senyumannya manis banget udah gitu orangnya sopan pokoknya sempurna banget deh. Andai saja dia bisa menjadi menantu kita, mama pasti Bahagia banget. Mama yakin dia anak yang baik. Sayang mama tadi tidak sempat mengobrol, karna dia terburu – buru dan seperti nya pikirannya sedang kalut. Hingga tak fokus dalam berjalan. “ Jelas Mama Mila.

“ Baru aja ketemu sekali, kamu bisa yakin banget gitu. Dulu juga Tasya awal nya baik, lama – lama ketahuan sifat

jeleknya. Berdoa saja semoga setelah kejadian ini, Darendra bisa memutuskan hubungan dengan Tasya dan mencari pasangan yang lebih baik dan tak gila harta seperti si Tasya. “ Sahut Papa Agung.

\=\=\=\=

“ Ayah…Cepat sembuh ! Jangan tinggalin Delia sendiri ! Delia akan berusaha mencari uang agar Ayah bisa di operasi dan Delia juga bisa membayar semua tagihan perawatan Ayah. Doakan Delia ya yah….! ” Ucap Delia sambil terisak tangis.

Delia menatap ke arah sang ayah yang masih terbaring lemah tak sadarkan diri. Sudah hampir satu bulan Ayahnya mengalami koma. Hingga akhirnya Delia terpaksa di berhentikan dari tempatnya bekerja, karna sibuk mengurus sang ayah. Karna hanya Delia yang bisa merawat sang ayah. Delia tak memiliki sanak famili satu pun. Keluarga ayah dan ibu nya tak ada yang peduli kepada nasib Delia dengan sang ayah. Setelah pernikahan tanpa restu, kedua orang tuanya di buang dari keluarga mereka masing – masing. Dan semenjak itu mereka berjuang sendiri bertahan hidup dan menyekolahkan Delia sampai ke tingkat perguruan tinggi.

“ Tuhan berikan kemudahan pada ku untuk mendapatkan uang operasi ayah. Hanya ayah yang aku miliki di dunia ini, aku mohon jangan buat ayah meninggalkan aku sendiri di dunia ini ! Apapun aku lakukan demi kesembuhan ayah. “ Ujar Delia di dalam doanya.

Hari terus berganti. Keadaan ayah Delia semakin kritis, namun dirinya tak kunjung mendapatkan uang untuk membayar operasi ayahnya.

Delia bergegas ke kantin rumah sakit untuk membeli makanan untuk dia makan. Perutnya sudah terasa sangat lapar, karna sejak kemarin sore dirinya menahan rasa lapar. Namun pagi ini perutnya tak bisa berkompromi lagi.

Dengan jalan gontai, Delia berjalan ke kantin. Tatapannya terlihat kosong dan wajahnya terlihat sangat pucat dan tak berseri. Delia memesan makanan dan memilih mencari tempat duduk untuk menunggu makanannya. Pikirannya melayang entah ke mana. Dan saat yang bersamaan Mama Mila memasuki kantin rumah sakit dan melihat Delia yang diam termenung.

Mama Mila menghampiri Delia dan memukul Pundak Delia pelan serta menyapa Delia, membuat Delia terjaga dari lamunannya.

“ Kita bertemu lagi bu. Memang nya siapa yang sakit bu…? “ Ucap Delia ramah.

“ Iya sayang…mungkin kita berjodoh. Suami ibu yang sakit, tapi sekarang sudah membaik, kemungkinan besok sudah bisa pulang. Kalau kamu siapa yang sakit ? “ Ucap Mama Mila lembut dan di balas senyuman oleh Delia.

“ Ayah ku bu….Ayah ku sampai sekarang belum sadarkan diri. Bahkan keadaan nya bertambah kritis dan harus melakukan operasi, tapi sayangnya aku tak memiliki uang. “ Sahut Delia lesu.

“ Semoga Ayah kamu segera di sembuhkan ya…” Sahut Mama Mila.

“ Terima kasih bu atas doanya ! “ Ucap Delia.

“ Nama ayah mu siapa dan di rawat di ruangan kamar berapa ? “ Tanya Mama Mila menyelidik.

“ Sudibyo.. Ayah ku masih di ICU karna harus mendapatkan perawatan intensif. “ Jawab Delia singkat.

“ Boleh ibu menengoknya ? “ Ucap Mama Mila menatap lekat Netra Delia. Entah mengapa Mama Mila langsung tersentuh dengan ucapan Delia.

Setelah pesanan makanan mama Mila dan Delia selesai, mereka sepakat untuk membawa Mama Mila menemui sang ayah. Delia mengajak Mama Mila untuk masuk ke dalam ruangan.

“ Ayah ini ada ibu yang menengok dan mendoakan ayah segera lekas sembuh ! “ Ucap Delia pada sang Ayah.

Entah mengapa Mama Mila melihat ketulusan dari mata Delia. Hingga dirinya merasa iba dan berniat menolongnya. Mama Mila juga berharap Delia mau menjadi menantunya.

“ Del, kita ngobrol di luar yuk ! Ada yang ingin ibu bicarakan sama kamu. “ Ujar Mama Mila.

Delia menyetujui nya dan mengikuti Mama Mila untuk mencari tempat duduk untuk mengobrol.

“ Del, apa kamu ada pengalaman sebagai sekertaris ? “ Tanya Mama Mila.

“ Kebetulan sekali, jabatan terakhir ku sekertaris. Aku juga lulusan sekertaris di Universitas xxxx. “ Sahut Delia.

“ Bagaimana kalau kamu bekerja menjadi sekertaris anak ibu ? “ Ujar Mama Mila.

“ Aku ingin sekali bekerja lagi, agar aku bisa memiliki uang untuk membayar biaya perawatan ayah ku. Namun jika aku bekerja, siapa yang akan mengurus ayahku. Karna kami sekarang hanya tinggal berdua bu. “ Jawab Delia dengan wajah sendu.

“ Kalau kamu menerima tawaran untuk bekerja di perusahaan anak ku, ibu akan melunasi biaya operasi dan juga

perawatan ayahmu dulu. Nanti kamu bisa cicil dari gaji mu dan kamu boleh bekerja setelah ayah mu sehat. Jadi untuk sekarang ini kamu fokus saja mengurus ayahmu ! “ Jelas Mama Mila dan Delia mencoba berpikir.

“ Terima kasih bu. Mengapa ibu bisa sebaik ini padaku, padahal kita belum saling mengenal dekat ? Bagaimana aku bisa membalas semua kebaikan ibu kepada ku ? “ Ucap Delia menatap lekat mata Mama Mila.

“ Ibu yakin kamu gadis yang baik . Ibu mempunyai seorang anak. Namanya Darendra. Usianya 25 Tahun. Saat ini

dirinya  sebagai CEO di Perusahaan suami Ibu, karna Darendra anak satu – satunya kami. Sayangnya di usia nya yang sudah matang, dia belum menemukan pendamping yang cocok untuk dirinya. Ibu berharap kamu mau di jodohkan dengan anak ibu. Ibu ingin kamu menjadi menantu ibu. “ Ucap Mama Mila to the point.

“ Mengapa ibu begitu yakin jika aku cocok untuk anak ibu ? Bahkan ibu belum mengenal siapa aku. Aku juga tak sepadan dengan keluarga ibu, aku takut jika suatu saat nanti ibu akan menyesalinya ! “ Ungkap Delia.

“ Mama sangat yakin padamu. Mama sangat berharap jika kamu bisa menerima perjodohan ini. Dan sebagai kompensasinya, kamu tidak perlu membayar biaya operasi dan perawatan ayah kamu sampai sembuh ! “ Ucap Mama Mila membuat Delia semakin terpojok.

PERTEMUAN

Mama Mila langsung memeluk tubuh Delia. Ada perasaan hangat yang di rasakan Delia bisa merasakan kasih sayang dari seorang ibu Kembali.

“ Ibu mohon Del. Ibu sangat berharap kamu mau menerima tawaran dari ibu. Tolong kasihani ibu dan suami ibu. Kami berharap Darendra bisa mendapatkan pendamping yang baik. “ Ucap Mama Mila dengan wajah mengiba.

“ Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan ? Rasa nya aku tidak tega jika harus menolak perjodohan ini, terlebih aku sangat membutuhkan uang untuk biaya perawatan dan operasi ayah.“ Ucap Delia lirih.

“ Gimana Del ? Ibu sangat memohon. Ibu janji Daren akan berusaha menjadi suami yang baik untukmu dan kamu juga tidak akan kekurangan finansial lagi. “ Mama Mila terus mendesak.

Setelah berpikir akhirnya Delia menerima tawaran perjodohan untuk menikah dengan anak Mama Mila.

“ Baiklah bu. Aku terima tawaran ibu, aku terima perjodohan ini. “ Ucap Delia membuat Mama Mila meneteskan air mata karna terharu.

“ Ya udah sekarang kita ke bagian administrasi, lalu nanti ibu kenalin sama suami ibu ya ! “ Ujar Mama Mila dan

langsung mendapatkan anggukan kepala dari Delia.

Kini Delia dan mama Mila sedang melakukan pelunasan administrasi perawatan Ayah Sudibyo. Mama Mila juga berjanji akan membayar seluruh tagihan rumah sakit sampai ayah Delia benar – benar sembuh.

Setelah selesai mengurus biaya administrasi, Mama Mila mengajak ke ruangan Papa Agung. Papa Agung terkejut

saat melihat istri nya membawa seorang gadis.

“ Pah…kenalin ini calon menantu kita yang pernah mama ceritakan tempo lalu. “ Ucap Mama Mila dengan rona Bahagia membuat Papa Agung mengerutkan keningnya bingung dengan ucapan sang istri.

“ Ih…papa ko ekspresinya gitu ? Papa setuju kan kalau Delia kita jodohkan dengan Darendra ? “ Tanya Mama Mila.

“ Memangnya Delia mau sama anak kita ? Mereka kan belum saling bertemu. Kamu yakin Darendra akan menerima perjodohan ini ? “ Sahut Papa Agung yang kini menatap ke arah Delia, membuat Delia menunduk malu.

“ Harus mau lah Pah. Lihat saja kalau Darendra ga mau. Mama akan mencoret nama dia dari ahli waris papa, bahkan dia tak akan mendapatkan sedikit pun harta papa. “ Ujar Mama Mila bersemangat.

“ Ya Tuhan ternyata begitu rumit. Bahkan Mama Mila harus perlu mengancam sang anak untuk menerima perjodohan itu. Memangnya ada apa dengan anaknya. Semoga saja Langkah ku tidak salah dalam mengambil keputusan di hidupku. “ Gumam Delia dalam hati.

Pintu ruang rawat Papa Agung terbuka. Dan Ternyata Darendra lah sang masuk. Darendra terlihat dingin bahkan dirinya tak menoleh sedikit pun ke arah Delia. Berjalan berlalu begitu saja melewati Delia.

“ Ya Tuhan…Jodoh ya kalian ! Tanpa sengaja di pertemukan di sini. “ Kekeh Mama Mila.

Darendra melirik ke arah Delia sekilas bermaksud ingin mengetahui maksud ucapan mamanya.

“ Delia…ini anak ibu Namanya Darendra…Darendra kenalin ini Delia calon istri kamu. “ Ucap Mama Mila membuat

mata Darendra membulat sempurna.

“ Mama ngomong apa sih ? Ga usah aneh – aneh deh ! “ Sahut Darendra dingin.

“ Emang nya Mama aneh kenapa sih ? Jadi gini, Mama sudah sepakat sama papa akan menjodohkan kamu dengan Delia. Mama Papa yakin Delia adalah yang terbaik untuk kamu. “ Ucap Mama Mila.

“ Daren ga mau ! “ Ucap Darendra Tegas dan menatap tajam Delia merasa tak terima dengan perjodohan dengan Delia.

“ Ga bisa ! Keputusan Mama sudah bulat. Kalau kamu tak mau menikah dengan Delia. Mama akan menghapus nama kamu dari ahli waris Papa, bahkan kamu tak akan mendapatkan sedikit pun harta Papa. Lihat saja apa Tasya masih mau sama kamu, setelah kamu jatuh miskin. “ Ucap Mama Mila tegas membuat Darendra frustasi.

Darendra menarik nafas Panjang. Sungguh ini hal tersulit dalam hidupnya, jika harus berhadapan dengan sang mamanya. Membuat tiba – tiba saja kepala nya terasa pusing. Mencoba berpikir apa yang harus dia lakukan.

“ Satu lagi, untuk sementara waktu Delia akan menjadi sekertaris kamu ! Tapi setelah kalian menikah, Mama serahkan kepada kamu akan tetap membiarkan Delia bekerja apa menjadi ibu rumah tangga. “ Ucap Mama Mila tegas membuat Darendra pusing tujuh keliling. Keputusan sepihak yang mau tak mau harus dirinya terima.

“ Mama harap kalian bisa saling adaptasi terlebih dulu. Setelah ayah mu membaik, kau bisa langsung mulai bekerja ya Delia…Dan setelah ayah mu sehat, kalian akan menikah. Mulai sekarang Mama akan mempersiapkan semuanya. Kalian terima beres saja, Mama yang akan mengurus semuanya. Kalian cukup memberikan kami cucu secepatnya. “ Ucap Mama Mila membuat kedua mata Darendra dan Delia membulat sempurna.

“ Kalau akhirnya seperti ini, lebih baik aku tadi tidak ke sini. “ Umpat Daren dalam hati.

“ Ingat mama tak menerima penolakan, kalua kamu masih mau di anggap anak mama dan papa.“ Ucap Mama Mila tegas.

“ Ya udah terserah mama aja deh…Ya udah Daren Kembali ke kantor lagi ya. “ Ucap Daren yang menghampiri papa mama nya dan mencium pipi kedua nya.

Delia pun berpamitan kembali ke ruangan sang ayah. Sudah cukup lama dirinya meninggalkan sang ayah.

“ Nona Delia, ada informasi dari dokter, bahwa hari ini Tuan Sudibyo akan di operasi. “ Ucap salah satu perawat membuat Delia merasa senang. Delia sangat berharap sang ayah dapat Kembali normal seperti biasa.

“”””

Daren kini sudah Bersama Tasya, di apartemen milik Tasya. Pikirannya sangat kacau membuat dirinya malas untuk bekerja.

“ Sayang…mengapa wajah mu di tekuk seperti itu ? Memangnya kau sedang memiliki masalah apa ? “ Ucap Tasya lembut sambil mengusap lembut rambut Daren. Bahkan tanpa malu Tasya menyerang Daren lebih dulu. Meraup bibir merah milik Daren dan melu*** nya. Namun Daren tak meresponnya justru menghentikan yang di lakukan Tasya. Mood nya saat ini sangat tidak baik hingga tak memiliki gairah seperti biasanya.

Tasya mengerucutkan bibirnya karna mendapatkan penolakan dari kekasihnya.

“ Ada hal penting yang ingin ku bicarakan padamu. Mama dan Papa telah menjodohkan ku pada seorang gadis Bernama Delia. Dan kami tadi sempat bertemu di rumah sakit, di ruang Papa di rawat. Kami akan di nikahkan, namun sebelumnya Delia akan menjadi sekertaris di perusahaan ku sebelum kami menikah. “ Ucap Daren membuat mata nya Tasya kini membulat sempurna.

“ What ? Apa aku tak salah dengar ? Tega sekali kamu. Apa waktu 2 tahun tak cukup bagimu untuk mempertahankan hubungan kita ? “  Ucap Tasya sambil menatap tajam kekasihnya.

“ Aku bicara apa adanya. Aku juga tak percaya jika Mama dan Papa melakukan hal seperti ini padaku. Bahkan mereka mengancam ku akan menghapus nama ku dari ahli waris Papa dan tak memberikan sedikit pun harta kepadaku jika aku berani menolak menikah dengan Delia. Apa kamu masih mau menerima ku jika aku telah jatuh miskin ? “ Ucap Daren yang langsung mendapatkan gelengan kepala dari Tasya.

Tentu saja Tasya tak akan mau. Karna Tasya tak tulus mencintai Daren. Tasya hanya menginginkan harta Daren saja. Tentu saja dirinya tak akan mau jika Daren jatuh miskin. Maka mau tak mau dirinya harus merelakan kekasihnya mengikuti keinginan kedua orang tuanya. Terlebih dirinya sebenarnya tak berharap untuk menikah dengan Daren, Dirinya lebih mencintai Dion. Dion adalah saingan Daren sejak duduk di bangku kuliah. Dion merasa kesal karna Daren selalu lebih unggul dari dirinya. Dan di belakang Daren, Tasya menjalin hubungan dengan Dion bahkan mereka sering kali melakukan hubungan intim.

" Ok, aku akan menyetujui keinginan mu untuk menikahi wanita itu. Tapi aku ada syarat ! Nikahi aku setelah 3 bulan

kalian menikah ! Yach... meskipun hanya menjadikan aku istri keduamu. Dan aku

minta setelah kalian menikah dua tahun, aku ingin kamu menceraikan istri

pertama mu dan menjadikan aku istri kamu satu - satu nya. Apa kamu terima

tawaran ku ? " Ucap Tasya tersenyum licik.

Di tempat berbeda, operasi ayah Delia berjalan lancar. Namun beberapa saat setelah operasi, Sudibyo mengalami pendarahan di otak nya membuat nyawa Sudibyo tak dapat tertolong. Delia menangis histeris saat dirinya menghadapi situasi di mana ayah tercinta nya harus pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya, Delia terlihat sangat rapuh saat itu. Usaha yang di lakukan sia – sia saja, takdir berkata lain.

.

PERNIKAHAN DAN PERJANJIAN PRA NIKAH

Delia termenung menatap kosong ke arah luar rumahnya. Pikirannya melayang teringat sosok Ibu dan juga Ayah nya yang pergi meninggalkan dirinya sendiri. Ingin rasanya dirinya ikut menyusul kedua orang tua nya meninggalkan dunia yang begitu menyakitkan. Namun tanpa sadar bayangan wajah Mama Mila hadir membuat Delia teringat sosok Wanita yang sudah menolongnya.Bagaimanapun dirinya telah memiliki hutang budi kepada Mama Mila.

“ Aku harus menemui mama Mila di rumahnya ! “ Ucap Delia sambil menghapus air mata yang membasahi wajahnya.

Untungnya sebelum pulang dari rumah sakit Mama Mila sempat memberikan alamat rumah nya jika Delia sudah siap meninggalkan sang ayah untuk bekerja dan juga menikah dengan anaknya.

Delia bergegas untuk pergi ke rumah Mama Mila. Dengan modal nekat, kini Delia sudah sampai di depan rumah Mama Mila. Untungnya Mama Mila sedang ada di rumah, sehingga Delia bisa langsung bertemu.

“ Hai Del…sudah lama ? Silahkan duduk ! Akhirnya kamu sampai juga di rumah mama. Gimana kondisi ayah mu sekarang “ Ucap Mama Mila.

“ Ayahku sudah meninggal ma dua hari yang lalu.” Isak tangis keluar dari mulut Delia dan langsung mendapatkan pelukan hangat dari ibu mertuanya.

“ Sabar ya sayang….Kamu ga sendiri, mama sudah anggap kamu sebagai anak mama. “ Ungkap Mama Mila membuat Delia merasa terhibur.

,,,,,,,

Delia kini sudah sampai di Perusahaan Agung Jaya Group. Delia menunggu dengan sabar sampai Darendra mengizinkan dirinya untuk bertemu dengannya. Di sisi lain, Darendra merasa terpaksa harus mengikuti keinginan mama nya untuk menjadikan Delia sebagai sekretarisnya.

Jantung Delia berdegup sangat kencang saat sudah berada di ruangan Darendra. Tatapan dingin Darendra menusuk hingga ke relung hati Delia. Dirinya sadar jika Darendra tak menyukai dirinya dan terpaksa melakukan hal ini kepadanya.

Delia mencoba menetralkan suasana saat di dalam ruangan hanya berdua dengan Darendra. Ada perasaan gugup dan kikuk yang di rasakan Delia. Wajah tampan Darendra terkalahkan dengan wajah arogan yang di miliki Darendra. Rasa nya ingin sekali Delia segera pergi meninggalkan ruangan itu. Namun dirinya mencoba menyemangati dirinya sendiri untuk tetap bertahan.

“ Mulai hari ini kamu saya terima sebagai sekertaris saya di perusahaan ini.” Ucap Daren memecah keheningan.

“ Terima kasih. “ Jawab singkat Delia.

“ Eeehheem. “ Jawab Daren tak kalah singkat.

“ Itu meja kamu mulai hari ini, silahkan kamu mulai bekerja dengan baik. “ Sahut Daren sambil menunjukkan meja kerja untuk Delia.

Hari terus berganti, persiapan pernikahan pun sudah selesai semua. Tiga hari lagi Darendra dan Delia akan resmi

menyandang status suami istri, Namun  sebelum terjadinya pernikahan, Darendra mengajukan kontrak perjanjian

pra nikah yang harus di tanda tangani oleh Delia.

" Tanda tangan surat kontrak pra nikah ini ! Setelah menikah 3 bulan aku akan menikahi Tasya kekasihku untuk

menjadi istri kedua ku dan saat pernikahan kita sudah 2 tahun, aku ingin kita bercerai dan menjadikan Tasya istri ku satu - satunya. " Ucap Darendra dingin.

“ Siapkan mentalmu untuk menerima Tasya sebagai madu mu dalam pernikahan kita ! Dan sadarlah hanya Tasya yang aku cintai. Namun jika kau tak kuat, kau boleh menggugat cerai ku dan aku akan memberikan kompensasi sebesar 1 Milyar. Satu lagi aku, aku ingin setelah kita menikah, aku ingin kamu berhenti bekerja sebagai sekertarisku. Aku akan memberi Dp yang bisa kau pakai untuk biaya usaha ! “ Ucap Daren sombong.

Delia hanya bisa diam membisu. Hati nya begitu hancur, karna harus menerima perjodohan dan menikah dengan pria yang tak mencintai dirinya.

“ Aku juga telah menyiapkan sebuah rumah untuk mu sebagai hadiah pernikahan kita, Setelah kita menikah, aku ingin kita langsung menempati rumah itu, namun jangan pernah bermimpi jika kita akan tidur bersama. Kamar kita akan terpisah ! Selama menjadi suamimu aku akan memberikan kan mu nafkah lahir, tapi ingat jangan pernah memaksa ku untuk memenuhi kewajiban ku untuk menyentuhmu ! “ Ucap Daren dingin.

“ Ya Tuhan, rasanya sakit sekali hatiku. Belum memulai nya saja rasanya begitu menyakitkan.

Namun Delia terpaksa untuk menandatangani surat perjanjian pra nikah. Dirinya tak ada kekuatan untuk membatalkan pernikahannya. Dia tak ingin membuat kecewa Mama Mila yang sudah menaruh harapan besar padanya.

Darendra menatap lekat Netra Delia. Dirinya tersenyum licik. Darendra yakin Delia tidak akan bertahan lama menjadi istrinya. Darendra akan membuat Delia menderita dan pergi meninggalkan dirinya agar dirinya bisa Bahagia hidup dengan sang pujaan hati.

,,,,,,,,,

Waktu terus berlalu, namun tak ada perubahan yang di rasakan Daren sampai saat ini. Hatinya masih tertutup cinta buta dari Tasya. Memang sosok Delia sangat berbeda dengan Tasya. Delia berpakaian sederhana dan jauh dari kata sexy meskipun tanpa Darendra sadari Delia benar – benar sosok Wanita sempurna yang di ciptakan Tuhan ke dunia. Tak hanya cantik, sexy, ramah, dan sopan. Delia juga sosok gadis yang smart dan juga pintar.

Selama Delia menjadi sekertaris Darendra, Delia selalu bekerja sangat baik bahkan dirinya sering kali membantu Darendra untuk memenangkan banyak tender. Delia sangat berpengaruh besar dalam hidup Darendra kini.

Hari demi hari mereka lalui, hingga akhirnya di mana mereka waktunya akan menikah.

“ Ayah, ibu hari ini aku akan menikah dengan pria yang tak mencintaiku. Doakan aku, semoga aku bisa mendapatkan kebahagian. Aku sayang kalian. “ Ucap Delia lirih dalam hati.

Tak ada kebahagiaan yang di rasakan Delia layaknya seorang Wanita yang merasa Bahagia karna sebentar lagi akan di persunting sang pangeran pujaan hati.

Tangis pun tak akan merubah semuanya. Karna pernikahan akan tetap berlangsung. Mama Mila sangat yakin jika suatu saat mereka akan saling mencintai, meskipun pernikahan mereka melalui perjodohan tanpa ada cinta di antara mereka.

Darendra terlihat sangat gagah dan tampan sama halnya dengan Delia. Delia terlihat tampak cantik dan sexy memakai kebaya dengan belahan dada cukup rendah. Tak ada rona Bahagia terpancar dari kedua pasangan yang baru saja resmi menikah. Bahkan Darendra bersikap sangat dingin seakan membenci Delia karna menerima perjodohan Mama nya dengan dirinya.

Serangkai acara telah terlewati. Darendra dan Delia kini sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Tak ada satu orang pun yang tau tentang perjanjian pra nikah antara Darendra dengan Delia. Delia terpaksa menutupi semuanya, Delia memilih berjalan seperti air mengalir. Dia tak ingin membebani Mama Mila yang sangat berharap pada dirinya.

“ Sayang…kalian langsung masuk saja ke kamar pengantin yang sudah mama pesan yang berada di hotel ini ! ” Ucap Mama Mila membuat Daren kesal karna harus melewati malam ini di kamar yang sama karna dirinya tak bisa menolak permintaan sang mama.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!