Tap... tap... tap...
suara derap langkah terdengar menggema diseluruh lorong perkantoran yang penuh dengan karyawan yang tengah sibuk dengan pekerjaan mereka masing - masing
" Selamat pagi bos!" Sapa salah satu karyawan yang berada didepan ruangan yang akan di tuju oleh orang tersebut
" Apa saja jadwal saya hari ini?" Alih - alih menjawab sapaan orang tersebut malah langsung memberi perintah " masuk" tambahnya lagi seraya membuka pintu ruangannya yang tertutup dan melangkah masuk. Dia berjalan menuju kursi kebesarannya dan mendudukan dirinya disana
Tak ada senyum pada bibirnya ataupun wajah yang ramah. hanya wajah dingin yang ada pada wajah tampan itu. Dialah Nanda Aditama Balendra , ceo dari Balendra Corp perusahaan terbesar di Indonesia bahkan se Asia
Perlahan wanita muda cantik mengikutinya dan ikut mendudukan dirinya dikursi depan meja Nanda. Namanya Erika ,dia sekertaris Nanda, Erika sudah menjadi sekertaris Nanda sejak Nanda mengambil alih perusahaan itu tiga tahun yang lalu dan sebenarnya Erika adalah sekertaris ayah Nanda dulu. Memang Erika masih muda tapi dia sangat pintar dan rajin dalam bekerja sehingga dia bisa menempati posisinya selama 4 tahun ini
" Hari ini ada meting dengan perusahaan A di cafe S saat jam makan siang bos"
Nanda terlihat mengetuk - ngetukan bolpoin yang ada ditangannya diatas meja " ada lagi?" tanyanya
" Malam nya anda harus menghadiri pesta ulang tahun pernikahan salah satu kolega kita bos " Erika menjeda ucapannya " apa saya perlu menemani anda bos?"
" Tidak perlu biar aku sendiri, baiklah kau bisa keluar dan melanjutkan pekerjaanmu!"
" Dan siapkan dokumen untuk miting nanti siang"
Tanpa menunggu lama Erika pun langsung beranjak untuk meninggalkan Nanda diruangannya " saya permisi bos" ucapnya seraya membungkukan tubuhnya dan mulai berjalan mendekati pintu keluar ruangan tersebut
🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓
Sementara ditempat lain tampak seorang gadis cantik dengan kulit putih mulus dan rambut hitam panjang tengah melamun di atas tempat tidur dalam kontrakan yang sempit. dia Qiansa Afika Afrilia ditangannya terdapat kertas dan bolpoin yang sedang ia gunakan
" Ini sudah" gumamnya seraya mencoret satu persatu tulisan pada kertas itu
" Ini juga sudah" dia kembali mencoret tulisannya
" Hah... tinggal ini" ucapnya dengan mata yang berbinar " semoga kali ini berhasil ya Tuhan!" ucapnya sembari menjatuhkan tubuhnya diatas kasur kecilnya dan menggerak - gerakan kakinya seperti mengayuh ke udara dan membalikan tubuhnya menjadi tengkurap " Balendra Corp" ucapnya dengan tatapan penuh arti menatap ķertas yang ada ditangannya.
Ya Qiansa Afika Avrilia yang sering disapa Fika itu ternyata sedang menggenggam kertas berisi list perusahaan yang menjadi targetnya untuk melamar pekerjaan. Fika adalah gadis yatim piatu yang membiayai hidupnya sejak dia masih duduk di bangku SMA. Sejak kejadian mengerikan yang dialaminya bahkan selama 5 tahun belakangan ini dia berusaha menghidupi kehidupannya sendiri dan bekerja apa saja untuk memenuhi kebutuhan pribadinya dan biaya kuliahnya sendiri
Fika selama ini telah bekerja apa saja dari mulai ngojek, jadi kurir, jadi pelayan kafe dan masih banyak lagi jenis pekerjaan yang dia kerjakan. Beberapa bulan yang lalu dia baru menyelesaikan S1 nya dan dia berencana untuk melamar pekerjaan pada sebuah perusahaan. dia sudah memasukan lamaran pekerjaan pada beberapa perusahaan yang lumayan besar, kini dia tinggal menunggu panggilan untuknya.
"Aih aku lupa" fika menepuk jidatnya sendiri sembari merubah posisinya menjadi duduk "aku harus bersiap - siap" tambahnya lagi seraya beranjak terburu - buru menyambar handuknya dan masuk ke kamar mandi
Malam harinya disebuah balroom hotel yang mewah tampak sebuah pesta yang sangat meriah. Meja prasmanan yang sudah penuh dengan bebagai makanan, kue - kue dan juga minuman yang berwarna - warni.
Disana juga tampak bunga - bunga dan hiasan - hiasan pesta yang melengkapi kecantikan ruangan tersebut. Tampak lalu lalang orang - orang dengan pakaian - pakaian pesta yang terlihat mewah dan berkelas ada juga orang - orang dengan seragam hitam putih lalu lalang dengan membawa nampan minuman untuk diberikan pada tamu - tamu undangan disana. " lumayan cape juga kerja ginian!" ucap salah satu pelayan disana
" Yoi tapi seru kan? banyak makanan enak dan cowok - cowok tampan" ucap pelayan lainnya
" Iya juga sih, he..he.."
" Jangan dengerin Fik, gak ada cowok yang lebih tampan dari gue. Iya gak!" Seru seorang pria dengan jas formal yang dia kenakan
Mereka adalah Fika dan Yuki temannya beserta Adzriel Rafiq Saputra anak dari Herman Saputra pemilik Saputra Corp pemilik dari pesta mewah yang kini telah berlangsung
Mereka bertiga sudah bersahabat sejak masih kuliah dulu. Mereka kebetulan satu jurusan dan satu angkatan. Walaupun Adzriel berasal dari keluarga orang kaya tapi tidak membuatnya sombong, dia begitu mengagumi sosok Fika yang pekerja keras dan pantang menyerah dengan keadaan walaupun tidak mudah menjalani hidup seperti itu. Tapi dia tak pernah mendengar Fika mengeluh dan dia selalu menampilkan wajah cerianya dimanapun walau dalam keadaan apapun
Adzriel yang memang menaruh hati pada Fika selalu berusaha membantunya tanpa harus menyinggung perasaan sahabatnya itu dengan cara membantunya mencari pekerjaa seperti sekarang ini, dia sengaja meminta kedua sahabatnya untuk menjadi pelayan dipesta yang diadakan oleh orang tuanya dengan bayaran yang berbeda dengan pelayan lain tentunya
" Ish.. pd banget lo" sahut Yuki
" Iyuh" Fika memasang wajah yang jijik
" Lo memang paling tampan sih" Fika menjeda ucapannya " diantara kita bertiga tapi, iya ga" tambahnya lagi sraya melakukan high five dengan Yuki dengan tawa yang menggelegar
" Sial lo, ya iyalah orang gue cowok satu - satunya" Adzriel mendengus kesal
" Noh.. lo tau" Yuki semakin tertawa
" Udah gue balik dulu, kerja yang bener! jangan jelalatan" Adzriel mengacak rambut kedua sahabatnya dan beranjak dari sana kembali menghampiri kedua orang tuanya karena acara akan segera dimulai melihat sudah banyak tamu yang datang
" Ish.. bos nyebelin" ucap Yuki dan Fika bersamaan sambil merapikan rambut mereka yang di acak - acak oleh Adzriel
🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓
Sementara ditempat yang berbeda tepatnya dipintu masuk balroom hotel terlihat seorang lelaki tampan nan gagah dengan wajah dinginnya melangkah masuk kedalam pesta. semua mata tertuju padanya apalagi mata para perempuan yang ada disana memandangnya dengan tatapan memuja dan penuh dambaan termasuk Yuki tapi tidak dengan Fika. Dia menatap Nanda dengan tatapan yang sulit diartikan
Ya dia adalah Nanda Aditama Balendra. siapa yang tak mengenalnya, seorang pengusaha muda sukses yang kesuksesannya sudah terkenal di seluruh Indonesia bahkan di dunia.
" Selamat datang tuan Nanda! Senang anda bisa hadir diacara kami yang sederhana ini!" Pak Herman menyambut Nanda dengan ramah
" Selamat atas ulang tahun pernikahan anda tuan Herman. Tentu saja saya harus hadir jika anda mengudang saya" Nanda menjawab dengan muka datarnya
" Selamat menikmati pestanya tuan" pak Herman menjeda ucapannya " saya permisi menyambut tamu yang lain" pak Herman pun meninggalkan Nanda dan menghampiri tamunya yang lain
Nanda mengedarkan pandangannya kesetiap sudut ruangan pesta. Dia mengambil minuman dari pelayan yang melintas di depanya dan meminumnya
Saat dia tengah menikmati minumannya ada seorang gadis yang mendekatinya
" Hai!" gadis itu menghampiri Nanda " lama tidak bertemu, apa kamu tak merindukanku" dia terus berbicara manja namun Nanda sedikitpun tak menggubrisnya.
Gadis itu bernama Alice, gadis itu adalah anak dari salah satu teman bisnis ayahnya yang sekarang menjadi teman bisnisnya. Gadis itu begitu tergila - gila pada Nanda sejak bertemu satu tahun yang lalu namun Nanda tidak pernah menanggapinya karena baginya hanya seorang yang ada dihatinya. Gadis dimasa lalunya yang sudah lama terpisah dan tak tau keberadaannya
Tiba - tiba Alice merangkul tangan Nanda, nanda yang merasa kaget dan marah langsung menghempaskan tangan Alice dengan kasar
" Jangan pernah menyentuhku!" Nanda berucap dengan penuh penekanan dan langsung meninggalkan Alice yang sedang terbengong
Sementara disuatu sudut ada sepasang mata yang memperhatikan mereka " pria yang kasar, ceh!"
🍒 hai para readers... selamat membaca karyaku! semoga kalian menyukainya🍒
Nanda merasa lelah karena dari tadi banyak para tamu undangan yang mengajaknya berbicara , entah itu untuk menyapa , mengobrol membicarakan bisnis bahkan tak sedikit yang ingin menjilat dirinya agar perusahaan mereka bisa bekerjasama dengan Balendra Corp.
Saat nanda tengah lelah dengan suasana disana. dia memutuskan untuk meninggalkan pesta itu dan segera kembali ke apartemennya untuk melepas kelelahannya. Namun baru dia melangkah
Brak..
Nanda tanpa sengaja menabrak seorang pelayan dan pakaiannya menjadi basah dan kotor terkena tumpahan minuman. Semua mata mengarah padanya
" Mampus" gumam sang pelayan yang tak lain adalah Fika
"Maaf tuan! Saya tak sengaja" Fika berusaha membersihkan noda minuman pada jas mahal milik Nanda dengan sapu tangan yang berada dalam saku rok pelayannya tanpa menatap wajah Nanda
Nanda yang sudah merasa kesal semakin dibuat kesal oleh pelayan yang ada dihadapannya. Ingin sekali dia memakinya namun dia tau dimana dia berada dengan semua mata tertuju pada mereka Nanda tidak mungkin memaki gadis pelayan yang ada dihadapannya. Dengan nafas yang berat dan menahan amarah Nanda menepis tangan gadis pelayan itu kasar dan pergi begitu saja dari sana.
Nanda keluar dari ruangan pesta itu dengan keadaan kacau dan emosi yang ia tahan segera berjalan menuju mobilnya yang sudah terparkir rapi ditempat parkir
" Aaahk... ****" umpat Nanda memukul stir mobilnya . dia membuang nafasnya kasar dan bergegas membuka jasnya yang basah karena terkena tumpahan minuman dan mdlemparnya dengan kasar ke arah jok belakang
Sementara ditempat pesta tepatnya dibelakang ruang ballroom, seorang gadis pelayan tengah tersenyum penuh kemenangan " rasakan, itu balasan untuk pria kasar sepertimu" umpat gadis itu yang tak lain adalah Fika
Fika begitu kesal pada Nanda saat dia tidak sengaja melihat Nanda uang bersikap kasar pada seorang gadis yang tak lain adalah Alice
" Ya, ngapain lo? kayanya seneng banget" Yuki yang melihat Fika menunjukan senyum smirknya pun merasa curiga " jangan - jangan lo sengaja ya numpahin minuman tadi?"
Fika yang mendengar pertanyaan sahabatnya itu malah semakin mengembangkan senyumannya " he..he.. lo tau gue kan?"
" Ish..lo tuh ya, untung tadi tu cowok ga mempersalahkannya. Coba kalau diperpanjang, bisa abis lo dan gaji lo"
" Aish... iya juga ya! ko gue gak kepikiran kesitu ya. Ah yang penting untung - untung" Fika mengusap dadanya
" Makannya kalau mau apa - apa tuh pikir dulu!"
Fika hanya nyengir kuda mendengar ocehan sahabatnya itu " udah yu balik kerja, nanti bos marah" ucap Fika seraya terkekeh yang diikuti kekehan juga oleh Yuki dan mereka pun kembali dengan pekerjaan mereka
🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓
Beberapa hari telah berlalu setelah pesta keluarga Saputra usai. Hari ini Nanda menghadiri meting bersama kliennya dikafe A ditemani sekertarisnya Erika.
Pukul 18.30 Nanda dan Erika telah sampai dikafe A untuk menemui kliennya sekaligus mereka akan makan malam disana. Nanda dan Erika langsung dibawa oleh pelayan disana keruangan ViP yang memang sudah dipesan sebelumnya olehnya untuk pertemuan miting itu
Tak lama mereka pun sampai diruangan itu dan mulai mendudukan diri di meja yang memang sudah disediakan disana " Erika jam berapa mereka akan sampai?" Nanda bertanya seraya melihat jam tangan yang melingkar ditangannya
" Beberapa menit lagi bos, mereka sedang dalam perjalanan"
" Baiklah, kau pesankan makanan untuk kita dan tamu kita!"
" Baik bos" Erika pun memesankan beberapa makanan untuk mereka dan tamunya nanti pada pelayan yang ada disana
Pelayan tersebut mencatat dan langsung undur diri untuk mengambil pesanannya
Setelah beberapa menit pelayan kembali dengan membawa pesanan mereka dan tak lama pun klien yang ditunggu Nanda dan sekertaris Erika pun tiba disana. Mereka makan malam terlebih dahulu dan meting setelahnya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!