NovelToon NovelToon

PERJALANAN MENCARI TUJUAN

Cincin Sakti

Kerajaan Jayakarsa adalah suatu kerajaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.

Alkisah di sebuah Negara Bagian di Kerajaan Jayakarsa,Negara Bagian tersebut bernama Lebak Pakam.

Lebak Pakam adalah sebuah negara bagian yang luas dan memiliki banyak pulau.

Lebak Pakam terbagi menjadi beberapa suku yang menguasai suatu desa dan kota tertentu,yaitu:

Suku Balai

Suku Sialang

Suku Sabrang

Suku Bulo

Suku Gelam

Suku Koba

Suku Haza

Suku Awal

Suku Basrie

Suku Hasyh

Suku Junay

Suku Gayus

Suku-suku tersebut menguasai desa dan kota di Lebak Pakam dan menguasai roda pemerintahan dan perekonomian desa dan kota tersebut.

Dan saat ini adalah masa kejayaan dan ajang pertempuran antara para pendekar,

ksatria dan para dukun yang berilmu tinggi.

Di sebuah gua yang gelap dan sepi terdapat seseorang yang lagi berlatih ilmu beladiri,untuk menjadi kuat dan diakui banyak orang.

"Aku akan menjadi kuat dan berguna agar aku tidak diremehkan oleh orang-orang yang telah menghinaku".Katanya sambil berlatih.

Namanya Adi Iskandar ia adalah seorang pemuda yang sedang berlatih ilmu beladiri untuk menjadi pendekar yang hebat dan menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia.

Ia berlatih di sebuah gua yang terdapat di sebuah pulau kecil di pinggiran Desa Bukit Tebing,gua tersebut bernama Gua Batubaru.

Gua Batubaru adalah gua yang terdapat di Pulau Bukit Seru,Gua Batubaru sering di jadikan tempat untuk berlatih dan belajar ilmu beladiri,Pulau Bukit Seru adalah pulau yang tidak berpenghuni karena itulah sering dijadikan tempat latihan ilmu beladiri bagi para pendekar,ksatria dan dukun yang ingin berlatih.

Adi berlatih ilmu beladiri di Pulau Bukit Seru karena ia ingin cepat untuk menjadi kuat dan 4 bulan lagi akan diadakan pertarungan antar keluarga di wilayah suku Sialang karena itu ia berlatih.

"Hiaahh".

Adi memukul sebuah bongkahan batu di dalam gua dengan sebuah pukulan,pukulan tersebut bernama Jurus Pukulan Penghancur Batu.

Batu tersebut tidak hancur karena kekuatan Adi belum bisa menghancurkannya.

"Sekali lagi akan kucoba".Kata Adi dengan semangat yang tinggi dan memukul lagi bongkahan batu tersebut.

"Hiaahh".

Batu tersebut masih belum hancur karena tenaga Adi belum cukup untuk menghancurkannya.

"Akan kucoba terus sampai batu ini hancur".Kata Adi dengan semangat yang membara dan terus menerus memukul bongkahan batu itu dengan jurus pukulannya.

"Pukulan Penghancur Batu".Adi memukul dengan kekuatan penuh bongkahan batu tersebut.

"Hiiahh".

"DUUUAAR".

Dan akhirnya bongkahan batu tersebut pun hancur lebur karena pukulan keras Adi.

Pukulan Penghancur Batu adalah Jurus Penghancur tingkat rendah,Pukulan Penghancur Batu dibagi menjadi dua tingkatan,pertama kekuatannya bisa membuat batu terpental jauh,kedua bisa membuat batu menjadi hancur lebur.

"Wah lelah sekali,istirahat dululah".Kata Adi dengan nada lelah karena tenaganya habis.

Karena kelelahan dan kehabisan tenaga Adi memancing ikan di laut di sekitar Pulau Bukit Seru,setelah mendapatkan ikan Adi membakar ikan tersebut, setelah itu ia makan ikan bakar tersebut untuk mengisi kembali tenaganya yang habis karena latihannya,setelah selesai makan dan minum Adi pun pergi mandi untuk membersihkan kotoran yang menempel di tubuhnya.

Matahari telah terbenam dan malam telah datang,Adi pun beristirahat di dalam gua yang ada di pulau itu.

Keesokan Harinya...

Adi pun bangun dari tidurnya.

"Oahhh,ngantuk sekali aku hari ini".Kata Adi dengan nada lelah karena masih mengantuk.

Adi pun mencari minuman dan makanan di luar gua dan mandi untuk membersihkan tubuhnya,setelah selesai Adi pun berlatih ilmu beladiri lagi.

"Pukulan Penghancur Batu".Kata Adi dengan semangat membara dan memukul dengan keras bongkahan batu besar yang ada di pulau tersebut.

"Hiaahh".

"DUUUAAR".

Bongkahan batu tersebut pun hancur berkeping-keping.

Adi terus berlatih dan belajar ilmu beladiri hingga malam hari.

Malamnya Adi bertapa di dalam gua untuk mengisi tenaga dalamnya.

Ketika Adi sedang bertapa,terjadi sebuah longsoran dari atas gua tersebut,akibat tidak sempat menghindar Adi pun terjatuh dan terpeleset jatuh ke dalam sebuah kolam dalam gua tersebut.

"DUUUM".

"Aduh!ada apa ini kenapa bisa ada longsoran tanah dari atas gua ini?".Adi

terkejut kenapa bisa ada longsoran tanah dari atas gua.

"Hah?apa ini,seperti jimat tapi mirip cincin".Ketika dilihat Adi dengan lebih jelas ada yang sesuatu yang jatuh di atas kepalanya.

"Oh!ini cincin,tapi dari mana jatuhnya cincin ini kenapa bisa jatuh ya?".Adi bertanya-tanya sambil menggaruk kepalanya dan berpikir dari mana asal cincin tersebut.

"Tapi ya sudahlah aku bertapa lagi saja dan menjauh dari sini daripada nanti terjadi sesuatu lagi".Ucapnya sambil memasukkan cincin tersebut ke dalam saku bajunya dan menjauh dari tempat longsoran tadi.

Adi pun melanjutkan pertapaannya.

Tujuan bertapa adalah untuk mengumpulkan Tenaga Dalam,Tenaga Dalam bisa dikumpulkan dari menyerap kekuatan alam atau kekuatan dalam diri.

Ketika Adi sedang bertapa cincin yang ditemukannya tadi terbang keluar dari sakunya.

"Wah?apa yang terjadi kenapa cincin itu bisa keluar dari saku ku".Adi kebingungan kenapa cincin yang diambilnya tadi bisa terbang keluar dari saku bajunya.

Dalam cincin tersebut keluar roh yang terbangun dari tidurnya.

"Hem?hei bocah apa kau yang membangunkan aku".Kata roh itu bertanya.

"Iya,dan siapa paman kenapa paman bisa keluar dari cincin itu".Adi langsung menjaga jarak dan menghindar dari orang itu jika terjadi sesuatu.

"Oh,aku adalah roh dalam cincin itu".

Katanya sambil menunjuk cincin yang telah diambil lagi oleh Adi.

"Kenalkan namaku adalah Natha Anugrah,Aku adalah Raja dari Kerajaan Jayakarsa".Kata Raja Natha menjawab pertanyaan Adi.

"Kenapa raja bisa berada dalam cincin ini dan kenapa cincin ini bisa berada disini".Kata Adi bertanya lagi kepada Raja Natha.

"Hem,kenapa bisa aku berada dalam cincin itu adalah karena waktu itu aku ditangkap oleh adikku yang memberontak terhadap kerajaan,karena itu aku di masukkan ke dalam cincin itu dan sepertinya aku dilempar sampai kesini".Kata Raja Natha menjelaskan tentang kenapa ia bisa berada dalam cincin.

"Oh iya,siapa namamu anak muda?".Kata Raja Natha bertanya pada Adi.

"Namaku Adi Iskandar".Kata Adi menjawab pertanyaan Raja Natha.

"Kenapa kamu bisa ada disini".Kata Raja Natha bertanya lagi kepada Adi.

"Aku sedang berlatih ilmu beladiri didalam gua ini".Kata Adi menjawab pertanyaan Raja Natha.

"Oh berlatih ilmu beladiri ya,karena kamu yang menemukanku kalau begitu aku akan mengajarkanmu sebuah jurus ilmu beladiri,karena dulu aku juga seorang pendekar".Kata Raja Natha ingin mengajari Adi sebuah jurus beladiri.

"Terima kasih Raja Natha aku akan berlatih denganmu".Kata Adi dengan senangnya mendapat jurus beladiri.

Raja Natha pun mengajari Adi sebuah jurus beladiri yaitu,Jurus Gerakan Kilat,jurus yang bisa berlari secepat kilat.

Selama seminggu Adi terus berlatih Jurus Gerakan Kilat hingga hampir sampai Tingkatan Sempurna.

"Wah hebat juga kamu bisa menguasai Jurus Gerakan Kilat secepat ini dan juga hingga hampir Tingkatan Sempurna,aku dulu sampai tingkatan Sempurna,hampir menghabiskan waktu beberapa tahun".Raja Natha memuji Adi karena ia dengan cepat dapat menguasai Jurus Gerakan Kilat.

"Tidak,aku belum begitu menguasai ilmu ini Raja".Adi mengelak dipuji oleh Raja Natha.

"Oh,teruslah berlatih agar kau bisa menguasai jurus itu,oh ya jangan panggil aku Raja tapi panggil saja aku Guru,tapi itu juga jika kamu menerima ku sebagai gurumu".Raja Natha ingin menjadikan Adi muridnya.

"Aku siap menerima Raja Natha sebagai guruku".Adi memberi salam hormat kepada Raja Natha.

Raja Natha terus mengajari Adi Ilmu beladiri agar Adi menjadi kuat.

Ketika matahari terbenam Adi mengambil air dan memasak makanan yang terdapat di Pulau Bukit Seru untuk minum dan makan karena ia lelah berlatih terus menerus.

"Adi aku akan mengajarimu satu jurus beladiri lagi".Kata Raja Natha ingin mengajari satu jurus lagi untuk Adi.

"Jurus apakah itu Guru?".Kata Adi bertanya kepada Raja.

"Ilmu ini disebut Jurus Pukulan Penghancur Gunung".Kata Raja Natha.

"Tapi aku sekarang lelah bagaimana esok hari saja kita berlatih lagi Guru?".

Kata Adi sambil menguap karena mengantuk.

"Oke kalau begitu esok hari kita mulai berlatih lagi".Kata Raja Natha mengajak Adi berlatih esok hari.

Adi pun tertidur dengan pulas karena ia telah berlatih selama sebulan di Pulau Bukit Seru tersebut.

Keesokan harinya...

Hari pun sudah pagi matahari telah terbit .

Pagi yang cerah...

"Adi bangun apa kau akan berlatih atau kau mau tidur terus".Kata Raja Natha membangunkan Adi.

"Iya aku akan bangun Guru".Kata Adi sambil mengantuk.

Adi pun bangun dari tidurnya dan berdiri menuju sebuah kolam dalam gua tersebut,lalu ia mandi dan setelah itu mencari makanan di luar gua.

"Adi ayo kita mulai berlatih".Kata Raja Natha mengajak Adi berlatih.

"Iya Guru".Kata Adi setelah selesai berpakaian rapi dan siap berlatih lagi.

Raja pun mengajari Adi Pukulan Penghancur Gunung.

Pukulan Penghancur Gunung adalah jurus tingkat menengah dan daya hancurnya lebih besar dari Pukulan Penghancur Batu.

Pukulan Penghancur Gunung dibagi menjadi tiga tingkatan,pertama daya hancurnya lebih besar dari Jurus Pukulan Penghancur Batu,kedua daya hancurnya bisa membelah gunung dan ketiga daya hancurnya bisa menghancurkan gunung menjadi berkeping-keping seperti debu.

Selama tiga hari Adi telah menguasai Jurus Pukulan Penghancur Gunung sampai tingkat kedua.

"Pukulan Penghancur Gunung".Kata Adi memukul sebuah bongkahan batu di luar gua.

"DUUUARR".

Bongkahan batu tersebut pun hancur berkeping-keping karena pukulan Adi.

"Bagaimana apa kamu telah menguasai Jurus Pukulan Penghancur Gunung".Kata Raja Natha bertanya pada Adi.

"Ya Guru,aku telah menguasai Jurus Pukulan Penghancur Gunung sampai tingkat dua".

"Teruslah berlatih dan berusaha agar kamu menjadi kuat dan berguna".

"Iya Guru,terima kasih telah mengajariku jurus beladiri".

"Ya aku juga berterimakasih,karena kamu yang telah menemukan cincin itu kalau orang lain pasti bisa saja disalahgunakan,oh iya cincin itu harus kamu simpan baik-baik dan pakailah cincin itu di tangan kiri mu.

"Ya Guru".Kata Adi dengan tersenyum dan tawa karena sekarang ia telah menjadi pendekar yang kuat.

Adi pun terus berlatih di Pulau Bukit Seru tersebut selama 2 bulan lagi bersama Gurunya,yaitu Raja Natha.

INFO

Cincin Roh

Cincin ini adalah cincin untuk menyimpan roh entah itu roh manusia,roh hewan ataupun roh lainnya.

Cincin Roh bisa menghisapnya lalu roh tersimpan dalam cincin dan terpenjara untuk lepas dari penjara itu bisa dengan menyalurkan Tenaga Dalam.

Cincin Roh telah ada sejak zaman kerajaan Jayakarsa belum berdiri.

Tiga Perampok

Setelah Adi berlatih di Pulau Bukit Seru selama 3 bulan,Adi akhirnya ingin pulang dari berlatihnya.

Adi membuat sebuah perahu untuk menyeberangi Pulau Bukit Seru ke desa seberang Pulau Bukit Seru,yaitu Desa Bukit Tebing.

"Adi setelah ini tujuanmu mau kemana?".Raja Natha bertanya kepada Adi tujuan Adi selanjutnya setelah latihan ilmu beladiri di Pulau Bukit Seru.

"Sepertinya aku akan melihat kakakku di Kota Iskandarsyah".Kata Adi sambil mengayuh perahu.

"Kota Iskandarsyah di wilayah Suku Balai ya?".Kata Raja Natha bertanya kepada Adi.

"Iya Guru".Kata Adi dengan terus mengayuh perahunya.

Tapi tidak di sangka di tengah laut di sekitar Desa Bukit Tebing,datang dari bawah laut seekor Monster Kura-kura Biru.

Monster Kura-kura Biru adalah monster yang sering menyerang nelayan yang melaut di sekitar desa Bukit Tebing,karena ada monster ini para nelayan tidak melaut mereka takut dengan Monster Kura-kura Biru.

Karena monster ini banyak rumor yang menyebar dan Monster Kura-kura Biru menjadi terkenal dan sering diburu oleh para pendekar dari Desa Bukit Tebing,tapi para pendekar tidak bisa menangkapnya karena Monster Kura-kura Biru sering bersembunyi di kedalaman laut.

"Adi,sepertinya tingkatan Monster Kura-kura Biru ini setara dengan Pendekar Langit Tahap Akhir,monster ini akan menjadi lawan pertamamu,sepertinya monster ini sedang mencari makanan".

"Siap guru,aku akan melawannya".

"HAAUUHAHHUU".

Suara Monster Kura-kura Biru sangat kuat,Monster Kura-kura Biru langsung menyerang Adi dengan membuat gelombang air yang sangat besar hingga membuat perahu Adi terombang-ambing.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang guru".

"Fokuskan Tenaga Dalam mu di kakimu lalu kamu akan bisa berjalan di air".

Lalu Adi fokus untuk memfokuskan Tenaga Dalam nya di kakinya dan ketika selesai memfokuskan Tenaga Dalam di kakinya Adi langsung bisa berjalan di atas air.

Ketika ia bisa berjalan di atas air Adi langsung menyerang Monster Kura-kura Biru,Adi langsung melompat tinggi ke langit dan langsung mengeluarkan Jurus Pukulan Penghancur Gunung.

"DUUUUMM".

Jurus Pukulan Penghancur Gunung menghantam cangkang Monster Kura-kura Biru dan hampir saja menghancurkannya.

Tiba-tiba Monster Kura-kura Biru menyedot air dan langsung menghembuskan nya lagi ke arah Adi,Adi terpental jauh sampai beberapa meter.

"Monster ini ternyata sangat kuat,tapi ia tidak akan bisa mengalahkan ku".

"Adi jangan terlalu sombong,kekuatanmu belum cukup kuat,teruslah berlatih dan berusaha".

"Siap guru,terima kasih atas nasehatnya".

"Jika kamu ingin mengalahkan Monster Kura-kura Biru ini fokuskan Tenaga Dalam mu di tangan mu dan hantam ia dengan kekuatan penuh Jurus Pukulan Penghancur Gunung".

"Baik guru".

Adi langsung memfokuskan Tenaga Dalam ke tangan kanannya,setelah selesai memfokuskan Tenaga Dalam nya,Adi dengan Jurus Gerakan Kilat langsung melompat tinggi ke langit dan langsung menghantam Monster Kura-kura Biru dengan Jurus Pukulan Penghancur Gunung dengan kekuatan penuh.

"DUUUUAAAARRR".

Seketika Monster Kura-kura Biru langsung hancur berkeping-keping tak bersisa terkena Jurus Pukulan Penghancur Gunung.

"Bagus sekali Adi,sekarang kamu telah menguasai Jurus Pukulan Penghancur Gunung".

"Terima kasih guru,aku akan terus berlatih".

"Sepertinya tadi ada yang memasuki tubuh Adi".Raja Natha melihat seperti ada sesuatu yang memasuki tubuh Adi.

"Sepertinya hanya salah lihat".Kata Guru Natha dalam benaknya.

Setelah Adi mengalahkan Monster Kura-kura Biru,Adi melanjutkan perjalanannya menuju pinggiran Desa Bukit Tebing.

Karena perahunya telah hanyut,Adi berjalan kaki menuju Desa Bukit Tebing

Selama beberapa menit Adi pun sampai di Desa Bukit Tebing.

Desa Bukit Tebing adalah desa di wilayah Suku Balai yang sekarang dipimpin oleh Chandra Damas.

Ketika Adi di sekitar pelabuhan,

pelabuhan begitu sepi dan jarang ada orang yang lewat.

Tapi memang pelabuhan di wilayah Desa Bukit Tebing ini memang rawan untuk dilewati atau dijadikan tempat penyeberangan orang karena mereka semua tahu bahwa pelabuhan di sini banyak perampok jalanan dan sering kali terjadi pembunuhan.

Dan sering dijadikan sarang perampok dan bajak laut,dan juga karena mereka takut dengan Monster Kura-kura Biru.

Ketika Adi sedang berjalan-jalan sambil bernyanyi di jalanan pelabuhan Adi dikejutkan oleh 3 orang yang datang entah darimana dan langsung menyerangnya.

"Berhenti!!serahkan hartamu".Kata salah satu seorang perampok jalanan yang memegang pedang dan bertubuh besar.

"Hem?kalian tidak tahu apa yang telah aku lawan tadi".Kata Adi dalam benaknya.

"Adi,mereka adalah lawan kedua mu gunakan jurus yang telah ku ajari untuk mengalahkan mereka".Raja Natha keluar dari cincin dan menyuruh Adi untuk tetap tenang.(Raja Natha hanya bisa dilihat oleh Adi dan suaranya hanya Adi yang mendengarnya).

"Ya baiklah Guru".Kata Adi sambil menjaga jarak antara ia dan perampok tersebut.

"Ada apa ini paman?".Adi bertanya pada para perampok itu.

"Hahaha!!bocah bodoh kami ini perampok itu saja tidak tahu".Kata seorang perampok yang memegang golok dan tubuhnya banyak tato sambil tertawa.

"Apa yang kalian pikirkan lagi cepat serang dia".Kata ketua perampok jalanan tersebut sambil memegang tombak dan memakai ikat kepala.

"Siap ketua".Kata mereka sambil menyerang Adi.

Serangan mereka dengan mudah dapat dihalau oleh Adi.

Adi berlari-lari menggunakan Jurus Gerakan Kilat dan membuat perampok jalanan tersebut kesal.

"Hei bocah bodoh mau lari kemana kau".Kata seorang perampok yang menggunakan pedang dan bertubuh besar.

Merekapun menyerang secara bersamaan.

Dengan Jurus Gerakan Kilat Adi memberikan pukulan kepada 3 perampok jalanan tersebut dan membuat mereka jatuh terpental sampai beberapa meter.

"Sialan,ternyata orang ini kuat ketua".Kata perampok yang membawa golok.

"Hah?sialan kau bocah,kalian cepat serang dan bunuh dia".Kata ketua perampok sambil berdiri dari jatuh terpental tadi.

Mereka pun menyerang lagi,perampok yang membawa golok mengeluarkan jurusnya.

"Jurus Golok:Setan Alas".Kata perampok yang membawa golok.

Perampok yang membawa golok pun kesetanan dan mengamuk,ia berubah menjadi Setan Alas.

Adi pun menghindar sambil mengeluarkan jurus.

"Pukulan Penghancur Batu".Ucap Adi dengan Gerakan Kilat.

Pukulan Penghancur Batu pun mengenai perampok yang membawa golok,ia pun terpental sampai beberapa meter.

"Aduh!!hebat juga kau bocah,bolehkah aku tahu siapa namamu?".Kata perampok yang membawa golok sambil berdiri sempoyongan karena terpental oleh pukulan Adi.

"Namaku adalah Adi Iskandar".Kata Adi menjawab pertanyaan perampok yang membawa golok tersebut.

"Oh aku akan ingat namamu,kenalkan namaku Hasan Kadir".Belum sempat berdiri tegak Hasan Kadir langsung hilang kesadaran.

Lalu tak disangka perampok yang membawa pedang langsung menyerang dan mengeluarkan jurusnya.

"Jurus Pedang:Petir Menyambar".

Katanya sambil mengayunkan pedang ditangan kanannya.

"Rasakan kekuatanku ini bocah".Kata perampok yang membawa pedang dengan mengeluarkan jurusnya.

Langit menjadi gelap lalu datanglah petir dari langit menyambar ke arah Adi.

Adi pun menghindar dengan Jurus Gerakan Kilat nya,lalu melihat kebelakang ternyata jurus perampok itu sangat hebat hampir semua pohon di belakangnya terpotong.

Lalu Adi pun langsung berlari dengan Gerakan Kilat dan langsung memukul dengan menggunakan tangan kanannya.

Perampok yang membawa pedang belum sempat menghindar langsung terpental jauh.

Perampok yang membawa pedang pun berdiri dan langsung mengeluarkan jurusnya lagi.

"Jurus Pedang:Guntur Alam".Kata perampok yang membawa pedang mengeluarkan jurus pamungkas nya.

Guntur menyambar dari langit dan langsung menyerang Adi.

Dengan tenang Adi mengeluarkan jurusnya.

"Pukulan Penghancur Gunung".Adi mengeluarkan jurus pukulannya.

Guntur itu pun berbenturan dengan pukulan Adi.

"DUUUUAAAARRR".

Terjadi ledakan yang besar karena benturan antara Jurus Guntur perampok itu dan Jurus Pukulan Adi.

Perampok yang membawa pedang pun terluka dan pingsan setelah mengeluarkan Jurus Pedang:Guntur Alam.

Tiba-tiba saat setelah terjadi ledakan ketua perampok langsung menyerang Adi yang sedang lengah dan kelelahan setelah di serang perampok yang membawa pedang.

"Jurus Tombak:Pengikat Maut".Kata ketua perampok yang langsung menyerang Adi dengan tiba-tiba.

Adi langsung menghindar dengan Gerakan Kilat.

"Wah wah!! Hebat juga kau bocah".kata ketua perampok sambil membawa tombak.

"Hem?tidak saya tidak hebat".Kata Adi dengan nada lelah.

"Omong kosong,rasakan kekuatanku ini,Jurus Tombak:Maut Menerjang".Kata ketua perampok sambil mengeluarkan jurusnya.

Jurus itu pun menyerang secara tiba-tiba dan melukai kaki Adi dan sedikit tergores,Adi pun terjatuh.

"Untung saja luka sedikit".Kata Adi dalam benaknya karena selamat dari Jurus Tombak ketua perampok.

"Hahaha,rasakan itu bocah".Kata ketua perampok sambil tertawa.

Lalu Adi berdiri dan mengambil nafas panjang dan menyerang ketua perampok tersebut dengan pukulannya.

"Pukulan Penghancur Batu".Kata Adi mengeluarkan jurusnya dan langsung menghantam perut ketua perampok.

Perampok tersebut pun terpental sampai mengenai pepohonan.

Ketua perampok tersebut berdiri dan langsung mengeluarkan jurusnya.

"Sialan kau bocah".

"Jurus Tombak:Hantaman Maut".Kata ketua perampok mengeluarkan jurusnya.

Saat ketua perampok itu mengeluarkan jurusnya Adi langsung mengeluarkan jurusnya juga.

"Pukulan Penghancur Gunung".Kata Adi dengan sekuat tenaga karena ini pukulan terakhirnya.

Jurus Pukulan Penghancur Gunung dan Jurus Tombak:Hantaman Maut saling beradu dan benturannya sangat kuat".

"DUUUUAAAARRR".

Daya ledaknya begitu besar dan luas sampai beberapa ratus meter.

Lalu ketua perampok pun terjatuh karena kehabisan Tenaga Dalam.

"Berhenti anak muda,saya menyerah".

Kata ketua perampok sambil mengangkat tangannya.

Lalu ketua perampok pun berkata.

"Siapa namamu anak muda".

"Namaku adalah Adi Iskandar".Kata Adi

menjawab pertanyaan ketua perampok tersebut.

"Oh!!aku akan ingat namamu,kenalkan juga namaku Hasan Jaya,yang membawa pedang namanya Hasan Basri dan yang membawa golok namanya Hasan Kadir".Kata Hasan Jaya mengucapkan namanya dan nama saudaranya yang lain.

"Oke aku akan ingat nama kalian tapi kalian harus berhenti jadi perampok".

Kata Adi sambil menghela nafas.

"Oke,aku akan mengingatmu juga".Kata ketua perampok sambil berdiri dan melangkah melihat ke saudaranya yang lain.

Lalu Adi pun mencari obat untuk mengobati kakinya yang tergores dan mengobati ketiga perampok tersebut.

"Darimana kalian berasal".Kata Adi bertanya kepada ketiga perampok tersebut saat para perampok itu telah bangun dari hilang kesadaran.

"Kami berasal dari Kota Mustikaraja di wilayah Suku Razrie,kami bertiga adalah anak dari Mushak Hasan".Kata Hasan Jaya menjawab pertanyaan Adi.

"Apa yang kalian lakukan disini?".Kata Adi bertanya lagi.

"Kami merampok dan menjarah".Kata Hasan Jaya menjawab pertanyaan Adi.

"Apa yang akan kalian lakukan setelah ini?".Kata Adi bertanya lagi kepada mereka.

"Kami akan berkelana".Kata mereka bersama-sama sambil berdiri tegak dan meninggalkan Adi.

"Kalau ada sumur di ladang

Bolehkah kita menumpang mandi

Kalau ada umur yang panjang

Bolehkah kita bertemu lagi".Hasan Basri berpantun untuk Adi.

"Selamat tinggal Adi Iskan".Kata ketiga perampok tersebut dan bergegas pergi.

"Bagus!Adi kamu telah menguasai Jurus yang telah ku ajari".Kata Raja Natha memuji Adi.

"Ya guru,tapi aku akan terus berlatih".Kata Adi dengan tekadnya yang kuat dan semangat membara.

"Adi karena hari sudah mulai gelap bagaimana kalau kita berteduh di sini?".Raja Natha mengajak Adi untuk menunda perjalanan karena hari mulai gelap dan mendung.

"Iya guru kita akan bermalam di sini".Adi langsung mencari tempat untuk berteduh dan mencari makanan,minuman dan obat di sekitar hutan.

"Adi hutan ini bisa kau gunakan untuk mengumpulkan Tenaga Dalam mu".

"Iya guru aku akan bertapa malam ini".Adi langsung bertapa untuk mengisi Tenaga Dalam nya.

Lalu Adi bertapa untuk mengisi Tenaga Dalam nya.

Keesokan harinya Adi melanjutkan perjalanan ke kota Iskandarsyah di wilayah Suku Balai.

INFO

Hasan Jaya

Ras:Manusia(Keluarga Hasan,Suku Razrie)

Pekerjaan:Perampok,Petualang dan panglima perang Suku Razrie

Julukan:Tombak Maut

Jaya adalah salah seorang dari 3 panglima perang Suku Razrie dari Keluarga Hasan.Usianya 25 tahun,ia adalah anak pertama dari Mushak Hasan,ketua Suku Razrie.

Hasan Basri

Ras:Manusia(Keluarga Hasan,Suku Razrie)

Pekerjaan:Perampok,Petualang dan panglima perang Suku Razrie

Julukan:Pedang Guntur

Basri adalah salah seorang dari 3 panglima perang Suku Razrie dari Keluarga Hasan.Usianya 23 tahun,ia adalah anak kedua dari Mushak Hasan,ketua Suku Razrie.

Hasan Kadir

Ras:Manusia(Keluarga Hasan,Suku Razrie)

Pekerjaan:Perampok,Petualang dan panglima perang Suku Razrie

Julukan:Golok Setan Alas

Kadir adalah salah seorang dari 3 panglima perang Suku Razrie dari Keluarga Hasan.Usianya 20 tahun,ia adalah anak ketiga dari Mushak Hasan,ketua Suku Razrie.

Pandai Besi

Ketika di perjalanan menuju Kota Iskandarsyah masih di wilayah Desa Bukit Tebing Adi bertemu seorang kakek tua yang lagi mengasah pedang.

"Adi hampiri lah kakek itu".Kata Raja Natha menyuruh Adi menghampiri Kakek yang sedang mengasah pedang itu.

"Permisi kek".Adi menghampiri Kakek yang lagi mengasah pedang itu.

"Ada yang bisa saya bantu nak".Kata kakek itu menjawab pertanyaan Adi.

"Kek kalau boleh tahu tempat apakah ini?".Kata Adi menanyakan tempat itu.

"Oh,tempat ini adalah tempat untuk membuat senjata dan namanya adalah Pandai Besi Nadja".Kata kakek itu menjelaskan tempat itu kepada Adi.

"Oh ini tempat membuat senjata,kalau boleh tahu nama kakek siapa dan darimana?".Kata Adi menanyakan nama dan darimana kakek itu berasal.

"Untuk apa kau menanyakan itu".Kata kakek itu menanyakan maksud Adi".

"Aku hanya ingin tahu saja kek".Kata Adi dengan tenangnya.

"Namaku adalah Galih Nadja dari Keluarga Syamali,Suku Balai".Kata kakek Galih menjawab pertanyaan Adi.

"Saya juga masih keturunan Suku Balai".Kata Adi menjelaskan bahwa ia masih keturunan Suku Balai.

"Darimana kamu berasal,siapa orang tuamu dan namamu siapa".Kata kakek Galih menanyakannya kepada Adi.

"Namaku adalah Adi Iskandar dari Keluarga Iskan,Suku Sialang di kota Bandarsyah

ayahku adalah Syahrul Iskandar dari Keluarga Basrul,Suku Sialang dan ibuku adalah Rila Andra dari keluarga Andra, Suku Balai".

"Oh,jadi kamu masih keturunan Suku Balai ya?".Kata kakek Galih menanyakan lebih jelas lagi.

"Ya kek".Kata Adi menjawab pertanyaan kakek Galih.

"Karena kamu masih keturunan Suku Balai aku akan mengajarimu ilmu membuat senjata dan menjadi pandai besi".Kata kakek Galih ingin mengajari Adi ilmu membuat senjata.

"Terima saja Adi".Raja Natha menyuruh Adi untuk menerima tawaran kakek Galih.

"Iya guru".Kata Raja Natha menjawab pertanyaan Adi.

"Iya kek aku bisa menjadi murid mu selama satu bulan".Kata Adi siap menjadi murid kakek Galih.

"Oke kalau begitu,aku akan mengajarimu selama satu bulan penuh".Kata kakek Galih yang ingin mengajari Adi.

Lalu Adi belajar ilmu membuat senjata dengan kakek Galih.

Adi belajar beberapa ilmu membuat sebuah senjata dan mencatatnya di dalam gulungan.

"Adi lihat ini,seperti inilah caranya".Kata kakek Galih mengajarkan Adi cara membuat pedang.

"Oke kek aku akan mencobanya".Adi belajar untuk membuat sebuah pedang.

Beberapa kali percobaan Adi lakukan dan akhirnya ia bisa membuatnya.

Selama beberapa hari Adi belajar membuat sebuah pedang.

Seminggu kemudian Adi menguasai beberapa ilmu membuat senjata.

"Guru bolehkah aku belajar ilmu membuat patung".Kata Adi yang ingin belajar ilmu membuat patung.

"Aku akan mengajari apa yang bisa kuajari".Kata Kakek Galih menjawab pertanyaan Adi.

Ketika Adi belajar membuat patung,Adi memakai pahat untuk membuatnya.

Selama seminggu Adi menguasai ilmu membuat patung.

"Wah hebat juga kamu Adi selama seminggu sudah menguasai ilmu membuat patung ini tapi kamu tetap harus belajar".Kata kakek Galih memuji Adi.

"Siap guru,aku akan ingat pesan guru".Kata Adi dengan semangatnya yang tinggi untuk berlatih.

Selama beberapa minggu Adi menguasai

beberapa ilmu membuat senjata dan membuat patung.

"Adi karena kamu sudah bisa membuat beberapa senjata,Raga kamu juga harus kuat,makanya Raga juga harus menjadi senjata".Kata kakek Galih ingin membentuk Raga Adi menjadi senjata.

"Iya guru".Kata Adi menjawab kakek Galih.

Kakek Galih menyuruh Adi memasukkan dirinya ke dalam tempat pembuatan senjata yang berisi api.

"Wah sepertinya panas".Kata Adi melihat api itu.

"Oh ya,Raga mu harus mempunyai pelindung agar tidak terbakar oleh api itu".Kakek Galih mengajarkan Adi ilmu pelindung tubuh.

Setelah Adi menguasai Ilmu Pelindung Raga Adi langsung masuk ke dalam pembuatan senjata yang berisi api itu.

"Semoga saja badanku tidak terbakar".Kata Adi lalu masuk ke dalam api itu.

Lalu Adi duduk dan bertapa untuk menyerap api pembuatan senjata itu.

Api pembuatan senjata itu adalah Api Naga,api ini berasal dari naga yang di bunuh oleh Galih Nadja.

Selama beberapa hari Adi menyerap Api Naga itu.

Api Naga diserap Adi dan membentuk Raga yang baru dan lebih kuat dari Raga nya yang dulu.

"Sepertinya Raga ku telah terbentuk dan kuat".Kata Adi bangun dari bertapanya.

"Selamat Adi Raga mu telah berhasil menjadi Raga Tingkat Menengah Atas".Kata kakek Galih yang menghampiri Adi setelah selesai bertapa dalam perapian pembuatan senjata.

"Raga juga memiliki tingkat ya guru".Kata Adi menanyakannya pada kakek Galih.

"Iya,Raga di bedakan menjadi beberapa tingkatan,Tingkat Rendah,Tingkat Menengah,Tingkat Tinggi,Tingkat Raja dan Tingkat Dewa dan tingkatan itu di bagi lagi menjadi beberapa tingkatan".

Kata kakek Galih menjelaskannya kepada Adi.

"Aku mengerti guru terima kasih telah menjelaskannya kepada ku".Kata Adi menjawab pertanyaan kakek Galih.

Beberapa hari kemudian...

"Adi aku dulu pernah membuat senjata terhebat senjata itu adalah Golok Agni Bara,tapi sekarang golok itu berubah nama menjadi Golok Rimau,karena golok itu pernah di pakai membunuh Harimau yang menyerang Lebak Pakam saat itu yang menggunakannya adalah Yudha Andra adik dari Arwan Andra,ketua Suku Balai saat ini,Yudha Andra adalah murid ku".Kata kakek Adi memberi tahu Adi tentang Golok Rimau.

"Tapi guru untuk apa guru menjelaskannya kepadaku".Kata Adi menanyakan maksud dari kakek Galih.

"Aku ingin kau mencari golok itu dan golok itu cocok untuk menjadi senjata mu,sekarang golok itu di kota Iskandarsyah di Pasar Pinang Masak di Toko Senjata Prakasa,golok itu tertancap di sana jika memang berjodoh dengannya maka kamu bisa mencabutnya".Kata kakek Galih menjelaskan lagi.

"Iya guru aku akan mencari golok itu".Kata Adi siap untuk mencari Golok Rimau.

Adi terus berlatih dengan kakek Galih selama sebulan penuh,saat Adi berlatih sendiri Raja Natha menghampiri kakek Galih.

"Paman Galih,apa kabarmu".Raja Natha menghampiri kakek Galih yang sedang mengasah senjatanya.

"Oh kamu kan bocah kecil itu".Kakek Galih mengingat-ingat tentang Raja Natha.

"Oh ya namamu bocah Natha".Kakek Galih pun mengingatnya.

"Apa kabar paman?".

"Ya seperti ini lah".

"Dulu paman adalah pendekar yang terkenal dan bergelar Galih Si Dewa Pandai Besi dari Negeri Thani.

"Hahaha,itu dulu sekarang aku sudah tua dan sepertinya aku akan meninggalkan dunia ini".

"Jangan berkata begitu paman".

"Oh iya,kamu juga mengajari Adi kan".

"Iya paman".

"Ajari lah ia agar ia menjadi pendekar yang hebat".

"Siap paman".

"Sepertinya kamu disegel oleh orang dan menjadi seperti ini,bukannya kamu Raja Kerajaan Jayakarsa yang bergelar Natha Si Raja Perang dari Negeri Rajapura dan ternyata kamu juga tidak bisa melawan dan kalah".

"Ya begitulah paman,orang hebat belum tentu hebat dan pasti punya kelemahan".

Kakek Galih dan Raja Natha terus bercerita tentang apa yang terjadi di masa lalu.

Setelah sebulan penuh belajar ilmu membuat senjata,membuat patung dan membentuk raga dengan kakek Galih

Adi akan meneruskan perjalanannya.

"Adi aku memberikanmu cincin ini,cincin ini adalah cincin penyimpanan bisa untuk menyimpan apa saja".

"Terima kasih guru".

Tujuan Adi selanjutnya adalah kota Iskandarsyah dan mencari Golok Rimau.

Setelah beberapa hari berjalan Adi pun sampai di kota Iskandarsyah.

Kota Iskandarsyah adalah kota yang dipimpin oleh seorang Pemimpin Kota,yaitu Zulfan Iskandar.

Zulfan Iskandar adalah kakak pertama dari Adi Iskandar,ia memerintah kota Iskandarsyah yang didirikan oleh Syahrul Iskandar.

Syahrul Iskandar adalah ayah dari Zulfan Iskandar dan Adi Iskandar.

Kota Iskandarsyah terletak di antara Desa Bukit Tebing dan Kota Pandan Thani.

Setelah sampai di Kota Iskandarsyah

Adi ingin bertemu kakaknya.

"Ahh,melelahkan sekali".Kata Adi menghela nafas panjang.

"Apakah ini Kota Iskandarsyah?".Kata Raja Natha bertanya kepada Adi.

"Iya Guru".Kata Adi sambil melihat sekeliling kota Iskandarsyah.

"Wah,sungguh kota yang indah".Kata Raja Natha melihat sekelilingnya.

"Iya Guru ini semua berkat kerja keras kakakku".Kata Adi.

"Hem?memangnya siapa kakakmu?".

Kata Raja Natha bertanya kepada Adi.

"Kakakku adalah Zulfan Iskandar,ia adalah Pemimpin Kota Iskandarsyah ini".Kata Adi menjawab pertanyaan Raja Natha.

"Oh!hebat juga kakakmu".Kata Raja Natha memuji kakak Adi.

"Terima kasih Guru".Kata Adi dengan mata melihat-lihat sekelilingnya menikmati pemandangan indah di kota Iskandarsyah.

Lalu Adi berkunjung ke rumah kakaknya.

Sesampainya di rumah kakaknya.

Ia melihat kakaknya sedang berlatih ilmu beladiri.

"Apa kabar kak".Kata Adi langsung datang menghampiri kakaknya yang sedang berlatih ilmu beladiri.

"Adik?kenapa kamu bisa datang kesini".Kata Zulfan menanyakan bagaimana cara Adi bisa sampai ke kota Iskandarsyah.

"Ceritanya di dalam saja kak aku lelah bolehkah aku masuk".Kata Adi dengan nada lelah.

"Oh iya,ayo kita masuk".Kata Zulfan mengajak Adi masuk ke dalam rumahnya.

Adi dan Zulfan pun masuk ke dalam rumah.

"Pelayan buatkan teh 2 gelas".Kata Zulfan menyuruh pelayannya.

"Siap tuan".Kata pelayan perempuan itu.

Lalu pelayan itu membuatkan teh untuk Adi dan Zulfan.

Setelah selesai di sajikan kepada Adi dan Zulfan lalu pelayan itu pergi meninggalkan Adi dan Zulfan.

"Jadi dik bagaimana cara kamu bisa berada di sini".Kata Zulfan menanyakan bagaimana cara Adi bisa berada di kota Iskandarsyah.

"Aku waktu itu di lempar oleh ayah dari Kota Bandarsyah ke pulau Bukit Seru di sekitar desa Bukit Tebing".Kata Adi menjawab pertanyaan kakaknya.

"Mengapa kamu bisa di lempar oleh ayah?".Kata Zulfan menanyakan penjelasan lebih jelas kepada Adi.

"Aku di lempar karena waktu itu aku terlalu lemah dan penakut,ayah melempar ku menggunakan kekuatannya ayah berkata padaku carilah tujuanmu dan jadilah kuat".Kata Adi menjelaskan lebih jelas kepada kakaknya.

"Sekarang apa yang akan kamu lakukan".Kata Zulfan menanyakan tujuan Adi.

"Saat ini aku akan berkeliling kota ini dan kembali lagi ke kota Bandarsyah karena sebentar lagi diadakan pertarungan antar keluarga".Kata Adi menjawab pertanyaan kakaknya.

"Oh iya aku baru ingat sebentar lagi akan diadakan pertarungan antar keluarga dan 15 pendekar yang menang akan masuk ke Perguruan Rajabunga".Kata Zulfan yang baru ingat bahwa sebentar lagi akan diadakan pertarungan antar keluarga.

"Iya kak".Kata Adi dengan nada lelah dan mengantuk.

"Kak aku akan tidur sebentar".Kata Adi mengantuk ingin istirahat sejenak.

"Oke kamu sekarang istirahatlah dulu tidurlah di kamar itu".Kata Zulfan menunjukkan kamar yang akan digunakan Adi untuk tidur.

Adi pun tidur selama beberapa jam dan hari pun sudah larut.

"Aaahh".Adi menguap lalu ia bangun dari tidurnya.

"Ternyata sudah larut malam".Kata Adi melihat keluar jendela yang di tutupi kain.

Adi pun keluar dari kamar dan mencari makanan dan minuman.

Setelah Adi keluar kamar ia melihat kakaknya sedang menyiapkan makanan.

"Kakak apa yang sedang kau lakukan".Kata Adi bertanya pada kakaknya.

"Oh ini!aku sedang menyiapkan makanan untukmu".Kata Zulfan sambil menyiapkan makanan.

"Terima kasih kak".Kata Adi menjawab kakaknya.

"Kak aku akan mandi sebentar".Adi langsung menuju tempat pemandian.

"Oh iya mandilah dulu dan aku akan menyiapkan makananmu".Kata Zulfan sambil menyiapkan makanan untuk Adi.

Setelah selesai mandi Adi pun makan bersama kakaknya.

Keesokan harinya...

"Kak sepertinya aku akan pergi tapi aku akan berkeliling di kota ini sebentar".Kata Adi ingin berkeliling sebentar kota Iskandarsyah.

"Oh apa kamu mau di temani".Kata Zulfan ingin menemani Adi jalan-jalan

"Tidak terima kasih kak,jagalah kota ini baik-baik kak".Kata Adi dan bergegas pergi.

"Iya aku akan menjaga kota ini".Kata Zulfan dan ia pun pergi juga karena ada urusan.

Lalu Adi berkeliling kota Iskandarsyah.

INFO

Pandai Besi

Pandai Besi adalah penempa besi dan pembuat senjata yang dipakai seorang prajurit ataupun pendekar.

Pandai Besi dapat ditemukan di desa

Bukit Tebing,Kota Iskandarsyah dan Kota

Talangraja.

Terdapat banyak sekali orang yang menjadi Pandai Besi,salah satunya adalah Galih Nadja,ia adalah legenda Pandai Besi dan diberi gelar Galih Si Dewa Pandai Besi dari Negeri Thani.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!