NovelToon NovelToon

Jatuh Cinta Pada Boss Muda

Bertemu dengan boss muda

Rani bekerja di sebuah pusat perbelanjaan yang cukup ternama di kotanya.

Meski cuma menjadi seorang pramuniaga dia sudah sangat bahagia sekali,sebab dia bisa menghidupi dirinya dan ibunya.

Rani adalah anak tunggal, ayahnya sudah meninggal sejak ia masih kecil dan kini ia hidup berdua saja bersama ibu yang sangat ia sayangi dan cintai.

Di tempat kerjanya Rani terkenal dengan pribadi yang pendiam dan pemalu dia selalu baik sama siapapun, di sana Rani punya teman dekat dan boleh di bilang dia adalah sahabatnya saat ini, namanya Maya.

Pribadi Maya yang periang dan selalu ceria membuat Rani sangat menyukainya.

Pagi ini setelah sarapan pagi seperti biasa Rani siap-siap mau berangkat kerja.

"Ibu...Rani berangkat kerja dulu ya,"sembari meraih tangan ibunya dan menciumnya dalam-dalam.

"Hati-hati di jalan nak," ucap sang ibu, sayu menatap putrinya penuh kehangatan.

Rani mengendarai motornya dengan penuh semangat pagi ini.

Seperti biasa sebelum mall di buka, dia melakukan persiapan dengan bersih-bersih di counternya. Ketika ia menata dan merapikan gantungan baju tiba-tiba ada salah satu baju yang terlepas dari hanger nya dan jatuh ke lantai. Tepat ketika ia akan mengambil baju yang jatuh itu ada sepasang kaki yang terbalut dengan sepatu hitam yang mengkilat.

Rani mendongakkan kepalanya dan melihat ada seorang pria yang berdiri tepat di hadapannya dan alangkah terkejutnya dia ketika pria itu membentaknya dengan suara yang sangat keras.

"Kalau kerja yang bener dong, jangan asal-asalan aja itu baju kan kotor jadinya!" sambil tangannya menunjuk ke arah baju yang di pegang Rani.

Rani sangat takut dan gemetaran sambil menjawab "Iya pak maaf," katanya seraya menunduk.

"Siapa namamu?" lanjut pria tadi.

Rani semakin gemetar dengan suara terbata dia menjawab, "Ra, Ra, Ra, .... Rani pak."

Si pria tadi menatap Rani tajam-tajam dan berlalu begitu saja. Sontak Rani menghela napas lega sambil mengelus-elus dadanya.

Maya yang melihat kejadian itu dari jauh bergegas menghampiri Rani.

"Ran, kamu gak apa-apa kan?"

"Gak may, aku gak apa-apa."

"Hadeuhhh ... Rani aku shock melihat kejadian tadi."

"Emang kenapa?"

"Kamu tahu yang menegur mu tadi itu siapa?"

"Aku gak tahu may, emang siapa dia?"

"Dia itu anaknya owner mall ini yang baru datang dari Jakarta dan sekarang dia yang d beri kuasa untuk memegang mall ini,dan dia itu di kenal orang yang sangat dingin dan suka marah-marah."

"Hah ... benarkah?!" jawab Rani setengah berteriak. "Aduh ... bagaimana ini, May? Aku takut nanti aku di panggil karna kesalahan yang tadi."

"Berdoa saja mudah-mudahan kamu gak di panggil sama si boss muda."

Seharian ini Rani bekerja sangat gelisah,ia takut kalau tiba-tiba boss muda tadi memanggilnya dan memarahinya. Dan ternyata benar apa yang ia khawatirkan terjadi.

"Berita panggilan di tujukan kepada Rani putri, di mohon segera menuju ke ruang HRD."

Badan Rani semakin lemas dan tak sanggup berjalan,ia menatap Maya yang berdiri di sampingnya seolah meminta bantuan.

Maya memegang tangannya sambil berkata, "tenang Ran. Kalau kamu nanti di marahi lagi sama si boss muda, di dengarkan aja. Gak usah jawab apa-apa biar tidak di skors kamu. paham kan Ran?"

"Iya,"jawab Rani lemas sambil berjalan menuju ruang HRD.

Tok tok tok........!"

Rani mengetuk pintu HRD.

"Masuk!" jawab suara di dalam

Dengan langkah perlahan Rani masuk ke dalam, disana ia melihat ada dua orang HRD dan si boss muda yang duduk di kursi kebesarannya. Jantung Rani semakin berdetak kencang. Ia tak sanggup melihat wajah si boss muda.

"Heh,kamu kan tadi yang menjatuhkan baju di lantai?" tanya si boss muda dengan suara keras

"I...i....iya pak,"jawab Rani dengan suara hampir tak terdengar.

"Kamu karyawan baru apa lama di sini?" tanya si boss muda lagi.

"Saya karyawan lama di sini pak,"jawab Rani.

"Terus kalau sudah lama bekerja di sini,kenapa masih gak becus menata barang, hah?!" suara si boss muda mulai meninggi.

Rani semakin menundukkan kepalanya dalam-dalam. Si boss muda menghampiri HRD dan berkata pada mereka, "kalian sebagai hrd harusnya tahu dong bagaimana kerja karyawan di sini. Karyawan gak becus kayak gini kenapa kalian biarin. saya gak mau ada karyawan-karyawan lain lagi yang seperti dia. Sembrono!"

"Kami mohon maaf pak,nanti kami perbaiki lagi kinerja karyawan-karyawan di sini pak," jawab si HRD.

"Ya sudah. kamu keluar!"kata si boss muda sambil menunjuk ke arah Rani dan menatapnya dengan tajam,dan Rani pun beranjak keluar ruangan HRD.

...----------------...

Pagi ini Rani sangat terkejut sekali karena jam d tangannya sudah menunjukkan pukul sembilan lewat tiga puluh menit, itu artinya dia bakalan terlambat nanti Sampai di tempat kerjanya.

Dengan hati berdebar dan keringat dingin yang semakin deras mengguyur tubuhnya Rani memasuki pintu gerbang mall dan matanya menyapu ke sekeliling ruangan,sepi tak ada satupun anak- anak yang tampak di situ kemudian ia melihat jam di tangan nya yang menunjukkan angka sembilan lewat limapuluh menit itu artinya ia sudah terlambat sepuluh menit masuk kerja.

Dia bergegas menghampiri mesin check clock dan mengulurkan kartu check clock nya,dia menghela napas agak lega karena tidak ada yang mengetahui soal keterlambatan nya hari ini.

Dia bergegas menuju loker tas nya baru dua langkah dia berjalan terdengar suara yang tidak asing lagi berteriak ke arahnya.

"Heh,kamu ke sini kamu!"

Rani melihat ke arah orang yang memanggilnya ,seketika dia menjadi gemetaran dan lemas sekujur tubuhnya.

"Aduh,boss muda,"ia menggumam dalam hati

Dengan langkah agak lunglai ia berjalan menuju ke arah boss muda.

"Iya pak," jawabnya lemas sambil menundukkan kepalanya .

"Heh, tahu gak ini sudah jam berapa?"bentak boss muda sambil tangan kanan nya menunjuk ke arah jam tangan yang ada di tangan kirinya.

Rani tak bisa berkata apa-apa lagi, mulutnya seolah tidak bisa di buka seolah terkunci dengan rapat, tapi dia memaksakan diri untuk bisa menjawab pertanyaan si boss muda.

"Sekarang sudah pukul 09.60 pak,"jawab Rani dengan gugup.

'Ya,dan itu artinya kamu sudah terlambat 20 menit dari waktu masuk kerja!"

"I....i....i...iya pak, saya minta maaf," suara Rani tersendat-sendat saking takutnya dan matanya berkaca-kaca.

"Iya,iya enak sekali jawab nya ,kamu pikir ini perusahaan nenekmu!"

Si boss muda sangat marah sekali,ia berjalan mendekati Rani sambil berkata .

"Kamu! saya skors 3 hari ,per hari ini,paham!"

Boss muda menatap Rani dengan geram.

Sontak Rani mendongakkan kepalanya dan menatap ke arah si boss muda dengan mata berkaca- kaca.

Masa skors

Hari ini hari pertama Rani menjalani masa skors,selama 5thn bekerja baru kali ini ia mendapatkan skors.

Seperi biasa setelah menyiapkan sarapan pagi,ibu menunggu Rani untuk sarapan bersamanya.Sudah seperempat jam lebih ibu menunggu Rani di meja makan .

Sejurus kemudian mata ibu menuju ke pintu kamar Rani yang gak kebuka buka dari tadi.

Ibu mulai merasa gelisah,ia berjalan menuju kamar Rani dan mengetuk pintu kamar secara perlahan.

"Ran...Rani... ayo sarapan dulu,ini sudah siang loh nanti kamu terlambat masuk kerjanya."

Tidak ada sahutan dari dalam kamar,ibu sedikit gusar dan mulai membuka pintu kamar dengan perlahan.

Ibu melihat ke arah tempat tidur,di sana Rani masih dalam posisi tidur .

Ibu menghampiri ranjang itu dan duduk tepat di samping kepala Rani,tangan nya menyentuh tubuh Rani dan mengguncangkan nya dengan perlahan sambil berkata.

"Ran,Rani.....kamu gak kerja hari ini nak?"

Rani sebenarnya mendengar dari tadi sewaktu ibunya mengetuk pintu kamarnya,cuma dia gak mau menanggapinya,dia takut bercerita pada ibu tentang skorsnya.Dia tidak ingin ibunya kepikiran karena dia d skors akibat kesalahannya.

Akhirnya dia harus berbohong pada ibunya dengan berpura-pura sakit .

"Rani...kamu kenapa nak,apa kamu sakit?"

"Em.... iya Bu,aku sakit perut dari tadi perutku gak enak rasanya dan kepalaku agak pusing Bu.."

"Oh ya sudah,kalau begitu kamu istirahat saja dulu ya,ibu akan ambilkan sarapan untukmu."

Ibu beranjak keluar dari kamar Rani menuju meja makan dan membawakan sepiring nasi lengkap dengan lauk pauknya dan segelas air putih.

"Ayo nak kamu makan dulu,biar perutmu tidak kosong dan kamu bisa cepet sembuh." Ibu berkata sambil menyodorkan piring ke arah Rani.

Rani meraih piring itu dan mulai memakan makanannya secara perlahan.

"Maafkan aku ibu,aku terpaksa berbohong kar

na aku gak mau ibu kaget kalau aku kena skors," Rani bergumam dalam hati.

"Nah,sekarang kamu tiduran saja dulu."

Kata ibu yang kemudian meninggalkan Rani di kamar sendirian.

Rani merenung sendiri di kamarnya.Dia memikirkan kejadian demi kejadian yang akhirnya membuat dirinya kena skors .

"Kenapa belakangan ini aku sering membuat kesalahan ya,padahal sebelumnya aku gak pernah begitu,aku selalu datang tepat waktu gak pernah terlambat,heh......mungkin memang sudah apesnya aku."

Rani bergumam sendiri sambil menghela napas dalam-dalam.

"Benar kata Maya,si boss muda itu orang nya memang dingin dan suka marah-marah,beda banget sama orang tua nya yang selalu baik pada semua karyawan-karyawan nya.

Tiba-tiba nada dering ponsel Rani berbunyi

Hadapi dengan senyuman

Semua yang terjadi biar terjadi

Hadapi dengan tenang jiwa

Semua kan baik-baik saja...

Seketika Rani terhenyak dari lamunan nya dan bergegas mengambil ponselnya yang ada di meja riasnya.

"Halo Ran,kamu kok gak masuk kerja hari ini?"

"Ada apa Ran?"

"Kamu sedang sakit kah Ran?"

"Kamu kok gak wa aku sih Ran?"

Maya mencecar Rani dengan banyak pertanyaan dan Rani sudah hapal dengan sifat sahabat nya itu yang selalu pingin tahu.Tapi di balik itu Maya adalah orang yang sangat perhatian sama Rani.

"Maaf May,aku masih belum sempat wa kamu,ceritanya kemarin itu pas hari Sabtu aku terlambat masuk kerja May,dan apesnya lagi waktu itu aku ketahuan sama si boss muda dan seperti biasa si boss muda marah-marah dan akhirnya menskors aku selama tiga hari."

"Hah! benar begitu?" tanya Maya dengan suara keras dan kaget.

"Iya May,aku gak bisa menyangkal hukuman dari boss muda karena memang aku yang salah,sudah terlambat masuk kerja."

"Ran,Ran ada apa sih sebenernya dengan kamu,perasaan dari kemaren kemaren kamu salah terus dari mulai merapikan baju-baju di gantungan lah sampai kamu terlambat datang kerja padahal sebelum-sebelumnya kamu gak pernah kayak gini, benar-benar kacau kamu Ran."

"Aku juga gak tahu May kenapa aku bisa apes banget ya apalagi pas masanya pimpinan baru

lagi,jelas aku mendapat nilai minus ini di hadapan nya."

"Jangan-jangan kamu nanti di tandai sama si boss muda tuh,ha ha ha ......." seloroh Maya sambil ngakak .

"iya aku jadi takut seperti itu May."

"Ah....sudahlah gak usah di pikirin,sekarang nikmatin aja masa skors mu Ran anggap aja ini bonus dari si bosa muda,kamu di kasih waktu istirahat selama 3 hari,ha ha ha....." suara Maya kembali ngakak sambil menyudahi telepon nya.

...----------------...

Hari ini hari kedua Rani menjalani masa skorsnya.Dia bangun pagi dan hendak membantu ibunya di dapur.

"Loh ngapain kamu Ran?"

"Aku mau bantu-bantu ibu memasak."

"Kamu kan masih sakit nak....sudah sana tiduran saja biar ibu saja yang memasak."

"Gak apa-apa Bu...Rani sudah agak mendingan kok sekarang." kata Rani sambil tangan nya meraih sayur bayam yg ada di meja.

"Sungguhan kamu sudah gak apa-apa?"

"Iya Bu,Rani sudah enakan sekarang."

"Ya sudah kalau begitu kamu potong-potong saja sayur bayam nya itu."

"Rani,kamu sudah ijin apa belum di tempat kerjamu,kalau kamu sakit?"

"Sudah Bu,Rani sudah minta ijin 3 hari tidak masuk kerja."

"Oh ya sudah kalau sudah ijin,takutnya nanti kamu di salahkan kalau gak ijin."

Rani menatap ibunya dengan tersenyum kecil.

"Maafkan aku ibu." Rani berkata dalam hatinya sendiri.

...----------------...

Hari ini hari terakhir Rani menjalani masa skors nya,ia sangat jenuh di rumah dan pengen cepat-cepat masuk kerja lagi.

"Tok tok,tok tok.....!" Terdengar suara pintu depan di ketuk seseorang.

Rani segera beranjak dari tempat duduknya dan melangkah menuju pintu depan dan membukanya perlahan.

"Hai Ran....... gimana kabarmu, hmmm enak ya makan tidur makan tidur di rumah kayak boss aja kamu,ha ha ha....."

Suara Maya terdengar sangat keras sekali,buru-buru aku menutup mulutnya dengan tangan ku,aku takut ibu mendengar ocehan nya Maya.

"Sttt.......jangan keras-keras ngomongnya nanti kedengaran ibuku," Kata Rani sambil setengah melotot ke arah Maya.

"Kenapa?" Tanya Maya seraya mendekatkan mulutnya ke kuping Rani.

"Ibuku gak tahu kalau aku di skors selama tiga hari, aku berpura-pura bilang sakit sama ibu."

"Hadeuhhh kamu Ran,kenapa gak cerita sih sama ibumu," kata Maya seraya menepuk kan tangan nya ke kepalanya .

"Aku takut ibu kepikiran kalau tahu aku kena skors selama 3hari,kamu kan tahu ibuku kayak gimana."

"Iya sih."

"Lagian kamu ngapain ke sini pagi-pagi,emangnya kamu gak masuk kerja hari ini?"

"Heh enak aja,aku ke sini karna aku khawatir sama kamu tahu!"

Aku tersenyum mendengar perkataan Maya,dia memang sahabat yang paling baik.

Pasca masa skors

Pagi ini Rani sangat bersemangat sekali berangkat kerjanya setelah tiga harian ini bergelut dengan kasur,bantal,kasur bantal selama masa skors.Ia berjanji dalam hati untuk tidak terlambat lagi dan tidak membuat kesalahan lagi,ia tiba di tempat kerjanya sepuluh menit lebih awal dan langsung menuju ke mesin check clock.

Tak jauh dari tempatnya check clock ia melihat boss muda memperhatikan semua karyawan yang baru datang.

Jantung Rani berdetak sangat kencang ia takut kena damprat lagi sama si boss muda. Sejenak ia menenangkan diri dan mengatur langkah kakinya ketika melewati boss muda seraya menganggukkan kepalanya tanda memberi salam pada si boss muda.

Si boss muda melihatnya dengan acuh tak acuh.

"Kenapa sikap boss muda seperti itu ya,apa dia tidak suka sama aku karna aku sering membuat kesalahan?" Ranu bergumam sendiri dalam hatinya.

Tiba-tiba Maya menghampirinya dan berteriak dengan suara khasnya.

"Hai Ran! selamat datang kembali di dunia kita ha ha ha .....," selorohnya sambil tertawa kencang.

Rani tersenyum dan menyeret tangan Maya sambil berkata.

"Jangan keras-keras di belakang kita ada bisa muda yang sedang memperhatikan karyawan-karyawan yang baru datang," Rani berkata dengan sangat hati-hati.

"Ah kamu ini kenapa sih takut banget sama si boss muda,dia kan orangnya memang begitu sukanya marah-marah aja."

Rani menarik lengan Maya dan mengajaknya masuk ke dalam counter,ketika mereka lewat di hadapan boss muda Rani melihat dengan ekor matanya ternyata si boss muda memperhatikan ke arah mereka berdua.

"Pagi pak...," sapa Maya pada si boss muda dan Rani hanya menganggukkan kepalanya.

"Pagi!" jawab si boss muda dengan ketusnya.

Mereka pun kembali beraktivitas di counternya masing-masing.

...---------------...

Hari ini hari Sabtu malam Minggu.

Biasanya mall akan rame sekali karna banyak para muda mudi yang jalan-jalan dan nongkrong-nongkrong di sini.

Dan kebetulan juga hari ini Rani mendapat jadwal shift siang,jadi malam Minggu nya di mall aja.

"Hai Ran,hari ini kan malam Minggu dandan yang cantik dong! kan nanti banyak cowok-cowok yang datang ke mall kali aja ada yang nyangkut,ha ha ha......"

"Ah kamu Mau ada-ada aja."

"Ih Rani dibilangin kok gitu sih." kata Maya sambil memukul pundak ku.

Waktu sudah menunjukkan pukul enam malam Mataku menyapu seluruh ruangan mall dan masih sepi belum begitu ramai pengunjung.

Di ujung Selasar sana aku melihat bapak Wicaksono pemilik mall ini sedang berjalan berkeliling mengawasi kondisi mall.

Dulu itu sering di lakukan sama pak Wicaksono sewaktu dia masih menjabat di sini .

Kali ini pak Wicaksono mengelilingi mall dengan di temani si boss muda yang tak lain adalah anaknya.

"Heh......,ketemu si boss muda lagi," desahku.

Lalu aku beranjak dari tempat aku berdiri dan menyibukkan diri dengan merapikan tiap lipatan-lipatan baju yang ada di rak.

"Rani!" terdengar suara pak Wicaksono memanggil namanya.

Bergegas Rani menghampiri asal suara itu.

"Iya pak," jawab Rani dengan sopan sambil menganggukkan kepalanya.

"Bagaimana penjualan di counter mu?"

'Lumayan bagus pak," jawab Rani sambil tersenyum pada pak Wicaksono.

"Bagus!" kata pak Wicaksono lagi.

"Bram," pak Wicaksono memanggil si boss muda itu dengan sebutan Bram dan baru aku tahu ternyata nama si boss muda itu adalah Bram.

Bramantyo nama panjangnya.

"Iya pa." jawab si boss muda sambil mendekat ke arah kami berdua.

"Kamu tahu Bram,Rani ini adalah salah satu karyawan yang sangat rajin dan selalu ramah terhadap setiap customer dan banyak customer yang suka dengan cara pelayanan nya." Kata pak Wicaksono sambil melihat ke arah Rani.

Si boss muda mengernyitkan dahinya sampai- sampai kedua alisnya menumpuk jadi satu dan matanya menatap tajam ke arah Rani.

"Rajin apanya! karyawan kayak gini papa bilang rajin,kemarin aja dia udah terlambat dan waktu menata baju-baju di gantungan juga gak becus sampai-sampai jatuh d lantai,itu yang papa katakan rajin?" si boss muda balik bertanya pada pak Wicaksono.

"Ah kamu Bram kan cuma terlambat satu kali gak sampai berkali kali kan?" tanya pak Wicaksono sambil tertawa.

Kayaknya si boss muda gak suka dengan sikap pak Wicaksono yang terlalu memuji Rani.

Rani merasa dirinya sudah d cap sebagai karyawan yang tidak baik sama si boss muda.

Kemudian pak Wicaksono dan si boss muda berjalan kembali mengelilingi sekitar mall.

Dan malam Minggu ini mall nya sangat ramai sekali pengunjungnya. Rani merasa sangat kecapekan tangan nya sangat pegel sekali.

Sesampainya di rumah ia langsung merebahkan tubuhnya di ranjang saking lelahnya sampai-sampai ia lupa mengganti baju seragamnya karena ketiduran.

Ibu yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala sembari mengelus kepala Rani dan menciumnya.

"Heh kamu!" bentak boss muda dengan sangat keras dan dengan muka yg geram.

"Saya pak," jawab Rani dengan takut seraya meletakkan tangan nya di dadanya.

"Iyya kamu ngapain kamu itu bengong aja d situ,di rapikan kek apa di tata itu barang- barang yang ada di counternya jangan bengong aja di pojokan situ!"

"I...i...i..iya pak,maaf." Rani menjawab sambil menundukkan kepalanya dalam- dalam ia takut melihat boss muda yang melotot padanya.

Rani bergegas merapikan baju baju yang ada di rak dan merapikan juga baju baju yang ada di gantungan.

Padahal tadi ia bengong karena memperhatikan wajah si boss muda dari kejauhan.

"Dan ternyata si boss muda itu tampan juga dan keren,pantesan banyak karyawan-karyawan cewek yang terkagum kagum padanya tapi sayangnya dia itu suka marah marah,apalagi sama aku salah sedikit saja pasti marahnya meledak ledak."

"Ran,rani.....bangun nak sudah siang ini sudah pukul tujuh lewat seperempat,nanti kamu terlambat kerjanya!"

Suara ibu yang terdengar sangat keras di kupingnya membuat Rani terkejut dan sontak saja ia terbangun dari tidurnya dan menghela napas panjang sembari berkata.

"Untunglah hanya mimpi,tapi dalam mimpi aja aku juga masih kena damprat sama si boss muda,aduh sampai kebawa mimpi segala gara gara sering kena marah sama si boss muda."

Akhirnya Rani beranjak drai tempat tidurnya dan bergegas keluar kamar untuk mandi.

Selepas mandi dan sarapan seperti biasa ia berpamitan sama ibunya seraya mencium tangan nya.

Rani menuju ke teras depan meraih sepedanya dan menaikinya tapi sebelum ia menjalankan sepedanya ia sempat berdoa dalam hati.

"Mudah mudahan kejadian yang aku alami di mimpi tadi gak aku alami lagi hari ini,jangan sampai." kata Rani dengan menghela napas panjang dan berlalu pergi menuju tempat kerjanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!