NovelToon NovelToon

STRONG GIRL AND DRACULA PRINCE.

PROLOG.

Salam kenal untuk semua teman-teman reader, aku perkenalkan Novel kedua aku yang berjudul "Strong Girl & Drakula Prince" seperti pepatah di bawah ini.

“I let myself go at the beginning and write with an easy mind, but by the time I get to the middle I begin to grow timid and to fear my story will be too long… That is why the beginning of my stories is always very promising and looks as though I were starting on a novel, and the middle is huddled and timid, and the is…like fireworks.”

– Anton Chekov

Di sini aku akan memberikan sedikit garis besar tentang Novel keduaku ini, yuk kita lanjut.

Novel ini bercerita tentang seorang gadis bernama Alicia, yang memiliki ayah seorang Profesor, James Stone Heart, dan seorang ibu yang bekerja sebagai Fashion Designer, Checille Stone Heart. Suatu hari karena kesalahan sang ayah, saat Alicia berumur 6 tahun dan berkunjung ke laboratorium tempat sang ayah bekerja, Alicia tanpa sengaja meminum suatu cairan yang berada di tabung milik sang ayah, cairan ini membuat sel-sel dalam tubuhnya berkembang, sehingga Alicia memiliki kekuatan di luar batas manusia biasa.

Selama beberapa tahun orang tua Alicia selalu menyembunyikan kekuatan Alicia, bahkan selalu memperingatkan Alicia sendiri untuk menyembunyikan kekuatannya, di hadapan orang lain, suatu ketika Alicia tanpa sengaja mengeluarkan kekuatannya di sebuah sekolah dasar di Los Angeles, kota tempat tinggalnya, Alicia membuat teman-temannya yang berumur 8 tahun ketakutan, hal ini mengakibatkan Alicia harus keluar dari sekolahnya karena di anggap anak aneh, di sekolah barunya Alicia mulai menyembunyikan kekuatannya.

Alicia menyembunyikan kekuatannya hingga masuk ke sebuah Universitas terkenal di Los Angeles, di sini Alicia mulai memiliki teman-teman dekat yang selalu bersamanya, kehidupannya sebagai Mahasiswi terlihat baik-baik saja, hingga suatu hari kelasnya mengadakan Tour ke Romania.

Sesuatu terjadi di Romania Transylvania? Alicia harus menghadapi teror malam yang akan mengubah kehidupannya untuk seterusnya.

"Bagaimana aku menyelamatkan teman-temanku dengan menyembunyikan kekuatanku?! Jika aku memperlihatkan kekuatanku, akankah aku kehilangan teman-temanku seperti disaat aku kecil?!" bisik hati Alicia resah.

Di saat Alicia hampir putus asa, seorang pria hadir membantunya, pria ini telah memperhatikan Alicia di hari pertama pertemuannya dengan Alicia di sebuah restoran, di mana Alicia dan teman-teman sekelasnya makan.

Teror malam terjadi di Romania, kota Transylvania, makhluk itu menculik setiap orang, memiliki tubuh seperti manusia dan berwajah anjing.

"Apa yang diinginkan makhluk itu dari korban-korbannya dan ke mana makhluk itu membawa para korbannya?!" pikir Alicia, "Aku tidak akan memberikan kesempatan pada makhluk itu untuk menyentuh teman-temanku!" bisik Alicia.

"Hei Nona, makhluk itu bukan tandinganmu! Makhluk malam itu memiliki kekuatan yang luar biasa, daerah Transylvania telah sejak lama dihantui olehnya, dan kamu membawa teman-temanmu berkunjung ke suatu daerah tanpa menyelidiki terlebih dahulu asal daerah tersebut?" seorang pria muda menatap Alicia, siapa pria ini? Yang selalu melindungi Alicia, tetapi pria ini tidak makan seperti manusia biasa, apakah makanan pria ini? Dan mengapa pria ini selalu melindungi Alicia, apa tujuannya?

"Vandren! Itu adalah nama makhluk itu! Makhluk yang telah menyerang teman-temanmu dan menculik tiga orang temanmu!" sahut pria itu.

"Aku tidak mengenalmu, mengapa aku harus mempercayai ucapanmu?!" bentak Alicia pada pria itu.

"Namaku Leon Vald, keluargaku adalah pemilik Transylvania sejak lama, aku mengetahui sejarah kota ini dengan baik, ingin menyelamatkan ketiga temanmu itu! Kamu membutuhkan bantuanku!" Leon menatap Alicia.

Tour yang berubah menjadi tragedi membuat Dosen Alicia yang bertugas menemani tour, memutuskan untuk membawa kembali Mahasiswa dan Mahasiswinya ke Los Angeles, Alicia memutuskan tetap tinggal, bersama pihak berwajib dan juga Leon, berusaha menemukan jejak ketiga temannya, apakah Alicia berhasil menemukan teman-temannya? Setelah menyelidiki hal ini selama satu minggu bersama pihak berwajib, Dan apa yang terjadi terhadap ketiga temannya ini? Apakah mereka masih hidup? Atau Vandren telah memangsanya? Bertemu Vandren? Apakah Alicia akan memperlihatkan kekuatannya?

"Siapa gadis ini sebenarnya?!" Leon tertegun melihat Alicia, apa yang sebenarnya terjadi saat itu?

Saat bersama Leon, Alicia sering melihat Leon pergi begitu saja disaat-saat tertentu, "Ke mana pria itu? Apa yang dilakukannya?" bisik Alicia bingung.

Leon kembali setelah menghilang beberapa jam, penampilannya terlihat lebih segar, pria yang memiliki tinggi 190cm itu terlihat lebih menarik, kulitnya yang putih pucat terlihat lebih lembab setelah menghilang beberapa jam, matanya yang berwarna biru terlihat lebih bercahaya dan rambut putihnya terlihat lebih berkilau.

"Pria ini terlihat luar biasa setelah menghilang, apa yang dilakukannya? Siapa pria ini sebenarnya? Mengapa perubahannya sangat besar dalam waktu sesingkat ini?" bisik Alicia bingung.

Alicia akan kembali ke Los Angeles? Bagaimana Leon menanggapi kepergian Alicia? Lalu Vandren bagaimana nasib makhluk ini? Apakah Alicia meninggalkan teman-temannya begitu saja bersama Vandren?

"Kamu tidak bisa meninggalkanku! Aku memiliki perjanjian darah denganmu!!" bentak Leon pada Alicia, perjanjian darah? Tentang apakah ini sebenarnya? Mengapa Leon melarang Alicia meninggalkannya? Apakah Leon akan membuat Alicia selalu berada di sisinya? Dan perjanjian darah, mengapa Alicia membuat perjanjian darah dengan Leon? Apa yang telah membuatnya melakukan hal itu?

"Kamu tidak akan bisa membuatku selalu tinggal bersamamu! Aku tidak ingin tinggal bersamamu! Aku harus kembali ke kota asalku! Melanjutkan hidupku, bertemu orang tuaku dan teman-temanku!" teriak Alicia.

"Ingin ke luar dari Transylvania? Maka kamu harus membawaku bersamamu! Perjanjian darah yang kita lakukan membuatmu tidak bisa jauh dariku! Apabila kamu memaksa untuk pergi dariku, perjanjian itu akan mengutukmu dan memakan umurmu!" sahut Leon.

"Aku tidak percaya padamu!!" teriak Alicia, apakah Alicia bermaksud kembali ke Los Angeles tanpa membawa Leon? Bagaimana cara Alicia untuk kembali ke Los Angeles? Lalu Apakah perjanjian darah itu benar-benar terkutuk seperti ucapan Leon pada Alicia? Dan Apakah Leon akan diam saja melihat kepergian Alicia?

Leon tersenyum di dalam kastil miliknya yang berada di Transylvania, seorang gadis menghampirinya dengan wajah marah sambil membuang semua tas miliknya ke lantai kastil.

"Ambil kembali perjanjian darah ini! Aku harus kembali!!" teriak Alicia marah.

"Mengambil kembali perjanjian darah? Perjanjian yang telah kamu lakukan padaku, membuatmu terikat padaku seumur hidupmu!" apa maksud perkataan Leon? Apakah Alicia akan tinggal selamanya di Transylvania? Tidak bisa bertemu dengan teman-temannya lagi? Lalu bagaimana caranya Alicia melepaskan diri dari Leon?

"Aku tidak ingin tinggal di sini bersamamu seumur hidupku!!" teriak Alicia.

STONE HEART FAMILY.

"Alicia Stone Heart, habiskan makananmu! Ibu terburu-buru hari ini," seorang wanita berumur 30 tahun tampak berbicara dengan gadis kecil yang duduk di depan meja makan, wanita itu adalah Checille Stone Heart, seorang Fashion Designer yang cukup terkenal di kota Los Angeles, bahkan telah memiliki butik sendiri. 

"Alicia, dengarkan kata-kata ibumu! Ayah tidak bisa mengantarmu ke sekolah hari ini, karena ayah harus pergi secepatnya ke lab," seorang pria paruh baya yang umurnya tak terpaut jauh dari Checille menghampirinya, dia adalah James Stone Heart, seorang Profesor di sebuah Universitas, dan juga seorang Profesor yang bekerja pada lab Negara untuk pengembangan serum terbaru untuk Para Prajurit yang akan dikirim berperang, "Maaf aku harus segera pergi!" James mencium pipi istrinya, lalu melirik putrinya yang tampak makan dengan malas, "Alicia selesaikan makanmu secepatnya!" sahut James pada putri kecilnya, kemudian pergi membawa tas kerjanya menuju mobilnya. 

"Baik ayah!" teriak gadis kecil itu, gadis kecil berusia 6 tahun ini adalah Alicia Stone Heart, memiliki wajah latin seperti ibunya yang keturunan Meksiko. 

"Ayo kita pergi!" Checille meraih tas bahunya dan tas sekolah putrinya, "Jangan lupakan kotak makanmu!" sahutnya pada putri kecilnya. 

"Iya ibu," gadis kecil itu mengambil kotak makannya dan berlari mengejar sang ibu yang telah keluar dari rumah. 

Setelah mengantar putri kecilnya ke sekolah, Checille pun menuju butiknya, saat sampai di butik miliknya, beberapa karyawati berlari menghampirinya. 

"Design baru tidak bisa dikerjakan cepat Bos," sahut salah seorang yang menghampirinya. 

"Mengapa?" Checille menatap bawahannya itu. 

"Suplier bahan langganan kita belum mengirim pesanan kita dari 3 hari yang lalu Bos," lanjut yang lain. 

"Di mana Sharon? Bukankah ini semua dia yang harus mengurusnya?!" Checille tampak kesal. 

"Nona Sharon sedang pergi ke tempat Para Suplier itu Bos!" Checille menghela nafas mendengar jawaban bawahannya. 

"Deadline peragaan busana tinggal satu bulan lagi, kita telah mengundang banyak Majalah Fashion untuk ini, jadi hal ini tidak boleh mundur!" perintahnya. 

"Baik Bos!" Para Bawahannya menjawab bersamaan. 

Sementara itu diwaktu yang sama di lab milik Negara, seorang Jenderal mendekati Prof. James yang sedang berbicara dengan Asistennya di lab. 

"Tuan Stone Heart, bagaimana perkembangan serum yang sedang kamu kerjakan saat ini?" tanya Sang Jenderal. 

"Jenderal Albert," Prof. James menjabat tangan pria di hadapannya, "Kita telah menemukan kombinasi sempurna untuk serum ini, dalam satu bulan lagi, serum ini siap untuk dilakukan uji coba," Prof. James menjelaskan pada Sang Jenderal. 

"Usahakan ini akan selesai secepatnya, karena Para Prajurit ini akan segera dikirim ke daerah-daerah konflik!" perintah Sang Jenderal. 

"Baik Jenderal!" Prof. James mengangguk.

***

Jam istirahat di sekolah dasar, Alicia membuka kotak makannya, beberapa gadis kecil seumurannya tampak menghampirinya. 

"Alicia, bukankah ibumu seorang Designer? Dan ayahmu seorang Dosen? Tetapi mengapa setiap hari makan siangmu hanya roti saja? Apakah orang tuamu tidak bisa memberikanmu makanan enak?" sindir gadis kecil itu, teman-teman gadis kecil itu tertawa, Alicia tidak peduli pada ucapan gadis kecil itu dan meneruskan makannya, gadis kecil itu memberi kode pada teman-temannya, beberapa gadis kecil mendekati Alicia dan menarik kotak makan siangnya hingga terjatuh ke lantai, Alicia menatap makan siangnya yang telah kotor, memungutnya dan memasukkannya kembali ke kotak makan siangnya, setelah menutup kotak makan siangnya, Alicia bermaksud meninggalkan tempat itu, tetapi beberapa gadis kecil itu mendorongnya hingga terjatuh, Alicia meringis melihat lututnya yang terluka dan terasa sakit, para gadis kecil itu meninggalkannya setelah melihat hal itu, Alicia bangkit perlahan, mencoba kembali ke kelas sambil menahan sakit pada kakinya. 

***

Malam hari di rumah keluarga Stone Heart, tampak sang ayah baru pulang, Checille menunggu suaminya di pintu masuk. 

"Anak-anak nakal itu kembali mengganggu Alicia!" lapor Checille dengan wajah marah. 

"Apalagi yang mereka lakukan hari ini?" James Stone Heart melangkah memasuki rumah. 

"Mereka sengaja menjatuhkan kotak makannya hingga Alicia tidak bisa makan siang! Mereka juga mendorong putriku, lututnya terluka karena hal itu! James.. Aku sudah tidak bisa bersabar lagi! Kita harus melaporkan ini pada Kepala Sekolah!" 

"Mereka hanya anak-anak, jangan memperbesar masalah ini!" 

"Aku tidak ingin mempermasalahkan hal ini, jika orang tua bocah-bocah itu bisa mengajari anak-anaknya dengan baik! Apakah kamu tega melihat Alicia pulang setiap hari dengan luka di tubuhnya?!" teriak Checille, Alicia yang berada di dalam kamarnya dan mendengar teriakan ibunya, memasang penutup telinga miliknya dan berusaha untuk tidur. 

"Checille, apakah kita bisa membahas ini saat akhir pekan saja? Aku lelah sekali hari ini!" bujuk James pada sang istri. 

"Aku juga sangat lelah hari ini! Banyak sekali pekerjaan yang keluar dari jadwal, tetapi aku tidak bisa tak peduli pada putriku! Aku akan melaporkan hal ini besok pagi!" Checille pergi meninggalkan suaminya, James menghela nafas melihat kemarahan istrinya, setelah meletakkan tas kerjanya, James melangkah menuju kamar putrinya, mendekati tempat tidur putrinya dan mencium kepala putrinya yang tampak telah tidur, lalu meninggalkan kamar itu dan menutup pintunya, Alicia membuka matanya saat sang ayah telah menutup pintu kamarnya, Alicia bangun dan duduk di atas tempat tidurnya dan tampak berdo, a dengan bibir kecilnya. 

"Tuhan yang baik… Alicia tidak ingin mendengar ayah dan ibu bertengkar setiap hari, Alicia juga tidak ingin selalu diam saja ketika diganggu, Tuhan… Berikanlah kekuatan pada Alicia agar Alicia bisa membela diri dari gangguan teman-teman, amin," setelah mengucapkan hal itu, Alicia pun berusaha tidur kembali. 

***

Pukul 10 pagi di sekolah dasar di mana Alicia bersekolah, tampak Checille mendatangi ruang Kepala Sekolah untuk melaporkan semua hal yang terjadi pada putrinya beberapa hari ini, bahkan Checille menunjukkan beberapa photo luka Alicia yang sengaja di photonya dengan Handphone miliknya. 

"Jika Kepala Sekolah tidak mengambil tindakan pada anak-anak nakal ini, maka aku akan membawa pengaduan ini kepada pihak berwajib! Biarkan saja mereka ditangani oleh penjara anak!" sahut Checille kesal. 

"Nyonya Stone Heart, sebaiknya kita bicarakan hal ini dulu secara baik-baik bersama wali murid lainnya," bujuk Kepala Sekolah. 

"Aku sudah pernah membicarakan ini pada orang tua anak-anak itu! Tetapi gangguan pada Alicia tidak kunjung berhenti, aku tidak bisa melihat putriku menderita lagi! Tolong Kepala Sekolah mengambil tindakan terhadap anak-anak itu!" 

"Ini.." Kepala Sekolah tampak berpikir, "Hukuman apa yang pantas untuk mereka? Mereka ini hanya anak-anak kecil," 

"Hukum apa saja asal mereka menjauhi putriku! Jika hal ini terjadi pada putrimu sendiri, apakah Kepala Sekolah akan tinggal diam begitu saja?!" 

"Tentang ini aku akan berusaha yang terbaik untuk memberikan keadilan pada Alicia!" 

"Kalau begitu, aku tunggu kabar baik dari Kepala Sekolah," Checille berdiri dan meninggalkan ruangan, kepala Sekolah menghela nafas setelah Checille keluar dan menutup pintunya kembali. 

TEMAN PERTAMA.

Setelah kepergian Checille dari sekolah putrinya, Kepala Sekolah memanggil beberapa murid perempuan dan menghukum mereka berdiri di depan kantornya hingga jam sekolah berakhir.

Siang harinya Checille mengutus Asistennya untuk menjemput putrinya, saat putrinya tiba di Butik miliknya Checille yang duduk di balik meja kerjanya memperhatikan putri kecilnya itu. 

"Bagaimana anak-anak nakal itu hari ini? Apakah mereka masih mengganggumu?" tanyanya, Alicia menggeleng. 

"Kepala Sekolah menghukum mereka hari ini, aku bahkan bisa menghabiskan makan siangku ibu, lihatlah!" gadis kecil itu menunjukkan kotak makan siangnya yang telah kosong. 

"Baguslah," Checille tersenyum pada putrinya, "Jika mereka masih mengganggumu kelak, kamu harus mengatakannya pada ibu!" sahutnya sambil menatap wajah putrinya, gadis kecil itu mengangguk. 

"Ibu, apakah aku boleh pindah sekolah?" tanya Alicia pada ibunya yang tampak sibuk, Checille menghentikan gerakan tangannya yang sedang menggambar sebuah Design lalu menatap putrinya. 

"Alicia, sekolah di manapun sama saja akan selalu ada anak nakal seperti teman-temanmu itu, kamu tidak perlu takut pada mereka! Ibu akan selalu melindungimu, kamu hanya perlu belajar dengan baik, carilah seorang teman untuk bermain denganmu!" 

"Tidak ada seorangpun yang ingin bermain denganku ibu," gadis kecil itu menunduk dengan wajah sedih, Checille mendekati putrinya. 

"Sayang, pasti ada seseorang yang ingin berteman denganmu, kamu hanya perlu mencarinya!" sahut Checille sambil  memegang bahu putrinya. 

"Bagaimana caraku mencarinya ibu? Aku takut untuk mendekati teman-temanku," bisik Alicia lirih.

"Alicia.." Checille memeluk putrinya dengan wajah sedih. 

***

Malam harinya saat suaminya pulang, Checille kembali menunggunya di depan pintu. 

"Apa lagi yang terjadi hari ini?" tanya James saat melihat wajah cemberut istrinya. 

"James, luangkan sedikit waktumu untuk putrimu! Alicia membutuhkan perhatianmu! Hari ini bahkan dia bertanya padaku, bagaimana caranya untuk bergaul dengan teman-temannya! Kamu mengetahui hal ini lebih baik dariku!" 

"Alicia masih kecil, suatu hari nanti dia akan mengetahuinya sendiri!" James meletakkan tas kerjanya di atas sofa. 

"Alicia ingin pindah sekolah! Teman-temannya telah membuat putriku tidak nyaman berada di sekolahnya yang sekarang!" 

"Bukankah semua sekolah sama saja?" James menatap istrinya. 

"Aku telah mengatakan itu padanya," Checille menghela nafas. 

"Anak itu hanya perlu mengubah sikapnya! Alicia terlalu tertutup! Mungkin sebaiknya kita menyewa seorang Pengasuh untuknya, seorang gadis muda mungkin, agar bisa menjadi temannya," James mendekati istrinya dan memeluknya, "Bagaimana jika meminta bantuan sharon untuk memperkenalkan seorang Pengasuh untuk Alicia?" tanyanya, Checille mengangguk. 

"Aku akan bertanya pada Sharon besok!" sahut Checille, James tersenyum. 

"Bagus, kalau begitu sudah tidak ada masalahkan? Aku mau mandi dulu," James melepaskan pelukannya dan meninggalkan istrinya menuju kamarnya.

***

Pagi hari, setelah ibunya meninggalkannya di gerbang sekolah, Alicia berlari kecil menuju gedung sekolah, saat melewati teman-temannya, salah seorang temannya mendorongnya dengan sengaja, membuat gadis kecil itu terjatuh. 

"Dasar anak lemah tukang ngadu!" sahut temannya itu sambil tertawa lalu pergi meninggalkannya, gadis kecil itu berdiri perlahan dan membersihkan pakaiannya, kemudian melanjutkan langkahnya menuju kelasnya, menghampiri kursinya, "Lihatlah! Si tukang ngadu sudah datang!" teriak temannya yang mendorongnya tadi, Alicia hanya diam, meletakkan tas sekolahnya dan duduk di kursinya, "Heh, tukang ngadu! Bisu ya?!" bentak temannya, Alicia tetap diam, membuka tasnya dan  mengambil buku pelajaran miliknya, temannya merebut buku yang dipegangnya dan membuangnya ke lantai, "Ayo ambil buku itu!" ledek temannya, Alicia turun dari kursinya dan mengambil bukunya, lalu kembali duduk. 

"Dia benar-benar mengambilnya?" bisik salah seorang temannya yang duduk bersama gadis kecil yang telah mengganggunya. 

"Tolong jangan selalu mengganggunya!" celetuk seorang anak laki-laki yang duduk di kursi belakang. 

"Josh si gendut membela Alicia si bisu!" ledek gadis kecil itu lagi, teman-temannya tampak tertawa. 

"Aku memang gendut lalu kenapa?! Aku tidak minta makan darimu!!" teriak anak laki-laki yang dipanggil Josh tersebut, "Aku juga tidak pernah mengganggu siapapun sepertimu putri Caitlin and the gank," sahut Josh sinis. 

"Cait, Pak Guru," bisik seorang temannya, Caitlin segera duduk di kursinya sambil melemparkan tatapan mengancam pada Josh. 

***

Saat jam istirahat tiba, Alicia membawa kotak makan siangnya menuju taman, tempat biasa ia makan siang, ketika telah sampai di kursi taman, tampak seorang anak laki-laki duduk di sana sambil makan siang, Alicia menghampirinya perlahan. 

"Terima kasih," sahutnya pada anak laki-laki itu dengan suara pelan, Josh mengangkat wajahnya, mulutnya tampak penuh dengan makanan, Alicia berusaha menahan senyumnya. 

"Tidak apa-apa, mau makan bersama?" tanya Josh, Alicia mengangguk lalu duduk di samping Josh, membuka kotak makan siangnya dan mengambil sepotong roti yang dibawanya, "Rotimu kelihatan enak, boleh aku mencobanya?" Josh melirik roti yang berada di tangan Alicia. 

"Ini ambillah! Aku bawa dua hari ini," Alicia memberikan roti yang dibawanya, Josh mengambilnya dan memakannya dengan cepat, Alicia tertawa kecil saat melihat mulut Josh yang penuh dengan makanan. 

"Namaku Josh," sahut Josh sambil mengunyah makanannya. 

"Alicia, namaku Alicia Stone Heart," Alicia mengambil roti dari kotak makannya, lalu mulai makan. 

"Aku tahu, mereka sering menyebut namamu," 

"Iya, mereka mengejekku Alicia si gadis bisu," 

"Kamu tidak bisu! Mengapa tidak membalas perbuatan mereka padamu?" sahut Josh kesal. 

"Aku tidak mau bertengkar, kata ayah bertengkar itu tidak baik!" Alicia tersenyum dengan wajah polosnya. 

"Ayahku justru berkata jika ada teman yang menggangguku, aku harus membalasnya! Ayahku seorang prajurit, dia jarang berada di rumah!" Josh menutup kotak makan siangnya yang telah kosong, "Mulai hari ini aku akan menjagamu dari mereka, teman?" Josh mengulurkan tangannya pada Alicia. 

"Teman," Alicia menjabat tangan Josh dan tersenyum. 

"Boleh minta Rotimu lagi besok?" bisik Josh, Alicia tertawa kecil dan mengangguk, "Terima kasih rotinya, aku duluan ke kelas!" Josh melambaikan tangannya dan berlari. 

"Aku punya teman?" bisik hati Alicia senang. 

***

Malam hari, ketika ayahnya pulang kerja, Alicia menunggunya dan menceritakan pada ayahnya jika ia telah memiliki seorang teman. 

"Teman pertamamu seorang bocah laki-laki?" tanya James pada putrinya, Alicia mengangguk dengan wajah senang.

"Bocah itu membelanya saat Alicia diganggu oleh anak-anak nakal itu!" Checille membela putrinya, "Dan putriku ini memujinya seperti seorang pahlawan!" Checille tersenyum. 

"Itu bagus untukmu!" James mengelus kepala putrinya, "Besok ayah akan menjemputmu di sekolah, apakah Alicia mau mengunjungi lab tempat ayah bekerja?" tanya James lagi, putri kecilnya itu mengangguk cepat, Checille tersenyum melihat wajah bahagia putrinya, "Oh ya, bagaimana dengan pengasuh itu?" James menatap  istrinya

"Aku baru mengatakannya pada Sharon hari ini, Sharon akan menghubungiku jika telah menemukan seseorang yang cocok untuk pekerjaan ini," 

"Baiklah kalau begitu," James melirik putrinya, "Gadis kecil, sudah waktunya pergi tidur!" sahutnya.

"Baik ayah," Alicia mencium pipi ayahnya dan ibunya yang duduk bersamanya, "Selamat malam ayah, selamat malam ibu!" teriaknya sambil berlari kecil menuju kamarnya. 

"Selamat malam Alicia!" sahut Checille dan James bersamaan. 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!