Luna seorang wanita kelas menengah yang harus merelakan masa depannya. Demi menikahi pria yang bahkan tidak ia kenal
Bukan menjadi istri utama, namun istri pengganti yang membuat hari hari nya semakin memburuk.
Kisahnya dimulai ketika ia menjadi istri dari seorang pria kaya bernama Saga Adhitama.
***
Saga Adhitama
"hallo"
"Maaf Tuan hari ini kita ada meeting mendadak"
"baik siapkan mobil sekarang "
Tante Zoya berperan sebagai Mamah Saga
"Saga mau kemana kamu ?" tanyanya kepada sang anak yang baru saja usai menikah.
"saya ada meeting penting"
"ini malam pertama mu dengan Luna "
"saya tidak menginginkan pernikahan ini mamah yang memaksa. Saya juga tidak ingin menikahi nya , jadi urus saja dia"
Pergi setelah mengatakan hal, terlihat arogan dan sombong
Saga Adhitama seorang pengusaha sukses yang memulai karir nya dari nol. Ia baru saja kehilangan sosok wanita yang dia cintai, dalam sebuah kecelakaan
Mamah nya memaksa untuk menikah lagi, agar kehidupannya menjadi seperti dulu. walau Saga tidak menginginkan hal itu, Namun ia tak bisa menolak Mamah nya itu.
Terpilihlah Luna sosok wanita berparas anggun, lembut, baik ,sopan santun , mengapa bisa dia yang terpilih?
itu disebabkan Keluarga Adhitama sudah lama memiliki hubungan baik dengan keluarga Luna
walau Luna hanya orang kelas menengah.
"maafkan perilaku saga...ia masih belum bisa menerima kenyataan ini " ucap nya
"iya Mah tidak apa apa" ucap Luna dengan nada agak canggung
Malam pengantin yang seharusnya mereka rasakan seperti pasangan lainnya, kini malah terbalik Luna gadis yang malang itu harus menjalani hidupnya sebagai istri Saga yang bahkan tak pernah menganggap nya bahkan memandang nya sama sekali.
*******
Keesokan paginya gadis itu tertidur di tempat tidur yang mewah, telinga nya terusik ketika mendengar Saga berbicara cukup keras hingga sampai di telinga nya.
"kamu nanti atur persiapan besok pagi ke kantor " ucap Tuan Saga
"baik tuan " ( asisten Tuan Saga )
Luna membuka kedua matanya dan langsung bangun dari tempat tidur.
ia mencoba melakukan kewajibannya sebagai istri yang baik, layaknya seorang istri yang melayani dan menghormati suaminya. Namun sayang ditolak mentah-mentah oleh Saga.
Luna merapikan kamar nya saat tiba tiba Saga memasuki kamar mereka , ia masuk bukan untuk mencari sesuatu melainkan menanyakan apa yang dilakukan istri nya
"Apa yang anda lakukan?" tanya nya
"Maaf Tuan saya hanya merapikan pakaian Tuan " ( sambil menunduk )
Setelah mendengar sahutan dari pertanyaan nya Saga justru melangkah maju mendekati gadis yang sudah terlihat ketakutan.
"Saya peringatkan pada kamu, jangan seolah baik dan sok menjadi istri saya , karena sampai kapan pun itu tak akan terjadi " ucap nya tegas ditelinga gadis tersebut
kata kata yang dilontarkannya membuat Luna tersakiti dan semakin takut
"Kamu paham!!!" tegas nya
Suara Saga membuat jantung dan tangannya gemetar
"Pa,,,ham Tuan"
"Saya hanya merapikan pakaian Tuan , tidak lebih"
"jangan pernah sentuh apapun dan stop menjadi istri yang baik pernikahan ini atas dasar formalitas semata " ( dengan wajah sinis )
Saga lalu pergi dan menutup pintu kamar nya dengan keras, sehingga Luna terkejut oleh perilaku nya yang cukup kasar.
Luna hanya bisa bersabar dengan perlakuan suami nya itu, hanya waktu yang bisa merubah segalanya
***
Dimeja makan Malam hari pukul 19:00
"Bik tolong panggil Saga dan Luna kita makan malam bersama" ucap Mama Zoya
"baik bu "
"Permisi Tuan Nyonya dipanggil ibu ke meja makan "
"iya bik" ucap Luna
Dengan rasa takut dan canggung Luna memberanikan diri mengajak Saga pergi ke meja makan.
jalan terbata bata ia takut untuk berbicara dan mengatakan sesuatu.
"Tuan tad..di bibik" ( terlalu takut untuk berbicara)
"iya saya sudah tau" ucap Saga pergi meninggalkan Istrinya yang berusaha memberitahu nya.
Luna pun ikut beranjak keluar dan hendak pergi ke meja makan, tetapi saat ia berjalan mengikuti sang suami tiba tiba...
"Mau kemana kamu?" tanya nya , seketika langkah nya terhenti setelah Saga mengajukan pertanyaan
"Ke meja makan Tuan" sahut nya
"Siapa yang suruh kamu"
"Tapi tadi...."
"Diamm jangan tapi tapi duduk disini dan jangan keluar" ucap Saga dengan nada bergejolak
Saga langsung pergi ke meja makan dan meninggalkan Luna sendirian dikamar. Luna hanya duduk terdiam sambil memegang kedua tangannya. datang nya Saga seorang diri membuat timbul pertanyaan di hati sang Mamah.
Mamah Zoya merasa heran mengapa hanya Saga yang datang kemana pergi nya Luna. ia menanti kehadiran sang menantu.
"Kemana istri mu ?" tanya nya pada Saga
"Gtw " sahut Saga
"kenapa kamu tidak bersama nya ?"
Pertanyaan yang terus menerus membuat Saga semakin pusing dan sangat muak mendengar itu semua
"kenapa sih Ma selalu Luna Luna Pusing denger nya, dia bukan orang istimewa dia adalah orang luar"
"Saga...( tegas nya ) kamu tidak boleh berbicara seperti itu bagaimana pun dia istri sah kamu"
Mamah Zoya pergi menjemput Luna dan mengajaknya ke meja makan
Tak lama kemudian ia datang dan membawa Luna
"Ayo duduk sini " ucap mamah Zoya
Luna hanya terdiam dan menunduk ia takut jika Saga akan marah pada nya jika ia duduk
"Luna kamu bagian dari keluarga ini jadi jangan sungkan"
Luna mulai memegang kursi dan hendak duduk, tiba tiba Saga membanting kedua sendok nya dan berdiri hendak ingin pergi
"Mau kemana kamu? " tanya Mama nya
"Engga selera makan , Lihat wajah nya jadi muak"
"Saga sudah Mamah katakan dia ini istri kamu hargai dia"
"istri? dalam hidup Saga cuma Aulia istri bagi Saga sampai kapan pun, Cam kan itu baik baik.
Saga pergi dari meja makan meninggalkan mamah nya dan Luna
Luna merasa bersalah, karena datang ke meja makan itu , namun
Mamah Zoya memegang tangan menantu nya dan mengatakan
"tolong maafkan sikap Saga dia belum bisa merelakan Istri pertama nya "
"iya Mah saya tidak apa apa"
"kamu memang baik dan sabar tidak salah mamah memilih kamu sayang "
Setelah acara makan malam bersama hancur karena perilaku Saga kini Ujian kembali akan Luna hadapi
pukul 21.30
Luna membuka pintu kamar nya rupanya lampu kamar itu sudah mati, mungkin Saga sudah tertidur. Ia melangkah perlahan ke tempat tidur itu, namun tiba tiba ia dikagetkan dengan lampu yang menyala
"Mau ngapain kamu?" tanya Saga dengan nada cukup tinggi
"Maaf Tuan saya ingin tidur"
"Tidur? siapa yang nyuruh kamu tidur di ranjang saya, tidur kamu dilantai"
Saga melempar bantal selimut pada Luna
"nih kamu tidur dilantai jangan pernah kamu berharap mendapat lebih apapun"
Luna hanya bisa menerima nya walau hati nya begitu sakit. Dengan perlakuan Suami nya yang seharusnya menyayangi nya , Namun ini sebaliknya
mereka berdua tertidur dengan kondisi yang berbeda.
keesokan hari nya
Saga terbangun pukul 06.10 ia akan pergi bertemu Klein penting
"Bik bibik" ucap nya
"iya Tuan Saga" sahut bibik
"tolong bawa tas saya diatas meja ada berkas penting disana" sedangkan ia sedang merapikan dasi nya
"baik Tuan"
Mamah Zoya melihat anaknya pergi terburu buru
"Tunggu bik"
"iya Bu "
"bawa kesini tas nya, kamu selesaikan kerja dibelakang"
Mamah Zoya lalu memanggil Luna
"Luna "
"iya mah ada apa"
"Ini tas suami kamu tolong bawa ke depan "
"tapi mah Tuan Saga pasti tidak suka jika saya menyentuh barang barang nya "
"Sudah bawa saja nanti mamah yang akan jelaskan pada nya "
walau Luna takut, namun ia tetap membawa tas itu, ia berjalan keluar menuju mobil Saga.
"kemana ini bibik ( sambil melihat jam ).....Bibik tas saya mana " berteriak dengan suara lantang
Luna keluar dari rumah dan membuat Saga terkejut mengapa dia yang membawa tas nya?
"Ini Tuan "
"Kenapa kamu bisa bawa tas saya mana bibik "
"tadi Mamah yang minta Luna bawa tas kamu "
Sahut Mamah Zoya yang tiba tiba datang
mamah Zoya memberi kode pada Luna untuk bersalaman layak nya suami istri
Luna awal nya ragu, namun Mamah Zoya memaksa nya
Luna menjulurkan tangannya hendak menyalimi Saga, Namun Saga malah tidak memperdulikan nya
"Zidan kamu ambil tas itu, lalu cepat pergi " ucap Saga
"Baik Tuan"
Luna hanya terdiam salam nya tidak dihiraukan suami nya. Mamah Zoya tak tega pada Luna dan mencoba memberi pengertian pada menantu nya itu
"Kamu harus sabar , Mamah yakin suatu hari nanti Saga akan bisa menerima mu "
Luna hanya bisa diam sabar dan menerima semua perlakuan suami nya, walau itu sekalipun menyakiti hati nya
Disini Aulia itu gadis yang sangat Saga cintai selama ini ia wanita yang baik ramah dan sopan sama seperti Luna
Namun Saga belum mampu menggantikan posisi Aulia dengan wanita lain sekalipun Aulia telah tiada
Bersambung
Bagaimana episode pertamanya? bisa komen dibawah jangan lupa like nya
Bagi Saga Luna hanya seorang wanita biasa tak lebih dari itu
"Mah mamah " panggil Saga
"ada apa manggil mamah " jawab nya
"Mah hari ini Saga ingin mengajak Mama dinner bersama klien Saga"
"Kenapa Mamah. " Sambil mengusap pundak Saga
"Ajak Luna saja "
seketika raut wajah senang Saga menjadi berubah
"Saya bahkan tidak berpikir untuk mengajak cewek kampung itu"
"Mamah sudah banyak kali mengatakan hormati dia hargai bagaimana pun kalian itu sudah sah menikah"
Saga menghela nafas , tak ada pilihan lain selain mengajaknya walau terpaksa itu semua demi bisnis nya saja"
"Luna Sayang kemari" panggil Mama Zoya
"iya Mah " datang dengan pakaian sederhana
berjalan tertunduk
"Mamah liat cewek kampung kayak gini mau nemenin saya dinner "
Luna hanya terdiam sambil melihat pakaian yang ia pakai.
"Tunggu aja mamah akan buat dia berbeda "
"Sekali jelek akan tetap sama " sambil berjalan meninggalkan Mereka
Saga merasa heran mengapa mamah nya sangat bertekad untuk mengajak Luna.
pada saat yang sama Saga melihat foto istrinya dulu ia teringat selalu mengajak Aulia untuk pergi bertemu klien.
"Sayang seandainya kamu masih ada pasti semua ini tidak akan terjadi"
Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 tanda nya Saga siap untuk berangkat
"mamah mamah Saga pergi dulu " sambil melihat jam
Seharusnya Saga pergi dengan Luna, Namun ia tidak terlalu memikirkan nya
"Maaf Tuan tadi Ibu mengatakan untuk menunggu Nyonya Luna "
"sudah kamu ikuti saja perintah saya ayo jalan "
"Saga " panggilnya
Mamah Zoya keluar dengan Luna penampilan nya sungguh berbeda. Sehingga membuat Saga harus melepas kacamatanya
"gimana cantik kan " ucap mamah nya
"Cantik? tak ada yang istimewa dari dirinya tetap saja sama"
"Harus lepas kacamata? jika tak ada yang istimewa"
"Kamu baik baik disana ya sayang" ucap Mama Zoya pada Luna
Luna masuk ke mobil sebelum berangkat Saga memperingatkan sesuatu pada Luna
"Ingat saya mengajak kamu hanya terpaksa, dan senyum lah selayaknya kamu bahagia menikah dengan saya paham" tegas nya
"baik Tuan Saga "
"Jalan" Ucap Saga pada Zidan
***
Di Cafe ternyata para klien sekaligus jurnalis yang siap mewawancarai Saga sudah tiba. Mereka semua sudah siap menyambut Saga
"Hallo Tuan Saga " ucap salah satu klien ( sambil berjabat tangan )
"Hallo sudah lama menunggu?" tanya Saga
"Demi seorang Tuan Saga Adhitama tidak mungkin lama menunggu, ini istri Tuan ?"
Saat Luna hendak menjawab Saga lebih dulu mengatakan
"iya iya istri tapi hanya pengganti , istri saya yang pertama meninggal " Ucap Saga
mendengar ucapan itu Luna langsung melihat Saga segitu tega nya berkata didepan banyak orang.
"oh tapi cantik istrinya "
Saga sebenernya sangat malas untuk menyebutnya sebagai istri, karena ada media ia berpura pura sebagai suami yang baik
Luna sepertinya tidak biasa dengan suasana seperti ini ditambah ada media yang menyorot nya secara publik.
"bertingkah selayaknya istri yang bahagia jangan sampai kamu buat saya malu paham kamu." Ucap Saga pada Luna
Luna hanya mengangguk terdiam tertunduk bahkan tersenyum paksa
setelah meeting bersama klien Media langsung menginput mereka, karena terlihat pasangan yang sangat serasi.
" Maaf Tuan seperti nya Tuan dan Nyonya terlihat sangat serasi dan bahagia." Ucap salah satu team media
" Ya tentu saya sangat menghargai istri saya, walau sebagai istri pengganti iya kan. " sambil meremas tangan Luna
"Iya iya" dengan senyum yang terpaksa
"baik saya tidak ada waktu , lain kali kita bisa wawancara lagi"
Saga dan Luna bergegas pulang Saga terpaksa memegang tangan Luna di depan media. Itu pun dengan erat sehingga membuat Luna merasa Kesakitan
Pada saat sudah terlihat jauh dari media Saga menarik tangan Luna dan membawanya ke mobil.
"Tuan lepaskan tangan saya"
"sini kamu ingat jangan kamu besar kepala, dan jangan pernah kamu mengaku sebagai istri saya tanpa seizin saya paham kamu"
"baik baik Tuan lepaskan tangan saya sakit Tuaan "
Saga sebenernya tidak kasar, namun Saga tidak menyukai Luna karena dalam hidupnya hanya Aulia yang menjadi istri nya selama ini.
Disepanjang perjalanan pulang Luna hanya menangis dan terdiam karena ucapan Saga
"diam kamu jangan menangis awas jika kamu sampai mengadu pada mamah saya"
Zidan yang sedang fokus mengendarai mobil merasa kasian pada Luna, namun ia tidak bisa berbuat apa apa
Sampai dirumah mamah Zoya sedang menunggu kedatangan mereka
"Kalian sudah pulang bagaimana acara nya?" tanya nya
"begitu lah Mah kalo perempuan kampung ini engga ikut mungkin lebih menyenangkan, Saga ke kamar dulu capek "
Luna hanya terdiam mendengar perkataan suami nya yang tidak mengakui diri nya
Mamah Zoya selalu menguatkan Luna dan memberi pengertian pada nya
"Luna sayang maafkan perilaku anak Mamah , Mamah harap Kamu bisa mengerti"
"iya Mah Luna selalu coba yang terbaik buat Tuan Saga"
Mamah Zoya memberi pelukan hangat pada menantu nya itu
"Ini kenapa tangan kamu merah memar seperti ini?"
Luna bingung bagaimana menjawab pertanyaan nya, Luna terpaksa berbohong kali ini
"ini cuma luka kecil mah tidak apa apa, Luna mau bersih bersih dulu Mah ke kamar"
Ibu Zoya tentu saja merasa aneh ia mempunyai firasat jika ini ulah anak nya Saga. sedangkan ia langsung ke kamar mandi dan menangis, dirinya bercermin sambil memegang tangannya itu.
tiba tiba Saga datang menghampiri nya dan memegang tangan nya dengan cukup keras
"Inget ya kamu tidak akan pernah bisa menjadi seperti Aulia , satu hal lagi jangan pernah mencoba menjadi istri yang baik"
"tidak Tuan saya tidak pernah ingin menjadi Mba Aulia , sakit tuan lepaskan" sambil meringis kesakitan
*Saga seperti membenci Luna tapi dia tidak salah dalam hal ini
Luna menatap langit malam, sambil bersedih dia tidak tau apa yang harus dilakukan saat ini.
Apapun yang ia lakukan selalu salah di mata suami nya.
Pagi hari nya Saga hendak berangkat ke kantor , namun ia kesulitan mencari jas kesayangannya yang diberikan oleh istri nya dulu
"Bibik " berteriak dengan keras
"iya Tuan iya" sambil berlari
"dimana jas yang biasa saya pakai?"
"maaf Tuan tadi pagi sudah Bibik siapkan di kamar Tuan "
"mana mana saya sudah terlambat ini "
Bibik bingung kemana pergi nya jas itu, Sedangkan Saga mencari nya kemana pun tetap tidak ada
"ada apa ini pagi pagi sudah ribut?" tanya mamah nya
"ini jas yang biasa Saga pakai tidak ada"
mendengar keributan itu Luna langsung pergi dan menjelaskan yang sebenarnya
"maaf Tuan jas itu saya cuci, karena saya pikir itu kotor " berbicara dengan penuh rasa takut
mendengar hal itu membuat emosi Saga memuncak
"siapa yang suruh kamu sentuh barang barang saya?" dengan raut wajah marah
"maaf Tuan saya tidak bermaksud seperti itu"
"saya sudah peringatkan kamu sebelumnya , kamu bukan siapa siapa bagi saya. Jangan pernah bertingkah sok"
Mamah Zoya yang melihat reaksi anak nya langsung memberi nya nasehat
"Saga Mamah sudah katakan jangan pernah kamu perlakukan dia seperti itu, bagaimana pun ini istri sah kamu "
Saga sudah bosan mendengar hal itu dan ia juga males berdebat dengan Mama nya hanya gara gara wanita kampung itu.
gimana karakter Saga menurut kalian? kasar ? tidak sopan ? pemarah? atau penyayang ?
Hp Saga tiba tiba berdering panggilan masuk dari nomor yang tak dikenal
"Halo" ucap nya
"Halo Kakak ku tersayang "
"ini siapa jangan main main dengan saya"
"Ternyata kakak masih galak, ini adik kesayangannya kakak Tania"
Saga terkejut sekaligus senang mendengar suara adik nya . adik nya itu selama ini sedang menyelesaikan studi nya di Amerika
"ini bener Nia adik kakak"
"iya kak ada kabar baik, hari ini kakak jemput aku di bandara "
Saga rasanya tidak percaya jika adiknya pulang ke tanah kelahirannya, Saga tersenyum tidak percaya apakah ini benar
"permisi Tuan ( tok tok )"
bagai bencana Luna datang disaat Saga sedang senang itu membuat dirinya kesal dengan wanita itu
"Nanti kakak telpon lagi " ucap Saga
"ada apa kamu kesini?" Tanya nya
"Maaf Tuan saya hanya menghantarkan teh jahe ini "
"sudah sudah bawa kembali , saya tidak ada waktu buat minum teh buatan kamu itu"
"Tapi kata Mama Tuan suka teh Jahe"
Awal nya Saga mengambil teh itu, dan Luna mengira ia mau meminum teh itu , namun ternyata teh itu dibuang didepan dirinya
"Ini kamu ambil gelas ini , lantai yang meminum teh itu"
Setelah itu Luna terdiam dia tak menyangka Saga akan melakukan itu, sedangkan Saga pergi tanpa memandang kasian pada istrinya itu.
"Zidan antar saya ke bandara sekarang"
"mau apa kesana Tuan"
"sudah ikuti saja perintah saya"
Disepanjang perjalanan Saga hanya tersenyum ia tidak sabar bertemu adik kesayangannya itu
Setiba dia bandara ia disambut oleh petugas bandara,,, ya jelas seorang Saga Adhitama datang langsung ke bandara itu moment yang sangat langka.
Ti**ba di bandara Saga mendengar panggilan adiknya " kakak " ucap adik nya itu
Saga membuka kaca mata dan menghampiri adik nya. memeluk nya dengan pelukan hangat
"sudah besar adik kesayangannya kakak ini , kenapa engga mengatakan jika ingin pulang?"
"iya kak aku ingin kasih kakak kejutan" Tania Adhitama gadis perempuan yang cantik, dan sangat disayangi oleh Saga karena ia adalah adik satu satunya.
Setiba dirumah Mamah Zoya sangat terkejut melihat anak perempuan nya datang
"Mamah" ucap Tania
"Ya ampun Tania sayang kapan kamu pulang Mamah kangen banget" sambil memeluk anak nya itu
"tadi Mah sengaja aku buat kejutan"
Luna datang dan melihat siapa yang datang membuat Saga hilang mood kebahagiaan nya
"ini siapa Mah?"
"iya Mamah tidak memberi kabar , ini istri baru Kakak kamu Luna nama nya "
Tania melihat Luna seperti tatapan aneh tatapan seperti tidak menyukai kakak ipar nya itu
"tapi kan kak Aulia baru beberapa Minggu tiada "
"iya panjang ceritanya sayang, lebih baik kamu mandi terus makan siang bareng kami"
Apakah kedatangan Adik Saga membuat Posisi Luna semakin baik atau malah semakin terpuruk?
"Luna tolong masakin buat kami semua ya Mamah pengen makan masakan kamu"
"baik Mah "
kini keluarga Adhitama sudah lengkap dengan kedatangan Tania yang membuat suasana semakin hangat
"oh iya Mah waktu aku di Amerika aku rindu banget dengan Mamah "
"Mamah juga sama sayang " sambil memegang tangan anak nya
"bentar ya Mah Tania kedapur dulu "
Didapur Luna sedang masak untuk semua orang, ternyata ia kedapur mencari kakak ipar baru nya itu
"eh kamu kakak ipar baru saya ?"
"iya " sahut nya dengan polos
"kenapa penampilan nya seperti pembantu" sambil tersenyum
Luna tidak menyangka jika adik Saga mempunyai sikap yang sama dengan suami nya itu.
"penampilan bukan penentu " ucap Luna
"eh berani menjawab lagi kamu inget ya aku pastiin kamu tidak akan tinggal lama disini"
"Kurang ajar berani menjawab dia, aku harus buat dia tidak betah disini liat aja nanti" ucap hati Tania
"nah akhirnya Luna sayang sudah selesai masak, Mamah tidak sabar mencicipi nya "
"Bik tolong panggil Saga"
Baru Bibik hendak pergi Saga sudah datang terlebih dahulu
Saga tidak tahu jika yang memasak adalah Luna dan ia malah memuji masakan nya
"hmm Bibik makin hari masakannya makin enak " ucap Saga
"ini yang masak Luna istri kamu " ucap Mamah nya
Saga langsung berhenti makan dan memuntahkan masakan nya
"Uhuk uhuk apa?" seluruh anggota terkejut dengan reaksi Saga
"kenapa dia yang masak? " dengan alis yang tajam
"Mamah pengen cicipi masakannya, mau kemana kamu? "
"sudah tidak selera makan, sampai kapan pun saya tidak akan makan makanan wanita itu"
seketika suasana dimeja makan hancur berantakan Luna menetaskan air mata, karena kalimat yang dilontarkannya
Mamah Zoya sudah lelah menasihati anak nya. Memang Saga sangat keras kepala kali ini dia hanya mencoba menenangkan Luna
Dikamar Saga menatap foto istri pertama nya itu " seandainya kamu masih ada sayang, saya tidak akan menikahi wanita itu" ucap nya
Tiba tiba Luna masuk dengan wajah lugu nya membuat emosi Saga memuncak
"sini kamu "
"iya Tuan"
Saga langsung memegang kedua lengan Luna dan membawa nya ke dekat dinding
"sakit Tuan, Tuan mau apa?"
"saya sudah peringatkan kamu , jangan pernah melakukan apapun , liat saya"
Luna memberanikan diri untuk menatap suami nya , aneh nya Saga melihat tatapan Luna seperti Istri nya Aulia
ia langsung melepas tangannya dan pergi menjauh dari Luna , dan ia langsung berfirasat" tidak mungkin tatapan itu sama "
disisi lain Tania sedang menyiapkan jebakan agar Luna bisa pergi dari rumah ini
"saya akan buat kamu pergi kakak ipar ku tersayang"
*pagi pagi Ia telah menjalankan rencana pertama nya untuk menjebak kakak ipar nya itu
"Mamah kakak " panggil Tania
semua orang seisi rumah datang menghampiri Tania
"ada apa sayang pagi pagi sudah teriak teriak"
"ini Mah kalung yang Tania beli hilang "
"hilang? mungkin kamu lupa narok sayang"
"engga Mah semalem ada dilemari sekarang hilang , Tania yakin ada yang mencuri nya "
"selama ini tidak ada barang yang hilang ,, kenapa sekarang tiba tiba hilang coba kita cari bersama"
semua orang mencari kalung Tania itu menggeledah seisi rumah, termasuk ke kamar kamar pembantu. Sudah hampir 30 menit mencari, namun tak ditemukan juga.
"gimana Mah "
"tidak ada sayang mungkin kamu lupa Simpen dimana "
"engga Mah"
"ada apa ini " Saga datang dari kamar nya
Tania menceritakan semua nya pada Saga
"kita geledah semua kamar tanpa terkecuali" ucap Saga
"saya ingin kalung adik saya kembali"
semua menuruti perintah Saga semua kamar sudah digeledah tinggal kamar Saga dan Luna
"kak boleh saya geledah kamar kakak Luna" pencitraan yang sangat baik sekali
Luna hanya mengangguk dan percaya, bahwa dirinya tidak ada mengambil kalung berlian itu.
"Tapi sayang apa perlu itu semua, kita beli saja yang baru" ucap Mama Zoya
"Mah masalahnya itu kalung model terbaru dan satu satu nya " jawab Tania
Beberapa saat digeledah memang tidak ditemukan apapun bahkan Mama Zoya tak melihat apapun dikamar Luna.
Namun entah datang dari mana tiba tiba kalung itu ditemukan oleh Tania
"kak ini kalung aku"
semua terkejut melihat kalung itu berada di laci perhiasan pada meja rias Luna
Bahkan Luna terkejut sebelumnya ia tidak melihat apapun di laci itu bahkan tadi pagi dirinya membuka nya , tetapi tak ada kalung Tania.
"Maaf kak bukan saya menuduh tapi bukti sudah ada " ucap Tania
"Tidak saya tidak pernah mengambil apapun, saya tidak tau bagaimana kalung itu ada disana " bantah nya
"Sudah cukup , saya tidak ingin satu kalimat pun keluar dari mulut seorang pencuri" ucap Saga
Tania adik kesayangan Saga tentu saja penjelasan seperti itu tidak akan berpengaruh pada dirinya.
Kebencian Saga semakin memuncak pada Luna ia marah besar dan tak ingin mendengar apapun lagi.
"Saga mau kamu apakan istri kamu? "
"sini kamu " seret nya dengan kasar
"lepasin saya Tuan saya tidak mencuri nya " sambil menangis
"saya tidak menyangka kamu serendah itu, mulai saat ini saya kurung kamu dikamar dan ingat jangan pernah keluar sebelum saya pulang "
"Tuan buka pintu nya, saya bukan pencuri Tuan ampuni saya" lirih an Luna
Tania tersenyum sinis dan bahagia melihat Luna dikurung
"Saga apa apaan kamu dia itu istri kamu, Mama kenal bagaimana Luna lepaskan dia cepat"
"cukup Mah jangan membela pencuri ini lagi, siapapun dari kalian yang mencoba membantu nya akan saya beri hukuman lebih berat "
Semua hanya terdiam, Mamah Zoya yakin jika tidak mungkin Luna melakukan itu saat ini dia tidak bisa melakukan apapun. Sedangkan Tania merasa sangat bahagia rencana awal nya berhasil.
gimana ceritanya ,,, bisa komen dibawah ya jangan lupa like nya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!