NovelToon NovelToon

Wanita Kedua

bab 1 kedatangan pak rt

'tok...tok...tok...tok....'

'siapa ya pak malam-malam kom tumben ada yang datang' ucap bu rini ibu dari dila

"ya gak tau lah buk,"sahut pak Adji

ya hari ini seperti hari-hari sebelumnya selama 4 bulan ini setiap sore Galang selalu menyempatkan diri untuk sekedar bertemu dengan Albi anak dari Dila.rasa bersalah Gilang membawanya selalu berkunjung kerumah Dila.

saat ini pun Galang sedang bermain dengan bocah berusia 3 tahun itu diruang tamu kediaman Dila dan keluarga nya itu.

bu Rini berjalan perlahan menuju ke arah pintu lalu perlahan memutar gagang pintu itu,betapa kagetnya bu Rini saat membuka pintu tampak didepannya ada beberapa warga,ada pak rt juga pemuka agama.

"maaf ada apa ya pak rt kok tumben malam-malam begini datang kesini?"tanya bu Rini heran

" begini bu rini saya dan para warga datang kesini karena ada yang mau kami bicarakan!!"

"bolehkah kami masuk kedalam dulu bu?"kata pak rt

"oh ya silakan pak,maaf saya tadi hanya kaget"ucap bu rini

setelahnya pak rt dan beberapa warga pun masuk.

mendengar ada suara berisik diluar Galang pun berjalan menuju ruang tamu

"tuh kan pak lihat lakinya nongol dari dalam"kata salah seorang warga

"tunggu ada apa ya ini,maksut anda bicara seperti itu apa?"jawab galang

"begini pak adji saya selaku rt disini menerima banyak sekali aduan dari warga soal Dila dan teman laki-lakinya ini"jawab pak rt tegas

"memang Dila kenapa ya pak?"tanya pak adji yang memang tidak mengerti apa yang dibicarakan pak rt.

"begini pak mengingat status dila yang seorang janda dan menurut penuturan beberapa warga yang mengatakan kalau ada laki-laki yang setiap hari datang kesini,apakah itu benar pak?"

"begini pak adji warga merasa kurang pantas mengingat status Dila yang seorang janda tiap hari didatangi seorang lelaki takut nya nanti jadi seperti ini,timbul fitnah"

"apa maksud anda bicara seperti itu,saya kesini hanya untuk bertemu albi,tolong jaga bicara anda!"jawab galang dengan suara yang lantang

"maaf mas tapi kedatangan anda yang tanpa ikatan dengan kelurga ini membuat kami yang ada di lingkungan ini merasa tdk nyaman"

Akhirnya perdebatan alot pun terjadi,para warga tidak ingin lingkungan tempat tinggal mereka tercemar pun terus menuntut Galang untuk menikahi Dila

sementara itu dikamar dila terus menangis sambil memeluk foto mendiang suaminya, Gerry.

dila binggung harus bagaimana menghentikan ocehan warga yang terus menyudutkan keluarganya.matanya tidak lepas memandang albi yang tidur dengan pulas.

beberapa saat kemudian bu rini masuk untuk melihat keadaan putrinya dan benar dugaannya kalau putrinya sedang dalam keadaan tidak baik.

"bagaimana ini buk,aku tidak mau dinikahkan dengan mas galang,aku masih sangat kehilangan mas Gerry buk,aku tidak mau buk...tidak"tangis Dila pecah dipelukan ibu nya,sang ibu hanya bisa mengelus punggung putrinya itu.

sementara itu galang yang sudah lelah pun akhirnya memilih duduk sambil mengatur emosi nya,mencoba berfikir pilihan apa yang harus diputuskannya,menimbang baik buruknya bagi kehidupannya dan juga Albi tentunya karena kebahagiaan albi baginya saat ini yang paling penting karena itulah pesan terakhir dari sahabatnya.

bab 2 keputusan

"maaf pak bisa saya dulu dengan pak adji sebelum mengambil keputusan?"tanya galang sambil melirik pak adji

"silakan mas galang"sahut pak rt

akhirnya galang dan adji pun masuk menemui dila dan bu rini diruang tengah untuk menyampaikan niatnya.

"maaf dil sebelumnya bukan aku tak menghargai gerry temanku tapi untuk saat ini mungkin pernikahan lah jalan terbaik satu-satunya"ucap gilang diikuti anggukkan dari pak adji

"tidak....aku tidak mau,lebih baik mas Galang tidak usah datang kesini lagi daripada aku harus menikah dengan mu,"tolak Nadila

"apakah kamu pikir aku begitu bahagia menikah dengan mu, bahkan kamu pun tau 2 bulan lagi aku akan menikah dengan alika."

"aku memutuskan menikah dengan mu hanya karena albi yang tidak bisa jauh dariku,aku bisa saja mengirimkan uang bulanan untuk albi tapi apa kamu yakin kalau albi bisa tidak bertemu denganku."ucap galang tegas

"dil kamu terima ya nak, kasihan albi kalau jauh dari nak galang,dan,,,,, kasihanilah kami nak yang sudah tidak punya muka dihadapan warga nak?"pinta pak adji

"maafkan dila pak,,,,hiks,, hiks,,,hiks"tangis dila pun terdengar bagitu pilu

"bagaimana dil apa kamu setuju"tanya galang

dila hanya mengangguk pasrah tanpa sanggup lagi berucap

"tapi ada beberapa hal yang harus aku sampaikan Dila dan om,tante maaf kalau saya harus mengatakan ini.

"ada apa nak Galang'"sahut bu Rini

"pernikahan ini hanya akan dilakukan secara siri,maaf saya tidak bisa melegalkan pernikahan ini.dan saya minta maaf Dila kalau saya tidak bisa melepaskan Alika hanya untuk bisa menikah denganmu,apa kamu setuju?"

"baik nak galang bapak setuju,"pasrah pak Adji

"bapak ini bicara apa!"teriak bu Rini " lebih baik anakku jadi janda dari pada belum apa-apa sudah mau dimadu, tidak ibu tidak terima,,,"tolak bu rini dengan lantang

"untuk saat ini mungkin ini yang terbaik bu,,, bagaimana nak apa kamu bersedia Dil?"netra pak adji menatap putrinya lekat mengharapkan menemukan sebuah kepastian.

tak lama setelah itu dila pun mengangguk

galang dan pak adji akhirnya keluar menemui warga yang sudah tak sabar menunggu hasil diskusi mereka.

setelah itu diputuskan besok pagi mereka akan menikah, malam ini sudah sangat larut tidak mungkin diadakan pernikahan meskipun itu sangat sederhana,

galang dan para warga sudah meninggalkan kediaman pak adji,tinggallah mereka bertiga duduk diam membisu diruang tamu.sibuk dengan fikiran masing-masing yang entah berkelana dimana

akhirnya bu rini memecah kebisuan dengan berucap"pak tolong batalkan saja pernikahan ini,ibu tidak sanggup kalau harus melihat Dila dimadu pak!"

"buk,,, pikirkan juga cucumu sehari saja dia tidak bertemu aang dia sakit,apa ibu mau melihat albi kejang-kejang seperti waktu itu?!!!"

"tapi tidak bisa begini pak, kasihan dila"perempuan itu pun menangis sesenggukan"tolong pak batalkan saja pak, kita jual saja rumah ini kita pindah kita beli rumah lagi dari hasil jual rumah ini"

dila yang sedari tadi hanya diam saja akhirnya dia memutuskan untuk ikut bicara"buk,,,tak apa dila terima mungkin ini sudah takdir yang harus dila lalui,dila akan berusaha menjadi ibu dan istri yang sempurna hingga tak ada celah untuk mas galang meninggalkan ku"

dila terus memeluk raga ibunya memberinya kekuatan agar bisa ikhlas menerima takdir yang harus dilaluinya itu,

menikahi dila

mentari pagi menampakkan sinarnya, memberikan kehangatan untuk makhluk Tuhan dan seisinya,

tapi tidak bagi dila,ia meratapi takdir nya yang seolah mempermainkan hati dan pikirannya,

tidak ada penata rias ataupun dekorasi disana.semua dilakukan sendiri dan sesederhana mungkin.karena ini memang bukan pernikahan yang diharapkan oleh mereka berdua.

dua raga itu duduk bersimpuh dihadapan penghulu menunggu hitungan detik untuk mendapatkan status halal, mendengar setiap nasehat yang diucapkan oleh penghulu.dan akhirnya satu kata menggema diruang tamu kelurga pak adji "sah" ya itu kata yang terdengar diseisi ruangan dilanjutkan untaian doa.

hanya acara akad nikah tidak ada pesta ataupun acara makan-makan, hanya dihadiri beberapa keluarga inti pak adji.itupun tidak lebih dari 20 orang.

tak berselang lama para tamu yang hadir meninggalkan rumah kecil minimalis itu.

dikamar dila🌹🌹

"aku harus pergi sekarang, masih ada kerjaan yang harus aku lakukan"ucap Galang memecah kebisuan

"silakan mas,apakah kamu tidak istirahat dulu?"tawar dila

"tidak usah, jangan menunggu ku aku tidak akan pulang kesini"

"hubungan kita akan tetap seperti hari-hari sebelumnya jangan berharap lebih"lugas Galang

"aku tau tidak usah kau bahas itu,...... terima kasih sudah mau menjadi ayah Albi"

"aku hanya memenuhi janjiku pada Gerry,oh ya lusa aku akan membawamu dan Albi pindah"

"kenapa harus pindah mas"tanya dila kaget

"aku tidak bisa menjadikan pernikahan ini layaknya pada umumnya tapi setidaknya aku tidak mau menjadikanmu gunjingan bagi kerabat mu karena aku tidak bisa bersama mu setiap saat'' Galang lalu melangkahkan kakinya keluar tanpa sempat menunggu jawaban Dila

"lho mau kemana nak galang?"tanya pak adji

"maaf pak saya masih ada kerjaan yang harus saya lakukan, saya permisi dulu"Galang membungkuk meraih tangan pak adji dan mencium nya lalu bergantian dengan bu Rini

*****

📱..."sayang kamu dimana?

📱👩‍💼..."aku dipanti sama mama kamu,ada apa tumben

seginisudah telfon?"

📱..."aku kangen banget sama kamu, ingin melihat wajah cantik nan menawan mu, bolehkah?"

📱..."apaan sih mas,genit.nanti sore kan kita ada pertemuan dengan keluarga besar mamanya mas Galang,kita ketemu disana saja yah"

📱..."aku sudah tidak sabar ingin melihat wajah cantik itu sayang"

📱..."udah ah gombal mulu,ini masih repot nanti kita sambung lagi,malu sama mama kamu sayang.wasalamualaikum"

ya itulah percakapan antara Galang dan alika.sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta mulai disibukkan dengan persiapan pernikahan yang ingin dihelat secara besar-besaran oleh keluarga besar Galang.

sejatinya Galang hanya ingin bertemu dengan kekasih hatinya itu untuk menetralisir rasa sesak yang dirasakannya setelah melalui pernikahan tanpa cinta itu.

kini hati dan pikirannya berkecamuk memikirkan bagaimana nasib cintanya dengan kekasih hatinya itu, bagaimana dia harus berpura pura didepan alika.bagaimana dia harus bersikap kepada dila.hanya Albi yang ada dibenaknya tak peduli dengan apa yang dipikirkan oleh dila yang jelas dia hanya menikah dengan dila demi agar bisa menjaga albi

tok..tok...tok

"maaf pak Galang ada beberapa dokumen yang harus bapak periksa"ucah vivi sekretaris Galang sembari menyodorkan beberapa dokumen kearah meja kerja galang

"vi tolong buatkan orange jus ya,otakku lagi butuh yang dingin dingin"

"baik pak,apa ada lagi yang bapak butuhkan?"

"tidak ada!!!

ya otak Galang sedang butuh penyegaran saat ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!