NovelToon NovelToon

Pernikahan Tanpa Cinta

Perkenalan

Hari yang ditunggu keluarga Damar tiba. Hari ini hari kepulangan kedua anak pasangan Bening dan Damar

Mereka bukan anak kembar, melainkan Kaka beradik

Usia yang tak terpaut jauh membuat mereka tampak sepantaran

Si sulung bernama Danish canaan Mubarak

si bungsu bernama Dareen Keenan Mubarak

Suara riuh menunggu kedatangan Dwi putra itu meramaikan suasana, mereka kebanyakan dari keluarga Ibu Dwi putra

Sepupu dari anak pertama Kaka sang Bunda adalah Gabby usia nya 24th, tetapi sangat manja

Adik nya bernama Cleo, cenderung pendiam dan tempramen, tetapi penyayang .

Sepupu dari Kaka sang Bunda kedua adalah James, sikapnya netral layaknya Pria pada umumnya, kelewat sayang dengan sepupunya Gabby, membuat Gabby semakin manja, adiknya kembar bernama Daffa dan Diffa, cenderung ceriwis dan kepo abis.

Mereka berkumpul untuk menyambut kepulangan Danish dan Dareen

Suara deru mobil mambuat mereka terpekik kegirangan, yang mereka tunggu telah tiba

Dari mobil taksi keluar pria gagah dengan wajah cantik alami, bulu mata lentik, alis tebal hidung mancung, wajahnya imut tapi cool, perpaduan antara Bening dan Damar, gesture tubuh nya Damar punya, kulitnya ikut sang bunda, 'Danish' dulu ngidamnya sang Bunda malas gosok Gigi, siapa sangka saat ini justru sang putra menjelma menjadi Dokter Gigi , hidup memang selucu itu.

" Danish Loe gak operasi plastik kan ya di negara nyeleneh sana?? kenapa gue rasa Loe lebih cantik dari pada gue??" Gabby langsung melabrak sodara sepupunya.

Danish Hanya tersenyum sekilas, sebelum beranjak menemui tetua nya.. ya maksudnya Bunda, Papa dan Om Tante nya.

Danish memang mewarisi sifat Damar yang tidak banyak bicara, tetapi Danish murah senyum sama seperti Bening, anaknya selalu rapi, hidup nya perfek dan teliti, suka kebersihan dan pecinta warna putih.

Ini adalah kepulangannya untuk menetap, setelah lulus dari universitas kedokteran di Thailand, kenapa harus negara Thailand?, karena Danish meraih cita-cita nya dengan beasiswa bukan dari biaya orang tuanya. Keren kan??

" Dan pulang Bun, sesuai janji Dan, kemanapun Bunda pergi Dan akan selalu di sisi Bunda!! saat ngak ada jam kerja tapi!!" ujarnya dengan mencium pipi Bening

Mereka semua tertawa melihat interaksi Bening dan putranya.

" Kamu makan apa Dan?? kok tinggi banget??" Tania berkomentar saat Danish mencium tangan nya takzim.

" Kamu yang terlalu mini, bukan Danish nya!!' Rayhan menanggapi ucapan istrinya.

Tania mencabikkan bibir nya mendengar ejekan Damar.

" Padahal tiap hari aku kasih makan tapi makin hari kok makin mengkerut!!" keluh Rayhan sok dramatis.

" Mas pikir Nia hewan peliharaan?? pake di kasih makan segala??" sahut Tania jutek.

" Udah-udah keponakan kalian jadi bingung tau punya om sama Tante kok sama sableng nya!!" Dastant melerai

Saat tangan Danish menyalami tangan si kembar Daffa, Diffa, anak Rayhan bertanya lugas " Loe balik dari sana gak kebawa budaya sana kan ya?? Loe masih suka lawan jenis??"

Pletak

Sejurus kemudian kepala keduanya sudah mendapat jitakan dari Cleo, Cleo ini tidak banyak omong, tapi terkenal tempramen, tidak suka kata-kata yang un faedah, ia benci setengah mati sama om dan Tante nya Rayhan dan Tania.

"Bromm- bromm"

Kali ini terdengar suara mobil sport yang memasuki halaman

Dari pintu keluar seorang pria tak kalah tampan dengan Danish, tetapi postur tubuhnya lebih tegap, matanya tajam, gayanya trendy, dengan warna rambut coksu di tambah anting sebelah Dia adalah Dareen putra kedua Damar, berbeda dengan sang Kaka yang memilih untuk menjadi Dokter, Dareen sendiri memilih jurusan bisnis saat menempuh pendidikan, dan dirinya datang dari London Business School (Inggris)

Memilih kampus terbaik di Inggris untuk program studi bisnis dan manajemen, berbeda Dengan Danish yang suka kesederhanaan Dareen suka sesuatu yang berbau mewah, dua sodara dengan karakter yang berbanding terbalik.

Begitu datang, anak kedua Damar Bening langsung menghormati mereka, meski gaya tampilan waaah jiwa kesopanan Bening masih tertanam dengan apik di hati Dareen.

" Dareen datang Bunda, sekarang Dareen akan menjaga Bunda kemanapun Bunda pergi!!"

Bening terharu, kedua putranya mengatakan hal yang hampir sama.

Berbeda dengan Danish, Dareen tidak suka tersenyum, wajahnya datar, menanggapi sesuatu hanya dengan alisnya saja seperti menyatukan alis , menarik keatas sebelah ya gitu lah, dan lagi ucapannya pedes, jika Danish bisa bergaul dengan semua sepupunya, Dareen sendiri hanya cocok dengan Cleo, mungkin karena se type.

" Pa!!" satu yang membuat semua orang terharu adalah Dareen ini benar-benar menyayangi Damar, Danish cenderung diam-diam saat menanyakan kabar Papa nya tetapi Dareen tidak, Dareen mengagumi Papa nya, Damar adalah panutan Dareen, bagi Dareen pria terkeren di dunia adalah Damar, mendengar Damar sakit saja Dareen akan terbang hari itu juga, masalah nya karena keuangannya pun memadai.

Kedua orang tua Danish, Dareen, adalah pembisnis, sang Papa bernama Damar 65th sang Bunda bernama Bening 41th pasangan yang tetap romantis hingga tua.

Beda karakter

" Kenapa menangis??" wanita dua anak yang masih terlihat muda itu menghapus air mata Suaminya.

" Mas bahagia sayang, sangat bahagia!!" di pinggir tempat tidur Pria yang menjabat sebagai Papa Dwi putra itu tengah menitihkan air mata bahagia nya

Jikalau kemarin-kemarin kepulangan dua putra nya hanya untuk berlibur , kepulangan Dwi D kali ini untuk menetap, bahkan keduanya sudah memiliki tujuan

D, pertama sudah mendaftar sebagai Dokter gigi di rumah sakit ternama sedangkan D kedua sudah akan langsung terjun di perusahaan milik nya.

" ING juga sangat bahagia mas, rasanya baru kemarin ING berjuang untuk melahirkan mereka kedunia sekarang mereka sudah tumbuh begitu cepat!!"

Keduanya berpelukan dengan Sayang, mereka adalah orang tua yang baik untuk Dwi D sepanjang perjalanan pernikahan mereka kehidupan rumah tangga mereka begitu harmonis, tidak pernah ada pertengkaran berarti, kehidupan pahit sudah terlewati di awal pernikahan mereka, menjadi istri nomor tiga, Bunda Dwi D bukan berarti kekurangan cinta, tetapi justru dirinyalah cinta sejati pria gagah yang saat ini memeluk tubuh kecilnya.

" Come on lsh Pa, Ma you are not a couple anymore!!" suara bariton dari arah pintu membuat keduanya tersenyum.

" Siapa bilang kami bukan sepasang kekasih lagi?? justru lebih dari kekasih!!" Bening menghampiri putra keduanya dan memeluknya erat.

" CK' Dareen berasa di peluk sama pacar, sebenarnya Dareen anak kandung Bunda bukan sich?? kenapa Bunda masih sangat muda??" beginilah Dareen jika bersama kedua orang tuanya, sifat pendiam nya tak lagi nampak yang ada Dareen justru senang sekali bersenda gurau dengan papa dan Bunda nya.

" Barangkali bukan!!" Papa nya menjawab datar.

jawaban yang membuat sang putra mendengus.

Akhirnya ketiganya saling tertawa

" Mana Kaka mu ??" Damar bertanya saat Dareen duduk di sebelah nya.

" Kemana lagi Pa, ya ngurus orang-orang rusuh dari Kalimantan!!" jawab Dareen acuh.

" Hus, mereka itu sepupu kalian!!" Bening peringatan sang Putra.

Dareen hanya memutar matanya.

" Tante dan Om pulang kenapa gak bawain mereka sich Bun??, barangkali Tante dan Om sebenarnya juga neg memiliki anak kyak mereka yang mulutnya rusuh!!" keluh Dareen yang membuat Damar dan Bening tergelak, bagaimana tidak di luar sana putranya begitu pelit bicara tetapi jika bersama mereka bahkan pertanyaan demi pertanyaan tak ada habisnya.

Tok- tok- tok

" Masuk!!" Damar bersuara, sedangkan Dareen langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang kedua orang tuanya.

Dari balik pintu muncul Danish.

Inilah perbedaan yang mencolok dari Dwi D jika si Dareen akan nyelonong saja, beda dengan Danish, yang akan mengetuk pintu dan memohon izin terlebih dahulu sebelum menemui orang tua nya.

" Kak aku bawakan baju untuk Kaka di koper, ada sepatu juga!!" Dareen berbicara pada sang Kaka.

Danish yang tengah berdiri mengulas senyum

" Baju dan sepatu Kaka masih banyak yang belum di pake Reen!!"

" Aku tau!!" Jawab Dareen cuek

" Dan!!" Damar melambai pada Putra sulungnya meminta nya untuk mendekat.

Danish menghampiri sang Papa dan duduk di bawah dengan Papa nya yang berada di atas tempat tidur bersama sang Adik

" Duduk di atas Dan, ngapain duduk di bawah??" Bening turut menghampiri ketiganya

" Dan nyaman di sini Bun!!" jawaban bernada rendah hati itu selalu saja menghiasi perkataan Danish saat berbicara.

" Kak kemana para perusuh itu??" Dareen bertanya sembari duduk.

" Mereka di kamar mu!!"

" Apaaaa??" Dareen langsung berdiri tegak , mendengar para sepupunya berada di kamarnya.

" Apa-apaan sih mereka ??!!" gerutu Dareen sembari pergi dengan tergesa.

Kedua orang tuanya dan Danish hanya mengelengkan kepala ringan melihat tingkah Dareen, dari dulu Dareen tak pernah suka dengan para sepupunya hanya satu yang cocok sama Dareen dia anak dari Kaka pertama Bunda nya, namanya Cleo usianya tidak terpaut jauh dengan nya di tambah Cleo yang pendiam membuat Dareen merasa cocok.

" Apa benar mereka di kamar Dareen, Dan??" Papanya bertanya.

Danish hanya tersenyum

" Mana berani mereka masuk ke kandang singa Pa!!" sang Bunda menimpali.

Danish mengangguk ringan.

Ketiganya saling melempar senyum

Ini perbedaan kedua dari Putra pasangan Damar dan Bening.

Si sulung yang yang ramah tetapi tidak banyak bicara dengan keluarganya, sedangkan si bungsu yang cuek dan dingin diluar sana tetapi cenderung banyak bicara di tengah keluarganya.

Sama-sama tampan, sama-sama sukses di usia muda, tetapi mereka sangat berbeda karakter

Meskipun Dareen kuliah di Inggris dengan biaya orang tuanya, Dareen tetap bekerja di waktu lenggang nya, bertemu dengan para pemimpin perusahaan sudah makanan hari-hari, bahkan meskipun dirinya masih kuliah, jabatannya di negara sana tak main-main, kepintaran nya membuatnya menjadi General Manager, di Perusahaan yang berfokus sebagai penyedia layanan asuransi terbesar di Inggris.

Dan kini dirinya kembali untuk menjalankan perusahaan Papanya setelah menimba ilmu dan menjadi seseorang yang sukses di bidang nya.

Sedangkan Danish sendiri tidak usah di tanya, sedari awal diri nya adalah Pria mandiri, kesuksesan nya diraih dengan usahanya, selama bersekolah dirinya selalu mendapatkan beasiswa karena kepintarannya, jadi sudah di tebak dirinya pria yang kehidupan nya teratur dan terstruktur dengan baik.

Itulah sebabnya orang tuanya begitu merasa beruntung memiliki keduanya.

Dareen dan Danish

" Kak pinjam baju!!" suara Cleo memecah keheningan di meja makan.

" Kamu tu memang nggak pernah ada persiapan kalo bepergian!!" suara James terdengar menghakimi sang Adik sepupunya.

" Koper kesayangan aku di rusaknya !!" bela Cleo menunjuk ke arah Gabby.

James melirik Gabby dan di balas Gabby dengan cengiran

" CK' kalian ini!!" gerutu James.

" Kamu bisa pake pakaian Danish atau Dareen Cleo!!" Damar ikut menanggapi.

" Ya!!" jawab Dareen singkat.

" Beneran ??" tanya Cleo kembali memastikan, selama ini pakaian milik Dareen itu selain bermerek model nya juga keren dan trendy jelas Cleo mau.

" Emm!!" Angguk Dareen sambil melanjutkan makan nya.

Sedangkan James, Daffa, Diffa dan Gabby hanya berdecak asal, mereka iri, mengapa Dareen bisa akur dengan Cleo sedang dengan mereka tidak?.

Dareen sendiri tidak perlu repot-repot melirik ke arah sepupunya, melanjutkan makan tanpa perduli sekitar.

" Uhuk"

Tiba-tiba Bunda nya tersendak

Damar, Danish, Dareen langsung menyodorkan gelas air putih untuk Bening bahkan telapak tangan Damar dan Dareen menepuk pelan punggung Bening, Danish yang di hadapan Papa nya langsung menghampiri Bunda nya.

Kelima pasang mata itu menatap penuh kekaguman.

" Bunda tidak apa-apa!!, Mas ING ngak papa!!" Bening menatap ke-tiga nya bergantian.

" Lanjutkan makan Kalian!!"

tutur Bening.

Ketiganya mengangguk, Danish pun kembali ketempat duduknya.

" Kekasih kalian pasti beruntung mendapatkan pria penyayang seperti kalian!?" Gabby berkomentar dengan menatap bergantian adik sepupunya

" Kalian udah punya pacar??" Daffa turut kepo

Semua mata tertuju pada wajah keduanya

Danish hanya mengeleng ringan, sedang Dareen cuek bebek, sekedar mengangkat wajah saja tidak.

---------------

Cleo keluar dari kamar Dareen dengan wajah bahagia nya, sepasang sepatu dan kaos bermerk sudah berada di tangan nya, bukan pinjam. Melainkan Dareen memberikan yang baru untuk nya.

Daffa, Diffa, Gabby, dan James berdecih mereka berempat nyelonong masuk ke kamar Dareen.

Di dalam kamar Dareen sedang menyusun papar bag

Melihat kedatangan mereka alis Dareen menungkik sebelah .

Tanpa mau basa-basi Dareen menunjuk lima bingkisan di atas tempat tidurnya.

Dareen ini memang paling muda di antara mereka tetapi uang yang di dapatkan dari pekerjaan nya empat sampai lima kali lipat gaji para sepupunya, meskipun mereka sudah bekerja masing-masing, tetapi Dareen tak pernah lupa untuk membelikan buah tangan untuk ke empatnya

Mengapa??

Sang Bunda pernah berkata, saudara yang sebenarnya itu setelah dewasa, bukan saat mereka masih anak-anak, ketika masih kecil kebiasaan bersama itu karena memang kita belum ada kegiatan belum ada kehidupan sendiri, sedangkan saat kita dewasa, saat kegiatan mulai mengikis waktu dan jarak tetapi kita masih meluangkan waktu untuk bersama itu baru saudara sejati.

Sebenarnya bukan hanya perkataan Bunda nya, tetapi mereka juga melihat contoh nyatanya.

Bunda nya tiga bersaudara, setiap ada kesempatan mereka selalu kumpul, membawa para anak mereka untuk saling mengenal, kedua Om nya begitu menyayangi Bunda nya, bahkan Tante nya pun sama, itu sebabnya hingga kini persaudaraan mereka masih begitu erat, saling berbagi, saling menyambut itu hal yang biasa.

Di jaman milenial seperti saat ini jarak bukan alasan untuk bisa kembali berkumpul, pada dasarnya Dareen bukan membenci atau tak suka pada para sepupunya, hanya menurut Dareen suka atau sayang itu tidak perlu terlalu di tunjukkan, toh selama mereka saling berkomunikasi saling tau keadaan satu dengan yang lain itu kan sudah cukup, yang paling utama adalah kedua orang tuanya.

Lihatlah ke empatnya malah sibuk membuka hadiah dari Dareen, tingkah mereka kayak anak SD padahal mereka semua lebih dewasa dari Dareen.

" Untuk Papa dan Mama biar aku bawa ya Reen??"

Suara Gabby membuat Dareen menoleh.

" Untuk Papa dan Mama ku biar kak James ajah yang bawa!!" giliran Diffa yang bicara.

" Emm!!" gunam Dareen, matanya menelisik tempat tidurnya yang saat ini malah dibikin ajang santai ke empat sepupunya.

Bukanya langsung pada keluar mereka malah tidur-tiduran di atas tempat tidur Dareen yang super jumbo itu.

Kenapa ranjang Dareen super jumbo?? karena Dareen saat tidur suka gelundung, banyak polah gitu.

Dareen memilih pergi ke kamar Kaka nya seperti biasa Dareen langsung nyelonong masuk tak perlu repot ketuk pintu.

Danish yang baru mandi cukup kaget melihat Dareen yang tiduran di atas tempat tidurnya.

Satu hal lagi yang unik dari Dareen ini, Dareen hidupnya tak pernah lepas dari kaos kaki, hanya ketika mandi dan sholat saja Dareen meninggalkan benda itu.

"Why??" Danish mengenakan kaos putih polos dan celana santai menghampiri adiknya yang menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"You are beautiful, how come??"

" CK' !!" Danish berdecak seraya menjatuhkan pantatnya di samping tubuh Dareen.

" Kamu lebih cocok jadi wanita tau ngak kak??, wajah Kaka itu Bunda banget!! andai postur tubuh Kaka mini kayak bunda udah DECH cewek banget, mana kulit Kaka putih banget lagi, coba Kaka orang lain bisa jatuh cinta aku ha-ha-ha!!" cerocos Dareen yang mendapat timpukan bantal dari Danish.

" Apa rencana mu setelah ini Reen??"

" Jaga Bunda, bukankah itu janji kita dulu saat kita akan kuliah di luar negeri??"

" Emm, tetapi maksudnya kegiatan di luar itu, bener mau gantiin posisi Papa??"

" Iya, apa lagi?? Papa sekarang sudah waktunya istirahat!!" lirih Dareen.

" Bahkan sepertinya besok aku akan langsung terjun ke kantor, kata Papa perusahaan Om Adnan ingin bekerja sama dengan perusahaan kita!!" tambah Darren

" Semangat untuk mu Reen!!" Danish menepuk bahu Dareen.

" Kalau Kaka??"

" Masih belum langsung bisa bekerja, tunggu berkas dan lain sebagainya, maklum saja banyak hal yang harus di pastikan sebagai Dokter Junior!!"

" Junior di dini, senior super di sana, heleh, yakin beberapa bulan saja karir Kaka bakal melejit!!"

Danish tertawa kecil.

" Pembisnis dan seorang Dokter itu beda Reen, karir dan prestasi Dokter ya gitu-gitu aja!!"

" Ahh iya juga sich!! eh kak sejak kapan Kaka memiliki tahi lalat di samping mata??" Dareen meraba tahi lalat di wajah Danish.

" Dari dulu Reen!!" Danish hanya menepuk punggung tangan Dareen.

" Gila, berdebar jantung ku meraba wajah mu kak!!'

"Pletak"

Danish menjitak kepala adiknya yang bicara sembrono.

" Jangan bilang kamu ada kelainan seksual Reen!!"

" Mungkin!!" jawab Dareen acuh sembari melangkah keluar kamar Kaka nya dengan wajah menahan tawanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!