NovelToon NovelToon

Berbagi Cinta (Ketabahan Hati Seorang Istri)

Chapter 1-Negatif

"Gimana-gimana hasilnya?"Tanya Winda yang dari tadi menunggu menantunya keluar dari kamar mandi.

Gea berdiri sembari menatap alat testpack yang ada ditangannya,Winda langsung merebut testpack itu dari tangan Gea.

"Apa!!"

Tentu saja Winda sangat terkejut karena hasil testpack itu menunjukkan hanya satu garis biru yang tandanya Gea belum hamil.

"Maaf Mah"Lirih Gea yang menundukan kepalanya tak berani menatap wajah ibu mertuanya.

Winda sangat kesal karena sudah 5 tahun anak putranya itu menikah tetapi ia belum juga mendapatkan cucu yang selama ini ia harapkan.

"Kamu itu sebenarnya normal apa enggak sih, sudah banyak anak saya mengeluarkan uang agar kamu hamil tetapi apa,tidak ada hasilnya sama sekali"

Memang sudah berapa banyak Rendra mengeluarkan uang agar istrinya hamil dan segera memberikan cucu untuk Mamahnya,Winda sangat kesal ia pun keluar dari kamar Gea.

Gea juga sebenarnya ingin segera memberikan Suami dan ibu mertuanya keturunan tetapi takdir belum memberikan ia keturunan.

"Ya Allah kenapa engkau tak kunjung memberikan ku keturunan"Lirih Gea.

Sore hari.

Hari sudah sore Rendra baru saja pulang dari kantor,saat ia sampai di rumahnya ia di sambut oleh istrinya.

"Sudah pulang Mas"Ucap Gea mencium tangan suaminya.

"Iya,kamu kok lesu gitu kamu sakit?"Tanya Rendra memegang kening istrinya.

"Enggak kok Mas,aku cuman kurang istirahat aja"Ucap Gea yang pergi menaruh tas suaminya ke dalam kamar.

Melihat Rendra sudah pulang segera Winda turun dari kamarnya dan menghampiri anaknya yang sedang duduk di sofa.

"Sudah pulang kamu,mamah mau bicara penting sama kamu"Ucap Winda duduk disebelah Rendra.

"Mau ngomong apa sih Mah,kelihatannya serius banget?"Tanya Rendra.

"Kamu tahu istri kamu itu sudah belum juga memberikan mamah cucu,mau sampai kapan mamah nunggu!"

"Mamah juga pengen banget nimang cucu kamu lihat teman-teman mamah mereka semua sudah memiliki cucu kan cuman mamah aja yang belum"

Rendra hanya menghela nafas panjang mendengar ibunya bicara,sebenarnya Rendra juga ingin mempunyai keturunan tetapi mau gimana lagi istrinya belum juga hamil.

Lagi-lagi pulang kantor mamah terus bahas cucu,lagian kenapa sih Gea belum juga hamil,Batin Rendra.

"Yah mamah sabar aja,aku masuk ke dalam kamar dulu yah mah"Ucap Rendra.

"Rendra!,kok malah pergi sih tuh anak kebiasaan deh kalau mamahnya lagi ngomong main pergi gitu aja"

Rendra masuk ke dalam kamar dan melihat istrinya sedang menangis sembari menatap luar jendela,Rendra memeluk istrinya dari belakang.

"Mas!"

Gea segera mengusap air matanya dan berbalik menghadap suaminya,Rendra memegang kedua pipi Gea.

"Kamu kenapa?"

"Enggak kok Mas,cuman kelilipan aja tadi"Ucap Gea mengelak.

"Kamu tidak usah berbohong aku tahu kamu pasti sedih kan karena kamu belum juga memberikan Mamah keturunan?"Tanya Rendra menenggelamkan wajah istrinya di dada.

"Iya Mas,kenapa sih aku belum juga memberikan mamah cucu"

"Kamu yang sabar yah pasti suatu hari nanti kita akan memberikan mamah keturunan"

Iya aku tahu aku pasti akan hamil,tapi kapan mamah sudah menginginkan cucu dan aku belum juga memberikan dia keturunan,Batin Gea.

Keesokan harinya.

Keluarga Rendra sedang sarapan bersama seperti biasa,Winda juga berada disana sembari melirik sekilas menantunya.

"Rendra kapan Istrimu ini akan hamil?"

"Aku juga tidak tahu mah"Lirih Rendra.

"Mamah sudah tidak ingin menunggu lagi Istri kamu ini,kalau dia tidak segera memberikan mamah keturunan kamu harus menikah lagi dengan wanita yang mamah jodohkan untuk kamu!"

Mendengar perkataan Winda,tentu saja membuat Rendra dan istrinya terkejut.

Chapter 2-Akan Setia

"Mama jangan bercanda deh"Ucap Rendra yang ia pikir jika perkataan Winda hanya sebuah gurauan.

"Engga Ren,Mamah serius!!"

Rendra dan Gea terdiam menunduk sembari menatap satu sama lain.

"Ya sudah kalau gitu,aku pergi ke kantor yah Mah"Ucap Rendra berdiri dan menarik pelan tangan Gea.

"Loh kok malah pergi sih"Gumam Winda menggelengkan kepalanya kecil.

Winda sudah sangat bosan menunggu keturunan dari Gea dan Rendra,ia ingin segera menimang cucu dari anak sematang wayangnya itu.

Di luar Gea berjalan sembari membawa tas kerja milik Rendra dan menundukkan kepalanya,ia masih teringat perkataan Winda tadi.

"Kamu kenapa,kamu masih teringat dengan perkataan Mamah tadi?"Tanya Winda memeluk lengan Gea.

Gea mengangguk dan menatap lekat,Rendra tersenyum dan mencubit pelan pipi Gea.

"Gak usah di pikirin perkataan Mamah,lagian juga aku gak mau lah kalau nikah lagi sama wanita lain,kan aku hanya cinta sama istriku ini"Ucap Rendra mencium kening Gea.

Gea tersenyum tetapi tetap saja Gea masih memikirkan perkataan Winda.

Sekarang mungkin kamu masih bisa bicara begini,tetapi nanti aku yakin kamu gak bisa menolak permintaan Mamah,Batin Gea.

"Makasih Mas"Lirih Gea.

Terimakasih sudah mau setia denganku walaupun aku belum memberikan kamu keturunan,Batin Gea.

"Aku berangkat ke kantor yah"Pamit Rendra.

Gea mencium tangan suaminya,Rendra pun masuk ke dalam mobil dan Gea melambaikan tangannya.

"Hati-hati!!"

Rendra mengangguk kecil lalu mobil yang Rendra tumpangi perlahan menghilang dari halaman rumah.

Cafee.

Di dalam cafe Winda dan teman-teman sedang mengobrol asyik,tiba-tiba datang teman Winda bernama Lidya dengan membawa anak putrinya yang sangat cantik.

"Hay jeng!"Sapa Lidya.

Winda menatap cermat anak Lidya yang duduk di sebelah Winda,anak Lidya mengangguk kecil.

"Ini anak kamu ya?"Tanya Winda.

"Iya anak aku"Sahut Lidya.

"Kenalan sama teman Mama"Bisik Lidya kepada anaknya.

"Kenalin nama aku Sofya"Ucap Sofya menjulurkan tangannya kepada Winda.

Winda melihat lekat tubuh Sofya dari atas hingga bawah,kalau saja anak putranya belum menikah ia pasti akan menjodohkannya dengan Sofya.

"Winda!"

Sore hari.

Terlihat mobil Rendra baru saja masuk ke dalam halaman rumah,dan disana juga ada Gea yang sedang berdiri menunggu kepulangan suaminya dari tadi.

Rendra keluar dari dalam mobil lalu berjalan ke arah istrinya dan mencium kening istrinya.

"Wangi banget baru mandi?"Tanya Rendra sembari berjalan masuk ke dalam rumah.

"Iya Mas hehe"

Mereka berdua masuk ke dalam kamar,ternyata Winda belum pulang ia masih bersama dengan teman-temannya di Cafee.

Cafeee

Beberapa teman Winda sudah pamit untuk pergi karena suami mereka sudah pulang ke rumah,sekarang hanya tersisa Winda dan Lidya.

"Sofya mau enggak dinner di rumah Tante,sekalian mau Tante kenalin sama keluarga Tante"

"Boleh-boleh aja sih Tante kebetulan aku juga gak ada acara,boleh kan Mah?"

"Boleh aja kok"

Mereka pun pergi dari cafe,Sofya masuk ke dalam mobil Winda sedangkan Lidya masuk ke dalam mobilnya sendiri.

"Hati+hati!!!!"

Mereka saling melambaikan tangannya lalu perlahan mobil mereka pergi dari sana.

.....

Ditangga terlihat Gea dan Rendra turun dan menuju meja makan,ternyata ada Sofya dan Winda yang sedang menghidangkan makan malam.

"Eh,kalian udah datang mari duduk"

Gea menatap tatapan Sofya kepada Suaminya yang seperti menyimpan sesuatu di hatinya.

Siapa dia kenapa dia menatap Mas Rendra dengan tatapan seperti itu,Batin Gea.

Mereka semua duduk dan mulai makan malam,sebelum itu Winda ingin memperkenalkan Sofya dulu.

"Kenalin ini Sofya anak sahabat Mamah"Ucap Winda.

Rendra hanya menatap sekilas Sofya,Sofya mengangguk kecil saat Rendra menatapnya walaupun hanya sekilas.

Sofya menjulurkan tangannya kepada Rendra.

"Aku Sofya"

Tangan Rendra mengambil tangan Gea dan menjabatkan ke tangan Sofya,tentu saja Sofya sedikit kesal dengan Rendra.

Sialan,umpat Sofya di dalam hatinya.

"Ini istri aku Gea dan aku Rendra!"Ucap Rendra.

Gea sedikit merasa aneh dengan sikap Rendra,memang Rendra akan bersikap acuh jika kepada wanita lain.

"Ya sudah mari makan nanti keburu dingin"Ucap Winda mengalihkan perhatian mereka semua.

Perlahan Gea melepaskan tangannya lalu menyiapkan makanan untuk suaminya,Sofya terus menatap Gea.

Cantikan juga aku tapi kenapa dia begitu setia kepada Gea dan bersikap acuh kepadaku,Batin Sofya.

Selesai makan malam Sofya pamit pulang karena sudah malam,Winda merasa tidak enak dia sudah mengajak Sofya ke rumahnya dan sekarang ia pulang sendiri.

"Bentar yah"Ucap Winda masuk ke dalam rumah.

Winda mencari keberadaan Rendra,ia pun pergi ke dalam kamar Rendra dan ternyata benar Rendra sedang berada disana.

"Rendra,Mamah boleh minta tolong enggak?"

"Minta tolong apa?"

"Kamu antarkan Sofya yah,kasihan dia kan perempuan masa iya pulang sendirian!"

Mendengar permintaan Winda,Rendra menarik nafas dalam tentu saja ia merasa tidak enak dengan istrinya itu.

"Iya Mas,kasihan Sofya pulang sendiri kamu antarkan dia sebentar yah"Pinta Gea.

Rendra mengangguk kecil dan mengambil jaket lalu pergi keluar dengan bersama Winda.

"Kamu pulang sama Rendra yah"

"Gak usah repot-repot Tante aku juga bisa pulang sendiri kok"Ucap Sofya menolak tawaran Winda.

"Udah ayok biar aku antarkan kamu"Ucap Rendra pergi masuk ke dalam mobil.

"Aku pamit yah Tante"Ucap Sofya perlahan masuk ke dalam mobil Rendra.

Sebelum masuk ia tersenyum tipis lalu melihat Winda melambaikan tangannya,mereka pun perlahan pergi dari sana.

Di sepanjang perjalanan Sofya menatap lekat Rendra,beberapa menit mereka sampai di rumah Sofya.

"Udah sampai!"Ucap Rendra memberitahukan kepada Sofya untuk turun.

Sofya pun turun,ia berfikir jika Rendra juga akan turun tetapi ternyata Rendra masih di dalam mobil dan malah hendak pergi dari sana.

"Tunggu,kamu gak mau mampir dulu?"Pinta Sofya.

Rendra menatap sekilas Sofya dan berkata "Tidak!"Lalu pergi keluar dari halaman rumah Sofya.

"Awas kau!!"Pekik Sofya.

***

Di dalam rumah Sofya masuk dengan menghentakkan kakinya di tanah,ia sangat kesal kepada Rendra,Lidya baru saja keluar kamar dan melihat Sofya yang duduk di sofa dengan muka masam.

"Loh kamu kenapa kok cemberut begitu?"Tanya Lidya menghampiri anaknya.

"Gimana aku gak kesel Mah,Rendra acuh banget sama aku,masa tadi aja dia gak mau mampir kesini!"

Lidya menghampiri anaknya dan duduk di sebelah Sofya"Kamu yang sabar"Ucap Lidya mengelus rambut anaknya.

"Kamu harus baik-baikin Tante Winda sama Rendra,Mamah denger-denger istri Rendra itu gak bisa hamil padahal pernikahan mereka sudah lama banget"

Mata Sofya langsung membulat sempurna dan sekaligus senang.

"Berarti ini kesempatanku!"Pekik Sofya dengan nada sangat bahagia.

"Iya dong,mangkanya kamu harus banyak sabar sama Rendra,Tante Winda sepertinya suka sama kamu jadi kamu harus baikin dia, okey!"

"Okey Mah"

Mereka berdua menepukan tangan mereka sebagai tanda kebahagiaan,mereka yakin pasti mereka akan menjadi bagian keluarga Hermawan.

"Setelah aku masuk keluarga mereka,dan aku pastikan aku akan merebut seluruh harta mereka nanti"Pekik Sofya.

"Iya dong"Ucap Lidya merapikan rambut Sofya lalu memeluknya anaknya erat.

Awas aja kamu Winda,aku akan membuat keluarga kamu hancur seperti apa yang kamu lakukan kepada keluarga ku dulu,Batin Lidya.

Bersambung....

Chapter 3-Menantu idaman

Keesokan harinya

Pagi-pagi Sofya sudah datang ke rumah Winda dengan membawa kotak makan,tangan Winda memencet bel lalu keluar Gea.

Sofya menatap tubuh Gea dari atas sampe bawah yang sedang mengenakan baju daster biasa.

Seorang menantu dari keluarga Hermawan berpenampilan seperti ini,heh memalukan,umpat Sofya dalam hati.

"Ada apa yah?"Tanya Gea.

Dari dalam terlihat Winda yang hendak berjalan masuk ke dalam kamar,Sofya yang melihat langsung menghampiri dengan masuk ke dalam rumah dan sengaja menabrak bahu Gea.

"Tante!!"Teriak Sofya.

Mendengar teriakan Sofya,Winda menghentikan langkahnya dan melihat Sofya yang sedang berjalan menghampirinya.

"Loh kamu kemari,ada apa?"Tanya Winda,karena sepertinya Winda tidak mengundang Sofya untuk ke rumahnya.

"Aku kemari bawa makanan untuk Tante,ini khusus buat Tante aku masak sendiri loh"

Winda mengambil kotak makan yang diberikan Sofya,ia membuka dan mencium aroma makanan di dalam kotak makan.

Harum sekali,wah ternyata Sofya pandai memasak juga,Batin Winda.

"Tante makan yah,yuk sekalian sarapan bareng!"Pinta Winda.

"Oh tidak usah repot-repot Tante"Ucap Sofya mengelak.

Sengaja Sofya untuk menolak permintaan Winda padahal di dalam hatinya ia ingin sekali ikut sarapan bersama dengan keluarga Hermawan.

"Ah,enggak kok gak repot!"Ucap Winda dengan menarik tangan Sofya ke meja makan.

Ternyata di meja makan ada Gea yang sudah berdandan rapi tidak seperti tadi,Sofya sedikit terkejut dengan penampilan Gea yang sekarang.

Perasaan tadi dia belum mandi terus masih pakai baju daster,lah kok sekarang?,Batin Sofya.

"Rendra mana?"Tanya Winda karena dari tadi mencari Rendra tetapi tidak ada.

"Masih di kamar Mah,bentar aku panggilkan duku yah Mah!"Ucap Gea pergi dari sana.

Sofya dan Winda pun duduk sembari menunggu Rendra turun untuk sarapan bersama.

"Tante kok sepi banget yah ini rumah,emangnya Tante belum punya cucu?"Tanya Sofya karena dari kemarin tidak melihat anak kecil berada di rumah ini.

Mendengar pertanyaan Winda,Winda sedikit murung dan menggelengkan kepalanya kecil.

"Astaga,padahal kan Tante udah waktunya punya cucu,kalau aku jadi menantu Tante sih mungkin sudah dari dulu memberikan Tante cucu!"

"Iya mungkin belum waktunya aja,masih belum di kasih sama yang di atas"

"Atau jangan-jangan Menantu Tante gak normal,kan mereka udah lama menikah tetapi kok belum juga punya anak"Ucap Sofya dengan nada rendah.

Iya yah,apa jangan-jangan Gea tidak normal, masa iya udah bertahun-tahun lamanya dia menikah belum juga punya anak,Batin Winda.

"Tante!"Ucap Sofya yang berhasil membuat Winda sedikit terkejut.

"Iya,kamu itu benar-benar menantu idaman udah cantik,bisa masak dan lainya"

Beberapa Minggu kemudian.

Beberapa Minggu sudah tetapi belum juga ada tanda-tanda Gea hamil.

"Belum juga hamil kamu!!"Umpat Winda melihat hasil testpack yang masih negatif.

Gea hanya bisa menunduk dan menggelengkan kepalanya kecil,mau bagaimana lagi dia sudah berusaha keras tetapi tuhan belum juga memberikan dia keturunan.

"Kamu lihat sendiri kan Rendra,sepertinya istri kamu ini wanita yang tidak normal!"

"Mamah kok bicaranya seperti itu sih!"Ucap Rendra yang tentu saja tidak terima mendengar istrinya di hina oleh Mamahnya sendiri.

"Kenyataannya kan,kalian sudah 5 tahun menikah tetapi belum juga hamil yah pasti ada salah satu dari kalian yang tidak normal,dan yang pasti itu istri kamu"

Air mata Gea perlahan menetes sakit rasanya mendengar perkataan Mertuanya yang menghina dirinya.

"Maaf Mah,aku sudah berusaha semaksimal mungkin"Lirih Gea.

Rendra menenangkan Istrinya dengan memeluk pundak Gea lalu mengusap-usapnya,Winda menyunggingkan senyumnya menatap Gea.

"Mamah udah tidak mau menunggu lagi,pokoknya kamu harus menikah lagi dengan Sofya!"Pinta Winda dengan tegas.

Tentu saja mereka berdua sangat terkejut mendengar perkataan Winda,Gea langsung berlutut dan memegang kaki Winda.

"Aku mohon Mah beri aku waktu lagi"Lirih Gea dengan air mata mengalir deras.

"Kenapa harus Sofya sih Mah!"Ucap Rendra tak terima.

"Karena Sofya itu wanita yang normal,dan aku yakin kok dia mau menjadi istri kamu walaupun jadi istri kedua dan juga pasti akan segera memberi kamu keturunan!"

"Enggak Mah"Ucap Rendra menggelengkan kepalanya.

"Mau gak mau kamu harus mau,dan kamu Gea kamu harus setuju dengan keputusan Mamah ini!"Ucap Winda masuk ke dalam kamar.

"Dan ingat nanti malam kita pergi ke rumah Sofya untuk melamar dia!"Sambung Winda sebelum masuk ke dalam kamar.

Air mata Gea keluar dengan sangat deras,istri mana yang ingin suaminya menikah lagi,Rendra hanya bisa memeluk erat Gea karena ia juga tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

Malam hari.

Sekitar pukul 20.00 terlihat Winda yang sedang bersiap di dalam kamar,diluar kamar Winda ada Rendra yang hendak masuk ke dalam kamar Winda.

Tok tok tok...

"Masuk!"Sahut Winda dari dalam.

Perlahan Rendra masuk ke dalam kamar Winda dengan lesu,Winda melirik anaknya yang belum bersiap sama sekali.

"Loh kok kamu belum siap-siap sih,nanti terlambat loh"Ucap Winda yang masih sibuk merias dirinya.

"Mah,plis aku gak mau menikah lagi!"Ucap Rendra yang masih mengelak permintaan Winda.

Mendengar perkataan Rendra,Winda mengentikan aktivitasnya lalu perlahan berjalan ke arah Rendra yang sedang duduk.

"Mamah mohon sebelum Mamah meninggal,Mamah ingin menimang cucu"Lirih Winda memegang pundak Rendra.

"Kok Mamah bilangnya begitu sih"Ucap Rendra yang sedikit terkejut mendengar perkataan Winda barusan.

"Yah kan,kematian tidak ada yang tahu kapan,yang jelas umur Mamah udah tua dan yang pasti Mamah akan segera menghadap Tuhan"Ucap Winda kembali melanjutkan merias.

Rendra pun keluar dari kamar karena keputusan Mamahnya tidak bisa diubah sama sekali,Rendra masuk ke dalam kamar dan melihat istrinya yang sedang merias juga.

"Kamu juga mau ikut?"Tanya Rendra dengan sedikit heran.

"Iya,bagaimana pun aku harus datang ke sana"Sahut Gea.

Meskipun berat hati ku ini untuk ke sana,Batin Gea.

"Ya udah aku juga mau bersiap"

***

Beberapa jam mereka semua sudah siap lalu hendak pergi ke rumah Sofya,di dalam perjalanan Gea hanya menatap luar jendela dengan tatapan kosong.

Mereka sampai di rumah Sofya,selama beberapa jam perjalanan,Winda turun duluan dan memencet bel rumah Sofya.

Lalu keluarlah pembantu Sofya yang membukakan pintu.

"Siapa yah?"Tanya Pembantu Sofya.

"Sofya dan Lidya ada?"

Di dalam rumah terlihat Sofya yang sedang berjalan keluar,karena mendengar suara yang sudah tidak asing bagi dirinya.

Sampai di luar rumah Sofya melihat keluarga Hermawan berada di rumahnya,tentu saja dia sangat terkejut.

Bersambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!