Sinar mentari pagi menyapa malu-malu dari balik tirai, membangunkan seorang wanita muda dari mimpi indahnya.
Sementara orang yang berada disampingnya masih tidur dengan lelap, terdengar suara dengkuran halus yang memecahkan kesunyian pagi itu.
Wajahnya yang tampan dihiasi dengan sedikit bulu-bulu halus, menambah daya tarik tersendiri bagi setiap wanita yang melihatnya.
Setelah puas memandangi wajah suaminya, sang wanita Yang bernama Rachel itu pun bergegas bangun dan menuju ke dapur untuk mempersiapkan sarapan dan bekal untuk suaminya.
Aroma masakan yang tercium sangat sedap dari arah dapur,membuat Arya terbangun dari tidurnya.dia melirik ke arah jam yang ada di handphone nya.
// Sudah jam 7, batinnya //
Dengan malas dia pun mencoba untuk membuka matanya,hal yang dilakukannya pertama kali setelah bangun tidur adalah memeriksa pesan di handphone nya,mana tau ada pesan dari orang penting pikirnya.
Tepat setelah Rachel menata masakannya, suaminya pun sudah keluar dari kamar dan sudah berpakaian rapi.
...//Pagi mas,sapa Rachel pada suaminya...
...Sarapan dulu yuk......
...Aku sudah masakin nasi goreng kesukaan kamu,sama cumi tepung untuk makan siang kamu nanti di kantor//...
...//Aku buru-buru ga sempat sarapan,balas Arya......
...Ada meeting sama klien//, jawabnya lagi...
Dengan sedikit tergesa-gesa Arya pun bergegas menyambar kunci mobil yang ada di atas meja, tanpa menghiraukan Rachel yang tertegun.
Rachel menyeimbangkan langkah kaki Arya menuju lift,dia memberikan bekal yang telah dia masak tadi pagi kepada Arya,sebelum suaminya itu sempat menolak.
Rasa kecewa sedikit menyelimuti Rachel,pasalnya dia sudah berangan-angan akan menikmati sarapan dengan suaminya,tetapi suaminya itu malah ada meeting mendadak pagi ini.
... Siapa yang akan memakan ini semua,?? Pikir Rachel saat melihat makanan yang sudah ia tata tadi di meja....
... Apa ku berikan saja kepada pak scurity di bawah ya!! Pikirnya lagi......
Karena tidak bernafsu lagi untuk makan,Rachel pun membawa nasi goreng yang dia masak untuk dibagikan ke sekuriti apartemen tempat dia tinggal.
*****
Di tempat lain
Sebuah mobil baru saja berhenti di halaman sebuah rumah, seorang pria dengan setelan jas rapi keluar dari sana,tidak lama kemudian seorang wanita dengan sedikit berlari-lari kecil datang menyambut kedatangan pria itu.
Sambil bergelayut manja dia menempelkan dadanya yang padat ke tangan pria tadi.
// Kamu lama banget sih Arya,aku bete tau nungguin kamu dari tadi,katanya dengan manja..
// Maaf sayang aku kecapean, kan kamu tau sendiri aku baru pulang dari Bali, jawabnya.
// Ia deh tau yang baru pulang honeymoon, jawab wanita itu lagi sambil melepaskan rangkulan tangannya...
Aku langsung dilupain deh..
// Ga gitu sayang,lagian aku kan perginya cuma 3 hari, jelas Arya sambil memegang tangan wanitanya.
Ya... disinilah Arya, dirumah Rere.
Rumah klien penting yang ia katakan kepada Rachel tadi. Arya dan Rere telah menjalin hubungan kurang lebih 3 tahun.namun Rere tidak ingin menikah, dia tidak ingin badannya melebar setelah memiliki anak nanti, dan ingin memantapkan karirnya di bidang fashion desainer.
Karena alasan klise itulah ia menolak menikah dengan Arya,lelaki yang telah ia pacari selama ini.
Dia merelakan Arya untuk menikah dengan Rachel,wanita yang sudah dikenalnya satu tahun belakangan.bahkan Rere yang mengenalkan mereka,mulanya Arya tidak setuju dengan ide Rere, tetapi karena orang tuanya terus saja memaksanya untuk segera menikah dan memiliki anak,sedangkan Rere tetap pada pendiriannya,mau tak mau Arya pun akhirnya setuju untuk pendekatan dan sampai akhirnya dia pun menikah dengan Rachel.
...Jadi kamu udah belah duren belum ?? tanya Rere sekenanya....
...Kenapa?? Katanya lagi karna melihat gelengan kepala Arya....
...Aku ga bisa tidur dengan perempuan lain selain kamu Rere, walaupun dia itu sudah istri sah aku jawab Arya....
...Harus bisa dong, mama kamu kan minta cucu,cecar Rere lagi....
...Ga bisa, jawab Arya lembut sambil menatap mata Rere....
...Aku maunya kamu aja, jawabnya lagi....
Perlahan-lahan Arya memajukan wajahnya untuk mencium kening wanita yang ada di hadapannya itu.
...Cuma sama kamu kata Arya lirih....
Perlahan kecupan itu pindah ke bibir , me***** bibir Rere dengan hati-hati dan lembut. lama kelamaan pa***** lembut itu berubah menjadi lu***** yang lebih intens dan cepat. napas sepasang kekasih itu mulai terengah-engah karna nafsu mereka yang sudah semakin membara.
Dari ruang tamu mereka pun akhirnya pindah ke kamar untuk menuntaskan birahi mereka yang tengah memuncak.
*****"
// Kamu harus segera memenuhi keinginan mama mu untuk memiliki anak, honey!! kata Rere sambil membelai perut sixpack Arya.
// Walupun sebenarnya aku ga rela klo harus berbagi keindahan tubuhmu ini dengan wanita lain ucapnya lagi.
Dan yang lebih penting Rere tak ingin bila fasilitas,kemewahan,serta perhatian Arya terbagi kepada wanita lain. kalau bukan karena mama Arya yang merupakan bosnya itu yang terus menerus merongrong kekasihnya ini untuk segera menikah dan memiliki anak, dia pun enggan menjodohkan dengan Rachel.
Sejauh ini ibunya maupun keluarga Arya tidak ada yang mengetahui jika dia dan Arya adalah pasangan kekasih, yang mereka tahu hubungan mereka hanya sebatas teman kerja atau ada yang menganggap hubungan mereka layaknya saudara karena usia Rere yang terpaut 2 tahun lebih tua dari Arya
Tetapi secara visual tidak ada yang menyadarinya,itu dikarenakan Rere yang sangat pandai merawat diri.Lihat saja badannya yang sintal,dadanya yang membusung, pinggang yang ramping serta bokongnya yang padat.menandakan bahwa si empunya badan memang rajin berolahraga untuk membentuk tubuh indahnya.
// Baiklah,akan aku pikirkan baik-baik ucapan mu sahut Arya.
// Ayo kita bersihkan badan kita bersama di kamar mandi,ajak Arya.
Belum sempat Rere menjawab, Arya telah membopong badan wanita itu ke kamar mandi dan memasukkan nya ke bathub.
Mereka pun saling menggosok dan membersihkan diri,serta mengulangi lagi pelepasan birahi yang lebih menggairahkan di sana.
****
Sementara itu di apartemen, Rachel tengah menyusun dan mengeluarkan barang-barang yang ia bawa setelah honeymoon.
Honeymoon yang direncakan selama 2 Minggu kini hanya berakhir selama 3 hari. mereka buru-buru pulang ke ibu kota karena Arya mengatakan ia memiliki pekerjaan yang tidak bisa ditunda,dengan penuh pengertian Rachel pun menuruti kata suaminya itu,padahal dia sudah minta cuti ke kantornya selama 16 hari.
"Jadi apa yang harus aku lakukan selama sisa cuti ini",pikir Rachel.
" oh ya... aku gunakan saja kesempatan ini untuk lebih mengenal mas Arya dan keluarganya",pikirnya lagi.
"Lagian kami kan juga belum sempat malam pertama",katanya lagi sambil tersenyum sendiri.
Rachel dan Arya memang belum melakukan hubungan layaknya suami istri pada umumnya,mereka masih canggung satu dengan yang lain. Rachel sudah lama mengenal Arya dari temannya,tetapi mereka baru-baru ini dekat dan memutuskan untuk menikah tepat setelah 3 bulan berkenalan.
Bagi Rachel, Arya merupakan sosok lelaki dewasa, perhatian,terlebih lagi dia adalah seorang pekerja keras. Rachel sangat yakin dengan pilihannya kali ini, serta kedua orang tua Arya pun tidak memusingkan status Rachel yang pernah gagal dalam berumah tangga.
Siangnya
Setelah selesai merapikan pakaian dari koper, Rachel berinisiatif untuk mengunjungi rumah mertuanya. Ia ingin membina hubungan yang dekat dengan ibu mertuanya itu.kebetulan dia mendapat info dari pengurus rumah tangga bahwa beliau hari ini tidak masuk kantor karena kurang enak badan.
Sebelum berangkat, Rachel kembali melihat pantulan dirinya didepan cermin,hari ini ia mengenakan maxi dress, dipadukan dengan tas berukuran kecil serta wedges.setelah merasa puas dengan penampilan nya, ia pun segera menuju lobby apartemen untuk menunggu taksi online pesanannya.
Setelah 30 menit perjalanan, akhirnya Rachel sampai di sebuah rumah mewah yang di kelilingi tembok tinggi,dengan beberapa penjaga didepannya.
Sambil menyapa para penjaga,ia memasuki bagian dalam dari rumah itu.begitu masuk ia sudah disuguhi pemandangan halaman rumah yang asri, dengan tatanan tanaman yang di sesuaikan dengan tinggi dan jenis dari tanamannya.
// Siang mbak Rachel,sapa seorang perempuan yang bekerja disana.
// Nyonya besar sedang beristirahat di pendopo belakang mbak,lanjut wanita itu lagi.
Setelah memberikan buah-buahan bawaannya kepada pengurus rumah tangga yang ada di hadapannya, Rachel pun menuju ke pendopo untuk menemui Bu Martha,mamanya Arya.
Dengan langkah perlahan-lahan Rachel menghampiri seorang wanita yang sudah berusia 50'an tahun itu. Ternyata mamanya Arya sedang membaca-baca majalah fashion.
// Selamat siang mama,sapa Rachel ramah.
Tidak lupa ia mencium tangan mertuanya,tanda kesopanannya kepada orang yang lebih tua.
// Siang sayang , loh Rachel !! Kamu sama siapa ke sini?? Tanya Bu Martha terkejut melihat kedatangan Rachel.
// Sendirian ma, mas Arya pagi-pagi sekali sudah pergi ke kantor,ada meeting katanya.
// Terus kamu naik apa,tanya mama Arya lagi.
// Taksi online ma !! Jawab Rachel.
// Ya ampun Rachel,kamu kan bisa telepon mama dulu biar mama suruh supir jemput atau mulai sekarang kamu mama kasih supir aja biar enak kalau mau pergi kemana-mana,kata mertuanya panjang lebar.
// Terserah mama aja deh,aku nurut aja jawab Rachel.
Rachel merasa sangat beruntung mempunyai ibu mertua yang perhatian seperti mamanya Arya. Selama beberapa bulan mengenal mamanya Arya, Rachel dapat menyimpulkan bahwa mertuanya itu adalah orang yang penuh dengan kasih sayang.
Dari pendopo mereka berdua pindah duduk di dapur.
Disana ia dan mama Martha menghabiskan waktu dengan mengobrol, mama mertuanya itu ingin mencicipi kue bikinan Rachel. Rachel memang hobi memasak makanan kecil yang berbahan dasar tepung itu. Ia selalu memposting hasil masakannya ke akun media sosial miliknya.
// Kamu kenapa ga coba buka toko kue saja Rachel, kata mama Martha.
// Cupcake bikinan kamu ini enak loh, lembut dan rasa coklatnya pas , ga terlalu manis, puji mertuanya itu.
// Itu salah satu keinginan Rachel sih ma , jawab Rachel.
// Tapi mama tau sendiri harga sewa ruko yang letaknya strategis itu mahal, lanjut Rachel.
Memang sudah cukup lama Rachel berkeinginan untuk memiliki toko kuenya sendiri. Dia juga sudah melihat-lihat lokasi yang cocok untuk bisnisnya, tetapi biaya sewa tempatnya terbilang mahal untuk karyawan seperti Rachel.
// Mama bisa bantu kamu cari tempat yang cocok untuk memulai bisnis kue, tawar mama martha.
Dengan sopan, Rachel menolak niat baik dari mertuanya itu. Ia ingin membangun usahanya dari nol dengan modal yang ia miliki sendiri, walaupun ia sendiri belum tau kapan modal itu bisa terkumpul.
*******
Sore harinya Arya datang ke rumah mama Martha, setelah mamanya itu menelepon dan menyuruh Arya untuk datang dan menjemput Rachel. Dari luar samar-samar ia mendengar suara mamanya yang sedang berbincang-bincang. Sudah lama ia tidak melihat senyuman dari mamanya, tepatnya setelah kepergian papanya 2 tahun lalu.setelah papanya meninggalkan akibat penyakit jantung yang dideritanya ,mama Martha berubah menjadi pribadi yang murung,cenderung pendiam.
Arya merasa bersyukur sekaligus kasian kepada Rachel,ia bersyukur karena Rachel bisa membawa kembali senyuman mama Martha yang pernah hilang, dan merasa bersalah karena gadis baik itu tidak tau kebenaran dari pernikahan yang sedang dijalani nya.
// Hai cantik, sapa Arya sambil mencium tangan mamanya.
// Lagi ngomongin apa sih!! Sampai anaknya yang tampan ini datang tidak di hiraukan. Celoteh Arya sambil memasukkan cupcake buatan istrinya ke dalam mulut dengan lahap.
Ia memang penyuka makanan manis,terutama cokelat. Dan harus ia akui bahwa kue bikinan Rachel sangat cocok dengan seleranya.
// Lagi ngomongin kamu, jawab mama Martha.
// Baru pergi bulan madu 3 hari kok udah pulang, kapan mama dapat cucunya, Kata mama martha.
Wajah Rachel terlihat memerah mendengar perkataan mama martha.melihat perubahan wajah dari istrinya, Arya pun dengan iseng berkata :
// Buat cucu bisa kapan saja mam, ga harus nunggu bulan madu, jawabnya lagi sambil mendekatkan duduknya ke sisi Rachel.
Mendengar jawaban Arya, Rachel melayangkan pukulan halus ke dada bidang milik suaminya itu,ia tidak menyangka Arya akan menimpali omongan mama mertuanya.
Setelah kedatangan Arya dan Rachel, suasana rumah menjadi penuh dengan canda tawa,membuat siapa saja yang melihat tau bahwa mereka adalah keluarga yang sedang berbahagia.
Arya tidak segan menunjukkan perhatian dan rasa sayang nya kepada wanita ya baru ia nikahi di hadapan mama Martha. Disisi lain Rachel merasa sangat bersyukur karena di berikan suami yang penuh perhatian serta mama mertua yang juga menyayanginya.
Ia berharap kebahagian dari pernikahannya kali ini ada untuk selamanya.
********
(Flashback on)
6 tahun yang lalu,ketika Rachel berusia 20 tahun. Ia mengenal sosok Dimas suami pertamanya, pria dengan latarbelakang biasa-biasa saja,dengan kondisi ekonomi yang serupa dengan Rachel.
Mereka pasangan muda yang memiliki tekad untuk mengubah kondisi keuangan mereka dengan merantau ke kota besar guna mengais rezeki.
Seiring berjalannya waktu mereka berdua mendapat pekerjaan dengan gaji yang terhitung pas-pasan untuk sekedar biaya makan dan tempat tinggal, karena kondisi keuangan yang tidak kunjung membaik,memaksa Rachel untuk bekerja ekstra keras.
Di pagi hari ia bekerja sebagai staf magang di sebuah perusahaan swasta, sedangkan sore hingga malam hari ia bekerja di salah satu cafe.
Lain Rachel lain pula Dimas,pria itu sangat pemilih dengan pekerjaan. Ia merasa gengsi untuk bekerja di sembarang tempat,dalam pikirannya gelar sarjana yang ia miliki sangatlah berharga,hingga ia merasa malu dan tak senang hati bila di gaji dengan rendah.
Pagi itu saat sedang bersiap-siap untuk berangkat bekerja,Rachel melihat Dimas masih belum terbangun dari tidurnya. Padahal sudah dari tadi ia membangunkan pria itu.
// Mas kamu gak ngantor, tanya Rachel.
// Aku resign, gaji di sana kecil, ga sesuai dengan kriteria aku , jawab pria itu dengan nada malas .
// Ya ampun Dimas, kapan sih kamu bersikap dewasa menghadapi keadaan , jangan hanya mementingkan diri sendiri, gengsi kamu itu ga bisa buat bayar listrik dan kontrakan kita ini, kata Rachel kesal.
// Aku akan cari kerjaan lain kok, kamu ga usah bising deh, ganggu aku tidur aja, udah pergi kerja sana, bentak Dimas lagi.
Dengan kesal Rachel pun meraih tas kerjanya dan sedikit membanting pintu kamar. Ia sangat kesal dengan kelakuan Dimas, sudah satu setengah tahun mereka berada di kota dan dalam masa itu juga sudah beberapa kali dimas keluar dari pekerjaannya.
Banyak alasan yang ia sampaikan kepada Rachel ,mulai dari gajinya yang kecil, pekerjaan yang berat , teman satu kantornya yang sombong dan banyak lagi hal lainnya.
Selama ini Rachel hanya bersikap sangat sabar, ia percaya suatu hari nanti Dimas akan merubah cara berpikirnya.
Setelah menyelesaikan jam kerja yang panjang, Rachel bersiap untuk pulang, ia ingin segera merebahkan badan lelahnya di atas kasur yang empuk. Tetapi setibanya dirumah angan-angan nya itu buyar seketika, karena melihat kondisi rumah yang berantakan. Pakaian kotor berserak dilantai, piring dan gelas kotor bekas sarapan yang belum dicuci, rumah itu seperti ruangan kosong tanpa penghuni.
Padahal seingatnya ia telah mengatakan kepada Dimas untuk membersihkan rumah , karena selama 2 bulan ini ia hanya duduk dirumah dan belum berinisiatif untuk kembali mencari pekerjaan.
Dengan kesal ia memeriksa salah satu ruangan yang selalu di gunakan Dimas selama ini, benar saja ternyata ia sedang di sana, didepan komputer nya memainkan game yang sedang populer saat ini.
Merasa seperti ada yang memperhatikannya Dimas pun menoleh.
// Oh kamu udah pulang, masakin aku makan malam dong laper nih, katanya lagi.
// Kamu dari tadi ngapain aja sih mas?? Rumah udah kayak kapal pecah gini, tadi pagi kan aku sudah bilang untuk beberes, kata Rachel kesal.
// Ah kamu datang-datang berisik deh, aku lagi Mabar sama geng on-line ku nih,
Kamu aku suruh masak makan malam, bukannya ngomel, bentak Dimas.
Lagian pekerjaan rumah tangga itu memang tugasnya istri, tambahnya lagi.
Saat itu Rachel merasa bahwa dia seperti sedang membesarkan seorang anak remaja dan menunggu seorang tumbuh dan berpikir selayaknya orang dewasa itu melelahkan, hingga akhirnya Rachel pun memilih untuk menyerah.
Bahkan saat putusan cerai mereka keluar, lelaki itu masih menyalahkan Rachel. Dia menganggap Rachel adalah wanita mata duitan, yang tidak bisa menerima kondisinya yang pengangguran sekarang.
( Flashback off )
Pernikahan Arya dan Rachel berjalan sangat luar biasa, mereka sekarang sudah pindah dari apartemen ke sebuah rumah yang terbilang mewah yang tidak jauh dari tempat tinggal orang tua Arya.
Sebagai seorang suami Arya menjadi sosok yang sangat romantis dan perhatian, ia selalu memberi kabar, bahkan tidak segan untuk menunda pekerjaan hanya untuk menemani Rachel , atau bahkan melakukan hal-hal yang tidak pernah di duga oleh Rachel, seperti tiba-tiba mengiriminya bunga atau tiba - tiba menjemputnya di kantor bahkan tidak segan untuk memperlihatkan sikap romantisnya di depan teman - teman atau pun keluarga mereka .
Tingkah Arya yang seperti itu membuat pasangan lain merasa iri kepada Rachel, mereka mengatakan Rachel adalah wanita paling beruntung di dunia.
Hal itu sangat disyukuri oleh Rachel. Rachel pun juga berusaha untuk menjadi istri yang selalu ada kapan pun suaminya butuhkan.
Tidak ada keanehan atau gerak gerik yang mencurigakan dari Arya selama ini,meski di usia pernikahan yang baru menginjak 3 bulan, Rachel sudah beberapa kali di tinggal keluar kota oleh Arya.
Rachel tidak pernah mempermasalahkannya, ia percaya bahwa Arya pergi karena urusan pekerjaan, karena saat sedang dinas pun Arya tidak pernah lupa untuk mengabarinya.
Begitu pula dengan hari ini, lagi - lagi Arya mengatakan bahwa dia ada seminar di Bandung selama 1 Minggu, awalnya Arya meminta Rachel untuk menemaninya, tetapi ditolak oleh Rachel karena dia tidak enak untuk meminta cuti lagi pada bos-nya.
Mereka berdua memang bekerja di tempat yang berbeda , Arya bekerja di perusahaan milik keluarganya yang bergerak di bidang real estate.sedangkan Rachel masih setia bekerja di tempat lamanya yaitu perusahaan periklanan sebagai staf biasa.
Ia sering di tawari oleh Arya atau pun mama Martha untuk bekerja di perusahaan keluarga milik mereka, tetapi Rachel sekali lagi menolaknya, ia tetap ingin bekerja dan menghasilkan uang dengan usaha dan jerih payahnya sendiri.
// Mas, kamu jangan lama-lama perginya ya kata Rachel sedikit merengek.
// Ia sayang, aku usahain untuk menyelesaikan kerjaan ini secepatnya, jawab Arya. Dan do'akan semoga semuanya berjalan lancar, biar perusahaan yang papaku dirikan ini berkembang dengan pesat, katanya lagi sambil mengelus kepala istrinya itu dengan lembut.
Tidak lama kemudian ada sebuah mobil yang datang untuk menjemput Arya. Rachel pun mengantarkan suaminya itu sampai depan pintu, tidak lupa ia mencium tangan Arya dan Arya pun membalas dengan mengecup kening istrinya.
Pagi itu Arya akan pergi ke Bogor untuk melihat - lihat lokasi pembangunan cabang baru perusahaan nya, ia pergi di temani dengan seorang supir dan sepertinya sekilas tadi Rachel melihat bayangan seseorang di kursi belakang, mungkin itu asistennya, pikir Rachel lagi.
*****
Sudah 5 hari Arya pergi keluar kota, dan selama itu juga ia tidak pernah lupa untuk berkomunikasi kepada Rachel, walau hanya sekedar bertanya sudah makan atau belum? Dan pertanyaan lainnya yang sering ia lontarkan.
Sore itu Rachel memutuskan untuk berbelanja bahan makanan ke swalayan, ia memang sudah terbiasa untuk berbelanja keperluan dapur sendiri walaupun sudah disediakan pembantu oleh suaminya,tak ayal terkadang pengurus rumah tangganya itu dijadikannya sebagai teman ngobrol. sore itu ia pergi di temani supir yang juga sudah di pekerjakan oleh ibu mertuanya.
Di swalayan Rachel biasanya membeli barang - barang keperluan kamar mandi atau bumbu - bumbu dapur. Sedangkan untuk bahan pangan ia dan pembantunya biasanya membelinya di pasar tradisional.
Setelah selesai memilih belanjaan menurut daftar list yang sudah ia buat, Rachel pun pergi ke kasir dan membayar semua barang yang telah ia letakkan di troli. Setelahnya ia pun menuju parkiran tempat di mana supir pribadi nya menunggu.sebelum masuk ke dalam mobil Rachel mengatakan kepada sang supir bahwa ia ingin kerumah mama Martha terlebih dahulu, Rachel memang telah memiliki janji untuk makan malam di rumah mertuanya malam ini.
Dalam perjalanan pulang, mata Rachel melihat keluar jendela ,menatap keriuhan kota pada siang itu, ia melihat ada penjual tua yang tengah beristirahat di halte bis, tidak jauh dari sana ada para pengamen dengan alat musiknya dan ada pula orang yang menggunakan kostum badut. mereka semua turun ke jalanan pada saat lampu merah menyala dengan tujuan untuk mencari sesuap nasi bagi mereka ataupun keluarga nya.
Tiba - tiba mata Rachel tertuju pada sebuah mobil yang berhenti tidak jauh dari mereka, dia merasa familiar dengan wajah si pengemudi , "itu Rere batinnya.."
Dan disebelahnya ada seorang pria, namun Rachel tidak bisa melihat dengan jelas wajah pria itu. sepertinya mereka tengah membicarakan sesuatu yang menarik, karena dari mobil saat ini Rachel bisa melihat wajah Rere yang sedang tersenyum dengan sumringah.
" Mungkin itu kekasihnya Rere, pikir Rachel lagi". ia memang sudah lama tidak bertemu dengan orang yang telah mengenalkannya dengan suaminya itu, mereka sama-sama di sibukkan dengan pekerjaan masing-masing,terakhir mereka bertemu yaitu pada saat acara pernikahannya dengan Arya,itupun hanya sebentar, karena setelahnya Rachel tidak melihat Rere lagi di sana sampai acaranya selesai.
selama mengenal Rere, ia tidak pernah dikenalkan dengan pacarnya ,yang Rachel tau temannya itu memang memiliki kekasih yang telah lama ia pacari itu saja.
*****
Sesampainya di rumah mama martha, Rachel turun dan membawa sebagian belanjaannya ke dalam. Disana ia di sambut oleh mertuanya itu dengan baik, rupanya mama Martha telah memasak cukup banyak makanan malam ini.
// Banyak banget makanannya ma!! Seru Rachel heran.
// Ia dong, kan bukan untuk kita aja, ini juga untuk supir, para penjaga, serta orang - orang yang tinggal disini,jelas mama Martha lagi.
Mertuanya ini memang tidak pernah pelit dan membanding - bandingkan status sosial.
Ia tidak segan untuk makan bersama para bawahannya, baik itu di kantor atau pun dirumah.
Itu jugalah yang membuat orang - orang yang telah bekerja dengan mama martha merasa betah. Mereka siap melakukan apa saja untuk keluarga mama Martha,bahkan hal yang menyangkut nyawa sekalipun.
Perusahaan yang dirintis oleh suami mama Martha dari nol hingga memiliki banyak cabang hampir di seluruh Indonesia ini pasti memiliki pesaing yang tidak segan untuk melakukan apa saja guna menjatuhkan lawannya.
Hal itu jugalah yang membuat mama Martha selalu menjalin hubungan baik pada setiap orang yang ada disekitarnya.
Selesai menyantap makan malam, Rachel dan mama Martha pindah ke ruang tengah untuk berbincang-bincang, mereka membicarakan hal-hal ringan,seperti sinetron tv yang sekarang sedang booming, atau drama - drama Korea yang sedang tayang dan banyak hal lainnya.
Rachel pun menceritakan tentang Rere dan pacarnya yang tidak sengaja ia lihat tadi sewaktu menuju kesini. Mama Martha sendiri tidak mengetahui jika Rere sudah memiliki kekasih, karena setahunya Rere selalu sibuk di butik yang dikelolanya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!