NovelToon NovelToon

Tautan Takdir

Prolog

"Perhatian semua!! Ini adalah sequel dari Istri Yang Tersakiti dan Story Of Azellea. Bagi yang pertama kali baca ini aq saranin baca IYT dan SOA dulu biar paham alur!!"

♡♡♡

Seorang pria tampan dengan wajah perpaduan Eropa-Indonesia tampak sedang bersandar frustasi di kursi kebesarannya. Pria itu tengah gusar menatap benda pipih di tangannya.

Benda yang beberapa saat lalu menampilkan pesan dari orangtuanya yang terus mendesaknya agar ia segera menikah entah untuk yang ke berapa kalinya permintaan dari orangtuanya selalu diabaikan oleh Aska.

Sebenarnya permintaannya tidak sulit,jika saja orangtuanya merestui hubungannya dengan sang pacarnya saat ini pasti semuanya tidak akan rumit.

Tapi kedua orangtuanya sama sekali tidak menerima hubungannya dengan sang wanita yang sudah lebih dari tiga tahun ia pacari itu.

Ia bisa saja menunda pernikahannya, tapi sang papa malah mengancam akan memberikan perusahaan mereka pada sepupunya yang saat ini berada di Indonesia.

Tentu ia tidak terima,ia tau sepupunya itu bukan orang yang bisa dipercaya. Perusahaan mereka berdiri di urutan ke lima,sebagai perusahaan terbesar di Asia.

Jika jatuh di tangan yang salah,maka perusahaan yang sudah papanya pertahan puluhan tahun itu akan hancur. Untuk menggantikan papanya,tentu saja ia sudah siap. Masalahnya,kenapa ia harus menikah? Sangat tidak logis menyamakan pekerjaan dengan pernikahan,pria itu tidak mengerti lagi jalan pikiran orangtuanya.

"Tapi baiklah,mencari istri kontrak untuk dimanfaatkan selama satu tahun sepertinya tidak sulit. Aku hanya perlu mencari gadis yang mau diajak kerjasama untuk menjadi istri kontrak. Hanya pernikahan di atas kertas,setelah perusahaan  papa  berada di tanganku Maka kerjasama selesai."

Pria tampan tadi tampak tersenyum puas,setelah mendapat ide brilian di otaknya. Tak lama setelahnya terdengar pintu diketuk,dan dari luas tampak seorang pria yang tidak berbeda jauh penampilannya dari pria tadi masuk ke dalam ruangan.

"Tuan Aska,tadi nyonya besar menelpon. Beliau meminta anda pulang ke Indonesia hari ini juga. Jika tidak maka..."

"Aku tau Alex!! Urus semuanya,kita pulang ke Indonesia hari ini juga." Pria berahang tegas tersebut langsung beranjak meninggalkan pria yang ia yang panggil Alex tadi dengan langkah gusar.

♡♡♡

Dua minggu kemudian.....

"Carikan aku wanita ini!! Dia sudah membuat nona Michelle membatalkan kerjasama kami....dan sekarang aku harus kehilangan 30 miliyar karena nona Michelle membatalkan kerjasama dengan perusahaanku."

"Aku tidak mau tau,cari dia sampai ketemu!! Bila perlu ke seluruh penjuru kota."

♡♡♡

"Namanya Sassya Bellvara tuan!! Dari info yang saya dapat,dia hanya tinggal bersama ibunya. Perusahaan mereka bangkrut dan ayahnya pergi meninggalkan mereka dalam kondisi terlilit hutang. Saat ini keduanya sedang mati-matian bekerja untuk melunasi hutang yang ditinggalkan ayahnya. Ibunya bekerja sebagai pembantu harian ke rumah-rumah sedangkan Sassya sendiri bekerja sebagai pelayan restoran,di mana tuan bertemu dengannya tempo hari."

Pria bernama lengkap Sky Aska Ghatama tersebut tampak tersenyum miring melihat map berisi informasi tentang seorang gadis yang kemarin membuatnya terlambat bertemu dengan pemilik perusahaan nomor satu di Asia tersebut.

♡♡♡

"Menikahlah denganku selama satu tahun. Aku akan membantu melunasi semua hutang keluargamu,tapi sebagai bayarannya jadilah pelayanku selama satu tahun. Statusmu hanya berlaku di depan kedua orangtuaku"

"Apa maksud tuan ini pernikahan kontrak?"

"Memang menurutmu aku sudi hidup serumah dengan wanita sepertimu? Lihatlah dirimu,bahkan ujung kuku pacarku saja tidak sudi dibandingkan dirimu!!"

♡♡♡

Kehidupan Sulit

Siang itu ketika matahari sedang terik-teriknya. Di dalam sebuah restoran yang tidak terlalu besar,seorang gadis muda dengan seragam pelayan tampak sangat sibuk. Bergegas ke sana kemari mengantarkan pesanan,selesai mengantar pesanan ia bergegas lagi karena mendapat panggilan dari pelayan lain.

Peluh bahkan sudah membanjiri wajah cantiknya. Memang selama bekerja di sini,ia banyak mendapat perlakuan tak adil bahkan dari sesama pelayan. Mereka seenaknya memerintahkannya untuk menggantikan tugas yang seharusnya mereka lakukan.

Ingin rasanya ia memarahi takdir yang keterlaluan kejamnya itu. Tapi apa daya,ia tidak bisa. Mau ia melawan mereka,tapi ia juga tak bisa. Ia sangat butuh pekerjaan ini untuk ibunya yang kini sakit-sakitan,belum lagi saat ini mereka kini sedang di kejar-kejar rentenir karena hutang yang di miliki almarhum ayah kandungnya. Sungguh malang.

Restoran ini adalah satu-satunya restoran yang mau menerimanya untuk bekerja. Jadi seberat apapun masalahnya di sini,sebisa mungkin ia harus bertahan.

♡♡♡

"Sya!!!" Panggil salah satu wanita bertampang judes dengan seragam pelayan pada gadis yang kini tengah mencuci gelas dan piring kotor.

Gadis itu menoleh dengan raut masam. Pekerjaan yang satu ini saja belum selesai tapi sudah di panggil lagi. Ia yakin pasti kali ini akan di suruh-suruh lagi.

"Iya kak,kenapa??" Tanya gadis itu sembari memasang kembali apron yang tadi sempat di tanggalkannya.

Wajah wanita tadi masih tak bersahabat." Kamu lagi ngapain sih di sini?? Tugas kamu tuh di depan nganterin pesanan. Liat sana ke depan,pengunjung sedang ramai-ramainya lalu kamu enak-enakan nyantai di sini."

"Nyantai katanya?? Heh curut gue lagi mandiin mayat lu di sini." Batinnya berontak.

"Maaf mbak. Tapi tadi mbak Tari yang suruh saya nyuci piring ke sini."

"Loh memangnya iya? Kapan saya ngomong kayak gitu? Alasan kamu doang itu,sudah cepat ke sana. Saya laporin manajer loh kamu!!" Bentak wanita yang di panggil Tari tadi.

Pasrah,itulah yang bisa ia lakukan. Dengan langkah gontai gadis itu berjalan meninggalkan dapur dan kembali ke dalam restoran.

Memang benar yang di katakan mbak Tari tadi,di depan pengunjung sangat ramai. Tanpa berlama-lama lagi ia segera meraih buku menu dan mulai berjalan ke arah meja pengunjung.

"Sassya!! Sini dulu!!"

"Apalagi ini." Gadis bernama yang ternyata bernama Sassya itu membatin dengan jengkel.

Ia berbalim dengan raut wajah kesal,namun hanya bertahan sedetik karena setelah itu ia langsung tersenyum kala tahu jika yang barusan memanggilnya adalah Pak Beni,sang manager cafe.

"Ada yang bisa saya bantu pak??" Tanya Sassya sopan. Kepalanya menunduk sedikit sebagai bentuk penghormatan.

Pak Beni mengangguk." Kamu antarkan pesanan ini ke ruang VIP. Jangan buat kesalahan,ingat kamu berurusan dengan orang penting." Ujar manager tersebut dengan menekankan kalimat akhirnya.

Tangan Sassya seketika melemas. Jika orang penting,kenapa harus dia yang antarkan,kenapa bukan pelayan senior.

Ia takut membuat kesalahan yang dapat membuatnya kehilangan pekerjaan.

"Sassya kamu dengar tidak??!!" Tanya Pak  Beni dengan nada sedikit membentak membuat Sassya gelagapan.

"Iya-iya pak. Akan saya antarkan. Segera." Sassya mengambil alih buku berisi list pesanan tadi,membacanya dengan seksama. Setelah itu ia beranjak untuk mengambil pesanan.

Usai mengambil pesanan yang isinya hampir satu nampan besar,Sassya dengan hati-hati membawa pesanan tersebut menuju ruang VIP. Heran padahal di sana tadi ada dua pelayan yang sedang free,kenapa tapi kenapa mereka tak ada niatan untuk membantunya.

"Sabar Sassya,orang sabar jidatnya lebar." Batin Sassya mencoba menghibur dirinya.

Begitu sampai di ruang VIP. Sassya tak kunjung masuk. Bagiamana mau masuk,kedua tangannya memegang nampan dan pintunya tertutup. Ia tidak bisa meraih handle pintu.

"Ngapain lo di situ??"

"Eh."

Hampir saja Sassya oleng karena kaget. Ternyata yang menyapanya adalah salah seorang pelayan laki-laki yang kebetulan lewat.

"Bantuin gue Ram,bukain pintu." Ujar Sassya pada pria yang bernama Rama tadi.

"Di kerjain pelayan lain lagi??" Tanyanya sambil membantu mengambil alih nampan yang Sassya pegang.

Sassya hanya bisa mengangguk pasrah. Ya setidaknya dari sekian banyak pelayan yang jahat di sini. Masih ada satu orang yang cukup baik padanya,dan dia adalah Rama,cowok yang kini berada di depannya.

"Makasih ya Ram." Ujar Sassya setelah membuka pintu.

Rama mengangguk sembari menyerahkan kembali nampan tadi pada Sassya. "Yang sabar,nanti pulang gue anter." Ujarnya.

"Sipp." Balas Sassya setengah berbisik,setelah itu ia masuk ke dalam.

Di dalam sana tampak empat orang pria tengah sibuk berdiskusi dengan beberapa buat map di atas meja dan juga dua buah laptop yang tampak masih menyala.

"Permisi." Ucap Sassya sopan walaupun sedikit ragu-ragu.

Salah satu dari keempat orang itu menoleh membuat Sassya langsung menunduk takut.

"A..anu tuan. Saya mau mengantarkan pesanan ke sini." Ujar Sassya terbata-bata. Bagaimanapun ia dulu sempat viral karena masalahnya dan ibunya. Jadi jangan sampai wajahnya ini menimbulkan masalah jika mereka sampai kenal.

"Suruh dia antarkan ke sini cepat. Jangan membuang-buang waktu."

Salah seorang pria yang wajahnya tidak dapat Sassya lihat,tampak memberi perintah pada pria yang sedari tadi menatap Sassya.

"Antarkan pesanannya kemari nona." Ujarnya setelah beberapa saat.

Sassya mengangguk dan berjalan dengan hati-hati menuju meja tersebut. Setelah berhasil meletakkan masing-masing pesanan,ia segera berlalu.

"Bagaimana kerjasama tuan Sky dengan nona Michelle? Saya dengar tuan berhasil ya mengajak nona Michelle untuk membangun proyek danau buatan di lokasi X?"

"Begitulah."

"Anda hebat tuan Sky,baru dua minggu di Indonesia,anda sudah berhasil mengaet pengusaha muda seperti beliau."

"Kalau di pikir-pikir kalian mungkin akan cocok. Hahaha."

Sassya yang bermaksud keluar,malah memelankan langkahnya. Diam-diam ia menguping ketika mendengar satu nama yang menurutnya terdengar tak asing.

Apakah orang yang mereka sebut itu orang yang sama? Jika ia,pasti sekarang orang tersebut sudah bahagia dengan kehidupan barunya. Pastinya juga orang tersebut sudah melupakan keberadaannya dan ibunya. Memangnya siapa ia hingga berharap di ingat? Ia hanya sampah menjijikan.

"Klek." Sassya menutup pintu dengan pelan setelah berhasil berjalan ke luar.

Hatinya mendadak sesak,setetes air mata tiba-tiba saja jatuh dari pelupuk matanya.

"Hiks. Aku kangen kalian."

♡♡♡

"Baik selamat siang Tuan Sky,terimakasih untuk kerjasamanya hari ini."

Sebuah pembicaraan yang menjadi penutup pertemuan seorang pria super sibuk yang baru dua minggu lalu kembali ke Indonesia. Ya pria itu tak lain adalah Sky Aska Ghatama. Calon penerus perusahaan Ghatama Company.

Sebuah perusahaan properti yang menduduki posisi ke lima sebagai perusahaan terbesar se-Asia.

"Tuan setelah ini anda harus menemui nona Michelle di cafe Xx. Tadi pagi asisten beliau sudah menghubungi,kalau nona Michelle akan tiba di sana pukul 13.00 nanti."

"Satu lagi tuan,tadi nona Sandra asisten pribadi nona Michelle memberitahu jika nona Michelle sudah menginvestasikan dana sebesar 30 miliar sebagai bentuk persetujuan awal kerjasama dengan perusahaan kita. Tidak menutup kemungkinan juga nona Michelle akan menanamkan saham di perusahaan kita,setelah proposal di tanda-tangani. Jadi segera temui nona siang ini tuan."

Suara asisten pribadi Aska terdengar memberitahu bosnya jika ia masih ada janji temu dengan seseorang. Aska tampak mengangguk paham.

"Sebaiknya kau kembalilah ke kantor. Masih banyak hal yang harus diurus. Aku akan menemui nona Michelle sendiri,karena tidak mungkin juga aku mengirim mu sendiri untuk menemui orang sepenting nona Michelle."

Aska tampak membagi tugasnya pada Alex. Bukan apa-apa,pekerjaannya saat ini sedang padat-padatnya. Jadi daripada menyia-nyiakan banyak waktu,baik ia berbagi tugas dengan sang asisten.

"Tapi tuan tidak apa-apa jika harus ke sana sendiri?" Tanya Alex khawatir mengingat tuannya itu baru tiba di Indonesia,dan pasti belum terlalu tau banyak tentang ibukota .

"Tak apa!! Kembalilah ke kantor,aku sudah menyuruh orang untuk menjemputmu. Aku bisa bawa mobil sendiri ke sana." Jawab Aska meyakinkan.

"Baik tuan kalau begitu saya permisi tuan. Oh iya satu lagi tuan,nona Michelle tidak suka orang yang terkambat. Jadi usahakan tuan tepat waktu nantinya. Ujar Alex mengingatkan sambil beranjak dari duduknya dan membungkuk pada Aska,sebelum meninggalkan pria itu sendiri di meja cafe tempat mereka bertemu klien tadi.

"Sudah jam 12.20,masih ada sedikit waktu. Aku harus bergegas,agar tidak membuat nona Michelle menunggu." Ujar Aska pada dirinya sendiri.

Tanpa menunggu waktu lama,Aska segera meraih beberapa berkas yang berada di atas meja tadi dan beranjak dari kursinya.

Kesalahan

Sassya meletakkan nampan kosong yang tadi ia bawa ke atas meja pantry. Baru saja ia hendak beranjak ke dapur,seseorang lagi-lagi memanggilnya.

"Kamu darimana sih Sya?? Ngantar pesanan ke ruang VIP aja lama banget. Kelayapan dulu ya kamu??"

Sassya menghela napas mencoba tetap sabar."Maaf mbak Hanum,tapi tadi saya jalannya pelan-pelan karena pesanannya banyak. Takut tumpah." Ujar Sassya menjelaskan.

"Pinter ngelesnya. Udah sini,anterin minuman ini ke meja nomor 18 belas. Jangan sampai salah,saya aduin ke pak Beni kamu nanti."

"Tapi kan mbak,ini udah mau pergantian shif, jam kerja saya sudah mau habis. Saya harus sial-siap pulang."

"Masih kan? Belum habis Sassya,jangan banyak alasan ya kamu. Masih untung di terima kerja,sana cepat anterin."

Dengan terpaksa Sassya meraih nampan berisi 4 gelas minuman tersebut. Andai tak sayang pekerjaan,sudah ia pastikan ia akan menjambak wanita di depannya ini.

"Sabar Sya,sabar. Ingat mama di rumah."

Dengan langkah gontai Sassya berjalan ke luar pantry. Hari sudah beranjak siang,seharusnya ia bersiap pulang,ia lapar,ia juga haus. Tadi pagi ia tak sempat sarapan karena harus berangkat pagi-pagi,belum lagi sebelum berangkat ia harus mengurus ibunya yang sudah satu minggu ini terbaring sakit.

Setelah ini pun ia tak langsung istirahat,ia harus menggantikan mamanya bekerja. Mamanya menjadi pembantu harian di beberapa rumah yang dekat dengan tempat tinggalnya,dan sudah satu minggu ini mamanya tak bekerja karena sakit,mau tak mau Sassya lah yang harus menggantikan sang ibu.

Untung di restoran ia selalu kebagian shif siang. Jadi sore ia gunakan untuk membantu sang mama. "Krukk." Bunyi perut Sassya terdengar ketika kakinya melangkah keluar pantri. Tangannya sudah gemetar,ia memang punya maag kronis,bahkan sekarang lambungnya sudah terasa sangat perih.

Tak ada pilihan lain,ia harus buru-buru mengantar pesanan agar bisa pulang.

♡♡♡

Seorang pria bertubuh tegap keluar dari ruang VIP restoran dengan buru-buru. Dia adalah Sky Aska Ghatama,atau lebih tepatnya Aska. Pria yang tadinya di panggil tuan Sky.

Saat ini ia harus menemui seseorang tepat di jam satu siang dan orang yang harus ia temui adalah nona Michelle. Seorang pengusaha muda yang memegang kekuasan besar di kota ini bahkan hampir se Asia. Sikapnya dingin,kejam,dan juga sangat tepat waktu. Walaupun ia seorang perempuan,tak ada siapapun yang berani mengusiknya.

Karena itulah saat ini Aska begitu buru-buru. Ia tak boleh sampai terlambat,ia tak mau mencari masalah dengan pengusaha sekelas nona Michelle.

"Brukk...."

"Prang...."

Mata Aska membulat sempurna saat melihat berkas-berkas yang ia pegang terjatuh dan basah tertumpah jus di dalam gelas tadi.

Ia sedang terburu-buru saat ini dan apa ini? Ada orang yang menabraknya.

"Kurang ajar!! Kau bisa bekerja tidak?? Apa matamu buta sampai tidak melihat jika ada orang di depanmu??" Suara Aska menggelenggar memenuhi restoran tersebut membuat semua mata memandang ke arah mereka.

Dengan segera Aska memungut berkas-berkas  yang  ia bawa tadi berharap isinya masih bisa di selamatkan dari tumpahan air.  Namun sayang,benda tersebut sudah melunak sehingga kertas di dalamnya ikut basah.

"Sial!!" Umpat Aska geram saat melihat berkas-berkas nya sudah rusak karena tersiram air.

"Tu...tuan,saya benar-benar minta maaf." Pelayan yang tak lain adalah Sassya itu tampak gugup karena baru saja membuat kesalahan.

Aska yang sudah diliputi emosi langsung mendorong gadis malang barusan hingga jatuh dan membentaknya.

"Maaf kau bilang?? Kau lihat!! Akibat perbuatanmu!! Proposal milikku rusak,kau pikir pelayan sepertimu bisa menggantinya lagi hah?!"

Aska terus mengomel membuat keributan mereka akhirnya sampai di telinga sang manager restoran. Tak lama manager restoran tadi buru-buru menghampiri keributan untuk meminta maaf.

"T..tuan Aska??" Manager restoran  tadi terkejut bukan main saat mengetahui siapa orang di hadapannya saat ini.

Tentu saja ia kenal,bahkan mungkin semua orang di sini kenal pada Aska. Wajah pria itu sudah tidak asing di majalah bisnis maupun televisi,sebagai salah satu pengusaha sukses di usianya yang masih muda.

Orang ini jugalah yang memesan ruang VIP tadi. Lalu sekarang ia marah-marah membuat manager tersebut takut setengah mati.

Merasa jika karyawannya melakukan kesalahan besar. Manager tadi langsung menatap tajam karyawannya seraya meminta maaf pada Aska.

"Tuan,saya benar-benar minta maaf atas kelalaian pelayan kami. Tapi tolong jangan tutup cafe kami tuan!!" Ujar manager yang tak lain adalah pak Beni dengan was-was melihat bagaimana marahnya Aska saat ini.

"Deg..." Jantung Sassya hampir copot mendengar kata 'jangan tutup restoran' . Sudah bisa ia simpulkan seberapa besar kuasa orang di hadapannya ini.

"T...tuan saya benar-benar minta maaf....s...saya bersedia mengganti kerugian t..tuan bagaimanapun caranya." Sassya berlutut dihadapan Aska dengan wajah yang sudah pucat di iringin tangisan penyesalan.

"Cihh,kau pikir air matamu itu berguna untuk mengganti kerugianku?? Aku tidak mau tau,pecat wanita ini sekarang juga kalau tidak ucapkan selamat tinggal pada restoran ini !! Lagian untuk apa memperkerjakan orang  ceroboh seperti ini!!"

"MERUGIKAN!!"

Aska menekan kalimat terakhirnya sebelum meninggalkan restoran tersebut.

♡♡♡

"Sial....sial....arghhh!!! Kenapa harus sekarang??"

Aska terus mengumpat bahkan saat sudah sampai di dalam mobil. Pria itu bahkan sampai memukul setir mobil untuk melampiaskan emosinya.

"Jam 12.45!! Ckkkk,bagaimapun aku harus ke sana. Mungkin nona Michelle bisa sedikit mengerti jika ia tau alasan yang sebenarnya."

Aska langsung mengemudikan mobilnya dengan kencang menuju cafe Xx. Bahkan pakaiannya yang masih basah karena tadi ikut tersiram air tidak ia pedulikan. Waktunya tidak banyak,hanya tinggal limabelas menit lagi.

Namun sepertinya kesialan Aska masih berlanjut. Ia malah salah memilih jalur,akhirnya pria itu terjebak macet hampir setengah jam.

"Sial....benar-benar sial!! Aku akan menghancurkan wanita itu jika aku bertemunya kembali. Awas saja!!" Umpat Aska frustasi,ia sudah tidak bisa mengontrol emosinya lagi.

Bayangkan saja sekarang sudah pukul 13.15,artinya pria itu terlambat lima belas menit dari waktu yang dijanjikan. Aska benar-benar berharap kliennya itu sedang berhalangan atau mungkin ikut terjebak macet supaya dirinya lah yang datang lebih dulu.

♡♡♡

Sementara itu sebuah cafe,di ruang VIP seorang gadis muda dengan raut wajah dingin tampak mengaduk-aduk minumannya yang tinggal setengah.

Di belakangnya ada dua bodyguard perempuan yang sedari tadi tidak lepas memperhatikan tingkah laku nona mereka. Hingga beberapa saat setelahnya,tampak seorang gadis lain dengan pakaian yang juga formal berjalan menghampiri gadis berwajah dingin tersebut.

"Dia belum datang juga??" Tanya gadis berwajah dingin tadi pada orang yang baru saja datang tersebut.

"Entah,sepertinya ada masalah di perjalanan. Tadi saya sudah menghubungi asisten pribadi tuan Aska,katanya tuan Aska sudah berangkat ke sini sedari jam 12 tadi."

"Cihh,jam 12 lo bilang?? Ayolah San,lihat sekarang jam berapa?? Dia pikir dia siapa? Sampai gue harus nunggu lebih dari limabelas menit."

Hilang sudah wibawa seorang nona Michelle,sifat tak sabarannya keluar karena merasa sudah di permainkan oleh Aska.

Sedangkan Sandra sahabat yang berperan sebagai asisten pribadinya hanya bisa berdecak sinis ketika melihat sifat kekanak-kanakan bosnya kembali keluar.

"Hiss Zee bisa gak bahasa lo di kontrol!! Kita lagi di jam kerja!!"

"Gak peduli!! Ayo pulang,kerjaan gue masih banyak. Belum tugas kuliah gue,lo mau bantu kerjain?"

"Gak makasih!!"

"Batalin aja kerjasamanya!! Tarik lagi uang yang kemarin udah di transfer. Gue gak suka berurusan dengan orang yang gak tepat waktu!!"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!