Pagi itu.
Lisa masih betah akan tidurnya, dia benar benar merasa lelah setelah pesta perayaan ulang tahun adiknya yang bernama Rose.
Ceklek.
Pintu kamar Lisa terbuka lebar, terlihat seorang perempuan berdiri diambang pintu sambil menggelengkan kepala melihat sang penghuni kamar masih bergelung dalam selimutnya.
"Kak Lisa banguuuunn!!" Teriak Rose sambil menarik selimut sang kakak. Bukannya bangun Lisa malah semakin erat menahan selimutnya.
"Kakak cepatlah bangun!!" Teriak Rose lagi
"Aish.. Kau ini kenapa membangunkan ku pagi - pagi begini?" Tanya Lisa sambil merenggangkan otot tangannya.
"Pagi - pagi apaan, ini udah siang tau" Ucap Rose sambil melipat tangan di dadanya, dia tak habis pikir kenapa kakaknya bisa bangun setelat ini.
"Cepatlah bangun, ayah sudah menunggumu dari tadi dibawah!" Rose pun berlalu meninggalkan kamar lisa
"Ada apa ayah sampai menungguku?.."Gumam Lisa.
"aish... Aku masih mengantuk " Lisa pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah membersihkan diri Lisa pun turun menemui ayahnya.
"Selamat pagi " Sapa Lisa kepada semua orang yang ada di meja makan.
"Pagi sayang"Balas Andre ayahnya Lisa.
"Ini siapa ayah?" Tanya Lisa heran karna dia baru pertama kali melihat mereka.
"Oh ini teman ayah yang di kota x dan mereka akan menginap disini untuk beberapa hari kedepan" Jawab ayah Andre.
Lisa pun menganggukkan kepalanya tanda dia paham.
"Hai sayang nama kamu siapa? Nama tante Lilis dan ini suami tante namanya Dika"Lilis memperkenalkan dirinya dan juga suaminya kepada Lisa .
"Aku Lisa tan" Balas Lisa sambil tersenyum kepada tante Lilis.
Tante Lilis menatap Lisa lama sambil tersenyum.
Lisa heran dengan tante Lilis tapi dia tidak ambil pusing Lisa pun membalasnya dengan senyuman.
~
Setelah selesai sarapan mereka melanjutkan mengobrol di ruang keluarga.
"Anak kalian gimana kabarnya? Siapa itu namanya lupa gw?"Tanya ayah Andre sambil terkekeh
"Zidan baik - baik aja sih, sekarang dia udah jadi dosen" Jawab om Dika.
"Terus perusahan lu siapa yang ngurus?" Tanya ayah Andre.
" Ya dia juga lah siapa lagi, anak gw kan cuma dia doang" Balas om Dika tersenyum.
"Kalau Lisa sekarang kegiatannya apa?" Tanya Lilis karena dari tadi dia melihat Lisa hanya diam.
"Eh itu tante Lisa sekarang kerja di butik"Jawab Lisa sedikit kaget karena dia tadi agak tidak fokus.
"Apa nama butiknya sayang, mana tau tante bisa mampir?" Tanya tante Lilis.
"Shasha butik tan" Jawab Lisa.
"Itu butik dia sendiri lo Lis" Sambung ayah andre bangga.
"Benarkah, wah hebat kamu sayang" Punji tante Lilis sambil megang tangan Lisa.
"Kalau anak lu satu lagi gimana?" Tanya om Dika.
"Rose gak kerja, dia cuma kadang bantu gw di perusahaan. Lagian dia juga sedang kuliah"Balas ayah Andre.
Obralan mereka terus berlanjut, beginilah kalau Dika dan Andre sudah ngumpul mereka akan lupa waktu.
"Hmm ayah, tante, om, Lisa pamit ke kamar dulu ya" Pamit Lisa sopan
"Kok cepat banget ke kamarnya, sini aja temenin tante" Tahan tante Lilis
"Lisa mau siap - siap ke butik tan, nanti kita lanjut lagi ngobrolnya ya tan" Tolak Lisa halus.
Lisa pun berlalu kekamar untuk siap - siap kebutik.
"Rose kamu mau kemana?" Tanya Andre ketika Rose melewati mereka.
"Mau kekampus ayah, Rose pergi dulu ya bye semua" Jawab Rose dan berlalu begitu saja.
Tante Lilis diam menatap kepergian Rose. 'Sifat Rose sangat berbanding terbalik dengan Lisa'pikirnya
~
Dibutik Lisa terlihat sibuk dengan kertas - kertas dan juga pensil ditangannya. Beginilah Lisa kalau sudah bertemu dengan pensil dan kertas dia akan lupa waktu dan keadaan sekitarnya.
'Tok tok tok ' seseorang mengetuk pintu ruangan Lisa, tapi Lisa tak menyadarinya dia masih asik dengan dunianya sendiri.
'Tok tok tok' ketuk orang itu lagi dan keadaannya masih sama. Akhirnya karena tidak mendapatkan respon, orang tersebut membuka pintu ruangan itu.
Orang itu menggelengkan kepalanya melihat Lisa yang asik dengan kertas dan pensilnya.
"LISAAAAA" Teriak orang itu mengagetkan Lisa.
"Astaga" Kaget Lisa memegang dadanya.
"Apaan sih lu Din, kagetkan gw" Kesal Lisa pada Dini asistennya.
"He he he" Kekehan Dini
"Tukan ke coret" Rengek Lisa kesal.
"Ya maaf" Ujar Dini menyesal.
"Ngapain lu kesini?" Tanya Lisa pada Dini.
"Oiya hampir lupa, gw mau ngajak lu makan siang diluar. Mau gak?" tanya Dini pada Lisa.
"Gak ah gw udah bawah bekal juga, mending lu ajak yang lain aja ya"Tolak Lisa.
"Ayolah Lis, gak bosan apa lu bawa bekal mulu sekali kali makan diluar kek" Bujuk Dini.
Lisa setiap hari memang selalu membawa bekal, dia terbiasa membawa bekal sejak dia smp.
"Ah gak asik lu, yaudah gw pergi dulu ya bye" ujar Dini dan berlalu pergi.
Drrrt drrrt
Halo dek ~ Lisa
Halo kak, jemput aku ya!! ~ Rose
Mobil kamu kemana emang? ~ Lisa
Aku tadi gak bawa mobil ~ Rose
Tumben kamu gak bawa mobil, terus tadi ke kampusnya pake apa? ~ Lisa
Tadi aku dijemput sama pacar aku. Kakak mau jemput apa nggak? ~ Rose
Iya iya kamu menyusahkan ku saja ~ Lisa
Kakak gak ikhlas ya jmputnya? ~ Rose
Ikhlas kok, kamu udah dimana emang? ~ Lisa
Ya masih dikampus lah kak, kan aku minta jemputnya dikampus ~ Rose
Iya juga ya, hehehe.. Tunggu disana kakak otw ~ Lisa
Lisa mematikan telponnya dan membereskan kertas - kertas yang beserakan di meja kerjanya.
"Hmm padahal aku malas sekali keluar" Ujar Lisa sambil berjalan meninggalkan ruangannya.
~
Setibanya di pakiran kampus Lisa melihat kanan kiri mencari Rose.
"Rose mana sih, katanya nunggu di pakiran tapi kok gak ada" Gumam Lisa dan diapin mengambil ponselnya dan menghubungi sang adik.
Drrrt....Drrrt....
"Gak diangkat lagi" Kesal Lisa
"Jangan bilang dia ngerjain aku lagi" Pikirnya. Tak berapa lama ponsel Lisa berdering.
"Kamu dimana?"Tanya Lisa to the poin.
"Aku dirumah kak, kakak dimana?" Tanya Rose. Ya yang menelpon Lisa adalah Rose sang adik. Dapat didengar oleh Lisa kalau adiknya sedang menahan tawa.
"Kamu ngerjain kakak ya?"Tanya Lisa kesal
"Bwahahahaha" Tawa Rose pun pecah
"Awas kamu ya arrrggghhh"Kesal Lisa mematikan telponnya secara sepihak.
Setelah mendapat kabar dari sang adik, Lisapun masuk kembali kedalam mobil. Ketika Lisa hendak buka pintu mobilnya tiba - tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya.
"Hai Lisa"Sapa orang itu
"Kamu??" Lisa terlihat bingung
"Lu da lupa ya sama gw?" Tanya orang itu
"Hmmm kalau gak salah lu Reyhan ya?"Tanya Lisa ragu.
"Parah lu sama teman sendiri lupa" Balas Reyhan
"Ngapain lu disini?" tanya Reyhan
"Jemput adek gw" Jawab Lisa
"Terus adeknya mana?" Tanya Reyhan bingung karna dari tadi dia tidak melihat siapapun.
"Nah itu masalahnya, adek gw sekarang lagi di rumah tapi dia minta jemput sama gw dikampus."Jawab Lisa sedikit kesal mengingat tingkah adeknya yang suka sekali mengerjainnya.
"Hahaha" Reyhan pun tertawa.
"Gak lucu tau"Kesal Lisa
"Udah ah gw mau balik, oiya lu ngapain disini?" Tanya Lisa kepada Reyhan.
"Gw mau jemput adek gw. Nah itu dia udah dateng" Jawab Reyhan smabil melambaikan tangan kearah sang adik.
"Ooo yaudah gw duluan ya" Ujar Lisa dan masuk kedalam mobil.
Reyhan menatap mobil Lisa yang berlalu semakin jauh dari pandangannya.
"Kapan lu akan menyadari keberadaan gw Lis"Ujarnya pelan.
"Kak Rey sedang melihat apa?" Tanya adiknya kepada Reyhan.
"Tidak melihat apa - apa, yuk balik" Ajak Reyhan kepada sang adik.
~•••~
Hai readers semoga suka ya sama karya aku😁
jangan lupa like dan komennya ya biar aku tetap semangat buatnya🤗
Setibanya di rumah Lisa langsung berjalan menuju kamar sang adik. Andre yang melihat Lisa berjalan dengan tergesah - gesah pun paham kenapa anaknya berjalan seperti itu. Karena hal ini bukanlah hal yang pertama terjadi, dia tau kalau anak sulungnya itu sudah jadi korban keusilan adiknya.
Tok
Tok
Tok
"Rose buka pintunya!!" Teriak Lisa sambil terus menggedor pintu kamar Rose.
"Rose, kakak tau kamu didalam cepat buka pintu!!" Teriaknya lagi tapi masih belum ada pergerakan dari dalam.
"Baiklah kalau kamu gak mau buka, kakak gak bakalan ijinin kamu ngambil baju di butik kakak lagi!!" Ancam Lisa sambil berbalik berjalan menuju kamarnya.
Cekle
"Maaf " Ucap Rose dengan cepat. Lisa yang mendengar itu langsung tersenyum tapi untuk kali ini dia ingin membalas perbuatan adiknya yang suka mengerjainya.
Lisa seolah tidak mendengar perminta maafan Rose.
"Ya ngambek" Ujar Rose melihat Lisa menutup pintu kamarnya
Tok
Tok
Tok
"Kakak aku minta maaf" Teriak Rose. Lisa yang mendengar teriakan Rose tersenyum puas karna dia berhasil ngerjain sang adik.
"Kak Lis, ayo dong kak buka pintunya"Ujarnya lagi.
"Aku janji gak ngulanginnya lagi" Rose masih berusaha membujuk sang kakak.
"Kakak "
Cekle
"Bener ya gak bakalan ngerjain kakak lagi" Ujar Lisa
"Iya tapi tergantung sih"Jawab Rose
"Tergantung gimana?" Tanya Lisa bingung
"Iya tergantung mood aku" Jawab Rose sambil lari menghindari amukan sang kakak.
"Bener - bener dah" Ujar Lisa geleng - geleng.
~
Ditaman belakang ayah Andre sedang duduk santai ditemani secangkir kopi.
"Hai Ndre" Sapa om Dika
"Eh Dika"
"Ngapain lu disini sendirian?"Tanya om Dika sambil duduk disamping ayah Andre.
"Nggak ada gw cuma lagi cari udara segar aja" Jawab ayah Andre.
"Ada masalah?"Tanya om Dika lagi. Dia melihat ada suatu beban yang dipendam oleh sahabatnya tersebut.
" Cuma lagi mikirin anak sulung gw aja" Jawab ayah Andre
"Kenapa dengan Lisa?"Tanya om Dika lagi
"Ya gw binggung aja, umur Lisa uda gak muda lagi tapi dia belum ada tanda - tanda ingin menikah" Jawab ayah Andre sambil menghembuskan napas berat.
"Coba lah lu tanyain Lisa, mana tau dia udah ada pasangan tapi belum ada kesempatan aja kali buat kenalin ke keluarga" Saran om Dika.
"Udah gw tanya tapi dia selalu mengelak" Jawab ayah Andre.
"Lu harus sabar berilah Lisa waktu, mungkin dia belum siap buat berumah tangga."Nasehat om Dika.
"Hmm benar kata lu. Tapi gw merasa kenapa Lisa sama Rose itu jauh beda. Rose yang masih kuliah aja sudah memiliki banyak pasangan tapi Lisa dia seperti menghindari dari makhluk spesies laki - laki" ujar ayah Andre. Om Dika ingin menjawab pertanyaan ayah Andre tapi omongannya terpotong oleh ke datangan tante Lilis.
"Kalian lagi ngapain?"Tanya tante Lilis tiba - tiba datang
"Ini lagi dengerin Andre curhat" Jawab om Dika.
"Kenapa Lu Ndre?" Tanya tante Lilis penasaran.
"Dia takut Lisa gak punya pasangan" Jawab om Dika.
"Kenapa takut sih Ndre, Lisa kan cantik sukses dan baik lagi. Pasti banyak lah cowok diluar sana tergila - gila sama dia" Ujar tante Lilis.
"Faktanya selama ini Lisa gak pernah nunjukin kalau dia punya pasangan Li" Jawab ayah Andre lesu.
Tante Lilis terdiam sejenak dan tiba - tiba dia berteriak hebo.
" Aahh " Teriak tante Lilis.
"Kamu kenapa?" Tanya om Dika dan ayah Andre kaget.
"Kok gak kepekiran si"Ujar tante Lilis.
Om Dika dan ayah Andre saling pandang.
" Kenapa kita gak jadi besanan aja si Ndre?" Tanya tante Lilis.
"Ha" Ayah Andre masih belum mengerti maksud dari perkataan tante Lilis.
"Iya jadi besan" Ujar tante Lilis semangat.
"Kamu kalo ngomong tu yang jelas dong Lis, gw rada gak ngeh" Ujar ayah Andre yang masih belum paham maksud tante Lilis.
"Aduh lemot banget sih. Gini gini" Ujar tante Lilis sambil duduk di depan kedua laki - paruh baya itu.
"Gimana kalau anak lu kita jodohin sama anak Zidan anak gw?" Tanya tante Lilis.
Ayah Andre dan om Dika pun saling pandang.
"Emang anak kalian belum punya pasangan?" tanya ayah Andre.
"Setau kami sih belum, dia sama seperti Lisa selalu menghindari pertanyaan seputar pasangan" Jawab om Dika.
"Tapi kalau mereka gak mau gimana?"Tanya ayah Andre kwatir.
"Lu bujuk Lisa, kalau soal anak gw tenang Lilis bisa tangani" Jawab om Dika.
"Baiklah" Ujar ayah Andre dengan senyum lega. Kalau masalah membujuk Lisa itu adalah masalah mudah baginya karena dia tau Lisa pasti akan menuruti ucapannya.
"Oya Ndre kita gak jadi nginep disini" Ujar om Dika.
"Loh kenapa?" Tanya ayah Andre kaget.
" Ada masalah di perusahaan yang gak bisa di tangani oleh Zidan" Jelas om Dika.
"Oo lu juga ikut pulang Lis?" Tanya ayah Andre ke tante Lilis.
" Iyalah, mana bisa tu teman lu tanpa gw" Jawab tante Lilis sambil tersenyum.
"Ah gak seru kalian, katanya nginap trus tiba - tiba pulang" Ujar ayah Andre pura - pura merajuk.
"Ya mau gimana lagi, kalau gw gak pulang perusahan gw terancam bangkrut. Kalau gw bangkrut emang lu mau menampung keluarga gw" Jelas om Dika.
"Pulang sono pulang pulang" Ujar ayah Andre seolah - mengusir.
"Ha ha ha" Dan mereka pun tertawa.
"Jadi kalian pulangnya jam berapa?" Tanya ayah Andre.
" Gak tau juga, tergantung kapan dijemput sama Zidan" Jawab om Dika.
"Yauda sambil nunggu anak lu jemput kita minum teh aja disini dulu" Ajak ayah Andre. Mereka pun melanjutkan obrolan mengenai rencana perjodohan Lisa dan Zidan.
~
Dikamar Lisa terlihat sibuk dengan kertas dan juga pensilnya ya begini lah Lisa. Dia selamu memanfaatkan waktu luangnya dengan kerja dan kerja.
"Aduh aku laper banget. Oiya tadikan aku belum sempat makan siang pantesan laper banget" Ujar Lisa sambil memegang perutnya yang keroncongan.
"Bi Anah masak apa ya? aku kebawa aja deh" Ujarnya, Lisa keluar dari kamar dan langsung menuju dapur.
Didapur terlihat bi Anah sedang mencuci piring.
"Masak apa bi?" Tanya Lisa pada bi anah.
"Eh nona, tadi bibi masak ayam bumbu kesukaan nona."Jawab bi Anah
"Lisa makan ya bi" Ujar Lisa duduk di meja makan.
" Iya tunggu senbentar ya non, bibi hidangka " Jawab bi Anah
"Iya" Balas Lisa sambil memain kan ponselnya.
TING TONG
TING TONG
Lisa yang sedang asik memainkan ponselnya pun berdiri untuk membuka pintu.
"Ada tamu ya non" Tanya bibi Anah
"Iya kayanya bi" Jawab Lisa
"Biar bibi aja yang buka non" Ucap bibi
"Gak usah bi biar Lisa aja, bibi hidangkan aja makanannya Lisa udah laper" Jawab Lisa dan berjalan kedepan membuka pintu..
"ka-kamu?"
~•••~
Hai readers semoga suka ya sama karya aku😁
jangan lupa like dan komennya ya biar aku tetap semangat buatnya🤗
TING TONG
TING TONG
Lisa yang sedang asik memainkan ponselnya pun berdiri untuk membuka pintu.
"Ada tamu ya non?" Tanya bibi Anah
"Iya kayanya bi" Jawab Lisa
"Biar bibi aja yang buka non" Ucap bibi
"Gak usah bi biar Lisa aja, bibi hidangkan aja makanannya Lisa udah laper" Jawab Lisa dan berjalan kedepan membuka pintu..
"Ka-kamu?"Lisa kaget dan secara spontan dia menutup pintu kembali
"TING TONG" Suara bel kembali terdengar
Lisa menarik napas perlahan emudian dia membuka pintu kembali dengan perlahan. Tapi ketika pintu masih terbuka sedikit tiba - tiba pintu didorong dengan keras.
"APA MAKSUD LO NUTUP PINTU TADI HA!!" Bentak sang tamu
"Ng -ngapain lo kesini?" Tanya Lisa gugup.
"Bukan urusan lo, sekarang lo minggir dari hadapan gw" Jawab Zidan. Ya orang yang memencet bel tadi adalah Zidan.
"Bukan urusan gw gimana? Jelas ini rumah - rumah gw, ya gw harus taulah kenapa lu datang kerumah gw?" Jelas Lisa.
"Ooo jadi ini rumah lo, tapi sayangnya gw gak penduli tuh. Sekarang mending lu minggir gw mau masuk" balas Zidan
"Enak aja lu mau masuk, kalau lu gak mau ngasih tau gw. Kenapa lu datang kesini yaudah bye"ucap Lisa menutup pintu kasar.
Brak
"Aish kenapa juga ini harus rumah tu cewek" ujar Zidan kesal, dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi mamanya.
"Halo ma" sapa Zidan.
....
"Iya Zidan udah depan"
....
"Gak di ijinin masuk"
....
"sama cewek aneh"
....
"Iya Zidan tunggu" ucap Zidan menutup telponnya.
"Awas aja tu cewek, gw bakal bikin perhitungan" gumamnya kesal.
Ya Zidan sangat kesal dengan sikap Lisa barusan selain merasa kesal Zidan juga merasa direndahkan.
Ceklek
Mendengar suara pintu terbuka Zidan langsung menoleh ke sumber suara.
"Sayang ayo masuk" ajak Lilis mama Zidan.
Zidan pun mengangguk, kemudian mengikuti Lilis dari belakang.
Saat berjalan menuju taman belakang Lilis pun bertanya kepada Zidan siapa yang telah melarang putranya itu masuk.
" Sayang emangnya siapa sih yang gak bolehin kamu masuk?" tanya Lilis penasaran.
"Cewek aneh mah" jawab Zidan malas.
"Tapi seingat mama penghuni rumah ini gak ada yang aneh sayang malahan cantik - cantik semua" balas Lilis bingung.
"Ada ma, itu orang nya" tunjuk Zidan saat mereka melintasi ruang makan.
"Kamu gak salah kan sayang, masa iya Lisa. Lisa itu kan cantik dan juga baik gak mungkin lah" jawab Lilis tidak percaya dengan tuduhan putranya.
"Yaudah kalau mama gak percaya, lagian gak penting juga."balas Zidan cuek.
"Eh Zi kapan sampai" tanya Dika yang melihat putranya berjalan kearah nya.
"Barusan pa" jawab Zidan sekenah nya.
"Zi kenalin ini om Andre sahabatnya papa waktu sekolah dulu." Dika memperkenalkan Andre sang sahabat kepada anaknya.
"Hai om saya Zidan, apa kabar om?" ucap Zidan memperkenalkan dirinya kepada Andre.
"Andre, kabar om baik kok Zi" jawab Andre sambil menjawab uluran tangan Zidan.
"Hm mau berangkat jam berapa pa ?" tanya Zidan pada orang tuanya.
"Bentar lagi ya Zi" jawab Dika
"Iya kamu istirahat aja dulu Zi, kenapa cepat - cepat sih" ujar Andre.
"Baiklah" jawab Zidan mengeluarkan ponselnya.
~
Sementara itu diruang makan Lisa terlihat sangat kesal.
"Kenapa non?" tanya bi Anah
" Gak ada bi, lagi badmood aja" jawab Lisa
"Oiya non tadi siapa tamunya?" tanya bi Anah lagi
"Orang salah alamat " jawab Lisa sambil mengisi piringnnya dengan nasi dan lauk.
" Ooo." bi Anah pun menganggukan kepalanya tanda dia paham. Dan bi Anah pun berlalu pergi.
"Ngapain ya dia kesini?" ujar Lisa penuh tanda tanya..
"Bodoh ah, mending aku fokus makan dulu" ujarnya kembali.
~
Di taman.
"Ma toilet dimana ya?" tanya Zidan ke mamanya.
" Disamping dapur sayang" jawab Lilis.
Zidan menganggungkan kepalanya tanda paham. Dia pun kembali masuk kedalam rumah dan mencari letak toilet yang di maksud mamanya tadi.
"Eh lu kok bisa masuk, siapa yang ngijinin lu masuk?" tanya Lisa kaget melihat Zidan berdiri didepannya.
"Kan udah gw bilang B-U-K-A-N U-R-U-S-A-N L-U!!!" jawab Zidan sengaja menekankan dua kata terakhir.
"Serah lu deh, gw males debat gak penting juga" ucap Lisa berdiri dari duduknya dan hendak kembali ke kamarnya.
"Mau kemana lu?"tanya Zidan
" B-U-K-A-N U-R-U-S-A-N L-U" jawab Lisa dengan menirukan ucapan Zidan padanya tadi. Lisa pun melanjutkan langkahnya.
"Dasar cewek aneh" ujar Zidan menatap kepergian Lisa.
Zidan kembali ke tujuan awalnya yaitu mencari toilet.
Setelah urusannya dengan toilet selesai Zidan pun kembali ke taman tempat orang tuanya berada.
"Kok lama banget Zi, mama kira kamu ketiduran ditoilet." canda mamanya.
"Tadi ada gangguan sedikit ma" balas Zidan.
" Gangguan maksudnya?" tanya Lilis heran.
"Tidak apa - apa lupain aja" ujar Zidan kepada sang mama.
"Baikalah" balas Lilis dan kembali ke ombrolan sang suami dan sahabatnya.
"Jadi kita sepatkat ya" ucap Dika
" Iya, tapi gw gak janji ya" jawab ayah Andre yang agak ragu.
" Coba dulu Ndre gw yakin dia gak bakalan nolak" bujuk Lilis.
"Ma, pa kita berangkat sekarang aja. Zidan ada kerjaan dikit" ajak Zidan kepada kedua orang tuanya.
"Yauda yuk sayang, Ndre kita pamit pulang dulu ya." ucap Lilis berpamitan denga Andre.
"Sampai jumpa minggu depan ya Ndre" ujar Dika.
Andre hanya menanggapinya dengan anggukan dan senyuman.
"Pulang dulu ya om" pamit Zidan menyalim Andre.
"Hati - hati ya, gak perlu gw antar kan?" tanya Andre.
" Gak perlu, lu istirahat aja disini." jawab Dika sambil berlalu pergi.
~•••~
Hai readers semoga suka ya sama karya aku😁
jangan lupa like dan komennya ya biar aku tetap semangat buatnya🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!