" sa,,ayo Minta dengan ayah mu belikan ponsel seperti kami,kami kesulitan sekali untuk menghubungi mu" ujar Marni salah satu teman Elsa yang sedikit sombong
Elsa hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Marni,itu hal yang tidak mungkin terjadi pikirnya untuk makan saja keluarga Elsa kesulitan apalagi untuk membeli sebuah ponsel ntah kapan bisa terjadi...
" mana mampu dia beli ponsel Mar,kamu tau sendiri kan kehidupan keluarga Elsa miskin nya bagaimana,apalagi bapak nya hanya seorang pemulung" sahut Serly terkekeh kecil sambil mengolok Elsa
" sudah sa jangan di dengar kan mereka kalau kami butuh kamu juga kami langsung kerumah mencari mu" ujar Dinda membela, dia kasihan melihat Elsa yang selalu jadi bahan Bullyan teman-teman nya ini
" apa-apaan kamu Din, jangan sok jadi pahlawan kesiangan deh..!!" aku kan cuma kasih saran sama Elsa agar kita lebih gampang hubungin dia kok malah kamu yang sewot..." cebir Marni
" itu bukan saran tapi bullyan gimana kalau kalian yang hidup nya seperti Elsa? jangan saling menghina kita ini semua sama di mata tuhan,lagian kehidupan keluarga kalian juga tidak terlalu kaya, pas-pasan juga. ponsel yang kalian punya juga biasa aja jadi jangan terlalu belagu" marah Dinda
" yeeee.....mending punya dari pada nggak...!!!" sahut Serly tersenyum sinis
" kalau mau ceramah jangan di sini salah tempat" olok Marni lagi
" sudah....sudah Din,jangan bertengkar yang mereka bilang benar,aku memang keluarga miskin!!!... mereka nggak salah Din" ucap Elsa menitikkan air mata nya
bukan pinta nya kehidupan seperti ini tapi takdir yang memberikan nya kehidupan ini,dia tak pernah mengeluh ataupun menyalahkan orang tua nya,Elsa malah bersyukur dilahirkan dari seorang ibu yang selalu mengajarkan nya arti kehidupan...
Elsa melangkah kan kaki nya berlari kearah rumah,dia ingin memeluk tubuh ibunya saat ini, menangis mengisak di pangkuan ibunya...
Elsa membuka pintu rumah nya, melihat adik nya sedang duduk di atas lantai yang beralaskan tikar dan memakan nasi dengan lauk garam serta tempe goreng membuat Elsa menghapus air matanya,dia tak ingin terlihat lemah di mata adik-adik nya selama ini Elsa di kenal sosok yang kuat dan menjadi panutan adik nya...
di usapnya pelan kepala adik perempuan nya itu dan Elsa mengambil piring yang ada di hadapan Adik lelaki nya yang masih berusia 5 tahun,Elsa menyuapi adik lelaki nya itu dengan penuh kasih sayang
" Bu....aku ingin kerja" ucap Elsa pada ibunya yang sedang mencuci piring di rumah petak yang berukuran kecil peninggalan nenek Elsa..
rumah tersebut tanpa perabotan,sekeliling rumah mereka juga banyak yang berprofesi sebagai pemulung tapi kehidupan nya tak semiris pak Sobri ayah Elsa,karena banyak yang bekerja berdua suami istri dan ada juga anak nya yang bekerja keluar negeri sedang kan ibu Elsa harus mengasuh dua anak nya,Elsa juga membantu mereka selama ini tapi anak remaja seperti Elsa tak bisa di andalkan 100% dan juga butuh bermain bersama teman sebaya nya,dan terkadang Elsa membantu tetangga yang membutuhkan nya...
" Kerja apa sa?" tanya Ibu nya
" mau bantu bapak? jangan nak,panas !!! kamu perempuan...gadis lagi" lanjut ibunya
" bukan,,aku-" Elsa tak melanjutkan ucapannya dia yakin ibunya tak akan mengizinkan nya
" kalau ke kota bagaimana Bu?" tanya Elsa
" sa... hidup di kota itu tidak semudah yang kamu bayangkan,di pinggiran ini saja kita sulit apalagi ke kota besar,mau tinggal di mana kamu anak, ijazah kamu cuma sampai SMP,mau kerja apa? cuci piring? pembantu? tidak usah,cukup ayah mu yang bekerja" ujar Bu Aminah
" tapi Bu-"
" sudah, mandikan adikmu sana ajak mereka bermain..!! ibu mau menyiapkan makan malam kita,tadi ada tukang sayur yang ngasih sayuran layu nya,bisa di makan untuk malam nanti" Potong Bu Aminah
Elsa tak menjawab lagi ucapan ibunya dia segera mengangkat Satria adik lelaki nya itu dan membawanya ke belakang untuk di mandikan...
"lebih baik kamu menikah saja lagi mas dan setelah punya anak ceraikan wanita itu" ucap Marisa dengan santai nya sambil sibuk mengikir kuku tangan nya
" sa,kamu sadar dengan apa yang kamu ucapan kan itu" kesal Damar
" tapi hanya itu cara nya agar kamu bisa memiliki anak mas,kamu tau sendiri kan sampai saat ini aku belum juga hamil sedang kan mama mu selalu menuntut cucu...!!!"
" tapi kita masih bisa usaha sa,bayi tabung atau sejenis lain nya,lagi pula dokter sudah mengatakan kalau kita berdua sehat tidak ada masalah jadi masih besar kemungkinan kalau kita bisa punya anak" kekeh Damar
" sampai kapan, sampai aku di tendang oleh keluarga mu, katanya cinta...!!! sayang...!! tapi mengikuti kemauan ku saja kamu sulit sekali mas,,, setelah memiliki anak ceraikan perempuan itu"
" tidak semudah itu sa,lagi pula di mana mencari perempuan yang hanya mau mengandung saja,aku juga tidak mau dengan sembarang wanita, apalagi ******...!!! aku tak ingin terinfeksi virus atau penyakit lain nya" ucap Damar yang sudah mulai kesal dengan permintaan konyol istri nya ini..
" mas,,demi rumah tangga kita,ku mohon menikah lah" mohon Marisa
" gila kamu sa,aki tak habis pikir dengan pikiran gila mu itu"
" banyak perempuan yang mau mas, apalagi di beri uang banyak,tak akan ada yang menolak nya" ucap Marisa memegang lengan Damar
Damar menepis tangan Istrinya itu lalu pergi,dia tak habis pikir dengan Marisa yang bisa-bisa nya meminta nya menikah lagi,apa selama ini dia tak mencintai ku pikir Damar
memang benar keluarga Pradipta menginginkan cucu karena Damar anak tunggal dan memiliki banyak perusahaan dari mendiang papa nya jadi mama Damar bersikeras meminta Damar untuk segera memberi kan nya cucu,tiga tahun sudah lelaki berusia 35 tahun ini menikah dengan Marisa,Marisa salah satu Model terkenal yang dulu bekerja di Perusahannya mereka berkenalan dan kemudian memutuskan untuk menikah, setelah Menikah Damar membujuk Marisa untuk berhenti bekerja tetapi Marisa menolak bahkan saat ini sering bolak-balik keluar Negeri untuk mengambil job di sana,Karena Damar terlalu mencintai Marisa dia tak mempermasalahkan saat menikah Marisa sudah tak perawan lagi,Marisa memang sedikit bebas karena dia meniti karir nya dari sejak duduk di bangku SMA,dia sudah mengenal dunia malam bahkan sering keluar masuk club', tidak mudah bagi Marisa untuk meninggalkan dunianya apalagi saat ini dia sedang berada di puncak karir sedangkan Mertuanya sibuk memaksanya istirahat dan fokus pada kehamilan, tentu saja hal itu di tolak Marisa!! tanpa sepengetahuan keluarga suaminya Marisa rutin meminum pil KB agar tak bisa hamil dia belum siap untuk mengurus anak, meskipun usianya saat ini memasuki 30 tahun Marisa masih ingin menikmati hidup nya..
" kamu sudah salah pilih istri,sudah ceraikan saja dia masih banyak yang lain,biar mama yang carikan lagi pula dari dulu mama tak suka kamu menikah dengan model itu Mar tapi kamu nya yang selalu ngeyel sekarang kamu sendiri kan yang pusing mengurus nya" oceh Buk Aisyah mama Damar
Damar memilih pulang kerumah mama nya saat ini, bukan maksud mengadu tapi mama nya juga sudah pasti tau kalau Marisa dan Damar bertengkar saat ini terlihat jelas raut wajah tak enak dari Damar
" ma..jangan memperkeruh keadaan" ujar Damar
" lalu kamu mau apa sekarang? bertahan dengan istri mu itu,sudah jarang pulang,nggak ngurus suami,nggak bisa hamil lagi..!!" ketus Bu Aisyah
Damar berdecak kesal dan berjalan masuk kearah kamar nya,dia memutuskan untuk menginap di rumah mama nya dari pada pulang,yang ada hanya bertengkar dengan Marisa karena permintaan bodohnya itu
Damar sangat mencintai Marisa tapi Marisa seolah tak peduli akan hati Damar,Marisa terlalu percaya diri kalau Damar terlalu memuja tubuh nya jadi tak akan ada celah untuk adanya orang ketiga antara mereka..
" pak,di kampung bapak ada anak perawan yang bisa di ajak nikah kontrak gitu pak?" tanya Marisa pada Pak Harjo supir pribadinya
" maksud nyonya?" tanya pak Harjo tak mengerti dengan arah pembicaraan Marisa
" ya, sejenis perempuan sewaan gitu lah pak, yang mau hamil, menikah nya sebentar setelah melahirkan di cerai pak" jelas Marisa
" susah nyari yang begitu nya,di kampung bapak anak nya baik-baik semua jarang yang mau di ajak nikah kontrak begitu" jelas pak Harjo
" tapi Nyonya nyari untuk siapa?" tanya Pak Harjo penasaran
" untuk mas Damar,tapi bapak jangan bilang siapa-siapa ya pak, apalagi sampai mama mas Damar tau!!! kalau bapak bisa cari kan perempuan baik-baik dan mau di ajak kerjasama untuk hamil anak mas Damar bapak akan saya kasih bonus deh" bujuk Marisa
" beneran nya??" tanya pak Harjo tak percaya, setahun nya Marisa sosok bos yang sangat perhitungan,pelit dan suka marah-marah tak jelas,pak Harjo bertahan bekerja dengan nya hanya karena Damar,Damar yang selalu memberikan uang lebih pada pak Harjo untuk di kirim ke keluarga nya di kampung
tapi kenapa harus mencari perempuan lain,apa Nyonya nya ini tidak bisa hamil pikir pak Harjo
" ya,saya akan kasih bapak bonus sepuluh juta di luar gaji,gimana?" tanya Marisa, pikir Marisa itu uang tak kan seberapa jika dia bisa lolos dari tatapan tajam mertua nya yang seakan siap menguliti tubuh nya...
" nanti saya coba carikan ya nya,siapa tau ada" ucap pak Harjo semangat, untuk situasi saat ini sulit mencari uang lebih,pak Harjo sedang butuh uang banyak karena anaknya akan masuk sekolah SMU jadi membutuhkan banyak uang...
***
" crek.....crek.....crek...." bermacam fose gaya yang di tampilkan Marisa saat melakukan sesi pemotretan
" break......" ucap salah satu kru,Marisa duduk di salah satu gazebo yang di sediakan,saat ini dia sedang pemotretan koleksi perhiasan mahal salah satu toko berlian ternama.
Marisa memang tak ingin mengambil job yang dari kelas bawah apalagi banyak yang mengetahui nya sebagai istri konglomerat Damar Pradipta pemilik perusahaan Tekstil terbesar di kota nya,bahkan masih banyak lagi bisnis Damar yang lain yang tak di ketahui Marisa..
" sa,gue bingung sama elu deh, elu cantik,pintar, suami tajir melintir tapi masih juga mau capek-capek kerja,kalau gue jadi elu tinggi nikmatin aja yang tuhan kasih, berdiam diri di rumah,manjain diri sambil nunggu suami pulang kerja" ucap Dita sang asisten
" itu pikiran kolot kaya elu, justru gue cantik gue manfaat kan sebaik mungkin,kalau gue diem di rumah siapa yang perhatiin gue...!! kecantikan gue ini nggak ada yang tau, kemolekan tubuh gue nggak ada yang tau,lagi pula ngurusin anak sama suami itu ribet Dit nggak semudah yang elu bayangin" ucap Marisa
" jadi buat apa elu nikah kalau bukan buat keturunan?"
" iya tapi nggak sekarang juga,elu tau sendiri kan karir gue lagi bagus-bagus nya sekarang,kalau gue tinggal rugi banyak donk gue,banyak yang ngantri pengen di posisi gue saat ini Dit, jadi nikmati aja dulu sekarang mumpung masih di atas,kalau udah puas baru gue urusin suami"
" umur lo nggak muda lagi sa,gue sebagai sahabat lo cuma ngingetin elu,sesabar- sabar nya lelaki pasti ada saat nya meledak kalau tingkah elu begini terus,elu jarang pulang sibuk dengan karir lo sendiri bahkan waktu untuk suami saja jarang ada..."ucap Dita
" dia itu udah cinta mati sama gue Dit,nggak bakalan bisa pisah sama gue, percaya deh sama gue,mas Damar nggak akan mampu berpaling" sahut Marisa terkekeh kecil merasa percaya diri kalau Damar tak akan meninggalkan nya..
Dita menggeleng kan kepala nya mendengar jawaban remeh Marisa,saat ini memang Damar masih sabar menghadapi Marisa tapi Dita yakin suatu saat akan meledak dan Marisa akan menyesal..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!