jalur kuning telah melingkar di area masuk pertama disana juga terukir nama sang pengantin dengan tulisan cetak lengkap dengan Poto kemesraan mereka yang sengaja di di di letakkan di samping jalur kuning tersebut
tamu terus saja bergilir memenuhi lokasi tempat di adakan pesta begitu pula kemeriahan yang tidak dapat di bayangkan oleh setiap hati
sepasang pengantin yang sedang bersanding di pelaminan dengan wajah berseri-seri sangat mewakilkan bentuk hati mereka yang sedang bahagia kejadian hari ini adalah kesan seumur hidup yang mungkin tak bisa di hilangkan ,, mereka menuju jalan halal dengan ikatan cinta satu sama lain dan berharap cinta dan pasangan yang akan di bawa sampai mati mereka
setiap tamu pun tak henti-hentinya datang untuk mengucapkan selamat atas pernikahan mereka bahkan ada yang sampai di buat baper dengan ke harmonisan mereka saat bersanding di pelaminan
teman-teman yang mendapatkan undangan semuanya turut hadir memeriahkan pesta mereka dan diiringi pula lagu-lagu dari grup Band terkenal semakin saja membuat hari ini menjadi penuh kesan
wajah Maria terus saja menyambar aura kebahagian yang tidak bisa di ukur oleh apapun dia menggenggam erat lengan suami tercintanya yang telah halal untuknya tak kalah dengan Rey yang terus tersenyum bahkan saat selesai ijab kabul ia sempat menangis haru atas kejadian hari ini ,,tak di sangka kalau dia sekarang sudah menjadi suami dari seorang istri yang di cintainya
" kamu bahagia sayang" Rey menyentuh pipi mulus istrinya yang di baluti makeup rias
" apakah aku terlihat sedih suami ku"
Rey langsung membawa Maria dalam pelukannya beberapa dari temannya bersorak saat melihat mereka berpelukan mesra di depan umum
" mariaku,,,,," ibu Maria langsung menghamburkan pelukan ke arah Maria yang langsung melepaskan pelukan dari sang suami menuju ke pelukan ibunda nya
" ibu,,,," akhirnya tangisan Maria pecah dalam pelukan ibunya ,,,25 tahun ia telah hidup dan di besarkan oleh ibunya dengan penuh cinta dan sekarang ia telah menjadi milik orang lain Yang akan membawanya pergi dari surga dulunya menuju ke surga baru
" selamat nak kamu telah menemukan kebahagian barumu ,,,,ibu akan terus mendoakan kebahagian untuk kamu dan Rey" ibu menyeka air matanya yang terus mengalir dari semenjak ijab kabul mereka sah
saat selesai ijab kabul tadi air mata ayah Maria pun tak bisa di bendung ,,,putri semata wayangnya telah di miliki orang lain
"aku adalah lelaki yang pertama mendengar tangisannya dan aku adalah lelaki yang pertama memeluk nya aku adalah lelaki pertama yang mencintainya
dan kamu adalah lelaki pertama yang memberi kebahagian terbesar baginya ,,maka jagalah putriku seperti aku melindunginya dari setiap keburukan jangan biarkan hatinya tergores oleh apapun karena di mataku ia tetap putri kecilku yang butuh lindungan dan bimbingan,,,kamu adalah seorang suami maka penuhilah janjimu sebagai suami dan sebagai ayah kelak" itulah pesan ayah Maria pada Rey dengan linangan air mata haru
" baik ayah aku akan mendengar semua nasihat mu" Rey pun tak kalah ia langsung tenggelam dalam air mata dengan penuh keharuan air mata yang menjadi saksi ikatan cinta mereka
" jaga diri kamu Maria,,,jadilah istri seperti ajaran syariat patuhlah pada suamimu " ibu kembali memeluk putrinya
Rey pun kembali menyeka air mata bahagia yang terus berderai di pipinya
" sudah jangan menangis ,,," ibunya menyeka air mata bahagia yang turun di pipi Maria
kemudian beberapa moment bahagia di abadikan memalui pancaran kamera
seluruh orang begitu bahagia dengan pernikahan mereka semua bisa di lihat dari aura wajah yang di tunjukkan mereka
seorang wanita separuh baya yang hanya berdiri di antara meja pesta keluarganya menatapnya dengan wajah senyuman sederhana ia tak keliatan bahagia seperti tamu dan keluarga lainnya tadi ia juga hanya memberi ucapan selamat sekedar tanpa banyak basa basi ia hanya berpesan agar mereka tetap saling mencintai namun tak lebih dari kata itu
Maria tau kalau wanita itu kurang suka dengan kebahagiaan hari ini ia adalah ibu nya Rey hubungannya dengan Maria sedikit kurang baik mungkin karena Maria bukan pilihan nya melainkan pilihan Rey sendiri
acara bahagia itupun berlalu dengan sangat baik meski Maria sedikit terganggu dengan tatapan ibu Rey yang terus menatap dengan rasa tak suka kepadanya
acara ini di adakan di sebuah gedung sederhana di ibu kota Bandung ,,,setelah acara berlalu Maria langsung di bawa pulang ke rumah mereka
sebuah rumah dengan ukuran sederhana rumah yang telah di siapkan rey saat mereka berencana menikah namun malam ini merek Tak menginap di sana Maria
mereka telah memesan tiket bulan madu ke sebuah kota kecil di Bali dan persiapan bulan madu telah Rey siapkan satu Minggu yang lalu
" sayang kita mau kemana " Maria terus bertanya saat merek sudah masuk ke dalam pesawat yang akan segera meluncur
" bulan madu lah sayang ku memangnya kita kemana lagi ,,,,memangnya ada malam pertama pasangan mau naik umrah " Rey tertawa puas saat melihat Maria langsung berwajah masam dan membuang pandang dari hadapan rey ke arah jendela
" apa kamu marah istriku ,,,,kita akan bersenang-senang malam ini" Rey memeluk tubuh Maria Yaang sudah bersandar ke tubuh Rey
Maria mengelus pipi Rey lalu ia meninggalkan kecupan cinta disana
"aku marah " mariah kembali memeluk Rey
duh bikin baper deh sama kemesraan pengantin baru ini gemessss banget
Rey pun membelai kepala Maria yang tertutup hijab itu dan akhirnya Maria tenggelam dalam mimpi di pelukan Rey
Rey kembali mengelus pipi mulus Maria
" kamu imut klok lagi tidur " Rey menarik lembut pipi Maria karena menahan gemes pada istrinya
akhirnya Rey pun ikut tenggelam dalam mimpi dengan memeluk erat tubuh Maria
bersambung,,,,,,
pesawat itupun telah sampai di kota Bali lalu mereka di hantarkan oleh taksi ke sebuah hotel tempat dimana Rey memesan lokasi bulan madu mereka bahkan Maria tak tau kalau Rey sudah menyiapkan semuanya tanpa sepakat dengannya
" sayang kenapa kamu tidak bilang-bilang sama aku sih kalau kita bulan madu kesini"
" memangnya aku harus meminta persetujuan kamu " Rey tersenyum kecil dan mencubit hidung Maria
" harus dong akukan istri kamu " Maria kembali terbenam dalam pelukan Rey
tak lama mereka pun sampai di sebuah hotel kota Bali ,,,,
hotel tempat mereka menghabiskan bulan madu bukanlah hotel berlantai melainkan seperti sebuah rumah penginapan yang memiliki puluhan kamar sesuai dua orang seperti pengantin baru
memang tempat ini kebanyakan dari mereka yang berbulan madu Karena tempat ini terletak seperti di sebuah pulau yang di kelilingi laut hijau dan deretan kamar-kamar yang berlapis dinding bambu juga atap dedaunan kering bahkan makanan di restoran ini banyak menyediakan hasil laut seperti seafood dan lainnya
keliatan tempat sederhana namun sangat unik dan menarik bahkan kebanyakan penginap tempat ini dari berbagai negara
karena suhu di pantai pada hari terasa panas maka dinding seluruh kamar ini semuanya di buat dari bambu agar hawa suhunya tidak membuat panas penginap
keduanya berjalan menuju kamar yang telah di siapkan oleh petugas hotel sesuai seperti yang di minta oleh Rey
Maria terus berjalan dengan merangkul tangan Rey penuh cinta merek terus berjalan menuju ujung kamar mereka
" sayang kenapa kamu milih kamarnya jauh sekali kan susah kita klok mau makan "
" memangnya kita akan makan di luar istriku" Rey pun langsung membuka pintu kamar tersebut sedangkan barang-barang mereka telah duluan di hantarkan ke kamar sebelum mereka menyusul
" memangnya kita mau makan apa di kamar,,,,wahhhhhh,,,,,sayang ini kamu yang pesan di buatkan kamar seperti ini" Maria langsung kaget saat melihat kamar itu di penuhi bunga mawar yang berhamburan di lantai dan setumpuk Bungan telah di satukan di atas kasur berbentuk hati dindingnya pula di tutupi kain putih khasss untuk kamar pengantin
Harum aroma ruangan ini menunjukkan keistimewaan pasangan yang mau menikmati malam penuh cinta mereka
memang ini keliatan sederhana namun bagi Maria ini adalah kejutan terbesar dalam hidupnya
" sayang ,,,aku suka" Maria tak tahan langsung memeluk suaminya yang sedang merebahkan badan di sofa meski tengah lelah Rey tetap membalas pelukan Maria dan mulai membumbui ciuman di wajah istrinya
wajah merah malu saat Rey menyerang nya dengan ciuman
" tahan sayang tunggu dulu malam datang" Maria langsung melepas pelukan nya yang telah di kekang erat oleh Rey namun ia berhasil lolos dan berlari kecil dia melihat sebuah pintu yang tembus ke jalan belakang kamar ia pun membukanya terlihat semakin takjub saat melihat gelombang laut yang berada sepuluh meter dari kamar mereka
" kamu suka" Rey melingkarkan tangannya ke pinggang Maria dari belakang dan meletakkan dagunya ke bahu Maria
Maria menoleh ke arah Rey bibir Rey menyentuh dagu manis Maria
" sayang" Maria tak bisa menhan ketakjuban nya pada lelaki yang memeluknya itu ia terus saja memeluk Rey penuh cinta dan bahagia atas hadiah yang di beri Rey hari ini
mereka berjalan gandengan menelusuri bibir pantai
hijab yang di kenakan Maria terus bergerak dengan terpaan angin yang kencang
sore terus menjelang Maria memaksa Rey untuk menikmati sunset
mereka pun berteduh di sebuah pohon
kepala Maria bersandar di pundak Rey dan tangan Rey terus mengelus kepala istrinya
" kamu tau sayang impian kecil aku sebelum kita menikah" ujar Maria memainkan dagu Rey
" apa ??? " Rey menundukkan kepala ke arah Maria
" menikmati senja bersamamu ,,,,dan ini terwujud sayang" Maria terus mendekap ke dalam pelukan Rey
setelah mereka menikmati senja yang penuh cinta bersama
senja yang menyaksikan cinta mereka
akhirnya pasangan itu menuju kembali ke kamar hotel
"istriku ,,," Rey menyentuh wajah Maria
" iya suamiku" Maria melingkarkan tangannya di leher Rey
" apa aku boleh membuka jilbab mu " Rey hijab yang di kenakan Maria
" suamiku,,,,seluruh tubuh ku sudah sah menjadi milik mu kenapa kamu minta izinku untuk membuka hijab ku " Maria langsung menarik hijab di kepalanya rambut panjangnya langsung berderai di punggungnya leher putihnya langsung terlihat jelas
saat itu Rey langsung mematung saat melihat Maria yang berdiri di hadapannya tanpa penutup kepala
waktu mereka masih berstatus pacaran jangankan menyentuhnya ujung rambut Maria bahkan tak pernah ia lihat dan saat ini kecantikan maria yang sebenarnya telah ia tunjukkan di hadapan rey saat telah halal untuknya leher putih bersihnya telinga mungilnya dan bahkan rambut panjangnya terlihat jelas di hadapannya sekarang
" sayang apakah aku sedang melihat bidadari "
" sayang kamu lebay deh ,,,," Maria memukul pundak Rey
" sayang demi tuhan aku tidak percaya kalau ini kecantikan kamu yang sesungguhnya ,,,,kamu bagaikan bidadari dari kayangan yang turunkan tuhan untukku "
" kan mulai deh bicaranya di lebih-lebih kan ,,,ingat allah tidak suka orang-orang yang berbicara melampaui batas"
"aku sedang memuji istri ku memang nya tidak boleh bukankah Rasulullah selalu memuji para istri-istri nya "
Maria tersenyum malu lalu kembali berhambur ke arah pelukan Rey
" Magrib,,,,,solat dulu " Rey mengangkat telunjuk nya dan menunjuk ke arah tempat wudhu yang bersambung dengan kamar mandi
selesai menunaikan ibadah magrib berjamaah dengan sang suami
hayo siapa yang pengen solat jamaah bareng imam sendiri ,,hhhhh
Rey membalikkan badannya menghadap Maria yang masih di baluti tutupan mukena ,,Rey mengangkat tangannya Maria pun menyambut tangan sang suami di ciumnya tiga kali
Rey pun membawa Maria dalam pelukannya iapun mencium kepala istrinya
" indah bukan sayang saat sebuah pasangan telah bersatu seperti ini"
" iya " jawab Maria senang
" sayang" Rey mengangkat dagu Maria hingga tatapan mereka bertemu
"apa kamu sudah siap menjadi ibu untuk anak-anak ku"
" suamiku ,,,,memang tujuan pernikahan itu ialah memiliki keturunan dan aku akan siap menghadiahi kamu seorang anak ,,, kenapa kamu kelihatan ragu "
"karena aku rasa proses itu semua Sangat berat sekali "
" suamiku ,,,seorang ibu mengalami itu semua namun kesakitan itu semua akan terbayarkan saat melihat anaknya lahir dengan sehat dan selamat"
mereka pun menghabiskan waktu dengan terus berbicara kemana-mana
namanya ajha pengantin baru pasti lah banyak keinginan dan harapan yang ingin mereka capai untuk hidup kelak mereka
Rey akhirnya tidur dalam pangkuan Maria ,,dan dengan sentuhan lembut tangan Maria yang terus beriring di kepala Rey membuatnya memejamkan mata dengan nyaman dan semakin cinta pada sang istrinya
setelah mereka menunaikan salat insya dan tak lupa salat sunat dua rakaat
" kamu sudah siap sayang "
Maria hanya mengangguk malu-malu
bibir Rey pun mendarat ke bibir Maria hingga ia berhenti dengan sedikit lalu tertular ke seluruh tubuh maria
lampu pun mati dan malam panjang pun akan di mulai oleh pasangan tersebut dengan penuh cinta
bersambung,,,,,,,
pagi pun menerpa cahaya di ufuk timur telah menembus melalui jendela kamar mereka setelah mandi dan salat subuh Rey memilih untuk kembali melanjutkan tidur sedangkan Maria sibuk bergolek dalam pelukan suaminya dengan bermain handphone dan membalas pesan dari teman-teman nya yang sibuk menanyakan keberadaan bulan madu mereka
Maria merupakan salah satu karyawan di perusahan kota Bandung dan sekarang ia pun masih bekerja di sana namun selama beberapa hari ini ia mengambil cuty untuk menghabiskan bulan madunya bersama sang suami
" *Giman seru gak,,,,lancar kan wkwkwkwk" Dita
" gimana ngak lancar mereka kan menghabiskan malamnya dengan penuh cinta☺️☺️☺️" Amara*
kedua temannya sibuk merayu Maria di grup pribadi mereka ,,,,Maria ,Amara dan Dita merupakan teman satu perusahaan ketiganya merupakan gadis yang masih singgel ,namun sekarang Maria sudah menamatkan masa singgel nya dan tinggallah dua sahabatnya yang masih menahan jomblo
padahal tak seorang lelaki yang suka pada mereka apalagi pergaulan ketiganya sangat terbatas banyak sekali karyawan lelaki yang tertarik pada kepolosan mereka bertiga namun kedua temanya masih saja ingin menjalani hidup dalam status jomblo dan tak mau berfikir tentang menikah
" kamu liat apa hah seru amat " rey mendekat ke arah pipi Maria yang masih fokus pada layar handphone nya
" lagi balas chat Amara sama Dita ,,,," lagi-lagi Maria malu dan terkikik saat melihat chat mereka yang terus menyerang Maria dengan kata-kata rayuan
Rey tiba-tiba menarik handphone di tangan Maria
" sayang kamu mau ngapain aku mau balas chat mereka " Maria mau menarik kembali handphone nya namun Rey menyembunyikannya di belakang badannya
Rey pun memanggil obrolan Vidio di grup mereka saat sedang enak-enakan menyerang Maria mereka mendapat kan Maria memanggil obrolan Vidio lalu kedua wajah kawannya pun sudah terlihat di layar handphone
" kak reyyy" Amara berteriak kaget di balik layar kaca handphone
keduanya pun malu-malu saat melihat kalau Rey lah yang melakukan panggilan Vidio di grup mereka
kemudian Rey mendekap tubuh Maria hingga kepala maria merapat ke dada Rey
" aaaaaa,,,,,KK Rey jangan gitu ah kami masih jomblo" kdua Kawannya berteriak histeris melihat kemesraan pasangan ini yang di pamerkan pada merek melalui laya handphone
" makanya cepetan cari pasangan biar ngak iri sama kami" Rey berkata dengan mencium kepala Maria yang tanpa balutan hijab
dua jomlo abadi di sana seperti menahan bom yang akan segera meladak saat melihat lagi-lagi kemesraan dan hubungan hangat di tunjukkan Rey pada mereka
" sayang ,,,,jangan gitu dong kasian para jomblo jadi sesak liat kita " Maria menambah lagi membuat Amara dan Dita susah untuk bernafas
" sayang mau cium,,," Rey menunjukkan pipinya agar Maria menyisakan senyuman hangat di sana
ummmachhh,,,,,,
"aaaaaaaaaaa" Amara dan Dita teriak kaget dan baper saat melihat Maria melakukan perintah Rey
" sudahlah kalian mengganggu saja ,,,,cepat cari pasangan sana " Rey pun langsung memencet tombol merah tanpa menunggu reaksi dari teman istrinya yang sedang di terpa baper oleh kemesraan mereka
" sayang kasian mereka ,,,,jadi copot jantung tuh nanti" Maria masih menahan gelaknya saat mengingat reaksi para kawan-kawan nya yang masih jomlo dan polos itu
" sudah biarkan mereka ,,,siapa suruh jomblo" keduanya pun tertawa saat mengingat lagi wajah-wajah polos para jomlo itu
" hari ini kamu mau kemana " tanya Rey dengan menyisir rambut Maria dengan tangan
" kemana ajha yang penting sana kamu"
Rey pun langsung menyerang Maria dengan ciuman saat melihat jawaban istrinya yang menggemaskan
" sayang laper" Maria merasa perutnya terasa perih karena semalam dia tak makan
"aku pikir kalau kamu sama aku ngak akan laper laper " Rey tertawa meledek ke arah Maria yang memegang perut kosongnya
tak lama setelah maria mengeluh lapar pintu kamar mereka pun di ketuk oleh seorang pelayan
Maria pun mendekat kearah pintu sedangkan Rey ikut bangun dan menuju ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri lagi karena tadi sudah terlelap sekali
setelah menerima hidangan sarapan pagi Maria pun membawanya ke arah meja makan yang berukuran dua orang itu ,,,,,diapun menunggu Rey keluar dari kamar mandi
" sayang cepetan keluar aku udah laper ni"
Rey pun sengaja melambat lambat di kamar mandi untuk menjengkelkan istrinya yang terlihat tak sabar untuk menikmati menu pagi yang terlihat sangat menggiurkan apalagi saat keadaan sangat lapar seperti Maria sekarang
akhirnya Rey keluar dengan sebuah handuk kecil di tangannya setelah 20 menit di kamar mandi
entah apa yang ia lakukan disana sampai membuat Maria kesal untuk menunggu setengah piring berisi sarapan telah kandas dalam perut Maria
" sayang kamu makannya kok ngak nunggu suaminya sih" Rey pun menarik kursi ke samping Maria yang masih sibuk menghabiskan sarapannya
" kamu lama banget di kamar mandi udah tau aku lagi laper sengaja lagi buat aku nunggu" Maria pun memasang wajah kesal pada suaminya
" iya maafin aku sayang" Rey langsung menarik sendok yang ada di tangan Maria
" buka mulutmu" Rey mengambil sarapan di piring Maria dengan sendok itu lalu menyondor ke arah mulut Maria
huuup,,,,
maria pun menyapu makanan yang ada di sendok itu kedalam mulutnya
" buka mulutmu" Maria pun melakukan hal yang sama dengan mengambil sendok lain dan menyodorkan sarapan itu ke mulut Rey
" ngak mau kok pkek sendok bersih sih" protes Rey yang makin tampan dengan rambut basahnya
" truss bekas aku gitu "
Rey mengangguk gemas ,,,Maria pun meletakkan sendok di tangannya dan mengambil sendok dari tangan Rey yang bekas suapan mulutnya
pagi itu pun mereka menghabiskan sarapan pagi dengan penuh cinta sampai seluruh hidangan itu kandas ke dalam perut mereka dan kebanyakan ke perut Maria yang sedang lapar
setelah acara sarapan pagi selesai
Rey mengajak Maria untuk kembali menelusuri bibir pantai dan bermain air
" sayang aku takut air " Maria terus menghindar saat Rey menariknya untuk bertemu dengan air laut
" ayolah sayang ,,,,kok kamu kayak kambing sih takut air gitu" ledek Rey saat melihat Maria yang terus menghindar dari setiap pecahan ombak yang menerpa ke bibir pantai
tanpa kata Rey pun mengangkat tubuh Maria dan membawanya ke dekat air hingga lututnya terbenam oleh air laut
" sayang aku mau kembali lagi ke darat kiat main pasir ajha yuk "
" sayangku nikmati dulu hembusan angin di sini apa kamu tidak mau menikmati keindahan laut hijau ini"
" sayang kita bisa menikmatinya dari darat kan ayo lah suamiku aku takut kalau nanti jatuh ke dalam air "
karena Maria terus merengek akhirnya Rey membawa tubuh Maria kemabli ke darat dan mendudukkan nya si atas pasir yang lembut di bawah sebuah pohon karena matahari semakin terik dan hawa yang terus bertambah panas
mereka berteduh disebuah pohon yang kemarin sore di duduki untuk menikmati sunset
" sayang aku mau tanya sesuatu boleh ngak"
" apa" tanya Rey menyentuh pipi Maria
" sejak kapan kamu jatuh cinta sama aku "
Rey langsung tergelak saat mendengar pertanyaan Maria yang sudah terlambat itu
" kenapa baru kamu tanyakan "
" karena cinta yang sesungguhnya adalah kemarin " kemarin adalah hari mereka sah menjadi pasangan suami istri
" semenjak aku mengucap ijab kabul " jawab Rey
" kalau cinta pura-pura nya kapan "
" saat pertama kali melihat kamu sedang menangis kepergian matanmu" Rey langsung tertawa ia tak sanggup membayangkan lagi wajah Maria yang saat itu sedang memaki-maki mantannya dan dengan tangisan histeris akibat di tinggal nikah oleh sang pacar
" sayang jangan ingatkan masa itu aku jadi malu dan benci mengingatnya "
" tapi kenangan itu yang sangat kuat dalam ingatan aku seorang perempuan yang sedang memaki mantannya di depan aku lalu marah-marah saat aku membantu meredakan tangisannya dan ternyata ehh malah jadi bidadari ku "
Maria langsung malu saat masa-masa itu di ungkit oleh Rey masa menyakitkan sekaligus kesan pertemuan pertama dengan Rey di tempat itu
dia ingat kembali saat memaki matannya yang pergi dengan menikah dengan orang yang akrab dengannya dengan wanita yang berhutang Budi padanya
bersambung,,,,,,,,
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!