NovelToon NovelToon

Cinta Untuk Nagara

Khawatir

Dia melangkah penuh khawatir saat mendengar kalau gadis itu terjatuh saat tengah latihan balet disanggarnya. Dengan wajah penuh keringat bahkan kaos yang dia pakai sudah basah dengan keringatnya hingga menampakan bentuk tubuh sempurnanya yang terbalut kaos hitam polos.

Kedua tangannya terkepal saat dia mengingat ucapan seseorang yang tadi mengabarinya

'Lovy terkilir,kepala sama hidung nya terbentur lantai sampai dia mimisan dan pingsan.'

Ucapan orang itu membuat dia mengumpat berkali kali didalam hatinya.Kenapa gadis itu lebih memilih tarian yang begitu extrim menurutnya.Kenapa tidak mengambil tarian yang tidak mengandung resiko cidera,tari Jaipong misalnya?

Sesampainya didepan ruangan rawat,dia segera membuka pintu yang berwarna hijau itu dengan kasar,dia tidak peduli dengan orang orang yang sedang berada didalam sana.

"Bang!Astagfiroulohaladzhim!kamu mau bikin Mami jantungan huh!"

Orang yang dipanggil 'Bang' oleh seorang wanita paruh baya yang tengah menyuapi seorang gadis yang berusia kira kira 19 tahun.Bahkan semua orang yang ada didalam ruangan itu langsung mengalihkab pandangannya pada pria yang berusia 29tahun itu.

"Cinta,"

Pria itu tidak memperdulikan orang orang yang tengah menatapnya,langkah panjangnya itu malah membawanya kearah gadis yang tengah menatapnya sedikit takut,dia bisa melihatnya dari tatapan serta wajah tegangnya.

''A-Abang,''

Gadis itu mencicit saat melihat pria dewasa itu semakin mendekat kearahnya dengan tatapan dingin dan datar.Berkali kali dia menelan salivanya susah payah saat melihat raut wajah tidak bersahabat yang ditunjukan pria itu padanya.Dia yakin sebentar lagi pria itu pasti akan memberikan kultum panjang lebar padanya.

''Apa yang sakit hm?''

Gadis itu mengerejabkan kedua matanya saat mendengar suara pelan serta lembut yang dikeluarkan oleh pria yang dia panggil Abang itu.Dia kira sang Abang akan memarahi atau menceramahinya panjang lebar karena kecerobohannya dalam latihan tari balet disanggarnya beberapa jpuluh menit yang lalu.

''Eng-enggak ada kok,cuma hidung Vy aja yang masih sedikit ngilu.''

Dengan segala kejujuran yang ada didalam hatinya gadis itu meyakinkan pria yang tengah menatapnya penuh selidik serta terlihat belum percaya sepenuhnya pada ucapnya itu.

''Kepalamu sudah penyok begitu,kamu bilang tidak apa apa hm.Apa perlu Abang get..,''

''Bang,''

Ucapan pria itu terhenti saat mendengar seorang wanita yang dia sayangi serta hormati itu menyela ucpannya.Pria itu menghembuskan nafasnya kasar sembari memejamkan kedua matanya untuk menetralkan emosi serta nafasnya yang tidak teratur.

''Maafin Gara Mi,''

Wanita yang sudah berusia sekitar 43 tahun itu namun masih begitu cantik diusia matangnya sekarang hanya menipiskan bibirnya pada pria yang berstatus sebagai putra sulungnya itu.Satu tangannya terulur untuk mengusap kepala serta pundak kekar serta lebar putranya.

''Kamu belum makan Bang?''

Gara menoleh pada wanita yang begitu berjasa dalam hidupnya itu,kepalanya menggeleng pelan setelah itu dia kembali mengalihkan pandangannya pada gadis yang tengah memakan buah jeruk yang tadi gadis itu kupas sendiri.

''Sudah Mi,aku sudah makan tadi saat dibengkel.''

Wanita itu menganggukan kepalanya setelah mendengar ucapan putranya itu,sedangakan pria itu kini tengah menatap datar pada gadis yang terlihat tengah menghindari tatapan datar tanpa ekspresi yang sudah biasa dia tampilkan diwajah tampanya.

''Abang jangan lihatin Vy kayak gituh ih,serem tau.''

Ucapan yang dikeluarkan oleh gadis itu tidak digubris oleh pria yang tengah meraih buah jeruk dari tangannya,lalu terlihat melahapnya penuh perasaan tanpa mengalihkan tatapannya pada gadis yang tengah meringis saat tatapan mereka tak sengaja bertemu.

''Jangan terlalu keras kepala Cinta,Abang tidak suka!''

HOLLAAAAAAAA READERS KUUU

AKHIRNYA CERITA INI LAUNCHING JUGA

JANGAN LUPA BUAT DUKUNGAN LIKE VOTE DAN KOMENNYA YA

DUKUNGAN KALIAN BISA JADI PENYEMANGAT SAAT AKU MENULIS NANTI

SEE YOU NEXT PART MUUUUAAAAACCCHHHH

Sandaran Lovy

''Pelan pelan Ga,''

Raga yang tengah menggendong Lovyna hanya menghembuskan nafasnya kasar mendengar ucapan kakak kembarnya itu.Lovy sicerewet bin berisik dan maunya selalu menang sendiri itu selalu membuat dia selaku adik yang paling baik selalu mengalah dan harus mengikuti keinginannya,sama seperti sekarang ini kakak kembarnya itu meminta digendong saat dia turun dari motor Trail milik pria remaja yang usianya sama dengannya.Tidak peduli pan4tnya sakit karena duduk diatas jok keras motor itu.

Seminggu sudah Lovy keluar dari rumah sakit setelah dirawat selama dua hari karena dia mengalami cidera yang cukup serius dikepala serta hidung mancung mungilnya itu.

Namun sepertinya gadis cantik itu tidak merasa kapok atau pun trauma untuk kembali memulai hobinya itu,yaitumenari balet.

''Abang kemana ya?kok tumben gak ada mobilnya?''

Raga yang tengah fokus melihat kedepan ikut melirik kesebelah kiri tubuhnya untuk melihat kearah garasi mobil rumah mereka.Dan ternyata apa yang dikatakan oleh sauadara kembarnya itu benar,mobil Jeep hitam kesayangan Papa serta Abang mereka itu sudah tidak ada didalam garasi.Biasanya mobil sangar itu tidak pernah keluar dari sarangnya kecuali dalam keadaan darurat.

''Bang Gara lagi pergi kali,udahlah gak usah ngomong lagi berat nih!''

Lovy mengerucutkan bibirnya sebal mendengar ucapan saudara kembarnya itu yang secara tidak langsung ucapannya itu mendeskripsikan kalau dia itu gendutan,padahal persaaan Lovy tubuhnya itu kurusan.

''Udahlah turunin,''

Raga langsung menurunkan kakak kembarnya itu dengan senang hati,bahkan pria remaja itu bersiul senang sembari melenggangkan kakinya menuju kedalam rumah setelah dia menurunkan Lovyna diambang pintu masuk.

''Dasar adek durhakim,aku sumpahin kamu tambah ganteng!''

Bukannya masuk kedalam rumah mengikuti Raga,Lovy malah mendudukan dirinya dilantai sembari memeluk pilar yang menjadi sandarannya sekarang sembari memejamkan kedua matanya.

''Kak,nagapain kamu pacaran sama pilar?''

Lovy yang tengah memejamkan kedua matanya segera membuka kedua matanya lebar lebar saat mendengar seseorang berbicara didekatnya sembari menepuk pundaknya keras keras.

''Cari pacar dong Kak,masa kamu bersandar dipilar rumah,kasihan pilarnya.''

Lovy memasang wajah masam mendengar penuturan wanita paruh baya yang sangat dia sayangi itu.Walau pun dia kesal namun rasa kesalnya itu tidak bisa membuatnya terlalu lama untuk merasa kesal pada wanita yang berstatus sebagai ibu kandungnya itu.

''Dari pada Vy bersandar dibahu jalan,emang Mami rela princesnya disangka orang gemblung?Udah ah Vy capek mau berenang aja.''

Lovy bangkit dari duduknya dengan malas sembari meraih tas slempangnya dengan sedikit kesal,namun langkah kakinya terhenti saat melihat sebuah mobil Jeep hitam memasuki area rumah mereka.senyumnya mengembang saat mengenali mobil milik siapa itu.Reina yang melihat putrinya itu tersenyum langsung menggelengakan kepalanya heran.

Lovy terlalu hebat dalam mengubah mood dan ekspresi wajahnya.Gadis cantik itu tidak pernah bisa berbohong soal mimik wajah.Disaat dia kesal Lovy akan menampakan wajah tidak bersahabat pada siapapun kecuali pada Gara,dan disaat dia sedang bahagia Lovyna akan tersenyum sepanjang hari tanpa henti.

Berbanding terbalik dengan Gara,pria itu sangat pintar untuk menyembunyikan perasaan serta ekspresi wajahnya.Wajah datar tanpa ekpresinya sangat apik dia sembunyikan,saat dia bahagia,sedih atau pun tidak senang ekspresi wajahnya akan tetap sama jadi orang yang menatap wajahnya secara langsung pun tidak akan pernah bisa menebak apa yang tengah dirasakan oleh pria itu.

''Jangan lebar lebar senyumnya,Abang kamu bakalan ketakutan nanti Kak.''

Si Protektif

Gara terlihat tengah mengotak atik mobil motor milik Raga,kedua pria beda usia itu terlihat serius dengan apa yang tengah mereka kerjakan.

Sebagai mahasiswa ITE,Raga sama sekali tidak mengerti dengan mesin mesin yang ada didalam motor trailnya.Namun jangan pernah bertanya tentang hacker atau yang berhubungan dengan ilmu teknologi komputer,karena Raga sangat menguasai semua itu bahkan pria yang masih berusia 19 tahun itu mampu menghack sebuah situs besar bebeberapa bulan lalu bersama temannya.

"Kamu bawa saja kebengkel,nanti Abang yang akan memperbaikinya disana."

Raga menghela nafasnya kasar saat mendengar ucapan Gara,kalau motor itu dibawa kebengkel Gara sudah pasti dia harus rela menaiki angkutan umum selama motor kesayangannya diperbaiki.

"Bawa mobil Abang,kamu bisa pakai itu selama motormu belum selesai diperbaiki."

Wajah Raga yang tadinya masam kini berbinar cerah,pasalnya Raga sudah lama ingin sekali mencoba mobil Jeep hitam kesayangan sang Abang.

"Jangan dipakai kebut kebutan!"

Senyum Raga yang tadinya berbinar langsung pupus seketika saat mendengar peringatan tegas dari Gara.Gara memang tidak pernah melarang adiknya itu untuk membawa mobil kesayangannya,namun pria itu tidak akan membiarkan Raga seenaknya dalam mengendarai mobil,demi keselamatan dia dan orang lain juga.

"Ya Bang ."

Gara menganggukan kepalanya pelan mendengar ucapan patuh dari pria yang kembali memasang wajah masamnya.

Hingga saat Gara dan Raga tengah serius dalam kegiatannya itu,suara keras seorang wanita yang terdengar dari dalam rumah membuat keduanya menoleh keasal suara.

"Raga anterin Kakak kesanggar!"

Raga yang tadinya memang sudah kesal dan badmood,kali ini semakin buruk saja moodnya.

"Ogah,aku mau kekampus!"

Penolakan dari Raga membuat gadis yang usianya sama dengannya itu merubah mimik wajahnya yang tadinya penuh harap seketika berubah penuh kesal.

"Abang yang akan ngantar kamu,sekarang bersiaplah!"

Gara yang melihat wajah kesal sang tuan putri dari sudut matanya tanpa mengalihkan pandangannya dari motor yang tengah dia otak atik itu,langsung mengambil inisiatif karena dia tidak mau kedua saudara kembar itu beradu kata bahkan otot.

"Makasih Abang,buat kamu awas ya aku bales nanti!"

Lovy tersenyum lebar pada Gara sembari reflek memeluk tubuh pria dewasa itu dari belakang tubuhnya,sedangkan kedua matanya menatap jengkel penuh permusuhan pada saudara kembarnya.

Beberapa belas menit berlalu,kini Lovy dan Gara sudah berada didalam mobil Alpard putih milik sang Mami.Selama perjalanan menuju sanggar tari baletnya,Lovy terus saja mengoceh tanpa henti membuat suasana didalam mobil begitu ramai dengan suaranya sendiri.Sedangkan pria yang tengah menjadi sopirnya hanya sesekali tersenyum tipis saat mendengar celotehan gadis yang ada disampingnya.

"Bulan depan Vy ada event lagi loh Bang,nanti Abang lihat ya penampilan Vy disana."

Nagara yang tengah fokus menyetir menoleh sekejab pada gadis cantik yang tengah tersenyum lebar sembari mengerejabkan kedua matanya.Senyum tipis tercipta dari ekpresi datar yang selalu dia tunjukan,perlahan satu tangannya terulur untuk mengacak gemas rambut yang sudah dikucir kuda itu.

"Abang usahain datang demi kamu Cinta,jangan terlalu diforsir latihannya.Ingat kamu pernah cedera,jangan sampai kejadian itu terulang kembali.Kalau sampai kamu cedera lagi,Abang akan memaksa kamu agar keluar dari sanggar itu!"

Lovyna menganggukan kepalanya patuh,rasanya menelan air ludahnya saja susah payah saat melihat raut wajah sang Kakak yang terlihat penuh peringatan serta protektif sekali padanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!