NovelToon NovelToon

PERJALANAN XIAO'CHEN

1.PROLOG

Di sebuah tempat di bagian tertinggi pelosok negri dewa. Terlihat seorang wanita paruh baya berparas cantik serta bergaun hitam, nampak duduk bersender disebuah pohon yang menghadap langsung ke arah jurang yang terlihat sangat indah.

Wanita cantik itu nampak menghela beberapakali.

"Tidak terasa, sudah 100.000 tahun semenjak kita berpisah. Bagaimana keadaan mu di sana, Chen'er. Sang dewa tertinggi,"

"Aku akan menceritakan kepada kalian tentang kisah seorang pemuda yatim piatu berhati baja yang berkeinginan menjadi dewa. Perjalan ini dikenal semua mahkluk hidup dengan sebutan perjalan sang dewa tertinggi menaklukkan 1000.0000 dunia."

Cerita bermula dari sebuah desa kecil di bawah perbukitan yang jauh dari keramaian. Desa ini di kenal dengan sebutan desa ashura.

"Hahaha.. Ashura hanya sebutan untuk desa itu, tidak benar-benar menjadi tempat tinggal dewa ashura. Namun siapa tau, seorang anak yatim-piatu yang memiliki bakat untuk membuat dewa gentar terlahir di desa kecil tersebut,"

Namanya Xiao Chen. Seorang anak berusia 10 tahun, berparas biasa saja, bertubuh biasa saja, kehidupan biasa saja bersama dengan penduduk lain.

Kedua orang tua Xiao Chen meninggal karena sebuah peperangan. Semenjak itu Xiao Chen di titipkan kepada ketua desa untuk di asuh.

Karena ketua desa asura dan istrinya tidak memiliki satupun anak, mereka dengan senang hati mau merawat anak berbakat seperti Xiao Chen bahkan sejak dia bayi. Sehingga tidak aneh jika Xiao Chen menganggap kedua orang baik itu sebagai kedua orang tuanya.

Meski sudah mengetahui kedua orang tua kandungnya telah lama meninggal. Xiao Chen tidak pernah terpuruk di dalam kesedihan dan hidup normal bersama dengan anak-anak lain.

Hari ini pria kecil itu terlihat berada di pinggir sebuah aliran air yang berada di belakang desa. Xiao Chen memang sering menghabiskan waktu sendirian di sana, karena merasa nyaman ketika sedang sendirian.

Xiao Chen nampak berbaring terlentang dengan kedua kaki sengaja di masukan ke dalam air untuk merasakan sensasi di gigit ikan-ikan kecil.

Xiao Chen menatap langit dengan raut nampak datar.

"Kenapa rasanya hampa sekali ? Seperti ada sesuatu yang hilang dan tidak lengkap di hati ku. Padahal aku memiliki keluarga dan teman, kenapa rasanya masih saja ada yang kurang ? Dari pagi sampai malam, aku melakukan banyak hal namun mengapa rasanya hampa dan tidak ada artinya bagi ku ? Kenapa setiap menatap langit, air hujan dan pemandangan yang indah, aku seperti sedang merindukan sesuatu. Tapi apa itu ? Tolong beri tahu aku, aku ini apa ? Aku ini siapa ? Aku di ciptakan untuk apa ? Kenapa rasanya hampa sekali ?"

Xioa Chen meremas pakaiannya di bagian dada kiri dengan raut sedikit meringis.

"Mengapa rasanya sesak sekali. Kenapa aku selalu merindukan sesuatu ? Bukan keluarga, teman atau kerabat. Ini sesuatu yang lain, tolong beritahu saya..."

*Tolong !!!!

Xiao Chen segera duduk ketika telinganya mendengar suara seseorang yang meminta tolong. Merasa ada seseorang yang butuh bantuan, segera Xiao Chen berdiri dan berlari menuju ke sumber suara yang membawanya masuk ke dalam sebuah hutan.

*Tolong ! Aku di sini, tolong bantu aku, siapa saja tolong aku !!"

Segera Xiao Chen mempercepat langkahnya menuju ke sumber suara, namun entah mengapa, suara itu seakan bergerak dan sengaja menuntunnya ke suatu tempat.

*Di sini aku di sini !

Setelah kurang lebih berlari selama 10 menit. Xiao Chen melihat seorang wanita muda bergaun biru duduk di bawah sebuah pohon, nampak wanita itu sedang memegangi kakinya.

"Ada apa denganmu ?"

Xiao Chen berjalan perlahan, mendekati wanita itu. Hingga akhirnya wanita itu berbalik dan memperlihatkan wajahnya yang sangat cantik.

"Tolong bantu aku,"

Setelah dapat di pastikan wanita itu adalah manusia biasa, Xiao Chen segera mendekatinya untuk mengecek keadaan wanita tersebut.

Xiao Chen terkejut melihat sebelah pergelangan kaki wanita itu terjerat oleh sebuah perangkap b4bi, serta kedua lututnya juga mengalami luka cukup serius.

Hanya dengan melihat kondisi luka dan pakaian yang di kenakan wanita itu. Xiao Chen tau kalau dia bukan berasal dari desa, sehingga baru pertama kali berjalan-jalan di hutan yang di penuhi dengan perangkap.

Karena sering sekali bermain di hutan, Xiao Chen tau tanaman obat apa saja yang bisa menyembuhkan luka seperti ini. Sehingga dengan mudah Xiao Chen dapat menemukan tanaman yang di perlukan.

Segera Xiao Chen menumbuk halus tanaman obat yang di temukan. ketika sudah menjadi hancur, tanaman itu perlahan-lahan Xiao Chen oles ke bagian luka wanita tersebut.

Wanita muda yang diketahui berumur sama seperti Xiao Chen itu nampak meringis, merasa perih di bagian lukanya ketika di oles salep buatan Xiao Chen. Xiao Chen yang sadar dengan ekspresi wanita itu hanya diam saja, bergegas mengobati semua lukanya agar dia tidak merasakan sakit lebih lama lagi.

Setelah selesai, Xiao Chen kembali berdiri kemudian berjalan pergi meninggalkan wanita sebelumnya.

Wanita sebelumnya yang telah di tolong oleh Xiao Chen merasa heran mengapa pemuda itu bersikap sangat dingin. Iapun berdiri dan diam-diam mengikuti Xiao Chen kerena merasa penasaran dengannya.

Awalnya Xiao Chen diam saja ketika sadar dirinya sedang di ikuti, namun lama kelamaan dirinya merasa tidak nyaman dan mencoba untuk menegur.

"Jalan kembali menuju desa hanya perlu belok kiri, kau tidak perlu mengikuti ku seperti itu."Xiao Chen berkata sambil terus berjalan, menuju ke tempatnya tadi.

"Aku bosan di desa, karena tidak ada yang bisa di ajak main bersama ? Ngomong-ngomong, nama ku adalah Qian Yu. Aku datang bersama ayah dan ibu dari akademi scarlet untuk mengambil beberapa anak berbakat di desa ini untuk bergabung ke akademi. Apakah kau tertarik mengikutinya ?"

"Aku tidak tertarik dengan hal semacam itu nona. Sebaiknya kau pulang, mungkin kedua orang tua mu sedang mencari keberadaan mu,"

"Aku sudah meminta ijin kepada mereka, kami akan kembali ketika hari menjelang sore. Siapa nama mu ?"

Xiao Chen tidak menjawab, kemudian dia memutuskan untuk mengubah arah dan kembali ke desa. Karena percuma saja dia kembali ke tempat sebelumnya, karena tidak akan merasakan ketenangan yang sama jika ada Qian Yu yang terus mengikutinya. Setelah berjalan beberapa saat, sampailah Xiao Chen di desanya. Membuat Qian Yu kesal karena merasa di permainkan oleh Xiao Chen, karena sebelumnya berpikir pemuda itu akan pergi ke tempat lain.

"Dasar anak aneh !"

Qian Yu berjalan melewati Xiao Chen dengan kesal sambil menghentakkan kaki. Sementara Xiao Chen yang merasa kalau wanita itu akan kembali ke desa dan tidak akan mengganggunya, berubah pikiran dan kembali berjalan menuju ke sungai sebelumnya.

Sesampainya di sungai tempat Xiao Chen merenung. Dia segera kembali ke tempat tadi dan berposisi seperti tadi.

"Nyaman sekali,"Gumamnya untuk kemudian menutup mata dan terlelap.

Setelah tidur selama hampir 3 jam lebih. Xiao Chen terbangun dan menyadari bahwa hari mulai gelap, sehingga iapun berdiri dan di lanjutkan dengan berjalan kaki menuju ke rumahnya.

Begitu kehidupan Xiao Chen, rasanya begitu normal hingga membuat dirinya sendiri bosan melakukan hal yang sama berulang kali.

Xiao Chen merupakan tipikal pemuda yang sangat pendiam, berwajah datar, dan jarang sekali tersenyum. Bahkan seseorang bisa menghitung jumlah kata yang keluar dari mulut Xiao Chen, namun daripada itu semua, Xiao Chen adalah anak yang cerdas namun dirinya malas untuk menunjukkan kelebihannya itu kepada orang lain.

Sesampainya di rumah orang tua angkat Xiao Chen yang merupakan tetua dari desa asyura. Xiao Chen dapat melihat 5 buah kereta kuda berjejer rapih di halaman rumah.

"Wanita tadi, belum kembali ?"Gumam Xiao Chen, merasa malas untuk melangkah ke kediamannya yang terbilang mewah.

Xiao Chen berpikir untuk pergi sebentar, setidaknya sampai orang-orang itu pulang. Namun saat akan melangkah pergi, Xiao Chen di panggil oleh ibu angkatnya.

Mau tidak mau, Xiao Chen berjalan memasuki kediamannya dan menghampiri ibu angkatnya yang merupakan wanita biasa berumur 35 tahunan.

Wanita paruh baya itu menatap khawatir Xiao Chen yang berdiri satu langkah di hadapannya.

"Kau ini kemana saja, membuat ibu khawatir. Masuklah, Ayah mu ingin bicara, katanya ada sesuatu yang ingin ia katakan kepadamu,"

"Apa mereka ada di dalam ?"

"Mereka ? Maksudmu pemimpin akademi scarlet dan tetua-tetua yang lain ??"

Xiao Chen mengangguk pelan, sedangkan ibu angkatnya nampak mengerti.

"Ibu paham Chen'er tidak suka dengan orang-orang asing, namun mereka adalah orang yang baik. Sudah ratusan tahun lamanya mereka berkerjasama dengan desa kita untuk mencari pendekar generasi baru, nak. Masuklah, ayah mu sudah menunggu,"

Xiao Chen hanya diam dan berjalan masuk ke dalam rumah. Jika ini bukan perintah ibunya, ia malas untuk bertemu dengan orang-orang itu.

Sesampainya Xiao Chen di ruang tamu. Dirinya langsung di sambut oleh belasan pasang mata yang menatap ke arahnya.

"Ini anak mu tuan Feng ?"Seorang pria paruh baya berumur 40 tahunan bernama Qian Tong menatap Xiao Chen sambil tersenyum kecil.

Ayah angkat Xiao Chen yang memiliki nama Xiao Feng mengangguk dan tersenyum."Benar, dia adalah anak ku satu-satunya,"

Qian Tong menatap Xiao Chen dari kaki sampai ke kepala, sementara Xiao Chen hanya berdiri dalam diam.

"Wah wah wah, anak ini memiliki hawa mana yang begitu kuat dan cemerlang. Siapa nama mu nak ?"

"Xiao Chen,"Katanya dengan datar tanpa ekspresi.

Xiao Feng tersenyum canggung,"Abaikan saja ekspresi nya senior Tong. Anak ku memang jarang sekali menunjukkan ekspresi nya,"

Qian Tong tersenyum mengangguk, dirinya malah merasa semakin tertarik dengan Xiao Chen.

"Sepertinya umur mu dan anak ku tidak terpaut jauh. Nah, Xiao Chen, apakah kau mau ikut bersama kami pulang ke akademi scarlet ?"

"Aku sudah mengatakan hal terkait permintaan tuan kepada nona Qian Yu,"

Qian Tong menatap Qian Yu yang duduk di sampingnya. Gadis itu nampak begitu acuh semenjak Xiao Chen hadir di ruangan tamu.

"Dia bilang kepadaku, jika dia tidak tertarik dengan hal berbau dunia beladiri,"

Qian Tong mengelus dagu, nampak berpikir untuk kemudian menatap Xiao Chen kembali.

"Bisakah Chen'er memberitahu ku kenapa tidak tertarik dengan seni beladiri ? Kau memiliki hawa mana yang begitu khas, sangat merugikan jika bakat seperti mu di sia-siakan,"

"Benar apa yang di katakan senior tong, nak. Di desa kita jarang sekali ada yang bisa beladiri atau bahkan menulis. Daripada itu, desa kita tidak akan maju jika terus begini, pertimbangkanlah permintaan senior Tong,"

Xiao Chen akhirnya mengerti mengapa ibunya menyuruh dirinya untuk menemui ayahnya."Ternyata ini yang ingin ayah bicarakan denganku,"

Xiao Feng tersenyum canggung karena keinginannya dengan cepat di ketahui oleh Xiao Chen.

"Kira-kira seperti itu. Nah bagaiman nak ? Senior Feng menunggu jawaban dari mu."

Xiao Chen tiba-tiba teringat dengan obrolan teman-temannya yang membicarakan tentang dunia diluar desa. Terbesit keinginan yang sama di pikirkan Xiao Chen, mungkin dari sana dia bisa mengetahui jati dirinya.

"Jika aku ikut kalian. Apakah aku akan menemukan takdir ku ? Apakah aku akan tetap melakukan hal yang sama berulang kali seperti yang ku lakukan selama hidup di sini ?

Semua orang sontak di buat bingung dan heran dengan perkataan Xiao Chen, Meraka sulit mencerna perkataan pemuda cerdas itu hingga tidak ada satupun yang mampu menjawab kecuali Qian Tong yang nampak tersenyum kecil.

Dari pertanyaannya saja, Qian Tong dapat menilai kalau Xiao Chen merupakan anak cerdas yang suka menilai sesuatu dari sisi yang berbeda.

"Pilihannya ada dua. Pertama kau ikut kami, maka kau akan melakukan banyak hal baru, mungkin kau juga dapat menemukan tujuan mu disana. Pilihan kedua, kau diam saja di desa ini dan melakukan hal yang sama berulang kali sampai kau mati."

Qian Tong tersenyum kecil menatap ke arah Xiao Chen."Kau bebas memilih,"

Xiao Chen hanya diam, dirinya menilai ayah Qian Yu cukup cerdas dan berbeda dengan anaknya. Xiao Chen juga berpikir kalau kedua orang tua angkatnya sudah menyetujui hal ini, sehingga tidak ada pilihan lain baginya selain menerima ajakan Qian Tong.

"Aku akan beres-beres,"

Qian Tong tersenyum puas mendengar jawaban Xiao Chen. Sementara itu

Xiao Feng segera merasa senang karena anaknya mau belajar, sehingga dapat membuat desa nya tidak ketinggalan jaman dan di kenal.

Setelah Xiao Chen selesai mengemasi barang-barangnya, dia segera pamit kepada ayah dan ibunya.

"Ingat untuk menjaga dirimu baik-baik Chen'er. Ibu dan ayah akan senantiasa menunggumu di sini,"

"Benar yang di katakan ibumu nak. Setiap satu tahun sekali, murid-murid dari akademi scarlet diijinkan untuk pulang ke rumah masing-masing. Gunakanlah kesempatan itu untuk berkunjung kembali ke sini,"

Xiao Chen mengangguk,"Aku mengerti,"

Karena semua orang sudah siap dan tinggal menunggunya saja, Xiao Chen bergegas menuju ke kereta kuda milik keluarga Qian.

Sementara itu Xiao Feng berjalan menghampiri Qian Tong dengan khawatir.

"Senior, tolong jaga anak kami. Dia tidak terlalu banyak bicara, jika sakit dia hanya diam dan tidak memberi tahu orang lain. Ku harap kau bisa mengubah kebiasaan nya itu,"

Qian Tong tersenyum, lalu menepuk pundak Xiao Feng.

"Tenang saja saudara, aku akan menjaganya seperti anak ku sendiri."

"Terimakasih Senior, aku benar-benar berharap dia dapat menjadi pendekar hebat seperti kedua orang tua kandungnya."

"Itu pasti, aku akan mengajari nya dengan baik. Kalau begitu aku pamit dulu,"

"Sampai jumpa senior."

Ketika beberapa kereta kuda mulai meninggalkan kediamannya. Xiao Feng dan istrinya merasa sedikit sedih, karena akan kembali kesepian setelah di tinggal Xiao Chen.

"Suamiku, aku lupa memberi tahu Chen'er untuk banyak-banyak makan sayur. Dia juga tidak boleh berendam terlalu lama , jika tidak dia bisa sakit."

Xiao Feng menenangkan istrinya yang panik. Dirinya sadar jika Xiao Chen adalah segalanya bagi mereka.

"Tenang saja istri ku, anak kita berada di tangan yang tepat. Aku mengenal senior Tong sudah sangat lama, bahkan kami bisa dikatakan saudara. Dia pasti akan menjaga Chen'er dengan baik."

"Rasanya pasti akan sangat sepi. Rumah sebesar ini hanya berisi kita berdua, biasanya ada Chen'er."

Tiba-tiba Xiao Feng tersenyum seperti serigala kelaparan.

"Mau mencoba membuat adik untuk Chen'er ?"

Seketika wajah Li Lian memerah, iapun di bopong Xiao Feng masuk ke dalam rumah.

2.KELOMPOK GAGAK HITAM

Malam haripun tiba, bulan nampak bersinar lebih terang dari biasanya. Sehingga meski kini rombongan kereta kuda keluarga Qian melewati sebuah hutan lebat, mereka masih bisa melihat dengan cukup jelas.

Jarak akademi scarlet sendiri terbilang lumayan jauh, butuh dua hari perjalanan untuk sampai karena akademi tersebut berada di sebuah kota besar di benua Han.

Akademi scarlet cukup dikenal luas karena sudah banyak penghargaan yang akademi itu dapatkan. Sehingga hanya sedikit orang sajalah yang bisa bergabung ke akademi scarlet, orang-orang itu iala orang yang memiliki sesuatu yang spesial di dalam dirinya.

Untuk tingkatan kultivasi terdiri dari enam macam.

•Tempered body - Tahap awal

•Intial elemen - Tahap 1 sampai 10

•Basic changes - Tahap 1 sampai 10

•True elemen - Tahap awal - akhir

•Podation elemen - Tahap awal - akhir

•Demigod - 1 sampai 3

Meski rombongan kereta kuda itu sekarang berada didalam sebuah hutan yang begitu lebat, tidak ada satupun orang yang takut dengan kehadiran hewan buas maupun hewan siluman. Daripada itu semua, mereka lebih takut dengan perampok dan sejenisnya. Karena hewan hanya akan memakan manusia, lalu meninggalkan sisanya ketika kenyang. Sementara perampok, mereka akan mencuri, merampas, membunuh sampai bahkan menculik. Untuk itulah, semua orang yang berada didalam 5 kereta kuda tersebut tidak henti-hentinya bersikap waspada serta selalu peka dengan keadaan sekitar.

Kereta kuda milik keluarga Qian yang berada di bagian tengah kereta lain nampak dipenuhi dengan tawa riang. Mereka sekeluarga sangat harmonis dan seringkali bercanda, sehingga membuat Xiao Chen yang duduk diam di antara mereka nampak begitu berbeda.

Qian Tong yang melihat reaksi datar Xiao Chen dari awal perjalanan sampai sekarang, merasa kalau ada yang aneh dan janggal dengan sikap pemuda tersebut.

Iapun memutuskan untuk bertanya, siapa tau ada yang dibutuhkan Xiao Chen karena pemuda itu terlalu malas untuk berbicara.

"Chen'er apa kau membutuhkan sesuatu ?"Qian Tong bertanya dengan lembut sambil tersenyum kecil.

Xiao Chen menggeleng pelan, lalu dengan datar berkata."Tidak ada,"

Segera Qian Tong merasa bingung dan tersenyum canggung karena kehabisan kata-kata. Padahal dirinya begitu ingin berbincang panjang lebar dengan Xiao Chen sebab dirinya merasa begitu tertarik dengan pemuda tersebut.

Sadar akibat dirinya terlalu bersikap dingin sampai membuat keadaan menjadi hening, Xiao Chen kemudian bertanya."Bisakah tuan bercerita tentang kedua orang tua ku ?"

Mendengar perkataan Xiao Tong tertawa, merasa senang karena akhirnya pemuda itu buka suara.

"Hahaha ! Kedua orang tuamu dulu merupakan satu anggota yang sama dengan ku. Baik itu orang tua kandung, maupun orang tua angkat mu, mereka semua merupakan teman seangkatan ku ketika kami masih menjadi pendekar muda di akademi scarlet. Ayah dan ibumu bernama asli Fu Chen dan Xi Xian, mereka berdua merupakan pendekar terhebat dibenua Han ini. Karena mereka begitu terkenal, mengakibatkan ada begitu banyak penjahat mengejar mereka sampai-sampai mereka takut untuk memberikan marga mereka kepada anak pertamanya. Seingatku kelahiran mu bertepatan dengan sebuah peperangan besar antara akademi scarlet melawan pasukan bara-bar di barat daya benua Han. Pertarungan itu merupakan pertarungan berat sebelah, karena akademi scarlet hanya memiliki sedikit anggota, sebaliknya pasukan bar-bar memiliki anggota jauh lebih banyak. Merasa tidak yakin bisa memenangkan peperangan ini, ayah dan ibumu sepakat untuk memaksa keluarga Xiao agar tidak ikut berperang demi menyelamatkan anak mereka satu-satunya.

"Ayah mu yang memiliki julukan pendekar pohenix es, dengan beringas membunuh semua manusia bar-bar dalam radius sekitar 1 kilo meter untuk melindungi istrinya yang saat itu sedang berada di kondisi terburuknya karena baru melahirkan. Meski ayah mu sudah berusaha sekuat tenaga, pada akhirnya dia tetap gugur setelah berhasil memenangkan peperangan seorang diri akibat luka parah yang di alaminya. Meski terluka sangat parah, bohong jika pendekar hebat seperti ayah mu tidak dapat bertahan di kondisi seperti itu, nyatanya dia memilih mati karena ingin tetap bersama dengan istrinya yang sudah meninggal."

Xiao Chen yang mendengar cerita panjang Qian Tong hanya diam mendengarkan. Kemudian dari balik pakaiannya, patriack Qian Tong mengeluarkan sebuah kalung biru muda pemberian Fu Chen ayah kandung Xiao Chen.

"Kau sungguh sangat mirip dengan ayah mu. Dia juga seorang pria yang pendiam, hingga akhirnya sifat dingin nya hilang ketika menemukan Xi Xian. Dari awalnya tidak memiliki tujuan yang berarti di dalam hidupnya, Fu Chen bangkit menjadi pendekar tangguh yang baik hati dan suka melindungi banyak orang karena dirinya memiliki seseorang yang sempurna berada di sisinya. Dia adalah ibumu, seorang wanita tangguh yang mampu mencairkan balok es abadi seperti Fu Chen."

Qian Tong memberikan kalung di tangannya kepada Xiao Chen, lalu menatap dalam mata pemuda itu.

"Sebelum ayah mu meninggal, beliau menitipkan benda ini kepadaku untuk diberikan kepada anaknya suatu saat nanti. Aku tidak tau sesuatu seperti apa yang ada didalam kalung ini, namun aku yakin ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan kalung ini kepadamu. Setelah menerima kalung ini, kau harus berjanji kepadaku untuk menyembunyikan identitas aslimu yang merupakan anak dari sepasang pendekar ternama, ini semua untuk melindungi mu dari orang-orang yang dendam dengan orang tua mu."

Xiao Chen hanya diam tanpa suara, lalu menerima kalung mendiang ayahnya yang diberikan Qian Tong untuk kemudian langsung dipakai.

Qian Tong tersenyum puas melihat kalung itu sangat cocok digunakan Xiao Chen. Merekapun kembali berbincang-bincang, dengan Xiao Chen yang menjawab semua pertanyaan keluarga Qian dengan menjawab iya dan tidak.

Selama perjalanan menembus hutan awalnya tidak ada sesuatu yang terjadi, semua berjalan lancar. Hingga tiba-tiba Qian Tong terkejut begitu merasakan ada banyak energi besar datang dari arah belakang menuju ke arah mereka dengan begitu cepat, kemungkinan mereka adalah sekelompok orang yang memiliki niat tidak bagus.

Merasa tidak mungkin bisa kabur, mengingat orang-orang yang mengejar memiliki gerakan lebih cepat dari gerakan kuda. Qian Tong memerintahkan semua bawahannya untuk berhenti serta bersiap menerima serang, sementara dirinya yang akan menjaga keluarganya.

Sontak anggota Qian Tong yang berjumlah 15 orang pendekar muda ditingkat Basic Changes tahap menengah hingga akhir, segera turun dari kereta kuda dan bersiap di posisi masing-masing dengan menggegam macam-macam senjata yang mereka buat dari elemen masing-masing.

Qian Tong sendiri terlihat cukup tenang, kini yang menjadi pikiran pria itu hanyalah untuk melindungi keluarganya yang berlindung didalam kereta kuda dari serangan luar.

"Bersiaplah di posisi masing-masing ! Mereka akan segera tiba, kemungkinan sekelompok perampok berjumlah 50 orang."Kata seorang pendekar yang berposisi di barisan paling depan.

Tidak berselang beberapa lama, dari arah depan murid-murid akademi scarlet. Datang sekelompok orang berjumlah sama seperti yang sudah diperkirakan Qian Tong, mereka nampak menggunakan pakaian serba hitam berdiri di hadapan murid-murid akademi scarlet sambil bersiap dengan menggenggam senjata masing-masing.

"Selamat datang di area kekuasaan ku. Nama ku Wang Chun, pemimpin dari kelompok gagak hitam,"Seorang pria bertubuh tinggi tegap yang berdiri di barisan paling depan berkata.

Melihat kalau yang menghadang mereka adalah sekelompok bandit kelas atas, segera Qian Tong naik pitam karena mereka adalah sekelompok orang yang suka menculik dan menjual organ tubuh manusia ke pasar gelap.

"Lancang ! Berani-beraninya kau dan kelompok mu mencari masalah dengan menghadang perjalan ku !!"

Dari dalam tubuh Qian Tong, keluar semacam energi mana yang begitu melimpah hingga membuat semua lawanya terkejut menyadari hawa disekitar mereka terasa pengap dan juga sedikit gelap.

'Pendekar Pondation Elemen tahap akhir !!'Gumam semua anggota gagak hitam, dengan raut nampak terkejut dan tidak menyangka akan bertemu dengan pendekar di tingkat setinggi itu.

Meski Wang Chun juga merupakan pendekar tingkat Pondation Elemen, namun tingkatannya masih berada di bawah Qian Tong, sedangkan jarak antar satu tingkatan saja kekuatannya dibedakan seperti langit dan bumi.

'Meski demikian, kelompok ku memiliki jumlah jauh lebih banyak dan kekuatannya berada di atas murid-murid orang itu. Dengan mengadakan hal ini mungkin aku bisa bertahan, sampai yang lain datang,'Gumam Wang Chun, kemudian tersenyum menyeringai ke arah Qian Tong.

"Kau sungguh hebat karena bisa menembus tingkatan pondation elemen diusia yang masih terbilang muda. Tapi apakah kau tidak lihat kelompok ku memiliki jumlah lebih banyak dan lebih kuat dari murid-murid mu,"

Qian Tong tersenyum kecil,"Apakah murid-murid ku menunjuk ekspresi takut ?"

Sontak Wang Chun tercengang, ketika baru sadar 15 pendekar muda di hadapannya memiliki ketenangan luar biasa dalam menghadapi lawan yang lebih kuat dari mereka.

"Inilah ajaran akademi ku. Kami di latih bukan untuk menjadi yang terkuat namun di didik untuk mampu mengalahkan yang terkuat meski memiliki kemampuan di bawah lawan,"

Wang Chun nampak terkejut dengan gigi merapat, karena usahanya untuk menekan mental Qian Tong gagal dengan begitu mudahnya.

"Ka-kau, setelah ini jangan salahkan aku atas kematian seluruh murid mu !!"

Segera Wang Chun mengerahkan seluruh anggotanya untuk menyerang seluruh murid-murid Qian Tong.

Namun seperti yang dikatakan Qian Tong, anak-anak muda itu mampu membuat lawan yang maju kembali mundur dengan beberapa serangan.

Segera Qian Tong melesat menyerang Wang Chun agar orang itu tidak ikut campur dalam pertarungan murid-muridnya.

Terjadi sebuah pertarungan menegangkan antara pendekar tingkat Pondation elemen, kekuatan mereka yang besar meluluh lantakkan tempat itu dengan serangan yang keduanya lancarkan, namun jelas terlihat kalau Wang Chun kewalahan menghadapi Qian Tong yang jelas lebih unggul darinya.

Tidak cukup menghancurkan pepohonan di sekitar berhentinya kereta kuda. Pertarungan Qian Tong melawan Wang Chun di lanjutkan di atas udara, menciptakan gelombang kuat setiap kali mereka mengadu pukulan.

Sekitar 15 menit saling bertukar serangan, Wang Chun di buat terpental oleh pukulan Qian Tong yang membuatnya melesat ke bawah dan menghantam sebuah goa hingga hancur bagian luarnya.

Dari puing-puing batu yang hancur, Wang Chun kembali berdiri dengan banyak luka menghiasai tubuhnya.

Iapun menatap Qian Tong yang mengambang di udara."Kau sangat kuat namun sedikit bodoh. Apakah kau tidak lihat apa yang sedang terjadi dengan keluarga mu ?"

"Apa ?!"

Sontak Qian Tong menatap ke arah kereta kuda miliknya. Di sana kelompok gagak hitam yang sudah di rencanakan untuk datang ketika lawan sedang bertarung. Segera menawan Xiao Chen dan Qian Yu, sedangkan istrinya nampak bertarung melawan mereka dan berhasil mengalahkan sebagian. Tetapi seorang perampok yang tersisa segera membawa pergi Xiao Chen dan Qian Yu, sementara sebagian kelompok gagak hitam yang tersisa segera menghadang istri Qian Tong yang hendak akan menyusul Qian Yu dan Xiao Chen.

Saat Qian Tong hendak terbang menyusul anak dan muridnya. Tiba-tiba dari bawah Wang Chun kembali menyerangnya, namun kali ini kekuatannya terasa jauh lebih kuat dari sebelumnya setelah sempat mengkonsumsi semacam pil merah terlarang.

3.TERJEBAK DI DUNGEON

Pertarungan antara Qian Tong melawan Wang Chun masih terus berjalan di udara dengan ketinggian 100 meter dari permukaan tanah. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Qian Tong nampak kewalahan menghadapi Wang Chun yang menyerang membabi-buta.

Dilihat dari keadaan fisik Wang Chun yang mulai berubah, dari warna kulit dan matanya yang memerah.

Qian Tong dapat menebak orang itu telah mengkonsumsi sebuah pil terlarang yang dapat meningkatkan kekuatan penggunanya hingga beberapa-kali lipat, bahkan mungkin kemampuan Wang Chun kini sudah berada satu tingkat di atas Qian Tong.

Meskipun pil terlarang yang dikonsumsi Wang Chun mampu memberikan dampak besar dalam meningkatkan tingkat kultivasinya. Pil ini juga memiliki efek samping yang bisa meledakan tubuh Wang Chun jika penggunanya terus menerus bertarung.

'Orang ini benar-benar gil4, jika dibiarkan terus-menerus tubuhnya bisa meledak. Daripada itu semua, tidak diketahui sampai kapan orang ini bertahan sehingga membuatku tidak bisa membantu dalam hal menyelamatkan kedua anak itu. Sekarang keselamatan putri ku berada di tangan mu, Xiao Chen.'

______

Sementara itu di tempat murid akademi scarlet, mereka nampak kompak saling membantu teman-temannya yang kesulitan menghadapi lawan. Sehingga berkat aksi mereka yang kompak, setengah dari jumlah awal anggot gagak hitam mulai berguguran.

Merasa kalau lawan mereka terlalu kompak, sampai-sampai tidak bisa menembus pertahanan sekelompok pemuda itu. Setengah dari anggota gagak hitam mulai mengubah pormasi untuk memecahkan konsentrasi 15 pemuda berbakat tersebut.

Sadar kalau sekelompok anggota gagak hitam itu hendak memecah-belah kekompakan mereka. Ke 15 pemuda itu segera berpencar dan menciptakan pormasi 15 bintang, untuk kemudian menyerang menggunakan kekuatan penuh ke arah kelompok gagak hitam yang tersisa. Membuat semua anggota gagak hitam yang terjebak di dalam pormasi 15 bintang segera tergeletak kehilangan kesadaran. Hal ini terjadi karena ke 15 pemuda itu mengumpulkan mana mereka ke tempat yang sama lalu menggunakannya untuk menyerang mental lawan di tengah-tengah pormasi dan membuatnya tumbang.

Akhirnya setelah 30 menit bertarung, seluruh anggota gagak hitam sudah berhasil dikalahkan oleh 15 pemuda tanpa mengalami luka serius.

Mereka semua kembali hendak membantu istri Qian Tong yang nampak sedang bertarung melawan sekelompok anggota tambahan gagak hitam.

Namun saat hendak dibantu wanita itu malah menyuruh 15 pemuda akademi scarlet untuk pergi membantu Qian Yu dan Xiao Chen.

"Selamat kedua anak itu, aku bisa mengatasi ini !"

Perintah wanita itupun langsung di turuti ke 15 pemuda, mereka melesat mengejar lawan yang sudah menyandera Qian Yu dan Xiao Chen. Lagian kekuatan istri Qian Tong tidak berada terlalu jauh di bawah suaminya, sehingga menghadapi sekelompok anggota gagak hitam adalah permainan mudah baginya.

________

Sementara itu di sebuah benteng kecil di tengah hutan. Qian Yu dan Xiao Chen di bawa masuk ke dalam benteng tersebut oleh seorang pria bertopeng gagak silver.

Tidak seperti Qian Yu yang panik dan minta untuk dilepaskan. Xiao Chen tetap tenang dan diam, meski keadaan membahayakan bagi keduanya.

Di dalam benteng kecil itu masih terdapat kelompok gagak hitam yang tersisa, mereka segera menutup gerbang benteng untuk mencegah datangnya serangan.

Segera orang yang membawa Qian Yu dan Xiao Chen, memasuki sebuah ruang tahanan yang berada di bawah tanah bernama dungeon.

Sesampainya di dungeon, Xiao Chen dapat melihat 5 buah jeruji besi. Di dalam satu jeruji terdapat puluhan anak kecil dari usia 7-10 tahun di dalamnya, kemungkinan mereka telah di culik dan akan di jual.

Anak-anak korban penculikan itu nampak melihat Qian Yu dan Xiao Chen dengan tatapan kosong. Wajar saja mereka bersikap seperti itu, karena diusia muda mereka sudah terkena tekanan mental akibat terlalu lama tinggal di tempat yang gelap dan lembab.

Xiao Chen menoleh ke arah kanan.'Di lihat dari postur tubuh mereka yang kurus kering. Sepertinya sudah lama mereka tertahan di tempat ini.'

Kemudian Xiao Chen dan Qian Yu di lempar ke sebuah jeruji kosong. Hanya ada mereka berdua di sana, sehingga pria yang telah membawa mereka memutuskan untuk mengikat kedua tangan dan kaki Xiao Chen serta

Qian Yu menggunakan akar pohon untuk berjaga-jaga.

"Tuan, saat ini kita sedang diserang ! Bagian depan benteng sudah berhasil di tembus, sekarang anggota pertahanan sedang menghadang pergerakan lawan !!"

"Apa ! Jangan biarkan mereka masuk lebih dalam. Persiapkan semua senjata yang ada, aku sendiri yang akan turun tangan !"

Pria bertopeng gagak silver itupun melangka pergi meninggalkan dungeon untuk menahan serangan 15 pemuda yang menggempur pertahanan mereka.

Melihat kesempatan itu, Qian Yu gunakan untuk mengeluarkan mana agar ikatan di tangan serta kakinya bisa terlepas.

Namun apalah daya seorang bocah perempuan yang sama sekali belum berlatih kultivasi, tenaga mana milik Qian Yu masih terlalu lemah untuk melepaskan akar pohon yang mengikat tangannya.

Meras putus asa karena semua rencananya gagal, Qian Yu menangis sejadi-jadinya sambil memanggil ayah dan ibunya.

Membuat Xiao Chen merasa risi mendengarnya."Diamlah, tangisan mu bukan hanya membuat gendang telinga ku hampir pecah tapi juga akan menarik perhatian orang tadi untuk kembali."

Segera tangisan Qian Yu seketika berhenti. Lalu perhatiannya teralihkan kepada Xiao Chen yang nampak berusaha memutuskan akar pohon menggunakan sebuah belati yang dirinya curi dari pria bertopeng sebelumnya.

"Pantas saja kau terlihat begitu tenang, sejak kapan kau mendapatkan belati itu ?"

"Sejak kau mulai menangis meminta dilepaskan,"

Meski perkata Xiao Chen terkesan seperti hinaan. Nyatanya saat sedang di gendongan dengan posisi terbalik menuju ke dungeon, Xiao Chen menggunakan tangisan Qian Yu sebagai pengalih perhatian agar dirinya dapat mengambil belati yang tersimpan di samping pinggang pria sebelumnya.

Qian Yu mengangguk,"Ternyata meski kau sangat pendiam, kau sangat pintar,"

Xiao Chen hanya diam menanggapi pujian Qian Yu. Setelah ikatan di kaki dan tangannya berhasil lepas, Xiao Chen berdiri dan melempar belati sebelumnya kepada Qian Yu.

"Apa ?! Kau kira dengan memberikan belati ini aku bisa lepas ? Karena kau sudah lepas, mengapa kau tidak bantu aku melepaskan ikatan ini,"

Xiao Chen berjongkok di depan jeruji besi,"Kita tidak memiliki cukup waktu, pria bertopeng tadi sangat kuat. Mungkin senior-senior sebelumnya tidak bisa bertahan lama, sebelum itu terjadi kita sudah harus keluar,"

"Tapi aku tidak bisa melakukannya sendirian,"

"Kenapa kau tidak menggunakan waktu yang tersisa untuk mencoba, ketimbang merengek ? Di sana masih ada anak-anak yang perlu di selamatkan,"

Qian Yu kemudian meraih belati yang tergeletak di belakang dengan susah payah, setelah belati berhasil di dapatkan iapun bingung dengan cara keluar dari dungeon ini.

"Bagaimana cara kita keluar ? Meski sudah lepas dari ikatan, belum tentu kita bisa melarikan diri dari penjara ini,"

Xiao Chen memperhatikan keadaan jeruji besi di hadapannya, lalu menemukan sesuatu yang menarik di permukaan tanah."Ternyata jeruji ini tidak dibuat sampai menembus tanah, kita bisa sedikit menggali tanah dan keluar di antaranya,"

Setelah berhasil membebaskan dirinya, Qian Yu berjalan menghampiri Xiao Chen.

"Lalu apa yang harus kulakukan ?"

"Berteriak, beri tahu yang lain untuk menggali tanah di antara jeruji."

"Bagaimana jika orang tadi mendengar teriakan ku ? Lagian apakah kau yakin rencana ini akan berhasil ??"

"Orang tadi kemungkinan sedang bertarung, tidak mungkin bisa ke sini dalam waktu dekat. Mengenai rencana ini pasti berhasil, sebab tanah di sini sangat lembut dan mudah di gali."

Qian Yu mengagguk lalu berkata lantang agar suaranya bisa di dengar oleh anak-anak lain.

"Kalian semua ! Apakah dengar perkataan ku ?! Gali tanah di antara jeruji besi, kira-kira sampai tubuh kalian bisa melewatinya. Waktu kita terbatas, jadi gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya !!"

Segera anak-anak yang terkurung mengikuti arahan Qian Yu, mereka bergotong royong menggali tanah di antara jeruji besi.

Setelah beberapa saat menggali, akhirnya Xiao Chen dan Qian Yu berhasil bebas, begitu juga dengan semua anak yang lain.

"Lalu apa yang harus kita lakukan ?"Tanya Qian Yu.

Xiao Chen terdiam sejenak untuk berpikir."Kemungkinan pria bertopeng sebelumnya masih bertarung diluar sana, sehingga kita tidak bisa keluar dari jalur depan. Apakah ada yang tau dungeon ini menuju kemana ?"

Seorang pemuda berumur 9 tahun bertubuh kurus dan berkulit hitam mengangkat sebelah tangan."Dulu aku adalah budak disini, aku mengetahui kalau dungeon ini memiliki dua jalan keluar. Pertama jalan depan, kedua jalan belakang menuju hutan."

Xiao Chen mengangguk,"Tuntun kami,"

Pemuda sebelumnya mengangguk kemudian berlari ke arah jalan belakang dungeon, dari belakang Xiao Chen dan Qian Yu menyusul dengan anak-anak lain.

Setelah berjalan sekitar 5 menit, mereka dihadapkan dengan sebuah pintu besar. Segera pemuda berkulit hitam sebelumnya mengacak-acak gentong yang berada dekat dengan pintu di hadapannya.

Xiao Chen yang heran segera menghampiri pemuda itu dan menepuk pundaknya."Apa yang sedang kau lakukan ?"

"Di antara gentong ini terdapat sebuah kunci. Kunci itulah yang bisa kita gunakan untuk membuka pintu ini,"

Xiao Chen yang mendengar segera menyuruh yang lain untuk membantu, karena akan lama jika berkerja sendiri-sendiri mengingat jumlah gentong yang ada hampir mencapai 100 buah.

Segera semua anak-anak itu mengecek semua gentong yang ada, harapan mereka pupus ketika semua gentong sudah di cek namun kunci yang dikatakan tetap tidak ketemu.

"Sepertinya kunci tersebut sudah di pindahkan, maafkan aku semuanya.."Ujar pemuda berkulit hitam itu menyesal.

Xiao Chen menepuk pundak pemuda itu, kemudian menatapnya serius.

"Kita sudah sampai sejauh ini karena mu. Aku yakin kau bisa, cobalah untuk mengingatnya. Pasti ada kunci lain."

Pemuda itupun berpikir keras, lalu matanya melebar ketika mengingat sesuatu."Pada ruangan yang berada di kelokan itu, terdapat sebuah kotak mayat. Dulunya orang itu merupakan penjaga dungeon, besar kemungkinan di dalam kotak mayat itu tersimpan sebuah kunci yang sama."

Xiao Chen mengagguk,"Aku mengerti, tetaplah disini dan jaga yang lain selagi aku mencari kunci itu."

Segera Xiao Chen berlari menuju kelokan sebelumnya yang diperkirakan berjarak 10 meter dari pintu belakang dungeon. Sementara Qian Yu dan anak-anak yang lain menunggu Xiao Chen dengan perasaan cemas.

'Xiao Chen, kumohon cepatlah."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!