Happy birthday to you (Happy birthday)
Happy birthday to you (Happy birthday)
Happy birthday to you, oh
Tiup lilinnya
Tiup lilinnya
Sekarang juga
"Ayo, Al. Make a wish." teriak salah satu tamu ulang tahun.
Di dalam hati Alya berdoa,"tuhan berikan aku ke bahagian. Permudahkan jalan ku untuk meraih kesuksesan ku kelak."
Lalu Alya meniup lilinnya dan tiba-tiba ada seseorang pria datang mendekat dengan wajah terlihat bersinar.
"Silau sekali." gumam Alya.
"Will you marry me?" tanya sosok pria tersebut sambil berlutut melamar Ayla dan memberikan sebuah cincin berlian.
Alya hanya menganggukkan kepalanya pria tersebut berdiri dan menatap Alya dengan lekat lalu mencium bibir Alya.
"Astaga Alya!" teriak Lisa melihat anak semata wayangnya memonyongkan bibirnya.
"Ah mama!" teriak Alya.
"Apa Alya?" tanya Lisa tampak binggung.
"Lagi asik-asik ciuman juga." celoteh Alya.
"Kamu, mesum sekali Alya." Lisa menepuk bahu sang anak.
"Laki-lakinya ganteng tau ma." Alya tersenyum.
"Mandi sana mandi." Lisa mendorong Alya ke dalam kamar mandi.
"Ih mama nyebelin banget sih." gerutu Alya sambil mencuci mukanya di wastafel.
Alya melihat wajahnya di kaca,"gila kenapa tadi aku bermimpi begitu nyata. Mana ganteng banget lagi." Alya bermonolog.
Selesai mandi Alya langsung masuk ke dalam walk in closet memilih-milih dres yang pantas ia kenakan. Berdandan natural adalah khas Alya hanya mengenakan lip balm bibirnya saja sudah merah merona. Berganti memakai maskara sudah lentik bulu matanya. Tanpa memakai bedak saja sudah bersih dan cantik. Rambutnya yang panjang Alya kepang agar tidak menggagunya beraktifitas hari ini. Alya pun turun ke bawah menemui ke dua orang tuanya untuk sarapan pagi.
"Pagi pa." Alya lalu mencium pipi Tomi.
"Iya sayang." jawab Tomi.
Alya duduk dengan anggun lalu melahap sandwichnya. Tomi melihat gadis kecilnya itu lahap sekali makannya. Tomi sangat bahagia melihat gadis kecil tubuh sehat dan menjadi gadis sangat cantik.
"Papa punya hadiah buat kamu, sayang."
"Apa pa?" Alya menatap sang papa dengan rasa penasaran.
"Kado kamu ada di depan." Tomi berdiri berjalan ke depan.
Alya pun mengikuti Tomi dari belakang Lisa mengekori juga. Di depan rumah hadiah sudah terpapang sangat jelas. Wajah Alya langsung berbunga-bunga seperti ada lope-lope bertebangan.
"Oh my god!" teriak Alya histeris.
"Kamu suka?" tanya Tomi.
"Pasti pa. I love you so much." Alya memeluk Tomi.
"Mama nggak di peluk nih." cibir Lisa.
"Duh-duh mama ku sayang. Alya memeluk Lisa dengan erat.
Alya melepas pelukkan lalu menghampiri hadiahnya dan membuka pintu mobil sport keluaran terbaru dari Maserati Mc20.
"Oh my god. Gila keren banget dalemnya." Alya tampak bahagia lalu beberapa menit ia berpikir."Papa dapet uang dari mana? bukannya perusahaannya akan bangkrut." Alya sedikit curiga.
Alya keluar dari mobil langsung mencari ke beradaan Tomi dan Lisa. Alya menaiki tangga lalu menuju kamar ke dua orang tuanya. Alya mengetuk kamar ke dua orang tuanya.
"Siapa!" teriak Lisa.
"Alya ma." sahut Alya.
"Masuk sayang." teriak Lisa lagi.
Alya membuka pintu kamar ke dua orang tuanya dengan wajah masam.
"Kenapa wajah anak papa kok gitu?" tanya Tomi penasaran.
"Papa bohong sama aku ya? katanya papa akan bangkrut. Kenapa membeli mobil mewah seperti itu." selidik Alya.
"Papa, sudah dapat investor untuk perusahaan papa sayang."
"Papa juga akan ada suprise waktu ulang tahun mu nanti sayang." sahut Lisa.
"Beneran ma?" wajah Alya lansung berubah ekspresi bahagia.
"Untuk apa mama bohong." jawab lisa.
****
Di sebuah cave Larisa ,Chika dan Victor telah menunggu ke datangan Alya.
"Ni orang lama banget sih." gerutu Larisa.
"Sabar kali. Mungkin macet dijalan. Orang mah mikir positif Sa." jawab Chika.
"Bener itu." sahut Victor.
"Lagian aku telepon tadi nggak bisa kak." jawab Larisa menatap Victor dengan protes.
"Sudah-sudah Ris." Chika melerai sebelum Victor membalas perkataan Larisa."Kalian itu saudara sepupu kerjaannya berantem mulu. Kapan si kompaknya." cibir Chika.
Tiba-tiba di luar cave mereka bertiga melihat Alya membawa mobil barunya. Karena posisi mereka duduk diluar cave.
"Gila Alya bawa mobil baru." ucap Larisa kagum.
"Mungkin kado dari orang tuanya Ris." jawab Chika.
"Iya bener itu." sahut Victor.
Alya berjalan menghampiri teman-temannya dengan gaya modisnya dan tersenyum sangat manis.
"Hello semuanya." sapa Alya.
"Iya Alya." jawab Victor.
"Tumben kakak ikut ngumpul. Ada apa ini?" tanya Alya.
"Lagi pengen aja Al." Victor tersenyum.
"Aku pengen ketemu kamu Al. kenapa kamu nggak peka sih. Sama perhatian aku ini." batin Victor.
"Woy!" teriak Larisa menutup mata Victor.
"Apaan si Ris." sungut Victor.
"Biasa aja kali liatinnya. Sampek nggak berkedip gitu liat ke cantikan Alya." goda Larisa.
Chika dan Alya mendengar ejekan Larisa ke Victor hanya bisa terkekeh.
"Memangnya aku cantik ya kak Victor?" tanya Alya sambil mengoda Victor.
Victor hanya mengganggukan kepalanya dengan tatapan cengo. Mereka bercengkrama membahas ulang tahun Alya yang akan di adakan besok.
"Al, gimana ulang tahun kamu? sudah siap kan?" tanya Chika.
"Sudah dong. Tim organizer sudah menyelesaikannya. Jadi besok ultah aku dirumah sangat mewah." ucap Alya dengan sombong.
"Eh, jadi itu mobil baru kamu Al?" tanya Larisa sambil menunjuk mobil Alya.
"Keren kan? papa aku emang best banget. Tau aja ke mauan anaknya." jawab Alya.
ke tiga sahabat Alya hanya menggelengkan kepalanya. Waktu telah berlalu waktunya mereka pulang ke rumah masing-masing. Saat di pintu keluar Alya tak sengaja menabrak seorang wanita yang lebih dewasa dari dirinya dan lebih seksi.
"Aduh. Kamu punya mata nggak sih!" bentak Velicia.
"Maaf tante, nggak sengaja." ucap Alya dengan santai.
Karena ada keributan kecil Daniel yang dari toilet kaget."Ada apa sayang?" tanya Daniel.
"Ada bocah ingusan menabrak aku sayang." Velicia membuang muka.
"Om maaf ya. Saya tidak sengaja." Alya senyum sangat manis.
Daniel menatap Alya tanpa berkedip, jantung Daniel tiba-tiba berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Sayang!" teriak Velicia.
"I-iya. Kenapa?" Daniel sudah tak fokus semenjak melihat Alya.
Alya mendekati Daniel membisikkan sesuatu di telinga Daniel. Daniel pun tak bergeming hanya melihat Alya pergi sambil melambaikan tangannya kepada Daniel dan Velicia.
"Kamu!" teriak Velicia lagi sambil mencubit pingggang Daniel.
"Aaauu, sakit sayang." Daniel menahan sakit dan mengusap-usap pinggangnya.
"Suruh siapa kamu menatap bocah ingusan itu tak bekedip! kamu suka padanya!" sungut Velicia.
"Tidak mana mungkin sayang. Cantik kamu dari pada dia." selah Daniel.
"Lalu apa yang dia bisikkan tadi." selidik Velicia.
Bersambung.....
Happy reading guys,
Jagan lupa memberi like,komentar,vote & hadiah.
Stay tune terus ya guys,jangan lupa tekan tanda favorit agar kalian tidak ketinggalan.
Terimakasih atas dukungan kalian.
1 like pun sangat berarti untuk ku ❤❤❤
Jangan lupa follow ig dewi_masitoh55
#salamhalu
"Kata bocah ingusan tadi bilang jika kamu sangat cantik sayang. Dia benar-benar minta maaf katanya." ucap Daniel bohong.
"Kalo aku jujur bisa diamuk Velicia pasti." batin Daniel.
Flashback
Saat Velicia sedang mengomel ria, Alya sangat geram rasanya ia tau jika bersalah. Tapi bukan Alya rasanya jika tidak mengerjain orang. Alya mempunyai ide jika ia ingin membuat Velicia cemburu dengan membisikan sesuatu kepada Daniel. Saat ada ke sempatan lalu Alya masuk ke celah itu untuk membisikkan sesuatu di telinga Daniel yang sedang berdiri disampingnya.
"Om, kenapa sih mau tante-tante bawelnya minta ampun. Besok-besok cari yang anggun ya. Bye." bisik Alya ditelinga Daniel.
Saat Daniel mendengar suara Alya menurutnya sangat seksi membangkitkan ke jantanannya. Baru kali ini Daniel merasakan seperti ini suaranya saja membuatnya tak berdaya.
Flashback Off
Di rumah Alya masuk ke dalam kamar mencari Ken-ken kucing ke sayangannya.
"Bi Inah!" teriak Alya.
"Iya non kenapa?" tanya bi Inah sambil tergopoh-gopoh.
"Pelan-pelan bi. Jangan lari-lari jatuh nanti. Ngegelinding kaya bola gimana coba?" Alya sambil terkekeh.
"Nona bisa aja. Kenapa manggil saya?"
"Ken-ken di mana bi? kok di kamar aku nggak ada?" wajah Alya berubah masam.
"Ken-ken sama tuan di kandangin di belakang Non. Kata tuan nggak boleh taruh kamar nona Alya." penjelasan bi Inah.
"Huh! papa ini buat tensi aku naik aja." Alya pergi ke belakang untuk melihat Ken-ken, apakah baik-baik saja.
Saat di belakang Alya melihat Ken-ken dikandangin sedikit sedih. Tanpa Alya sadari bi Inah mengikuti dari belakang.
"Astaga, bik. Buat saya kaget aja." ucap Alya sambil mengusap dadanya karena kaget.
"Maaf Non. Ini saya mau kasih kunci kandangnya." bi Inah memberikan kuncinya.
"Ya, tuhan papa!" teriak Alya.
"Kenapa Non?" tanya bik Inah.
"Kenapa bisa begini bik. Kucing aku jadi banyak gini?" Alya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Alya membuka kadang kucing sangat besar itu lalu masuk ke dalam dan bermain bersama kucing-kucing lucu itu.
"Ken? kamu seneng banyak temen?" tanya Alya sambil mengelus bulu-bulu halus Ken-ken.
"Meong-meong... meooooong (Aku senang banyak kucing perempuan)." ucap Ken-ken.
Yang seolah-olah Alya mengerti bahasa kucing langsung menjawabnya."Alah kamu Ken-ken. Gatel banget kamu pengen kawin ya?" ejek Alya.
"Meong ... meong..(Bodo amat gue mau ketemu kuncing cantik)." balas Ken-ken meninggalkan Alya.
"Dasar kucing!" gerutu Alya.
"Kamu suka kado dari papa sayang." tiba-tiba suara Tomi mengagetkan Alya.
"Makasih ya pa." Alya memeluk Tomi."Loh papa nggak ke kantor?" selidik Alya.
"Papa lagi pengen deket-deket sama kamu. Nanti kalo kamu di bawa suami kamu pergi dari rumah ini. Papa sudah puas bersama mu." basa-basi Tomi.
"Siapa juga mau nikah pa. Aku masih muda. Masih bisa mengejar karir. Aku masih ingin menjadi pengusaha sukses." lugas Alya dengan jelas.
"Jika papa memohon apa kamu tidak mau?" tanya Tomi dengan ragu.
"Papa jangan ngadi-ngadi deh. Papa bercanda kan?" Alya menatap sang papa dengan lekat.
"Udah gila kayanya bokap gue. Nyuruh gue nikah! jodoh aja belum keliatan hilalnya juga." gerutu Alya dalam hati.
"Papa punya hutang budi dengan seseorang sayang. Papa ingin menjodohkan mu dengannya. Karena itu permintaannya jika ingin membantu perusahaan papa." penjelasan Tomi.
"Jadi papa ingin menjual anak papa. Demi perusahaan maksud papa begitu?" cibir Alya melengang pergi meninggalkan Tomi."Pa, No-no-no." ucap Alya dari kejauhan.
Di kamar Alya mengganti pakaian di walk in closet lalu Alya berkeliling melihat koleksi-koleksi pakaiannya bermerk, tas dan sepatunya branded yang harga fantastis. Tiba-tiba muncul di benak Alya untuk menjual mereka untuk bertahan hidup. Jika orang tuanya bangkrut Alya bisa membuka usaha kecil-kecilan terlintas di benak Alya.
"Apa aku sanggup hidup susah? tapi aku tidak tega melihat papa ke susahan." Alya termenung dengan duduk melipat lututnya.
"Sayang kamu sedang apa?" tanya Lisa.
"Mama ih ngagetin aja sih." Alya mengusap dadanya dengan dramatis.
"Kamu itu kenapa sayang? kaya lagi mikirin sesuatu?" tanya Lisa dengan berpura-pura tidak tau soal kecemasan anaknya.
"Ma, papa mau jodohin aku." Alya berdiri lalu memeluk mamanya dengan terisak.
"Semoga-semoga mama percaya dengan akting ku. Ya tuhan, please!" Alya menjerit dalam hati.
"Mama tidak bisa berbuat apa-apa sayang." Lisa merenggangkan pelukkannya lalu mencekam bahu sang anak dengan lembut."Papa, selama ini tidak pernah meminta sesuatu bukan?" tanya Lisa.
"Belum pernah ma." jawab Alya.
"Jadi mama mohon kabulkan permintaan papa mu. Besok di pesta ulang tahun mu calon mu akan datang." lugas Lisa dengan jelas.
"Hah." Alya syok.
"Apa sayang?" Lisa menelisik.
"Aduh, ma. Nanti aku malu dengan teman-teman ku. Alya yang cantik ini di jodoh kan dengan pria tua, jelek, gemuk, rambut keriting. No ma. No!" tolak Alya.
"Enak aja kamu ngomong. Laki-laki yang akan dijodoh kan dengan mu itu ganteng banget. Percaya ama mama kamu pasti suka." Lisa mencoba meyakinkan.
"Mana fotonya?" Alya mengulurkan tangannya.
"Mama nggak punya sayang. Tapi sudah tau. Ingat besok sayang." Lisa meninggalkan Alya.
"Ya tuhan! tahun ini ulang tahun yang tersial! dalam hidup ku! apa? perjodohan! mati aja gue. Eh, jagan-jangan masa depan gue masih panjang." Alya sambil mengeleng-gelengkan kepala.
*****
Di tempat lain di apartemen Daniel yang masih sibuk merayu sang kekasih. Karena perbuatan Alya, Velicia masih memakai mode kesalnya jika di hadapan Daniel.
"Sayang." panggil Daniel dengan lembut sambil memeluk Velicia dari belakang.
"Apa!" ucap Velicia dengan nada tinggi.
"Jangan ngambek dong. Aku punya hadiah loh buat kamu." rayu Daniel.
"Kamu bohong." Velicia berjalan duduk di sofa.
Daniel berjalan ke dalam walk in closet mengambil paperbag lalu kembali menemui Velicia.
"Oh my god. Sayang terimakasih jamnya." Velicia bergelayut di lengan Daniel.
"Buat kamu apa sih yang nggak sayang ku." Daniel mecium bibir Velicia.
Dengan agresif Velicia duduk di pangkuan Daniel dan membuka kemeja. Lalu menghujani Daniel dengan ciuman. Saat Velicia akan membuka resleting celana Daniel yang di dalamnya sudah menegang ingin di sentuh. Tiba-tiba ponsel daniel bergetar terus menerus.
"Drrt.... drrt.... drrttt...."
"Sabar sayang. Aku angkat teleponnya dulu." Daniel melihat ke layar ponsel oma Sintia telah memanggil.
Daniel 📞"Hallo oma?"
Oma Sintia 📞"Cepat pulang. Oma akan bicara penting dengan mu."
Daniel 📞"Entar malam ya oma. Daniel sibuk."
Oma Sintia 📞"Apa kata mu! kamu sibuk. Maksud kamu sibuk dengan ular itu."
Akan kah Daniel kembali kerumah? atau ia melanjutkan kencannya dengan Velicia?
Bersambung.....
Happy reading guys,
Jagan lupa memberi like,komentar,vote & hadiah.
Stay tune terus ya guys,jangan lupa tekan tanda favorit agar kalian tidak ketinggalan.
Terimakasih atas dukungan kalian.
1 like pun sangat berarti untuk ku ❤❤❤
Jangan lupa follow ig dewi_masitoh55
#salamhalu
Oma Sintia 📞"Apa kata mu! kamu sibuk. Maksud kamu sibuk dengan ular itu."
Daniel 📞"Oma dia punya nama Velicia."
Oma Sintia 📞"Jika kau tak pulang jangan harap kamu bisa menikmati harta ku."
Oma Sintia mematikan teleponnya Daniel langsung ketir-ketir menerawang pikirannya.
"Aduh, Oma bisa marah ini." gumam Daniel pelan.
Daniel menemui Velicia mengecup bibirnya."Sayang aku harus pulang. Urgent." lugas Daniel sambil berjalan dan memakai kemejanya kembali.
"Sayang, kan belum kita mulai. Tanggung tau." Velicia mengikuti Daniel dari belakang.
Sampai di depan pintu apartemen,"Jika urusan sudah selesai aku akan menemui mu." Daniel mengecup kening Velicia dengan mesra.
Daniel telah menghilang dibalik pintu lift, Velicia langsung masuk ke dalam dan menelepon seseorang.
******
Daniel berjalan masuk ke dalam rumah dan menemui sang nenek. Di kediaman keluarga besar Daniel kepala keluarganya adalah sang nenek. Sang papa tidak bisa mengambil ke putusan langsung karena semua keluarga di kendalikan oleh Oma Sintia. Tak melainkan Daniel juga di atur-atur oleh neneknya.
"Oma... oma...." teriak Daniel mencari ke beradaan Oma Sintia.
"Apa Daniel." suara Oma Sintia di atas tangga.
Daniel berlari memeluk sang nenek dengan hangat dan mencium pipinya.
"Oma ada apa manggil Daniel pulang? pasti ada yang Oma rencanakan. Iya kan?" selidik Daniel.
"Ayo, ikut Oma."
Daniel mengikuti Oma Sintia masuk ke dalam kamar. Daniel duduk di ujung ranjang sambil melihat sang nenek berdiri di depan jendela.
"Oma, mau bicara sangat penting dengan mu."
"Ngomong aja Oma." jawab Daniel dengan penasaran.
"Perasaan ku tiba-tiba nggak enak. kalo Oma mau serius gini." batin Daniel.
"Daniel, putuskan si ular itu. Nanti malam kita bertemu dengan calon istri mu." titah Oma Sintia.
"What!!!!" batin Daniel masih tak bergeming.
"Daniel." Panggil Oma Sintia.
"Oma, aku tetap ingin bersama Velicia. Tidak ada jodoh-jodohan." lugas Daniel penuh emosi.
"Baik lah. Jika mau kamu itu. Sebelum kamu keluar tanda tangan ini dulu." Oma Sintia memberi secarik kertas dan pulpen.
Daniel langsung membaca secarik kertas yang telah di berikan kepadanya.
"Oma, Daniel tidak mau tanda tangan. Apaan ini penghapusan ahli waris." sungut Daniel.
"Makannya nurut. Kalo Oma suruh." Oma Sintia membalikkan tubuhnya lalu melihat ke arah taman dari jendela dan tersenyum licik.
"Oke, aku turuti mau Oma. Tentang perjodohan ini. Tapi ada syaratnya. Tidak segampang itu." ucap Daniel sedikit ragu.
"Apa syaratnya?"
"Aku ingin saham perusahaan ditambah 10% untuk ku." lugas Daniel.
"Cuma 10% itu sedikit Daniel. Jika kamu bisa memberi ku ke turununan. Anak mu nanti Laki-laki. Saham mu akan beri 50% total semuanya. Tapi jika kamu dalam setahun tidak mempunyai ke terunan akan ku berikan sedikit."terang Oma Sintia.
"Siap Oma. Deal." Daniel mengulurkan tangannya jika ia menyetujui perjanjian tersebut.
Oma Sintia membalas uluran tangan Daniel jika ia pun setuju."Oia, nanti malam kamu ikut Oma pergi ke pesta."
"Tapi, Oma. Aku sibuk." tolak Daniel.
"Jangan temui ular itu lagi. Oma tidak menerima penolakkan mu." ucap Oma Sintia lalu pergi keluar kamarnya.
******
Di malam hari Pukul menunjukkan jam 19 malam. Di ke diaman keluarga Alya, sedang sibuk merayakan pesta ulang tahun Alya sangat mewah dan megah.
"Waw, gila keren banget pesta kamu Al." ucap Larisa dengan kagum.
"Iya lah. Harus waw kaya orangnya." jawab Alya dengan gaya songongnya lalu terkekeh.
"Selamat ulang tahun sayang ku." chika mencium pipi kanan kiri Alya."Ini kado buat kamu." ucap Chika sambil tersenyum.
"Ya tuhan, aku hampir lupa. Selamat ulang tahun Alya Alcie." ucap Larisa sambil memeluk Alya.
"Mana kadonya? aku nggak suka kado murahan ya." ejek Alya sambil terkekeh lagi.
"Iya bawel. Aku memberikan kado spesial buat kamu. Nggak kecewa pokoknya." jawab Larisa.
Alya memperhatikan sekeliling sambil melihat ke kiri dan ke kanan.
"Kamu nyariin siapa Al?" tanya chika penasaran.
"Kak Victor mana?" ucap Alya dengan malu-malu.
"Heh, kamu suka ama kakak sepupu ku." sahut Larisa.
"Tanya doang kali. Belum tentu suka." elak Alya.
Tiba-tiba suara bariton terdengar di belakang Alya.
"Mati lah mati. Tadi kak Victor denger nggak ya aku ngomong." batin Alya dengan merasa bersalah.
"Yakin nggak suka." ucap Victor.
Tapi Alya tak bergeming hanya mematung saking malunya. Lalu Victor mengulanginya lagi agar Alya sadar.
"Yakin nggak suka ama aku." bisik Victor di telinga Alya.
Alya langsung membalikkan badannya,"Kak Victor jangan bercanda." ucap Alya sambil menepuk bahu Victor.
"Jika aku serius kamu mau?" goda Victor.
Deg...
"Kenapa jantung ku? biasa saja tak ada efek getaran cinta." batin Alya sambil senyum garing.
"Ah, kakak bisa aja." elak Alya.
Tiba-tiba pembawa acara telah membuka acaranya.
"Silakan untuk Nona Alya Alcie naik ke panggung untuk meniup kue ulang tahunnya. Dan mari teman-teman kita menyanyikan lagu ulang tahun bersama-sama.
Semua orang telah ikut bernyanyi untuk merayakan ulang tahun Alya. Dari teman sekolahnya walaupun sudah lulus sekolah teman-teman Alya tetap menghadirinya. Tamu masih banyak lagi dari klien-klien sang papa dan karyawan-karyawannya juga turut menghadirinya.
Happy birthday to you (Happy birthday)
Happy birthday to you (Happy birthday)
Happy birthday to you, oh
Tiup lilinnya
Tiup lilinnya
Sekarang juga
Lagunya pun terhenti pembawa acara mempersilakan Alya make a wish terlebih dahulu sebelum meniup lilinya.
"Tuhan, berikan aku kebagian yang cukup."
"huuuuhh" lilin pun mati.
Potong kuenya
Potong kuenya
Sekarang juga
Sekarang juga.....
Alya pun memotong kue pertama untuk ke dua orang tuanya.
"Wah ini potong ke dua untuk siapa nih? pasti untuk orang yang spesial kan Nona Alya." tanya Pembawa acara.
Alya hanya senyum kaku sambil berpikir memberikan kepada siapa. Ya, tatapan Alya tertuju kepada Victor. Alya tersenyum kepada Victor dan turun dari panggung untuk memberikan kuenya. Tiba-tiba seorang pria dari belakang Victor menyambar kue tersebut. Alya mematung syok dengan tingkah pria tersebut.
"Terimakasih sayang ku." ucap Daniel sambil mencium pipi kanan kiri Alya.
Alya langsung melotot, rasanya matanya ingin keluar dari tempatnya.
"Akting yang bagus banyak mata menyoroti kita sekarang." bisik Daniel ditelinga Alya.
Alya langsung tersenyum merubah wiwik wajah nya menjadi sangat hangat kepada Daniel. Daniel mengeluarkan kalung berlian safir dengan warna biru. Lalu memakaikan di leher Alya sangat jenjang itu. Tomi pun mendekati Alya dan Daniel menyambut Daniel dengan suka cita.
"Maaf, untuk para tamu undangan. Saya hampir lupa untuk mengumumkan pertunangan ini. Perkenalkan ini Daniel calon suami Alya anak saya." ucap Tomi dengan bangga.
Kira-kira Alya akan setuju nggak ya dengan perjodohan ini??
Bersambung.....
Happy reading guys,
Jagan lupa memberi like,komentar,vote & hadiah.
Stay tune terus ya guys,jangan lupa tekan tanda favorit agar kalian tidak ketinggalan.
Terimakasih atas dukungan kalian.
1 like pun sangat berarti untuk ku ❤❤❤
Jangan lupa follow ig dewi_masitoh55
#salamhalu
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!