"Akh",
Aku terbangun dari tidur lelap ku . Tubuhku rasanya seakan remuk dan rasanya sangat pegal. Aku menoleh pada tangan yang sedang melingkar indah di pinggang ku.
Aku ingin menangis rasanya, baju-baju ku bertebaran di lantai dan dengan tubuh naked dipelukan seorang pria tampan yang tidak kukenali .
Jantungku bergemuruh dan berdetak kencang. Jadi, pria itu yang mengambil millikku yang sudah aku jaga selama 25 tahun. Air mataku turus berlomba-lomba membasahi pipiku. Kupejamkan mataku dengan erat . Tapi apa lagi yang harus kusesali nasi sudah menjadi bubur.
Perlahan aku bangkit dengan menahan rasa perih di bagian bawahku. Aku mengigit bibirku akibat rasa sakit yang mendera disana. Dengan langkah tertatih aku mengambil pakaianku yang berserakan dan beranjak pergi dari kamar hotel tersebut.
Aku menghela nafas lega saat aku sudah berada di apartemen Ku. Aku beranjak untuk membersihkan diriku . dibawah guyuran air shower aku menangisi nasibku.
"Vaela, vaela."
Dor dor dor
Pintu kamar mandiku digedor dengan sangat kencang oleh orang yang sangat kukenali . Dia terlibat atas kejadian kemarin. sebenarnya aku masih kesal dengannya.
Dengan memakai bahtrobe ku aku membuka pintu kamar mandi dan melihat Vega yang menyengir tidak jelas dan kemudian memasang wajah memelas.
"Ada apa"? tanyaku.
Vega menunduk. "Vaela, maafkan aku." "Jika saja aku tidak kesana kemarin dan mabuk-mabukan pria itu pasti tidak membawamu."
"Apa yang dia lakukan kemarin, kau tidak
apa-apa bukan." cemas Vega.
Aku menghela nafas. " Sudahlah, lagipula sudah berlalu . Mau bagaimana lagi." Dengusku .
"apa kalian melakukan sesuatu," kata Vega sambil meringis.
Melihat keterdiaman Vaela, Vega sudah mengetahui jawabannya.
"Tapi pria kemarin cukup tampan bukan." Vega mengedipkan sebelah matanya yang membuat Vaela melotot.
" aku kehilangan kesucian ku yang kujaga selama ini sialan," teriak Vaela marah.
"Vaela maafkan aku, sungguh kemarin aku hanya melihatmu samar dibawa oleh pria tampan, kepalaku sangat pusing mungkin karna sedikit meminum alkohol."
"Sedikit kepalamu, kamu menghabiskan 3 botol hanya untuk menangisi pria tolol itu," Geram Vaela.
"Bagaimana, apakah kamu masih percaya pada pria brengsek itu."
"Aku tidak mengerti terhadap diriku sendiri Vaela. "Lirih Vega.
"Aku membencinya sungguh, tapi aku juga sangat mencintai nya. Aku tidak terima dengan perlakuan nya tapi aku tidak bisa jika harus kehilangan dirinya." Lanjut Vega.
"Bodoh."Desisku geram.
Bagaimana mungkin dia masih bisa mencintai pria yang sudah berselingkuh darinya . Aku sangat geram sungguh, aku sangat membenci penghianatan.
"Hm, aku tau." Cicit Vega.
"CK, sudah lah aku pusing, bagaimana jika kita pergi jalan-jalan," ajak Vega.
"Tidak bisa, aku susah berjalan. Kamu saja sama pergi ke hutan jalan-jalan sekalian gak usah pulang,"ucap Vaela.
"Astaga Vaela, mengapa kamu jadi sensitif?".
"Apakah kamu sedang hamil, tapi kalian baru melakukannya sekali dan itu baru semalam bukan?" tanya Vega.
Bugh
Sebuah bantal mendarat rapat di wajah Vega .
"Mati saja sana."
Vega terkekeh pelan. " ayo ceritakan padaku, bagimana rasanya ."Vega mengedipkan sebelah matanya.
Vega berlari terbirit-birit pulang saat Vaela sudah mengambil ancang-ancang ingin menabok dirinya.
***
Jarel meraba kasur disampingnya. Wanita yang bersamanya kemarin sudah tidak ada disana.
Perlahan Jarel membuka matanya. Benar wanitanya melarikan diri darinya.
Jarel menyugar rambutnya pelan dan beranjak untuk mengambil ponselnya dan menghubungi bawahannya.
"Cari wanita yang bersamaku semalam dan cari data-datanya, dan bawa padaku dalam keadaan baik-baik saja, Jika terdapat luka segores pun padanya aku akan menghajarmu."
"Baik Tuan." ucap seseorang di balik telpon tersebut.
Jarel membuka galerinya dan mengirim 1 foto Vaela yang diambilnya semalam saat wanita itu sudah tertidur dan mengirimnya pada bawahannya. Jarel kemudian menatap foto saat dia memotret wanitanya kemarin. Didalam pelukannya wanita itu tertidur dengan lelapnya.
Jarel mengusap lembut foto itu dan mengecupnya lama.
"Cantik, sangat cantik," gumam Jarel.
"Sejauh mana kamu akan pergi sayang, aku akan tetap mengejarmu bahkan jika kamu kabur lagi aku akan tetap mencarimu kemanapun kamu pergi,"ucap Jarel masih setia mengelus foto wanitanya.
Jarel baru pertama kali melihat wanita itu, di club malam namun dia langsung tertarik begitu saja. Jantungnya berdetak kencang saat bersama wanita itu. Jarel menginginkan wanita itu.
Selama ini Jarel selalu menutup dirinya dari wanita. Jarel dari kecil sudah melihat pertengkaran antara ayah dan ibunya bahkan itu terjadi setiap hari, hingga saat bisnis ayahnya mulai menurun dan diambang kebangkrutan, ibunya malah meninggalkan mereka .
Jarel membenci fakta itu, gara-gara ibunya,Jarel tidak mengenal yang namanya ketulusan.
Baginya wanita itu merepotkan dan hanya ingin harta saja dan Jarel berjanji tidak akan menikah dan dia akan hidup sendiri selamanya.
Dan lihatlah sekarang dia menjilat ludahnya sendiri. Dia menginginkan Vaela menjadi istrinya. Jarel ingin dia punya teman hidup semasa hidupnya. Dia ingin mempunyai keluarga dengan Vaela .
"****, so sexy. You are mine sweet. You complete me." lirih Jarel. Dia merasa nyaman saat melihat wanitanya. Ya benar Wanita itu adalah rumahnya, miliknya.
Suara notif Handphone miliknya mengalihkan anestesi Jarel. Itu dari asisten pribadinya.
Jarel tersenyum melihat notif tersebut pasalnya ini berhubungan dengan wanitanya.
Vaela Watson, Wanita berumur 25 tahun dan bekerja sebagai web developer, Vaela mempunyai 1 Kakak laki-laki dan kedua orang tuanya menetap di New York bersama kakanya sedangkan Vaela berada di Indonesia.
Jarel terlihat sangat serius membaca dokumen berisi tentang wanitanya, dia juga akan menyuruh asistennya untuk mencari hal yang disukai oleh wanita nya nanti.
"Mine." Desis Jarel
Jakarta, 18-10-2021
"Buset dah Vaela, makan Indomie terus."Cerocos Vega padahal dia ikut mencomot Indomie tersebut dengan tangannya.
Plak
Vaela memukul tangan Vega cukup keras dan mentaap horor sahabatnya.
"****! Jorok."Desis Vaela lalu bangkit sambil membawa Indomie miliknya.
Vega mengejar Vaela dia masih menginginkan Indomie tersebut dia malas membuat yang baru.
"Vaela, kau pelit sekali dengan temen sendiri, juga" ungkap Vega.
"Vega, itu banyak tinggal masak doang," sinis Vaela dan beranjak untuk mengambil sendok dan memberikannya pada Vega. Vega tersenyum senang tidak sia-sia dia datang ke apartemen Vaela .
"Vaela, Aku mau nginep disini yah seminggu,"pinta Vega.
"kenapa kau harus menginap, apa rumahmu sudah hilang,"ucap Vaela.
"Tidak, aku cuma takut Clark datang lagi ke rumah, kemarin dia datang , aku hanya tidak ingin hatiku kembali goyah, aku sudah memutuskan untuk menjauh darinya," jelas Vega.
"Good, tidak ada gunanya mempertahankan pria sepertinya, mending mencari cuan dan menjadi aunty rich, bukankah begitu," Vaela menaik-turunkan alisnya.
"Hm, nanti malam Cole ulang tahun, datanglah bersama ku, beginilah nasib tidak mempunyai gandengan."Lirih Vega.
***
"Vega, cepatlah sedikit berapa lama lagi kau harus dikamar mandi, aku juga ingin mandi ," decak Vaela kesal.
Sedetik kemudian Vega keluar dari kamar mandi tersebut dengan gaun pesta yang sudah melekat indah ditubuhnya.
"Astaga Vaela, aku sedang konser tadi, kau sangat menggangu," balas Vega dan berlalu ke meja rias milik Vaela.
"Vaela, ayo cepatlah nanti kita terlambat, kau bahkan belum bersiap-siap sama sekali astaga," ucap Vega.
Vaela menatap sinis ke arah Vega, padahal wanita itu yang berlama-lama di kamar mandi miliknya hingga dia tidak bisa bersiap-siap.
"Vega, apa kamu masih belum mau pulang ke rumah mu,"
"Tidak, disini menyenangkan, aku hanya akan makan dan tidur disini berbeda dengan dirumah ku nanti aku akan dijadikan babu,"kata Vega.
"Kau memang cocok jadi babu hahaha," Vaela terbahak-bahak dan berlalu masuk ke kamar mandi.
"Say Lalisa love me Lalisa love me, cmon Lalisa love me Lalisa love me Ouh," keduanya bernyanyi dengan keras didalam mobil sambil menyanyikan lagu Lisa Blackpink dengan Vaela yang menyetir.
"Anjir DJ snake ngasih spoiler, ini nih enaknya kalo ada yang colab sama artis western , spoilernya banyak,"kekeh Vega.
Kedua wanita itu akhirnya sampai di sebuah hotel ternama di Jakarta. Mereka memasuki hdeung tersebut sambil menyapa beberapa tamu yang mereka kenal.
Cole adalah anak seorang pengusaha yang bergerak di bidang properti, dia merupakan anak tunggal tidak heran banyak para pebisnis yang menghadiri pesta ulang tahun pria itu.
"Hey ladies kalian sudah datang, so beautiful," kagum Cole terhadap 2 sahabatnya.
"You look so handsome Cole, Happy birthday," Ucap Vaela sambil memberi kado.
"Thank you baby," Balas Cole.
"Happy birthday my bro," Vega memeluk Cole yang dibalas hangat oleh Cole.
Tiba-tiba ada yang menarik lengan Vega dengan cukup kasar. Vega ingin melayangkan tamparan karna perlakuan kasar tersebut namun tangannya ditahan dan segera digendong seperti membawa karung beras.
Clark, ya itu Clark mantan Vega. Pria itu terlihat sangat marah terlihat dari rahangnya yang mengeras dan tangannya yang terkepal kuat.
Vaela ingin mengejar sahabatnya namun ditahan oleh Cole.
"Biarkan saja, mereka harus menyelesaikan masalah rumah tangga mereka," kekeh Cole.
"Tidak bisa Cole, pria itu sudah berselingkuh dari Vega, bagaimana bisa aku membiarkan sahabatku dengan pria bajingan itu," marah Vaela
"santai lady, tidak apa-apa, Clark sangat mencintai Vega, percaya padaku. Clark tidak mungkin mencelakai gadisnya." Ucap Cole menenangkan Vaela.
"Tenang saja, Vega akan baik-baik saja, kamu makanlah dulu , aku harus menyapa beberapa tamu ku," Cole kemudian meninggalkan Vaela.
Vaela akhirnya menuruti perintah Cole. Cole lebih mengenal Clark bahkan mereka sudah berteman sejak TK. Cole tidak mungkin berbohong. Jika ada salah satu dari kami yang sedang ada masalah, Clark lah orang pertama yang menolong aku dan juga Vega .
Vaela melirik makanan yang tersaji, cukup banyak dan itu membuat dia lapar. Vaela sangat menyukai makanan apalagi jika itu gratis.
Vaela melirik sekitar sambil memakan makanan yang tersaji didepannya.
Deg
Matanya berpapasan dengan mata elang seroang pria yang kini menatap dirinya tajam.
Vaela mengenal pria itu, pria yang malam itu merenggut kesuciannya. Vaela melotot saat pria itu berjalan mendekati dirinya. Dengan grasak-grusuk Vaela beranjak dan berlari sedetik kemudian dia kembali lagi mengambil tasnya yang ketinggalan.
Vaela keluar sampai di lobi dengan napas ngos-ngosan. Akhirnya dia terbebas dari pria itu. Vaela melirik kebelakang cukup lama dan pria itu sudah tak mengejarnya.
Dug
Vaela menabrak sesuatu yang keras, kepalanya sakit karena terhantuk pada benda keras itu.
"Apa kamu mencari ku sweet," Seringai Jarel sambil menaikkan dagu Vaela agar menatap dirinya. Jarel suka saat mata hitam legam itu menatap nya sayu. indah sekali.
Vaela menghempaskan tangan Jarel yang dengan lancang menyentuh dagunya.
Vaela memberi tatapan nyalang namun Jarel hanya terkekeh, bukannya terlihat marah namun ekspresi wanitanya itu sangat imut dimatanya. Jarel jadi ingin mencium wanita dihadapannya ini Sampai pingsan.
Jarel kembali menyentuh Vaela, dengan lembut dia mengusap pipi wanitanya yang membuat tubuh Vaela berdesir.
"Kamu tidak mengingat ku sweet"? tanya Jarel kembali menatap Vaela dengan dalam.
"Mengapa kamu kabur saat malam itu hm,"Jarel mengusap lembut perut Vaela dan melihat reaksi Wanita nya bagaimana.
Jarel tersenyum. " Bernafas lah sweet," bisiknya pelan tepat ditelinga Vaela.
Vaela tersadar, dengan gerakan refleks Vaela mendorong Jarel agar menjauh dari tubuhnya. sungguh posisi ini membuatnya nyaman dan takut di saat yang bersamaan.
"Kenapa, aku sama sekali tidak mengenali mu, dan saat malam itu anggap saja kita hanya melakukan one night stand. Urusanku denganmu sudah tidak ada lagi," Jelas Vaela sambil mengangkat dagunya seolah menantang.
Jarel kembali tersenyum melihat tingkah wanita nya yang cukup keras kepala. Dia maju mendekat dan menunduk untuk menyamakan tinggi mereka karena tinggi wanitanya yang cukup pendek.
"Bagaimana bisa aku melupakan malam itu sweet, itulah momen terindah sepanjang hidupku, dan bagaimana bisa aku membiarkan mu saat kamu bisa saja mengandung anakku," Jarel tersenyum miring sambil menatap lama perut Vaela.
"Siapa yang akan mengandung anakmu, sama kambing saja sana," teriak Vaela.
"Kamu sangat kasar sweet, aku akan menghukummu nanti," desis Jarel.
Jarel menarik pinggang Vaela dan Vaela memberontak namun Jarel kembali mengeratkan genggaman-nya pada pinggang Vaela.
"Shh... sakitt ..." rintih Vaela
"Sakit hm, kasian sekali kamu sweet, aku bahkan tidak merasakannya,"
Vaela berteriak dalam hati. Tentu saja bodoh aku yang merasakannya sialan.
Karena tidak ingin Vaelanya merasakan sakit cukup lama akhirnya Jarel sedikit melonggarkan pelukannya pada pinggang Vaela.
"Akan ada baby disini. Aku akan punya bayi," lirih Jarel kembali mengusap perut rata tersebut.
Vaela menggeram marah. " Tidak, itu tidak akan terjadi."
"Kita lihat nanti sweet," Ucap Jarel kembali mengelus rambut gadis itu.
"Maaf Sweet aku harus melakukan ini."
Bugh
Jarel memukul tengkuk leher Vaelanya hingga Vaela pingsang dan dengan sigap Jarel menangkap Vaela agar tidak terjatuh.
Jarel memandang sendu Vaela, Kini Jarel mengusap lembut tengkuk yang dia pukul tadi dan mengecupnya lama.
Jarel membawa Vaela ala bridal Style dan akan mengurung Vaelanya di mansionnya jika wanita itu masih keras kepala nantinya.
Jakarta,19-10-2021
"Clark, lepaskan aku," ronta Vega namun tidak digubris sama sekali oleh Clark.
Dengan kasar Clark memasukkan Vega ke dalam mobilnya. Clark saat ini benar-benar sedang dipenuhi oleh amarah, terlihat dari rahangnya yang mengetat dan urat- urat yang menonjol di sekitar lehernya. Dia cemburu saat Vega memeluk pira lain selain dirinya.
Clark mengemudikan mobilnya diatas kecepatan rata-rata.
"Clark, hentikan Clark please aku takut hiks," Vega menangis ketakutan. Dia masih ingin hidup dan tidak ingin mati muda.
Clark sama sekali tidak menggubrisnya, dia semakin membawa mobilnya dengan ugal-ugalan.
"Clark please. I am scared. please Clark ," lirih Vega sambil mengepalkan tangannya dan memejamkan mata untuk mengurangi rasa takutnya.
Clark melihat sekilas lalu dengan tenang dia menghentikan mobilnya di tengah jalan yang cukup sepi.
Clark mengehela nafas, dia masih dikuasai amarah namun seharusnya dia tidak melampiaskan amarahnya pada Vega, gadisnya.
Dengan lembut Clark membawa Vega ke dalam pelukannya. Kepala Vega dia sandarkan ke dada bidangnya.
Vega semakin menangis keras, tubuhnya masih bergetar, namun Vega sama sekali tidak menolak pelukan Clark . Vega tidak munafik pelukan ini sangat nyaman tidak berubah sama sekali, sama seperti dulu sebelum mereka berakhir bertengkar.
Clark melepaskan pelukan mereka kemudian memegang kedua pipi Vega dengan lembut.
"Dengar, yang kau lihat itu tidak benar,"
"sststt."Clark meletakkan jari telunjuknya di bibir mungil Vega saat gadisnya akan melayangkan protes.
"Jangan memotong ucapan ku, aku akan menjelaskan semuanya padamu,"
Flashback On
"Aku tidak mau," ucap Clark pada sahabatnya yang merupakan bos nya.
"ini bukan sebuah permintaan Clark, ini perintah."Tegas Jarel.
"Ayolah Jarel, kau tau aku sudah punya kekasih, bagaimana perasaannya nanti,"desis Clark.
"Kenapa bertanya, itu bukanlah urusanku,"ucap Clark lalu melenggos pergi.
"Sialan, jika saja dia bukan bos ku, sudah aku hajar dia." Clark mendecak kesal.
Clark keberatan akan permintaan Jarel karena dia disuruh untuk menggoda seorang wanita . Anak dari kolega bisnis Jarel.
Pria tua itu cukup berpengaruh, karena bisnis yang akan dijalankan Jarel dengan rekan bisnisnya akan menghasilkan keuntungan yang sangat besar bagi perusahaan Jarel.
Huft, aku tidak percaya harus melakukan ini, sial aku harus menggoda seorang wanita selain gadisku. Kekasih Ku.
Ting
Clark
Kamu dimana
aku kangen hehe
Bisa kamu datang kerumah
Aku membuat kue kesukaan mu dengan mama
Clark
Clark ingin sekali pergi menemui gadisnya, mendekapnya dengan erat. Dia merasa bersalah, pasti gadisnya sudah lelah membuat kue itu untuknya dan dia tidak bisa datang.
Sorry baby, aku ada pekerjaan hm
Besok aku akan datang, sungguh sayang
I love you So much baby
Brakk
Dengan kesal Clark menendang meja didepannya.
"Ah sial ternyata sakit."ucap Clark sambil mengelus kakinya.
Clark benar-benar merasa bersalah karena tidak bisa mengunjungi kekasihnya. Dia juga sudah sangat merindukan Vega.
Dengan wajah datar dan kesal yang masih kentara, Clark pergi untuk menjemput Asia.
Asia terlihat cantik malam ini, Clark mengakui itu tapi Veganya jauh lebih cantik dari wanita dihadapannya ini.
Asia juga terpana dengan ketampanan Clark. Dia memang diam-diam menyukai pria itu.
Setiap ada meeting dengan perusahaan Jarel. Clark yang menghadlenya.
Asia yang pertama kali ikut menemani ayahnya agar dia bisa belajar dan melanjutkan Bisnis ayahnya ikut untuk meeting hari itu .
Hari dimana dia bertemu dengan pria yang sedang berada dihadapannya.
Asia sedang tidak bermimpi, dia sangat senang. Teramat senang.
"Ayo." Dengan lembut Clark menggenggam lembut tangan Asia dan membawanya ke restoran.
Clark memandang Asia yang terlihat salah tingkah didepannya.
Clark menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Asia ke telinga wanita itu.
Asia tersipu, jantungnya berdetak kencang.
Ini benar-benar gila. Selama ini Clark bahkan tak pernah memandang dirinya sekalipun Selain patner bisnis.
"Clark sialan"
Vaela .
Ya itu Vaela, sahabat dari kekasihnya. Clark menoleh .
Deg
Disana, disamping Vaela , gadisnya menatapnya dengan pandangan dengan sorot kekecewaan, marah dan sedih bercampur satu.
Clark melihat mata gadisnya berkaca-kaca . Clark menggeleng.
"No, tidak sayang," Clark bangkit dari duduknya ingin mengejar Veganya, namun dihalangi oleh Vaela.
Vaela Menggeram marah dan menghalangi pria itu untuk mengejar gadisnya.
"Sial, menyingkirkan lah Vaela" Clark yang sudah kesal pun dengan cukup kasar mendorong Vaela
Dia tidak peduli, dia hanya menginginkan gadisnya saja.
Vaela melirik tajam pada wanita yang duduk dengan diam melihat perdebatan mereka. Wanita yang bersama Clark.
Asia terhenyak, dia menatap sendu Clark yang mengejar wanita itu , wanita yang Asia tidak ketahui siapa.
Tega sekali Clark meninggalkan dirinya sendirian. Asia tersenyum miris.
Tapi melihat ketakutan Dimata Clark tadi, Asia khawatir. Apakah wanita itu mempunyai hubungan dengan Clark.
Flashback end
"Benarkah," ucap Vega.
"Tentu saja sayang,".
"Lalu mengapa kamu berbohong, jika aku yang berbohong kau pasti sangat marah," decak Vega.
"kamu yang bilang untuk tidak menyembunyikan masalah sekecil apapun itu. Harus berterus terang satu sama lain. Tapi lihatlah sekarang."
Cup
Clark mencium pipi Vega dengan lembut.
"Maaf sayang,"
"Hmm tentu, tapi anak nakal harus mendapat hukuman benar begitu," Vega meniru ucapan Clark setiap dia berbuat kesalahan pasti Clark akan menghukumnya.
Clark terkekeh kecil. "Baiklah, hukuman apa yang akan diberikan oleh gadis ini hm," Clark menduselkan kepalanya ke leher Vega. Menghirup aroma khas gadisnya.
"Eumm, aku masih memikirkan nya. Besok saja deh,"
Clark tersenyum hangat. Dia sangat mencintai gadis ini. Clark akan gila apabila kehilangan Vega dari kehidupannya.
Clark mengusap rambut Vega sesekali dia mengecupi rambut Vega dengan sangat lembut sampai gadisnya itu tertidur.
Clark kemudian melepaskan pelukannya, dia menangkup lembut pipi gadisnya dan mengusapnya dengan ibu jarinya.
cup , cup ,cup
Dia mengecupi seluruh wajah Vega. Clark mengusap mata Vega yang mengeluarkan air mata , hatinya sakit melihat gadisnya menangis karena dirinya.
Clark mencium kedua mata itu terakhir dia mengecup kening Vega lama sambil memejamkan matanya.
"I'm sorry honey," ucap Clark menyesal. Mata Vega membengkak.
Dengan hati-hai Clark membawa kembali mobilnya dan sebelah tangannya tidak berhenti mengusap pucuk kepala Vega dan sesekali dia mengecup lembut rambut indah Vega.
***
"Sial, dia mengabaikan pesanku." Agnes Menggeram marah.
"Pasti gara-gara wanita sialan itu."
"CK, kau berisik sekali,"ucap Pria yang sedang asik rebahan sambil mengangkat kakinya di sofa rumah Agnes. Rafka sahabatnya.
"Aku kesal Raf, sudah sebulan ini dia benar-benar menghindari ku,"
"Apa sebenarnya yang kau inginkan darinya, jelas-jelas dia sudah menolakmu mentah-mentah,cinta memang membuat orang bodoh" balas Rafka.
"Lalu, apa sekarang rencanamu," Rafka bangkit dari rebahan-nya dan mendekat ke arah Agnes.
"Hmm, akhir -akhir ini aku menyuruh orang untuk mengawasinya, ternyata dia sedang mengawasi seorang wanita dari jauh. Dia terlihat sangat mencintai wanita itu."
"Aku tau , kau pasti akan menyingkirkan wanita itu juga, sial sekali nasibnya tidak tahu apa -apa malah terseret dalam masalahmu."kekeh Rafka.
"Diamlah, kali ini kau harus membantuku, aku tidak mau mendengar alasan- alasanmu lagi," tekan Agnes.
"Hm tentu saja, aku penasaran siapa yang membuat seorang Jarel luluh."
TBC
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!