NovelToon NovelToon

Cinta Lara

1. Sebuah janji

Di sebuah restoran ada sepasang kekasih yang sedang menikmati makan malamnya, dan di malam itu juga sepasang kekasih mengajak wanita pujaannya untuk menikah.

"Sayang boleh aku bertanya?" Tanya Viko.

"Iya silahkan Mas, emangnya mau bertanya apa Mas?" Ucap Lara.

"Kita kan sudah lama menjalin hubungan, Mas mau kita menikah. Apakah kamu siap menerima ajakanku?" Tanya Viko.

"Serius Mas? Tidak bercandakan Mas?" Tanya Lara.

"Coba kamu tatap mata Mas, tidak ada kebohongankan? Mas emang serius mengajak kamu menikah. Gimana kamu mau kan menerima lamaran Mas?" Ucap Viko.

"Iya aku mau mas dan menerima lamaran Mas!" Ucap Lara.

"Terima kasih sayang!" Ucap Viko sambil mencium tangan Laras.

"Iya Mas, tapi..."

"Tapi kenapa sayang?" Tanya Viko.

"Iya kan mas, berasal dari keluarga kaya, sedangkan aku hanya dari orang sederhana. Tidak merasa malu gitu Mas melamar Saya?" Ucap Lara.

"Kenapa harus malu? Mas tidak peduli kamu berasal dari keluarga sederhana, bagi Mas kamu adalah orang yang paling Mas cintai dan sayangi." ucap Viko.

"Terima kasih iya Mas." Ucap Lara.

"Loh emangnya terima kasih buat apa?" Tanya Viko.

"Terima kasih karena Mas sudah menyayangi dan mencintai Lara." Jawab Lara.

"Iya sama sama Sayang, lagian Mas sangat bersyukur mempunyai kekasih yang sangat cantik, perhatian, setia dan selalu ada saat duka dan suka." Ucap Viko.

"Apaan sih Mas lebay deh, muji nya berlebihan Mas. Tidak ada receh buat bayarnya!" Ucap Lara.

"Apaan sih ini Anak, dipuji malah bilang lebay!" Gerutu Viko.

"Sudah ayo makan dulu Mas, keburu dingin nanti tidak enak loh." Ucap Lara.

"Iya bawel, suapin dong makannya. " Ucap Viko sambil membuka mulutnya.

"Ih makan aja sendiri, lagian Mas kan punya tangan." Ucap Lara.

"Kan sekarang aku calon suami kamu, jadi wajib loh harus nurut sama suami!" Ucap Viko.

"Lagian baru calon Mas belum jadi, ya sudah buka mulutnya?" Ucap Lara sambil menyuapkan makanan ke mulut Viko.

"Terima kasih calon Istriku yang cantik." Ucap Viko.

"Iya sama sama calon suamiku." Ucap Lara.

Lalu keduanya pun menghabiskan makanannya dengan penuh kebahagian.

"Mas kita pulang yuk? Sudah malam nih." Ucap Lara yang baru saja selesai beres makan.

"Ya sudah yuk." Jawab Viko.

Lalu keduanya pun pergi meninggalkan restoran setelah membayar semua makanan tadi dan berjalan menuju mobil Viko.

"Ayo Baby, mari masuk!" Ajak Viko sambil membuka pintu mobilnya.

"Apaan sih Mas tambah lebay deh." Ucap Lara sambil masuk ke dalam mobil.

"Oya sayang ketika kita sudah menikah, Mas berjanji akan selalu menjaga kamu, selalu setia, mencintai dan menyayangimu setulus tulusnya!" Ucap Viko.

"Benarkah? Tidak bohongkan apa yang di ucapkan Mas barusan?" Tanya Lara.

"Serius sayang, karena kamu lah satu satunya wanita yang paling Mas sayangi dan cintai!" ucap Viko.

"Yakin nih Mas? Emang Mas enggak bakal tergoda bila melihat wanita yang jauh lebih cantik dari aku?" Tanya Lara.

"Sst... Maksudnya apa sih bicara gitu sayang? Mas enggak peduli banyak wanita yang menggoda Mas, karena bagi Mas kamu lah yang paling cantik dari mereka!" ucap Viko.

"Terima kasih Mas." Ucap Lara.

"Heem." Jawab Viko sambil mengganggukan kepala.

Semoga saja apa yang di ucapkan Mas Viko benar, dia bisa memegang janji tersebut. Aku sangat beruntung memilikimu batin Lara.

Tiba tiba mobil mendadak berhenti.

" stittttt...... "

" Mas... " teriak Lara.

"Kamu tidak apa apakan sayang? Jangan keluar, tunggu disini! Mas mau samperin mobil itu yang sudah hampir membuat kita celaka!" ucap Viko sambil pergi menuju mobil yang di maksud.

2.Minta Maaf

Tok... Tok... Tok, "keluar kamu !" ucap Viko mengetuk pintu mobil yang hampir tadi menabraknya.

" Aduh gimana ini mampus nih aku. Ya sudahlah kamu harus tenang, hadapi dan minta maaf saja," gerutu seseorang pada diri sendiri lalu membukakan pintu mobilnya dan keluar.

"Kamu bisa mengendarai yang benar tidak? Gara gara kamu hampir saja aku dan kekasihku celaka!" ucap Viko.

Ya ampun ini cowok ganteng banget, kayaknya dia pantes buat jadi pacar aku, aku mimpi apa semalam yah, sampai bertemu sama cowok tampan seperti dia batin Vani.

"Ehmz... " suara deheman Viko menyadarkan Vani.

"Eh iya Pak, maafin Saya iya pak. Gara gara saya bapak hampir saja celaka." ucap Vani

"Makanya mengendarai yang baik, jangan suka seenaknya. Emang nya ini jalan milik Nenek moyang kamu apa?" Ucap Viko.

"Iya maaf Pak, lagian kan Bapak enggak ada yang luka dan mobilnya juga enggak lecet kok." ucap Vani sambil menatap mobil milik Viko.

"Ini bukan masalah mobil lecet atau gimana, tapi ini soal Keselamatan! Kamu paham?" Ucap ucap Viko.

"Sudahlah Mas, lagian dia kan sudah minta maaf sama kita, jadi apa salahnya kita maafin dia." ucap Lara yang tiba tiba berjalan mendekat ke arah Viko.

"Ya sudah ayo Sayang, kita pergi dari sini!" ucap Viko sambil berlalu pergi.

"Maaf iya mbak, Saya permisi!" ucap Lara.

"Iya." ucap Vani sambil menganggukan kepala.

Dia pikir aku Mbak Mbak apa? Cewek secantik gini dibilang Mbak. Oya cewek tadi siapa iya? Lumayan cantik sih, tapi cantikan aku lah. Mungkin dia pacarnya kali iya. Padahal aku terpesona pada pandangan pertama sama itu cowok. Lagian aku kenapa sih langsung main terpesona aja kan sedikit patah hati huhuhu. gerutu Vani pada diri sendiri lalu pergi dari tempat kejadian itu.

_

"Makasih iya Mas, sudah nganterin aku sampai rumah," ucap Lara.

"Iya sama sama Sayang, oya nanti kita bicarakan sama orang tua kamu dan orang tua Mas untuk rencana pernikahan kita ," Ucap Viko.

"Iya baik Mas, oya Mas mau masuk dulu ke rumah?" Ucap Lara.

"Tidak sayang, lagian ini sudah malam sayang kan tidak enak sama tetangga dan orangtua kamu. Entar aja kalau kita libur nanti Mas ke rumah kamu sekalian untuk menentukan pernikahan kita." ucap Viko.

"Baiklah Mas kalau begitu." ucap Lara.

"Ya sudah, Mas permisi dulu iya Sayang. Assalamuallaikum," Ucap Viko.

"Walaikumsalam Mas." Ucap Lara.

"Sambil cium dong tangan Mas nya, kan sekarang kamu calon istri Mas ." ucap Viko.

"Yaelah Mas baru juga calon kan, ada ada aja deh!" Ucap Lara sambil mencium punggung tangan Viko.

"Ya sudah, selamat tidur Sayang. jangan Lupa mimpian Mas iya." ucap Viko.

"Ya Mas yang cakep, hati hati jalannya!" Ucap Lara.

Lalu Viko pun pergi meninggalkan rumah Lara.

Assalamuallaikum Bu, Pak, Kemana iya mereka, kok enggak ada iya? Mungkin mereka sudah pada tidur, lagian ini sudah 21.00 Wib sambil melihat jam tangannya.

Ya sudah aku mau mandi dulu, lagian gerah banget nih gerutu Lara sambil berjalan ke arah kamar nya dan pergi menuju kamar mandi.

Akhirnya sudah hampir 2 tahun kita menjalin hubungan sampai sekarang dan bentar lagi dia akan melamar aku untuk ke jenjang lebih serius. Aku sangat bersyukur memiliki dia yang selalu setia dan menyayangiku sampai sekarang Ucap Lara yang baru selesai beres mandi dan memakai baju piyamanya.

Hoamm.. Ngantuk banget, ya sudah sekarang waktunya tidur lagian besok harus kembali bekerja. Lalu dengan perlahan lara pun tertidur.

3. Bertemu kembali

Perusahaan Pt. Higa Kusumajaya.

"Selamat pagi Pak?" Ucap salah satu pegawai higa

"Pagi.. " jawab Viko sambil mengganggukan kepala lalu pergi menuju ruangan miliknya.

"Oya sekarang apa jadwal saya?" Tanya Viko

"Sekarang ada rapat bersama perusahaan Pt. Exc Pak," jawab Edo sang asistennya

"Ok baiklah kalau begitu. Tolong Do bantu cek berkas berkas ini." pinta Viko.

"Baik Pak," jawab Edo.

Lalu Edo pun mengerjakan apa yang di perintahkan oleh Viko.

"Minggu depan saya berniat untuk melamar Lara menikah," Ucap Viko sambil menatap Edo

"Whatt? Pak Viko serius?" Tanya Edo merasa terkejut.

"Hemm.. kenapa kamu begitu terkejut? Enggak suka ya Saya menikah dengan Lara?" Tanya Viko.

"Saya suka kok Pak, lagian saya setuju bapak menikah dengan Lara. Lagian Lara itu orangnnya cantik, baik dan juga kayaknya sayang banget sama Pak Viko." jawab Edo.

"Heem, tapi masalahnya..." Viko tidak melanjutkan bicaranya.

"Masalahnya kenapa Pak?" Tanya Edo penasaran.

"Kamu tahu sendirikan gimana Ibu? Dia menginginkan aku harus menikah dengan orang yang sama kedudukan ekonominya, lagian saya sudah terlanjur cinta dan sayang sama Lara." ucap Viko.

"Oh begitu ya Pak, tapi apakah Pak Viko sudah mencoba membicarakannya sama Ibu dan Ayah anda?" Tanya Viko.

"Belum Do!" jawab Viko.

"Kirain Saya Bapak sudah membicarakannya sama kedua Orangtua Bapak? jangan pesimis Pak. Lagian bapak kan belum berbicara. Pak Viko ingatkan dulu Ibu Ria menyuruh Anda cepat menikah katanya kangen pingin punya cucu, siapa tau Ibu berubah pikiran dan mengizinkan Anda menikah dengan Lara." ucap Edo.

"Iya benar juga apa yang kamu bicarakan, Thank's My Frend!" ucap Viko.

"Iya sama sama Pak, ini pak sudah beres berkasnya. Sekarang waktunya rapat sekaligus pertemuan bersama Pt. Exc!" ucap Edo.

"Baiklah kalau begitu mari kita pergi!" ucap Viko.

"Baik Pak!" jawab Edo.

Lalu keduanya pun pergi menuju ruangan rapat.

"Selamat siang Pak? " Ucap seseorang.

" Siang.. " jawab Viko.

" Kamu? " Jawab Viko dan Vani bersamaan.

Mereka terkejut ternyata perempuan itu yang kemarin hampir menabraknya sekaligus pemilik dari perusahaan Pt. Exc

"Senang bekerja sama dengan anda, kenalkan saya Vani Lestari pemilik Pt. Exc sekaligus sebagai Directur di Pt. Exc!" ucap Vani.

"Kenalkan saya Viko kusumajaya, Director Pt.Higa kusumajaya," ucap Viko sambil menjabatkan tangannya lalu Vani pun membalas jabatan tangannya.

Ternyata dia pemilik dari perusahaan ini, aku sangat beruntung bertemu sama dia disini, si cowok tampan dan pastinya tajir batin Vani.

"Ehmz,,,, bisakah kita mulai rapat sekarang?" Tanya Viko membuyarkan lamunan Vani

"Eh iya Pak, silahkan kita mulai sekarang!" jawab Vani.

"Baiklah kita duduk, kita mulai sekarang!" ucap Viko.

Lalu Viko pun mulai menceritakan secara detail sampai selesai.

"Ok, saya rasa cukup sampai disini apa yang Saya tadi ucapkan, pasti kalian semua mengerti dan paham!" ucap Viko.

Lalu semuanya bertepuk tangan. Satu persatu mulai meninggalkan ruangan rapat.

"Saya rasa semoga kerja sama kita kedepannya semakin lebih baik dan berkembang bagus." ucap Vani memulai pembicaraan.

"Iya, Saya rasa begitu!" jawab Viko.

"Heem, oya ini waktunya makan siang, mari pak makan siang bersama?" Ucap Vani

"Kenapa Pak menatap begitu? Ada yang salah saya bicara? Lagian kita makan tidak berdua, kan ada ditemani sang Asisten!" ucap Vani merasa enggak hati saat Viko menatapnya.

"Ya sudah mari kita berangkat!" ucap Viko menerima ajakan Vani.

Lalu Viko, Vani dan sang Asistennya pergi untuk makan bersama di restoran.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!