Game Of Live
Game Of Live 1
Karya ini, tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun.
Satu tamparan menghantam pipi seorang gadis muda bernama Lalisa Aprilia.
Jack Kusumo
Dasar anak angkat gatau diuntung!
Lalisa Aprilia
[Bercucuran air mata]
Jack Kusumo
[Menarik rambut Lalisa dengan paksa]
Lalisa Aprilia
Aww! Ampun pah! Sakit!
[Kesakitan]
Jack Kusumo
Hah? Sakit?! Kamu masih berani bilang sakit?!
Saya lebih sakit hati lagi, gara-gara anak gatau diri kaya kamu!
[Seraya menggoncang-goncang rambut Lalisa dengan kuat, sehingga membuat Lalisa terus merintih kesakitan]
Lalisa Aprilia
Papah, maafin Lalisa.😭
Adelia Mina Kusumo
Jangan kasih ampun, Pah!
[Mencibir]
Lagi dan lagi, Jack Kusumo memukuli dan menampar Lalisa, habis-habisan.
Hal itu lantas membuat sekujur tubuh Lalisa lebam dan bengkak.
Jack Kusumo
Sini kamu!!
[Menarik tangan Lalisa dengan paksa, lalu membawanya ke dalam sebuah gudang]
Lalisa Aprilia
Ampun, Pah...Ampun.😭
Jack Kusumo melempar tubuh Lalisa ke lantai gudang tersebut.
Lalisa Aprilia
[Menangis tiada henti]
Jack Kusumo
Sampai kamu tidak menyadari kesalahanmu, kamu akan tinggal di gudang ini, tanpa makan! Tanpa minum!
Jack Kusumo mengunci pintu dari luar.
Lalisa Aprilia
Pah! Buka pintunya, pah!😭
[Menggedor-gedor pintu]
Lalisa Aprilia
Pah....
Shih...😖
[Sambil memegang kepalanya yang sakit]
Lalisa Aprilia
Kenapa? Kenapa kepalaku sangat pusing?
Lalisa langsung terbaring lemah di lantai.
Dia bernama Lalisa Aprilia, seorang gadis muda yang harus menahan pahitnya kehidupan, semenjak ia diangkat menjadi anak ke dalam keluarga Kusumo.
Di usianya yang ke 10 tahun, ia kehilangan kedua orangtuanya akibat sebuah insiden pembu-nuhan, yang sampai sekarang pelakunya masih belum diketemukan.
Lalisa termasuk gadis yang tidak terlalu banyak bicara. Ia juga sangat lemah dan penakut. Tidak heran, jika banyak orang yang suka berbuat semena-mena terhadap dia. Apalagi mempermainkan kehidupannya.
Pada suatu hari, Lalisa yang seharusnya memberangkatkan diri ke luar negeri untuk melanjutkan studi S1-nya melalui jalur beasiswa, tiba-tiba kepergiannya dihalau sang ayah angkat, dikarenakan oleh sebuah ikatan perjodohan.
Lalisa memang sudah biasa di siksa dan ditindas oleh keluarga Kusumo, baik fisik maupun mental. Namun ia tidak menyangka bahwa dalam urusan menikah pun, keluarga Kusumo lagi-lagi memaksa dia melakukannya meski itu bukan kehendaknya.
Lalisa tentu melakukan perlawanan, mengingat karena umurnya masih sangat terlalu muda. Ditambah lagi, calon suaminya adalah lelaki hidung bel-ang yang sudah berusia 50 tahun. Sontak saja, ia melakukan penolakan.
Bukannya mengindahkan keinginan sang Lalisa, Jack dan sekeluarga malah menyiksanya akibat terlalu terobsesi dengan kedudukan serta keuangan yang dimiliki pria tua itu, dan ingin sekali mendapatkannya segera.
Ya! Ketika kita hidup dalam kendali orang lain, maka kita tidak lebih dari sebuah mainan, yang bisa diatur sesuka hati mereka.
Game Of Live 2
Pada pukul 20.00 WIB, keluarga Kusumo terlihat sedang duduk santai di ruangan keluarga, sembari menikmati teh hangat dengan beberapa cemilan sebagai pelengkapnya.
Mereka berbincang-bincang hangat, membahas tentang indahnya kehidupan.
Inggit Kusumo
Mas? Yakin nih, itu anak ga bakal kenapa-kenapa?
[Sembari meneguk minumannya]
Jack Kusumo
Entahlah. Ini juga demi kebaikannya.❄️
Adelia Mina Kusumo
Pah, mah. Tadi di mall, aku liat baju branded import dari Jepang loh.🤩
Adel, boleh beli nggak?
[Memotong pembicaraan]
Adelia Mina Kusumo
[Tercengang]
Jack Kusumo
Baju, baju, baju! Itu mulu yang ada dipikiran kamu!💢
[Marah]
Jack Kusumo
Kamu gatau apa, kalau perusahaan kita lagi di ambang kehancuran?!
Saldo rekening juga hampir menipis?!
Masih aja mikirin kesenangan sendiri!💢
[Kesal]
Adelia Mina Kusumo
Tapi pah...
Adelia Mina Kusumo
[Tertekan]
Jack Kusumo
Haish! Ga anak angkat, ga anak kandung, sama-sama nyusahin tau nggak!?💢
[Menggertak]
Adelia Mina Kusumo
[Bercucuran air mata]
Inggit Kusumo
Mas! Kamu bisa nggak sih, jangan ngomong gitu ama Adel!?
Inggit Kusumo
Dia kan anak kita satu-satunya, mas. Harusnya kamu ngerti dong!💢
Jack menampar pipi Inggit.
Jack Kusumo
Dasar ja-lang! Berani-beraninya mengajariku!💢
Inggit Kusumo
[Memegang pipinya yang terasa panas]
Jack Kusumo
[Memegang tekuk leher Inggit]
Jack Kusumo
Besok, jika Lalisa masih bersikukuh dengan pendiriannya, maka dia harus kau bu-nuh, dan Adelia yang akan menggantikannya untuk menikah!
Mengerti!💢
Inggit Kusumo
I--i--iya, mas.😖
Jack Kusumo
Heh!😏 Ini baru istriku!
[Seraya menepuk-nepuk pipi Inggit]
Dari dalam gudang, Lalisa yang tadinya tenggelam dalam mimpi buruknya, tiba-tiba terbangun.
Lalisa Aprilia
Ayah! Ibu!
[Bangkit]
Lalisa Aprilia
[Bercucuran keringat, dengan nafasnya yang memburu]
Lalisa Aprilia
Huff, huff.
Lalisa Aprilia
[Melihat sekeliling]
Lalisa Aprilia
Ini...? Masih di gudang.😟
Lalisa Aprilia
[Menitikkan air mata]
Lalisa Aprilia
Ibu, ayah. Apa yang harus aku lakukan?
Lalisa Aprilia
Aku ingin keluar dari penderitaan ini. Tolong Lalisa ibu, ayah.😭
Teriak seseorang dari arah jendela gudang.
Lalisa Aprilia
[Mendongakkan kepala]
Lalisa Aprilia
Hng? Siapa?!
Dengan detak jantung yang menggebu-gebu, Lalisa memberanikan diri untuk berjalan kearah jendela tersebut.
Hasilnya masih sama. Tidak ada siapa-siapa.
Lalisa tertegun saat melihat sebuah kata, bertuliskan, "Larilah! Jika tidak, kau akan segera menjadi ma-yat!" Di dinding dekat jendela.
Hal itu sontak membuat Lalisa terkejut sekaligus takut akan apa yang tertulis di dinding tersebut.
Lalisa Aprilia
Bagaimana mungkin? Sebelumnya, aku tidak pernah melihat satu goresan pun di dinding-dinding rumah ini. Kenapa...?
[Berjalan mondar-mandir]
Lalisa Aprilia
[Membelalakkan mata]
Lalisa Aprilia
Apa jangan-jangan...!
Lalisa Aprilia
Aish! Apa yang harus aku lakukan?!
[Mengacak-acak rambut, frustasi]
Ketika angin berhembus kencang, pandangan Lalisa langsung mengarah pada ventilasi udara, yang berada tepat dihadapannya.
Lalisa Aprilia
Bukankah itu...
Lalisa Aprilia
Ya benar! Aku harus keluar lewat ventilasi udara!
[Tersenyum lebar]
Tidak butuh waktu lama, Lalisa membuka penutup ventilasi udara. Lalu dengan perlahan, ia memasukkan tubuhnya ke dalam lubang ventilasi tersebut.
Alhasil, berkat tubuhnya yang mungil, Lalisa bisa menyusuri setiap sudut ruangan untuk menemukan jalan keluar, meski dengan posisi merangkak bak balita.
Di tengah malam yang sunyi dan senyap, keluarga Kusumo yang sedang tertidur pulas, tiba-tiba dikejutkan oleh suara gemuruh dari dinding rumah.
Jack Kusumo
[Beranjak dari tidur]
Inggit Kusumo
Mas? Kenapa?
[2in1]
Jack Kusumo
Kau dengar itu?
Inggit Kusumo
Iya, mas! Jangan-jangan, ada maling masuk ke rumah!
[Panik]
Jack Kusumo
Itu bukan maling.
Jack Kusumo
Sepertinya gadis pembawa sial itu, berusaha kabur dari cengkeramanku!💢
Jack Kusumo
Cepat, ambil senapanku!
Inggit Kusumo
I..iya, mas.
[Bergegas]
Jack Kusumo
Gadis ini! Berani-beraninya!
[Bergumam]
Akankah Lalisa berhasil menyelesaikan misinya untuk kabur dari rumah? Atau malah sebaliknya?
Tetap stay, like and coment, serta votenya juga ya readers!
Game Of Live 3
Jack Kusumo terlihat sedang marah saat ini. Dengan senapan yang ditangannya, ia terus membidik dinding rumah, jalur ventilasi udara, berharap Lalisa akan segera menampakkan dirinya.
Jack Kusumo
Keluar kamu, gadis bod0h!💢
Dari dalam lubang ventilasi, Lalisa terlihat linglung dan panik.
Lalisa Aprilia
Apa yang harus kulakukan? Jika aku keluar sekarang, papah akan memb-unuhku.😖
[Cemas]
Lalisa terus berusaha untuk menyusuri setiap sudut ventilasi udara.
Satu tembakan menembus dada sebelah kanannya.
Lalisa Aprilia
Sakit.😩
[Kesakitan]
Jack Kusumo
Lalisa! Keluar kamu!
[Terus menembaki dinding rumah dan setiap sudut ruangan, bak orang gila yang sedang membabi-buta musuhnya]
Lalisa hampir kehabisan tenaga, akibat darahnya yang terus mengalir tiada henti. Namun ia tetap bertahan dengan pendiriannya, untuk kabur dari rumah keluarga angkatnya.
Jack Kusumo
Kalian berdua! Cepat hadang dia dari luar!💢
[Emosi meledak-ledak]
Adelia Mina Kusumo
Iya, pah.
Inggit dan Adelia bergegas keluar rumah.
Sedangkan Lalisa, dengan hati-hati dan penuh kewaspadaan, akhirnya tiba di cerobong asap rumah.
Lalisa Aprilia
[Keluar dari dalam cerobong asap]
Lalisa Aprilia
Uhuk, uhuk.
[Mengibas-ngibaskan tangan]
Lalisa melangkahkan kakinya pelan-pelan dan mengamati situasi dari atas atap.
Lalisa Aprilia
Mama? Kakak?
[Membelalakkan mata]
Lalisa tercengang ketika melihat ibu dan kakak angkatnya, sedang berjaga di luar rumah, dengan satu belati tajam serta sebuah tongkat baseball di tangan mereka berdua.
Hal itu lantas membuat Lalisa semakin ketakutan. Ia pun terus memikirkan cara, bagaimana agar dia bisa terjun dari atap rumah tersebut, lalu kabur dengan selamat.
Adelia Mina Kusumo
Ma?! Lisa kok kaga nongol-nongol, sih?! Apa dia udah mati?! Capek tau, nunggunya. Banyak nyamuk lagi!💢
[Seraya menggaruk-garuk betisnya]
Inggit Kusumo
Shut! Diam kamu! Jangan ngeluh terus! Nanti kalo papah kamu marah, mama juga yang kerepotan!💢
Adelia Mina Kusumo
Tck! Agh, itu anak benar-benar bikin susah aja!💢
[Kesal]
Adelia Mina Kusumo
Mah?! Denger nggak, itu suara?!
Inggit Kusumo
Hooh, mama denger! Itu dari belakang rumah! Cepat kamu panggil papahmu. Itu pasti Lalisa!
Adelia Mina Kusumo
[Mengangguk cepat]
Adelia Mina Kusumo
Iya, ma.
[Berlari ke dalam rumah]
Jack Kusumo langsung keluar dari dalam rumah. Dengan segera, ia dan keluarganya melangkahkan kaki, menuju halaman belakang.
Dan yang benar saja. Lalisa yang penuh luka dan lebam, terlihat sedang berlari dengan tergesa-gesa, kearah hutan.
Jack Kusumo
Lalisa! Berhenti!💢
[Mengejar Lisa, seraya melesatkan tembakan ke udara]
Adelia Mina Kusumo
[Mengejar Lalisa]
Inggit Kusumo
[Mengejar Lalisa]
Lalisa Aprilia
[Terus berlari tanpa menoleh sedikitpun]
Lalisa Aprilia
🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️
Lalisa Aprilia
Ibu, ayah... Selamatkan Lalisa.
[Bercucuran air mata, dengan terus mempercepat langkahnya]
Lalisa Aprilia
.....😭🏃🏻♀️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!