Love In SQUID GAME
Permulaan
Teriknya mentari menyinari di siang hari
Terlihat Sae-byeok, gadis lusuh dengan pakaian yang tampak belum terganti selama beberapa hari.
Sae-byeok
Aish... Sial, kenapa gw harus kelaparan di saat gw gak punya uang?
Sae-byeok terus melihat tteokbokki yang di jual tepat di hadapannya.
Dia hanya bisa menelan ludah saja karena tak mempunyai uang yang cukup untuk membeli makanan.
---
Permisi! Tolong bungkus tteokbokki nya satu!
Seorang lelaki asing membeli tteokbokki di toko itu.
Lelaki itu menghampiri Sae-byeok secara tiba-tiba.
---
Makanlah! Aku tahu kau tidak punya uang.
Sae-byeok
Siapa lo? (Sae-byeok bersiap menyiapkan sebuah pisau kecil yang selalu dia bawa untuk melindungi diri)
---
Bermain lah bersamaku jika kau mau mendapatkan uang!
---
Iya bermainlah bersamaku, jika kau menang kau akan mendapatkan uang 100 ribu sebagai imbalannya, jika kau kalah pilih antara aku menggores mu dengan pisau kecilmu sendiri atau kau memilih untuk aku tendang perutmu? (Lelaki ini berbicara dengan tersenyum menakutkan)
Sae-byeok
Rupanya lo nantangin gw. Oke, gw akan bermain.
Lelaki misterius membawa Sae-byeok bermain permainan sesimpel lompat tali hanya saja kali ini lompat tali itu membuat jalan cerita panjang kehidupan Sae-byeok.
Permainan pertama Sae-byeok menang dan mendapatkan uang 100 ribu sebagai imbalannya.
Permainan ke dua Sae-byeok menang lagi.
Permainan ke tiga Sae-byeok ternyata kalah.
---
Apa pilihanmu sekarang?
Sae-byeok
Pukul saja perut gw! Gw tahan banting kali.
Lelaki itu benar-benar memukul perut Sae-byeok hingga Sae-byeok terlihat sangat kesakitan pada saat itu.
Permainan ke empat dan lima pun sama, Sae-byeok kalah.
Hingga permainan ke enam pun dia kalah.
Sae-byeok
Gak, gw gak akan nyerah gitu aja.
10 kali permainan pun terselesaikan.
Sae-byeok mendapatkan uang sebanyak 1 juta yang pada aslinya seharusnya Sae-byeok hanya mendapatkan 600 ribu.
---
Hubungi nomor dibelakang kartu itu jika kau berminat bermain lagi.
Dengan kesakitan Sae-byeok menerima uang dan kartu itu.
Sae-byeok
Kalau tidak terpaksa gw gak akan melakukannya dasar orang gila!!!
Sae-byeok menemui adiknya di panti asuhan.
Pulang membawa kartu yang diberi lelaki misterius sambli memikirkan tawaran tersebut.
Sehari kemudian di gelapnya malam sebuah mobil menjemput Sae-byeok di pinggir jalan setelah Sae-byeok menelpon nomer itu.
Bius mulai bereaksi terhadap tubuh Sae-byeok dan menidurkannnya beberapa saat sampai dia membuka mata di sebuah ruangan penuh dengan orang berseragam.
Sae-byeok
Kapan gw sampai?
Sae-byeok
Siapa yang mengganti pakaian gw?
Sae-byeok
Karena gak punya uang gw sudah gila?
Seong Gi-hun
Kita semua memang gila...
Saut Seong Gi-hun membuat Sae-byeok terkejut.
Sae-byeok melirik dengan lirikan tajam kepada Seong Gi-hun.
Teman masa kecil
penjaga kejam
Bersiap semua! Permainan akan segera di mulai!
Sae-byeok
Apa lagi sekarang?
Sae-byeok
Aish... semua barang-barang gw diambil lagi.
Seong Gi-hun
Bersiap saja lah! Siapa tau kau akan kalah...
Mereka digiring melewati tangga-tangga rumit yang sulit untuk dimengerti.
Sampai lah mereka di lapangan permainan pertama.
Seong Gi-hun
Inimah gampang, mainan masa kecil.
Seong Gi-hun
Hey anak muda (Sae-byeok)...
Sae-byeok
(Menoleh ke arah Gi-hun)
Seong Gi-hun
Sudahlah bermain saja kau yang benar!
Gi-hun tidak jadi sombong karena tatapan Sae-byeok yang menakutkan.
Tidak akan ada yang menyangka bahwa permainan itu akan mematikan.
Seperti yang sudah diketahui di permainan pertama banyak orang yang tereliminasi.
Namun hal ini berbeda untuk Sae-byeok yang sudah hafal akan suara tembakan dan orang mati di depan matanya.
~Sebelum SQUID GAME dimulai~
Sae-byeok melarikan diri dari negara asalnya karena krisis akan ekonomi dan juga banyaknya peperangan.
Sae-byeok
Bukan urusan lo. Sudah sana pergi!
joon-ho
Ayolah, gw mengenal lo dari kecil. Lo gak pinter soal berbohong. Mau kemana?
Sae-byeok
Gw akan pergi dari sini sama adik dan ibuk gw.
Sae-byeok
Iya gw akan meninggalkan negara ini dan pergi jauh dari kehidupan tragis yang tidak ada ujungnya.
Sae-byeok
Gw akan lebih gila jika terus bertahan dan tidak menyudahi peperangan.
joon-ho
Sae-byeok, pikirkan lagi niat lo!
Sae-byeok
Gw sudah memikirkannya dan kini saatnya gw untuk pergi.
Sae-byeok
Jaga diri lo baik-baik!
Sae-byeok benar-benar pergi meninggalkan negara dan teman masa kecilnya yang ternyata itu adalah joon-ho.
Beberapa hari kemudian Sae-byeok dan adiknya dapat melarikan diri namun tidak dengan ibunya yang meninggal tertembak karena berusaha melindungi kedua anaknya.
Suara tembakan terdengar jelas...
Sae-byeok meneteskan airmata dan terpaksa langsung pergi membawa adiknya.
adik sae-byeok
nuna, omma...
Sae-byeok
gak papa, omma akan baik-baik saja. Sekarang nuna akan selalu ada untukmu. Jangan khawatir, semua akan baik-baik saja!
adik sae-byeok
Tapi nuna...
Sae-byeok
Percaya sama nuna!
Sae-byeok
Sekarang kamu disini saja ya! Nuna akan sering mengunjungi mu dan menjemputmu suatu hari nanti!
Sae-byeok menitipkan adiknya di panti asuhan.
voting
Setelah meninggalkan adiknya di panti asuhan, Sae-byeok mencoba mencari pekerjaan tapi tidak ada yang menerima dia bekerja karena Identitas nya yang tidak jelas.
Sampailah dimana dia masuk kedalam SQUID GAME yang mematikan.
Permainan pertama hampir membunuh Sae-byeok karena dia lengah dan bergerak ketika permainan lampu merah lampu hijau.
Entah mengapa dia bisa selamat tanpa terkena tembakan.
Seong Gi-hun
jimat apa yang kau pakai?
Sae-byeok
Diam! Atau lo akan mati segera.
Seong Gi-hun
Kenapa kau berbicara tidak sopan kepada orang yang lebih tua?
Sae-byeok mengabaikan Gi-hun dan kembali fokus pada permainan.
Sisa waktu hanya kurang dari 1 menit.
Sae-byeok maupun Gi-hun belum sampai pada garis finish.
Kakek Il-nam
Tenang, kau pasti akan selamat di permainan pertama ini!
Seong Gi-hun
Oh kakek, kenapa kau juga ikut main?
Kakek Il-nam
Hidup ini membosankan, perlu tantangan untuk menjalaninya.
Dan benar saja, ucapan kakek il-nam terbukti.
Sae-byeok dan Gi-hun selamat di permainan pertama namun dengan keringat bercucuran deras dan percikan darah di mana-mana.
Mereka kembali ke tempat istirahat melewati tangga-tangga yang membingungkan itu lagi.
Seong Gi-hun
Bagaimana kakek bisa mengetahui bahwa aku dan dia akan selamat?
Kakek Il-nam
Sudah terlihat dari usaha kalian.
Sae-byeok
Aku tidak asing dengan wajahmu, apa kau mengenalku?
Seong Gi-hun
Heh anak muda, kenapa kau berbicara soapan kepadanya sedangkan tidak kepada ku?
Sae-byeok
Dia jelas jauh lebih tua dari pada lo. Mau gw panggil kakek juga?
Kakek Il-nam
Hehehe kalian sama-sama masih muda seharusnya kalian masih bisa bekerja. Apa yang membuat kalian datang kesini mempertaruhkan nyawa?
(Dia tidak menjawab pertanyaan Sae-byeok dan justru mengalihkan ke topik lain)
Seong Gi-hun
Kalau aku tahu permainan ini membunuh, sudah aku pastikan aku tidak akan pernah ikut kek.
Sae-byeok
Jujur saja, lo pasti punya banyak hutang kan!
Seong Gi-hun
Jangan sok tau!
Kakek Il-nam
Sudah-sudah! Mari kita ambil makanan!
Sae-byeok dan Gi-hun masih saling melirik tajam satu sama lain.
Ditengah mereka mengantri untuk mengambil makanan, ada seseorang yang meminta untuk berhenti bermain karena permainan itu terlalu berbahaya.
penjaga kejam
Berhentilah jika kau mau! Aku akan memberi tahu hadiah yang akan kalian terima jika kalian memenangkan permainan ini.
Celengan emas dipenuhi oleh banyak uang terlihat jelas diatas kepala mereka dan membuat sekujur tubuh melemas saat melihatnya.
Setelah mereka makan dibawa milyaran uang, para pemain mengambil voting untuk lanjut permainan atau berhenti sampai di situ saja.
penjaga kejam
Silahkan berbaris untuk memulai vote! Urutan 456!
Para penjaga itu memulai voting dari pemain belakang sampai dengan pemain nomer 001.
Setelah pemain 002 memilih, hasil dari voting itu seri.
Kini keputusan ada di tangan kakek il-nam sebagai pemain dengan nomer urut 001.
Akankah kakek il-nam memilih melanjutkan atau menghentikan permainan seperti di dalam drama? Tunggu di next chapture!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!