Abidzar Akram Ziyad seorang pria matang yang sudah menginjak umur 32th, rupa yang hitam manis dengan tubuh tegap atletis, pengusaha yang bergerak di bidang property dan perhotelan yang kaya raya. Presdir dari Global Company.
Dengan sifat dingin nya terhadap wanita ,membuat para wanita makin penasaran pada nya , namun saat mereka mendekati Abi biasa dia sapa hanya gigit jari karena seorang Abi berpegang pada kesetiaan.
Abi mempunyai tunangan bernama Anindya Zahra ,seorang model dan selebriti terkenal dan go Internasional.
Abidzar seorang anak tunggal dari Azman Ziyad dan Mirnawati.
Armel Aisya gadis cantik,polos berumur belum genap 18th ,dia yang biasa di panggil Amel seorang siswi SMA di sebuah desa di Bandung .
Seorang gadis yatim piatu yang mandiri dan juga sabar, dengan tabiat pamannya yang suka berjudi dan juga mabuk - mabukan, sedangkan sang bibi tak bisa berbuat apa - apa karena sang bibi juga kena sasaran sang paman ,yang selalu memukul Amel dan bibi Ani adik sang ibu.
Amel punya seorang sahabat benama Farah,dia juga seorang anak yatim.
Amel tak pernah punya teman lelaki karena selalu diancam oleh sang paman yang bernama Baron.
Anindya Zahra gadis cantik bertubuh langsing dan proposional ,seorang yang ambisius dan cenderung egois ,gadis yang biasa di sapa Nindya atau Dya 28th ,Dya adalah tunangan Abidzar mereka menjalin hubungan sudah empat tahun sudah lebih dari dua tahun mereka bertunangan ,mereka di pertemukan di sebuah acara amal.
Nindya adalah model dan bintang film yang terkenal di dalam bahkan di luar negri.Dengan alasan kontrak kerja Nindya belum mau untuk menjalankan pernikahan bersama Abi .
.
🏃🚄💨💨💨
coming!
" Bi..besok kita harus meninjau proyek hotel yang ada di daerah Bandung,gw sudah booking satu Villa yang ada dekat hotel biar lebih efisien" ucap Keenan Razak asisten juga sahabat Abidzar
" Kau urus saja apa yang patut buat kita selama disana ,trus kira - kira kita berapa hari disana ?" Kata Abi dengan jarinya masih sibuk diatas keyboard laptop nya.
" Paling lama kita seminggu disana,dan memang selama seminggu ini scedule lo gw alihkan ke minggu depan ,gimana..apa ada yang buat lo keberatan ?" Ucap Ken memperlihatkan scedule sementara sang boss
" Oke ,fix lo buat sesuai scedule" jawab Abi.
.
.
.
Di sebuah rumah penggung sederhana ,seorang gadis manis sibuk membuat kue untuk dia jual besok pagi walaupun hari sudah mulai larut dia masih sibuk dengan kegiatan membuat kue.
" Mel,sudah malam ..istirahat besok kamu harus sekolah lagian juga kamu belum makan ,di lemari deket tempat piring bibi sudah pisahin nasi sama lauk buat kamu " kata Bi Ani bibi dari seorang gadis bernama Armel Aisya
" Sebentar lagi bi, kata si Farah ..Villa yang deket warung ibunya di sewa sama orang dari Jakarta ,dan besok Amel mau nambahin jumlah kue nya kali aja laku banyak" ucap Amel dengan senyum manisnya
" Ya sudah kamu gera istirahat,trus jangan lupa makan dulu kamu pasti lapar kan,bibi tidur duluan yah?" ucap Bi Ani melangkah menuju kamarnya.
Armel sangat menyayangi bibi nya,karena dia satu - satunya saudara yang Armel punya,walau masih tergolong kekurangan Armel sangat merasa beruntung sang bibi masih mau menampungnya dari kecil usia 5th.
.
.
.
.
Bersambung
* **Berpikirlah positif ,tidak peduli seberapa keras kehidupanmu( Ali bin Abi Thalib)
Hai para riders yang thor sayangi ,thor muncul lagi dengan cerita baru..
semoga kalian suka,jika ada salah kata dalam cerita thor mohon maaf,dan tetap menyampaikan comment dengan sebaik mungkin.
Dan tetap dukung cerita-cerita dari thor yang ga seberapa ini ,tetap Like ,Vote ,share juga bila perlu ..terima kasih🙏***
Jam enam pagi Amel sudah berpakaian rapi dengan menggunakan seragam putih abu-abunya ,menjinjing keranjang keluar dari rumah nya menuju warung makan Mak Siti (ibu Farah)
" Assalamu'alaikum mak" salam Armel ke mak Siti.
" Wa'alaikumsalam,tumben jam segini udah sampe sini?" tanya mak Siti
" Mau nambahin jualan mak,kali aja laku mak" ujar Amel
" Harus tetep semangat Mel,kamu udah sarapan belom?"tanya mak Siti sambil membenahi dagangnnya di bantu Amel
" Udah mak,nggak usah khawatir..mana Farah lama amat sih?" kata Amel
" Udah sono susulin mel" kata mak Siti
.
.
Setelah menunggu beberapa menit Farah keluar dari dalam rumahnya dan mereka akhirnya menuju sekolah mereka.
.
.
.
Sementara itu, Abi dan juga Keenan untuk menuju Bandung meninjau Hotel baru miliknya.
.
.
.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam mereka sampai di desa dekat dengan hotelnya yang sedang di bangun dan sebentarblagi akan diresmikan.
.
.
Abi juga Keenan turun dari mobil mewah Abi ,dengan sigap Keenan membuka pintu Villa yang akan Abi tempati seminggu kedepan .
" Ini Villa paling luas di daerah ini dan untungnya paling dekat jarak nya dengan hotel yang akan kita tinjau" ucap Ken
" Untuk perekrutan karyawan gimana?" tanya Abi masuk kedalam Villa
" Sedang di lakukan orientasi di Jakarta dan besok kemungkinan akan di kirim ke mari untuk team kebersihan" jelas Ken membuka jendela Villa
" Didekat sini apa ada warung makan atau restaurant ?" tanya Abi karena merasa lapar melanda
"Ada dekat sini ,warung nasi sederhana " ucap Ken
" Kita makan disana saja ,soalnya lo nggak mikirin perut kita kan?" kata Abi menyindir sang sahabat
" Sorry lah, kayaknya tuh warung rame deh..atau nanti aku minta tolong carikan orang buat nyiapin makan untuk kita." ujar Ken membuka tab nya kembali
Di warung mak Siti Amel juga Farah baru pulang sekolah ,dan mereka langsung belajar dan mengerjakan PR mereka.
Namun saat mereka asik belajar terdengar ribut-ribut di depan seperti di warung mak Siti
Amel dan juga Farah buru-buru keluar dari dalam rumah dan menuju warung mak Siti
" Paman ..paman ini ada apa? kenapa paman ngacak - acak tempat ini" seru Amel melihat tajam ke arang sang paman
" Bagus anak si*lan lo keluar ..mana duit.. ,duit gw mau duit!!" teriak Baron menggebrak meja di warung makan mak Siti dan mencengkram lengan Amel degan kasar.
" Sakit..paman,tolong lepasin paman ..sakit " rintih Amel berusaha melepas cengkraman tangan Baron.
" Mang Baron tolong lepasin ,itu Amel kesakitan ..!!teriak Farah
" Baron hentikan !! pekik mak Siti melihat Amel yang mulai lemas karena cengkraman Baron pada lengan Amel dan juga mencengkram leher Amel.
Wajah Amel sudah mulai memucat ,orang yang ada di warung itu memang tak ada yang berani menantang Baron karena sudah pasti dia akan di lukai Baron ,apalagi Baron yang sedang mabuk.
Saat Amel mulai menutup matanya dengan jeritan Farah dan mak Siti tepat dengan Abi sampai di warung tersebut .
" Ada apa tuh Ken,ayo cepat bisa -bisa anak itu mati...shittt kenapa nggak ada yang mau nolong. !!" gerutu Abi dan langsung melangkah keluar dari mobil
" Tumben dia peka sama nasib Orang" gumam Ken dan menyusul sahabatnya keluar dari mobil.
.
.
.
Bugh..bugh
" Lo gil* ..anak ini udah mau koit ngapain lo , tega banget !!" teriak Abi merengkuh tubuh kecil Amel.
Deg..deg
" Siapa lo,dan lo berani sentuh dia berarti.lo harus bayar ke gw ,kalo lo mau pake dia bis.."
sebelum menyelesaikan perkataannya Baron di serobot Amel
" Stop ..paman,kenapa paman tega !! Mel ponakan paman kenapa paman,selalu begitu kalau ada laki-laki deket Mel !!"
Paman Jahat sama Mel,apa salah Mel sama paman??" teriak Amel yang masih dalam rengkuhan Abi.
" Karena bapak lo,karena lo ada di dunia ini..harusnya ibu lo milik gw bukan milik Gandi bapak lo yang sok suci !!" racau paman Baron
" Baronnn !!" teriak bi Ani istri Barom
" Bibi .." Amel melihat sedih melihat sang bibi
" Kamu keterlaluan Baron,aku lelah Baron selalu kamu menyalahkan Gandi atas gagalnya pernikahan kamu dengan teh Anis,itu semua salah mu !!" kata bi Ani dengan suara yang meninggi
" Itu gara-gara kamu Ani,seandainya dulu kamu tak masuk kerumahku semua tak akan terjadi pada kita,aku pasti bahagia bersama Anis..hahaha" racau Baron dengan sempoyongan Baron melangkah pergi dari warung mak Siti dengan meracau tak jelas
.
.
" Kamu tidak papa?" tanya Abi menanyakan keadaan Amel
" Nggak papa om,saya baik-baik saja" jawab Amel dengan wajah yang menunduk
" Terima kasih tuan sudah sudi membantu keponakan saya,tapi..Tuan harus hati-hati Baron tak akan semudah itu melepas siapapun yang menyentuh Amel" ucap bi Ani
" Maksudnya..??" tanya Ken penasaran
" Maksudnya,kalau sampai orang itu menyentuh Amel sama saja dia harus bayar seperti membeli barang,karena Baron menganggap Amel barang yang tak bisa di sentuh sembarangan " jelas bi Ani
" Kenapa bisa begitu??" tanya Abi mulai serius.
" Amel ibarat barang yang dijual olehnya jika kalian membayar sesuai kesepakatan , dia akan melepas Amel dan membiarkan Amel pergi dari rumah."jelas bi Ani
" Sampai segitunya suami bibi?" Ken tak habis pikir dengan apa yang Baron pikirkan.
" Aku ibarat pembawa sial bagi paman Baron om" tiba-tiba Amel berucap dengan sedih
" Mel lo tinggal disini ,kalau lo balik pasti Baron bakal pukulin lo sama bibi lagi" ucap Farah dan memeluk erat tubuh ringkih saabatnya
" Seandainya kamu sudah menikah bibi bisa tenang Mel," seloroh bi Ani.
"Bibi..Mel masih sekolah ,Mel ingin jadi dokter seperti apa yang di inginkan bibi" ujar Amel mendekati sang bibi dan memeluknya
.
.
Abi mencuri pandang pada Amel yang sedang duduk melamun,Abi melihat penampilan Amel yang jauh dari kata modis dan hanya bocah kecil yang begitu berat menjalani hidup.
" Bi Ani sama Amel bisa datang ke Villa tempat saya menginap,saya ada kerjaan buat salah satu dari kalian "ucap Abi membuat Ken menyemburkan minuman yang dia minum .
Byurrr
" Bro lo mau.."
"Jangan ngeres lo..!! serobot Abi
" Saya tunggu bibi juga Amel si Villa jam tujuh malam, saya permisi dulu...bu Siti ini buat bayar makanan saya dan ini kompensasi untukm mengganti barang ibu yang hancur, bisa ganti yang baru dengan uang ini jika kurang nant hubungi saya ,ini kartu nama saya" ucap Abi dan berpamitan untuk pergi dari sana.
Bersambung
Apa yang akan si bicarakan Abi pada bi Ani dan Amel???
ikuti kisah mereka
Jangan lupa tinggalkan jejak manis kalian
(Jangan jadikan jarimu bergerak lebih cepat dari pada otakmu)
" Kira - kira apa yah pekerjaan yang akan di kasih tuan Abi sama aku Far? tanya Amel
" Mana aku tau Amel,sudahlah mudah- mudahan tuan Abi benar- benar orang baik" ucap Farah menenangkan hati sang sahabat.
.
Jam tujuh malam Bi Ani dan juga Amel sampai di depan Villa tempat Abi menginap
Tok tok tok
" Assalamu'alaikum" bibi Ani mengucap salam takzim
" Wa'alaikumsalam" terdengar jawaban dari dalam Villa
clek
" Kalian sudah datang? silahkan masuk tuan Abunya sedang mandi ,sebentar lagi selesai " ucap Ken mempersilahkan tamu nya masuk
" Terima kasih" ucap bi Ani dan Amel
" Duduk bi Ani,Amel saya ambilkan minum" ucap Ken dan mengambilkan minuman kemasan
" Aduh tuan Ken pake repot - repot,kami jadi nggak enak" ucap bi Ani sungkan.
" Nggak repot bi ,cuma minuman kemasan apa repotnya" jawab Ken dengan ramah
" Sekali lagi terima kasih om Ken" ucap Amel
" Mel kamu jangan panggil saya om kayaknya tua banget gitu, panggil kaya kakak aja umur kita paling beda 10th doang" protes Ken karena nggak ingindi panggil om oleh gadis SMA itu
" Baiklah Mel panggil abang ,gimana? usul Amel
" Oke gitu kan baik jadinya" ujar Ken dengan senyum lebarnya
" Ehemmm..malam " tegur Abi yang muncul di ruang tamu.
" Malam nak Abi maaf kami mengganggu waktu istirahat nak Abi" ucap Bi Ani tak enak hati
" Nggak masalah bi, kan saya yang minta kalian kesini" ucap Abi
" Begini saya menyuruh kalian kesini ,ingin minta tolong carikan saya tukang masak juga tukang bersih karena Villa ini milik saya sekarang ,setelah saya selesai kerjaan saya minggu ini saya kembali ke jakarta dan rumah ini takutnya nggak ada yang rawat soalnya pemilik lama membawa orang suruhan mereka pindah ke Bali untuk mengurus Villa juga disana." jelas Abi.
" Kalau Amel gimana nak,Amel bisa buatkan makan siang juga makan malam untuk sarapan pagi nanti Amel antar pagi-pagi kesini sebelum berangkat sekolah sekalian antar kue jualan ke rumah Siti" usul bibi Ani.
" Gimana Mel menurutmu? Oke begini,Amel pagi kirim sarapan kesini pulang sekolah masak makan siang juga bersih-bersih lalu baru masak makan malam buat saya sama Ken ,kalau kelar masak bisa langsung pulang ,gimana Mel?" kata Abi meminta persetujuan Amel
" Baik kalau begitu om ,Amel setuju kok" ucap Amel
" Baiklah ,Alhamdulillah kalau gitu ..biar saya tenang " ucap Abi menatap Amel dan bi Ani bergantian
Setelah dirasa sudah selesai urusan mereka Bi Ani dan Amel memutuskan pulang kerumah mereka dan mengistirahatkan tubuh mereka yang sangat lelah .
.
.
.
Keesokan harinya Amel pagi jam enam sudah ada di rumah Farah mengantarkan kue dagangannya. setelah megantar kue dia langsung mengarahkan sepeda yang dia pinjam dari bi Siti ke Villa Abi.
tok tok tok
" Siapa sih pagi gini bertamu "gerutu Ken yang terbangun mendengar ketukan pintu dan segera membukanya
Clek
" Pagi..bang Keenan" sapa seorang gadis berseragam SMA di depan pintu dengan senyum manisnya.
" Pagi Mel...kirain siapa ,masuk Mel..." ucap Ken yang masih mengucek ucek matanya
" Abang baru bangun tidur yah?"tanya Amel dan meletakkan tas punggung nya di sofa ruang tengah
" Saya sama tuan Abi baru tidur jam tiga pagi kebangun subuh trus baru juga merem kamu udah ketok ketok Mel.." ucap Keenan merebahkan tubuhnya di Sofa.
Amel menuju dapur dan mulai membuat sarapan buat bos barunya ,dia sempat ke tukang sayur untuk keperluan masaknya hari inu,untung saja dia masih ada uang simpanan untuk belanja .
Setelah setengah jam dia berkutat dengan kompor dan teman temannya ,dia mempersiapkan di maja makan dan segera membersihkan semua peralatan masaknya.
" Kamu sudah datang Mel" seseorang dengan suara bariton menegur Amel yang khusuk membersihkan peralatan sangat terkejut
" Astagfirullah Om Abi buat Amel jantungan saja ,Amel sudah selesai masak sarapan buat kalian ,oh ya..om mau Amel buatin apa teh atau kopi?" Kata Amel ke Abi yang duduk dengan minum air putih di botol
" Kamu buatkan saya kopi jangan terlalu manis ,oh iya ini kunci depan biar kamu langsung bisa masuk ..trus ini uang belanja buat seminggu ini kalau kurang kamu bilang kesaya atau Keenan ." Abi menyerahkan kunci dan sebuah amplop ke Amel
"Iya Om..terima Kasih nanti Amel kasih rinciannya ya buat hari ini kan pake uang Amel,ini bon belanjanya ..abis 150rb " ucap Amel memberikan nota pada Abi.
" Kamu pegang aja notanya ,trus kamu ambil dari uang belanja saja ,kalau kamu mau jajan pake uang itu pun tak papa " jawab Abi seraya memainkan ponselnya
" Om ini kopi buat om sama bang Ken trus sarapan nya udah Amel siapin di meja makan ,cuma Amel belum beli Roti atau susu nanti habis masak makan siang Amel belanja deh,trus Amel berangkat ya om soalnya udah mau telat" ucap Amel meraih tas punggungnya
" Kamu naik apa ke sekolah?" tanya Abi karena memang sudah hampir jam tujuh
" Naik sepeda om ,Amel berangkat ..Assalamu'alaikum" pamit Amel berlari keluar Villa Abi
" Dasar bocah.." Gumam Abi melihat punggung Amel yang sudah menghilang di balik pintu
"Wihhhh...udah ngopi aja nih..??" ledek Keenan yang melihat Abi sedang menyeruput kopinya
"Nggak usah iri ,tuh sudah di buatin juga sama Amel..gw mandi dulu ,lalu sarapan langsung ke Hotel." ucap Abi melangkah ke kamar nya.
.
.
.
Amel yang mengayuh sepeda milik bi Siti dengan kekuatan kakinya dengan maksimal,dan sampai di depan sekolah tepat saat pintu gerbang akan di tutup oleh Mang Aji
" Stopp...mang Aji tunggu!!" teriak Amel
" Amel...tumben kamu telat, ayo gera masuk ..!!" ucap Mang Aji pada Amel yang turun dari sepedanya.
Dengan buru - buru Amel masuk ke dalam kelas nya ,untung saja belum ada guru yang masuk.
" Mel ..kok telat ?" ucap Farah pada sahabatnya
" Aku dari rumah Om Abi dulu masakin sarapan buat dia." jawab Amel santai sambil mengeluarkan buku dari dalam tas nya
" Hahhh..serius kamu,masakin Om Abi yang kemaren ke warung mak ku" tanya Farah kepo
" Iya..nanti aku ceritain kalau kita istirahat." ucap Amel
Farah memang belum tahu jika Amel bekerja di Villa Abi ,saat mengantarkan kue seperti biasa ..pagi ini Amel langsung ke rumah Abi tanpa masuk rumah Farah .
.
.
Saat jam istirahat sekolah jam sepuluh pagi, Amel dan Farah ke kantin sekolah.Amel mengajak Farah untuk makan karena memang Amel tak sarapan pagi ini.
" Hehh..Mel tumbel kamu ke kantin,emang punya duit buat jajan kamu?" tanya Windi Cs yang selalu membully Amel.
" Alhamdulillah ada"jawab singkat Amel sambil menikmati baksonya
" Entah apa lagi yang kamu jual selain kue Mel jangan - jangan kamu..."ucapan Windi terhenti kala seorang gerombolan murid laki-laki masuk ke kantin
" Mel kamu di kantin juga " ucap salah satu murid laki - laki
"Aneh deh, Amel kekantin kalian bingung ..Amel nggak kekantin kalian katain .." ucap Farah sinis melihat Soni
" Amel kamu di panggil Pak Danang " ucap Dewa ketua Osis
" Ada apa kak?" tanya Amel penasaran
" Aku nggak tau Mel, kamu sebaiknya buruan kesana " ucap Dewa.
Akhirnya Amel menuju ke ruang Kepsek dengan penuh tanya dan dia baru kepikiran karena uang SPP nya belum kebayar.
tok tok tok
" Masuk " Jawab dari dalam ruangan
" Permisi pak ,bapak panggil saya ?" tanya Amel yang melangkah masuk ke dalam ruang Kepsek
" Iya Mel ,silahkan duduk..begini Mel saya minta maaf sebelumnya kalau saya harus mengatakan hal ini pada kamu, saya sudah berusaha meminta keringanan biaya SPP kamu namun saya tidak bisa meminta kelonggaran pada pihak Yayasan ,Amel kamu tahu kan gaji saya nggak seberapa Mel,sebenarnya saya ingin sekali bantu kamu untuk sekolah namun keterbatasan saya Mel saya memberikan kamu waktu selama satu minggu untuk melunasi biaya SPP dan juga biaya bangunan kamu yang belum terbayar ,juga untuk ung Ujian ." ucap Pak Danang
" Saya berterima kasih banyak sama Bapak selama ini sudah banyak membantu saya,entah kapan saya bisa membalas kebaikan bapak,saya akan usahakan mebayarnya pak kira kira berapa total biaya yang harus saya bayar?" tanya Amel
" Semua total nya 3juta rupiah Mel ,namun saya bisa bantu kamu cuma 500rb jadi kamu bayar sisanya yaa.." ucap Pak Danang
" Pak,maaf sebaiknya saya bayar semua nya kasian bapak nanti bu Siska marah sama Bapak kalau bapak masih bantu saya " cegah Amel karena Amel tahu istri Danang protes membantu keponakan Ani yang notabanenya dulu pernah menjalin kasih dengan bi Ani sebelum malapetaka yang melanda keluarga Amel terjadi.
" Terserah kamu Mel, kamu mau kembalikan kapan uang saya soalnya uang saya sudah saya setorkan ke pihak Yayasan untuk jaminan kamu tetap melaksanakan ujian beberapa bulan lagi" jawab Danang.
" Baik pak ,terima kasih bantuannya saya permisi .." pamit Amel pada pak Danang
" Kasihan sekali kamu Mel ,coba ayah dan ibu mu masih ada pasti kamu tidak akan menderita seperti ini,Gandi maafin saya belum bisa membantu anakmu keluar dari siksaan Baron " gumam Danang menerawang jauh ke masa lalu menyakitkan baginya .
Bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!