NovelToon NovelToon

The Bad Girl

PROLOG

Welcome to my FIRST STORY!

...Novel ini dalam tahapan REVISI ya... Itu pun mungkin seingetnya, he he.. Harap maklum jika tanda baca atau kosa katanya acak-acakan alias amuradul!!....

🗣️ Selamat Membaca!

______________________

Agnes Clallistiana Anandika, gadis cantik yang terlahir dari keluarga kaya raya. Dia adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara dari pasangan Dika & Alexa.

Keluarganya begitu harmonis sebelum kejadian mengerikan datang dan merusak kehidupannya.

Di mana sang Ayah mengkhianati keluarganya sendiri dengan cara membiarkan selingkuhannya membunuh Istri beserta anak kandungnya sendiri (Saudara perempuan Agnes) dan lebih memilih menikah dengan wanita iblis yang menjadi penghancur keluarga mereka.

Setelah meninggalnya Ibu & Adiknya, Ayahnya bahkan mengajak selingkuhan & saudara tirinya tinggal di rumah mereka.

Ya, saudara tiri. Dari selingkuhannya, Dika mempunyai satu anak haram.

Agnes yang muak dengan segala perlakuan dari Ibu dan saudara tirinya mengadu kepada Ayahnya. Tapi justru Dika malah menamparnya dan mengatakan jika apa yang Agnes katanya hanya omong belakang saja.

Yang membuat Agnes lebih tersakiti, bahkan kakaknya sendiri pun tidak membelanya di kala itu. Dia lebih memilih diam membisu dan menyaksikan semuanya, dalam diam. Tidak, lebih tepatnya dalam ketidak peduliannya.

Andika Anandika, Ayah dan suami yang tidak punya hati. Dia menikah tepat di hari pemakanan istri dan putri bungsunya sendiri.

Sebelum makan mendiang istrinya kering, sudah ada wanita lain yang mengisi ranjang mereka.

Dika tahu Agnes membencinya karena tindakan yang dia ambil, tapi dia tidak peduli! Baginya, Agnes masih diizinkan berada di rumahnya saja sudah syukur.

Dika memang tidak menyayangi Agnes. Sekali pun Agnes adalah putrinya. Karena yang dia sayangi hanya tiga orang. Feby, Sarah, dan Kevin.

Feby Febiriyani, isrti baru Dika sekaligus iblis yang telah membunuh Ibu & saudara perempuannya Agnes.

Dengan tidak tahu malunya dia datang dan menjadi Nyonya besar di rumah bak istana yang bukan merupakan miliknya itu. Bahkan Feby memperlakukan Agnes seperti seorang budak dirumahnya sendiri.

Feby memperlakukan Agnes seenak hati, bahkan dia mendapatkan dukungan penuh dari Dika saat Agnes mengadu perbuatannya.

Karena Dika, Feby melunjak. Tapi dia tidak tahu, apa yang akan terjadi jika Agnes sampai hilang kendali. Dia tidak tahu.

Kevin Anandika Saputra, Kakak dari Agnes yang lemah tak berdaya dalam menghadapi sifat Ayah dan Ibu tirinya dalam memperlakukan Agnes.

Mungkin karena Kevin terlalu dekat dengan Dika, membuat matanya tertutup dan tidak bisa melihat mana yang benar dan mana yang salah.

Mata Kevin dibutakan kasih sayang dan harta yang Dika berikan!.

Agnes benci itu! Agnes benci Kakaknya!.

Sarah Anandika Saputri, Anak haram yang Dika dapatkan dari selingkuhannya.

Sifat sombong dan tidak mau kalah melekat akut dalam dirinya. Sarah selalu membenci Agnes. Dia benci segala kelebihan yang wanita itu miliki dan dia akan merebut apa yang Agnes miliki apapun caranya.

Sarah selalu menang melawan Agnes. Ya, menang. Sama seperti Ibunya, Sarah juga mendapatkan dukungan penuh dari Dika, sang Ayah.

Tapi rupanya kemenangan itu hanya sementara. Setelah Agnes bertemu dengan Regata, semuanya tak lagi sama. Kekalahan, mulai datang menghampiri Sarah.

Revix Regata Saputra, Pria badboy yang menggemari wanita. Bagi Regata, arti wanita semuanya itu sama! Hanya mainan, yang jika sudah bosan dia campakan bahkan buang!.

Namun hal itu tidak berlaku bagi temannya sejak SMP, Agnes.

Bagi Regata, Agnes itu berbeda!.

Bagi Regata, Agnes itu berharga!.

Bagi Regata, Agnes itu sesuatu yang tidak pantas dia lukai!.

Dan bagi Regata juga, Agnes adalah wanita yang berhasil mengguncang jiwa dan raganya hingga membuatnya bisa merasakan indahnya itu rasa yang dinamakan Cinta.

Ya, lambat-laun perasaan sayang pada sahabatnya itu tergantikan oleh rasa cinta.

Benar kata pepatah, tidak ada persahabatan antara pria dan wanita. Itu Regata alami sendiri! Di mana perasaannya perlahan berubah pada sahabatnya yang cantik jelita itu.

Baru saja kapal Agnes dan Regata akan berlayar, batu besar menghadang jalan mereka dan membuat kapalnya sedikit goyah karena menabrak penghalang itu.

Afgan Afriansyah, pria tampan penerus perusahaan terbesar di Indonesia. Dia tidak terlalu menyukai wanita, karna baginya semua wanita sama dan hanya menginginkan uangnya saja. Dan hal itu membuatnya tidak percaya akan cinta!

Tapi pemikirannya terbang begitu saja kala hatinya tertanam pada hati yang sedingin es.

Agnes, wanita yang semula dia katakan bukan tipenya justru adalah wanita yang sekarang paling diinginkannya.

Perselisihan, ancaman, kekerasan, dan lika-liku kisah cinta antar sahabat dan orang asing perlahan mengisi hari-hari Agnes.

Agnes yang orang tahu gadis cantik bak malaikat, menyembunyikan wajah di balik topeng yang dia pakai.

Agnes iblis! Dia iblis berdarah dingin yang tidak pandang bulu pada lawannya.

Setelah fakta satu-persatu mulai terkuak, terlihatlah jati dirinya yang sebenarnya.

She Is Strong Woman!.

She Is A Bad Girl!.

She Is Cruel Human!

She Is M A F I A ! .

_-_

Tbc!

__________

Note: Karya ini hanya karangan semata. Tidak bermaksud menyinggung, atau memprovokasi pihak manapun.

Agnes Clallistiana

Pagi menyambut, cahaya matahari perlahan masuk melalui cela-cela jendela kamar seorang gadis cantik dengan tubuh yang masih dililit selimut.

Agnes, dialah gadis itu!.

Saat Agnes masih berada dalam alam mimpinya, tiba-tiba seorang gadis lain masuk ke dalam kamarnya dan membuka pintu dengan kasar.

Brak!

" Woi.. Anak gak tau diri, bangun lo!! Dasar kebo! Jam segini masih molor, mau jadi apa lo? Udah numpang di rumah gue, gak ada kerja lagi. Heran gue, ngapain Daddy masih nampung anak gak guna kayak lo, "

Sarah, saudara tirinya membentak dengan punggung yang menyandar pada tembok.

Perlahan mata dengan bulu mata lentik itu terbuka. Dia menyesuaikan cahaya dan mulai bangun dengan sedikit agak malas.

Kalau saja Sarah tidak berteriak, mungkin Agnes akan tidur sebentar lagi. Malam tadi dia kurang tidur, karena Feby yang menyuruhnya mencuci dan menyetrika seluruh baju keluarga.

" Hmm.. Ada apa? "Tanya Agnes dengan suara Khas bangun tidur.

" Ada apa ada apa. Lo tuh dasar ya anak gak tau diri! Jam segini baru bangun, udah cepet turun! Daddy nyuruh lo segera ke ruangan keluarga, katanya ada hal penting yang mau Daddy bicarakan sama lo. " Balas Sarah sambil memutar bola matanya jengah dan langsung berlalu meninggalkan kamar Agnes.

Yah.. Memang sarah tidak pernah suka dengan Agnes. Mungkin karena fisik Agnes, karrna kalau nasib sudah pasti tidak akan ada yang sirik pada nasib buruknya ini.

Atau mungkin karena SMP dulu, Agnes melampaui pamor Sarah yang katanya bunga sekolah. Dan lagi, pacar Sarah sendiri pun pergi meninggalkan Sarah hanya agar bisa mendekati Agnes.

Padahal Agnes sama sekali tidak merespon satu pun dari mereka, termasuk pacar Sarah yang bahkan tidak Agnes ketahui namanya.

Sebenarnya, Agnes tidak terlalu peduli pada yang namanya cinta. Setelah kepergian sang Bunda, Agnes cenderung suka menyendiri dan menangis nasibnya saat ini.

Agnes merupakan gadis yang pintar sewaktu Smp, ia bahkan selalu mendapatkan peringkat pertama di kelasnya secara berturut-turut. Bahkan Juara Umumpun melekat selama 3 tahun pada dirinya.

Kejadian itu terjadi beberapa bulan yang lalu, tepatnya di hari kelulusan Agnes. Dan sekarang? Agnes tidak melanjutkan pendidikannya seperti Sarah dan Kakaknya Kevin.

" Cepetan!! ".

Lamunan Agnes buyar saat teriakan Sarah terdengar dari bawah.

Agnes melamun, " Untuk apa Daddy memanggilku? " Batin Agnes.

Daddy? Sebenarnya Agnes muak memanggil nama yang menurutnya menjijikan itu. Agnes tidak lagi menganggap Dika sebagai Ayahnya, tidak!.

Mata lembut itu kini memancarkan api kemarahannya. Tangan Agnes meremass selimut kencang disertai dada yang naik turun. Emosi mulai menguasai dirinya.

Satu saja. Cukup satu saja Agnes memiliki bukti kejahatan Dika pada Ibunya, akan Agnes hancurkan pria tua bangka itu!.

Agnes yang polos dan penyayang hilang dengan di kuburnya Adik dan Ibunya di bawah tanah. Kini hanya ada Agnes, yang akan menunjukkan taringnya pada siapa saja yang berani mengangganggunya.

Tidak sekarang. Akan dia tunjukan siapa dirinya yang sebenarnya saat dia menemukan bukti itu. Akan.

--

Agnes menuruni satu-persatu anak tangga dengan mata yang melihat semua orang yang terduduk di ruang keluarga.

Dia menarik nafasnya dalam kemudian berjalan kearah mereka yang kelihatannya sedang menunggu kedatangannya.

" Agnes, duduklah! " Ujar Dika tegas.

Agnes menyangguk, segera dia duduk di kursi pojok yang memang itu lah tempatnya selama ini.

Tidak dihargai, tidak dianggap ada.

" Agnes, sudah tiga bulan berlalu setelah Bundamu pergi meninggalkan kita. Dan kau pun sudah tiga bulan terakhir ini tidak melanjutkan pendidikanmu, " Ucap Dika membuka pembicaraan.

" Maka dari itu, kamu harus kembali melanjutkan pendidikanmu di sekolah SMA yang sama dengan saudara-saudaramu! " Lanjut Dika memerintah.

Agnes menunduk, sekolah ya?

Bagi Agnes pendidikan bukanlah hal penting lagi setelah kematian Bundanya. cita-cita yang pernay dia miliki untuk menjadi sukses pun ikut terkubur bersama dengan sang penyemangat hidupnya.

" Bagaimana? Kamu mau, bukan? ".

Tidak bisa lagi menolak! Ketika nada bicara DiKa meninggi, itu berarti adalah sebuah perintah yang mutlak.

Sedang sedikit enggan, akhirnya Agnes mengangguk, menyetujui perkataan ayahnya.

Sementara Sarah yang malihat persetujuan dari Agnes langsung mangepalkan tangannya erat. Agnes akan menjadi murid baru di sana, sudah pasti dia akan menjadi pusat perhatian nantinya.

Apalagi dengan visual Agnes yang Sarah akui bukan main-main bisa menjadi rebutan banyak pria di sekolah nanti.

" Sial! " Umpat sarah dalam hati.

Kevin, Kakak laki-laki Agnes itu terlihat bahagia. Selama ini, dia bersedih melihat Agnes yang terus-menerus tenggelam dalam kesedihan.

Sebenarnya Kevin ikut sakit dan menderita atas kepergian Ibu dan adik bungsunya. Tapi mau bagaimana lagi? Inilah takdir hidup yang sudah diatur oleh Tuhan untuk mereka.

" Gue seneng lo kembali melanjutkan pendidikan lo, Dek. Semoga sifat lo yang jail dan manja itu kembali lagi. Gue kangen lo yang dulu, Dek. Gue kangen, " Batin Kevin menatap Agnes sendu.

" Kapan Agnes sekolah, Daddy? ".

" Pagi ini Kevin yang akan mendaftarkanmu. Dan sepertinya kau akan sekolah besok, " Jawab Dika.

Agnes mengangguk.

" Sebaiknya sekarang kau pergilah berbelanja keperluan sekolahmu bersama pok Jum, Agnes! Beli semua yang kamu butuhkan, " Ucap Dika.

" Pok, antar Agnes ke Mall! " Teriak Dika pada salah satu pembantunya.

Seorang wanita berumur 40an berlari menghampiri Tuannya.

" Baik, Tuan. Mari Non, Saya antar! ".

Agnes mengangguk. Dia berdiri dan langsung berpamitan pada semua.

____

...🍂Keesokan harinya🍂...

SMA Bunga Citra, salah satu Sekolah Menengah Atas tempat para remaja anak orang kaya di sekolahkan.

Di sinilah sekolah Sarah dan Kevin! Yang berarti akan menjadi sekolah Agnes juga.

Pagi ini, sekolah sedang diramaikan dengan gosip murid baru. Pria, dan wanita. Kedua orang itulah yang sedang menjadi gosipan hangat para siswa.

Kring... Kring... Kring..

" Mohon Perhatian, Bel tanda akan dimulainya pelajaran telah di berbunyi. Di mohon kepada para Siswa dan Siswi untuk segera memasuki kelasnya masing-masing, ".

Kring... Kring... Kring..

Suara bel sekolah dan pengumuman yang setiap pagi membuat para murid berdecak tak suka pun mulai terdengar.

Dengan malas, sebagian dari penggosip itu mulai melangkahkan kakinya memasuki kelas mereka.

Ketika para murid hendak memuk ke dalam kelas, klakson dari mobil mewah berwarna hitam yang baru masuk area parkiran membuat fokus mereka tergantikan.

" Siapa itu? ".

" Gak tahu gue. Mungkin itu kali yah, yang katanya murid baru pindahan dari Amrik. "

" Iya mungkin, ".

" Ganteng gak sih? Kalo ganteng mau gue pepet dari awal, ".

" Wah.. Kalo ceweknya asal Amrik udahlah! Insecure kita yang bahan lokal, ".

" Stt!! diem deh, udah mending kita tunggu aja tu anak keluar. "

" Okee okee. Ah... Gila, makin penasaran aja gue. ".

" Kaytanya ceweknya cantik, aduh... Moga kepentok aja dia sama gue, ".

" Ini nih, gak nyadar muka! Burik gitu siapa yang mau? ".

" Ajigg, kasar sia! ".

Bisikan-bisikan para wanita dan pria muali terdengar ramai ketika melihat mobil itu berhenti. Mereka tambah penasaran dan bertanya-tanya kenapa sang pemilik belum juga keluar sampai sekarang.

" Woi turun dong!! ".

" Iya, turun lo!! ".

" Hay ledis, tunjukkan mukamu! ".

Ketika pintu Mobil terbuka, terlihat seorang pria tampan dengan kaca mata Yang melekat di kedua matanya di tambau dengan jaket kulit warna hitam Yang dipakainya juga tak lupa dengan celana abu khas anak SMA.

" Ahhh!! Hendsome boy coy!! ".

" Astaga astaga, jantung gue mau copot lihat yang ganteng! ".

" Oh Tuhan.. Gantengnta minta di karungin!! ".

" Boleh gak sih, Gue bawa ke rumah kunci di kamar seharian? Gak usah kerja aja Bang, dengan wajah tampan Abang aja Adek kenyang! ".

Para Siswi langsung dibuat menjerit-jerit hiateris melihat ciptaan Tuhan yang amat sangat sempurna yang terpapang jelas di depan mata mereka.

Sungguh, pria itu bagaikan sebuah patung yang dipahat sempurna!.

" Lah, ke mana dia? ".

" Tau. Bang, kenapa sih?! ".

Tanda tanya besar mendadak muncul dalam benak mereka ketika melihat pria tampan bak titisan Yinani itu berjalan mengelilingi mobil. Bukannya seharusnya dia memasuki sekolah? Tapi ini?.

" Jangan bilang ada ceweknya? Wah.. Ceweknya juga bule kayanya cuy! ".

" Asik bule! ".

" Ah.. Mantap jiwa! Ayo Neng, tunjukkan mata birumu! ".

Kini para Siswa yang dibuat bising saat melihat gelagatan pria bule itu yang seperti hendak kembuka pintu mobil.

Mata mereka melotot, tidak mau kehilangan moment yang membuat mereka penasaran setengah gila.

Sampai akhirnya pintu itu terbuka, menampilkan—

" Ya Tuhan. Itu Barbie idup boy! ".

_-_

Tbc!

Dia, Afgan

Pintu mobil terbuka, terlihat sebelah kaki mulus keluar dari mobil dengan di susul oleh badannya hingga si pemilik keluar sepenuynya dalam mobil.

Agnes, si cantik Agnes muncul dengan rambut di gerai indah dan rok biru di atas lutut memamerkan paha mulus miliknya. Jangan lupakan juga kaca mata hitam yang terketak indah di atas kepalanya, dengan tas kecil menggelantung di punggung indahnya.

" Ya Tuhan. Itu Barbie idup boy! " Sorak lelaki dengan suara tinggi. Teriakannya itu memacu kebisingan yang berasal dari para Siswa lainnya.

" Oh My Ghosh, Princes dari mana Anjaayy!! ".

" Calon gua itu, ".

" Aduduh.. Tayang kamu kok gak jaga anak-anak kita di rumah si? Malah pansos di sekolahnya Ayah, ".

" Oh My Future...".

Dan masih banyak lagi ocehan-ocehan yang mereka lontarkan ketika melihat bidadari turun dari mobil.

" Let's go my princes, " Ucap laki-laki yang tadi membukakan pintu itu sambil mengulurkan tangannya disertai senyuman tampan yang mengembang di wajahnya.

" Of course! " Balas Agnes menyambut uluran tangan si pria. Tentunya diiringi senyuman menggoda dari bibir sexy miliknya yang membuat semua kaum hawa terpukau dan berteriak-teriak histeris melihatnya.

Di sepanjang perjalanan, tentu mereka menjadi pusat perhatian juga. Bagaimana tidak? Yang satu tampan bak Oppa-Oppa korea, dan yang satunya lagi cantik seperti titisan dewi yunani.

Dengan kedua pasangan ciwi-cowo yang sempurna itu, bagaimana tidak menjadi pusat perhatian publik?.

Pria iti celingak-celinguk, " Kita ke mana nih Nes? ".

" Lah, mana gue tahu Vid! " Balaa Agnes mengangkat kedua bahunya.

David, putra dari Alex, paman kandung Agnes yang berarti Kakak kandung mendiang ibunya, Alexa.

" Coba tanya situ yuk! " Tunjuk David pada beberapa kumpulan pria.

" Oke, " Mereka berjalan menghadap salah satu dari banyaknya pria yang berkumpul.

" Permisi, bisakah kalian menunjukkan di mana ruangan kepala sekolah berada? " David angkat suara dengan sopan.

Para pria yang sedang berkumpul itu menoleh ke arah orang yang berbicara.

Semula tatapan mereka tertuju pada David, yang memang orang yang bertanya. Namun saat tatapan mereka teralih pada si cantik, enggan sudah mereka kembali menatap David dan menjawab pertanyaannya.

" Ah.. Cecan lagi, ".

" Astaga naga, bule!! ".

" Cantik, ".

Batin mereka saat melihat pahatan wajah sempurna Agnes.

Melihat ekspresi para pria yang ditanya itu membuat David menaikkan sebelah alisnya bingung, dia menatap Agnes.

" Kenapa lagi ini? ".

Agnes mengangkat bahunya acuh.

" Permisi? ".

" Ah, ya? Maaf, tadi kamu tanya kita apa? " Balas salah satu dari mereka yang kembali kesadarannya.

" Bisakah kalian mengantar kami ke ruangan kepala sekolah? Kami murid baru, tidak tahu yang mana ruangannya. " Ulang David.

" Aaa.. Iya iya. Kebetulan Saya Ketua Osis di sini, mari ikut Saya! " Ucap Salah satu dari mereka berjalan mendahului Agnes dan David.

" Neng! ".

Agnes menatap aneh pada pria yang memanggilnya. Dia pun memilih menghiraukan si pria aneh itu dan berlalu mengikuti David.

--

Di kelas X — Ipa 4.

Seorang pria yang berada di luar kelas langsung lari terbirit-birit memasuki kelasnya saat melihat sang wali kelas datang.

" Woi woi Bu Nina bobo datang!! " Ucapnya membuat selurub penghuni kelas heboh dibuatnya.

Seketika kelas yang tadinya bagaikan di pasar itu mendadak sepi layaknya kuburan.

Beberapa detik setelahnya, masuklah seorang guru perempuan yang bername tag ' Nina Nisrina ' dengan membawa dua murid baru di belakangnya.

" Selamat pagi murid-murid! ".

" Pagi Bu! ".

" Nah.. Kelas kita kedatangan murid baru disini, ayo silahkan perkenalkan diri kalian masing-masing! " Ujar Bu Nina.

" Hello guys, perkenalkan nama Saya David Raka Anfilex, saya pindahan dari New york, Amerika. Semoga kita dapat berteman baik, " Ucap David sambil tersenyum tampan.

" Woh.. Calon hot daddy, " Celetuk salah satu murid perempuan yang terpukau akan ketampanan David.

" Ha ha ha.. ".

Brak.

" Diam! " Bu Nina menghempas penggaris panjang ke atas meja, yang mana membuat para siswa kembali terdiam.

" Giliran kamu, cantik. Silahkan perkenalkan diri kamu! ".

" Hello guys, my name is Agnes Clallistiana. Kalian bisa panggil gue Agnes. Happy meet you all! " Ucap Agnes dengan tampang biasa.

" Woah.. Bidadari surganya gue, ".

" Punya gue itu, ".

" Sudah-sudah, dia punya Emaknya! " Celetuk Bu Nina.

" Ha ha ha.. "

Gelak tawa kembali memenuhi kelas Sepuluh Ipa Empat.

" Ayo anak-anak, sekarang beri sambutan kepada mereka! ".

" Hello David, Hello Agnes! " Ucap Mereka serempak.

" Baiklah, apakah ada yang mau bertanya pada mereka? " Tanya Bu Nina.

" Agnes, sudah punya pacar belum?! ".

" Agnes lo cantik, tunggu Abang sukses yaa.. Abang pasti lamar elo, ".

" David, Oh My ganteng bangett.. ".

" Minta Wa nya boleh? ".

Dan masih banyak lagi pertanyaan konyol para oenghuni kelas yang sudah dibuat gila oleh kedua insan yang berada di hadapan mereka.

Sedangkan yang ditanya malah kompak mendengus sambil memutar bola matanya malas.

" Sudah sudah!! " Lerai Bu Nina.

" Agnes, David, silahkan kalian duduk di bangku yang masih kosong! " Pinta Bu Nani pada keduanya.

Keduanya mengangguk dan duduk di bangku yang masih kosong. Untungnya bangku yang kosong itu tersisa yang berdampingan dan secara otomatis merekapun duduk satu meja.

--

Kita menyebrang pada kelas rusuh XI — IPS 5

" Woi woi woi Broo!! lu pada tau gak murid baru yang baru aja jadi Tranding topik di sekolah ini?! " Suara rempong terdengar memenuhi kelas yang sedang tidak ada gurunya.

" Apaan si lo Vano, emang ada apa sama tu murid baru sampe jadi tranding topik? " Tanya Alvin melihat sahabat satunya yang rempong gak jelas.

Vano, si rusuh itu menjawab:

" Itu tuh.. Yang murid baru di kelas sepuluh. Lu tahu gak? Gua denger-denger tu anak baru datang barengan, anjirr.. Cewenya cantik parah dah! Tapi sayang, tu cowo yang bareng dia kayanya pacarnya deh, kelihatan banget tu pisang nempel mulu. Mana lumayan ganteng lagi tu pisang, " Cerocosnya pada teman-temannya.

" Pisang? " Beo Alvin, salah satu teman Vano.

" Pi... Sang, " Jawab Vano melirik bawah.

Alvin berdecak, " Bangkee lo! ".

" Ngomong-ngomong, secantik apa si tu cewek? Penasaran gue, " Alvin menatap langit-langit kelas membayangkan bagaimana bentuk dari sosok murid baru.

" Penasaran? Tar istirahat gue kenalin deh sama kalian! Tu anal emang cantik dari orok, ".

" Hah? " Alvin dan Vano menatap heran pada Kevin yang berbicara.

" Serius lo mau kenalin kita? Emang lo sendiri udah kenal apa sama dia? Cih, so-soan lu ah Abang Kevin! " Ucap Vano diakhiri suara mania yang membuat Kevin bergidik.

" Bahas yang penting kek? Cabe di bahas, " Celetuk Afgan yang sedari tadi diam.

Afgan Afriansyah, cowo tertampan se-SMA Bunga Citra. Dia merupakan anak dari pengusaha ternama.

Afgan tidak terlalu suka pada yang namanya wanita

Karena baginya, semua perempuan itu sama. Sama sama punya moto —.

" Ada uang Abang sayang, gak ada uang Abang tendang! ".

Dengan kata lain, matre!.

" Elu— Selamat siang Pak Jos! " Vano belum sempat memaki Afgan atas perkataannya karena kedatangan guru kiler yang tadi sempat mengatakan akan jam kos.

" Selamat siang murid-murid! ".

Vano duduk di tempatnya dengan mulut yang tidak henti menggerutu.

" Dasar si Jos-Jos! Ngibulin gue lu, pake bilang jam kos segala. Untung gue cerdas, milih ngegosipin tu murid baru dari pada ke rooftop. Bisa habis gue sama si botak, ".

Afgan menggeleng melihat temannya memaki guru biolongi yang mulai berkata di depan. Sungguh tidak baik.

--

Kriing...

" Jam istirahat di mulai. Kepada seluruh siswa dan siawi silahkan tinggalkan kelas dan bergegas mengisi perut kalian, ".

Kring...

" Wuhuy!!! ".

Semua murid di banyaknya kelas yang terdapat pada SMA besar itu bersorak gembira. Selain bel pulang sekolah, bel istirahatlah yang mereka nantikan.

Di waktu istirahat ini, banyak dari mereka yang mengisi perutnya ke kantin dan banyak juga yang melakukan hal lain seperti main game di kelas dan berpacaran di gedung belakang.

Di kantin, tepatnya pada meja tengah Agnes dan David baru saja mendaratkan bokongnya dengan posisi saling berhadapan.

" Nes, mau makan apa lo? " Tanya David merogok sakunya.

"Serah lu aja deh! Yang penting gue kenyang. Dan.. Tentunya gratis ya "an? " Tanya Agnes tersenyum menyebalkan dengan alis naik-turun.

" Ya deh iya. Lagian apa si yang ngga buat lo? " Ujar David malas dan beranjak pergi memesan makanan.

Agnes yang melihat raut wajah tidak enak dari David hanya tersenyum tanpa dosa.

Di sisi lain, Vano dan kawan-kawan yang baru memasuki kantin dibuat heran melihat sang para Most Wanted terkenal mengelilingi seseorang yang sudah pasti adalah perempuan.

" Oi tu most wanted pada ngapain ngepung cewe gitu? " Tanya Vano menunjuk meja seorang wanita yang tidak terlalu terlihat wajahnya.

Alvin, Kevin dan Afgan pun menoleh ke arah gadis yang di tunjuk Vano.

" Agnes, " Batin kevin melihat sosok gadis yang Vano tunjuk.

_-_

Tbc!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!