Dari atas bukit nampak seorang pemuda dengan memegang sebuah ranting kecil di tangannya, ranting itu berfungsi sebagai penunjuk arah menuju kaki pegunungan, kain putih yang menutupi matanya membuatnya seperti seorang peri yang baru turun dari langit, tubuhnya tegap dan berwibawa,
Ia berhenti saat mendengar suara percikan air terjun dan di iringan burung burung yang berkicau dengan gembiranya, udara terasa begitu segar, ia memilih untuk beristirahat di bawah pohon.
"Perjalanan mu baru saja di mulai" Sura yang begitu familiar terdengar di telinganya, seulas senyum terukir di wajahnya
"mungkin ini sudah saatnya" Ucapnya perlahan membuka kain putih yang selama ini menemani perjalananya, perlahan ia membuka matanya, menyipitkan mata, matahari belum benar benar terbenam membuatnya sedikit silau, sejenak pandangannya terasa kabur, ia mengucek mata hingga semuanya terlihat jelas, Perlahan ia berjalan mendekati sungai untuk membersihkan diri
"Tidak ada yang kurang sedikit pun" Ucapnya tersenyum menatap pantulan wajahnya di air yang jernih, ucapan gurunya membuat nya memayun kan bibir, iya teringat dengan 100 aturan yang mengikat hidup bebasnya
"jaga tutur bahasamu, jangan merusak alam, jangan berbuat kejahatan, jalani kehidupan dengan baik," Ucapan gurunya membuat ia lagi lagi menghela nafas, ia tak ingin melafalkan lebih banyak lagi aturan² yang mengikat hidupnya
"Kenapa aku tidak langsung mati saja, aku sudah cukup menderita saat kehilangan orang tua ku dan di hianati oleh orang yang ku anggap sebagai teman, bagai mana aku bisa hidup dengan peraturan sebanyak ini" Ucapnya menghempaskan tubuhnya di rerumputan yang menghijau .
"Ternyata negri ini tak banyak berubah" Ucapnya memandangi sekelilingnya.
Hari hari sudah mulai gelap, Rembulan bersinar redup, ia masih berdiam diri di batu besar di pinggir sungai pikirannya melayang mengingat hal na'as yang terjadi padanya 3 tahun lalu
"Raja Lian zi Huan akan segera memasuki istana" Suara itu terdengar jelas, ya itu adalah pemberitahuan atas kedatangan sang raja, penasehat lu dan beberapa mentri lainya berjalan menuju teras istana untuk menyambut kedatangan sang raja
"Syukurlah raja sudah kembali" Ucap penasehat lu menyatukan ke dua tangan nya dan sedikit membungkuk memberi salam hormat
"Sejauh apa pun aku pergi, istana ini lah tempat aku kembali" Ucap Lian zi
"Raja, apakah raja ingin melihat laporan minggu ini? "
Baiklah penasehat kita bicarakan nanti di aula istana" Ucap Lian zi berjalan pelan menuju kamar nya.
"Raja Lian zi Huan akan memasuki ruangan " Suara pemberi tahuan itu bersamaan dengan langkah kaki Lian yang kini berjalan mendekati singasana nya, penasehat lu dan para petinggi istana sedikit membungkuk memberi hormat pada sang raja.
"Katakan ada laporan apa minggu ini" Ucap Lian zi seorang mentri pertanian menyatukan tangan nya sembari membungkuk memberi hormat
"Hasil panen tahun ini cukup besar raja, hanya saja ada beberapa desa yang mengalami gagal paneh karena hama" Ucap mentri pertanian
"hm baik lah jika seperti itu, kirimkan bantuan kepada desa yang mengalami gagal panen aku tak ingin rakyat ku sengsara karena kelaparan dan kirimkan beberapa obat untuk mengusir hama" Ucap Lian zi dan di balas anggukan oleh sang mentri, setelah menyampaikan laporan ia kembali memberi hormat dan berjalan mundur kembali ketempat sebelumnya, para mentri pun bergantian menyampaikan laporan sesuai dengan bidangnya masing masing.
"Semua masih terkendali" Ucap Lian zi tiba tiba seorang prajurit menerobos masuk ke aula pertemuan
"berita buruk raja" Ucap nya berlutut di depan Lian zi
Dengan tenang Lian menghela nafasnya hingga kemudian membuka suaranya
"tidak ada berita baik ataupun buruk, hanya ada berita saja" Ucap Lian zi
"berdirilah katakan berita apa yang kau bawa" Ucap Lian zi pelan
" Prajurit beserta kepala prajurit di bantai oleh sekelompok orang berjubah hitam di perbatasan" Ucap prajurit membungkuk hormat
"Hm baik lah, jendral cai yi" Ucap Lian zi pelan, seorang pria tampan langung meninggalkan barisan dan saat ini ia sudah berdiri di hadapan sang raja
"Hamba menghadap raja" Ucap jendral Cai yi memberi hormat pada rajanya
"Tingkatkan pengamanan di daerah Xi zian dan yin meng, selidiki siapa di balik ini, aku yakin para pemberontak itu tak bernyali melakukan hal seperti ini, uh seperti ada pihak lain yang ingin bermain" Ucap Lian zi,
"hamba siap menjalankan tugas" Ucapan jendral Cai yi, setelah membungkuk ia memutarkan tubuhnya meninggalkan aula pertemuan untuk segera mengerjakan tugasnya.
Malam kini mulai larut Lian zi pergi diam diam dari istana menuju hutan, ribuan bintang menemani malam yang hening ini, hanya terdengar suara hempasan air terjun, perlahan Lian zi merebahkan tubuhnya di rerumputan yang lembut, suara langkah kaki terdengar jelas di telinganya, ia hanya diam dengan mata yang terpejam.
"Kau kesini atas perintah penasehat li?, katakan padanya jika aku tidak butuh pengawal, kembali jalankan tugas mu, disini bukan tempat mu, kecuali kau ingin menemani ku di sini sebagai seorang teman" Ucap Lian zi membuka matanya dan perlahan duduk
"Aku datang bukan untuk mengawal ataupun untuk teman mu, aku hanya ingin membunuh mu, ku fikir negri ini tidak membutuhkan raja bodoh seperti mu" Ucap jendral cayi yi menyeringai kearah Lian zi senyum mengejek
"Kau banyak berubah jendral tidak seperti dulu lagi, ku fikir selama ini kita berteman ternyata kau tak pernah menganggapnya" Ucapnya tiba tiba jendral Cai yi menarik pedagang dan menyerang Lian zi.
pertarungan tak dapat di hindari, dan harus berlangsung dengan sangat sengit, tak jauh dari sana terdapat sebuah jurang, jendral Cai membawa Lian zi bertarung di tepi jurang, Lian zi yang tak begitu menguasai ilmu pedang dengan mudah di lumpuhkan oleh jendral Cai hingga Lian zi terjatuh ke dasar jurang.
"Berakhir sudah, cerita mu raja, ayah aku telah membalaskan dendam mu, ia telah mempermalukan keluarga kita, lihat lah, siapa yang jatuh itu, seorang raja angkuh yang dengan lancang menolak lamaran dari kita dan membuat adik mengalami begitu banyak penderitaan" Ucap Cai Yi sembari tersenyum penuh kepuasan dan setelahnya segera melangkah meninggalkan tempat itu
"Aaaaa" Tubuh Lian zi bergulingan di dasar jurang hingga sebuah batu di tepi sungai menghentikannya, Lian zi sudah tak sadarkan diri, tubuhnya juga terdapat banyak luka kecil akibat gesekan dari bebatuan jurang yang tajam, cerita raja lian Zi Huan yang baik hati sudah selesai, entah apa yang akan terjadi di masa depan, ia hanya berharap untuk di berikan satu kesempatan untuk mencari penyebab dari semua ini, ia sangat mengenali pria yang mencelakainya ini, dan ia bahkan masih tak percaya dengan apa yang terjadi di hari ini
Malam semakin larut, dan Rembulan malam masih bersinar terang dengan di temani bintang yang menambah kesan keindahan, angin malam terasa begitu dingin menusuk hingga tulang, perlahan Lian menuju sebuah pohon tua yang mungkin berusia ratusan tahun, ia terdiam sejenak sembari menatap pohon itu dengan tatapan tajam
"Menurut petunjuk benda itu berada di sini, dan apakah yang tersembunyi di balik pohon ini?" Ucapnya pelan tangan kuat itu membuka sebuah daun lontar yang ditemukannya saat pertama kali ia membuka matanya setelah peristiwa itu, ia bergerak pelan mengelilingi si pohon tua itu beberapa kali
"Tidak ada yang mencurigakan dan tidak ada hal aneh di sini" Ucapnya pelan sembari terus mengelilingi pohon hingga akhirnya ia terpeleset dan masuk ke dalam lubang yang berada tepat dibawah pohon.
"Dimana aku" Ucapnya sembari bangkit dan melangkahkan kakinya mengikuti sebuah terowongan y
"Sebuah gua" Ucapnya lagi sembari mengamati keadaan di sekelilingnya, bagai manapun saat ini ia berada di tempat asing, bahaya bisa datang dari arah manapun dan ia harus tetap selalu waspada
"Kau datang" Suara seseorang membuatnya menghentikan langkahnya
"Siapa anda" Ucapnya dengan nada tanya, ia berfikir jika hanya dirinya yang terjatuh ke tempat ini, namun ternyata sudah ada orang yang lebih dahulu sampai ke tempat ini
"Aku adalah diri mu, yang tersembunyi" Ucap si pria sembari menujukan sebuah senyuman miring yang begitu misterius, bagai manapun ia sudah menunggu hari ini, ia sudah berada di tempat ini dalam waktu yang cukup lama, setelah menanti selama bertahun tahun akhirnya yang di tunggu telah tiba, seseorang yang akan datang untuk menjemput dan membawanya keluar dari tempat nan gelap ini
"Tidak mungkin, karena aku bukan lah diri mu" Ucap Lian zi berjalan mundur berusaha menjauhi pemuda yang kini berjalan semakin dekat kerahnya
"Aku adalah dirimu, aku adalah jiwa mu, aku sudah mengorbankan jiwa dan tubuh ku untuk diri mu dan kau memiliki tugas untuk memperbaiki segala kesalahan yang aku lakukan di masa lalu" Ucap si pria dengan nada ringan, mendengar itu sontak Lian zi menghentikan langkanya dan malah terdiam membeku, membuat si pria memiliki banyak kesempatan untuk mendekat dan saat ini ia sudah berada tepat di hadapan Lian zi, perlahan topeng yang menutupi wajahnya terbuka, Lian zi terdiam sejenak di tempatnya, wajah itu?, kaget karena orang yang berada di hadapannya benar benar mirip dengan orang baik yang membantunya di masa lalu, sebelum memilih menutup mata dengan kain putih ia pernah beberapa kali melihat wajah gurunya
"Guru?" Ucap Lian zi yang kini langsung berlutut dan memberi salam hormat pada pria yang ia yakini adalah gurunya dalam tiga tahun ini, orang yang membimbingnya dan mengajarinya banyak hal
"Suatu saat kau akan tau, ini milik mu" Ucap si pria, mengambil sebuah pedang yang tertancap di sebuah batu besar, Lian zi menatap pedang itu, orang itu hilang seketika
"Jian zai" Hanya suara itu yang masih terdengar saat orang misterius itu menghilang di telan kegelapan malam
"Hanya mimpi" Lian zi perlahan membuka matanya dan duduk dengan perasaan bingung semua terasa begitu nyata, ia mendekati perapian untuk menghangatkan tubuhnya
"Jian zai?" Ucap Lian zi saat melihat sebuah pedang yang berada tak jauh darinya, Lian zi meraih pedang yang berada tak jauh darinya, benar benar ada, dan berati ia sedang tak bermimpi
"Hari akan segera Siang, lebih baik aku melanjutkan perjalanan" Ucap Lian zi berdiri dan melanjutkan perjalanan yang tak tau mau kemana yang pasti ia akan pergi mengikuti kemana langkah membawanya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!