KONOHA HOSPITAL
Terlihat wanita berambut merah yang tengah tertidur setelah melahirkan 2 buah hatinya bersama sang suami, sang suami yang memiliki surai pirang dengan setia berada di samping sang istri.
Tok tok tok
Setelah terdengar ketukan pintu kamar rawat wanita berambut merah, masuklah seorang dokter wanita dengan surai pirang pucatnya.
"Tuan Minato, ada yang ingin aku beritahu, bisakah Anda ikut ke ruanganku? "
"Ha'i, Tsunade-sama"
Minato pun mengikuti sang dokter menuju ruang kerja sang dokter.
"Duduklah Minato! "
Minato pun duduk berhadapan dengan sang dokter
Menarik napas pelan, Tsunade pun memberitahu berita penting sekaligus kabar buruk pada Minato.
"Aku harap kau tegar dan bisa menerima keadaan, karena salah satu dari anak kembarmu memiliki kelainan jantung sehingga membuat tubuhnya lemah."
Bagai disambar petir di siang bolong, kabar yang diberikan dokter membuat dia hancur, salah satu anaknya memiliki kelainan.
"Dok, apa istriku tahu kalau anak kami kembar?" Tanyanya dengan raut kesedihan
"Sayangnya Kushina tak mengetahui hal tersebut, sebab kami membiusnya disaat persalinan yang kami lakukan secara caesar." jawab sang dokter
"Kalau begitu aku ingin meminta tolong, agar Anda merahasiakan pada Kushina jika kami memiliki Bayi kembar." harapnya
"Apa maksudmu Minato?" Tanya Tsunade tak mengerti.
"Aku tak ingin Kushina hancur seperti yang aku rasakan, salah satu putriku memiliki kelainan jantung yang mungkin hidupnya tak akan lama, aku pun akan berusaha merawatnya tanpa sepengetahuan Kushina."
"Hah, terserah kau saja, tapi aku harap kau mengambil keputusan yang tepat Minato".
Setelah pembicaraan alot tersebut, Minato pamit keluar dari ruang kerja sang dokter.
Bila dilihat dari keadaannya sekarang, Minato tengah hancur hingga dirinya tak bisa berpikir jernih dan memutuskan hal besar yang akan membuat dirinya menyesal kelak. Dirogohnya saku jas miliknya untuk mengambil ponsel dan menelepon seseorang.
Tut tut tut
"Moshi moshi Minato-sama."
"Kakashi bisa kau datang ke Konoha Hospital sekarang?"
"Ha'i, aku akan segera ke sana."
Setelah mendengar jawaban dari seberang sana. Minato pun bergegas menuju ruang bayi, di sana dapat dia lihat 2 bayi kembar, dan salah satunya berada dalam incubator. mengeluarkan sang bayi dalam Incubator menyelimuti sang bayi, tanpa sepengetahuannya ada seseorang yang memperhatikan gerak-geriknya sewaktu memasuki ruang bayi.
Tak berapa lama muncullah Kakashi, Kakashi heran melihat Minato menggendong bayi.
"Siapa dia Minato-sama?”
"Dia putri bungsuku, tapi dia memiliki kelainan jantung, aku tak ingin Kushina mengetahui ini, aku ingin kau menitipkan dia di salah satu panti asuhan. Biaya hidupnya akan aku tanggung begitu pun dengan biaya pengobatannya, aku tak menerima protes dan bantahan darimu."
Mendengar perkataan sang majikan membuat Kakashi kaget dan geram, betapa teganya sang atasan.
"Baiklah, Minato-sama"
Kakashi pun pergi meninggalkan Minato, dan seseorang yang terus mengawasi Minato dengan cepat mengejar Kakashi sebelum Kakashi jauh.
Tap
Baru saja Kakashi ingin membuka pintu mobilnya, tapi ada seseorang yang menepuk bahunya
"Ada apa, Tuan?" Tanya Kakashi ramah
"Maaf sebelumnya, apa bayi itu anak Anda?" Tak menjawab pertanyaan Kakashi, seseorang yang diketahui adalah seorang pria malah bertanya balik.
Terdiam sebentar, Kakashi pun menjawab.
"Dia bukan bayiku, tapi bayi atasanku, karena bayi ini memiliki penyakit kelainan jantung, atasanku memerintahkan saya untuk menitipkan bayinya dipanti asuhan. " jawab Kakashi memandang sedih pada sang bayi.
"Perkenalkan aku Hamura Ootsutsuki, dari pada Anda menitipkannya di panti asuhan, bolehkah aku yang merawatnya." Kakashi mendengar pernyataan dan nama pria asing di depannya membulatkan mata dan berpikir sejenak.
"Begini istriku baru saja melahirkan seorang bayi perempuan berambut pirang, tapi Kami-sama lebih menyayangi putri kami sehingga putri kami tidak sempat menghirup udara di dunia, aku tak sanggup melihat istriku akan hancur jika mengetahui putri kami meninggal, aku pun sedih dan bingung bagaimana caranya aku menyampaikan berita ini pada istriku, jadi bolehkah aku merawat bayi itu? Aku janji aku akan memberinya cinta dan kasih sayang yang tulus serta mengobatinya hingga sembuh total." lanjut Hamura meyakinkan Kakashi
Mendengar cerita Hamura, Kakashi pun memberikan Bayi perempuan di gendongannya pada Hamura
"Aku berharap banyak pada Anda Ootsutsuki-sama, dan ini akan menjadi rahasia di antara kita berdua." Katanya sambil memberikan bayi yang ada di dalam gendongannya.
Hamura yang mendengar persetujuan Kakashi tersenyum bahagia
"Baiklah ini rahasia antara kita."
Setelah menyerahkan sang bayi pada Hamura, Kakashi mengambil ponselnya dan menghubungi sang atasan.
"Moshi-moshi Minato-sama, maaf putri Anda meninggal saat kami di perjalanan menuju panti asuhan."
"Tak apa, kau kuburkan saja dia."
"Ha'i minato-sama."
Mendengar suara datar sang atasan, Kakashi menggeram kesal, tapi setidaknya bayi mungil itu akan terjamin hidupnya.
......
Di salah satu kamar rawat rumah sakit Konoha tampak pemandangan hangat di mana sang suami menggendong bayi kecil untuk ditunjukkan pada sang istri.
"Shion-chan, lihatlah putri kita dia sangat cantik kan?" kata sang suami
"Kau benar Hamura-kun, dia sangat cantik, tapi kenapa dia tampak lemah?"
"Maaf, aku harap kau tidak sedih sayang. "
"Memangnya ada apa dengan putri kita Anata?"
"Putri kita mengalami kelainan jantung." jawab Hamura dengan raut wajah sedih, Shion yang mendengar putrinya memiliki kelainan jantung sempat kaget dan sedih, tapi setelah itu dia tersenyum.
"Tak apa anata, kau siapkan tiket keberangkatan kita ke London, kita akan membawanya ke London dan menyembuhkannya, lagi pula Indra, ashura, dan Deidara-chan akan bahagia mendengar adik mereka telah lahir.”
"Sesuai keinginanmu, permaisuriku." mendengar ucapan suaminya Shion pun merona.
...
Cerita ini awalnya memang fanfic, tapi Aska ingin jadikan cerita original. Karena ada kendala dan namanya terlihat tidak cocok, maka Aska buat kembali jadi Fanfic.
Ket keluarga Ootsutsuki
Hagoromo Ootsutsuki 75 tahun
Kaguya Ootsutsuki 73 tahun
Hamura Ootsutsuki 50 tahun
Shion (Miyasomi) Ootsutsuki 45 tahun
Indra Ootsutsuki 17 tahun
Ashura Ootsutsuki 15 tahun
Deidara Ootsutsuki (Fem) 13 tahun
Naruto Ootsutsuki (Fem) 10 tahun
Keluarga Ootsutsuki adalah keluarga pebisnis yang sangat sukses, memiliki banyak perusahaan di beberapa negara contohnya New York, Paris, Jerman, Korea, London, Jepang, dan beberapa negara lainnya. Bisnis yang mereka jalankan bergerak di bidang otomotif, pertambangan, dll. Ada pula rahasia yang keluarga Ootsutsuki sembunyikan, mereka merupakan penguasa dunia bawah yang tak pernah terekspos serta desas desus tentang putri bungsu mereka yang tak pernah diliput oleh media apa pun seolah identitasnya sangat rahasia ibarat berlian yang sangat langka yang tak sembarang orang melihat dan menyentuhnya.
Ket keluarga Namikaze
Minato Namikaze 47 tahun
Kushina (Uzumaki) Namikaze 42 tahun
Menma Namikaze 17 tahun
Kyuubi Namikaze (fem) 15 tahun
Naruko Namikaze 10 tahun
Keluarga Namikaze memiliki perusahaan yang kesuksesannya menduduki peringkat ke 2 di Jepang setelah Ootsutsuki, meski begitu anggota keluarga Namikaze tetap rendah hati tak pernah sombong dengan kekayaan mereka.
Dan beberapa keluarga terhormat lainnya seperti Uchiha, Sabaku, Hyuuga, Haruno, juga memiliki perusahaan mereka masing-masing, meski peringkat mereka masih di bawah peringkat Ootsutsuki corp dan Namikaze corp..
***
Mansion Ootsutsuki (London)
Suasana pagi di kediaman Ootsutsuki memang selalu hangat dengan celotehan putri bungsu mereka.
"Mom, Dad, kak Indra ke mana ya? Sudah 2 hari dia tidak terlihat di mana pun.” tanya Naruto penasaran
"Indra ada di Jepang, Princess, nah sekarang sarapan lalu belajar lagi ya, gurumu sebentar lagi datang."
"Betul apa yang dikatakan Daddy. Naru, belajar yang rajin kamu." ucap Ashura sambil mengacak rambut Naruto.
"Ck, Nii berhenti mengacak rambutku!!" gerutunya sambil mengembungkan pipi, dan kenapa aku harus home Schooling? Bosan tahu di rumah terus."
"Yang sabar ya Naru, demi kebaikanmu juga kan?" ucap Deidara menenangkan.
"Ok deh, asal ada kalian yang menemani, Naru tidak masalah kok."
"Nah itu baru anak Mommy." Shion pun tersenyum lembut pada Naruto, dalam hati dia bersyukur Tuhan memberikan dia seorang putri yang cantik dan penurut.
Dalam 10 tahun ini juga Naruto dinyatakan sembuh total dari kelainan jantungnya dan itu membuat Hamura dan Shion bahagia, begitu pun dengan Hagoromo dan Kaguya.
***
Mansion Namikaze
"Kaa-san kenapa aku selalu dibelikan 2 baju dengan model yang sama?" gerutu gadis kecil
"Ehehehe, tapi modelnya lucukan, Ruko-chan?" ucap Kushina, tapi di dalam hati dia bertanya tanya, kenapa selalu 2 dengan model yang sama, tapi dibuangnya lagi jauh jauh pemikirannya itu.
"Nee Ruko, tidak boleh loh ngomelin Kaa-san seperti itu." bujuk Kyuubi
"Maafin Ruko ya, Kaa-san, Ruko janji tidak bakal marah lagi."
"Nah gitu dong." ucap serempak penghuni ruangan tersebut.
***
5 Tahun kemudian
Suasana duka memenuhi mansion Ootsutsuki di london di karenakan Shion Ootsutsuki ibu dari Indra, Ashura, Deidara, dan Naruto meninggal dalam kecelakaan. Mobil yang dikendarai oleh Shion ditabrak oleh bus yang tak memiliki pengemudi, seolah kecelakaan tersebut telah direncanakan oleh pelaku.
Iris safir yang cerah milik seorang gadis kini mulai menggelap, tak ada tangisan hanya tatapan datar begitu pun dengan ke tiga kakaknya. Pemakaman Ibu mereka telah selesai beberapa jam yang lalu, tapi Naruto masih enggan meninggalkan area pemakaman sang Ibu.
"Princess ayo kita pulang, ada sebuah rahasia yang harus kau tahu dan sampai detik ini pun, Mommy tidak tahu" Naruto menatap penuh tanya pada sang Ayah kemudian mengikuti sang ayah.
Sampailah mereka di mansion mewah Ootsutsuki, di dalam sudah berkumpul keluarga inti Ootsutsuki
"Hime, kemari sayang" panggil sang Nenek. Naruto pun mendekat kemudian memeluk Nenek tercintanya dan menangis menumpahkan segala kesedihannya
"Baa-chan, hiks kenapa harus Mommy?"
"Tenang ya Naru, kita pasti akan menemukan pelakunya."
"Arigatou Aniki, dan di detik itu pun aku akan menghancurkannya." ucap Naruto sarat akan dendam dan amarah
"Tapi sebelum itu ada yang Daddy ingin beritahu pada anak Daddy dan selama Daddy berbicara tidak boleh ada yang memotong."
"Hime kami semua sangat menyayangimu jadi setelah mendengar cerita Daddy mu, Jii-san harap kamu tidak berkecil hati." mendengar Jii-sannya berbicara Indra, Ashura, Deidara, dan Naruto menjadi penasaran.
"Indra, Ashura, Dei, siapa pun Naruto, apa kalian akan tetap menyayanginya?"
"Itu sudah pasti kan, kenapa harus di tanyakan?" mendengar jawaban dari ke tiga anaknya, Hamura pun tersenyum dan memandang Naru penuh kelembutan.
"Kemarilah Princess, duduklah di pangkuan Daddy!" panggilnya. Naruto beralih menuju Hamura dan duduk di pangkuannya, meski sekarang umur Naruto sudah 15 tahun, tapi dia masih suka bermanja manja. Melihat Naruto sudah di pangkuannya, kemudian Hamura menatap sang Ibu dan Ayah meminta kekuatan dan diangguki oleh ke duanya.
"15 tahun lalu di Konoha saat aku dan Mommy kalian ingin ke London tiba-tiba Mommy kalian mengalami Kontraksi jadi kami membatalkan rencana kami dan langsung ke Konoha Hospital. Di sana Mommy kalian melahirkan seorang putri berambut pirang, tapi beberapa menit selanjutnya putri yang dilahirkan Mommy kalian meninggal.” Indra, Ashura, Deidara menahan napas, Naruto mengeratkan cengkeramannya pada pakaiannya.
"Ya, putri kami meninggal dan Daddy tak sanggup memberitahu pada Mommy kalian, tapi di saat Daddy sedang kalut, Daddy melihat pria berambut pirang memasuki ruang bayi dan menatap penuh kasih sayang pada kedua bayi kembar yang Daddy asumsikan adalah anaknya, tapi Daddy melihat gerak gerik aneh pada si pria saat melihat Bayi yang berada dalam Incubator ‘Maaf kan Tou-san sayang, tou-san akan menyembunyikanmu dari ibumu' dan hanya ucapan itu yang bisa Daddy dengar, sekilas Daddy melihat pria itu meneteskan air mata saat menggendong sang bayi, tak berselang lama datang seorang pria berambut perak mengenakan masker mengambil sang bayi dan membawanya. Namun, sebelum pria itu menjauh, Daddy mengejarnya dan mengatakan bahwa Daddy bersedia merawat bayi tersebut dan menyembuhkan kelainan jantung bayi tersebut, pria itu bersedia memberikannya, Daddy bahagia luar biasa dan menghubungi nenek serta kakek kalian dan meminta tolong untuk menguburkan putri kami yang meninggal tanpa sepengetahuan Mommy kalian. Hingga saat ini Mommy kalian tidak mengetahui rahasia ini." ucap Hamura menyelesaikan ceritanya
"Ja..jadi Na..Naru bukan Ann..ak Kan..dung Mommy dan Daddy?" isaknya dan mempererat pelukannya pada sang ayah.
Greeep
Indra, Ashura, dan Deidara ikut memeluk Naruto yang berada dalam pelukan sang ayah.
"Apa pun yang Daddy ceritakan, Naru tetap menjadi adik bungsu kami." ucap Ashura tegas
"Daddy, apa orang tua kandung Naru juga menyayangi Naru?"
"Pasti mereka sangat menyayangimu Princess, hanya waktu itu ayah Naru tak bisa berpikir jernih dan semua terjadi, Naru juga punya kembaran loh.” ucap Hamura menghibur.
"Nah acara pelukannya sampai di sini, besok kita kembali ke Jepang"
"Dan Naru harus kembali Ke senior High School."
Mereka yang berpelukan melepaskan pelukan mereka dan memandang datar sang nenek dan kakek.
"Hn, tapi Naru punya Syarat. Tak ada pengawal dan Naru tinggal di apartemen bersama Dei-nee."
"Apa pun untukmu princess"
"Lalu kami?" Tanya kedua anak laki-laki keluarga Ootsutsuki itu.
"Nii dan Aniki di kediaman utama, karena kalian mengindap penyakit Siscom" mendengar ucapan Naruto, semua tertawa kecuali Indra dan Ashura yang lagi pundung di pojokan.
"Dan Naru juga akan menyelidiki siapa pelaku yang membuat Mommy mengalami kecelakaan maut yang merenggut nyawa mommy."
"Jika itu maumu Princess" ucap Hamura dan diangguki oleh Hagoromo dan Kaguya
"Eit, jangan lupakan kami Naru" Indra, Ashura dan Deidara menyeringai dalam pikiran mereka berempat .
"Siapa pun kau, akan kuhancurkan.’"
.....
Ket:
Aniki/Nii \= kakak laki-laki
Aneki/Nee\= Kakak pperempuan
Ojii-San/Jiji\= Kakek
Obaa-san\= Nenek
Okaa-san/haha-ue\= ibu
Otou-san/Chichi-ue\= Ayah
Oji-san\= Paman
Oba-san\= Bibi
Imouto\= Adik perempuan
Otouto\= Adik laki-laki
Yosh chapter 2 selesai. Maaf masih mengutamakan keluarga Ootsutsuki dan Namikaze..
Maaf bila masih banyak kekurangan.
Mohon saran dan kritikannya juga.
Kediaman Uchiha
"Ne Sasuke-kun, nanti jam 10 jemput Anikimu di bandara ya!"
Mengetahui Anikinya akan datang, mata Sasuke berbinar senang.
"Baiklah, Bu" jawabnya seraya tersenyum kecil.
Uchiha merupakan salah satu keluarga terhormat, memiliki perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan menduduki peringkat 3 di Jepang. Keluarga Uchiha juga terkenal sangat dingin dan selalu bermuka datar.
***
Kediaman Namikaze
Seorang gadis dengan iris violet dan surai pirang masih tertidur dengan anggunnya.
"Ruko bangun! "
"5 menit lagi Kaa-san" gumamnya
"Hari ini Anekimu akan datang, katanya Ruko mau masak untuk menyambutnya.”
Seketika Naruko membuka lebar matanya, dan berlari menuju dapur. Melihat tingkah putrinya, Kushina tersenyum hangat.
"Cuci muka dulu Ruko-chan, setelah itu Kaa-san tunggu di dapur."
Naruko pun menuruti apa yang dikatakan Kaa-sannya dan melakukan ritual paginya, setelah selesai barulah dia menuju dapur.
"Kaa-san, kita masak apa?"
"Cake apel kesukaan Kyuubi."
"Ok deh, oh ya Kaa-san benerankan besok Ruko akan sekolah di KIHS?"
"Iya sayang, ayo kita segera buat kuenya."
Setelah memastikan jawaban sang ibu, Naruko pun tersenyum senang, pasalnya dari kecil dia hanya menjalani Home Schooling.
Bandara internasional Tokyo
Terlihat 2 orang gadis bersurai pirang baru saja keluar dari bandara.
"Nee-san kenapa hanya kita berdua yang ditinggal sih?" Gerutu sang adik
"Hime, Jii-san dan Baa-chan ada keperluan mendadak, jadi mereka berangkat duluan, sedangkan Nii dan Aniki entahlah, Nee-san tidak tahu."
"Huh menyebalkan, awas saja kalau ketemu, akan kuhajar mereka." omelnya seraya membalikkan wajahnya ke samping dan tak sengaja sang gadis melihat seseorang sedang mencopet seorang pria paruh baya yang memiliki surai merah dan berlari ke arahnya, seketika sang gadis langsung menyeringai.
BRUUK
Si pencopet terjatuh akibat kesandung kaki Naruto
"Mau lari ke mana, hm?" Tanya gadis pirang dengan seringai sadisnya, sontak saja si pencopet merinding disko.
"Nee-san, panggil petugas keamanan!" sang kakak pun menuruti perkataan si gadis.
Tak berapa lama sang kakak datang bersama petugas keamanan
"Naru, lepaskan pencopetnya nee-san sudah membawa petugas keamanan."
Setelah melepaskan si pencopet dan orang yang berkerumun pun telah bubar, Naruto bergegas mencari pria paruh baya berambut merah tersebut.
"Aha, itu dia" gumamnya "Ayo Dei-nee, kita ke sana!" ajak Naruto seraya menarik tangan Deidara.
"Ano permisi Ji-san, apa ini dompet milik Ji-san?" Tanya Naruto sambil memberikan dompet yang tadi dicopet pada orang yang di panggil Ji-san
"Di mana kamu menemukannya, Nak?"
"Tadi Imoutoku melihat ada yang mencopet Ji-san, jadi dengan senang hati dijegallah kaki si pencopet dan sekarang kami mengantarkannya untuk Ji-san. " Jelas Deidara panjang lebar.
"Terima kasih ya. "
"Bukan masalah Ji-san, kami permisi dulu." Naruto dan Deidara pun pergi dan muncullah seorang pemuda bermata panda dengan tatto di keningnya.
"Ayah, siapa kedua gadis itu?"
"Oh, kau Gaara, cuma 2 gadis cantik yang baik hati."
"Ya sudah, ayo kita pulang!"
Tanpa disadari oleh Naruto dan Deidara, begitu pun juga dengan Gaara beserta sang ayah, ada sosok yang mengawasi mereka.
"Hn, cantik." gumamnya kemudian berlalu
.....
"Kau dari mana, Sas?"
"Tadi aku menemukan sesuatu yang menarik, jadi agak terlambat."
"Menarik he?!"
"Sudahlah Aniki, jangan menggodaku, sebaiknya kita pulang.”
.....
Kyuubi yang baru sampai di rumah kini direpotkan oleh ocehan sang adik.
"Ayolah Kyu-nee temani Ruko ya ke toko buku."
"Iya, nanti nee-san temani.”
"Yei, arigatou Kyu-nee."
"Hm, dasar manja." ucapnya seraya tersenyum.
"Kaa-san, kalian serius menyekolahkan Imouto di sekolah umum?"
"Kami yakin Menma, lagian Ruko kan butuh teman. ilmu bela dirinya juga baik."
"Bukan begitu Kaa-san, cuma Ruko kan ceroboh." Goda Kyuubi
"Iss Aniki dan Nee-san kok begitu, Ruko marah nih" Rajuknya dan menggembungkan pipi kesal
"Kawaii" Ucap Kushina, menma dan Kyuubi seraya mencubit kedua pipi Naruko, dan Naruko makin bertambah merajuk hingga pecahlah tawa mereka. Tanpa di sadari keempatnya, sang ayah mengamati mereka.
"Andai kau masih hidup Haru, maaf Tou-san sangat menyesal." Sesalnya dalam hati dan tersenyum miris, karena telah menyembunyikan rahasia besar.
.....
Suasana di mansion utama Ootsutsuki sedang ramainya akibat sang Princess
"Gyaaaaa, aniki jangan hahahahaha kelitikin Naru hahaha."
"Siapa suruh Naru ngambeknya terlalu lama."
"Ahahaha Nii ahahaha jangan ikut ikutan dong ahahaha Naru bisa kencing celana nih hahahaha."
"Ngompol saja, siapa yang duluan menggoda kami."
Dan acara mengkelitikin Naruto terus berlanjut oleh Indra dan Ashura.
"Aniki, Nii hentikan! Tidak kasihan tuh lihat Naru" Tegur Deidara dan akhirnya Indra dan Ashura menghentikan kegiatan mereka.
"Nah Naru bersiaplah kita akan jalan-jalan dan mengecek apartemen kita." lanjut Deidara
"Yaaiy, oke deh Dei-nee" Naruto pun mengganti pakaiannya dan tak memedulikan keadaan kamar yang masih ada Indra dan Ashura, untung Naru memakai tank top dan celana pendek, Indra dan Ashura juga cuma cuek bebek.
"Oke Naru sudah selesai, ayo nee-san kita go." Deidara hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Naruto yang tidak melihat situasi.
Mereka pun meninggalkan Indra dan Ashura yang sudah tertidur di ranjang Naruto.
....
"Yah, Ma, aku pergi dulu mau temani Sasuke membeli sepatu."
"Hm, hati-hati sayang/Gaara."
Setelah itu Gaara menyetir mobilnya menuju ke kediaman Uchiha, tak berapa lama sampailah Gaara di depan kediaman Uchiha dan melihat Sasuke yang sudah menunggunya.
"Ayo, Sas!"
"Hn"
Mereka pun pergi menuju mall untuk membeli sepatu milik Sasuke.
...
Terlihat sorang gadis berambut pirang sedang berdiri di depan toko buku, sesekali melirik jam di pergelangan tangannya
"Ukg Kyuu-nee di mana sih?" Gerutunya.
Sedang asyik memainkan ponselnya tiba tiba segerombolan preman menghampirinya.
"Hai cantik, sendiri saja nih?" Gombal preman 1
"Mau kami temani?"
Melihat itu, Naruko hanya menatap datar pada sekelompok preman yang menggodanya.
....
Di seberang jalan terlihat Naruto dan Deidara duduk manis sambil memakan Es krimnya dan tak sengaja matanya melihat ke seberang
"Dei-nee, coba lihat cewek di depan toko buku itu, apa dia kembaranku ya?"
"Mungkin saja, Naru."
"Oke deh, Naru ke sana ya." Baru saja mau melangkah, Naruto melihat beberapa preman menggoda Naruko dan akhirnya Naruko mengikuti preman itu seraya mengeluarkan seringai mengejek. Melihat itu, Naruto menyeringai dan mengikuti ke mana mereka pergi.
"Hn, ayo bermain Nee-san." gumamnya
....
Tak jauh dari lokasi Naruto dan Naruko, terlihat Sasuke dan Gaara yang baru saja selesai membeli sepatu.
"Gaar, lihat cewek di sana sepertinya diganggu preman."
"Kau benar Sas, tapi lihatlah, dia malah tersenyum mengejek."
"Itu tidak penting, ayo kita bantu!"
....
Di gang kecil tempat Naruko mengikuti preman.
"Nah manis, kita sudah ada di tempat sepi sesuai keinginanmu.”
"Hm baiklah kalau begitu." sambil memasukkan ponsel dia bertanya
"Siapa yang duluan?"
Salah satu preman berbadan gemuk maju duluan, baru saja mau mencium Naruko, tapi tiba-tiba Naruko menendang kejantanan sang preman.
Bukcgh
Dan meninjunya "Heh, cuma menang badan saja." Ejeknya
"Kuraaaang ajar." Teriak preman lainnya
Para preman maju menyerang Naruko, tapi dengan gesit Naruko menghindar.
Bugk
dhum
Pukulan dan tendangan membuat salah satu preman terbanting dengan tidak elitnya.
"Bahkan kalian terlalu lemah, cih" Naruko melangkah maju dan menginjak ******** preman yang di bantingnya.
Sedangkan 3 orang yang mengintip menyeringai ngeri, tapi tidak lama 2 di antarnya merasa ngilu di daerah pribadinya melihat kelakuan Naruko.
1 preman maju dengan pisau di tangannya, tapi dengan mudah di tahan Naruko dan
Sreeeek
Preman itu tertusuk oleh pisaunya sendiri, karena lengah Naruko, tidak menyadari preman lain ingin menyerangnya dengan balok besar.
"NEE-SAN AWASSSSS!!!"
Teriak Naruto berlari kencang dan
Brukgh
bumm
dugh
Naruto berhasil mencegah preman tersebut menyerang Naruko.
"Huh, untung aku tidak terlambat."
Naruko yang melihat Naruto menegang di tempat, seakan tak percaya di depannya berdiri seseorang yang mirip dengannya dan apa tadi gadis yang menolongnya memanggilnya Nee-san?
Melihat Naruko diam saja, akhirnya Naruto menarik tangan Naruko.
"Ayo ikut aku, akan aku jelaskan semuanya." Ucap Naruto sambil menarik tangan Naruko.
Tanpa di sadari keduanya, 2 orang pemuda yang mengintip menyeringai.
"Hn, cantik"
"Menarik"
"Tapi sepertinya aku tidak asing dengan mereka." ucap keduanya barengan dan saling melirik satu sama lain.
...
Ket:
Di sini nama yang diberikan oleh Minato untuk Naruto ada Haruko.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!