NovelToon NovelToon

Suami Ku Ternyata Sang Pewaris Tunggal

Bab 1

" Peter Kamu keluar dari kamar sekarang! buatlah dirimu sebagai lelaki yang berguna, jangan benar-benar seperti benalu! " teriak sang istri yang bernama Adell Brown itu

" Baik Sayang, aku akan keluar, jika kamu perlu apa-apa hubungi asisten rumah tangga, agar dia menghubungi ku" balas sang suami dengan senyum tipis ke arah sang istri walaupun sang istri tidak melihat ke arahnya

" Sebaiknya aku berangkat ke kantor saja, mungkin dengan begitu aku bisa sedikit tenang " gumam Adell

Disisi lain Peter sedang berjalan menyusuri Blistered City berharap mendapatkan pekerjaan paruh waktu, agar bisa sedikit menghasilkan uang.

Selama hampir 1 jam dia berjalan, sampailah di sebuah taman kecil dekat dengan perusahaan milik keluarga Brown.

" Apa ini sudah saatnya aku menghubungi adik sepupuku dan meminta dia menemui ku? " ucap Peter sambil menatap kearah perusahaan milik keluarga Brown

*****

" Adell sebaiknya kamu ceraikan suami yang tidak berguna itu, dan menikah dengan Robin Teds, setidaknya keluarga Teds bisa membantu krisis yang sedang terjadi di perusahaan kita " Ucap Ricky Brown

" Walaupun aku menceraikan Peter, aku tidak akan mau menikah dengan Robin ayah "

" Kamu itu sama saja dengan suamimu itu, Sama-sama tidak berguna untuk perusahaan ini "

" Aku akan buktikan pada ayah jika aku bisa menemukan pengusaha lain yang bisa membantu krisis perusahaan kita tanpa harus dengan cara menikah dengan salah 1 anak dari mereka "

" Baiklah aku pegang ucapan mu itu, buktikan selama kurang dari 1 bulan ini " ucap Ricky dan melangkah keluar ruangan Adell

*****

" Wanda apa kabar mu? " ucap Peter ketika panggilan ke adik sepupunya itu di jawab. .

Wanda Steel adalah anak dari adik laki-laki kedua ibu Peter, kedua orang tua Wanda dan seluruh keluarga ibu Peter meninggal dunia ketika mereka ingin mengunjungi ibu Peter yang sedang terbaring dirumah sakit, dan hanya Wanda sajalah yang selamat atas kejadian itu, karna itulah sekarang Wanda tinggal bersama keluarga peter.

" Wanda apa kamu mendengar ku? " tanya Peter yang tidak menjawab

" Ma ma maaf kakak, aku terkejut mendengar suara mu, sampai membutuhkan waktu untuk bisa menjawab, aku baik-baik saja, kakak sekarang kau ada dimana? kapan kakak akan pulang? apa kakak bekerja sekarang? apa kakak sudah menikah? " jawab Wanda dan memberikan pertanyaan secara beruntun kepada Peter

" hahaha, aku baik-baik saja adik, aku sekarang ada di negara lain yang aku tidak bisa sebutkan karna aku tidak ingin orang-orang ayah mendatangi ku. aku tidak bekerja disini dan aku sudah menikah dengan anak dari seorang pengusaha yang ada di kota negara ini, aku akan cerita lengkapnya nanti jika sudah waktunya dan jika kita bertemu, sekarang aku hanya ingin kamu sedikit membantu ku untuk mengaktifkan kembali kartu ku, agar aku bisa mempergunakan nya kembali, dan tidak perlu kamu isi terlalu banyak, setidaknya cukup untuk 1 bulan saja" balas Peter dengan sedikit menjelaskan keadaan nya, dan tujuan nya menghubungi Wanda

" Baik kak aku akan segera melakukannya untuk mu dengan senang hati, aku berharap kita akan segera bertemu kak, karna aku sangat merindukanmu kak " ucap Wanda sedikit agak sedih karena Peter tidak mau memberi tahu keberadaan nya sekarang

" Terimakasih adik cantikku, kita akan secepatnya bertemu jika sudah waktunya" balas Peter lalu memutuskan panggilannya

" Selalu saja begitu, jika saja kak Peter tidak menyembunyikan nomornya, mungkin aku bisa tau dia berada dinegara mana sekarang, sudahlah aku hanya bisa berharap secepatnya kami bertemu " gumam Wanda sambil melakukan permintaan peter.

Bab 2

Setelah 15 menit menutup panggilian, Peter mendapatkan notifikasi yang masuk melalui email nya, ketika dia membaca ternyata kartu yang dia punya sudah aktif kembali, hanya perlu mengaktivasi melalui bank.

Kemudian Peter berjalan menuju bank yang kebetulan tidak jauh dari taman tempat dimana dia duduk, hanya membutuhkan 5 menit untuk sampai di bank tersebut. Namun ketika Peter baru saja tiba didepan pintu bank dan baru saja akan masuk, Peter di halangi seorang petugas keamanan bank itu.

" Maaf Tuan apa tujuan anda datang ke bank ini? " berbicara dengan wajah sedikit menyelidik ke arah Peter

" Saya ingin mengaktivasi kartu saya yang sudah lama tidak saya pergunakan " balas Peter sopan

" Apa anda yakin dengan apa yang barusan bicarakan? " dengan ekspresi tidak yakin menatap Peter

" Tentu saya tau tentang itu, makanya saya datang kesini " balas Peter lagi namun kali ini dia mengerutkan alisnya karna mendapatkan tatapan yang tidak begitu menyenangkan dari petugas tersebut

" Hahaha lihat pakaian yang anda gunakan Tuan, saya tidak yakin anda memiliki kartu apapun di saku anda, atau sesungguhnya anda kesini ingin mencari pekerjaan atau bahkan ingin mengemis kepada orang-orang yang ada didalam? " petugas keamanan terus menghalangi Peter dan mengejek nya dengan kata-katanya itu, sampai akhirnya seorang kepala Bank yang kebetulan ingin keluar dari bank tersebut melihat kejadian tersebut dari dalam bank dan kemudian berjalan keluar dan ketika sampai didepan mereka Brian bertanya

" Ada keributan apa ini? tidakah kalian melihat bahwa kalian menjadi pusat perhatian dari orang yang sedang berada didalam bank? " Brian Reds bertanya kepada mereka berdua

" Maaf Tuan Brian, pria ini mengatakan bahwa dia ingin mengaktifasi kartunya yang sudah lama tidak dia pergunakan " jawab keamanan itu sambil membungkuk kepada Brian lalu menunjuk ke arah Peter

Brian mengkerutkan kedua alisnya, dengan tatapan menyelidik ke arah Peter sambil memperhatikan penampilan Peter, dan seolah-olah tatapan matanya itu mewakili mulutnya bertanya kepada Peter ketika mata Brian memandang kearah mata Peter

Peter yang mendapatkan tatapan seperti itu dari Brian langsung saja mengeluarkan kartu BlackGold miliknya tanpa menjawab, Brian terkejut dengan apa yang dia lihat, seorang pria dengan pakaian lusuh dan terlihat sekali tidak seperti orang kaya pada umumnya memiliki kartu yang hanya di miliki orang-orang yang sangat kaya, dan di kota ini saja tidak ada yang menggunakan kartu tersebut walaupun di kota ini banyak terdapat pengusaha-pengusaha kaya.

Dengan ekspresi wajah yang masih terkejut, Brian bertanya lagi dengan Peter dengan sedikit gugup.

" Apa benar ini kartu milik anda tuan? " seraya mengambil kartu dan melihatnya dengan seksama

" Hmm, kita buktikan saja itu kartu miliki atau bukan, dan lebih baik lebih cepat karna waktu ku sudah terbuang begitu banyak akibat petugas keamanan mu ini " jawab Peter dengan senyum kecut melihat petugas keamanan bank itu yang tidak mengerti kartu apa yang dikeluarkan oleh Peter

" Cukup Tuan lebih baik anda pergi saja dari sini, hanya kartu mainan anak-anak saja yang kau tunjukan terlihat bangga dan begitu merasa memiliki banyak uang " jawab petugas keamanan tersebut dengan entengnya

" Diam!!! kamu tidak mengetahui kartu apa ini, dan sebaiknya kamu tunggu saya menyelesaikan urusan saya dengan Tuan ini baru dengan mu nanti " jawab Brian ketika mendengar petugas itu berbicara dengan Peter. .Mari tuan ikuti saya keruangan saya " ucap Brian marah dengan petugas keamanan itu yang menurutnya bodoh tidak mengerti apa-apa, lalu mengajak Peter untuk mengikuti nya.

" Silakan duduk tuan " ucap Brian mempersilahkan Peter untuk duduk di bangku yang tepat didepan meja kerjanya, Peter hanya mengangguk kepada Brian kemudian dia duduk.

" Mohon maaf Tuan bisakah anda memasukan pin anda dan tolong beri tau saya nama lengkap beserta tanggal lahir Tuan dan nomor id Tuan " ucap Brian sehabis menggesekan kartu di mesin kecil yang ada di mejenya, Sambil tersenyum melihat ke hadapan Brian Peter memasukan pin dan menyebutkan nama lengkap, tanggal lahirnya dan nomor id nya.

Lagi-lagi Brian terkejut dengan isi saldo yang ada di kartu milik Brian, dan membuat nya terdiam beberapa saat.

" Mohon maafkan saya Tuan Peter yang tidak bisa bersikap baik kepada Tuan ketika didepan tadi " ucap Brian sambil berdiri dan membungkuk didepan Peter

" Tidak masalah, apa sudah bisa saya pergunakan kembali kartu saya? ,jika sudah saya ingin segera pergi, karna masih ada beberapa masalah yang harus saya selesaikan ditempat lain " jawab Peter yang ingin cepat pergi dan menggunakan kartu tersebut untuk membelikan sesuatu untuk istrinya

" Sudah tuan, anda bisa menggunakan nya tanpa perlu takut kehabisan saldo yang ada didalamnya " balas Brian sambil memberikan kartu milik Peter kepadanya

" Baiklah jika sudah selesai, saya permisi " Peter segera bangun dari tempat duduknya itu lalu berjalan menuju keluar.

" Saya antar tuan " jawab Brian mengikuti Peter di belakangnya

ketika mereka keluar dari ruangan Brian dan berjalan menuju pintu keluar, seluruh orang yang berada di bang tersebut terkejut begitu melihat Brian bersikap seperti itu kepada pemuda yang berpenampilan lusuh itu.

" Siapa dia kenapa seperti nya Tuan Brian begitu menghormati nya " bisik beberapa orang yang melihat mereka berjalan menuju keluar

Ketika sampainya mereka didepan tempat dimana Peter di hentikan petugas ketika ingin memasuki bank itu, petugas yang tadi menghentikan Peter menghampiri nya dan memohon agar memaafkan sikapnya

" Tidak usah dipermasalahkan, tapi tolong di ingat, anda disini bekerja hanya untuk memeriksa dan bertanya tentang tujannya untuk datang ke bank ini, bukan untuk menilai penampilan mereka lalu mengejek dan mengusirnya, karna penampilan hanya akan menipu mata mu " jawab Peter tidak mempermasalahkan kejadian yang telah terjadi, lalu berjalan meninggal kan petugas dan juga Brian menuju kembalin ketaman lagi.

Bab 3

" Setelah mendapatkan uang, kenapa aku jadi bingung mau membelikan apa ya untuk istri ku? " gumam Peter sambil menghisap rokok nya di bangku yang ada ditaman itu

Setelah habis dengan rokok yang ditangannya, Peter kemudian mulai berjalan lagi, dan melihat" ke area tokok" yang ada di pinggiran jalan, dan melihat sebuah tokok Hermes yang ada di sebrang jalan, kemudian dia memasuki toko itu.

" Selamat siang Tuan, apa ada yang bisa saya bantu? " tanya seorang pramuniaga yang menghampiri Peter dengan tatapan sedikit jijik melihat penampilan Peter yang terkesan kumuh

" Ya bisa tolong carikan tas yang cocok untuk hadian yang akan saya berikan kepada istri saya " jawab Peter dengan senyum diwajahnya

" Anda yakin tuan ingin membeli Tas yang ada di toko kami ini? tas-tas yang ada di toko kami setidaknya memiliki harga paling rendah sekitar 5rb $ " balas pramuniaga itu untuk memastikan Peter, dan berfikir orang yang ada di hadapan nya ini hanya ingin menumpang mendinginkan tubuhnya karna diluar cuaca sangat panas sekali

" Oh tidak masalah bu ... " ucap Peter terpotong karena ada sepasang pelanggan lain masuk dan menabraknya

" Sial apa anda tidak bisa untuk tidak berdiri didekat pintu, agar tidak menghalangi jalan yang lain? " Ucap perempuan yang menabrak Peter dari belakang

" Ma maaf nona " jawab Peter menatap perempuan tersebut karna seperti mengenal perempuan tersebut

" Peter? apakah itu kamu? " balas Jasmine tak lain perempuan yang menabrak nya

" Hey Peter apa kabar, apakah kamu kesini ingin melamar pekerjaan? atau apa? " ucap Tommy Pria yang datang bersama Jasmine

" Ternyata kalian rupanya, iya ini aku, aku disini ingin membeli tas untuk istri ku " balas Peter kepada mereka berdua

" Hahaha apa kau yakin ingin membeli tas disini Peter? lagipula apa cocok dengan istrimu menggunakan tas yang ada di toko ini? lihat penampilan mu yang seperti ini aku yakin istri mu tidak lebih baik darimu " jawab Tommy dengan ejekan sama seperti dulu waktu mereka masih bekerja di perusahaan yang sama, hanya saja Peter yang jabatan nya lebih rendah dari mereka menjadikan nya jadi bahan ejekan mereka

" Sudahlah lebih baik kamu pergi kepasar sana dan beli tas yang lebih cocok untuk istri mu agar lebih pantas dia pakai, Ayo sayang kita melihat-lihat tas yang cocok untuk aku dan kamu Marey tolong temani kami " Jasmine berbicara kepada Peter lalu menggandeng lengan pacarnya itu dan berjalan meninggalkan Peter, sedangkan Peter hanya menggeleng saja melihat dan mendengar ucapan mereka

" Rere tolong layani Tuan ini, aku ingin melayani Tuan dan Nona itu " perintah Marey kepada seorang pramuniaga yang kelihatan masih baru

" Ada yang bisa saya bantu Tuan? " tanya Rere kepada Peter ketika dia sudah berada didepan Peter dengan senyum sopannya

" Saya ingin membelikan sebuah tas untuk istri saya, Kira-kira bisakah saya melihat-lihatnya terlebih dahulu sebelum menentukan tas mana yang saya inginkan " balas Peter dengan sopan juga kepada Rere

" Baik tuan aku akan menemani tuan sampai tuan menemukan tas yang cocok untuk istri Tuan " Jawab Rere dengan sopan kemudian memandu Peter untuk melihat-lihat tas yang ada di toko Hermes itu.

setelah sekian lama melihat-lihat Peter melihat 1 tas yang sangat bagus ada di lemari kaca, dan itu hanya 1-1 nya yang ada di lemari kaca itu

" Nona seperti nya saya tertarik dengan tas yang berada di dalam lemari kaca itu " ucap Peter yang menunjuk ke arah tas itu berada

" Apa Tuan yakin memilih tas itu? " Rere menjawab dengan sedikit terkejut dan tidak percaya dengan apa yang di tunjuk oleh Peter

" Yakin sekali, saya rasa tas itu akan menambahkan kecantikan istri saya "

" Tapi itu tas paling mahal yang ada di toko kami, itu tas Hermès Kelly Rose Gold Bag, tas Hermes itu berkolaborasi dengan perhiasan Pierce Hardy, untuk membuat tas tangan unik ini. Terbuat dari emas mawar dengan emboss menyerupai buaya, tas kelly berukuran enam inci ini memiliki flap, tali tarik, pegangan, dan gembok yang berfungsi dengan 1.160 berlian, berjumlah 33,94 karat. Dan hanya ada 12 tas semacam itu yang pernah dibuat sehingga harganya jauh lebih mahal, dengan harga ±1,9jt $ " Rere menjelaskan yang dia tau tentang tas itu

" Baiklah saya mau tas itu " dan dengan senyum senang akhirnya dia mendapatkan tas yang pantas untuk dijadikan kepada istri nya

Rere berjalan menuju lemari itu dan, ketika dia baru akan membuka lemari kaca tempat dimana tas itu di letakan, Marey berteriak dengan keras.

" Berhenti!!! apa yang mau kamu lakukan Rere? jangan sembarang menunjukannya kepada orang yang "

Mendengar itu Rere kemudian berhenti untuk membuka lemari kaca itu dan menjawab

" Aku hanya ingin membungkus ini dan membawa tas ini ke kasir, karna Tuan itu sudah memutuskan untuk membelinya " jawab Rere sambil menunjuk ke arah Peter yang sedang berjalan menuju kasir

" Hahaha yang benar saja, kamu percaya dia akan membeli tas yang paling mewah yang ada di toko ini? lihat saja penampilannya yang seperti itu, mana mampu dia membelinya? " ucap Jasmine tidak percaya dan tertawa karna dia berfikir Peter hanya sedang bertingkah gila ditoko itu

" Apa kamu fikir aku tidak bisa membelinya? " balas Peter yang mendengar ucapan Jasmine kepada Rere

" Ayolah Peter lebih baik kamu tidak usah bertingkah menjadi seorang pria kaya yang mampu membeli tas itu, sampai kamu bekerja seumur hidupmu pun kamu tidak akan bisa membelinya, jadi lebih baik kamu pergi sebelum kamu malu atas kelakuan mu itu " jawab Jasmine dengan sombongnya

" Aku akan buktikan aku akan mampu membayarnya atau tidak, karena tidak akan ada gunanya melawan kata-kata mu selain dengan pembuktian " Peter menjawab dan langsung berjalan melangkah menuju kasir

" Huh dasar pria miskin yang tak tahu malu, dan sok berpura-pura menjadi orang kaya " Jasmine jengkel dengar ucapan yang di lontarkan oleh Peter

" Permisi Nona saya ingin membayar tas yang ada dilemari kaca itu " berkata dengan salah 1 wanita kasir itu, sambil menunjuk kearah tas itu

" Baik Tuan, tuan ingin melakukan secara tunai atau debit? "

" Saya menggunakan ini " Peter sambil menyerahkan kartu BlackGold kepada wanita kasir tersebut

" Ba ba baik Tuan akan segera saya lakukan " jawab kasir itu dengan terbata-bata tidak percaya pria yang dikatakan miskin ini memiliki kartu itu

Setelah itu terdengar suara dari mesin yang menandakan transaksi berhasil, Rere, Marey, Jasmine, Tommy, dan semua pengunjung yang berada disitu, mereka semua terdiam tidak percaya, orang yang sejak tadi dihina ternyata orang yang tidak bisa dianggap remeh, karna mampu membeli tas yang harganya paling mahal diantara tas yang ada di toko itu.

Tersadar dari keterkejutan nya Rere langsung melanjutkan tas yang Peter sudah bayarkan, dan langsung mulai membungkus dan segera menghampiri Peter.

" Tuan ini barang mu, semoga istri mu bahagia tuan mendapatkan hadiah semewah ini " ucap Rere dengan begitu sopan dan menghormati Peter

" Terimakasih Nona, dan saya sudah melebihkan tagihannya untuk anda jadi silahkan anda terima "

" Berhenti, kamu mendapatkan kartu itu dari mana? apa kamu mencurinya? Marey coba panggil manager mun untuk memeriksa kebenarannya, dia pemilik kartu ini atau bukan " ucap Jasmine tidak percaya dan ingin membuktikannya bahwa benar Peter telah mencuri kartu itu dari seseorang.

Mendengar perintah Jasmine, Marey langsung bergegas memanggil manager untuk membuktikan Peter pemilik kartu itu atau bukan.

Tidak lama seorang Manager cantik datang dan menghampiri Peter dengan senyum yang sopan

" Maaf Tuan boleh saya memeriksa kartu anda? " tanpa basa-basi Manager cantik itu pun langsung meminta kartu yang di milik Peter untuk melakukan pemeriksaan karna Marey sudah menjelaskan apa yang terjadi sehingga meminta sang manager keluar ruangannya

" Silahkan, nama ku Peter Sherlock " balas Peter dan menyertakan kartunya serta memberi tahu namanya kepada manager itu

" Siap-siap kamu Peter akan menjadi bahan ejekan bahkan mungkin akan ditangkap dan dipenjarakan karna telah mencuri kartu milik orang lain " ucap Jasmine dengan senangnya, dia masih terus berfikir bahwa dugaannya itu benar, bahwa Peter telah mencuri kartu milik orang lain

Setelah itu manager tersebut langsung mengembalikan kartu itu kepada peter, tanpa berbicara kemudian manager itu berjalan menuju tempat dimana Jasmine berdiri, kemudian menampar Jasmine dengan keras.

" Pergi kalian karna sudah membuat onar dan memfitnah Tuan Peter telah mencuri kartu milik orang lain, dan kamu Marey, bereskan semua barangmu karna mulai saat ini juga kamu telah di pecat " ucap manager tersebut kepada Jasmine, Tommy, dan juga Marey

Dengan muka yang masih terasa sakit dan malu, Jasmine pergi keluar toko dengan menarik Tommy. .Sedangkan sang manager kembali ke Peter dan meminta maaf atas ketidak nyamanannya karna kejadian yang telah dialami Peter.

" Baiklah lupakan itu, dan sudah bisa kah aku pergi? " ucap Peter setelah manager meminta maaf atas kejadian yang menimpanya di toko itu, dan langsung berjalan mengarah keluar dari toko itu dengan langkah cepat karna dia sudah tidak meresa nyaman akan situasi di toko itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!