Mutiara Aina adalah seorang wanita muslimah yang pernah memiliki pengalaman cukup pahit dalam kisah perjalanan cintanya.
Pernikahan pertama nya gagal dan hanya bertahan selama kurang lebih 4 bulan saja.
Mantan suami nya ternyata memiliki penyakit kelainan ****. Dia adalah seorang gay alias pecinta sesama Jenis.
Nauzubillahi min zalik.
Hampir dua tahun lama nya Aina menjanda.
Akhirnya Dia kembali menemukan seseorang yang bisa mengisi ruang kosong di dalam hati nya.
Aina menikah dengan seorang pemuda bernama Randy. Teman KKN nya semasa kuliah dulu.
Kebahagiaan mereka semakin lengkap dengan kehadiran putri kecilnya bernama Ainara.
Ainara Permata Nasution, nama yang kemudian di sematkan Randy dan Aina untuk malikat kecil mereka.
Namun kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama.
Randy meninggal Karena mengalami kecelakaan ketika melakukan perjalanan dinas keluar kota.
Aina begitu terpukul.
Dia ibarat Kaoal yang kehilangan nahkoda nya.
Dia bingung ketika dihadapan dengan berbagi masalah setelah kepergianmu Randy.
Sejak memiliki anak, Aina berhenti Dari pekerjaan nya di sebuah Kantor finance.
Kepergian Randy secara mendadak membuatnya bingung menghadapi semua masalah sendirian.
Mobil kesayangan yang mereka miliki satu-satu nya terpaksa di relakan untuk disita oleh orang leasing karna tidak mampu lagi untuk membayar angsurannya.
Aina kemudian barusaha bangkit dari keterpurukannya demi anak semata wayang nya Ainara.
Beruntung nya, Aina dikelilingi oleh orang-orang yang begitu sayang, perhatian dan slalu memberi dukungan pada nya.
Aina akhirnya membuka sebuah Toko kue.
Ainara Bakery nama Toko kue yang mulai dirintis Aina dengan bantuannya Buk Nita Tetangga nya.
Ketika Aina mulai bangkit dari keterpurukannya.
Kenyataan buruk kembali menghancurkan hidupnya.
Ainara Permata Nasution.
Anak semata wayang yang dimiliki nya kembali dalam pelukannya sang pemilik nyawa.
Ainara meninggal Karena terkena penyakit demam berdarah.
Aina hancur dan benar-benar terpuruk.
Malikat Kecil yang menjadi penyemangat hidupnya kini juga telah berpulang disisi sang khalik.
Aina kemudian kembali ke kampung halaman nya bersama Ibu dan Ayah nya.
Hampir Satu tahun lama nya Aina berada di kampung.
Dia barusaha kembali bangkit Setelah berulang kali mendapatkan nasehat-nasehat tentang kehidupan dari beberapa ustazah dan keluarga nya.
Aina kemudian kembali ke Pekanbaru.
Kota yang telah menjulurkan berbagi rasa dalam hidupnya.
Aina kembali bangkit perlahan.
Melakukan banyak hal untuk mengisi hari-hari nya.
Bekerja di toko kue bersama Buk Nita.
Menjadi relawan di salah satu panties asuhan.
mengajar Bahasa Inggris di pondok pesantren thafiz qur'an milik keluarga suami tante Rahmi.
Dan terkadang melakukan hobby nya berjalan keliling Mall sendirian atau sekedar nongkrong Di sebuah restoran sendirian.
Dia merasa kembali seperti anak gadis lagi.
Walaupun terkadang kehampaan dan rasa kehilangan kembali Hadir dalam Setiap malam-malam sepinya.
Tiga tahun Lamanya Aina sibuk dalam kesendiriannya.
Lalu kemudian Gege Hadir menjadi penerbangan dalam gelap hati nya.
Gege adalah seorang pemuda yang pernah menjadi anak thafiz qur'an di psantren milik keluarga Tante Rahmi.
Pemuda sholeh, Seorang thafiz qur'an 30 juzz dan telah menyelesaikan studinya di salah satu universitas di Turki.
Walaupun pada awalnya Aina ragu akan kesungguhan Gege.
Namun Gege berhasil meyakinkan Aina untuk menikah dengan nya.
Perbedaan usia yang cukup jauh diantara kedua nya tidak menjadi penghalang untuk mereka menyatukan hati dalam sebuah ikatanya pernikahan.
Aina 8 tahun lebih tua dari suami nya Gege.
Namun pernikahan dengan tujuan mencari ridho ALLAH SWT dan untuk menyempurnakan ibadah membuat mereka yakin untuk menjalankan bahtera rumah tangga dalam suka dan suka.
"Aku bukanlah Muhammad dan Kamu bukanlah Khadijah. Tapi mereka adalah tauladan yang Patut kita contoh dalam mengarungi kehidupan berumahtangga" Ucap Gege meyakinkan Aina istrinya.
Aina dan Gege melangsungkan pernikahan di pesantren Darussalam milik Kyai Ma'aruf. Acara berlangsung sederhana yang hanya dihadiri oleh keluarga dekat dan teman-teman dekat saja.
Setelah tiga hari menginap di pondok.
Gege mengajak Aina untuk pulang kerumah nya.
Rumah warisan orangtua nya.
Rumah yang akan menjadi tempat nya berbagi cinta dengan sang istri.
Mobil berjalan perlahan memasuki Perumahan elite Arengka 2.
Mereka berenti tepat di sebuah rumah yang cukup besar dengan halaman yang cukup luas pula.
Gege kemudian menekan tombol remot yang tergantung di kunci mobilnya.
Pagar pun terbuka otimatis.
"Assalamualaikum Pak Min! " sapa Gege pada Seorang lelaki yang berdiri di depan teras rumah menanti kehadiran mereka.
"Waalaikumsalam Mas! "ucapnya membalas salam Gege dengan sangat Sopan.
Seorang wanita paruh baya keluar dari dalam rumah.
"Assalamualaikum Mas Ge, Non Aina.. Apa kabar? Selamat datang dirumah rumah... Kenalkan Saya Mbok Jumi istri Pak Min. Mulai hari ini Non Aina adalah nyonya dirumah ini. Mbok dan Bapak siap melayani non Aina seperti kami melayani Den Gege!. Ayo Masuk!! " ucapnya pada Aina yang cuma membalas nya dengan senyuman hangat.
"Pak Min dan Mbok Jumi sudah kuanggap seperti orangtuaku sendiri. Merekelah yang merawatku sejak kecil dan sampai saat ini. Apalagi ketika Umi sudah meninggal, sementara Abi sibuk dengan pekerjaan nya. Pak Min dan Mbok Jumi lah yang menjadi temanku dirumah ini. Setelah pulang dari Turki Aku sudah jarang tidur disini, lebih banyak menghabiskan waktu di pondok dan menginap dirumah Kyai. Tapi mulai hari ini, Aku kembali kerumah ini membawa istri tercintaku. Inshaa ALLAH kita akan membangun keluarga bahagia disini bersama anak-anak kita nantinya, sampai maut memisahkan kita. Bersama Pak min juga Mbok Jumi Tentunya. Bismillah ya sayang!! " ucap Gege pada Aina.
"Bismillah..!! " ucap Aina pula.
Mereka masuk ke dalam rumah.
"Assalamualaikum! " Ucap Aina pelan.
Dilihat nya sebuah foto berukuran besar terpajang di dinding ruang tamu.
Tepat dibawah kursi berukuran panjang yang terbuat dari kayu jati dengan ukiran yang sangat indah.
Foto yang memajang gambar Gege bersama kedua almarhum orangtua tuanya.
"Umi terlihat sangat cantik dan Anggun. Sementara Abi terlihat cukup keras dan tegas dengan kumis tipis dan sedikit jenggot putih di dagunya" Ujar Aina dalam hati.
"Assalamualaikum Umi.. Abi.. " Ucap Aina lagi sambil memandang kearah foto.
Gege kemudian membimbing tangan Aina menuju lantai 2.
Aina takjub melihat isi rumah yang penuh dengan perabot-perabot baru dan sangat indah.
Mereka berjalan menaiki tangga melewati ruang keluarga.
"Selamat datang di kamar kita.. !! Mulai hari ini dan inshaa ALLAH untuk selamanya ini akan menjadi kamar kita berdua. Kamu suka? kemarin Aku meminta bantuan Pak Min dan Mbok Jumi untuk sedikit merenovasi kamar ini agar terlihat seperti kamar pengantin.." Ucap Gege pada Aina.
Aina mengangguk pelan dan tersenyum bahagia.
"Tentu saja Aku suka.. Cantik sekali.. makasih suamiku! " ucap nya malu-malu.
Aina mellihat foto pernikahan mereka terpajang di dinding kamar tepat di depan ranjang berukuran besar.
Di tepi kamar mandi, Ada lemari berukuran besar pula berdiri tegak senada dengan meja rias besar disudut kamar tepat di samping jendela.
Sementara bagian kanan jendela terdapat pintu kaca berukuran besar untuk menuju balkon kamar.
Kamar ini begitu luas dan indah.
Ditempat tidur ada taburan bunga mawar dan sebuah kado berwarna pink.
Gege menarik tangan Aina untuk duduk di tepi ranjang bersama nya.
Diberinya Kado berwarna pink Itu pada Aina.
"Bukalah..!" ucapnya.
perlahan Aina membuka kado pemberiannya sambil tersenyum simpul.
"Perhiasan? untukku? " tanya Aina ketika melihat isi kado nya adalah satu set perhiasan yang sangat indah.
"Itu warisan almarhumah Umi. Sebelum meninggal, Umi Pernah bilang, jika suatu saat nanti Aku menikah, maka berilah perhiasan ini sebagai kado pernikahan dari Umi untuk menantunya. Jadi ini untuk kamu. Selamat datang dirumah kita sayang. Smoga ALLAH menempatkan berkah atas pernikahan kita selamanya! Aamiin" ucap Gege sambil mencium kening Aina.
"Aamiin... " balas Aina sembari meneteskan air mata bahagia.
Selesai beberes dan mandi sore, Aina turun menuju ruang tamu.
Dia duduk di samping suaminya yang sedang Asik bercerita dengan Pak Min.
Mbok Jumi datang membawakan teh hangat dan beberapa macam gorengan.
Mereka menikmati sore sambil bercerita tentang masa lalu Gege diwaktu Masih Kecil.
Aina tidak kusangka menahan tawa ketika Mbok Jumi bercerita tentang kenakalan Gege semasa kecilnya.
"Sangking nakal nya, Den Gege pernah manjat di pohon Jambu terus gak bisa turun. Waktu Pak Min mau bantu turunkan, gak boleh sama Tuan besar. Biarin menggantung lama di pohon biar jera! Ucap Tuan gitu. kurang lebih 15 menit Den Gege bergelantungan di pohon menangis gak berani lompat kebawah." cerita Mbok Jumi lagi.
Setelah makan malam dan membantu mbok Jumi mencuci piring, Aina masuk ke dalam kamar mencari suaminya.
Dilihatnya pintu balkon terbuka lebar.
Gege sedang Asik memaikan HP nya sambil berbaring di kursi malas yang terdapat di sudut balkon mengarah keluar pagar.
Aina mendekat kearah Gege sambil tersenyum.
"Lagi Ngapain? " tanya Aina pelan.
Gege menggeleng dan membalas senyuman Aina.
Diraihnya tangan Aina agar mendekat kearahnya.
Dibimbingnya tubuh Aina untuk berbaring dalam pelukan hangat nya.
Aina menyandarkan kepalanya pada dada bidang Gege.
Di pejamkan nya mata menikmati indah nya alunan asmaul husna yang di nyanyikan Gege sambil mengusap lembut rambut panjang nya.
Ciuman-ciuman kecil dan hangat mendarat di ubun-ubun kepala Aina.
Hangat sekali.. hingga terasa sampai kedalam hati Aina.
"Trimakasih ya ALLAH atas nikmat cinta yang begitu besar untukku. Perjalanku masih sangat panjang.Bimbing Aku agar selalu berada dijalanmu. Titip Randy dan Ainara ya ALLAH...Smoga mereka bahagia melihatku kini telah berbahagia. Jadikanlah Aku istri yang sholeha untuk suamiku ya ALLAH.
Dan jadikan suamiku imam yang terbaik untukku pula. Aamiin ya Robbal Alamiin!!!" Ucap Aina dalam hati.
Tiba-tiba matanya terasa begitu panas.
Aina menangis dalam pelukan Gege.
"Kamu kenapa? " tanya Gege saat menyadari istrinya menangis dalam pelukannya.
Aina menggeleng.
"Aku Bahagia. Trimakasih karna sudah memilihku menjadi istrimu!" Ucap Aina sambil menatap dalam suaminya.
"Akulah yang semestinya berterimakasih.! Trimakasih karna sudah mau menerima pinanganku. Kamu tau! Aku pernah melihatmu menangis tersedu di depan Umi Nafizah dalam masjid waktu Itu, sebenarnya tidaklah sengaja. Aku diminta Kyai untuk menjemput Umi ke dalam masjid karna kami sudah menunggu cukup lama di parkiran. Dan ketika Aku melihatmu menangis, hatiku bergetar hebat sekali. Seolah-olah mengisyaratkan keinginan yang besar untuk menhapuskan segala kepedihan mu saat Itu juga.. Aku tidak ingin melihatmu bersedih lagi.! Aku akan barusaha semampuku membuat mu bahagia bersamaku.!! Aku ingin jadi sandaran dalam suka dan dan duka mu selamanya..!!" Ucap Gege sambil menghapus air mata Aina yang terus mengalir karna haru bahagia.
Aina lalu memeluk suami nya erat.
Gege mengelus punggung Aina lembut.
ditatapnya wajah cantik istrinya.
Lalu di kecupnya nya pelan bibirnya yang merekah di hadapannya.
"Kita masuk Yuk.. Shalat berjamaah! Udah Gak datang bulan lagi kan? "
"Udah gak.." jawab Aina berbisik pelan dan malu-malu
Gege tersenyum bahagia mendengarnya.
***
Gege dan Ainara kemudian melaksanakan shalat sunnah dua rakaat setelah selesai mengerjakan shalat isya.
"Aku keluar ambil air minum dulu sebentar ya!" Ucap Gege pada Aina setelah selesai shalat.
Aina balas dengan mengangguk.
Aina kemudian duduk di tepi ranjang dengan wajah yang memerah dan perasaan yang tak menentu menanti Gege masuk kedalam kamar.
Aroma taburan bunga mawar di atas ranjang semakin membuat dingin sekujur tubuh Aina.
"Assalamualaikum! " Ucap Gege masuk sambil menutup pintu kamar.
"Waalaikumsalam! " jawab Aina pelan.
"Minumlah!! " Ucap Gege sambil menyodorkan segelas Air putih di tangan kanannya.
Lalu meletakkan botol minum dingin ke atas Meja rias yang berada tidak jauh dari tempat tidur.
Aina meneguk perlahan air yang ada di dalam gelas.
Gege duduk di samping nya.
Lalu menghabiskan sisa air yang telah diminum istrinya.
"Wajahmu memerah.. Seperti udang rebus. Kamu degdegan?? " Tanya Gege sambil mengusap pipi Istrinya.
Aina mengangguk pelan.
"Aku suka melihat wajahmu yang malu-malu seperti ini. merah merona.. cantik!! " Ucap Gege lagi.
"Kamu tak Perlu sok dewasa ketika bersamaku. Aku suka ketika kamu bermanja dan merengek seperti anak Kecil.. imut sekali!! " Ucap Gege lagi sambil mengacak rambut istrinya.
Aina makin tertunduk malu dibuatnya.
Sifat ke kanak-kanakan nya memang tidak bisa hilang sejak dulu.
Lalu Dia memberanikan diri menatap sang suami.
Dengan sigap Gege mencium bibir mungilnya.
Aina kaget lalu memejamkan matanya.
Malam ini Aina kembali menikmati indah nya syurga dunia bersama suaminya George Abraham Ahmad.
"Trimakasih ya ALLAH!! " Ucap Aina dalam hati.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!