"Jangan tinggalkan aku, kumohon jangan tinggalkan aku, kumohon jangan tinggalkan aku Mei. Mei!!!!"

Seorang wanita terbangun dari tidurnya dan melihat anak disisinya,

"Bulkrish kau kenapa?? Hei bangunlah Baka*,"

*Baka\=Bodoh

Pria yang ternyata Bulkrish muda terbangun dan melihat Mei yang lebih muda pula,

"Mei," Bulkrish

Bulkrish memeluk Mei dengan erat,

"Kau kenapa Baka??" Mei

"Mei kumohon jangan tinggalkan aku," Bulkrish

"Ahhh aku gak akan ninggalin kau kok, bangunlah, umurmu udah 12 tahun tapi masih bermanja manja," Mei

"Aku- 12 tahun??" Bulkrish

"Iya lah, menurutmu kau umur berapa hah?? Sudahlah, karena kau sudah bangun, mandi lalu belajar, kau jadi semakin pemalas Eka Baka, aku akan menyiapkan makanan," Mei

Mei pergi,

"Aku jadi kecil lagi, apa aku menjelajah waktu ya?? Ini seperti mimpi," Bulkrish.

.

.

.

Malamnya, Bulkrish menginap di rumah Mei karena hari sabtu, Bulkrish memakai baju tidurnya pada saat akan tidur, Mei ikut ke tempat tidur dengan bando kelinci,

"Nah Bulkrish, lihatlah aku membeli bando baru," Mei

Mei memasangkan bando itu ke kepala Bulkrish yang sedang membaca buku, Bulkrish menatap Mei,

"Manisnyaaaa, keponakan kecil ini manis sekali, kawai*," Mei

*Kawai\=Manis

Bulkrish terdiam membiarkan Mei memakaikan bedak bayi di wajahnya seakan sedang make-up,

"Lucunyaaa," Mei

Mei mencubit gemas pipi Bulkrish,

"Mei, sakit," Bulkrish

Mei tertawa,

"Hahaha, sudahlah, Bulkrish bersihkan mukamu lalu ayo tidur," Mei

"Baiklah," Bulkrish

Bulkrish pun pergi mencuci muka, saat Bulkrish kembali, Bulkrish melihat Mei sudah tertidur, Bulkriah tersenyum,

"Susah juga punya badan anak kecil tapi pikirannya dewasa," Bulkrish

Bulkrish naik ke ranjang lalu mencium Mei tepat dibibirnya,

"Mimpi Indah, Mei," bisik Bulkrish

Bulkrish pun ikut tertidur dengan memeluk Mei.

.

.

.

Hari berlalu dan Bulkrish pun masuk SMP Swasta dan loncat kelas, saat umur Bulkrish 14 tahun, Bulkrish sudah lulus SMP dan SMA, namun keputusan Bulkrish membuat Mei kesal.

Saat umur Bulkrish 16 tahun, Bulkrish memilih langsung menyelesaikan S2 dan mulai pekerjaan ini dan itu terutama di bidang Militer yang mencarinya sejak umur 13 tahun.

Walau beda kost dan tidak pernah ketemu, Bulkrish tetap membiayai kehidupan Mei dan Keluarganya, dan Bulkrish sering mengujungi kamar kost Mei walau tak pernah bertemu.

Namun Mei yang masih kesal atas keputusan Bulkrish yang lebih memekarkan kepintarannya dan tak menuruti perintahnya, karena itu dan memilih blacklist semua kontak Bukrish, dan hanya pulang ke rumah di Desa jika Bulkrish tidak ada.

Hingga 2 tahun kemudian, Bulkrish yang sudah tampan menjadi sangat tampan, wajah dan tubuh ideal ditambah kepintaran dan pria multifungsi yang luar biasa membuat banyak kaum hawa ingin menjatuhkan diri ke ranjangnya, namun Bulkrish tetap mencintai Mei walau kebersamaan mereka berkurang drastis karena Bulkrish ingin menyelesaikan semuanya secepatnya.

Suatu hari, di kamar kost Bulkrish, Bulkrish sedang melihat buku catatannya,

"Kejadian Pritami tidak terjadi, dan yang lainnya juga tidak terjadi, kalau gak salah, diumur ini aku menyatakan cinta pada Mei, tapi Mei menyalahgunakan cintaku dan menjadikanku pedang pembunuh," Bulkrish

Bulkrish tersenyum,

"Sepertinya sekarang sudah waktunya memulai Kudeta dan kembali menjadikan Mei sebagai wanitaku, aku akan pastikan Keluarga Kecil yang sudah ke susun selama bertahun tahun akan tercapai," ujar Bulkrish dengan senyuman manisnya.

Malamnya, Bulkrish pun menemui Mei di kost Mei, saat ada di kost Mei, Bulkrish malah melihat Mei sedang bersama pria lain, Bulkrish memilih tetap masuk ke kamar kost Mei,

"Mei, aku datang," Bulkrish

Bulkrish melihat pria itu dan terkejut saat tau pria itu adalah Dewa, Mei maupun Dewa juga cukup terkejut,

"Bulkrish, a-ada apa?? Kenapa kau kemari??" Mei

Bulkrish menatap Dewa,

"Pertemuan yang harusnya saat umurku 20 tahunan, malah jadi sekarang," bathin Bulkrish

"Oi Bulkrish, jangan bengong bae, kenapa kau kemari??" Mei

"Hm, aku ingin bilang sesuatu," Bulkrish

"Ah kalau begitu, aku akan pergi," Dewa

"Tidak perlu," Bulkrish

Semua menatap Bulkrish,

"Kau Kakak Angkatnya Mei, dan sekaligus, Ketua Mafia SangHyangGroup kan?? Paman Dewa, salam kenal," Bulkrish

Bulkrish menjulurkan tangannya, Dewa nampak terkejut karena Bulkrish mengetahui identitasnya,

"Bulkrish, bagaimana kau bisa tau??" Mei

"Aku sudah tau dari lama," Bulkrish

Dewa menatap Mei yang menggeleng dan menagngkat bahunya,

"Mei, tidak menceritakan apapun kok Paman, kebetulan Paman ada disini, jadi ada apa??" Bulkrish

Dewa maupun Mei nampak kebingungan,

"Paman?? Hmmm apakah Paman merundingkan sesuatu dengan Mei??" Bulkrish

Bulkrish duduk di samping Mei dan merangkul Mei,

"Walau aku dan Mei cukup jauh selama 6 tahunan ini, tapi aku masih akan tetap mematuhi Mei dan masalah Mei adalah masalah untukku juga, jadi katakanlah Paman??" Bulkrish

Mei menyingkirkan tangan Bulkrish dari pundaknya,

"Tidak perlu, kau nikmati saja hidupmu Bulkrish, untuk masalah aku dan Kak Dewa sudah teratasi," Mei

"Apa maksudnya??" Bulkrish

"Aku tidak tau kau tau darimana soal diriku dan masalah ini, tapi untuk masalah yang sudah 15 tahun ada sudah ada titik terangnya, ada Killer yang sudah menerima misi ini dengan bersyarat," Dewa

"Siapa orang itu??" Bulkrish

"Namanya Yuda, dia seumuran Mei, dia bisa menjalankan misi ini dengan syarat, Mei harus mau menikah dengannya," Dewa

"Apa!!?" Bulkrish terkejut

"Yuda, Si Sialan itu benar benar," bathin Bulkrish

Bulkrish menatap Mei,

"Mei, kamu tak menyetujuinya kan??" Bulkrish

"Aku harus menyetujuinya supaya masalah ini cepat selesai," Mei

"Tidak, kamu tidak boleh menikah dengan siapapun, aku yang akan menggantikan misi ini," Bulkrish

"Jangan bodoh Bulkrish, kau masih di bawah umur, dan memang kau tau misi apa itu??" Mei

"Tentu saja. Membunuh Presiden sekarang dan terdahulu, dan merebut seluruh Pemerintahan di Negara ini dan membuat ketakutan Seluruh Negara yang ada kan??" Bulkrish

Dewa nampak terkejut,

"Ba-Bagaimana-?" Dewa

"Paman," Bulkrish

Bulkrish menatap Dewa,

"Bisakah kita atur ulang rencananya?? Aku akan membicarakan ini dengan Mei berdua, Paman bisa pergi sekarang," Bulkrish

"Anak ini, dia tau segalanya, bahkan sudah merencanakannya, dia lebih cerdik dari yang kukira," bathin Dewa

"Paman??" Bulkrish

"Ahhh baiklah. Mei, aku akan pergi, hubungi aku jika sudah ada keputusan," Dewa

Dewa pergi, saat hanya ada mereka berdua, Bulkrish mengunci pintu kamar dan membuka jaketnya,

"Mei, apa kabar?? Sudah 6 tahunan kamu menghindariku," Bulkrish

Mei menatap Bulkrish,

"Hm, aku baik. Bagaimana denganmu?? Kau terlihat lebih tinggi dan tampan," Mei

"Selama kamu baik, maka aku akan lebih baik, tinggiku juga bertambah 50 cm sejak terakhir kita bertemu," Bulkrish

"Hm baguslah," Mei

"Jadi, apa keputusanmu Mei??" Bulkrish

"Aku akan tetap memilih Yuda," Mei

"Kamu sangat ingin menikahinya??" Bulkrish

"Tidak," Mei

"Lalu kenapa??" Bulkrish

Mei terdiam,

"6 tahun aku belajar sendiri, aku ingin memperkuat diriku sendiri untukmu tanpa merepotkan diirmu Mei," Bulkrish

"Ahhh Bulkrish sudah kubilang, nikmati saja hidupmu, kau tak akan bahagia jika mengambil misi ini-" Mei

"Kata siapa aku tidak akan bahagia Mei?? Selama 6 tahun aku menderita karena jauh darimu, kebahagiaanku adalah dirimu, kehidupanku hanya dipenuhi olehmu Mei," Bulkrish

Mei berdiri dan menatap Bulkrish,

"Kenapa??" Mei

"Karena- aku mencintaimu Mei," Bulkrish.

"Apa??" Mei

Bulkrish balik menatap Mei,

"Iya, aku mencintaimu Mei," Bulkrish

Mei terbelalak, Bulkrish semakin mendekat ke Mei lalu mengelus lembut wajah Mei dengan ibu jari kanannya,

"Aku sungguh mencintaimu Mei," Bulkrish

Bulkrish mencium Mei, ciuman yang hanya menempelkan bibir perlahan menjadi pangutan yang bernafsu dan panas, ciuman Bulkrish berpindah ke leher Mei,

"Ahhh Bulkrish, hen-hentikan," Mei menahan desahnya

Bulkrish bersmirk,

"Aku sangat nencintaimu Mei," bisik sensual Bulkrish

Bulkrish menggigit lembut telinga Mei,

"Aku menginginkanmu," Bulkrish

Mei menegang, tak menunggu lama, Bulkrish menjatuhkan Mei ke ranjang dengan lembut, Bulkrish yang diatas Mei mulai melepas kaosnya dan menampakan 8pack serta otot otot yang terbentuk sempurna,

"Bulkrish, jangan lakukan ini, bagaimanapun aku Bibimu Bulkrish," Mei

"Bibi?? Itu hanya omong kosong. Yang ada hanya aku mencintaimu dan kita akan menjadi Keluarga yang berbahagia," Bulkrish

Bulkrish mulai melepas dress ungu Mei dan memulai malam pertama mereka.

.

.

.

Kebesokan paginya, Bulkrish bangun dan melihat Mei di sampingnya, Bulkrish pun pergi membersihkan diri, saat sudah selesai, Mei masih tertidur, Bulkrish melihat darah di sprei itu, Bulkrish tersenyum,

"Pada akhirnya aku tetap yang memiliki Mei, sekarang tinggal menjadi Ketua Mafia SHG lalu menghindari Mei dari kematian dan menyelamatkan anakku juga," bathin Bulkrish

Bulkrish mengelus lembut rambut Mei,

"Dari dulu aku mencintaimu Mei," bisik Bulkrish

Bulkrish mencium pucuk kepala Mei, memandang Mei sebentar dan pergi memasak.

.

.

.

Jam 09.42 WITA, Mei terbangun dan melihat Bulkrish yang terlihat sexy memakai kain penutup kepala dan celemek sedang menyapu kamarnya,

"Mei, jangan banyak gerak dulu, itu akan sakit sedikit," Bulkrish

"Ck, semalam menurutmu itu tidak sakit??" sarkas Mei

"Punggungku banyak terluka juga karena tadi malam. Ya, tapi aku tidak masalah, walau kukumu menembus sampai jantungku juga tidak masalah, aku sudah puas melakukan pertama kali denganmu," Bulkrish

"Eh?? Kau masih perjaka?? Aku kira selama 6 tahun kau pergi kau sudah gonta ganti Perempuan," Mei

Bulkrish tersenyum,

"Aku hanya akan melakukan "itu" denganmu," Bulkrish

"Pria Gombalisme sepertimu itu memang paling susah dimengerti," Mei

Bulkrish mendekat ke Mei setelah mengambil makanan yang ia telah siapkan,

"Aku hanya bisa siapkan ini dari makanan yang ada di kulkasmu, aku ingin belanja di luar, tapi aku pikir lebih baik menunggumu bangun, jangan sampai kamu mengira aku tidak bertanggung jawab dan kabur setelah merebut virginmu," Bulkrish

"Memang kau tak takut aku akan membunuhmu??" Mei

Bulkrish tersenyum,

"Aku lebih takut jika kamu murka dan menganggapku pria yang hanya bermain main dengan tubuhmu, Mei aku sungguh mencintaimu, aku akan membuatmu percaya pada cintaku dan balik mencintaiku," Bulkrish

Mei menatap Bulkrish dengan ekspresi tak terbaca,

"Sudahlah jangan menatapku seperti itu Mei, cepat makan, kita harus menemui Paman Dewa kan?? Aku yang akan berkorban dengan syarat, kamu akan menikahiku, aku akan membahagiakanmu selalu Mei," Bulkrish

Bulkrish tersenyum manis dan melanjutkan bersih-bersihnya.

.

.

.

Siangnya, Mei menerima kabar jika Dewa sudah pergi ke Jakarta, mereka pun memilih pergi berbelanja ke mall,

"Sudah lama sekali gak ke mall," Mei

"Eh?? Dinara Tomat itu tidak mengajakmu jalan jalan?? Aku selalu menyuruhnya menemanimu," Bulkrish

"Yahhh, selama 3 tahun pertama saat kau pergi, aku ada di asrama kan supaya aku tidak perlu panggil ojol, terus selama 1 tahunan aku tinggal bersama Yuda, dan setahun lalu sampai sekarang aku kembali ke kost itu juga karena Mumuk memaksa," Mei

"Kamu tinggal bersama Yuda selama setahun??!" Bulkrish

"Iya, kenapa?? Cemburu??" Mei

"Tentu saja aku cemburu," Bulkrish cemberut

"Hahaha, wajahmu udah jelek tambah jelek," Mei tertawa

"Huh?? Aku?? Jelek?? Jangan ngelawak Mei, tahun lalu aku baru di nobatin menjadi pria tertampan di dunia benar benar tanpa operasi plastik" Bulkrish

"Bagiku kau itu jelek Eka Baka, lebih perhatikan ketampananmu itu," Mei

Bulkrish mengambil ponselnya dan menatap dirinya sendiri dari kamera depannya,

"Mei, aku begitu tampan seperti ini kamu bilang jelek??" Bulkrish

Bulkrish mengejar Mei yang sudah jalan duluan,

"Mei, jika aku jelek maka di bumi tidak akan ada pria yang tampan," Bulkrish

"Ya ya, kau paling tampan, siapa yang bisa menandingi ketampananmu," Mei

Bulkrish tersenyum manis, Mei menatap sebuah toko perhiasan dan Bulkrish mengerti hal itu, Bulkrish langsung mengandeng pergi Mei ke sana,

"Mei, pilihlah yang mana kamu suka," Bulkrish

"Hah?? Yang aku suka?? Tapi Bulkrish-?" Mei

"Aku yang akan bayar, tidak perduli berapapun yang kukeluarkan, semua untukmu itu tidak masalah," Bulkrish

"Bulkrish-" Mei

"Tenanglah dan pilihlah yang kamu mau," Bulkrish

"Baiklah," Mei