NovelToon NovelToon

AVOID KETOS

Kesan Pertama yang Memalukan

Pagi hari di halaman Sekolah SMA PELIPUR telah berlangsung upacara pelantikan dan serah jabatan pengurus osis dari masa bakti 2018/2019 ke pengurus masa bakti 2019/2020 .

Pak Hendrawan selaku kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada pengurus osis masa bakti 2018/2019 atas kerja dan kinerjanya selama satu tahun periode kepengurusan.

Proses seleksi yang panjang dan pemilihan dengan sistem seperti pemilihan umum(pemilu),yang diikuti oleh ratusan peserta didik, telah menghasilkan satu nama terpilih sebagai ketua osis masa bakti 2019/2020 yaitu Farzan Justin Gilbert.

Iwan Ramadhan, selaku ketua osis 2018/2019 mengucapkan selamat kepada ketua osis yang baru( Farzan Justin Gilbert ), dimana dalam sambutannya memaparkan visi dan misi yang akan dijalankan bersama timnya.

" Untuk kedepannya semoga para pengurus osis yang baru mampu melebihi pengurus osis sebelumnya dan menjadi lebih baik kinerja dan perorganisasian anggotanya. kita ucapkan sekali lagi selamat kepada pengurus osis yang baru dan selamat bekerja " Tutur Pak Hendrawan (kepsek)

Suara tepuk tangan murid SMA PELIPUR bergemuruh ketika kepala sekolah menutup pidatonya.

Pelaksanaan upacara pelantikan dan serah jabatan berlangsung dengan lancar dan sukses.

***

" Our new Ketos like a prince " ucap Raya (sahabat Beyza) dengan senyum mengembang sambil menopang dagunya menggunakan kedua tangan.

Beyza tertawa ngakak sambil memukul meja menggunakan tangannya," You kidding me?"

Raya menatap Beyza dengan dahi mengkerut "no, why?"

"pangeran dari sisi mananya coba?"

Raya menghadap ke arah Beyza " Anak kecil juga tau za, kak Farzan ganteng banget, udah gitu cerdas, badannya juga atletis, kurang apa coba?, Kalau anak kecil lihat pasti mikirnya gini, ini manusia apa bukan ya?"

"Siluman dong" celetuk Beyza,

Raya memukul pelan mulut Beyza.

"Sakit Ra" keluh Beyza sambil mengusap-usap mulutnya.

" Makanya jangan asal ngomong!"

"Ya maaf, kak Farzan emang ganteng sih, tapi mukanya itu loh Ra" ucap Beyza dengan mimik wajah heran.

" Lah emang mukanya kenapa?"

"Lo lihat tembok itu" Beyza menunjuk tembok di depan kelasnya " Trus lo lihat muka ketos, sama kan?, gak ada ekspresi!." lanjutnya

Raya membelalak" Mata lo katarak ya, ganteng gitu di samain tembok "

" Lo gak liat mata gue cerah gini"ucap Beyza ngegas, enak aja matanya di bilang katarak.

" Udahlah malas gue ngomong sama lo, mending gue ke kelas sebelah,kalo masuk panggil gue ya"

" Gak usah keluyuran lo, bentar lagi masuk " ucap beyza mengingatkan, dan hanya di anggap angin lalu oleh raya.

Saat di depan pintu Raya berpapasan dengan Guru bahasa inggris yang akan mengajar di kelasnya, Beyza yang melihat Raya balik kanan dengan wajah kesal bersusah payah menahan tawanya.

" Assalamu'ailaikum anak-anak "

"Waalaikumussalam"

" Tugas yang ibu berikan minggu lalu agar di kumpul sekarang! " ujar Bu Airin.

" Ra sekalian tugas gue, minta tolong" ucap Beyza ketika melihat Raya yang hendak membawa bukunya di depan kelas, Raya mencebik kesal sambil mengambil buku Beyza.

"Gak iklash " cibir Beyza.

" Iklash lahir batin Za" balas Raya dengan senyum yang di paksakan, Beyza tertawa pelan melihat senyum yang di pancarkan Raya. Kegiatan belajar mengajar pun berlangsung.

***

Bel pulang berbunyi semua siswa SMA pelipur bersorak senang karena waktu rebahan telah tiba. Mereka berbondong-bondong keluar kelas menuju parkiran, ada juga yang langsung keluar gerbang dan duduk di halte depan sekolah guna menunggu jemputan.

"My kasur I miss you " teriak Sisi (sahabat Beyza) di depan kelasnya.

Beyza, Raya dan Adib langsung meninggalkan Sisi sambil menutup wajah mereka menggunakan tangan mereka masing-masing.

" Tungguin gue!" teriak sisi ketika menyadari teman-temannya meninggalkan dirinya.

" Suara lo bego, lo gak liat orang-orang pada ngeliatin kita" ketus raya.

" Kayak lo gak pernah aja " cibir Sisi.

"Gue teriak tau tempat juga kali gak kayak lo " ucap raya ngegas.

" Lo bisa diam gak sih suara Lo tuh udah kayak bapak-bapak jual perabotan tau gak!" ucap Sisi dengan keras.

" Ngaca" teriak Raya di samping telinga sisi.

" Udah-udah telinga gue bisa meledak dengar suara kalian, buruan pulang" kesal Beyza" Atau kalian mau jadi teman penunggu sekolah , kalian gak lihat sekolah sudah sepi?" bisik Beyza sambil menakut-nakuti teman-temannya.

" Merinding euy" ucap sisi bergidik ngeri.

" Kaburr!"

Beyza tertawa ngakak melihat teman-temannya yang langsung mengendarai motornya dengan muka panik.

" Beyza "

Badan Beyza menegang, gue salah dengar kali, batin Beyza berusaha terlihat biasa-biasa saja sambil mengampiri motornya.

"Beyza"

" ASTAGFIRULLAH, SETAN "teriak Beyza tangannya yang panas dingin berusaha menghidupkan motornya.

Kok gak nyala? , jangan-jangan mogok, atau gak di naiki setan lagi , tebak Beyza membatin.

"Please jangan ganggu gue, jangan main di atas motor gue ya tan, gue janji gak akan bercandain lo lagi " ucap Beyza dengan badan yang gemetar dan isakkan kecil.

" Ehhem "

Beyza menoleh dengan keberanian penuh ke asal suara tepat di belakangnya, saat itu ia melihat ketos yang sedang menatapnya dengan ekspresi menahan tawa.

Matanya melotot dan langsung menundukan kepalanya ingin mengahapus jejak air sungai yang mengalir di pipinya.

"Standar" ucap ketos dan melewati Beyza begitu saja.

"Astagfirullah" ucap Beyza sambil memukul kening menggunakan telapak tangannya

"Kejadian yang sangat memalukan selama gue hidup 16 tahun ini " lirih Beyza meninggalkan sekolahnya dengan muka memerah,menahan tangis dan malu.

Motor yang di gunakan Beyza yaitu motor metic honda, jadi saat standar samping diturunkan, motor otomatis (mesin) tidak akan menyala, sampai standar samping dinaikkan kembali. Cara kerjanya pada bagian side stand switch itu ada yang berhubungan langsung dengan ECM ( Engine Control Module) , dari ECM nanti akan memutus pengapian kalau standar samping turun, jadi motor gak nyala.

***

Sesampainya di rumah Beyza langsung memarkir motornya di dalam garasi, dia mengerutkan keningnya ketika melihat mobil Ayahnya yang sudah terparkir rapi. Tumben Ayah pulangnya secepat ini, batin Beyza.

"Assalamu'alaikum" ucap Beyza lesuh ketika memasuki rumahnya.

"Waalaikumsalam"

"Muka kamu kok merah ? " tanya Santi, Bunda Beyza.

" Habis nonton drama " jawab Beyza, drama memalukan yang di perankan oleh diri gue sendiri , lanjutnya membatin.

"Ayah mana?" Tanya Beyza celingak-celinguk mencari keberadaan Ayahnya

" Meja makan, kamu habis bersih-bersih langsung makan jangan tidur " peringat Santi.

" Siap Bund"

Sedangkan di tempat lain, Farzan yang baru saja memasuki kamarnya langsung menjatuhkan badanya di atas kasurnya sambil memandangi plafon, " Cantik banget"gumam Farzan dengan senyum yang mengembang.

"Ehhem " dehem Pak Andreas (Ayah Farzan).

"Astagfirullah "kaget Farzan yang refleks bangun dari posisinya.

" Masuk rumah bukannya salam malah senyum-senyum gak jelas " sindir Pak Andreas.

" Assalamu'alaikum yah" ucap farzan cengengesan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Waalaikumsalam"

" Kok Ayah pulang cepat ?" tanya Farzan

" Kamu gak mau kalau ayah pulang kecepatan? "

" Gak juga sih, tumben aja gitu, kan biasanya kalau pulang malam Yah"

" Sengaja pulang cepat, biar bisa makan siang bareng kalian" ucap Pak Andreas.

" Duluan Yah nanti Farzan nyusul " ucap Farzan sambil beranjak dari tempat tidurnya.

" Cepat! kami tunggu di meja makan"

" Iya "

***

Ting

 

Raya💙

Foto profil lo cantik bangetsih

 

Ada maunya nih pasti!

me :kirim tugas dong

Tumben, bisanya gue yang minta kirim

me :Gue lagi malas pikir, please ra

Raya💙 send a picture

Raya💙 send a picture

me :Makasih ra, lo emang baik banget

Sama-sama, Baru nyadar lo

me :Tapi boong

me: gue off mau nulis tugas, see you tomorrow

BEYZA KAMPRET

Okay ✅

Beyza membaringkan tubuhnya setelah menulis tugasnya.

"Kenapa selalu muncul di pikiran gue sih!" gumam Beyza kesal ketika mengingat wajah Farzan dan kejadian yang menimpanya. Ia memilih untuk tidur siapa tau besok pagi dapat info ketua osis pindah sekolah, batin Beyza ngawur.

Menghindar Part 1

Pagi-pagi sekali Beyza sudah siap dengan seragam sekolah miliknya, ia berjalan menuju meja makan untuk melakukan sarapan pagi.

Di sana sudah ada Ayah Beyza yang sedang fokus membaca kertas yang di pegangnya di lengkapi dengan secangkir kopi di hadapannya, sedangkan Bundanya sedang menyiapkan sarapan pagi.

"Hari ini ada suiping? " Tanya Santi (Ibu Beyza) dengan kening mengekerut.

"Gak ada bund " jawab Beyza sambil menarik kursi lalu ia duduki dan mengambil roti di atas piring yang sudah di siapkan oleh Ibunya.

" kok kamu udah siap-siap" ucap Bu Santi

" aneh, bukannya jam segini kamu belum mandi"lanjutnya.

" Kemarin-kemarin kalau Beyza belum mandi pagi di omelin, sekarang Beyza mandi pagi di bilang aneh"

"Bukan begitu Za, gak biasa aja bunda ngeliatnya" ucap Bu Santi begidik ngeri.

"Bundaaa" rengek Beyza.

"Kamu mau pergi sekarang? Belum jam 6 ini dek" ucap Adit (Ayah Beyza) sambil melihat jam di pergelangan tangan kanannya.

"Pengen ngerasain suasana baru aja Yah"

"Kamu benaran? " tanya Bu santi tak yakin.

"Iya bund Beyza pamit ya, assalamu'alaikum" pamit Beyza sambil menyium punggung tangan Santi dan Adit.

"Waalaikumsalam"

"Hati-hati Za "

"Iya Bund"

sesampainya di sekolah, Beyza mermarkir motornya dan berjalan menuju kelasnnya, ia sesekali melihat orang yang sedang menjalankan piket.

Ia sudah duga sebelumnya bahwa sudah ada siswa di sekolah walaupun jam masih menunjukan pukul 05:30.

Beyza menghela napas lega pada saat memasuki kelasnya, setidaknya untuk pagi ini, batinnya. sambil menunggu teman-temannya datang Beyza memilih meluangkan waktunya untuk membaca novel yang ada di ponselnya.

"Eh astagfirullah ternyata lo Za, tumben lo datang sepagi ini Za " kaget Dira sambil menghampiri kursi miliknya.

"Lagi dapat hidayah ni gue " Jawab Beyza cengengesan

"Beyza, lo sehat!" teriak Raya sambil menempelkan punggung tangannya di kening Beyza.

"Apa-apaansi lo" kesal Beyza menghempaskan tangan Raya.

"Dira itu Beyza benaran?! " tanya Raya mengahmpiri Dira yang sedang menyapu di depan kelas.

"Gue gak mimpi kan?" lanjutnya sambil menampar pelan pipinya "Coba lo tampar gue Dir " pinta Raya.

Plak

"Akh sakit bego, ngapain lo tampar gue!" pekik Raya kesakitan.

Dira memutar bola mata malas"Kan lo yang minta"

"Gak usah keras-keras juga kali!" ucap Raya kesal.

"Gara-gara lo nih! " lanjut Raya sambil menatap tajam Beyza.

Beyza memutar mola mata malas "Gue cantik, gue diam"

***

"Lo benaran gak ke kantin za? " tanya Raya, ketika bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.

"Mager Raya, mending lo ke kantin sekarang deh, nanti gak kebagian tempat!"

"Yaudah gue duluan ya, nanti gue belikan roti deh"

" Thank you Ra " teriak Beyza yang di balas acungan jempol oleh Raya.

Beyza memilih melanjutkan bacaannya yang sempat tertunda.

"BEYZA" panggil ariyan (ketua kelas Beyza) membuat Beyza mendongakkan kepalanya.

"Kenapa? "

"Lo di panggil ke perpustakaan"

Beyza memukul keningnya, Hampir aja kena denda, batinnya ketika mengingat buku yang ia pinjam belum di kembalikan.

" Thanks yan" ucap Beyza, Riyan mengangguk.

"Eh za, lo mau kemana? " tanya Raya, beyza menghentikan langkahnya.

" Mau ke perpus kembaliin buku"

"Mau ditemanin gak? "

Beyza menggeleng"Gak usah, cuma sebentar kok"

"Yaudah hati-hati, roti lo gue simpan di atas meja, nanti lo makan ya, gue mau ke toilet sebentar"

"Oke, thanks Ra"

"Sip"

Beyza kembali melangkahkan kakinya ke perpustakaan

"Makasih Bu, saya balik ke kelas dulu ya " pamit Beyza Setelah mengembalikan bukunya.

"Gak mau pinjam buku lagi Za? "Tanya penjaga perpustakaan.

"Nggak Bu lain kali aja " jawab Beyza tersenyum yang di balas dengan anggukan oleh Bu penjaga perpustakaan.

Pada saat berjalan di koridor sekolah, Beyza melotot ketika melihat seseorang yang ia hindari sedang berjalan berlawanan arah dengannya, ia membalikkan badannya lalu berjalan dengan cepat.

"Saya berubah pikiran Bu" ucap Beyza sambil mencari buku dengan tergesah-gesah. penjaga perpustakaan menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah siswinya itu.

"Assalamu'alaikum, saya ingin mengembalikan buku paket yang dipinjam kelas XI Ipa 2"

"Wa'alaikumsalam, bawa ke sana aja Farzan, setelah itu ke sini lagi tanda tangan sebagai bukti bahwa buku sudah di kembalikan"

"Iya Bu"

Alhamdulillah batin Beyza, ia menghela napas lega, ia menurunkan buku dari wajahnya ketika sudah berada di luar perpustakaan, ia berjalannya menuju kelasnya.

Bel masuk berbunyi, membuat siswa dan siswi jengkel karena waktu yang di nanti-nantikan telah berakhir. Di dalam kelas, Beyza yang melihat teman-temannya duduk berbentuk bundaran seketika muncul lampu yang menyala di samping kepalanya.

"MASUK" teriak Beyza dengan tampang yang meyakinkan.

Teman-temannya yang sedang bergosip ria berlari dengan cepat ke tempat duduk mereka masing-masing, bahkan ada yang tersandung ketika tidak sengaja mengenai kaki temannya, laki-laki yang sedang bermain game langsung mematikan ponselnya dan memperbaiki cara duduknya.

" HAHAHAHA " gelak tawa Beyza memecahkan keheningan yang sempat terjadi.

" Beyza kampret " desis mereka yang merasa dibohongi.

Tok tok tok

Bunyi ketukan pintu mebuat kelas yang tadinya seperti pasar hening seketika

"Jangan ribut kelas lain lagi belajar, kalo gak ada guru sebaiknya diam di dalam kelas jangan ada yang berkeliaran di luar kelas " tegur Guru dari kelas sebelah.

"Iya bu " jawab mereka serempak. Tak lama kemudian guru yang mengajar di kelas Beyza datang dan mulai belajar.

Kriingg

Bel pulang sekolah berbunyi, semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas begitu juga dengan Guru yang sedang mengajar, mau tidak mau harus menghentikan aktivitasnya di dalam kelas.

"Lo kenapa sih Za, jadi berubah gini?" Tanya Raya kesal.

"Sama aja kok, gak ada yang berubah " ucap Beyza sambil melihat penampilannya di ponsel miliknya.

"Sikap lo bego, kalo wajah lo masih mirip monyet tetangga gue kok, tenang aja" ucap Raya santai yang langsung mendapat tabokkan di lengannya.

"Udah kita tungguin dari tadi juga, ternyata kalian masih disini, tadi sempat ke parkiran karna gue kira kalian udah pulang duluan, tapi motor kalian masih ada di tempatnya, yaudah kami balik lagi takutnya kalian ketiduran" cerocos Sisi ketika memasuki kelas Beyza dan Raya.

"Kalian kok tumben belum keluar kelas? " tanya Adib.

"Gara-gara dia nih, masa pas gue ajak pulang malah bilang 'tunggu sepi dulu gak sesak apa dempet-dempetan gitu' " cibir Raya.

" Tumben Za biasanya lo paling depan kalo soal ini" ucap Adib dengan alis mengkerut

"Nah kan lo aj-"

"Udah-udah kita pulang sekarang yuk!" ajak Beyza memotong ucapan Raya, bisa gawat kalo di lanjut, pikirnya.

Menghindar Part 2

Farzan menghempaskan tubuhnya di kasur kingsize miliknya, ia menghela nafas gusar dan mengambil foto di atas nakas yang memprelihatkan perempuan anak kecil dan dewasa sedang tersenyum lebar di depan kamera.

Farzan tersenyum hangat, senyuman yang jarang ia keluarkan di depan orang lain. Ia terus memandangi foto kedua orang wanita yang sangat ia sayangi.

Farzan kembali meletakkan foto tersebut di atas nakas lalu menutup matanya "I miss them" lihirnya sebelum ia benar-benar masuk ke alam mimpi.

***

Pagi ini matahari masih malu-malu menampakkan dirinya. Farzan masih bergelut di dalam selimutnya yang sejuk, ia enggan untuk membuka matanya.

"Bang bangun sekarang sudah jam 7!" teriak Kenzi ( Adik Farzan) sambil menggedor-gedor pintu kamar Farzan.

Farzan membulatkan matanya langsung melompat dari kasur bergegas mandi. 5 menit Farzan menyelesaikan mandinya. Ia segera memakai seragamnya dan turun kebawah.

"Bang sarapan dulu sini" panggil Kenzi dari arah meja makan.

" Nanti aja, Abang berangkat duluan ya" pamit Farzan berjalan dengan tergesah-gesah.

" iya, hati-hati Bang" ucap Kenzi yang di balas dengan anggukan oleh Farzan.

Farzan memarkir motornya ketika sudah berada di parkiran sekolah. Dahinya menyerit motor orang pada kemana? batinnya bertanya-tanya, ia melihat jam di pergelangan tangannya.

"**** " umpatnya ketika menyadari bahwa Kenzi mengerjai dirinya. bagaimana tidak jam masih menunjukan pukul 06:2, sedangkan dia sudah berada di sekolah sepagi itu, bahkan hanya ada beberapa orang yang berada di sekolah.

Dia melangkahkan kakinya di koridor sekolah yang masih sepi, "Apa dia sering datang sepagi ini?" gumam Farzan ketika melihat seseorang yang sedang berjalan sendiri menuju kelasnya.

Bibirnya tertarik keatas ketika mengingat wajahnya ketakutan waktu itu, sangat lucu, pikirnya.

Farzan langsung menggeleng-gelengkan kepalanya ketika tersadar, Gak gak gak, gue gak boleh tertarik sama dia, batin Farzan.

Ia kembali berjalan tetapi bukan ke arah kelasnya lagi, ia ingin ke ruang osis untuk mengademkan pikirannya yang kacau.

Di sisi lain Beyza yang sedang membaca buku mendongakkan kepalanya ketika mendengar teriakkan Raya dari arah pintu kelasnya.

" BEYZA LO BENARAN BERUBAH ZA"

"....."

"Ibu bangga sama kamu nak"

"....."

"Terima kasih nak kamu mau berubah untuk Ibu"

"....."

"Tolong balas ucapan Ibu nak"

"Gak usah drama lo" cibir Beyza sedangkan Raya hanya cengengesan.

"Woy Raya si mulut toa, suara lo kedengaran sampai kelas gue anj*r" teriak Sisi dari balik jendela kelas Beyza.

"Lo gak punya kaca? Apa gue perlu beliin kaca yang paling besar, sebesar cinta gue padanya yang tak terbalaskan itu "

" *Cinta tak seindah kenyataan"

"Sadgirl"

"Jatuh cinta pada orang yang salah*"

Beyza menggebrak meja"Diam, apa kalian gak malu liat gue yang kalem ini"

"*Huuuu"

"Nyenyenye"

"Belum waktunya"

"Belum kambuh"

"Obat lo masih berfungsi*"

Blablabla

Kriingg

Bel masuk telah berbunyi membuat semua orang di kelas Beyza berlari menuju meja mereka masing-masing.

Hari ini adalah pelajaran biologi, dan yang mengajar adalah Bu Endang, Bu Endang termasuk salah satu Guru killer di SMA Pelipur.

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

"Kumpul catatan,cetak atau buku yang berbau biologi di atas meja guru sekarang!"

"Ryan bagi kertas ini ke teman-teman kamu, kita ulangan sekarang, Beyza duduk di depan, jangan ada yang ribut kalau ibu dengar suara bisik-bisik jangan harap kertas kalian masih utuh, DAN JANGAN ADA YANG MENGELUH!!" ucap Bu Endang dengan tegas.

" Iya Bu" jawab mereka serempak, tetapi tidak dengan batin, pikiran, dan wajah mereka.

Kriingg

" *Hufft akhirnya"

"Bebas"

"Susah banget"

"Banyak banget soalnya"

"Badan gue remuk"

"Selalu seperti ini"

"Gue tersiksa"

"Kenapa harus dadakan"

"Gue udah gak sanggup"

"Welcome nilai merah*"

Begitulah siswa-siswi di dalam kelas Beyza, tidak akan puas apabila belum mengeluarkan unek-uneknya.

"Yuk ke kantin Za" ajak Raya.

"Gak deh, gue bawa bekal dari rumah"

"Tumben bawa bekal, yaudah gue duluan ya Za mau bareng teman-teman kelas juga"

"Maaf ya Ra"

"Gue maklumin kok"

kening Beyza mengkerut "Maklumin?"

"Penyakit lo kambuh"

"Raya kampret!" pekik Beyza ketika melihat Raya berjalan keluar kelas sambil cekikikkan.

Beyza memakan sarapannya dalam diam, di dalam kelasnya hanya ada dirinya. Ia memasukkan kotak bekalnya ketika sarapannya habis tak tersisa.

"Beyza, Sisi coming, siapkan karpet merahnya" teriak Sisi dari depan kelas Beyza.

"Bisa kecilin gak suara lo, budek gue lama-lama dekat lo si! " ucap Adib sambil mengusap-ngusap telinganya.

"Gak lagi deh, tapi gak janji " ucap Sisi cengengesan, sedangkan Adib hanya memutar bola matanya.

" Eh gue punya gosip terkini, terbaru, ter--"

"Cepatan beg*!" potong Sisi yang kesal dengan ucapan Raya yang menurutnya terlalu bertele-tele.

"Sabar kampret ini tu namanya melatih pendengaran!"

"Lo kira kami budek!"

"Diam dulu si gue mau ngomong "

"Perasaan dari tadi lo ngomong "

"Diam kampret!"

"....."

"Jadi... tadi gue mau ngomong apasih?"

"Kelamaan sih lo" kesal Beyza.

"Buang-buang waktu gue aja " celetuk Adib.

"Marahin Sisi aja, dia yang ganggu gue pas ngomong"

"Kok gue" sewot Sisi yang gak mau di salahin.

" SEMUANYA DIAM, GUE ADA PENGUMUMAN" teriak Riyan di depan kelas.

"Gak usah di dengarin" celetuk salah satu siswi yang sedang bermain game di pojok kelas.

"Gak penting!" Sahut teman-teman kelas yang lain

"Benaran gak mau dengar? "

"Apa?!"

"Kalo gak penting gue tendang lo sampai antartika"

"Hari ini guru akan mengadakan rapat, jadi sekarang kita di perbolehkan untuk pulang"

"Yeaaayyy"

"Ketua kelas kita emang the best"

"Yang sering-sering ya pak ketu kasi info seperti ini". Riyan memutar bola mata malas mendengar sahutan teman-temannya yang langsung memuji dirinya.

"Lama banget lu Za" kesal Raya, sudah hampir 5 menit dia menunggu Beyza mengemasi barang-barangnya.

"Bentar gue lagi cari ponsel gue"

"Emang lo simpan dimana? "

Pertanyaan yang sering di ucapkan oleh banyak orang, tanpa mereka sadari pertanyaan itu membuat orang gregetan.

"Kalo gue tau, gue gak akan cari bambang" kesal beyza

"Astagfirullah"

"Kenapa Ra? "

"Yang lo pegang apa Za?"

"Astagfirullah".

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!