NovelToon NovelToon

Married Accident

Tragedi

Cekitttttt...

Brakkkk....

Suara nyaring yang seperti bertabrakan terdengar jelas ditelinga.Seorang gadis remaja yang sedang mengayuh sepeda nya langsung melihat kearah belakang tepat dimana ia mendengar suara nyaring tadi.Jarak Gadis remaja itu sekitar 10 meter dari tempat kejadian kecelakaan tersebut.

Gadis remaja itu sampai membulatkan matanya sejenak bagai orang bodoh karena sungguh tubuhnya kaku dan gemetaran seketika tanpa bisa berucap apapun.Bibirnya bergetar tanpa bisa mengeluarkan suaranya dengan lantang.

"Ayah....Ibu....".Akhirnya gadis itu berteriak histeris melihat apa yang terjadi didepan sana.Ia berusaha membelokkan sepedanya kembali dan mengayuhnya menghampiri Ayah dan Ibunya yang sudah terkapar lemah ditengah jalan raya.

Bruggg....Gadis itu meninggalkan sepedanya dan terjatuh begitu saja.Sedangkan ia sudah berlari ingin mendekati Ayah dan ibunya yang menjadi korban kecelakaan beberapa detik yang lalu.Tapi Gadis itu langsung di pegangi oleh warga sekitar yang sudah ada lebih dulu dilokasi.

"Lepaskan!!!.Itu Ayah dan Ibu saya...Lepas".Berontak Gadis remaja itu histeris bahkan ia sambil menangis sesenggukan.

"Iya nduk sabar!!!. Ambulans sedang dalam perjalanan kemari."Ucap Seorang ibu ibu yang membantu memegangi tangan gadis itu.

"Tolong Ayah ibu saya!!!!". Rintih Gadis itu histeris.

Sebagian warga sudah membantu mengangkat tubuh pria paruh baya yang sudah berlumuran darah segar masuk kedalam angkot untuk segera dilarikan kerumah sakit terdekat.Sedangkan sebagian lagi membantu mengangkat tubuh wanita paruh baya itu yang kondisi jauh lebih mengenaskan dari suaminya.Bahkan warga sudah saling pandang namun mereka tetap berpikir positif.

Mereka juga sudah mengamankan mobil serta pengendara dan penumpang mobil mewah yang menjadi tersangka tabrakan itu.Dan ada warga yang lain juga sudah menghubungi pihak berwajib.

Gadis remaja itu ikut masuk kedalam angkot untuk menemani kedua orang tuanya sampai kerumah sakit dan memastikan keadaan Ayah dan Ibunya baik baik saja.Tapi ia terus saja menangis saat tak ada pergerakan sama sekali dari kedua orang tuanya itu.

"Yah...Ibu...Kalian bertahan ya!!!.Jangan tinggalin Yuni Ayah ibu..."Isaknya memilukan.

"Bangun Yah,bangun Bu!!!".Ia terus mengguncang tubuh kedua orang tuanya sambil terus memanggil manggil Ayah dan ibunya.Sampai akhirnya angkot yang membawa korban kecelakaan itu sampai kerumah sakit terdekat yang ada di daerah itu.

Team medis langsung membawa brankar pasien dan segera melakukan tindakan untuk kedua korban itu.Gadis remaja yang bernama Yuni itu terus saja menangis begitupun ketika ia sampai didepan ruang penanganan kedua orang tuanya.

Yuni terus berdoa sambil diiringi Isak tangisnya.Dan selang beberapa menit seorang dokter keluar dengan menarik nafasnya dengan berat.Tubuh Yuni semakin lemah tak berdaya bahkan ia sampai pingsan ketika mendengar dari mulut sang dokter jika Ibunya sudah tiada sebelum mereka sampai di rumah sakit ini.Dalam artian ibu nya Yuni sudah meninggal dunia dalam perjalanan tadi.

Pak Rt tempat tinggal Yuni pun tiba bersama Bu RT mereka langsung membopong Yuni masuk kedalam ruangan perawatan.Karena Yuni sudah pingsan duluan saat mengetahui ibunya sudah tiada.

"Ibu...jangan pergi Bu!!!....Jangan tinggalin Yuni!!!".Yuni terus mengigau membuat ibu RT terhenyut sedih.Mereka semua tidak tahan melihat gadis seusia Yuni harus kehilangan ibunya.Sedangkan Ayahnya kondisinya masih kritis dan sedang ditangani oleh dokter.

"Sabar nduk!!!.Ini ujian dan sudah takdir dari sang maha kuasa".Lirih Bu RT sambil menitikkan air matanya.

Perlahan Yuni mulai membuka matanya."Ibu....".Teriak Yuni kembali .Ia berharap semua ini hanyalah sebuah mimpi yang sebagai mimpi buruknya saja.

"Dimana ibuku Bu Tejo???".Ibuku baik baik saja kan???.Ibu tidak mungkin meninggalkan Yuni kan Bu Tejo???".

"Yuni sing sabar nduk!!!. Ikhlas kan kepergian ibumu!!!.Biarkan beliau tenang!!!.Allah lebih sayang sama ibumu nduk".Ucap Bu Tejo selaku ibu RT ditempat tinggal Yuni.

Tangis Yuni kembali pecah,sungguh ia belum siap kehilangan ibunya.Ia terus histeris masih seakan tidak percaya jika ibunya sudah meninggalkan nya dan pergi menghadap sang illahi.Bubtejo dan Pak Tejo hanya bisa terus berusaha menenangkan Yuni.Menguatkan gadis remaja itu,sungguh mereka juga ikut prihatin dan sedih dengan apa yang menimpa kedua orang tua Yuni.

Setelah bu Tejo melihat kondisi Yuni sudah mulai stabil dan ia terlihat lebih tenang.Karena mereka berhasil membujuk dan memberi arahan untuk menguatkan gadis remaja itu.Barulah mereka kembali membawa Yuni menunggu hasil operasi Ayahnya.

Tak berselang lama seorang dokter pun keluar sambil melepaskan sarung tangannya."Saudari Yuni".ucap Dokter tersebut.

Yuni langsung menghampiri dokter itu."Saya anak Yuni.Anaknya bapak Danu dokter".

Dokter tersebut tersenyum sambil menepuk bahu Yuni pelan".Pasien ingin bicara dengan adik.Mari silahkan masuk!!!".Yuni pun mengangguk kan kepalanya sambil mengusap air matanya.Setidaknya Ayahnya masih bisa tertolong walaupun ia sudah tidak bisa lagi bersama sang ibu.

Saat dokter itu akan masuk keruangan tiba tiba dua orang paruh baya Laki laki dan perempuan.Yang masih terlihat tampan dan cantik terlihat nampak tergesa gesa kearah dokter tersebut.

"Pak dokter tunggu dulu!!!".Ucap Pak Tejo karena pak Tejo tahu bahwa kedua orang itu ingin berbicara pada sang dokter.

"Dokter bagaimana keadaan pasien kecelakaan atas nama pak Danu dan istrinya???".Tanya pria paruh baya itu yang masih sangat tampan.

"Saya Rayen,dan ini istri saya Lea.Saya disini mewakili dari pihak keluarga tersangka kecelakaan itu dokter".Pria menjelaskan kepada sang dokter.Membuat dokter itu mengerti

"Bagaimana kondisi pasien dok???".Ulang Rayen lagi cemas.Karena sang dokter langsung menggelengkan kepalanya.

Dokter terlihat mengembuskan nafas resah".Tidak bisa banyak berharap lagi tuan.Bisa jadi besok atau besoknya lagi".

Lea langsung menutup mulutnya menangis tak kuasa mendengar pernyataan itu.

"Tuan dan Nyonya silahkan masuk saja!!!.Mungkin masih ada kesempatan untuk meminta maaf!!".Ucap pak dokter lalu pergi meninggalkan ruangan.

Akhirnya Rayen dan Lea masuk untuk menemui pak Danu.Terlihat Yuni yang sudah menangis sesenggukan disamping tempat tidur Ayahnya.

"Pak maafkan anak kami yang sudah membuat bapak dan istri mengalami kecelakaan!!!".Ungakapan maaf yang tulus dari Rayen selaku orang tua tersangka.

Pak Danu masih bisa terlihat tersenyum ramah."Tak apa apa tuan.Saya sudah memaafkannya.Mungkin ini sudah jalan hidup saya harus begini".

Lea hanya diam tapi mata dan pipinya sudah basah.Sungguh baik keluarga ini batin Lea.

"Tuan mungkin waktu saya tidak lama lagi.Bolehkah saya meminta satu permintaan pada tuan dan Nyonya???".Ucap Pak Danu sambil menatap putrinya.

"Ayah...".Lirih Yuni sambil terus menangis.

"Tolong bantu saya mencarikan suami untuk Yuni putri semata wayang saya.Karena saya sejak dulu punya satu keinginan sebelum saya pergi dari dunia ini.Saya bisa menikahkan dan menjadi wali nikah Yuni putri saya sendiri".Lirih Pak Danu

Rayen dan Lea saling pandang sedangkan Yuni hanya bisa menangis sambil menggelengkan kepalanya.

"Jangan bicar begitu Yah!!!.Ayah pasti sembuh".Ucap Yuni sambil terus menangis.

"Baiklah pak Danu.Jika itu keinginan pak Danu maka Naures putra ketiga kami yang akan menjadi suami nak Yuni".Jawab Rayen tegas membuat Lea semakin menangis.

Sungguh ia tidak bisa membiarkan putra nya Naures yang masih sangat muda harus menikah secepat ini.Tapi semua adalah kesalahan Naures karena menyetir sambil mengantuk bahkan sahabat dan sepupunya nampak mabuk saat dalam perjalanan tadi.Lea sebagai ibu Naures tak habis pikir apa yang sudah dilakukan anak anak itu.Dan mungkin dengan begini Naures bisa berbenah diri.

Sah

"Sah...".Satu kata itu menggema di ruangan rawat pak Danu.

Yuni mencium punggung tangan Naures dengan takzim.Tapi pemuda tampan itu masih saja terlihat datar tanpa ekspresi apapun.Ia melengos dan memalingkan wajahnya kearah lain.

Lea menitikkan air matanya saat melihat putra ketiganya kini sudah sah menjadi suami seorang gadis yang tidak dikenalnya sama sekali.Tapi Rayen dan Lea sebagai orang tua Naures bisa merasakan jika gadis yang dinikahi putranya adalah gadis yang baik.Begitupula dengan keluarganya.

Pak Danu meraih tangan Yuni putrinya dan tersenyum manis."Nak,sekarang kamu sudah sah menjadi seorang istri.Jangan pernah membantah ucapan suamimu nak!!!.Dan sayangi semua keluarga dari suamimu!!!.Anggaplah kedua orang taunya sebagai orang tau kamu sendiri!!!".

Yuni hanya bisa mengangguk kan kepalanya mengerti.Bahkan Yuni tidak bisa menahan buliran bening yang sejak tadi ditahannya.Pak Danu sekarang mengalihkan pandangannya pada Naures sang menantunya.

"Nak Naures,Kemarilah!!!".Ucap Pak Danu pelan.

Naures pun langsung mendekati brankar pak Danu.Membuat Lea tersentuh akan sikap putranya yang bersikap sopan pada pak Danu walaupun awalnya ia terlihat tidak terima jika harus menikahi Yuni di usia mereka yang masih sangat muda.

"Bapak titipkan Yuni padamu nak.Bapak tahu kamu anak yang baik dan bertanggung jawab.Yuni adalah anak bapak satu satunya,kami tidak pernah membuatnya menangis,kami selalu ingin yang terbaik untuk Yuni.Karena hanya dia harta kami yang paling berharga didunia ini"Lirih Pak Danu sambil memegang tangan Naures.Tapi remeja tampan itu hanya mengangguk kan kepalanya dan tersenyum tipis.

"Jika suatu saat nanti kau masih tidak mencintainya dan bosan dengan hubungan pernikahan kalian,jangan kau sakiti dia dengan cara yang salah ataupun sampai menduakan nya!!!.Akhiri saja hubungan pernikahan kalian dan lepaskan dia dengan cara baik baik!!!".Sambung Pak Danu lirih.

Naures yang mendengarkan ucapan pak Danu tiba tiba merasa terenyuh akan sikap mertuanya ini yang bisa berpikir realistis.Ia tak menyangka orang tua Yuni gadis yang dinikahi mendadak atas dasar sebuah kecelakaan yang membuat Naures serba salah dan tidak bisa mengelak.Namun hati keluarga Yuni begitu baik dan lembut.

"Apa nak Naures mau berjanji sama bapak???.Untuk tetap menjaga Yuni dan membimbingnya jika ia salah melangkah!!!".Ucap Pak Danu lirih.

"Saya berjanji pak,saya akan selalu menjaga dan membimbing Yuni sebisa dan semampu saya.Bapak tidak usah khawatir"Jawab Naures tegas.

Yuni langsung mendongakkan kepalanya menatap lekat wajah Naures.Ia tidak menyangka jika pria yang menikahinya itu bisa serius begini.Bahkan Lea dan Rayen nampak tersenyum mendengar jawaban putranya.

Pak Danu ikut lega mendengarnya ia begitupun pak RT,Bu RT dan dokter serta perawat yang masih ada diruangan itu.Mereka nampak bangga pada pria remaja seperti Naures yang bisa bersikap tegas dan juga terlihat sungguh sungguh saat berkata.

Tiba tiba pak Danu memegangi dadanya yang mendadak terasa sesak.Team dokter segera bertindak dan melakukan pemeriksaan kepada pak Danu.Yuni bahkan sudah menangis cemas dan histeris.Lea langsung membawa Yuni masuk kedalam pelukannya.

Beberapa detik kemudian dokter pun nampak menggelengkan kepalanya.Membuat Yuni semakin histeris memanggil Ayahnya.Melihat tangis pilu dan kesedihan Yuni membuat Naures ikut terhenyut.Ia tidak tega melihat Yuni sesedih ini hatinya ikut merasakan kesedihan yang dirasakan oleh gadis itu.Naures merasa iba tapi ia bingung harus berbuat apa.

"Ayah...Bangun yah!!!.Jangan tinggalin Yuni hiks...hiks...!!!.Yuni tidak punya siapa siapa lagi sekarang hiks....hiks ..".

Lea ikut menitikkan air matanya mendekati Yuni dan Lea langsung memeluk tubuh gadis itu yang masih saja menangis histeris.

"Ikhlas kan kepergian kedua orang tuamu sayang!!!.Disini masih ada mami,papa,dan Naures suamimu yang akan menjaga dan melindungi kamu.Mulai hari ini kami adalah orang tua untuk kamu sayang,keluarga kamu juga".Ucap Lea maminya Naures yang berusaha menenangkan hati Yuni sang menantunya.

Yuni terus menangis sesegukan sambil melihat Ayahnya yang sudah terbujur kaku di atas ranjang pasien.Sedangkan Naures lebih memilih keluar ruangan karena tidak tega akan tangis pilu kesedihan gadis malang itu.

Naures duduk di kursi tunggu depan ruangan Pak Danu sambil mengusap wajahnya kasar."Maafkan aku pa,mi!!!".Lirih Naures pelan.

Tak berselang lama saat Naures masih terlihat sangat bersalah dan bahkan pikirannya menerawang jauh.Dering telpon di ponsel miliknya membuyarkan lamunannya.

Naures tersenyum miring saat melihat nama Leon yang tertera dilayar ponselnya."Ada apa???".Tanya Naures datar dan dingin.

"Bagaimana keadaan mereka res??.Mereka masih bisa diselamatkan kan????".Tanya Leon cemas dari seberang sana.

Naures tersenyum getir bahkan tatapan mata Naures seketika langsung memerah.Terlihat jelas saat ini Naures sedang menahan emosinya."Mereka sudah tiada.Keduanya sudah meninggal dunia".Jawab Naures dingin.

Hening tidak ada suara lagi dari seberang telpon sana.Ketika Naures menjawab pertanyaan Leon tadi.Membuat Naures semakin tersenyum tipis."Kau tenang saja!!!.Karena aku sudah menikahi anak perempuan korban".Sambung Naures lagi.

"Maaf".Lirih Leon diseberang sana dari nada suaranya Leon seperti berbicara dengan nada bergetar.

"Setidaknya kalian selamat dan Lo bisa hidup dengan tenang".Sinis Naures dengan nada sedikit menyindir.

"Sekali lagi maaf res!!!.Jika saja....

"Sudahlah!!!.Semua sudah terjadi dan dapat gue pastikan kalian berdua akan aman dan gue jamin masalah ini cukup gue yang tanggung sendiri".Potong Naures tidak mau mengingat kejadian itu lagi.

Setelah mengucapkan itu Naures langsung mematikan panggilan Leon.Dan menyimpan kembali ponselnya,bertepatan dengan datangnya Rayen papa nya Naures.

"Bantu mami menenangkan Yuni!!!.Papa akan mengurus semua keperluan pemakaman Ayahnya".Ucap Rayen tegas.

Naures hanya bisa mengangguk kan kepalanya.Karena tidak mau terlibat perdebatan dengan papa nya.Walaupun Naures bingung harus dengan apa menenangkan gadis yang sudah sah menjadi istrinya itu.

Rayen berlalu begitu saja setelah bicara dengan Naures.Sedangkan Naures langsung masuk kedalam ruangan kembali.Naures nampak kembali menghela nafasnya kasar saat melihat kondisi Yuni semakin histeris dengan tangisan memilukan.Naures pun melihat bagaimana maminya berusaha membujuk dan menenangkan gadis yang sudah ia nikahi beberapa menit yang lalu.

Bujukan Mami Lea

Lima hari setelah pemakaman kedua orang tua Yuni.Kini Naures dan kedua orang tuanya masih berada di Yogyakarta karena masih dalam keadaan berduka bagi Yuni.Dan kedua orang tua Naures berencana akan membawa Yuni ikut bersama mereka ke Jakarta dan melanjutkan sekolah disana.

Naures nampak menghela nafasnya berat saat ia melihat Yuni masih saja mendiamkan nya.Bahkan gadis itu tidak menegurnya sama sekali sejak mereka keluar dari rumah sakit.Lea nampak iba melihat putra nya tak di hiraukan sama sama sekali oleh istrinya sendiri.Tapi Lea juga tidak bisa memaksa Yuni untuk dapat memanfaatkan kesalahan yang sudah Naures perbuat hingga menghilangkan nyawa kedua orang tua gadis itu.

Gubuk sederhana tempat tinggal Yuni peninggalan kedua orang tuanya.Saat ini menjadi sangat sepi dan tersimpan banyak kenangan bagi Yuni.Gadis itu nampak bersender pada ranjang lapuk yang ada didalam kamarnya.Bahkan sudah beberapa hari ini Yuni terlihat rapuh dan tak mempunyai semangat lagi untuk hidup.

"Sayang...Kamu makan dulu ya.Dari kemarin sore kamu belum makan sama sekali".Bujuk Lea pelan sambil membawakan nampan berisi makanan yang ia beli tadi di restoran terdekat saat akan kerumah Yuni.

Karena Lea dan Rayen menginap di hotel yang tidak jauh dari tempat tinggal Yuni.Sedangkan Naures sejak lima hari yang lalu disuruh kedua orang tuanya untuk menemani Yuni tinggal di gubuk sederhana itu.

"Tante,Yuni tidak mau tinggal di Jakarta.Yuni masih ingin disini".Lirih Yuni pelan dengan suara bergetar menahan tangisnya.

Lea mendekati Yuni setelah meletakkan nampan berisi makanan itu di atas meja belajar yang terbuat dari rotan disamping tempat tidur Yuni.

"Sayang,Kamu sudah sah menjadi istri Naures anak kami.Jadi sudah menjadi kewajiban kami untuk menjaga dan melindungi kamu sayang.Dijakarta nanti kamu bisa melanjutkan sekolah kembali,Agar kamu juga bisa melupakan semua kenangan pahit disini!!!.Disana juga ada Naura adik Naures suami kamu yang usianya sama dengan kalian.Jadi kamu tidak akan kesepian".

"Dan mulai sekarang panggil Tante dengan mami!!!.Kamu menantu saya sekarang jadi jangan panggil Tante lagi ya!!!".Lea berusaha terus membujuk Yuni agar mau ikut mereka kejakarta.Agar mereka bisa menjaga dan merawat Yuni dengan layak.

"Tapi...

"Yuni sayang...Mami tahu kamu sangat terpukul atas kepergian kedua orang tua kamu.Kamu tahu sayang ,jika mami dan papa bahkan Naures sudah berjanji dengan mendiang Ayah kamu untuk menjaga dan sekaligus merawat kamu menggantikan posisi mereka sebagai orang tua mu sayang.Pasti kedua orang tua kamu akan sedih jika mereka melihat kondisi kamu saat ini.Mami hanya ingin yang terbaik untuk masa depan kamu dan Naures sayang".Ucap Lea pelan sambil mengelus rambut panjang Yuni.

Mendengar itu Yuni menatap Lea dengan raut wajah yang sendu.Dapat Yuni lihat jika wanita paruh baya yang ada dihadapannya saat ini begitu tulus dan penyayang.Sifat ke ibuan Lea membuat Yuni luluh.

"Jadi,kamu mau kan ikut kita pulang kejakarta besok????".

Yuni pun mengangguk kan kepalanya sambil menitikkan air matanya dalam dekapan Lea.

"Kamu boleh berkunjung ke sini sayang kapan pun kamu ingin.Mami dan Papa akan selalu siap mengantarkan mu jika kamu merasa rindu dengan Ayah dan ibu kamu sayang".Lirih Lea sambil mengelus pelan punggung Yuni.

"Terimakasih mi".Sahut Yuni sambil terisak.

"Sama sama sayang.Mami yang pantas berterima kasih sama kamu.Karena kamu bersedia menjadi bagian keluarga kami.Satu hal yang harus kamu tahu sayang.Jika Naures suami kamu adalah laki laki yang baik.Mami berani jamin kalau Naures bisa menepati janjinya.Dan kamu juga bisa memanfaatkan semua kesalahannya!!!".

"Maafkan Yuni mi,saat ini Yuni...."Gadis itu tidak bisa melanjutkan lagi kata katanya.Hatinya masih sakit dan kecewa bahkan mungkin saat ini ia sangat membenci Naures yang membuat ia kehilangan kedua orang tuanya.

Semua memang sudah takdir tapi karena kebodohan dan kelalaian Naures dalam mengendari mobil.Membuat Yuni menyalahkan Naures dan membenci pria itu.

"Sudah sayang,mami paham apa yang kamu rasakan saat ini.Dan mami menghargai itu karena memang Naures yang salah".Ucap Lea sambil mengecup pucuk kepala Yuni dengan penuh kasih sayang layaknya seorang ibu yang sangat menyayangi anak nya sendiri.

Melihat kedekatan Mami dan juga gadis yang sudah sah menjadi istrinya membuat hati Naures sedikit tersentuh.Sikap dinginnya bak es balok dan wajah datarnya sedatar lantai yang rata.Saat ini sedikit mencair.

"Gue akan selalu berusaha agar Lo bisa nerima gue.Dan memaafkan semua kesalahan gue walaupun bukan gue penyebab kedua orang tua Lo meninggal.Tapi gue juga tidak mau Lo tahu apa yang terjadi sebenarnya".Batin Naures.Lalu ia segera pergi dan mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam kamar Yuni.

Naures memilih menunggu di teras gubuk sederhana milik Yuni sambil memainkan ponselnya.Seketika Naures nampak tersenyum kecut saat melihat story' WhatsApp milik gadis yang di sukai nya selama ini.

"Maafin gue citra".Lirih Naures pelan sambil menyentuh foto profil gadis cantik bernama Citra itu itu pada layar ponselnya.

Naures sadar jika saat ini ia sudah menikah dan mempunyai tanggung jawab penuh akan hidup Yuni.Bahkan Naures sudah berjanji pada mendiang Ayah mertuanya.Naures memblokir dan menghapus nomor Citra dari kontaknya.Karena Naures sudah bertekad untuk mengubur semua impiannya bersama gadis bernama Citra itu.Dan mulai saat ini Naures hanya ingin fokus membuat Yuni mau memaafkan dan menerima nya dengan baik.

Naures tidak mau jika Yuni kembali terluka akan ulahnya karena tahu ia sudah menjalin hubungan dengan gadis lain di Jakarta.Dan membuat Yuni kembali terpuruk oleh kebodohan nya kembali.

Bagi Naures sudah cukup kesalahpahaman ini terjadi.Dan Naures yang memang pria yang bertanggung jawab serta miliki jiwa empati tinggi tidak mau membuat Yuni bersedih berkepanjangan.Lagipula menurut Naures Yuni juga bukan tipikal gadis murahan dan sombong.Tapi kelembutan dan kesederhanaan gadis itu mampu membuat seorang Naures bisa tersentuh hatinya.

Jika dibandingkan dengan citra kekasihnya Yuni memang jauh berbeda.Sebab Yuni berparas ayu layakny gadis Jawa pada umumnya.Tapi kulit Yuni nampak kuning langsat dan penampilan Yuni juga sangat sederhana natural tanpa make up.Tidak seperti citra yang memang dari keluarga yang lumayan berada dan penampilan citra juga sangat glamour.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!