NovelToon NovelToon

Pengantin Dini [TAMAT]

#1 Bocah Sombong

Senang rasanya aku bisa masuk ke sekolah favoritku. Yaa.. Aku hanya seorang anak dari kalangan menengah, tapi isi kepalaku ini melebihi mereka yang berasal dari kalangan atas. Tentu aku bisa masuk ke sekolah ini tanpa hambatan apapun. Usahaku dalam mempersiapkan diri tentu saja sangat besar agar bisa sekedar mengikuti tes masuk. Namun tekadku sudah bulat saat aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar/SD, bahwa kelak aku akan menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama/SMP disini. SMP-nya para bangsawan. Royal Emperor Junior High School.

" Nay.."

" ya, bu!! Aku turun sebentar lagi!!"

" ayahmu sudah selesai sarapan, lho. Kamu bahkan belum turun."

" sarapan nya dibungkus aja, bu!! Gak bakalan sempat.. Nanti aku makan sebelum guru datang, hari pertama sekolah pasti gak langsung efektif belajar."

" yaudah, nih. Hati2 dijalan, jangan terburu-buru. Ayah udah nunggu kamu tuh di mobil."

" oke.. Aku berangkat ya, bu!!"

" yaa!!"

Naya, aku berlari menghampiri mobil ayahku. Mobil yg sudah terlihat usang sekali. Ayahku seorang kurir antar barang. Beliau seorang pekerja keras, setiap hari tanpa lelah mengemudikan mobilnya untuk mengirim barang kesana kemari. Memenuhi keingingan konsumen. Aku langsung duduk di kursi depan. Yaa.. Karna tak ada kursi yg lain.

Tanpa menunggu lama kami tiba di depan gerbang sekolah, ramai sekali. Aku mencium punggung tangan ayahku, ayah mencium keningku dengan penuh kasih sayang. Kaki ku melangkah turun dari mobil, semua mata memandangku. Aku tak peduli. Tuhan lebih tau perjuanganku untuk sampai digaris ini.

" hei, kamu.. Murid disini??" seseorang tiba2 menyapaku.

" yaa.. Aku murid baru, ehh tidak!! Maksudku murid yg baru masuk tahun ini." jawabku.

" ohh, begitu. Perkenalkan nama aku Miranda. Aku juga siswa baru masuk tahun ini."

" ohh, berarti kita sama. Kamu dari mana??"

" aku, dari kerajaan Ester. Aku putri sulung dari Ratu ke-III. Kamu??"

😳😳 Kerajaan Ester?? Putri sulung Ratu ke-III?? Ratu yang sangat terkenal karena kecantikannya, sehingga membuat Raja Ester membuatnya menjadi Ratu ternyata anak sulungnya sekarang sedang menyapaku?? Aku benar2 sekolah di sekolahnya para bangsawan..

" ahh?? Benarkah?? Ohh, maaf.. Salam tuan putri.." ujarku membungkuk padanya.

" aahh.. Sudahlah jangan begitu!! Aku gak mau yaa kalo nanti kamu manggil aku gitu lagi.. Panggil aku Miranda saja.."

" tapi tuan putri.."

" ssstt..!! Miranda, cukup Miranda saja oke?? Ayoo, sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Kita harus mengikuti upacara penerimaan siswa." ujarnya sambil menarikku masuk.

Tuan putri dari Kerajaan Ester menarik tanganku!!! Omg, jangan sampai aku mencuci lenganku ini. 🤑🤑

" ohh, iya kamu belum jawab pertanyaanku. Kamu berasal dari kerajaan mana??" tanya Miranda dengan suara yg pelan karena upacara tengah berlangsung. Ia berbaris tepat disampingku.

" aku.. Bukan dari keluarga kerajaan. Aku hanya kalangan biasa yg kebetulan bisa masuk ke sekolah ini."

" mana mungkin hanya kebetulan!! Kami saja para keluarga bangsawan harus melalui tes terlebih dahulu sebelum bisa masuk kesini. Tes nya itu sangat sulit, aku bersumpah tak ingin ikut tes itu lagi di masa mendatang."

" yaa.. Sepertimu aku juga melalui tes itu."

" apa??? Kamu serius?? Nilai tes ku hanya 65, nilai yg benar2 pas dengan kriteria. Nilaimu berapa??"

" sempurna.. 😅"

" apaaa!!???"

" ssssttt..!! Jangan teriak tuan putri, ini upacara kebangsawanan. Jangan mempermalukan dirimu.." 😅

" apa kau serius?? Nilaimu se sempurna itu, dan kau masih ingin bersekolah disini?? Kenapa tidak sekolah ke luar negeri??"

" sejak kecil aku bertekad untuk bersekolah disini, bagaimanapun caranya. Untunglah tes sekolah ini tak hanya dibuka untuk kalangan bangsawan saja."

" ohh, begitu. Tapi kau harus berhati2 disini."

" kenapa??"

" banyak rumor beredar, di sekolah ini kepintaran tak akan berguna. Status lah yg lebih di pandang. Mereka yg statusnya lebih tinggi bisa menindas mereka yg statusnya lebih rendah."

" benarkah? Terdengar mengerikan.."

" yaa!! Aku pun merinding mendengarnya, tadinya aku gk mau sekolah disini."

" lho, kenapa?? Kamu punya status yg tinggi, ayahmu adalah raja dari kerajaan Ester. Gk akan ada yg berani menindasmu disini."

" kamu gk bakalan ngerti, Nay. Asal usulku sedikit rumit. Sstt.. Kepala sekolah sudah mulai berbicara." ujar Miranda kami pun sedikit menjauh dan berdiri tegak.

Cuaca pagi ini begitu panas, tak seperti biasanya. Apa hanya perasaanku saja?? Keringatku bercucuran melalui tengah dadaku, belakang punggungku. Angin berdesir mendinginkan keringat itu. Membuat pandanganku agak kabur. Sial!! Aku lupa sarapanku.. Pantas saja aku gk fokus kali ini. Pusing sekali.. Hanya tinggal beberapa menit lagi mungkin, aku pasti kuat. Mataku, kenapa tiba2 gelap? Tubuhku, lemas sekali. Aku ingin tidur..

" kamu, siapa??" ujarku kaget.

Aku dimana? Kenapa aku terbangun disini?? Dia.. Siapa?? Bocah laki2 dengan setelan khas bangsawan. Kenapa dia tidak menjawab saat kutanya. Dia hanya menatapku dengan tajam. Ahh, aku ingat. Aku di sekolah dan mengikuti upacara beberapa menit yang lalu, apa aku pingsan saat upacara?? Aahhhh!! Memalukan!!

" hmm.. Apa ini di sekolah??"

" yaa.. Kau pingsan tadi, kau tau kan ini sekolah bangsawan?? Kenapa kau bisa pingsan se pagi ini?? Apa pelayan di rumahmu kurang baik hingga mereka sampai lupa sarapanmu?"

" ehh.. Hmm, iya. Aku lupa sarapan, tapi aku sudah membawanya. Aku akan memakan nya sekarang."

" gk perlu, temanmu sudah pergi untuk membawakan sarapanmu."

" Miranda?? Apakah dia??"

" gk tau, dia seorang wanita. Kau sudah cukup merepotkan temanmu. Dan sekarang kau merepotkanku."

" aku.. Merepotkanmu??"

" yaa!! Sudah sejam aku berdiri disini menemanimu, tapi kamu gk bangun2 juga."

" kenapa kamu disini menemaniku?? Aku tidak memintanya.."

" dasar tak tau terima kasih!! Kau termasuk beruntung kutemani, gadis lain perlu mengantri bahkan untuk melihatku dari dekat."

" terima kasih.."

" gak usah!! Aku disini juga terpaksa karena temanmu itu, ia keluar dan gk ingin kamu sendirian."

" yaudah, terima kasih karena sudah TERPAKSA menemaniku disini." ujarku dengan memberikan penekanan khusus.

Bocah ini sombong sekali!! Apa semua keluarga bangsawan seperti ini?? Kenapa Miranda tidak? Ahhk.. Aku berharap hanya melihat Miranda saat aku terbangun, tapi malah iblis ini yg muncul dihadapanku. Wajahnya yg tanpa ekspresi itu, menyebalkan sekali!! Menatapku seperti seorang buronan. Apa dia sebenci itu padaku?? Aku tak mengingat pernah bertemu dengan nya atau pernah membuat kesalahan padanya. Mengapa setiap ucapanku ia balas dengan jawaban yg dingin.

" ahh.. Naya. Kamu sudah bangun rupanya, syukurlah. Aku ke kelas mengambil kotak sarapanmu."

" terima kasih, Miranda. Perhatianmu benar2 TULUS. Aku sampai tersentuh.." ujarku. Tak lupa kutatap tajam bocah sombong itu untuk menyindirnya.

" karena kau sudah disini, bolehkah aku pulang tuan putri Ester??" ujar bocah itu.

" tentu.. Terima kasih ya, pangeran."

" tak masalah.. Sudah tugasku." jawabnya seraya pergi.

Ahh.. Lega rasanya. Hawa dingin yg mencekam akhirnya berlalu setelah ia pergi. Aku penasaran dengan keluarganya, teman2 nya. Mengapa ia bisa menjadi orang yg se dingin itu. Ahhk!! Kenapa pula aku repot2 memikirkan nya.

" Miranda, bocah itu siapa??"

" ehh?? Kau memanggilku tuan putri sejak awal kita ketemu. Kenapa kau memanggil pangeran terhormat seperti dia dengan sebutan bocah??"

" memangnya aku harus memanggil dia apa?? Tuan es batu?? Dia dingin sekali, tak menggambarkan sosok seorang pangeran pada umumnya."

" pangeran memang seperti itu. Tapi sebenarnya dia baik, kok. Tadi saja saat kau pingsan, dia yg pertama tau dan langsung bergegas menggendonmu ke UKS."

" apaaaaa?? Dia menggendongku??"

" yaa.. Ahh.. Andai aku yg berada di posisimu, aku sungguh beruntung. Bahkan dia menemanimu, dia bilang ingin menunggu sampai kau terbangun."

" apa kau becanda? Dia sendiri bilang padaku, kau yg menyuruhnya untuk menemaniku."

" tidak, aku justru diminta pangeran untuk membelikan sarapan untukmu. Tapi aku ingat kalau kau membawa sarapanmu sendiri. Jadi yaa, aku ke kelas untuk mengambilnya dan meninggalkan kalian berdua."

" aaahhhkk!!!"

" kenapa??"

" katakan padaku, siapa nama bocah ehh maksudku pangeran itu??"

" Pangeran Arthur, dia dari kerajaan.."

" apaaa?? Matilah aku.. "

" kau kenal dia??"

" jangan bilang dia pangeran Arthur dari kerajaan Land Of Dawn??"

" iya itu memang dia, tampan bukan?? Ahh.. Aku beruntung bisa bertemu dengan nya di hari pertama sekolahku.."

" bukan tampan, dia kejam!! Dia pernah menghentikan ayahnya, sang raja. Untuk mengizinkan keluargaku membuka toko bunga di wilayah kerajaan nya."

" jadi kalian pernah bertemu sebelumnya??"

" tidak, belum. Aku hanya mendengar sang raja menarik ucapan nya untuk membantu keluargaku mendirikan toko bunga karena anaknya. Dan aku ingat ia menyebut nama pangeran Arthur."

" sudahlah.. Lagipula ia tak mengenalmu. Kamu gk usah khawatir."

" hmm.. Iya. Tapi aku tetap merasa dendam padanya."

" simpan dulu dendam mu itu. Setelah sering bertemu dengan nya, kau akan tahu bahwa pangeran Arthur benar2 tampan. Aku bertaruh kau akan suka padanya."

" aku bersumpah hanya akan ada dendam di hatiku ini untuk nya."

Arthur.. Kau membuat keluargaku menderita. Tahun lalu, dengan susah payah keluargaku mengunjungi istana raja Argus, Land Of Dawn. Hanya meminta izin dan sedikit bantuan materi yang mungkin tidak ada apa2 nya bagi keluargamu. Bunga2 yg kami tanam tengah mekar saat itu, kami memanen nya dan mengirimkan nya ke istana dengan suka hati. Sang raja yg terkesan dengan usaha kami, mengizinkan dan bersedia untuk memberi bantuan. Kau, dengan mudahnya meminta ayahmu untuk menarik ucapan nya itu. Membuat sumber penghasilan keluargaku terputus. Ayahku terpaksa menjadi buruh antar barang. Aku dan ibuku, berusaha menanam kembali benih bunga yg tersisa hingga sekarang. Keluargaku bahkan tak mengenalmu, kami hanya seorang imigran yg mencari keberuntungan di wilayahmu. Arthur, kau benar2 jauh dari makna seorang pangeran. Kau kejam, kau sombong, kau bocah iblis, kau menyebalkan!!! Aku membencimu!!

To be continue..

**Versi lengkapnya ada di *******, ya!!

Cek di AyuBae01 😍**

#2 Dingin

" Miranda.."

" ya, Nay??"

" menurutmu, apa aku perlu berterima kasih pada pangeran Arthur dan meminta maaf padanya?? Atau, lupakan saja seakan tidak terjadi apa2 ??"

" apa kau begitu terbebani dengan pilihan2 itu??"

" tidak.. Aku hanya takut, karena sikapku kemarin padanya. Dia melakukan hal2 yg diluar dugaanku."

" misalnya??"

" hmm.. Aku belum yakin, sih."

" kamu takut di bully sama pangeran??"

" pangeran juga suka mem- bully para siswa kelas bawah?? Astaga.. Dia benar2 bukan pangeran yg baik!! Aku semakin yakin tak ingin menyukainya sedikitpun."

" tapi, Nay. Dia berbeda, kok. Dia nggak.."

" mana yg namanya Naya??" tiba2 seseorang berteriak di kelasku.

Seseorang mencariku?? Ada apa? Seingatku, selain Miranda dan pangeran Arthur aku tak berbincang dengan siapapun. Entah kenapa aku tak ingin menggubris mereka yg mencariku. Aku hanya diam tak menjawab.

" sekali lagi, aku umumkan!! Yg bernama Naya harap menghadap putri Silvanna sekarang juga!!" teriaknya lagi.

Aku tak tahan mendengarnya, tapi aku pun tak bisa berbuat apa2. Dari nada bicara gadis itu terlihat marah. Putri Silvanna?? Aku baru mendengar namanya, apalagi berurusan dengan nya.

" Nay, lebih baik kita keluar saat ini. Sebelum orang lain tahu bahwa kau lah Naya yg dicari putri Silvanna."

" hmm.. Baiklah.." ujarku.

Perlahan kami mengendap2 keluar. Saat gadis tukang teriak itu tengah menanyai satu persatu siswa yg ada di kelasku. Namun tiba2 saja..

" hey, kau!! Aku menunggumu lama sekali, apa kau sudah menemukan gadis yg kucari??" ujar seorang gadis yg menggunakan gaun indah, tatanan rambutnya berhias mahkota perak dan mutiara merah muda. Cantik sekali..

" maaf tuan putri, saya belum menemukan dia."

Jadi dia?? Tuan putri Silvanna yg hendak mencariku?? Ahh.. Terlihat tidak berbahaya. Sebaiknya aku jujur saja, mungkin memang ada hal penting yg perlu ia bicarakan denganku.

Silvanna.

...

...

...

...

...

...

" anda mencari saya, tuan putri??" tanyaku saat berhadapan dengan nya.

" kamu?? Naya??"

" iya, saya tuan putri.."

" Nay, kamu apa2 an!!" ujar Miranda tiba2 menarik ku kebelakang.

" emang kenapa?? Toh, putri Silvanna sendiri yg mencariku. Aku gk enak kalo diam2 kabur darinya. Bisa malu nanti kalo ketemu di lain waktu."

" Nay, kamu tau gak? Sekarang kamu sedang dalam bahaya!!" bisik Miranda.

" putri cantik jelita dan anggun seperti putri Silvanna ini memang nya bisa apa??"

" cantik ataupun tidak bukan ukuran dari sebuah kekejaman. Dia adalah pem-bully nomor satu di Royal Emperor Junior High School ini."

" lalu apa alasan tuan putri ingin mem-bully ku??"

" entahlah.. Tapi aku punya firasat buruk."

" Naya?? Aku baru saja tahu nama mu tapi aku belum memperkenalkan diriku padamu bukan??" ujar putri Silvanna yg sudah menunggu lama.

" ehh, iya tuan putri. Silahkan perkenalkan diri anda."

" saya Silvanna, putri bungsu dari Ratu pertama kerajaan Hogwarts. Sebagai tuan putri, aku akan menghukum mu."

" menghukumku?? Apa saya melakukan kesalahan??"

" yaa.. Kamu sudah berani menyentuh pewaris tahta kerajaan Land Of Dawn."

" pewaris tahta Land Of Dawn?? Maaf tuan putri Silvanna, saya tidak paham."

" kamu memang benar sesuai rumor yg beredar. Kamu bukan anak dari kalangan bangsawan, makanya kamu gk paham. Kesalahanmu adalah, kau telah berani menyentuh Pangeran Arthur. Pewaris tahta kerajaan Land Of Dawn."

Pangeran Arthur?? Dia lagii?? Kenapa aku harus berurusan dengan bocah ini lagi?? Apa salahku.. 😭 Aku bahkan tak menyentuhnya sedikitpun. Justru dia yg menyentuhku. Dia yg menggendongku. Tapi kenapa pula aku harus dihukum?? Apa ada aturan semacam itu di negeriku ini?

" mohon maaf putri Silvanna, saya tidak berniat untuk menyentuh Pangeran Arthur. Dia yg menolong saya, dan saya waktu itu sedang tidak sadar."

" pembohong!! Sudah banyak gadis sepertimu kutemui di dunia ini. Berpura2 lemah agar bisa mendekati Arthur-ku."

Arthur-ku?? 😑😑 Ohh, oke. Aku paham. Tuan putri ini cemburu terhadapku. Sebenarnya tak ada aturan semacam itu. Ahh.. Lagipula kenapa putri Silvanna ini harus cemburu padaku?? Kalangan rendahan yg jika dilihat dari paras pun sudah pasti dia yg menang.

" maaf tuan putri, jika sikap saya menyinggung anda. Tapi saya benar2 jujur. Saya tidak ada rasa sedikitpun pada pangeran Arthur. Tuan putri tidak perlu khawatir tentang itu."

" saya tidak perlu khawatir?? Apa kamu menghina saya karena cemburu pada pangeran Arthur?? Lancang sekali ya, kamu!!"

Astaga.. 😩 Apa ada kalimatku yg salah?? Kalimat yg mana?? Kenapa tuan putri ini semakin menjadi-jadi..

" maaf tuan putri Silvanna, saya bersalah. Mohon maafkan saya.." ujarku.

Baru kali ini aku merendah dihadapan orang se usiaku. Kalau bukan karena aku sedang malas berdebat, aku tak ingin harga diriku di pertaruhkan seperti ini.

" kau tetap harus dihukum!! Black Cat!!" teriaknya.

Apa?? Black Cat?? Apa dia memanggil kucing hitam nya?? Atau kucing-kucing hitam nya?? 😧 Tak lama muncul sekelompok orang yg masih seusiaku. Pakaian mereka normal2 saja seperti siswa sekolah ini. Hanya saja, mereka seperti memakai lencana berwarna hitam. Bertuliskan 'Black Cat : Silvanna'. Apa ini artinya?? Apa mereka pengawal2 nya tuan putri yg terpilih?? Apa mereka akan menghukumku??

Disisi lain..

" hey, Arthur!! Siapa yg kau gendong pagi ini.." 😄

" entahlah!! Jangan membahas itu lagi, dia.. Gadis yg merepotkan.." 😒

" benarkah?? Lalu kenapa kau dengan sigap menolong nya??"

" kalau aku tau dia akan se menyebalkan itu, mana mau aku menolongnya."😒

" kurasa, dia memang takdirmu."

" Peter, kau berbicara seakan kau bisa meramalkan masa depan."😒

" haha.. 😂 Kau bergurau pangeranku!! Aku tentu tau masa depanmu. Orang se dingin kau mana mungkin mau menyentuh sembarang gadis. Dan gadis itu, pasti kau sudah menyukainya sejak awal."

" Peter.. Jika kau mau dia, ambil saja.. Jangan terus meramalkan hal2 aneh!!"😒

" yaa.. Baiklah. Ehh, tunggu.. Black Cat-nya putri Silvanna ada di kelas VII-C ?? Bukan nya putri Silvanna duduk di kelas VII-A??"

" kau tau dia.. Putri penggila kuasa itu mungkin sedang mengambil makan siang nya."

" makan siang??"

" dengan mem-bully orang, dia akan kenyang. Tak perlu makan siang lagi."

" tapi kelihatanya kali ini masalahnya serius, Arthur. Kau tidak ingin melihatnya sebentar??"

" tidak!! Satu menit aku kesana, maka putri Silvanna akan mengikutiku kemana pun aku pergi berjam2 berikutnya. Kau saja yg pergi."

" baiklah, aku tak sabar.. Akan ada tontonan apa di hari pertama sekolah ku ini." ujar Peter. Ia berlari menghampiri kelas yg begitu banyak siswa berkumpul disana.

" aaaahhhhh!!!! Tuan putri tolong lepaskan saya.." teriak seorang gadis.

" sepertinya aku kenal suara itu.." gumam Arthur. Tapi ia tak bergeming, hanya terdiam menghentikan langkahnya.

" Arthur!!! Gawat!! Gadismu, dia sedang di-bully putri Silvanna!! Dia terluka parah!!"

" Apaaaa???!! Kenapa kau diam saja?? Ayo kita selamatkan dia!!!"

Kembali kesisi kemalanganku..

" tuan putri, aku sungguh tidak sengaja.. 😭 Tolong lepaskan aku.."

" katakan!! Bagian tubuh mana saja yg kau biarkan Arthur untuk menyentuhnya tadi??" 😠

" putri Silvanna, kumohon.. Lepaskan teman saya. Saya bersaksi bahwa dia benar2 tidak sadar saat itu.." ujar Miranda tak tega melihatku dipukuli, berusaha membelaku.

" diam, kau anak haram!! Menurutmu aku tak tahu siapa kau, hah?? Kau adalah anak yg lahir sebelum sang raja Ester menikahi ibumu dan menjadikan nya ratu, aku masih tak yakin kau punya darah bangsawan dari ayahmu. Atau mungkin.. Kau hanya alat yg ibumu gunakan agar ia bisa naik tahta??"

" cukup!!! 😠Diam kau!! Seorang putri tak sepatutnya bersikap sepertimu!! Bahkan kau tak pantas disebut seorang putri. Kau boleh menghinaku tapi jangan temanku!! Kau hanyalah putri bajingan yg serakah pada kekuasaan!!!!!" teriak ku geram padanya.

Plakk!!!

Sebuah tamparan mendarat tepat di pipi kiriku, membuat pipiku panas dan amarahku semakin membara.. Apa aku pantas mendapatkan semua ini? Seberapa besar kesalahanku hingga aku harus dipermalukan di hadapan banyak orang?? Ini hari pertamaku sekolah, tapi mungkin ini akan menjadi hari terakhirku di dunia ini. Siapa yg akan menolongku di saat seperti ini?? 😭

" wahh.. Wahh.. Wah.. Ada putri Silvanna rupanya." ujar seorang laki2 yg tiba2 muncul bersama seseorang yg ku kenal. Tunggu, itu..

Ini Peter, teman nya Arthur.

Ganteng kannn?? 😆

...

...

...

...

" Peter?? Paa.. Pangeran.. Arthur?? Kamu disini juga?? Maaf pangeran, kita harus bertemu di situasi seperti ini." ujar putri Silvanna yg tadinya begitu kasar tiba2 lembut seketika.

" tidak apa-apa Silvanna. Oh, ya.. Siapa yg kau bully kali ini??" ujarnya, Arthur.

" ahh.. Tidak pangeran, dia hanya.."

" pangeran Arthur yg terhormat.. Mohon maafkan saya, saya benar2 tidak sengaja menyentuhmu. Saya tida sadar saat itu, anda tau sendiri. Mohon bersaksi untuk saya, pangeran." ujarku, terpaksa.

Aku berharap pangeran yg BENAR-BENAR TERHORMAT ini bisa membantuku layaknya pangeran yg adil. Tapi rupanya harapanku benar2 sedikit kali ini.

" jadi kau di bully hanya karena menyentuhku, gadisku??" ujarnya sambil menghampiriku, mengelap darah yg ada di bibirku.

Gadisku?? 😳 Apa dia hendak membantuku atau membunuhku?? Dia tau persis putri Silvanna mem-bully ku karena nya, karena aku mendekatinya. Apa-apaan ini!!! 😵

" siapa yg berani mem-bully mu?? Mereka?? Lain kali.. Katakan saja kau adalah gadisku, mereka tak akan berani menyentuhmu."

" apa?? Apa yg kau katakan, Arthur?? Dia gadismu?? Sejak kapan??" ujar putri Silvanna, ia terlihat tegang sekaligus kesal.

" sejak tadi pagi.. Dan kali ini aku umumkan, siapapun yg berani menyentuhnya akan berurusan denganku!! Naya, dia adalah gadisku. Camkan itu!!" ujarnya.

Dia menggendongku?? Lagi?? 😲 Apa sebaiknya aku pingsan saja.. 😵 Bocahh ini!! Semua orang melihatku karena dia menggendongku. Apa pagi tadi pun dia seperti ini??😳 Apa maksudnya dia mengumumkan bahwa aku ini gadisnya?? Ahh!! Miranda!! Dia juga terluka..

" hei, bocah!! Ada apa denganmu?? Turunkan aku!!" bisik ku padanya.

" kalau kau mau mati, jangan mati dihadapanku."

" siapa yg akan membunuhku, putri Silvanna itu hanya cemburu padamu. Jika begini, maka kau sedang mengantarkanku pada malaikat maut!!"

" diam!! Aku juga malas membantumu, tapi aku juga gk suka sama sikap Silvanna."

" boleh aku minta tolong??"😞

" apa??" 😒

Dia.. Akan memenuhi permintaanku?? Sejak kapan bocah dingin ini tiba2 baik??

" tolong selamatkan temanku, Miranda. Aku takut dia jadi amukan putri Silvanna selanjutnya."

" kau memang tak tau malu, sudah ku tolong masih meminta yg lain!!"

" jika kau tak mau menolongnya, ijinkan aku turun. Aku ingin menolongnya sendiri!!"

" Peter!!!"

" ya, Arthur??"

" bawa juga putri Miranda, gadisku perlu merepotkan teman nya juga. Ia tak akan puas jika hanya merepotkanku."

" terima kasih, untuk pagi tadi dan kali ini.." 😞

Astaga!! Tatapan tajam itu benar2 menusuk. Aku bingung mengapa bocah ini bisa sedingin es. 😳

To Be Continue..

#3 Istana Land Of Dawn

" kau bodoh."

" kalau aku bodoh kenapa?? Kau takut tertular??"

" kau dari kerajaan mana?? Disaat seperti ini kemana para pengawalmu??" tanya Arthur.

" kerajaan lagi, kerajaan lagi!! Aku hanya anak biasa!! Dari kalangan keluarga biasa saja!! Apa orang sepertiku tidak boleh sekolah disini??"

" siapa yg bilang begitu?"

" tidak ada."

" lalu kenapa kau tiba2 menyimpulkan hal itu?"

" habis, semua orang pasti selalu bertanya padaku dari kerajaan mana aku berasal. Bukan darimana asalku.."

" sama saja.."

" sama bagimu. Itu pertanyaan yg berbeda!! Jauh berbeda buatku!!"

" oke, oke.."

" kau mau membawaku kemana?? Mana Miranda??"😰

" Miranda.. Miranda.. Kau benar2 bergantung padanya. Dia baik2 saja bersama Peter. Kau ikut denganku!!"

" kemana???!!! Aku mau ke UKS saja!! 😩"

" diam!! Jangan bergerak!! Atau aku akan menjatuhkanmu kedalam sungai!! Sebagai seorang pangeran, aku cukup memerintahkan pengawalku. Maka mereka tinggal mengobatimu di tempat. Kau beruntung, aku sendiri yg menggendongmu. Mengantarkanmu ke rumah sakit."

" hahh?? Rumah sakit?? Jangaaan!! Aku tidak apa2 sungguh. Aku bisa mengobatinya sendiri. Antar saja aku pulang. 😵"

Catatan : Aku punya sedikit phobia dengan dokter, mereka selalu bertanya ini dan itu. Aku selalu gugup dan takut salah menjawab yg bisa saja malah membuat kesehatanku lebih memburuk.

" jangan bilang kau takut pada dokter.." 😒

" hmm.. " 😞

" apa aku benar??"

" heem.. " 😞 aku hanya menggangguk dan memegang kerah bajunya.

" merepotkanku saja!!" 😒

Suara mobil berderum, pak sopir menancap gas dan mobil melaju dengan kencang.

" kita kemana tuan muda Arthur??" ujar pak sopir.

" pulang kerumah."

" ke istana atau ke rumah gadis itu??"

" namanya Naya, jangan sebut gadis itu lagi."

" baik, tuan muda. Kemana saya harus mengantar nona Naya??"

Nona Naya?? Terdengar anehh sekali.. 😳 Bulu kuduk ku terasa merinding..

" pulang.. Ke istana.."

" istana?? Maaf pangeran, bukan kah anda akan mengantarkan saya pulang?"

" kapan aku menyetujuinya??"

" huhh, dasar bocah!!" gumamku kesal. 😒

" aku mendengarnya.. Berhentilah menyebutku 'bocah'. Aku seorang pangeran, pewaris tahta Land Of Dawn. Kau tau pasti ada aturan dilarang menghina anggota keluarga kerajaan. Aku bisa menghukum mu kalau aku mau.."

" hehe.. 😅 Iya pangeran, maaf aku baru mengingatnya, tolong maklumi kelancanganku barusan."

Huuhh!! 😒 Pangeran ini benar2 arogan. Tapi apa benar ini jalan menuju istana Land Of Dawn?? Apa aku akan mengunjungi istana kerajaan sekarang?? 🙁 Ahh.. Mana karpet merahnya!! Tuan putri akan berjalan diatas nya!! 😎😌

" kau sedang membayangkan apa??"

" ahh, tidak pangeran. Saya hanya sedikit lelah."

" kita sudah sampai, ayo naik." ujarnya sambil memintaku untuk naik ke punggungnya.

" ahh, pangeran tak perlu menggendongku!!"

" kau bilang lelah?? Apa perlu aku mencarikan mu kursi roda?"😒

" pangeran terlalu berlebihan, saya tidak apa-apa. Saya masih kuat berjalan."

" kalau begitu berjalanlah sendiri. Pengawal!! Antar nona Naya ke kamarku."

" kamarmu?? Untuk apa?"

" mandi dan ganti baju mu yg lusuh dan kotor itu!! Jika sudah selesai aku akan menemuimu lagi."

" ahh.. Tapi!!"

Arthur pergi begitu saja, meninggalkan aku pada pengawalnya. Kenapa pula dia begitu baik hati meminjamkan kamarnya untukku. Kamar pangeran!! 😍 Aku penasaran akan se mewah apa kamarnya disana.🤑🤑

Ahh.. Segarnya, setelah selesai mandi. Siapa yg sudah menaruh baju disini?? Apa ini untuk ku pakai?? Hmm.. Tidak buruk.. 🤔

" hahhh??? Mengapa harga baju ini mahal sekali??" gumamku.😱

Aku bahkan tak bisa menghitung jumlah nol disana dalam sekali melihat saja. 😩 Apa ini termasuk hutang?? Sebaiknya ku kembalikan setelah aku mencuci nya nanti. Aku harus menjaga baju ini baik2 jangan sampai rusak!! 😰

" sudah selesai??"

" ahh, Arthur. Ehh.. Maksudku pangeran, anda disini?" 😞😅

" yaa.. Duduklah, akan ku obati lukamu."

" saya bisa melakukan nya sendiri. Maaf merepotkan."

" aku memintamu duduk dan diam. Aku tak memintamu untuk mengobati luka mu sendiri."

Aku hanya menurut saja. Toh, berdebat dengan nya tak akan ada ujungnya. Bocah ini!! Dia bertindak seperti pria dewasa. Fisiknya tak bisa membohongiku bahwa ia hanyalah bocah se usiaku. Yaa.. Walau ia sepintas terlihat seperti 3 tahun lebih dewasa dariku. Tapi aku yakin dia hanyalah bocah dengan fisik yg tumbuh lebih cepat saja!!

" haacchhuu..!!" 😷

" kau sakit pangeran??"

" kau sedang berfikir buruk tentangku, bukan??"

" apa maksudmu??"

" bersin 2x-3x baru bisa disebut sebagai flu. Tapi jika satu kali saja, maka ada orang yg sedang bicara buruk tentangmu."

" ahh, benarkah?? Ada mitos semacam itu?"

" selesai.. Jangan dulu terkena air, perban ini kamu ganti sendiri 2 hari sekali."

Dia.. Membalut luka ku. Bahkan aku tak merasakan sakit sedikitpun. Di usia yg muda ia sudah bisa mengobati orang lain. Dia belajar dari mana??

" dokter itu tidak menakutkan, mereka hanya akan mengobatimu sepertiku saat ini. Kedepan nya hilangkan phobia dokter mu itu."

" aku hanya phobia pada pertanyaan2 mereka, bukan cara mereka mengobati."

" kau.. Semakin aneh saja.." ujarnya singkat.

Ia merapikan kotak P3K nya, dan hendak keluar. Tiba2 seseorang yg seusia ibuku muncul dibalik pintu. Ahh.. Cantik sekali!!😍😍 Jika ibuku berdandan dan berpakaian seperti dia, akankah ibuku akan secantik itu juga??

" ibunda, salam.." ujar pangeran Arthur seraya membungkuk memberi salam.

Ibunda?? Dia ibu ratu?? Ratu dari kerajaan Land Of Dawn?? 😲

Carmilla, Ratu Land Of Dawn.

...

...

...

...

...C...

ecilion, Raja Land Of Dawn.

...

...

Nah ini barengan anaknya, Arthur. Harmonis, ya.. 😘

...

...

( gak papa ya ngambil referensi dari film kian santang.) 🙃 kan sama2 kerajaan. 😁

" ahh, salam ibu ratu. Maaf saya lancang memasuki istana dan meminjam kamar pangeran Arthur sebentar.." ujarku memberi hormat.

" tidak apa2.. Kamar ini milik Arthur, siapapun yg ia kehendaki boleh memasukinya. Kau teman Arthur??"

" ahh.. Iya ibu ratu. Saya terluka, dan pangeran Arthur dengan baik hati mau menolong saya." 😅

" ohh.. Begitu.."

" ibunda.. Bisa kita bicara sebentar??" ujar Arthur. Lalu mereka berdua pergi meninggalkanku.

Jam berapa ini?? Ahh.. Sudah jam pulang sekolah!! Ibu akan khawatir jika aku tak kunjung pulang.. Bagaimana ini?? Dimana Arthur? Apa aku harus pulang sendirian?? Aku tak tahu dimana pintu keluar dari istana ini.. Jalan nya rumit sekali!! Aku tak bisa mengingatnya hanya dengan sekali melihat saja. Ahh.. Jangan mebuang banyak waktu. Aku harus segera keluar dari istana ini!!

" berhenti!! Kau mau kemana??"

" ahh.. Arthur!! Ehh pangeran.. Ini sudah waktunya saya untuk pulang, mohon tunjukan dimana pintu keluarnya." 😧

" aku tau. Makanya aku menjemputmu kesini. Kami akan mengantarmu pulang."

" kami??" 😳

" yaa.. Aku, sopirku, ibunda ratu dan ayahanda raja akan mengantarmu pulang."

" apaaa???!!" 😱😱

Mimpi apa aku semalam!! Aku diantar pulang oleh sekeluarga anggota kerajaan. 😵 Apa ini mimpi atau kenyataan?? Apa yg harus aku lakukan, ibu pasti akan marah jika aku pulang terlambat dan tiba2 membawa seluruh anggota kerajaan bersamaku. Aku harus menguhubungi ibu!! Setidaknya mereka yg dirumah harus mempersiapkan untuk menyambut kedatangan raja sebaik mungkin.

" ayo, kau tidak berniat untuk menginap disini kan??"

" tidak!! Tidak pangeran!! Aku hanya.. Ingin menghubungi orang dirumah. Biar mereka bisa memberikan penyambutan terbaik bagi keluarga pangeran." 😰

" tidak perlu, anggap saja keluargaku sama seperti keluargamu. Kami juga hanya bertamu, kami tidak akan memakai indentitas kerajaan kami."

Benar saja.. Aku melihat pangeran Arthur dengan pakaian yg santai. Tak seperti biasanya. Jaket jeans itu cocok sekali di badan nya. Ahh!! Apa yg kupikirkan. Dia seorang pangeran, penampilan adalah segalanya. Tentu dia sudah bersiap sejak awal. Aku bergegas turun kebawah bersamanya. Ibu ratu dan sang raja sudah menunggu kami dibawah. Ibu ratu, terlihat sangat berbeda dengan rok dibawah lutut dan kemeja motif bunga2. Cantik sekali!! 😍 Sang raja pun sama.. Aku selalu melihatnya menggunakan jubah kerajaan dan mahkota setiap hari. Tapi kali ini, dia hanya menggunakan kemeja dan celana kain. Tanpa jas dan dasi. Dia terlihat seperti sosok ayah yg sempurna!! 😍

" kita berangkat sekarang??" ujar ibunda ratu.

Aku hanya terdiam, jantungku masih tak terkontrol. Aku masih belum yakin apakah ini kenyataan atau hanya mimpi di siang bolong saja. 😞

" yaa.. Kita berangkat sekarang." jawab Arthur.

Aku masih tak mengerti dengan semua ini. Mengapa tiba2 keluarga kerajaan ingin bertemu dengan keluargaku?? Hmm.. Ini akan menjadi sejarah besar dalam kehidupan keluargaku..

" melamun tidak akan membuat kau terbangun dari mimpi mu." ujar Arthur mengagetkanku.

" ahh, pangeran. Aku hanya memikirkan keadaan temanku, Miranda. Aku harap dia baik2 saja.."

" kau mencemaskan nya setelah begitu banyak merepotkan nya."

" hmm.. Iya. Hari pertama sekolahku benar2 kacau. Ohh, ya. Pangeran, mohon untuk tidak memberitahu keluarga saya apa yg saya alami hari ini.🙏"

" kenapa? Mereka berhak tau, bagaimana para bangsawan menyambutmu di sekolah." 😒

" jangan!! Orang tuaku tidak akan tinggal diam. Mungkin aku tak akan di izinkan untuk sekolah lagi esok harinya." 😩

" memang nya kau masih ingin sekolah setelah apa yg kau terima hari ini??" 😒

" kenapa tidak?? Lagipula setelah peristiwa tadi, aku tak merasa takut sedikitpun pada putri Silvanna. Asal aku menjauh darimu, maka aku akan baik2 saja." 😌

" berharaplah jika kau bisa jauh2 dariku untuk selanjutnya."

" aku bisa!! Kenapa aku harus tidak bisa!!" 😡

" kau belum tau.😒 Ohh, ya.. Hari ini bisa jadi hari terakhirmu sekolah. Apa kau ingin berpamitan dulu dengan temanmu?? Aku bisa menghubungi Miranda, temanmu itu."

" jangan becanda!! 😡 aku masih ingin sekolah esok, dan hari2 berikutnya. Untuk apa aku berpamitan."

" sudahlah, terserah kau saja.. Lagipula bukan aku juga yg menginginkan ini." 😒

Apa maksudnya?? 🙁 Kenapa ia begitu banyak bicara, tak seperti biasanya. Ia juga jadi terlalu mengatur hidupku. Huhh.. Jika bukan karna dia telah menyelamatkanku dari kesialan hari ini, aku tak ingin sedikitpun mengenalnya lebih jauh. Semoga saja tak ada yg tahu hari ini aku mengunjungi istana Land Of Dawn dan sempat menyentuh kamarnya pangeran Arthur. Jika sampai berita ini terdengar oleh putri Silvanna, ahh!! Habislah aku.. 😩😩

Aku hanya gadis biasa, kenapa harus terjerat urusan serumit ini..

To Be Continue..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!