NovelToon NovelToon

Kaisar Modern

Kematian Sang Kaisar

"Akhirnya, Aku menjadi Kaisar terhebat sepanjang sejarah. Bagaimana menurutmu Adik?" tanya Leon Rhys dengan ekspresi senang kepada adiknya.

"Yang Mulia Kaisar sangat hebat. Hanya dalam 3 bulan setelah naik tahta, Anda sudah berhasil menjadikan semua daerah yang awalnya bermusuhan dengan kita menjadi kekuasaan Anda. Memang pantas Anda dikatakan sebagai Kaisar genius" jawab Luis Rhys dengan perasaan takjub.

Leon Rhys adalah seorang Kaisar genius dan memiliki keahlian bela diri yang hebat. Hingga saat ini, semua orang yang berada di bawah kekuasaannya tunduk dan takut padanya.

"Jangan panggil aku Yang Mulia Kaisar saat kita hanya berdua saja, panggil aku Kakak" ucap Leon Rhys sambil menepuk pundak Luis.

"Baik Kakak, kalau begitu mari kita rayakan dengan minum-minum, saya sudah membawakan arak spesial untuk kemenangan Kakak" ucap Luis, yang kemudian memberikan isyarat tangan kepada Pelayan"

Pelayan kemudian membawakan satu gelas kecil dan teko berisikan minuman yang Luis maksud. Luis mengambil gelas tersebut, kemudian si pelayan menuangkan arak yang ada di dalam teko tersebut ke gelas.

"Ini untukmu, Kakak" ucap Luis dengan sopan.

"Mengapa hanya ada satu gelas. Di mana gelas untukmu Adik?" tanya Kaisar dengan heran.

"Ini Arak khusus untuk Kakak. Saya akan menyuruh pelayan membawakan arak yang lain untuk saya. Silakan segera diminum, Kakak" jawab Luis dengan sedikit memaksa.

Kemudian Leon pun meminumnya. Setelah diminum tiba-tiba Leon merasakan panas dan sesak dilehernya seperti ada orang yang mencekiknya.

"Adik, tolong aku..." ucap Leon dengan wajah kesakitan.

Tiba-tiba Leon terbaring di lantai dan mengeluarkan busa di mulutnya. Leon menatap Luis. Namun, Luis hanya tersenyum dan berkata "Selamat tinggal, Kaisar Bodoh"

......................

Leon tiba-tiba terbangun dan berteriak dengan perasaan marah.

"Kurang ajar kau Luis"

"Anakku, Syukurlah kamu sudah sadar" ucap seorang pria pria paruh baya, yang meneteskan air matanya, dan mulai memeluk Leon.

"Anda siapa?" tanya Leon dengan kebingungan.

"Kamu kenapa Nak? ini aku Ayahmu" jawab pria paruh baya itu dengan ekspresi sedih.

Karena Leon masih saja bingung dengan apa yang sedang terjadi. Pria paruh baya itu segera memanggil Dokter. Setelah Leon diperiksa. Dokter mengatakan bahwa Leon sepertinya mengalami Amnesia.

Mendengar penyataan dari Dokter. Pria paruh baya itu hanya bisa terdiam dan menangis. Karena, harta berharga satu-satunya yang dia miliki. Kini, tidak mengingatnya lagi.

Melihat pria paruh baya itu menangis. Leon segera mengambil tangan pria itu dan bertanya.

"Apakah kamu adalah Ayahku?"

"Benar Nak. Aku Ayahmu" jawab si pria paruh baya dengan air mata yang masih keluar dari matanya.

"Ayah, ayo kita pulang" ucap Leon dengan senyuman diwajahnya.

Hal ini dilakukan oleh Leon dikarenakan dia mulai mengerti, bahwa dia sekarang sudah bereinkarnasi menjadi orang lain.

Diperjalanan pulang, Leon bertanya siapa dirinya sekarang, dan bagaimana sistem dunia saat ini. Pria paruh baya yang mengaku Ayahnya, menceritakan semuanya.

Ternyata, Leon sekarang berumur 20 tahun. Ibunya meninggal setelah melahirkannya. Ayahnya bernama Gustav Rhys. Dan dia bisa berakhir di Rumah Sakit dikarenakan tersambar petir. Namun anehnya, nama Leon sekarang masihlah Leon Rhys seperti namanya di kehidupan sebelumnya.

Selain itu, Kota yang sekarang ini di tinggali oleh Leon bernama Xavier City. Di kota ini, banyak perusahaan berkelas internasional didirikan.

......................

Sesampainya di depan tempat tinggal mereka. Leon terkejut melihat tempat tinggal mereka adalah sebuah gubuk kecil yang terbuat dari kayu dan seng. Jika memasukinya, hanya terdapat ruangan berukuran 3x3 cm, dapur berukuran 2x3 cm, dan WC yang hanya ditutupi oleh seng tanpa atap

Hal ini sangat berbeda sekali dengan kehidupan yang dia miliki sebelumnya.

Karena Leon masih memerlukan istirahat yang cukup. Ayahnya membawa Leon masuk ke gubuk kecil tersebut dan merawatnya. Ketika makan, Leon kembali terkejut dikarenakan dia hanya makan singkong rebus.

Akhirnya Leon sadar, bahwa kehidupannya bersama Ayahnya saat ini sangatlah buruk. Bagaimana bisa, tinggal di Kota yang sangat hebat, namun kehidupan mereka sangat menyedihkan.

Hari telah berganti. Ternyata hari ini, Leon sudah berumur 21 tahun. Ayahnya masuk ke kamar dan membawakan sebuah kotak kayu kecil.

"Nak. karena sekarang kamu sudah berumur 21 tahun, maka inilah saatnya Ayah harus memberikan benda ini kepadamu" ucap Ayah dengan ekspresi serius.

Leon menerima kotak kayu kecil tersebut dengan perasaan penasaran. Kemudian, Leon mencoba membukanya. Betapa terkejutnya Leon melihat isi dari kotak tersebut.

Ternyata isinya adalah Cincin yang pernah digunakan oleh Kaisar Leon Rhys pada masa lalu.

"Darimana Ayah mendapatkan cincin ini?" tanya Leon dengan wajah kaget dan penasaran.

Ayahnya kemudian menjelaskan bahwa cincin ini adalah benda yang sudah turun-temurun diturunkan beberapa generasi oleh pendahulu mereka.

Mendengar penjelasan tersebut. Leon sangat senang bahwa setelah dia mati, ternyata keturunannya masih selamat dan berhasil menjaga benda pusaka ini.

Cincin ini ternyata bukanlah cincin biasa. Ternyata tersimpan kekuatan Kaisar Leon Rhys didalamnya. Alasan mengapa baru boleh di berikan ketika umur 21 tahun, adalah dikarenakan hanya di umur inilah orang-orang mampu mengaktifkan kekuatan cincin tersebut.

Sayangnya, hanya Leon Rhys yang mengetahui cara mengaktifkannya.

Pada masa lalu, Leon belum sempat memberitahukan cara mengaktifkannya kepada anaknya, karena dia sudah mati terlebih dahulu.

Malamnya, ketika Ayahnya telah tidur. Leon diam-diam keluar rumah, dan pergi ke hutan yang tidak jauh dari rumahnya.

Merasa sudah aman dan tidak ada orang. Leon mulai memasang memasang cincin itu di jari tengah tangan kirinya. Kemudian, Leon mengucapkan sebuah kalimat untuk mengaktifkan kekuatan cincin tersebut"

"Kekuatan Cincin Kaisar Leon Rhys Yang Agung Terbukalah!"

Cincin tersebut mulai bersinar. Kekuatan cincinnya masuk melalui urat saraf Leon menuju ke jantung. Leon merasakan kekuatan mengalir di dalam tubuhnya. Namun, Leon juga menahan rasa sakit yang dahsyat di tubuhnya.

"Aaaarrgghhh, Aku harus bisa menahannya. Aku adalah Leon Rhys Yang Agung" ucap Leon dengan suara kesakitan.

Akhirnya beberapa menit kemudian, Leon berhasil menerima semua kekuatan cincin ke dalam tubuhnya. Namun, Leon langsung pingsan dikarenakan dia sudah menggunakan seluruh energinya.

BERSAMBUNG

......................

Terima Kasih sudah mampir.

Mohon dukungannya, dengan Like, Komentar Positif, dan Vote ya...

Agar Author semangat melanjutkan ceritanya.

Bertemu Reinkarnasi Istri Kedua

Hari sudah mulai pagi. Leon akhirnya terbangun setelah menerima seluruh kekuatan dari cincin.

"Hampir saja tubuh ini tidak bisa menerima kekuatan tersebut. Jika tidak, bisa mati aku dibuatnya" ucap Leon dengan tubuh dan pakaiannya yang kotor akibat tertidur di tanah

Menyadari sudah ada yang berubah di dirinya. Leon kemudian mencoba kekuatan barunya. Dipukulnya sebuah pohon besar, dalam sekali pukul pohon tersebut langsung tumbang. Selain itu, Leon sekarang dapat berlari dengan sangat cepat, melebihi kecepatan pesawat jet.

"Luar biasa. kekuatanku memang luar biasa. Dengan ini aku sudah selangkah lebih maju untuk menjadi Kaisar lagi di zaman ini" ucap Leon dengan perasaan bangga.

Merasa sudah cukup menguji kekuatannya. Leon segera bergegas pulang menggunakan kecepatan supernya.

"Pasti Ayah sekarang sedang mengkhawatirkan Aku"

Hanya dalam hitungan detik, Leon sudah dekat dengan tempat tinggalnya. Namun, dari kejauhan dia melihat ada seorang wanita berumur sekitar 40an yang sedang berbicara dengan ayahnya di depan gubuk kecilnya.

Karena Leon tidak ingin menunjukkan kekuatan supernya. Dia mulai kembali berjalan seperti manusia normal. Leon menghampiri mereka berdua dan berkata.

" Siapa dia Ayah?"

"Siapa Aku? Aku ini Bibi mu. Kamu ini. Sudah bodoh, terkena Amnesia lagi" ucap sang Bibi dengan wajah kesal dan menghina.

"Apa yang kamu lakukan di sini, Bibi?" tanya Leon dengan sikap tenang dan senyum terpaksa.

"Hei Bocah! Kamu tau tidak, uang yang digunakan untuk berobat mu itu dapat dari mana? Itu semua adalah uangku" jawab sang Bibi dengan nada kasar.

Ternyata, selama ini, Leon bisa berobat di rumah sakit, adalah dikarenakan Ayahnya meminta tolong kepada adik satu-satunya. Untuk meminjamkannya uang.

Uang yang dipinjam oleh Ayahnya tidak sedikit. Totalnya sebanyak 500 juta, belum termasuk bunganya.

Bibi Leon ini ternyata adalah orang kaya. Dia berhasil menikah dengan pria tua yang memiliki harta kekayaan berlimpah. Sehingga setelah kematian suaminya. Dia berhasil mendapatkan seluruh harta bendanya.

"Adik, tolong beri aku waktu untuk melunasinya. Aku pasti akan membayarnya" ucap sang Ayah kepada si Bibi.

"Bagaimana kau bisa membayarnya? gaji mu sebagai Petugas Kebersihan saja pas-pasan. Terlebih lagi, kau harus menafkahi anakmu yang bodoh ini" balas sang Bibi dengan tatapan menghina.

"Begini saja. Aku ambil anakmu, dan hutangmu lunas, Bagaimana?" lanjut sang Bibi dengan senyuman liciknya.

Mendengar saran dari Adiknya. sang Ayah langsung tidak rela dan berteriak.

"Tiidaaaak, dia adalah hartaku satu-satunya. Aku tidak akan memberikannya padamu. Jual saja Aku"

Melihat suasana yang mulai menegangkan. Leon berinisiatif untuk bernegosiasi dengannya.

"Bibi yang cantik. Aku mohon beri kami waktu untuk melunasinya. Kami janji pasti akan melunasinya" ucap Leon dengan mencoba memuji Bibinya.

Sang Bibi yang ternyata mudah dirayu. Akhirnya memberikan mereka kesempatan.

"Oke, Baiklah. Aku beri waktu 3 hari. Jika aku datang, dan kalian masih belum mempunyai uangnya. maka aku akan menjual kalian berdua"

Kesepakatan terjadi. Si Bibi kemudian pergi meninggalkan mereka berdua dengan meludah.

"Anakku, mengapa kamu melakukan ini? Ini tanggung jawab Ayah, biar ayah yang melakukannya!" tanya Ayahnya dengan wajah sedih.

"Tenang saja Ayah, aku akan mencari jalan keluarnya" jawab Leon sambil memegang tangan ayahnya.

Kemudian mereka masuk ke dalam gubuk kecil mereka, dan sarapan singkong rebus lagi. Sang Ayah tidak bertanya apa-apa tentang ke mana malam tadi Leon pergi dan mengapa tubuh serta pakaiannya kotor.

Mungkin itu dikarenakan sang Ayah masih kepikiran bagaimana cara melunasi hutangnya.

......................

Matahari telah berada tepat di atas kepala. Yang menandakan hari sudah siang.

Pagi tadi, sang ayah sudah mulai berangkat kerja kembali, setelah mengambil cuti untuk merawat Leon di rumah sakit.

Leon sebenarnya disuruh oleh Ayahnya beristirahat saja di gubuk kecil itu hingga pulih. Namun, Leon diam-diam pergi keluar untuk berkeliling kota. Dengan tujuan, semoga bisa menemukan cara melunasi utang Ayahnya.

Diperjalanan, Leon melihat seorang Gadis menggunakan jaket dengan penutup kepala, kacamata, dan masker, sedang dikejar oleh beberapa pria berjas hitam.

Gadis itu tiba-tiba menghampiri Leon dan bersembunyi di belakang Leon.

"Tolong Aku"

Beberapa pria berjas hitam itu pun menghampiri Leon dan berkata

"Hei Bocah, Serahkan gadis itu kepada kami. Kami punya urusan dengannya"

"Siapa kalian, ada urusan apa kalian dengannya?" tanya Leon dengan wajah menantang.

"Itu bukan urusanmu Bocah. Serahkan dia dan hidupmu akan selamat" jawab salah satu pria berjas hitam.

"Oh, kalau begitu aku tidak akan memberikan gadis ini kepada kalian"

Mendengar ucapan Leon. Salah satu pria berjas hitam menghampiri Leon dan mencoba melontarkan sebuah pukulan ke wajahnya.

Leon kemudian dengan kecepatan supernya memukul kepala pria berjas itu sebelum pukulannya menghampirinya, dan kembali ke posisi awalnya.

Pria berjas hitam itu tiba-tiba pingsan. Teman-temannya seketika itu dibuat terkejut dan bingung.

"Apa yang sudah terjadi? bukankah bocah itu tidak bergerak sama sekali. Mengapa teman kita pingsan?"

Merasa ada yang aneh, mereka pun siaga dan mengambil pistol yang ada di dalam jas mereka. Leon dengan kecepatan supernya memukul semua kepala pria berjas hitam itu, dan pada akhirnya membuat mereka semua pingsan.

Gadis misterius yang melihat adegan tersebut dibuat takjub dan tidak percaya.

"Ba-bagaimana kamu bisa sekuat itu?"

"Sekarang kamu sudah aman, kalau tidak ada urusan lagi silakan pergi!" ucap Leon dengan wajah tampannya.

Perasan suka pun muncul di hati Gadis cantik itu. Kemudian wanita itu melepas penutup kepala, kacamata, dan maskernya.

Tiba-tiba Leon terkejut melihat wajah Gadis itu sangat mirip dengan wajah istri keduanya di kehidupan sebelumnya.

"Isabella. Apa itu kamu?"

"Siapa Isabella? Namaku Hannah" ucap Gadis itu dengan wajah cantiknya.

Di kehidupan sebelumnya, Leon memiliki 3 Istri. dia tidak tahu bagaimana nasib Istrinya ketika dia mati. Namun, setelah melihat wajah Hannah. Leon yakin bahwa Istrinya juga pasti bereinkarnasi di zaman ini.

BERSAMBUNG

......................

Terima Kasih sudah mampir.

Mohon dukungannya, dengan Like, Komentar Positif, dan Vote ya...

Agar Author semangat melanjutkan ceritanya.

Seorang Grand Master

Hannah sangat cantik. Memiliki wajah oval merah merona, rambut pendek sebahu, kulitnya putih seperti susu, pinggang ramping, dan tubuhnya yang berbentuk.

"Maaf. Aku kira Kamu adalah orang yang aku kenal" ucap Leon dengan ekspresi salah tingkah.

Leon sangat senang melihat wajah istri keduanya ada di zaman ini.

"Oh begitu? Terima kasih ya sudah menolongku. Ngomong-ngomong kamu mau ke mana?" tanya Hannah dengan nada lembut dan perhatian.

"Aku sedang berkeliling kota untuk mencari sebuah pekerjaan" jawab Leon.

"Benarkah? Kebetulan sekali, aku sedang mencari seorang pengawal. Apakah Kamu mau bekerja untukku?" ajak Hannah dengan memegang tangan Leon dan wajah penuh harapan.

Karena dari tadi Leon belum juga mendapat pekerjaan. Akhirnya dia setuju dengan ajakan Hannah. Kemudian Hannah mengajaknya pergi untuk menemui Ayah Hannah.

Sampailah mereka di depan perusahaan no.1 di kota Xavier, yaitu Perusahaan Enzo Grup. Yang mengelola berbagai macam bisnis, kecantikan, kesehatan, keuangan, teknologi, dan masih banyak lagi.

"Hannah, siapa Ayahmu?" tanya Leon dengan penasaran.

"Ayahku, Hector Enzo. Dia adalah pemilik perusahaan ini" jawab Hannah dengan menarik tangan Leon.

Leon terkejut karena Hannah bukanlah orang biasa, melainkan dia adalah anak dari orang terkaya dan berpengaruh di kota Xavier.

Mereka pun masuk kedalam. Para Karyawan menyambut mereka berdua dengan sopan, tersenyum, dan membungkukkan badan.

"Memang luar biasa, perusahaan no.1 di kota Xavier. Semuanya sudah terlatih dan memiliki etika yang baik" ucap Leon di dalam hatinya.

Mereka memasuki Lift dan pergi ke lantai paling atas. Itu adalah lantai di mana Ayah Hannah bekerja.

Ruang kerja Ayah Hannah sangat luas, bisa dikatakan itu seperti apartemen pribadi dengan berbagai perlengkapan mewah.

"Cari terus! atau tidak, aku akan pecat kalian!" ucap Ayah Hannah yang sedang menelpon seseorang.

Tiba-tiba pintu Lift terbuka. Ayah Hannah yang melihat Hannah datang langsung menutup telepon dan menghampiri nya.

"Ke mana saja kamu Hannah? Ayah sangat khawatir. Ayah sudah menyuruh pengawal mencari kamu, namun tidak ketemu" tanya Ayahnya dengan wajah khawatir.

"Aku hanya jalan-jalan sebentar. Aku bosan dikawal oleh semua pengawal itu!" jawab Hannah dengan muka cemberut.

Ternyata orang yang ditelpon oleh Ayah Hannah tadi adalah pengawal yang ditugaskan untuk mencari Hannah.

Hannah memang sering pergi diam-diam tanpa pengawalnya. Karena dia tidak suka mencolok.

Kemudian mata Ayah Hannah tertuju kepada Leon dan berkata: "Siapa dia Hannah?"

"Namanya Leon, Ayah. Dia sangat hebat. Aku ingin menjadikannya pengawal pribadiku" ucap Hannah.

"Perkenalkan, saya Leon. Tadi anak Anda dikejar beberapa pria berjas hitam, kemudian saya menyelamatkannya" ucap Leon kepada Ayah Hannah.

Mendengar penjelasan Leon. Ayah Hannah terkejut dan menyadari bahwa itu pasti adalah salah satu saingan bisnisnya yang mencoba menculik Hannah.

"Terima kasih Nak Leon. Jika kamu tidak ada, pasti Putriku sekarang dalam bahaya"

Tiba-tiba pintu Lift terbuka lagi. Kali ini muncul seorang Kakek tua dan Pria berumur 30an.

Kakek itu memiliki badan yang masih tegap, berambut panjang sebahu berwarna putih, dan berumur sekitar 70an. Sedangkan, Pria disebelahnya bertubuh kekar dan berambut pendek.

"Selamat datang, Master Raymond dan Cucunya, Stefan" sambut Ayah Hannah dengan hormat.

Master Raymond, adalah Master Ahli Bela Diri yang di hormati dan takuti di kota Xavier. Dan Cucunya sudah hampir melampauinya di usia 30 tahun.

"Tuan Enzo. Aku dengar Putrimu pergi sendirian lagi. itu sangat berbahaya. Aku kemari menawarkan Cucuku untuk menjadi pengawal pribadinya. Dia sangat hebat dan sebentar lagi akan melampaui diriku, bagaimana?" ucap Master Raymond dengan wajah percaya diri.

Mendengar itu, Ayah Hannah berkata: "Terima kasih atas tawaranmu Master Raymond. Bukannya aku ingin menolak. Namun, Putriku sudah menemukan pengawal pribadinya"

"Siapa dia? apa dia lebih hebat dariku?" tanya Master Raymond dengan wajah penasaran.

"Perkenalkan, dia Leon. Dia yang akan menjadi pengawal pribadi Putriku" ucap Ayah Hannah dengan menunjuk ke arah Leon.

Master Raymond melihat Leon dan berkata: "Dia? dia masih bocah ingusan, apa hebatnya dia?"

Mendengar hinaan itu. Leon masih bersikap tenang dan tersenyum.

"Kakek tua. Jangan melihat buku dari sampulnya. Mari kita bertarung dan kamu akan tau nanti"

Stefan yang mendengar ucapan Leon langsung emosi. Dengan cepat dia menghampiri Leon dan mencoba melontarkan pukulan terkuatnya, dan berkata: "Beraninya kau bersikap sombong terhadap Kakek"

Leon yang merasakan bahaya, langsung mengeluarkan Aura di dalam tubuhnya dan membuat Stefan terpental.

Melihat apa yang telah dilakukan Leon. Master Raymond terkejut dan sadar bahwa Leon berada di atasnya.

"Maafkan ucapan Kakek tua ini sebelumnya. Dan maafkan juga perilaku Cucuku. Ternyata Anda adalah seorang Grand Master Bela Diri" ucap Master Raymond dengan hormat dan membungkuk.

Ayah Hannah yang melihat Master Raymond sampai membungkuk kepada Leon, menjadi yakin bahwa Leon adalah orang yang tepat untuk menjaga Hannah.

"Tuan Leon. Sepertinya sungguh menghina jika saya mempekerjakan Anda pengawal pribadi. Begini saja saya akan penuhi semua kebutuhan Anda semampu saya, dan sebagai gantinya lindungilah Putriku" tawar Ayah Hannah kepada Leon.

Mendengar itu, Leon tersenyum dan berkata di dalam hati: "Padahal niatku hanya mencari ikan kecil. Namun, aku malah mendapatkan ikan yang besar dan langka"

Hannah yang juga melihat tingkah laku Ayahnya menjadi senang, karena dia tidak salah memilih orang.

Kesepakatan terjadi.

Setelah urusan selesai, Hannah pergi menggunakan mobil pribadi bersama Leon untuk melakukan aktivitas menyenangkan, seperti berbelanja, menonton bioskop, dan lain-lain.

Hannah sangat senang hari ini. Selama ini, dia sulit melakukannya dikarenakan beberapa pengawalnya yang terlalu mencolok selalu mengikutinya.

Malam harinya. Di perjalanan pulang, mereka dibuntuti oleh sebuah mobil berwarna hitam.

BERSAMBUNG

......................

Terima Kasih sudah mampir.

Mohon dukungannya, dengan Like, Komentar Positif, dan Vote ya...

Agar Author semangat melanjutkan ceritanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!