Alisa Anggraini namanya, gadis cantik nan ayu. berkulit putih serta rambut panjang sebahu berwarna hitam pekat. siapa yang tidak terpesona melihatnya, tak terkecuali Andra. pria yang sudah 3 tahun ini menjadi kekasihnya.
Sore ini Alisa merasa sangat bahagia karena sebentar lagi sang pujaan hati akan menjemputnya untuk nonton bioskop bersama.
Saat sedang merias wajahnya, Alisa mengentikan aktivitasnya lalu mengambil ponselnya yang berbunyi. ternyata itu pesan dari Andra.
Ting...
Andra📩
sayang bersiap ya sebentar lagi Aku sampai rumah mu oh ya dan jangan lupa dandan yang cantik ya sayang, love you.
Alisa tersenyum membaca pesan dari Andra, lalu membalasnya kemudian segera menyelesaikan merias wajahnya.
Alisa📩
oke sayang jangan lama-lama ya.
love you tu.😘
Andra tak membalas lagi pesan nya, hanya membacanya lalu kembali fokus menyetir, Andra juga sudah tak sabar ingin segera bertemu dengan kekasihnya. selama dalam perjalanan menuju rumah Alisa, Andra membayangkan wajah kekasihnya. cantik, itu yang dibayangkannya.
Tak lama kemudian Andra pun sampai di rumah Alisa dan Alisa pun segera masuk ke dalam mobil andra, tanpa berpamitan terlebih dahulu kepada orang tua Alisa, Andra pun segera melajukan mobilnya. itu lah yang tidak di sukai orang tua Alisa pada Andra kekasih Alisa.
Setelah sampai di bioskop Alisa dan Andra meilih film ber-genre romantis dan duduk di barisan paling belakang.
"Yang suka gak sama film nya?", tanya andra.
"Suka banget sayang kamu pinter banget sih pilih film nya jadih meleleh tau Aku tuh liat adegan romantisnya", jawab alisa, sambil membayangkan adegan yang ditontonnya.
"Kalo kamu mau kita juga bisa romantis seperti itu sayang", ucap Andra menautkan sebelah alisnya sedikit menggoda Alisa.
"Ah enggak ah yang, jangan modus ya. nanti aja kalo kita uda nikah, maka nya sayang cepet donk lamar Aku" rengek Alisa.
"Iya sayang ku, pasti aku akan segera melamar mu sayang, kamu yang sabar aja ya". ucap Andra meyakinkan.
"Bener ya sayang jangan tunda-tunda terus ah nanti aku bosan tau". jawab Alisa.
"Ih kok gitu sih, manyun, jelek tau".
"Abisnya kamu cuma janji-janji terus, buktiin dong. udah 3 tahun tau kita pacaran, masa kita gini-gini aja terus".
"Iya, iya sayangku, cintaku, jangan ngambek ah, sumpah jelek banget tau muka kamu kayak gitu".
"Andra...." Alisa mencubit lengan Andra.
"Awww... sakit sayang" Andra meringis sambil mengusap lengannya.
"Huh rasain, lagian siapa suruh dari tadi ngeledekin Aku terus".
"Iya sayang, maaf. kamu cantik kok, suer dehh" Andra mengangkat 2 jarinya membentuk huruf V".
"Kali Aku maafin, tapi awas aja kalau lain kali masih ngeledekin Aku. bakal Aku kasih lebih dari cubitan tadi".
"Ihh... takut" Andra menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Ih Andra apaan sih".
"Maaf sayang, cuma bercanda aja kok". Andra tersenyum kecut.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, Alisan pun jadi bimbang Alisa masih ingin bersama Andra sementara Alisa pun harus pulang takut orang tua nya akan marah jika pulang selarut ini.
Alisa pun mengendap-endap menuju teras rumah nya dan perlahan membuka pintu
cekleeekkkk......
"Alisaaaaa......"Teriak papa Alisa, mengagetkan Alisa .
"Dari mana saja kamu baru pulang selarut ini?", tanya papa Alisa"
Alisa tak menjawab pertanyaan papanya, Dia hanya diam menundukkan kepalanya. menunggu, apa lagi kalimat yang akan dilontarkan oleh papanya.
"Kamu pasti pergi dengan lelaki kurang aja itu lagi kan, iya kan Alisa?. Kamu itu anak gadis Alisa tidak baik bila anak gadis pulang selarut ini. papa tidak mau kamu mengulangi ini Lagi, dan oh ya besok siang kamu tidak boleh kemanapun, besok kita akan kedatangan tamu, sahabat papa akan datang besok. dan papa akan menjodohkan kamu dengan anak sahabat papa".
Bagai tersengat listrik, Alisa tiba-tiba saja seperti senam jantung. dijodohkan, oh tidak. itu tidak bisa dibiarkan, tidak mungkin dirinya bersanding dengan pria yang sama sekali tidak dikenalnya, baginya hanya Andra yang pantas bersanding dengannya.
"Tapi pa, Alisa tidak mau di jodohkan Alisa sudah punya kekasih pa dan Alisa sangat mencintai Andra pa". ucap Alisa menjelaskan.
"cukup Alisa, papa tidak ingin mendengar alasanmu lagi. dan ya tolong kamu segera putuskan hubunganmu dengan kekasihmu itu, papa sama sekali tidak menyukainya dan tidak akan pernah merestuimu dengan lelaki itu".
"Tapi pa".
"Tidak ada tapi-tapian, pokoknya besok kamu harus bersiap suka tidak suka kamu harus terima. papa tekankan Alisa anak sahabat papa itu anak yang baik dia pasti bisa menjaga Kamu dengan baik, tidak seperti Andra kekasih mu itu lelaki macam apa itu mengajak anak gadis orang keluar malam dan pulang larut malam, tanpa meminta izin lagi".
"Tapi Aku mencintainya pa, sangat mencintainya" Alisa sama sekali tidak ragu mengatakan pada papanya, bahwa Dia sangat mencintainya Andra.
"Sudahlah Alisa, papa tidak ingin mendengar Kau mengatakan itu lagi, cinta kalian berdua itu hanya cinta monyet. Papa sama sekali tidak percaya kalau kekasihmu itu juga tulus mencintaimu".
"Pa, tolong percaya pa, kami saling mencintai. Andra sudah berjanji akan melamar Alisa Pa".
"Dan jika itu benar, Papa tidak akan merestui".
"Pa, Alisa mohon pa. jangan seperti in, tolong jangan memisahkan kami pa" kali ini Alisa berlutut dikaki Papanya, memohon agar keinginannya dikabulkan.
"Sampai kapanpun, Papa tidak akan merestui hubungan kalian, Dia itu sama sekali tidak baik untukmu. dan keputusan Papa sudah mutlak, Papa akan menjodohkan kamu dengan anak sahabat Papa titik".
"Pa, Alisa mohon pa, sekali ini saja, tolong dengarkan Alisa" Air mata Alisa sudah mengucur deras, hatinya hancurnya, atas sikap papanya yang kekeh akan menjodohkannya.
"Cukup Alisa, Papa yakin, Kau tidak akan menyesal dengan lelaki pilihan Papa. Dia anak yang baik".
"Bagaimana bisa Papa akan menjodohkan Aku dengan orang yang tidak Aku kenal, apalagi Aku tidak mencintainya pa".
"Alisa, dulu Papa dan Mama, kami juga dijodohkan. sudah jelas waktu itu Tidak ada cinta diantara kami, tapi dengan seiring berjalannya waktu. kami bisa saling mencintai, seharusnya kamu juga bisa seperti itu Alisa".
Alisa pun tersedu dan berlari masuk ke kamarnya menangis sejadi-jadinya tak terima dengan perjodohan itu dan tidak rela melepas Andra begitu saja mengingat kebersamaan nya selama ini bersama andra. 3 tahun berpacaran, akan sulit rasanya untuk berpisah, melupakan orang yang sangat dicintainya lalu menikah dengan orang yang tidak dikenal tidaklah mudah.
"Apa yang harus aku katakan pada Andra, Aku sangat mencintaimu ndra tak semudah itu Aku harus melepaskan dan melupakan mu ndra hiks hiks hiks😭😭😭😭 papa kenapa papa tega sekali pada ku menjodohkan ku dengan lelaki yang sama sekali tidak Aku kenal dan tentu nya tidak aku cintai , Alisa merutuki diri nya, menyesali yang terjadi pada nya.
haiii semua saya pendatang baru nih dan mohon maaf ya jika ada kata atau cara penulisan yang salah.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa like komen dan vote ya terima kasih
Seperti yang ayah Alisa katakan tadi malam, benar saja hari ini di rumah Alisa tampak ramai. Papa Alisa begitu antusiasnya menyambut kedatangan sahabatnya itu, yakni sahabat ayah Alisa yang akan di jodohkan anaknya dengan Alisa.
Sungguh dua keluarga itu sudah sangat tak sabar untuk segera menjodohkan kedua anak-anak mereka, dengan begitu persahabatan mereka akan semakin erat jika dibubuhkan dalam sebuah ikatan pernikahan kedua anak mereka. yahh.., itulah salah satu tujuan mereka untuk menjodohkan anak-anak mereka.
Sementara di dalam kamar Alisa mondar-mandir kebingungan entah apa yang harus di lakukan nya.
seketika Alisa tersenyum sinis seperti sedang menemukan sebuah ide untuk rencana yang akan di buatnya.
"Aku harus kabur dari sini, Iya harus. Aku tidak akan membiarkan kan perjodohan ini terjadi, bagaimana nanti dengan Andra aku tidak sanggup bila harus kehilangan Dia."Batin alisa.
Setelah keputusannya sudah bulat untuk segera pergi dari rumah itu, Alisa mencari-cari sesuatu yang bisa digunakannya untuk membuka jendela kamarnya. hanya dengan lewat jendela jalan satu-satunya agar tidak ada yang tau kalau Dia akan melarikan diri. jika Dia keluar lewat pintu, pasti akan ketahuan. karena jalan yang dilaluinya berpapasan dengan ruang tamu.
"Nah ini dia, sepertinya ini bisa Aku gunakan untuk membuka jendela itu". tanpa membuang waktu lagi, Alisa segera mencongkel kunci jendela dengan menggunakan obeng.
Setelah berhasil membuka jendela kamarnya, lalu Alisa menyambungkan selimut dengan beberapa horden. untuk menjadi alat pegangannya saat turun nanti, karena kamar Alisa berada dilantai atas.
Alisa melawan rasa takutnya, yang dipikirkannya sekarang adalah Dia harus segera pergi terlebih dahulu. Alisa berhasil, Alisa benar-benar pergi tanpa membawa apapun.
Saat akan keluar dari gerbang, Dia melihat satpam yang siaga berjaga didekat gerbang. lalu Alisa pun mencari cara untuk mengelabui satpam agar bisa keluar tanpa ketahuan.
"Aduh gimana ya, ada Pak satpam, gimana caranya Aku keluar, kalau Dia saja terus berdiri didekat gerbang". ucapnya bingung.
"Seperti Aku harus mencari cara untuk mengelabui Pak satpam, agar Aku bisa keluar tanpa ketahuan" sambungnya.
Lalu Alisa mengambil sebuah batu berukuran kecil, dan melemparkannya kearah semak-semak. Pak satpam yang mendengar suara itu segera mencari asal sumber suara.
Setelah Pak satpam menjauh dari gerbang, Alisa segera berlari, dan ya, akhirnya Alisa berhasil keluar. Alisa berlari sekencang-kencangnya, agar tidak dikejar oleh Pak satpam, Alisa benar-benar lupa, Dia pergi tanpa membawa apapun.
Ah gampang, pikirnya. yang terpenting sekarang adalah bisa keluar dulu, selebihnya nanti akan Dia pikirkan.
Sementara diruang tamu, perbincangan semakin hangat. dengan di Utara kan nya tujuan keluarga, keluarga besar Adi Sanjaya untuk melamar putri dari Herman Subroto ayah Alisa.
untuk anak nya yang bernama Danu Sanjaya.
"Maksud kedatangan kami ke sini untuk melamar putri pak Herman untuk putra saya Danu Sanjaya sekiranya mohon kesediaannya untuk menerima lamaran ini , "ucap pak Adi Sanjaya membuka pembicaraan"....
"Saya juga dengan senang hati menerima lamaran ini, tentu nya juga untuk mempererat hubungan persahabatan kita yang sebentar lagi akan menjadi hubungan keluarga,,. "jawab pak Herman
"kalau begitu akan Saya panggil kan putri Saya dulu, seperti nya nak Danu sedari tadi sudah tidak sabar ingin menemui calon istri nya, dari tadi saya perhati kan seperti sedang mencari-cari seseorang, " sambung pak Herman ,, dan seketika berhasil membuat Danu gugup dan salah tingka..
"Ma, tolong sekarang panggil Alisa keluar", bisik pak Herman pada istri nya.
Mama Alisa pun segera menuju kamar Alisa..
sesampai nya di depan kamar mama Alisa mengetuk pintuk beberapa kali tapi sama sekali tidak ada jawaban..
"Alisa... ayo keluar nak, semua sudah menunggu mu.
calon mertua dan calon suami mu ingin bertemu dengan mu nak..... Alisa... Alisa nak.." teriak Mama Alisa, tapi sama sekali tidak ada jawaban.
Mama Alisa pun langsung membuka pintu kamar Alisa, dan alangkah terkejut nya mama Alisa saat masuk kedalam kamar Alisa tetapi tidak menemukan Alisa. Mama Alisa lebih terkejut lagi saat mendapati jendela kamar yang terbuka serta selimut dan horden yang terikat dan menjuntai kebawah.
Seketika Mama Alisa menebak, kalau Putri itu sudah kabur lewat jendela itu. iya, Alisa kabur karena tidak ingin dijodohkan.
"paaaa.... papaaaaa..... ''teriak mama Alisa, Histeris.
Mendengar istri nya berteriak pak Herman pun mohon pamit kepada keluarga pak Adi sanjaya untuk menemui istri nya sebentar...
"mohon maaf pak Adi, saya permisi sebentar". ucap pak Herman.
"oh iya pak silahkan". jawab pak Adi..
Setelah menemui istri nya pak Herman pun tampak panik melihat istri nya yang menangis duduk ditepi ranjang Alisa...
"ma, ada apa ma? di mana Alisa???" tanya pak Herman. celingukan juga mencari-cari dimana Alisa.
"Alisa kabur pa, pasti lewat jendela. itu lihat pa". jawab mama Alisa, sambil menunjuk jendela kamar Alisa yang sudahh terbuka lebar. serta selimut dan horden yang diikat menjuntai kebawah.
"Alisa... ada-ada saja anak ini mau buat malu keluarga apa. padahal semalam sudah papa peringatkan dia". gerutu pak Herman, kesal.
Arrgghhh...
"Ma, tidak salah lagi pasti Alisa pergi menemui Andra kekasih nya itu. ucap pak Herman, yakin. Dengan sorot mata yang berapi-api.
"pa, mama jadi khawatir bagaimana kalau Alisa nekad berbuat yang tidak-tidak". ucap mama Alisa, cemas. Air mata berhasil lolos.
"sekarang apa yang harus aku katakan pada keluarga pak Adi". batin pak Herman....cemas.
Pak Herman pun kembali ke ruang tamu menemui keluarga pak Adi.. dengan sangat menyesal akan mengatakan apa yang baru saja terjadi, tentunya dengan sedikit berbohong agar keluarga Pak Adi tidak membatalkan perjodohannya anak mereka.
"Duh, mohon maaf ya pak atas ketidaknyamanannya pak". ucap pak Herman sedikit canggung. ragu untuk mengutarakan yang akan dikatakannya.
"Maksud pak Herman bagaimana ya?". tanya pak Adi, tidak mengerti.
"Begini pak, saking sibuk nya saya dan sangat bersemangat untuk menyambut kedatangan keluarga pak Adi, saya jadi lupa bilang sama Alisa kalau hari ini ada tamu". ucap pak Herman, berbohong.
"Terus, ah maksudnya bagaimana ya Pak, coba dijelaskan. saya tidak paham".
"Alisa sedang tidak ada dirumah Pak", ucap Pak Herman tak enak hati.
"walah pak Herman ada-ada saja bagaimana toh kok bisa lupa sama anak sendiri, padahal pertemuan kita ini ya untuk masalah perjodohan anak kita" jawab pak Adi, dengan sedikit kecewa...
"Sekali lagi, mohon maaf Pak. atas kejadian ini saya benar-benar minta maaf. saya berjanji ini tidak akan terulang lagi.
.
.
.
.
.
.
.
Hai hai hai Jangan lupa ya like komen dan vote ya terima kasih
Hai haiii.... ni author mau kasih visual dari pemeran yang ada di novel ini....
Alisa Anggraini, usia 24 tahun.
Andra Permana, usia 25 tahun.
Danu Sanjaya, usia 28 tahun.
ini hanya pandangan si author saja ya, kalo kalian merasa tidak cocok dengan visual author. kalian boleh membayangkan kan sendiri gambar visual nya sesuai selera ya, 😁😁😁.
.
.
.
.
.
.
.
"Emmm, seperti nya ada yang tidak beres disini. apa Alisa kabur dari rumah ya?, tapi kenapa?. atau, jangan-jangan Dia tidak ingin dijodohkan denganku?". Batin Danu bertanya-tanya,,,em.. entah lah...
"sekali lagi saya mohon maaf pak Adi, atas ketidaknyamanannya. tolong maaf kan kelalaian saya ini, dan saya pastikan kejadian ini tidak akan terulang lagi. sekali lagi saya mohon maaf". ucap pak Herman.... memohon, sungguh kini dirinya merasa sangat malu. karena ulah anaknya, yang tiba-tiba pergi entah kemana.
"Sungguh, Saya sangat menyayangkan kejadian hari ini. Saya pikir, perjodohan kedua anak kita akan berjalan dengan lancar hari ini. tapi itu diluar perkiraan, tapi tidak apa-apa. ini masih bisa kita lanjutkan dihari lain, Saya sangat berharap anak-anak Kita bisa segera menikah. Baiklah, kalau begitu kami pamit pulang dulu. untuk masalah ini, nanti kita bicara kan lagi dilain waktu" pak Adi menekankan... ada sebersit rasa kecewa diraut wajahnya.
"Baik Pak Adi, Saya akan usahakan".
"Ma, coba hubungi Alisa. suruh Dia pulang, berani-beraninya Dia membuat Papa malu dihadapan keluarga Adi Sanjaya". perintahnya pada Istrinya, setelah keluarga Adi Sanjaya meninggalkan rumahnya. kini Papa Alisa benar-benar terbakar emosi.
Mama Alisa pun segera menghubungi putrinya, Mama Alisa tercengang mendengar dering ponsel Alisa. dengan langkah cepat Mama Alisa menuju kamar putrinya, dan benar saja Alisa tidak membawa ponselnya.
Mama Alisa semakin gelisah, kemana putrinya itu pergi, sementara ponselnya saja tidak Dia bawa.
"Pa.. Papa. lihat Pa, Alisa tidak membawa ponselnya. bagaimana ini pa?" ucap Mama Alisa berlari menuruni anak tangga lalu memberikan ponsel Alisa pada suaminya.
"Benar-benar sudah kelewatan anak ini, Dia sudah tidak menghargai orang tuanya lagi" Papa Alisa benar-benar geram.
"Sudah pa, Papa tenang dulu. jangan marah-marah, nanti darah tinggi Papa kambuh", Mama Alisa menenangkan suaminya mengusap pelan bahunya.
"Bagaimana Papa bisa tenang Ma, Alisa benar-benar sudah kelewatan. setelah membuat Papa malu dihadapan keluarga Adi Sanjaya, dan sekarang Dia malah entah pergi kemana".
"Pa, sudah pa".
"Awas saja, jika Dia berani menemui lelaki kurang ajar itu. Papa tidak akan segan-segan memberinya perhitungan.
Sementara di tempat lain, Alisa pergi menemui Andra diapartemennya. Dia sudah tidak perduli jika papanya akan murka Padanya, yang terpenting sekarang adalah menemui Andra. hanya Andra sekarang harapan satu-satunya yang bisa menolongnya terbebas dari perjodohan.
"semoga saja keputusanku ini benar, dan semoga saja papa bisa mengerti. sungguh Aku tidak bisa jika harus berpisah dengan Andra, Aku sangat mencintainya". Batin Alisa, sambil terus melangkah menuju Apartemen Andra.
Alisa pun menegetuk pintu Apartemen Andra, dalam hati Alisa semoga Andra sependapat dengannya.
tok...tok...tok... Alisa mengetuk pintu apartemen Andra dengan perasaan yang bergemuruh, kira-kira apa reaksi Andra jika nanti Dia menceritakan tentang perjodohannya.
"Eh, Sa kok tumben ke sini gak ngabarin dulu, ada apa?, gak biasanya kamu datang gak ngabarin dulu". ucap Andra sedikit penasaran.
"Biar kan Aku masuk dulu, nanti baru Aku ceritakan". jawab Alisa... menatap Andra dengan tatapan yang tidak biasanya.
Alisan pun masuk kedalam apartemen Andra, dan Andra pun merangkul pundak Alisa, mencoba menenangkan nya karena seperti nya Alisa terlihat seperti sedang tidak baik-baik saja.
"oke, sekarang coba jelasin kenapa kamu tiba-tiba datang ke sini, gak biasa nya kamu kayak gini, apa kamu sedang ada masalah".??? tanya Andra. setelah mendudukkan Alisa disofa.
Alisa hanya diam menunduk kan kepalanya lalu menangis, tak kuasa menjelaskan tentang perjodohan nya kepada Andra...
Andra yang melihat Alisa tiba-tiba menangis, mencoba menenangkannya. menariknya kedalam pelukannya, mengelus pelan puncak kepalanya.
"Hei, hei, jangan menangis. coba jelaskan ada sebenarnya?".
Setelah merasa sedikit tenang berada dalam pelukan kekasihnya, Alisa pun menghapus air mata nya. mengurai dekapan Andra, lalu menggenggam tangan Andra dengan erat.
"Ndra, kamu sayang kan sama Aku". tanya Alisa, Dia menatap dalam manik mata Andra, mencari jawaban didalam sana.
"hei hei... sayang kenapa kamu bicara seperti itu, tentu Aku sayang menyayangimu. bahkan Aku juga sangat mencintai kamu Sa, Apa kamu tidak percaya padaku?".
Andra membalas tatapan Alisa yang penuh tanda tanya.
"Kalau benar Kamu sayang dan cinta sama Aku, berarti Kamu mau kan memperjuangkan Aku."???
tanya Alisa lagi.
"Tunggu, Alisa sebenarnya ada apa sih. sebaiknya kamu jelaskan saja maksudmu apa, dari tadi bicaramu sepeti kita akan berpisah saja".
Andra bertanya balik.
Mata Alisa berkaca-kaca, benar. mereka akan benar-benar berpisah, jika Andra tidak memperjuangkan cinta mereka.
"Ndra, Aku akan di jodohkan, oleh orang tuaku dengan anak sahabat papaku".
Deggg....
Seketika jantung Andra berdebar tak karuan, mendengar penjelasan Alisa bahwa dirinya akan dijodohkan. Andra serasa tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya, Dia memastikan kalau Dia tidaklah salah dengar.
"Alisa, apa yang Kau katakan tadi?. sayang, apa, apa Aku tidak salah dengar?, kamu hanya bercanda saja kan. itu sama sekali tidak benar kan, oh ayolah Alisa jangan mengerjaiku seperti ini, ini sama sekali tidak lucu tau"...
"Ndra, apa Aku terlihat seperti sedang bercanda?, oh ayolah Ndra aku serius, kamu mau kan menolongku untuk membatalkan perjodohanku, kamu mau kan Ndra"
pinta Alisa, memohon.
"Tentu, Tapi caranya?"
"Menikah", kata menikah lolos begitu saja dari mulut Alisa.
"Apa...??? menikah!.
"kenapa ndra?, Kamu mau kan menikah denganku".
"Iya Alisa, tapi tidak secepat ini, Aku belum siap kalau harus menikah sekarang"
"Tapi kenapa ndra?, apa kamu rela melihat Aku menikah dengan orang lain, begitu ndra"
"Ya tidak seperti itu juga Sa, Aku hanya....
"Hanya apa Ndra?, oh, atau jangan-jangan kamu tidak tulus mencintai Aku. iya Ndra?."
"Alisa, bukan seperti itu maksudku Aku hanya...
Alisa memotong perkataan Andra...
"Ah sudah lah ndra, Aku tidak ingin mendengarkan penjelasanmu lagi, Aku kecewa ndra sama Kamu, ternyata Kamu tidak tulus mencintaiku, hanya segini kah perjuanganmu untukku sekali lagi Aku kecewa ndra"...
tangis Alisa pecah lalu berlari pergi meninggalkan apartemen andra...
Kecewa, sudah pasti kecewa. harapannya tidak sejalan dengan keinginannya, pikirnya sia-sia Dia datang.
.
.
.
.
.
.
.
halo semua nya oh ya jangan lupa ya untuk like komen dan vote terima kasih
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!