🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Terima kasih aku ucap kan buat semuanya yang sudah mendukung dan memberikan semangat untukku,semoga kita semua diberikan kesehatan ya...amiin.
Berhubung kemarin aku minta saran judul novel terbaru ku,semuanya judulnya bagus-bagus sampe buat aku bingung. Setelah mengamati dan merenungkan (ce...ile....gaya aku ya🤭🤭) akhirnya aku putusin buat judul pelangi setelah hujan (derita yang berakhir bahagia),pelangi setelah hujan aku dapet dari komentar yang terbanyak ya...ada dua orang ini
kalau derita yang berakhir bahagia ,itu dari suami ku tercinta. Jadi aku ucapin makasih ya buat kak jujuk lin dan adhe_bae atas saran judulnya....
sekarang kita langsung aja ke cerita pertamanya ya....
episode 1
braaak....
"ya ampun kek....kakek kenapa?"tanya seorang gadis yang berumur dua puluhan,dia melihat seorang kakek terjatuh dari bangku taman karena saat ini dia sedang berada ditaman. Dia membawa seorang anak kecil berumur lima tahun yang merupakan anak tetangganya,karena dia bekerja menjaga anak itu selama ibu nya bekerja.
"ini....jantung kakek,jantung kakek sakit...tolong bawa kakek kerumah sakit terdekat" jawab kakek itu sambil memegang dada nya
Amelia memapah kakek itu juga menggandeng anak balita di sebelahnya,dia dibantu juga oleh seorang tukang kebun yang sedang bekerja di taman itu . Amelia memanggil taksi,dia memapah kakek ke dalam taksi dan ikut masuk bersama anak balita itu.
"pak...kerumah sakit terdekat ya" ucap amelia
Taksi itu pun melaju dengan cepat menuju rumah sakit terdekat,hingga hanya dalam hitungan menit mereka sudah sampai disana. Amelia keluar sambil menggendong anak kecil itu,dia berteriak memanggil petugas medis disana
"sus....suster,tolong kakek yang ada didalam taksi itu" ucap amelia dengan keras
Beberapa petugas medis pun menghampiri taksi sambil mendorong kursi roda, mereka memapah tubuh kakek keluar dari dalam taksi dan mendudukkannya di kursi roda. Kakek itu memegang tangan amelia,dia menatap amelia dengan lembut
"tolong jangan pulang dulu nak....tunggu kakek ya"ucap kakek itu dengan suara pelan
"iya kek....aku tunggu kakek diluar ya" jawab amelia lembut
Kakek pun masuk kedalam ruangan unit darurat,amelia menghubungi nomor orang tua anak balita itu. Dia menceritakan semuanya pada ibu anak itu,setelah selesai menelpon. Amelia memangku balita itu dan menunggu kakek yang tidak dikenalnya didepan ruangan unit darurat,anak balita itu sudah tertidur dengan pulasnya.
Tak lama kemudian,ibu dari anak balita itu datang. Dia mendekati amelia yang sedang memeluk anaknya,amelia menceritakan semuanya.
"amelia....sebaiknya ibu sama ryan pulang dulu ya,kamu tunggu keluarga kakek itu datang baru kamu pulang juga." ucap ibu dari balita itu
"iya buk....maafin amelia ngak bisa jaga ryan sampai sore" jawab amelia
"ngak apa-apa,untung saja tadi bos ibu mau memberikan ijin jadi ibu bisa pulang dan membaw³a ryan. Lagian dirumah sakit banyak sekali virus,anak kecil bisa terjangkit nantinya"jelas ibu balita itu
Ibu balita itu pun pergi dan meninggalkan amelia sendiri disana,tak lama dokter yang menangani kakek pun keluar. Amelia mendekatinya,dia menanyakan keadaan kakek itu.
"dok.....bagaimana keadaan kakek?"tanya amelia dengan nada khawatir
"pak ruslan sudah baikan,untung saja cepat dibawa kesini dan ditangani. Jika tidak mungkin saja beliau sudah tidak ada" jelas dokter
"sekarang beliau sedang istirahat,kamu bisa melihat nya didalam "ucap dokter itu lagi
"oh....terima kasih dok" jawab amelia
Amelia mulai masuk kedalam ruangan itu,dia melihat kakek sedang tertidur. Amelia duduk disamping tempat tidur rumah sakit itu,dia menatap kakek yang tertidur dengan pulasnya
"sudah tua tapi masih terlihat gagah dan tampan" gumam amelia sambil menatap wajah kakek
"eeh....aku kenapa sih?kok jadi seperti ini" tanya amelia dalam hati sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"mungkin karena aku ngak pernah berhubungan dengan pria makanya malah berpikiran yang tidak-tidak " ucap amelia dalam hati lagi
Tak lama kemudian,seorang pria dengan wajah yang tampan dan tubuh yang kekar memasuki ruangan. Amelia menatap pria itu,wajahnya tidak jauh berbeda dengan si kakek.
"kakek....kakek...."ucap pria itu menatap ke arah kakek
"kakek lagi tidur, baru selesai diperiksa" jawab amelia pelan
"oh ya ampun...kakek tua ini memang bandel sekali,dibilang jangan keluar sendiri tapi masih saja keluar. "gumam pria itu pelan tapi masih terdengar oleh amelia
Amelia yang mendengar kakek bandel,dia jadi tersenyum. Dimana-mana anak yang bandel,pria itu malah mengatakan kakek nya yang bandel. Dia menutup mulutnya,menahan tawa nya,pria itu menatap wajah amelia yang menutup mulutnya dengan tangan nya . Dahi nya mengernyit,dia menatap amelia dengan bingung
"kau siapa?kenapa ada bersama kakek?" tanya pria itu dingin
"nona ini yang membawa kakek mu ke sini"jawab seorang dokter yang tadi memeriksa kakek,tiba-tiba dia masuk bersama beberapa perawat
"kenapa kau ada disini?"tanya pria itu pada dokter
"tadinya aku ingin melakukan cek bulanan saja dirumah sakit ini,tapi saat ingin pulang. Aku melihat kakek mu dibawa masuk oleh perawat dan nona ini" jelas dokter muda yang terlihat tampan juga menurut amelia
"oooh...begitu,kalau begitu terima kasih ...ini....kau bisa pergi sekarang " jawab pria itu mengeluarkan dompet dari saku celana nya dan mengeluarkan beberapa uang dan memberikannya pada amelia
Amelia tidak menerima nya,dia menatap tajam pada pria itu. Walaupun dia butuh uang buat keperluannya sehari-hari tapi bukan berarti dia akan menerima uang dari pria itu,dia melakukannya karena merasa kasihan pada kakek itu
"kau ini....selalu saja menilai pertolongan orang dengan uang,kau pikir segala sesuatu didunia ini dihargai dengan uang hah" ucap dokter muda itu,amelia memandang dokter muda tampan itu sambil tersenyum
Amelia senang mendengar ucapan dokter muda itu,sudah baik ...tampan dan seorang dokter juga. Amelia benar-benar kagum pada dokter itu. Pria itu menatap amelia yang tersenyum dengan lembut pada richard yang merupakan dokter pribadi kakek nya juga sahabatnya
"jadi kenapa kau tidak pergi sekarang?"tanya pria itu dengan ketus
"hei....kakek mu yang menyuruh nya untuk menunggu dia bangun,hiiissshh....ayo lah.." bukan amelia yang jawab tapi dokter itu, dia langsung menarik keluar pria itu membuat amelia menarik nafas nya dengan panjang.
"tampan sih tampan tapi mulutnya itu sangat ketus sekali" gumam amelia kesal
Tak lama kakek membuka matanya,dia menatap wanita yang menolongnya tadi sambil tersenyum sedangkan amelia tidak menyadari kalau kakek sudah sadar
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya....makasih😘😘😘😘😘
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
"nak...." ucap kakek pelan tapi masih terdengar oleh amelia
"eh....kakek, apa ada yang sakit?aku panggil dokter dulu ya" jawab amelia yang ingin berdiri tapi tangannya dipegang oleh kakek
"ngak usah,kakek sudah merasa baik-baik saja. Terima kasih sudah menolong kakek tadi " ucap kakek sambil tersenyum
"siapa nama kamu nak?"tanya kakek
"amelia kek,nama ku amelia...."jawab amelia sambil tersenyum
"hhmm...kamu tinggal dimana nak?"tanya kakek
"saya tinggal di panti asuhan bunda kek,orang tua saya sudah meninggal sejak saya kecil dan saudara saya tidak ada yang mau menerima saya waktu kecil. Mereka bilang saya pembawa sial"jelas amelia masih dengan senyumnya
"kasihan sekali kamu sayang....apa kamu mau jadi cucu kakek?kakek hanya punya seorang cucu,itu pun laki-laki" ucap kakek dengan lembut
"kakek ngak takut kena sial,banyak yang bilang kalau aku pembawa sial. Makanya dari kecil ngak ada yang mau mengadopsi aku kek" jawab amelia
"kalau kamu pembawa sial,pastinya panti asuhan kamu itu sudah bangkrut sejak lama karena mereka menampung kamu disana" jelas kakek sambil mengelus punggung tangan amelia
Amelia tersenyum,dia jadi teringat ucapan bu panti yang mengatakan hal yang sama pada nya. Malahan bu panti mengatakan "tidak ada anak yang dilahirkan membawa kesialan, malah sebaliknya...anak itu membawa keberuntungan juga rejeki"
"berapa umur mu amelia?"tanya kakek
"dua puluh tahun kek,dua bulan lagi genap dua puluh satu tahun" jawab amelia
"dua bulan lagi?hhmm....anak kamu mana?"tanya kakek mencari anak yang di kasih oleh amelia
"ryan anak tetangga saya kek,rumah nya bersebelahan dengan panti. Ayah ibu nya bekerja di pabrik,jadi dari pagi sampai sore saya yang jaga" jawab amelia lembut
"apa kamu punya pacar?"tanya kakek menatap amelia
"ngak punya kek,sepertinya ngak ada waktu buat begituan....lagi pula mana ada yang mau sama anak panti seperti saya" jawab amelia sambil menggelengkan kepala nya
"hhmm....bagaimana kalau kamu menikah dengan cucu kakek,jadi secara ngak langsung kamu menjadi cucu kakek juga kan" ucap kakek dengan antusias
"hah?ngak usah kek,lagian mana mungkin cucu kakek mau sama saya....saya ngak perlu nikah sama cucu kakek,kakek anggap saya seperti cucu kakek saja saya sudah senang kek" jawab amelia merasa terkejut,tapi dia mencoba untuk menenangkannya
"cucu kakek pasti mau,kamu mau ya....tolong lah....ini permintaan terakhir kakek,mau ya..." ucap kakek seperti mengiba pada amelia
Amelia masih berpikir,dia tidak ingin membuat kakek itu sedih tapi tidak mungkin juga dia menikah dengan pria yang tidak dia kenal.
"ngak usah kek....kakek anggap amelia sebagai cucu kakek saja,ngak perlu menikahkan kami" ucap amelia dengan lembut
Tak lama dokter muda tadi masuk masih bersama pria itu,amelia tersenyum pada dokter muda itu. Begitu juga dengan dokter muda itu
"sudah sadar kek?bagaimana perasaan kakek?apa masih ada yang sakit?"tanya richard yang merupakan dokter muda tadi
"kakek sudah merasa lebih baik kok richard, hhmm....amelia,kenalkan ini cucu kakek...namanya sandres" ucap kakek memperkenalkan pria tampan tapi ketus tadi.
Amelia membulatkan matanya,dia terkejut karena pria yang ketus dan menyebalkan tadi adalah cucu kakek itu yang ingin dijodohkan oleh nya. Untungnya dia tadi menolaknya jika tidak pastinya dia akan menderita,begitu lah pemikirannya.
Mau tak mau Sandres mengulurkan tangannya karena amelia adalah wanita yang menolong kakek nya,amelia menyambut uluran tangan sandres begitu juga dengan richard. Dia juga ingin berkenalan dengan wanita yang terlihat sederhana dan cantik alami
"aku sandres..."ucap pria itu
"aku dokter richard,dokter pribadi keluarga sandres juga sahabat nya yang tampan dan baik hati" ucap richard yang ikut mengulurkan tangannya
Amelia pun mengulurkan tangannya sambil tersenyum,"amelia..."
"kek....karena cucu kakek sudah datang,maka amelia pulang dulu ya...besok amelia datang lagi,itu pun jika kakek belum pulang" ucap amelia sambil berdiri dan menundukkan setengah tubuhnya kemudian dia berjalan keluar dari ruangan itu
Sandres duduk dibangku yang dekat dengan tempat tidur kakek,dia menatap kakeknya yang setelah kepergian amelia wajahnya semakin ditekuk nya
"kapan kau menikah?"tanya kakek pada sandres
"belum tau kek"jawab sandres pelan
Sebenarnya sandres ingin sekali menikah,tapi kekasihnya natalie belum mau menikah. Alasannya karena dia merasa masih muda,lagi pula dia tidak mau mempunyai anak karena setelah menikah para orang tua pastinya akan meminta anak pada mereka. Dia ingin bersenang-senang, walaupun kesuciannya diberikan pada sandres tapi dibelakang sandres dia bermain dengan beberapa lelaki dan sandres mengetahui akan hal itu tapi sandres diam saja karena dia berpikir kalau dia benar-benar mencintai natalie jadi dia menutupi semuanya dengan cinta
"dalam waktu dua bulan,ajak kekasih mu untuk menikah...jika kau tidak mau,maka dua bulan lagi kau akan kakek nikah kan dengan amelua6" ucap kakek nya
"kek..kenapa mesti dua bulan?kami masih muda,lagi pula amelia pasti tidak akan mau menikah dengan ku" ucap sandres dengan nada kesal
Kakek tau panti asuhan bunda yang dikatakan amelia,mereka sedang mencari donatur untuk pembangunan kamar baru karena anak-anak panti sudah semakin banyak. Memang saat ini amelia tidak mau menikah dengan cucu nya tapi kakek sudah memiliki rencana agar amelia bersedia menikah dengan sandres. Amelia adalah wanita yang cocok untuk sandres menurut kakeknya
"terserah....jika kau tidak menyukai amelia,atau pun kekasih mu....maka kau akan kakek kirim ke desa makmur,kakek punya pabrik disana. Kau harus mengurusnya,siapa tau kau bisa bertemu dengan gadis desa disana" ucap kakek
Sandres merasa bingung,dia harus menyampaikan masalah ini pada kedua orang tuanya juga pada kekasihnya natalie. Dia ingin tau apa saran dari mereka,sandres memijit keningnya. Dia benar-benar merasa pusing
"kakek beri waktu seminggu,selama seminggu ini kau pikirkan baik-baik . Sekarang kau pulang lah,kakek mau istirahat" ucap kakek merebahkan kepalanya di atas bantal,dia ingin yang terbaik untuk cucunya. Kakek sudah tau bagaimana natalie, dia wanita yang hanya memanfaatkan sandres saja tapi karena sandres sudah dibutakan oleh cinta maka sandres tidak memperdulikan apa pun yang dikatakan orang-orang
Sandres bangkit dari duduk nya,dia ingin menemui kedua orang tuanya lebih dulu. Dia ingin meminta pendapat dari mereka,dia juga ingin meminta pendapat kekasihnya.
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya....makasih😘😘😘😘😘
❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣
"kalau menurut mama sebaiknya kau ikuti mau kakek mu,karena semua harta kakek mu pasti akan jatuh pada mu....kau cucu kesayangannya,setelah kakek meninggal...kau bisa menceraikan wanita kampungan itu,tapi didepan kakek kau harus bersikap baik" jelas mama sandres,seolah memberikan saran
Sandres menceritakan semuanya pada kedua orang tuanya,nantinya dia akan menyampaikan permintaan kakeknya pada kekasihnya. Dia ingin tau tanggapan kekasih nya,apalagi dia tau kalau kekasih nya itu sering bermain dibelakangnya dengan pria lain. Jika dia mengetahuinya maka dia memilih menghabiskan malam nya dengan meminum-minuman beralkohol untuk menjernihkan pikirannya
Sementara ditempat lain,amelia sudah kembali ke panti. Dia mendatangi anak asuh nya yang kini masih berada dengan ibu nya,dia menanyakan keadaan ryan. Dia takut jika ryan merasa terkejut karena dia membawa nya kerumah sakit tadinya.
Setelah memastikan anak asuhnya baik-baik saja,amelia berjalan masuk kedalam halaman panti. Terlihat beberapa orang sudah berada diruang tamu dengan menggunakan setelah jas,amelia mulai berjalan mendekati pintu. Amelia melihat sebagian anak-anak sedang menguping pembicaraan orang yang berada didalam sana,memang terlihat wajah ibu panti yang sedih dan sedikit ketakutan.
"hei...kalian sedang apa disini?" bisik amelia pada anak panti yang menguping di dekat pintu
"sssttt....kak,kami dengar kalau bapak-bapak didalam itu ingin mengambil panti ini. Mereka meminta agar kita pindah jika kita tidak mau,kita harus membayar uang banyak pada mereka karena tanah ini milik mereka " jelas salah satu anak panti yang bernama merry
"kami takut kak,nanti kalau panti ini di ambil mereka...kita akan tinggal di mana?" ucap anak yang lainnya yang bernama edo
Amelia memeluk dan mengelus punggung adik-adik panti nya itu,dia sudah beberapa tahun tinggal di panti itu bersama mereka dalam keadaan suka mau pun duka. Walau kadang ada sedikit perkelahian antar anak panti tapi mereka semua saling mencintai dan menyayangi satu sama lain seperti saudara sendiri.
"kakak janji,panti ini ngak akan diambil oleh mereka. Kakak akan tanya kan pada bu panti,apa yang sebenarnya terjadi jadi kalian jangan takut lagi. Sekarang kalian masuk dan mandi,siap-siap untuk makan malam ya" jawab amelia memeluk satu-satu dari mereka.
Amelia masih menunggu dibangku taman dihalaman panti itu,dia memang pernah mendengar kalau tanah panti itu bukan milik bu panti tapi bangunan nya lah yang merupakan milik bu panti. Amelia menunggu para tamu bu panti pulang dari sana,agar dia bisa menanyakan semuanya secara lengkap pada bu panti.
Tak lama kemudian para tamu bu panti pun keluar dari rumah bersama dengan bu panti,karena bu panti mengantarkan mereka keluar dari sana. Amelia menundukkan kepalanya dan tersenyum ke arah tamu bu panti,setelah mereka pergi. Bu panti berjalan masuk dengan wajah yang sedih
Amelia mengikutinya dari belakang,kemudian dia duduk disebelah bu panti yang sudah duduk dan menghela nafasnya dengan kasar. Amelia menatap bu panti dengan lembut dan menggenggam tangannya,memberikan kekuatan pada bu panti
"ada apa bu?" tanya amelia lembut
"kita harus mengosongkan rumah ini dalam waktu dua minggu" jawab bu panti yang kini sudah menangis dalam diam
"kenapa bu?"tanya amelia bingung
"mereka ingin mengambil tanah milik mereka dan mengganti rugi bangunan ini,mungkin kita bisa pindah dari sini tapi....mungkin tidak akan sebesar rumah ini" jelas bu panti masih menangis
"apa tidak ada cara lain agar kita tidak pindah dari sini ?" tanya amelia lembut,dia mendengar ucapan merry dan edo yang mengatakan kalau mereka harus mempunyai uang banyak agar bisa tetap disini
"kita tidak punya uang sebanyak itu mel,lebih baik kita pindah saja" jawab bu panti
"berapa bu?amel akan berusaha mencari nya,ibu tidak usah takut....amel akan bekerja untuk itu" ucap amelia masih lembut,air matanya juga saja mengalir di pipinya. Dia tidak bisa membayangkan rumah yang selama ini membesarkannya dan membuatnya memiliki keluarga harus di gusur ,dia akan berusaha untuk mencari cara agar mereka tidak diusir dari sana.
"harga tanahnya 200 juta mel,dari mana kita bisa mendapatkan 200 juta dalam waktu dua minggu ?tidak akan ada yang mau meminjamkan kita sebanyak itu " ucap bu panti bingung dan mulai terisak.
Amelia terkejut mendengarnya,tapi harga tanah panti segitu mahalnya dia memang percaya karena tanah disana memang sangat lah lebar makanya dapat menampung beberapa anak.
"akan amel usaha kan bu,ibu ngak usah sedih lagi ya" jawab amelia berusaha untuk tersenyum
Sebenarnya dia juga bingung harus meminjam dimana,apalagi dia hanya bekerja sebagai baby sister tetangganya. Ngak mungkin juga tetangga nya punya uang segitu banyaknya ,karena rumah tetangga nya itu lebih kecil dari rumah panti. Apalagi mereka hanyalah buruh pabrik, amelia berusaha untuk tenang saat ini. Dia akan mencoba mencari pekerjaan baru yang bisa meminjamkannya uang di depan
Bu panti yang sudah lelah menangis ,akhirnya memilih untuk masuk kedalam kamarnya. Sementara amelia berjalan ke dapur untuk membuat makan malam bersama bik santi yang seorang janda dan dia juga sudah lama tinggal dirumah panti itu sebelum amelia datang
Mereka membuat makan malam seperti biasanya,setelah menyusun semua makanan di atas meja besar. Amelia pun memanggil penghuni panti yang ada sekitar sepuluh orang anak disana,yang sudah dewasa hanya dia saja dan yang lainnya masih duduk dibangku sekolahan. Mereka membayar uang sekolahnya dengan cara berjualan kue juga makanan ringan lainnya,seperti dia dulu saat masih bersekolah.
Amelia melihat wajah bu panti yang masih bersedih,begitu juga dengan anak-anak disana. Semua nya makan dalam keadaan diam,suasana meja makan semakin hening karena tidak ada yang berani bersuara melihat wajah bu panti yang bersedih. Biasanya mereka saling bertanya apa saja aktifitas selama seharian ini,tapi setelah kedatangan tamu tadi semua jadi berubah...
Setelah makan malam penuh dengan keheningan,amelia dan bik santi mulai membersihkan bekas makan mereka. Para anak-anak sudah kembali ke kamarnya,begitu juga dengan bu panti.
"kamu....akan ikut dengan bu panti jika pindah nanti?"tanya bik santi disela mencuci piring bekas makan anak-anak panti
"kenapa bibik bicara begitu?kita ngak akan pindah,amel akan mencari pinjaman bik "ucap amelia kesal
"setidaknya kita sudah bersiap-siap jika sudah disuruh pindah,bibik akan kembali ke kampung saja karena ngak akan mungkin bu panti bisa menampung kita yang banyak ini dirumah panti yang baru" jawab bik santi
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya....makasih😘😘😘😘😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!