Hell Und Dunkel
HUD - 1 [F]
Petunjuk:
Kapital: marah atau teriak.
*: aksi.
~~~: pembatas
[....]: hal yang dirasakan.
(....): batin.
....: diam.
Musim salju tiba. Anak-anak memanfaatkannya untuk membuat manusia salju. Rendra menjadi salah satunya. Di keadaan lainnya, keluarganya sedang panik mencari keberadaannya.
Melvin kecil
Aduh adek dimana sih!
Mama Ale
Itu anak hobi banget ngilang deh. *Memijat pelipisnya.
Papa Arga
Kalo ketemu kita gelitikkin yuk!
Keluarga Bagaskara (-Rendra)
Ayo!
Rendra Kecil
Halo semuanya😄! *mimisan.
Keluarga Bagaskara (-Rendra)
RENDRA!
Rendra Kecil
Apakah ada yang salah dengan Rendra😕?
Melvin kecil
Woy! Itu hidungnya mimisan! *ngegas.
Rendra Kecil
Mama sakit☹, *pura-pura melas.
Mama Ale
Melvin jangan dijitak adiknya! *mencubit lengan Melvin.
Melvin kecil
Aw mama sakit!
Mama Ale
Makanya jangan gitu lagi😒.
Rendra Kecil
😝. *ke Melvin.
Melvin kecil
(Liat aja bakal Melvin bales nanti!)
Breva kecil
Adek dari mana aja tadi❄?
Rendra Kecil
Dari luar habis main salju, Kak😁.
Mama Ale
Rendra kalau udaranya lagi dingin jangan main keluar dulu ya😊.
Rendra Kecil
Yah tapi Rendra suka udara dingin☹.
Breva kecil
Ini demi kebaikanmu❄.
Rendra Kecil
Huft baiklah.
Papa Arga
Rendra tau kan hukuman untuk anak nakal apa?
Rendra Kecil
Hehehe kalo gitu Rendra ke kamar dulu ya😁. *ngibrit.
Keluarga Bagaskara (-Rendra)
RENDRA SINI KAMU! *mengejar Rendra.
Bi Endah
Pagi nak Rendra😊.
Rendra
Mereka pada belum bangun Bi? *suara pelan.
Bi Endah
Belum nak. *suara pelan.
Bi Endah
Kamu mau makan apa? Biar bibi yang ambilin.
Rendra
Rendra mau roti cokelat, susu full cream, dan air mineral aja Bi.
Bi Endah
Baik Nak. *mengambil menu sarapan untuk Rendra.
Bi Endah
Ini Nak. *menyerahkan makanannya pada Rendra.
Rendra
Terima kasih banyak bi Endah😊.
Bi Endah
(Nak Rendra yang kuat ya).
Keluarga Bagaskara (-Rendra)
*Datang ke ruang makan dan langsung sarapan.
Papa Arga
Breva bagaimana pekerjaanmu? Nggak ada masalah kan?
Papa Arga
Bagus! Pokoknya papa nggak mau performa kerja kamu sampai turun! Kalau turun, semua fasilitas yang kamu terima bakal papa cabut!
Breva
(Nggak ngaruh juga sih orang gue udah punya penghasilan sendiri).
Mama Ale
Bagaimana denganmu, Melvin?
Melvin
Selalu lancar lah! Tuh buktinya Melvin dapet gelar mapres😌. *sambil menyilangkan tangan.
Mama Ale
Bagus! Mama bangga sama kalian berdua😊.
Papa Arga
Kalian memang selalu bisa diandalkan.
Mama Ale
Iya nggak kayak yang itu😒. *sinis ke arah lantai 2, tempat Rendra berada.
Papa Arga
Ck! Ngapain bahas anak nggak guna itu sih Ma😒.
Melvin
Tau nggak penting banget😒.
Mama Ale
Kan biar dia SADAR sama statusnya disini.
Papa Arga & Melvin
Iya juga ya.
Breva
*Melirik sekilas ke lantai 2.
Breva
(Coba lo se-sukses kita, jadi lo nggak akan menerima perlakuan seperti ini).
Rendra
(Maaf Rendra nggak bisa menjadi seperti yang kalian inginkan😔).
Narendra Florian Bagaskara (Rendra).
18 Tahun.
Anak bungsu.
Mahasiswa semester 1 di jurusan Sastra Jerman.
Ramah, menyenangkan, polos, keras kepala, dan pemaaf.
Visual: Yang Jeongin (I.N).
Melvin Alessandro Bagaskara (Melvin).
21 Tahun.
Anak kedua.
Mahasiswa semester 6 di Fakultas Ilmu Komputer.
Jutek, sombong, keras kepala, dan gengsian.
Visual: Hwang Hyunjin.
Breva Adler Bagaskara (Breva).
23 tahun.
Anak pertama.
Project Manager.
Dingin, gengsian, keras kepala, dan perhatian.
Visual: Lee Minho (Lee Know).
Friedrich Arga Bagaskara (Papa Arga)
48 tahun.
Papanya Breva, Melvin, dan Rendra.
Pengusaha ternama.
Keras kepala, tegas, angkuh, dan perhatian, (sama orang tertentu).
Visual: Lee Donghae.
Alessia Madonna Maharani (Mama Alessia/Ale).
47 tahun.
Mamanya Breva, Melvin, dan Rendra.
Rektor.
Angkuh, menyenangkan, gengsian, dan penyayang (sama orang tertentu)
Visual: Kwon Bo-ah (BoA).
Endah Sri Ningsih (Bibi Endah).
58 tahun.
Asisten rumah tangga di kediaman keluarga Bagaskara.
Penyayang, dan perhatian.
Visual: Kim Mikyung.
HUD - 2 [F]
Rendra langsung menghapus rasa sedihnya tadi. Kemudian dia menuruni tangga, dan berjalan menuju teras untuk mengenakan sepatunya. Disana dia bertemu dengan keluarganya.
der Kumpel: sahabat (cowok)
Keluarga Bagaskara (-Rendra)
....
Rendra
(Selalu saja begini😔).
Rendra
*Mengambil sepatunya dan hendak memakainya di dekat Melvin.
Melvin
Pake di tempat lain!
Melvin
Jangan pernah panggil gue Kak dengan mulut kotor lo itu! *mencengkram kuat dagu Rendra.
Rendra
Akh! I-iya m-maaf, *merintih kesakitan, dan belum meninggalkan teras.
Papa Arga
Heh! Denger nggak sih apa yang Melvin bilang!
Mama Ale
Ck! Merusak suasana aja kamu!
Rendra
B-baik ini Rendra mau pergi, *berjalan ke tempat lain.
Breva
(Maaf gue nggak bisa bantu lo).
Rendra sudah berada di perjalanan menuju kampus bersama supirnya, Pak Gito. Kesedihan tadi perlahan menghilang dan berganti dengan suka cita. Pasalnya hari ini menjadi hari pertama dirinya menjalani ospek. Pak Gito tersenyum. Sudah jarang dia melihat Rendra bahagia seperti ini, karena ketika berada di rumahnya, dia hanya bisa menampilkan senyum terpaksa. Tidak terasa Rendra telah tiba di kampusnya. Dia minta diturunkan agak jauh, agar tidak kena tegur dari senior.
Pak Gito
Nak Rendra semangat banget mau ikutan ospeknya😊.
Rendra
Harus dong pak! Kan disana Rendra bakal ketemu teman baru! Kalau begitu Rendra keluar dulu ya pak😁.
Rendra
(Sampai juga akhirnya di tempat kuliah Rendra😃. Yeay! Saatnya mengenal kampus lebih jauh😃).
Rendra
(Eh! Orang itu pakai atribut yang sama kayak Rendra. Sepertinya dia teman satu jurusan Rendra deh).
Rendra
Permisi, apakah kamu juga mahasiswa baru? *menepuk pelan bahu orang itu.
Jemand
Ya, aku juga mahasiswa baru ... loh Renren😲.
Rendra
Reka! Apa kabar?😄 *memeluk Reka.
Reka
Baik dong! Kalau lo? *membalas pelukan.
Rendra
Kabar Rendra baik juga kok. Udah lama banget ya kita nggak ketemu.
Reka
Ya nih. Ngomong-ngomong lo kuliah di jurusan apa? Kalau gue Sastra Jerman.
Rendra
Asyik! Kita satu jurusan, Reka!🤚
Reka
Mantaplah🤚. Eh sapaannya masih pakai aku-kamu aja nih?
Rendra
Hmm soalnya Rendra nggak nyaman kalau ngomong gue-lo. Teringat dengan kakak Rendra😔.
Reka
(Aduh! Renren jadi sedih lagi. gue ganti topiknya aja deh).
Reka
Oh ya! Gue ada kejutan buat lo😊.
Rendra
Ih Reka mah seneng banget bikin orang penasaran!😬
Reka
Hahaha sabar nanti juga datang orangnya.
Reka
(Ini bocah satu lama amat sih datangnya😬).
Rendra
Reka, orangnya masih lama ya datangnya?
Reka
Entahlah, memangnya kenapa, Ren?
Rendra
Rendra kebelet pipis nih! Tunggu disini ya!
Reka
Ya Renren. Jangan sampai nyasar loh🤭.
Rendra
Itu mah kamu yang kayak begitu!
Reka adalah sahabat Rendra. Keduanya bertemu di Goethe-Institut. Ketika masih les disana, Reka selalu dipandang sebelah mata oleh murid lainnya. Pasalnya dia sering kesulitan menjawab pertanyaan dan lebih banyak diam saat diskusi kelompok. Rendra dan ketiga temannya iba. Dengan sukarela, mereka mengajarkan Reka. Berkat bantuan mereka, kemampuan bahasa Jerman Reka jauh lebih baik.
Reka
Heh kutu beras lama banget sih datangnya! Gue nunggu lo sampe lumutan nih!
Jemand
Ya mangap tadi gue panggilan alam dulu, eh pas di jalan malah kena macet.
Reka
Mangap, mangap ... MAAF😬!
Jemand
Nggak usah ngegas kali!
Reka
Bodo! Cepetan sembunyi di punggung gue! Keburu Renrennya datang.
Jemand
Okay! *berjalan ke belakang Reka.
Reka
Renren! Ini kejutan yang gue maksud
Rendra
Mana Reka orangnya? *celingak-celinguk.
Reka
Kupret! Silahkan maju ke depan.
Jemand
(Reka kampret! Tampan begini dibilang kupret!)
Orang itu berjalan ke depan Reka, dan ....
Chester Reka Hatuala (Reka).
18 tahun.
Sahabat Rendra.
Sejurusan dan seangkatan sama Rendra.
Suka telat mikir, perhatian, judes, dan ceplas-ceplos.
Visual: Choi Beomgyu.
Gito Sukardi (Pak Gito).
55 tahun.
Supirnya Rendra, dan kedua kakaknya (saat berusia 17 tahun kedua kakak Rendra memutuskan untuk membawa mobil sendiri).
Ramah, sopan, dan perhatian.
Visual: Son Hyunjoo.
HUD - 3 [F]
Ternyata orang yang dimaksud Reka adalah Aaron atau yang biasa dipanggil laron, sahabat Rendra di SMP.
Aaron
Renren kok manggilnya laron juga sih😒.
Rendra
Nggak apa biar sama kayak Reka dan Rio😁
Reka
Renren, ich suka gaya dich👍.
Aaron
Ini pasti ajaran lo ya?😒
Reka
Heh laron main tuduh aja lo!
Rendra
Kawan-kawan, ayo jalan! Sebentar lagi ospeknya mulai loh.
Aaron
Renren, keluarga lo masih sama?
Rendra
Begitulah, tapi nggak apa kok Rendra udah terbiasa🙂.
Reka
Kenapa lo nggak pindah ke rumah keluarga Argantara aja sih😬.
Rendra
Rendra nggak bisa meninggalkan mereka Reka, karena Rendra menyayangi mereka🙂.
Reka
Sumpah! Gue gedeg banget sama keluarga lo!
Aaron
Renren, hati gue sakit liat lo tersakiti kayak begini😔.
Rendra
Kawan-kawan, Rendra baik-baik aja kok, jadi nggak usah cemas ya😁.
Reka
(tuh keluarga JENIUS biar sadar harus diapain ya? Gedeg banget sumpah!)
Aaron
(Renren, maafin gue ya nggak bisa bantu banyak😔).
Aaron
Btw gue jadi kangen makan bakso di warung tendanya mang soleh.
Rendra
Rendra juga! Eh ya! Rendra jadi ingat kejadian memalukan pas kita makan disana🤭.
Reka
Kejadian memalukan? Ceritain dong Ren!
Aaron
Nein! Jangan diceritain Ren! Gue malu!
Rendra
Yaelah nostalgia nggak apa kali, Ron😏.
Aaron
(Jatuh sudah harga diriku😶).
Rendra dan Aaron adalah penyuka mie ayam bakso. Saking sukanya mereka sampai mengatakan bahwa mie ayam bakso adalah makanan terenak di dunia. Seperti biasa, sepulang sekolah mereka mampir ke warung bakso pak Soleh, warung bakso langganan mereka. Saat itu suasana sedang sepi, hanya ada 3 orang saja—Rendra, Aaron, dan seorang pemuda. Namun pemuda itu tidak kunjung kembali setelah menerima telepon. Biasalah kalau udah asyik ngobrol memang begitu, apalagi kalau sama pacar. Anaknya pak Soleh yang bernama Didi menaruh satu mangkuk mie ayam di sebelah Aaron, tempat pemuda itu duduk. Aaron yang kelaparan pun melirik mie ayam itu.
Aaron
Renren! Makanan kita udah datang🤤
Rendra
Eh udah datang? kok cuma satu? Pesanan orang sebelah kali Ron.
Aaron
Ini punya kita Ren, tapi emang dikasihnya satu-satu.
Rendra
Setau Rendra bang Didi bisa bawa pesanannya langsung 2 deh. Ini bawa satu berarti punya orang sebelah dong.
Aaron
Nggak Rendra bang Didi itu selalu bawa satu-satu tau! Udah ah gue makan aja! Cacing di perut gue udah pada demo!
Ketika Aaron sedang makan, bang Didi datang dan menaruh dua mangkuk mie ayam bakso di depan Rendra dan Aaron.
Rendra
Aaron kayanya pesanan kita yang ini deh.
Aaron
Demi kerang ajaib! Terus gimana nih nasib Aaron😱
Rendra
Ya makanan yang baru datang tadi salah satunya tinggal di kasih ke sebelah aja.
Aaron
Oke. Astaga! Gue malu banget sumpah!😶🙃
Rendra
Makanya jadi orang itu sabar!
Beruntung bagi Aaron, karena orang sebelahnya belum juga kembali ke tempatnya.
Reka
Hahaha gue nggak ngebayangin kalo orang sebelah lo dateng😅
Rendra
Hahaha itu malu banget sih pasti🤭.
Rendra & Reka
Diam yang benar Laron!
Jemand
Ssst! Jangan berisik nanti dihukum sama jend–
Rendra, Reka, & Aaron
Eh l–
Aaron Eka Nataprawira (Aaron).
18 Tahun.
Sejurusan dan seangkatan sama Rendra.
Sahabat Rendra.
Kang pamer, kang traktir, perhatian, dan menyenangkan.
Visual: Chenle.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!